Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

29
Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS Mengembangkan Mengembangkan Hubungan dan Hubungan dan Mengembangkan Mengembangkan Hubungan dan Hubungan dan Membangun Koalisi antara Membangun Koalisi antara NGO NGO dan dan Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah D Dd Dd S lihi S lihi MA MA Drs. Drs. Dadang Dadang Solihin Solihin, MA , MA Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS NGO Management Certificate Program VII Pusat Kajian Global Civil Society–Universitas Indonesia (PACIVIS UI) The National Democratic Institute (NDI) Kampus UI-Depok, 1 September 2006

description

NGO Management Certificate Program VII Pusat Kajian Global Civil Society–Universitas Indonesia (PACIVIS UI) The National Democratic Institute (NDI) Depok, 1 September 2006

Transcript of Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Page 1: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan NasionalTata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS

MengembangkanMengembangkan Hubungan danHubungan danMengembangkanMengembangkan Hubungan dan Hubungan dan Membangun Koalisi antaraMembangun Koalisi antara NGO NGO dan dan

PemerintahPemerintahPemerintahPemerintah

DD D dD d S lihiS lihi MAMADrs. Drs. DadangDadang SolihinSolihin, MA, MASekretariat Tim Pengembangan Kebijakan Nasional

Tata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS

NGO Management Certificate Program VII

Pusat Kajian Global Civil Society–Universitas Indonesia (PACIVIS UI) The National Democratic Institute (NDI)

Kampus UI-Depok, 1 September 2006

Page 2: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

22dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 3: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Dadang holds a MA degree (Economics), University of Colorado,

Dadang Solihin’s ProfileDadang Solihin’s Profileg g ( ), y ,

USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas).

Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Beside working as Assistant Professor at Graduate School of AsiaPacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.

He got various training around the globe included Advanced International He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers KualaTaiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning TrainingHiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.

You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or bydadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com 33

You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his mobile at +62812 932 2202

Page 4: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Materi DiskusiMateri DiskusiTh A t The Actors

Troika: Pola Hubungan Troika: Pola Hubungan aantara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, ntara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, ddan Masyarakat an Masyarakat Visi Indonesia 2025 “Indonesia ang Maj Mandi i dan Adil” Visi Indonesia 2025: “Indonesia yang Maju, Mandiri dan Adil”

Misi: “Mewujudkan Masyarakat Demokratis Berlandaskan Hukum” Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: ffrom Government to Governancerom Government to Governance Posisi Civil SocietyPosisi Civil Society Konsolidasi DemokrasiKonsolidasi Demokrasi Perspektif OtosentrisitasPerspektif Otosentrisitas KetidakhadiranKetidakhadiran OtosentrisitasOtosentrisitas Potret Umum CSO di Indonesia Peranan Civil Society dalam Tata PemerintahanPeranan Civil Society dalam Tata PemerintahanPeranan Civil Society dalam Tata PemerintahanPeranan Civil Society dalam Tata Pemerintahan Peluang Keterlibatan CSOPeluang Keterlibatan CSO Problematika CSO Relasi CSO-Pemerintah Relasi CSO Pemerintah Keterlibatan CSO dalam Governance Reform KKeterlibatan CSO dalam isueterlibatan CSO dalam isu--isu Hakisu Hak--hak sipil dan Strukturalhak sipil dan Struktural

Rekomendasi44

Rekomendasidadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 5: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

The ActorsThe Actors

Executive citizens organized into:

STATE CIVIL SOCIETY

ExecutiveJudiciary

LegislaturePublic service

citizens organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations

Professional AssociationsPublic serviceMilitaryPolice

Religious groupsWomen’s groups

Media

Small / medium / large enterprises

BUSINESS

Multinational CorporationsFinancial institutions

Stock exchange

55dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 6: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Troika: Troika: Pola H b nganPola H b ngan aanta a Peme intah D nianta a Peme intah D niaPola Hubungan Pola Hubungan aantara Pemerintah, Dunia ntara Pemerintah, Dunia

