Makalah CS&NGO

download Makalah CS&NGO

of 8

description

I. Civil SocietyDefinisi Civil Society seringkali disebut dengan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat sipil yang didasari oleh kesetaraan, masyarakat yang mampu mempengaruhi kebijakan umum, serta masyarakat yang didasari oleh demokrasi sehingga dapat membentuk masyarakat yang mandiri. Sejarah Diawali dengan filsuf Yunani Aristoteles yang memandang civil society sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri. Pandangan ini merupakan fase pertama sejarah wacana civil society. Pada masa Aristoteles civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah ‘’koinonia politike’’, yakni sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambilan keputusan. Rumusan civil society selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679M) dan John Locke (1632-1704M), yang memandangnya sebagai kelanjutan dari evolusi natural society. Menurut Hobbes, sebagai antitesa Negara civil society mempunyai peran untuk meredam konflik dalam masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan mutlak, sehingga ia mampu mengontrol dan mengawasi secara ketat pola-pola interaksi (prilaku politik) setiap warga Negara. Berbeda dengan John Locke, kehadiran civil society adalah untuk melindungi kebebasan dan hak milik setiap warga Negara. Fase kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana civil society dengan konteks sosial dan politik di Skotlandia. Ferguson, menekankan visi etis pada civil society dalam kehidupan sosial. Pemahamannya ini lahir tidak lepas dari pengaruh dampak revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok. Fase ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai memaknai wacana civil society sebagai sesuatu yang berlawanan dengan lembaga Negara, bahkan dia dianggap sebagai antitesa Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah keniscayaan buruk belaka. Konsep Negara yang absah, menurut mazhab ini, adalah perwujudan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama. Semakin sempurna sesuatu masyarakat sipil, semakin besar pula peluangnya untuk mengatur kehidupan warganya sendiri. Fase keempat, wacana civil society selanjutnya dikembangkan oleh

Transcript of Makalah CS&NGO

MAKALAHCIVIL SOCIETY & NGO

Oleh :

1. Luqman Nur Hakim

(135120501111001)

2. Nittor Adhelia H.N.Q(135120507111025)

3. Rizky Ian

(135120507111007)

4. Abuzar Al Islami

(135120501111052)5. Rizki Ramadheni

(135120507111004)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014I. Civil Society

Definisi

Civil Society seringkali disebut dengan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat sipil yang didasari oleh kesetaraan, masyarakat yang mampu mempengaruhi kebijakan umum, serta masyarakat yang didasari oleh demokrasi sehingga dapat membentuk masyarakat yang mandiri. Sejarah

Diawali dengan filsuf Yunani Aristoteles yang memandang civil society sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri. Pandangan ini merupakan fase pertama sejarah wacana civil society. Pada masa Aristoteles civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinonia politike, yakni sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambilan keputusan. Rumusan civil society selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679M) dan John Locke (1632-1704M), yang memandangnya sebagai kelanjutan dari evolusi natural society. Menurut Hobbes, sebagai antitesa Negara civil society mempunyai peran untuk meredam konflik dalam masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan mutlak, sehingga ia mampu mengontrol dan mengawasi secara ketat pola-pola interaksi (prilaku politik) setiap warga Negara. Berbeda dengan John Locke, kehadiran civil society adalah untuk melindungi kebebasan dan hak milik setiap warga Negara. Fase kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana civil society dengan konteks sosial dan politik di Skotlandia. Ferguson, menekankan visi etis pada civil society dalam kehidupan sosial. Pemahamannya ini lahir tidak lepas dari pengaruh dampak revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok. Fase ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai memaknai wacana civil society sebagai sesuatu yang berlawanan dengan lembaga Negara, bahkan dia dianggap sebagai antitesa Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah keniscayaan buruk belaka. Konsep Negara yang absah, menurut mazhab ini, adalah perwujudan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama. Semakin sempurna sesuatu masyarakat sipil, semakin besar pula peluangnya untuk mengatur kehidupan warganya sendiri. Fase keempat, wacana civil society selanjutnya dikembangkan oleh Hegel (1770-1837M), Karl Marx (1818-1883M) dan Antonio Gramsci (1891-1937M). Dalam pandangan ketiganya civil society merupakan elemen ideologis kelas dominan. Fase kelima, wacana civil society sebagai reaksi terhadap mazhab Hegelian yang dikembangkan oleh Alexis de Tocqueville (1805-1859M). Pemikiran Tocqueville tentang civil society sebagai kelompok penyeimbang kekuatan Negara. Menurut Tocqueville, kekuatan politik dan masyarakat sipil merupakan kekuatan utama yang menjadikan demokrasi Amerika mempunyai daya tahan yang kuat. Adapun tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam Ferguson dalam bukunya Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil (An Essay on The History of Civil Society) yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson menekankan masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri dan munculnya kapitalisme, serta mencoloknya perbedaan antara individu.Unsur-unsur1. Adanya Wilayah Publik yang Luas