Usaha Swasta, Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat

Masyarakat, Bangsa, dan

Negara MasyarakatMasyarakat

VISI

g

PemerintahPemerintah

MasyarakatMasyarakat

PemerintahPemerintah

Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance

66dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 7: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Visi Indonesia 2025:“I d i M j M di i d Adil”“Indonesia yang Maju, Mandiri dan Adil”

Maju: Secara ekonomi, sosial, tingkat pendidikan, derajat kesehatan, pertumbuhan penduduk angka harapan hidup kualitas pelayananpertumbuhan penduduk, angka harapan hidup, kualitas pelayanan sosial, produktivitas yang lebih baik, serta memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukum yang mantap.

Mandiri: Mandiri:Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.

Adil: Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya dan memperoleh lapangan pekerjaan,

d tk l i l didik d k h tmendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, mengamankan dan mempertahankan negara, serta perlindungan dan kesamaan di depan hukum.

77

p

dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 8: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

i iMisiMewujudkan daya saing bangsa1. Mewujudkan daya saing bangsa.

2. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukumhukum.

3. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu.M j dk P t P b d4. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Berkeadilan.

5 Mewujudkan Indonesia Asri dan Lestari5. Mewujudkan Indonesia Asri dan Lestari.6. Mewujudkan Masyarakat Bermoral, Beretika dan

BerbudayaBerbudaya.7. Mewujudkan Indonesia Berperan Penting dalam

Pergaulan Dunia Internasional88

Pergaulan Dunia Internasional.dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 9: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Misi: “Mewujudkan Masyarakat Demokratis B l d k H k ”Berlandaskan Hukum”

memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; ;

memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi

daerah;daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan

media dalam mengkomunikasikan kepentingan g p gmasyarakat;

melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum, serta menegakkanmeningkatkan budaya hukum, serta menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

99dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 10: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: ffrom Government to Governancerom Government to Governanceffrom Government to Governancerom Government to Governance

Government GovernanceGo e e t Go e a ceMemberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal

blik t kt di

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama

i t h ( ) i ilpublik, sementara aktor di luarnya, hanya dapat diserta sejauh negara mengijinkannya.

pemerintah (negara), civil society dan economic society sebagai tiga aktor utama.

1010dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 11: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

P i i Ci il S i tP i i Ci il S i tPosisi Civil SocietyPosisi Civil Society

Di negara yang telah lepas dari sistem Di negara yang telah lepas dari sistem pemerintahan yang otoriter:pemerintahan yang otoriter:pemerintahan yang otoriter:pemerintahan yang otoriter:–– sumber penetas ide, gagasan, dan pemikiran sumber penetas ide, gagasan, dan pemikiran

alternatif. alternatif. –– lahan rekrutmen bagi calonlahan rekrutmen bagi calon--calon pemimpin di calon pemimpin di

masa depan. masa depan. Di negara yang pemerintahnya lemah danDi negara yang pemerintahnya lemah dan Di negara yang pemerintahnya lemah dan Di negara yang pemerintahnya lemah dan

rakyatnya miskin:rakyatnya miskin:–– memainkan peran yang sifatnya praktis: sebagai memainkan peran yang sifatnya praktis: sebagai p y g y p gp y g y p g

penyalur bantuan sosial bagi masyarakat miskin penyalur bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan.yang terpinggirkan.

1111dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 12: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

K lid i D k iK lid i D k iKonsolidasi DemokrasiKonsolidasi Demokrasi

Dari sisi negara:Dari sisi negara:–– DibutuhkanDibutuhkan political willpolitical will yang kuat untukyang kuat untuk–– Dibutuhkan Dibutuhkan political willpolitical will yang kuat untuk yang kuat untuk

mewujudkan tata pemerintahan yang mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis. demokratis.

D i i il i tD i i il i t Dari civil society:Dari civil society:–– Harus ada kontribusi signifikan lewat dukungan Harus ada kontribusi signifikan lewat dukungan

kepada stabilisasi politik hingga konflik politikkepada stabilisasi politik hingga konflik politikkepada stabilisasi politik hingga konflik politik kepada stabilisasi politik hingga konflik politik horizontal bisa ditekan. horizontal bisa ditekan.

Formulasi ulang tentang seberapa luas Formulasi ulang tentang seberapa luas b l h bil d lb l h bil d lnegara boleh mengambil peran dalam negara boleh mengambil peran dalam

kehidupan masyarakat.kehidupan masyarakat.

1212dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 13: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Perspektif OtosentrisitasPerspektif OtosentrisitasPerspektif OtosentrisitasPerspektif Otosentrisitas

Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyatrakyat (prasyarat untuk hadirnya demokrasi di(prasyarat untuk hadirnya demokrasi dirakyatrakyat (prasyarat untuk hadirnya demokrasi di (prasyarat untuk hadirnya demokrasi di sebuah negara).sebuah negara).

Hadirnya Hadirnya checks and balances checks and balances di seluruh cabang di seluruh cabang pemerintahan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), pemerintahan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), antara lembagaantara lembaga--lembaga politik demokrasi (partai, lembaga politik demokrasi (partai, pers pemilu parlemen) dan antara masyarakatpers pemilu parlemen) dan antara masyarakatpers, pemilu, parlemen), dan antara masyarakat, pers, pemilu, parlemen), dan antara masyarakat, bangsa, serta konstitusi.bangsa, serta konstitusi.

Setiap unsur dalam sebuah negara bangsa pada Setiap unsur dalam sebuah negara bangsa pada umumnya saling menyantuni, menguntungkan, dan umumnya saling menyantuni, menguntungkan, dan memprivelesekan.memprivelesekan.

1313dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 14: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

KetidakhadiranKetidakhadiran OtosentrisitasOtosentrisitas

Masyarakat dan dunia usaha yang Masyarakat dan dunia usaha yang menyantuni negara.menyantuni negara.

Pengusaha menjadi pemburu rentePengusaha menjadi pemburu rente Pengusaha menjadi pemburu rente.Pengusaha menjadi pemburu rente. Negara menyantuni personNegara menyantuni person--person person

d d k di k kd d k di k ktertentu yang duduk di kekuasaan, tertentu yang duduk di kekuasaan, tribalisme, koncoisme, atau tribalisme, koncoisme, atau kediktatoran.kediktatoran.

1414dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 15: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

di d iPotret Umum CSO di Indonesia

Pergeseran Isu:Dari Pembangunan (Developmentalisme); Demokrasi dan HAM; Partisipasi & Good ; pGovernance

Densitas CSO: Densitas CSO:Pertumbuhan CSO yang sangat pesat

d k ( k dnamun tidak merata (terkonsentrasi di perkotaan)

1515dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 16: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Peranan Civil Society dalamPeranan Civil Society dalamPeranan Civil Society dalam Peranan Civil Society dalam Tata PemerintahanTata Pemerintahan

Secara politik memunculkan daya Secara politik memunculkan daya tawar di kalangan warga negara. tawar di kalangan warga negara.

Secara ekonomi membangunSecara ekonomi membangun Secara ekonomi membangun Secara ekonomi membangun kemandirian.kemandirian.Ci il i bi l i dCi il i bi l i d Civil society bisa mengevaluasi dan Civil society bisa mengevaluasi dan mengontrol jalannya sebuah mengontrol jalannya sebuah g j yg j ykebijakan.kebijakan.

1616dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 17: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Peluang Keterlibatan CSOPeluang Keterlibatan CSOPeluang Keterlibatan CSOPeluang Keterlibatan CSO

Semakin banyaknya jumlah CSO di aras lokal Semakin banyaknya jumlah CSO di aras lokal. Sekalipun ketimpangan penyebarannya masih menjadi persoalan, kini praktis CSO bisa ditemukan di setiap daerah di IndonesiaIndonesia.

CSO mempunyai variasi program yang memungkinkan menjangkau daerah dengan kultur b b d b dberbeda-beda.

Tingkat kepercayaan terhadap CSO jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepercayaan terhadap g g g p y pparlemen dan partai politik (Riset Asia Barometer 2005).