Free Public Sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat. Di wilayah ruang publik ini semua warga Negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan -kekuatan di luar civil society.2. Demokrasi

Demokrasi adalah prasayarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil society yang murni. Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud. Demokrasi tidak akan berjalan stabil bila tidak mendapat dukungan riil dari masyarakat. Secara umum demokrasi adalah suatu tatanan sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dari, dan untuk warga Negara.3. Toleransi

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.4. Pluralisme

Kemajemukan atau pluralisme merupakan prasayarat lain bagi civil society. Pluralisme tidak hanya dipahami sebatas sikap harus mengakui dan menerima kenyataan sosial yang beragam, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan rahmat Tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan masyarakat.5. Keadilan sosial

Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan: ekonomi, politik, pengetahuan dan kesempatan. Dengan pengertian lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau golongsn tertentu.Ciri-ciri1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.

2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.

3. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi organisasi volunter mampu memberikan masukan -masukan terhadap keputusan keputusan pemerintah.4. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis).

5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga lembaga sosial dengan berbagai perspektif.Fungsi 1. Fungsi paling utama dan dasar yaitu membatasi kekuasaan negara dan demokratisasi politik.

2. Memberikan kebebasan kepada individu, kelompok untuk berekspresi, menghormati pluralisme, terjalinnya keseimbangan antara masyarakat dan negara, sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

3. Menciptakan jalur baru selain partai politik untuk artikulasi, agregasi dan perwakilan kepentingan mereka.

4. CS yang sangat plural (beragam) akan menimbulkan kepentingan yang beragam.Secara garis besar :

1. Advokasi

2. Empowerment

3. Social ControlTujuan 1. Kemandirian individu sebagai warga negara

2. Jaminan Hak Asasi Manusia

3. Kebebasan bicara dan menyatakan pendapat

4. Keadilan yang merata

5. Pembagian sumber daya ekonomi

6. Dalam alam demokrasi, keberadaan civil society dianggap sebagai syarat pembangunan demokrasi.

II. NGO ( Non Government Organization)

Pengertian

NGO (Non Government Organization) atau Organisasi Non Pemerintah. Maksud dari non pemerintah disini adalah tidak menggantungkan sumber dana kegiatan dari pemerintah. Di Indonesia lebih dikenal dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). LSM adalah sektor ketiga dalam kehidupan manusia modern. Sektor pertama adalah Negara, kedua adalah pasar, dan ketiga adalah masyarakat sipil. Nah disini LSM berada. LSM tidak identik dengan yayasan. Yayasan adalah Badan Hukum yang dipilih oleh sebagian besar LSM. Yayasan didirikan untuk kepentingan anggota atau bias juga milik pribadi yang nantinya bias diwariskan. Sedangkan Perkumpulan/Perhimpunan tidak ada pemiliknya, jika misalkan bubar maka mencari perkumpulan/perhimpunan sejenis dan barang-barang atau apapun dilimpahkan ke yang masih aktif.Sejarah Sebenarnya NGO sudah ada sejak pra kemerdekaan. Pada tahun 50-an ada LSD (Lembaga Sosial Desa) dan tahun 57 ada PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Pada tahun 60-an ada yang namanya Bina Desa dan Bina Swadaya, Tahun 70-an yaitu LBH, YLKI, LP3ES.Jenis 1. LSM Merpati Dibentuk berdasarkan proyek/momen tertentu. LSM akan bubar jika proyek sudah selesai. Aktivisnya biasanya keluarga pejabat. Tidak memili kantor. Struktur kelembagaannya cenderung berdasarkan parpol.

2. LSM Pedati/Plat kuning/Taxi Dibentuk karena mengerjakan proyek pemerintah. Sifatnya permanen mengejar keuntungan. Orang-orang/ anggotanya berpendidikan/berkompeten. Memiliki kantor dan memiliki manjemen organisasi yang baik.

3. LSM SejatiDibentuk karena panggilan moral yang tulus untuk memperbaiki ketimpangan yang ada di masyarakat. Keuangan dipegang oleh banyak pihak dan anggotanya lebih besar terjun ke lapangan.

Karakteristik 1. Non pemerintah

2. Asas Kesukarelaan

3. Tidak mencari keuntungan

4. Tidak melayani diri sendiri/anggotaPeran

Peranan NGO penting untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa. Ini disebabkan karena banyak pembiayaan dari perorangan, institusi dan pemerintah untuk masyarakat disalurkan melalui NGO. Sejak tahun 1970-an, NGO telah bertambah banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang yang tidak akan atau tidak dapat diisi oleh pemerintah. Dari sekian banyak peran yang dimainkan oleh NGO, 6 hal berikut ini merupakan yang penting :1. Pengembangan dan Pembangunan InfrastrukturMembangun perumahan, menyediakan infrastruktur seperti sumur atau toilet umum, penampungan limbah padat dan usaha berbasis masyarakat lain.

2. Mendukung inovasi, ujicoba dan proyek percontohanNGO memiliki kelebihan dalam perancangan dan pelaksanaan proyek yang inovatif dan secara khusus menyebutkan jangka waktu mereka akan mendukung proyek tersebut. NGO dapat juga mengerjakan percontohan untuk proyek besar pemerintah karena adanya kemampuan bertindak yang lebih cepat dibandingkan dengan pemerintah dengan birokrasinya yang rumit.

3. Memfasilitasi komunikasiNGO dapat memfasilitasi komunikasi ke atas, dari masyarakat kepada pemerintah, dan ke bawah, dari pemerintah kepada masyarakat. Komunikasi ke atas mencakup pemberian informasi kepada pemerintah tentang apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat, sedangkan komunikasi ke bawah mencakup pemberian informasi kepada masyarakat tentang apa yang direncanakan dan dikerjakan oleh pemerintah. NGO juga dapat memberikan informasi secara horizontal dan membentuk jejaring (networking) dengan organisasi lain yang melakukan pekerjaan yang sama.

4. Bantuan teknis dan pelatihanInstitusi pelatihan dan NGO dapat merancang dan memberikan suatu pelatihan dan bantuan teknis untuk organisasi berbasis masyarakat dan pemerintah.

5. Penelitian, Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi yang efektif terhadap sifat partisipatif suatu proyek akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan staf proyek itu sendiri.

6. Advokasi untuk dan dengan masyarakat miskinNGO menjadi jurubicara dan perwakilan orang miskin dan mencoba untuk mempengaruhi kebijakan dan program pemerintah. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara mulai dari unjuk rasa, proyek percontohan, keikutsertaan dalam forum publik untuk memformulasi kebijakan dan rencana pemerintah, hingga mengumumkan hasil penelitian dan studi kasus terhadap orang miskin. Jadi, NGO memainkan peran mulai dari advokasi kepada orang miskin hingga implementasi program pemerintah; dari penghasut (pembuat opini) dan pengkritik hingga rekan kerja dan penasehat; dari sponsor proyek percontohan hingga mediator.Bidang

1. Pendidikan masyarakat dan pengembangan kesehatanPendidikan seks dan kontrasepsi, kesehatan umum, pembuangan limbah/ sampah, penggunaan air, vaksinasi, pelayanan konsultasi remaja.

2. Penanganan kesehatan khususHIV/AIDS, Hepatitis B, pemulihan kecanduan obat.

3. Masalah sosial masyarakatKenakalan (kejahatan) remaja, remaja yang meninggalkan rumah, anak jalanan, prostitusi.4. Lingkungan hidupPendidikan konsumsi energi dan air, pelestarian gunung dan hutan.

5. EkonomiPinjaman dan usaha mikro, pelatihan keahlian (komputer, teknisi, katering, menjahit, dll), promosi dan distribusi produk (bazaar, dll), pembentukan koperasi, konsultasi keuangan, bantuan mencari kerja dan pengembangan karir.

6. PengembanganPembangunan sekolah, pembangunan infrastruktur, pembangunan dan operasional pusat budaya, bantuan ahli untuk pertanian dan kelautan.7. Isu perempuanHak anak dan perempuan, pusat bantuan untuk perempuan yang mengalami kekerasan, terapi kelompok terhadap perempuan yang mengalami pelecehan seksual, hotline counseling (konseling via telepon khusus untuk perempuan), bantuan hukum untuk perempuan, mendorong minat baca dan tulis.Daftar Pustaka

http://menggaliilmu.wordpress.com/2011/06/20/ngo-di-indonesia/http://dwinofi.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Swadaya_Masyarakat