Ruang bagi keterlibatan masyarakat dan CSO dalam pengambilan kebijakan publik semakin terbukapengambilan kebijakan publik semakin terbuka.Institusionalisasi partisipasi masyarakat dalam bentuk Perda tentang transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik maupun kebebasan informasi

1717

kebebasan informasi.dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 18: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Problematika CSOProblematika CSO1. Kapasitas Internal CSO

personalisasi lembaga berkaitan dengan format kelembagaan.

kejelasan paradigma dan metode;j p g ; kapasitas teknokratik;

2. Keberlanjutan sumber keuangan dan i d d i dindependensi pendanaan Sumber-sumber Pembiayaan. Pola Hubungan Dengan Sumberdana.Pola Hubungan Dengan Sumberdana. Proses Penentuan Agenda.

3. Representasi dan legitimasiLegitimasi CSO diklaim atas nama dan untuk kepentingan rakyat, tapi dalam realitasnya, selain dirinya sendiri CSO tidak memiliki basis konstituen yang jelas.

1818

y g j

dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 19: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Problematika CSO . . .

4. Networking.g Adanya keterputusan dalam agenda-agenda

antar CSO.d b d dd b d d Adanya perbedaan pandangan tentang Adanya perbedaan pandangan tentang

masalah, sasaran dan juga program.masalah, sasaran dan juga program.5 Perangkap orientasi jangka pendek5. Perangkap orientasi jangka pendek.

Banyak CSO yang menekankan perubahan jangka pendek melalui keterlibatan mereka dalam isu-isupendek, melalui keterlibatan mereka dalam isu-isu sesaat yang seksi, sehingga akhirnya bisa mendapatkan sumber pendanaan yang cepat dan posisi politik yang menguntungkan.

6. Problem relasi CSO-Pemerintah1919dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 20: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Relasi CSO-Pemerintah

1.1. Autonomous benign neglectAutonomous benign neglect–– pemerintah tidak menganggap posisi CSO sebagaipemerintah tidak menganggap posisi CSO sebagaipemerintah tidak menganggap posisi CSO sebagai pemerintah tidak menganggap posisi CSO sebagai

ancaman dan tidak melakukan intervensi terhadap CSO. ancaman dan tidak melakukan intervensi terhadap CSO. –– CSO dapat bekerja secara mandiri dan independen. CSO dapat bekerja secara mandiri dan independen.

22 Facilitation/promotionFacilitation/promotion2.2. Facilitation/promotion Facilitation/promotion –– pemerintah menganggap CSO sebagai entitas yang pemerintah menganggap CSO sebagai entitas yang

keberadaannya bersifat komplementer. keberadaannya bersifat komplementer. T i t h t k di k k di iT i t h t k di k k di i–– Tugas pemerintah untuk menyediakan kondisi yang Tugas pemerintah untuk menyediakan kondisi yang kondusif bagi beroperasinya CSO.kondusif bagi beroperasinya CSO.

3.3. Collaboration cooperationCollaboration cooperation3.3. Collaboration cooperation Collaboration cooperation –– pemerintah menganggap bekerja sama dengan CSO lebih pemerintah menganggap bekerja sama dengan CSO lebih

menguntungkan bagi pencapaian tujuan pemerintah.menguntungkan bagi pencapaian tujuan pemerintah.

2020dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 21: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Relasi CSO-Pemerintah . . .

4.4. Cooptation/absorbtionCooptation/absorbtion–– pemerintah melakukan kontrol terhadap CSO baik dalampemerintah melakukan kontrol terhadap CSO baik dalampemerintah melakukan kontrol terhadap CSO baik dalam pemerintah melakukan kontrol terhadap CSO baik dalam

konteks programatik maupun ideologis. konteks programatik maupun ideologis. –– Hal ini dilakukan dengan adanya suplai finansial, Hal ini dilakukan dengan adanya suplai finansial,

penghambatan terhadap ijin eksekusi program CSO dsbpenghambatan terhadap ijin eksekusi program CSO dsbpenghambatan terhadap ijin eksekusi program CSO, dsb.penghambatan terhadap ijin eksekusi program CSO, dsb.

5.5. Containment/sabotage/dissolution Containment/sabotage/dissolution –– pemerintah melihat CSO sebagai tantangan dan jugapemerintah melihat CSO sebagai tantangan dan juga–– pemerintah melihat CSO sebagai tantangan dan juga pemerintah melihat CSO sebagai tantangan dan juga

ancaman, sehingga pemerintah menghambat kerja CSO, ancaman, sehingga pemerintah menghambat kerja CSO, dan bahkan sampai pada tindakan pembubaran, jika dan bahkan sampai pada tindakan pembubaran, jika melakukan pelanggaranmelakukan pelanggaranmelakukan pelanggaran.melakukan pelanggaran.

2121dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 22: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Keterlibatan CSOKeterlibatan CSO dalam Governance Reform

Setelah jatuhnya rezim Orde Baru, beberapa CSO berupaya mereposisi pendirian dan strategi politikberupaya mereposisi pendirian dan strategi politik mereka dalam berurusan dengan pemerintah.

Terkait dengan agenda komunitas donor internasional untuk mempromosikan reformasi tata pemerintahan di negara-negara penerima bantuan.– pengembangan partisipasi masyarakat dalam konteks– pengembangan partisipasi masyarakat dalam konteks

governance reform dengan membentuk forum warga.– advokasi aturan main yang diekspresikan oleh advokasi

atas proses perumusan dan pembuatan Peraturan Daerahatas proses perumusan dan pembuatan Peraturan Daerah (Perda).

2222dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 23: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Contoh Keterlibatan CSO dalam Governance Reformdalam Governance Reform

DaerahDaerah Perda/SE/SKPerda/SE/SKDaerahDaerah Perda/SE/SK Perda/SE/SK Kabupaten Takalar Kabupaten Takalar Perda No. 13/2002 tentang Sistem Dukungan Perda No. 13/2002 tentang Sistem Dukungan

(SISDUK). (SISDUK). P d d k t t kP d d k t t k Perda mendorong masyarakat untuk Perda mendorong masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan programmerencanakan dan melaksanakan program--programnya sendiri, dengan biaya yang programnya sendiri, dengan biaya yang ditanggung bersama antara pemerintah daerahditanggung bersama antara pemerintah daerahditanggung bersama antara pemerintah daerah ditanggung bersama antara pemerintah daerah melalui APBD, masyarakat dan CSO.melalui APBD, masyarakat dan CSO.

SE Bupati No. 415.4/453/BAPPEDA/2001 SE Bupati No. 415.4/453/BAPPEDA/2001 Tentang dukungan pemerintah daerah terhadap Tentang dukungan pemerintah daerah terhadap g g p pg g p p

keterlibatan pihak ketiga atau kelompokketerlibatan pihak ketiga atau kelompok--kelompok kelompok masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan programprogram--program pemerintah.program pemerintah.

Kabupaten SolokKabupaten Solok Perda No 5/2004 Tentang Transparansi Perda No 5/2004 Tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Partisipasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat. Perda ini mengatur secara jelas dan rinci Masyarakat. Perda ini mengatur secara jelas dan rinci mekanisme akses informasi publikmekanisme akses informasi publik

2323

mekanisme akses informasi publik.mekanisme akses informasi publik.

dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 24: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Contoh Keterlibatan CSO dalam Governance Reform...

DaerahDaerah Perda/SE/SK Perda/SE/SK Kabupaten KupangKabupaten Kupang Perda no 18/2000 Tentang Pola Mekanisme Perda no 18/2000 Tentang Pola Mekanisme

Pemberdayaan Masyarakat DaerahPemberdayaan Masyarakat Daerah

Kabupaten SidoarjoKabupaten Sidoarjo SK Bupati No. 68, yakni pembentukan Komite Medis SK Bupati No. 68, yakni pembentukan Komite Medis p jp j p , y pp , y pBagi RSUD dengan elemen keanggotaan masyarakat. Bagi RSUD dengan elemen keanggotaan masyarakat. Tujuannnya agar masyarakat dapat mengontrol Tujuannnya agar masyarakat dapat mengontrol kualitas pelayanan kesehatankualitas pelayanan kesehatan

Kabupaten Gowa Perda No 04 Th 2004 Ttg Partisipasi Masy Dlm Penyelenggaraan Pem.Kab. Gowa

Perda No. 22 Tahun 2003 Tentang Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kota TomboloTata Ruang Kawasan Perkotaan Kota Tombolo. Kecamatan Tombolopao Tahun 2003-2013

Kota Bandar LampungKota Bandar Lampung Perda No. 13 Th. 2002 Ttg Partisipasi Masy Dlm Perda No. 13 Th. 2002 Ttg Partisipasi Masy Dlm Penyusunan APBDPenyusunan APBD

2424

Penyusunan APBDPenyusunan APBD

dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 25: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Contoh Keterlibatan CSO dalam Governance Reform...

DaerahDaerah Perda/SE/SK Perda/SE/SK Kota ProbolinggoKota Probolinggo Perda no 5/2003 tentang PartisipasiPerda no 5/2003 tentang PartisipasiKota ProbolinggoKota Probolinggo Perda no 5/2003 tentang PartisipasiPerda no 5/2003 tentang Partisipasi

Kota GorontaloKota Gorontalo Perda Nomor 3 Tahun 2002, Tentang Kebebasan Perda Nomor 3 Tahun 2002, Tentang Kebebasan InformasiInformasi

Kabupaten Lampung Timur

Perda No 5 Th 2003 Ttg Perencanaan Pemb Berbasis Masyarakat (P2BM)

Kabupaten Lampung B t

Perda No. 18/2004 Ttg Pengelolaan Sumber Daya Al d Li k B b i M k tBarat Alam dan Lingkungan Berbasis Masyarakat

Kabupaten Lebak, Banten Perda No. 6 Th. 2004 Ttg Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah dan Pengelolaan Pembangunan di Kabupaten LebakPembangunan di Kabupaten Lebak

Kabuaten Wonosobo, Jateng

Perda No. 22/2001 Ttg Pengelolaan Sumberdaya Hutan Berbasis Masyarakat (PSDHBM)

2525dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 26: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Keterlibatan CSO dalam isuKeterlibatan CSO dalam isu--isuisuKeterlibatan CSO dalam isuKeterlibatan CSO dalam isu isu isu HakHak--hak sipil dan Strukturalhak sipil dan Struktural

TemaTema–– perlindungan konsumen;perlindungan konsumen;perlindungan konsumen;perlindungan konsumen;–– isu penguatan serikat buruh; isu penguatan serikat buruh; –– isu pengelolaan sumberdaya alam, terutama isu pengelolaan sumberdaya alam, terutama reformasi reformasi

agraria.agraria.ag a aag a a

StrategiStrategi–– Keterlibatan kritis (Keterlibatan kritis (critical engagementcritical engagement).).

Kombinasi antara strategi konfrontasi dan kerjasama guna Kombinasi antara strategi konfrontasi dan kerjasama guna mencapai tujuanmencapai tujuan--tujuan sosial dan ekologis.tujuan sosial dan ekologis.

–– Konfrontatif.Konfrontatif.CSO mengambil posisi berhadapCSO mengambil posisi berhadap--hadapan dengan hadapan dengan pemerintah dalam berbagai isu; mulai dari aksi reklaiming pemerintah dalam berbagai isu; mulai dari aksi reklaiming tanahtanah--tanah adat, sampai dengan tekanantanah adat, sampai dengan tekanan--tekanan tekanan melalui aksimelalui aksi aksi massaaksi massa

2626

melalui aksimelalui aksi--aksi massa.aksi massa.dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 27: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

RekomendasiRekomendasi

Perluasan tingkat penyebaran, sehingga CSO tidak hanya menjadi fenomena di kawasan industri-y jperkotaan di Jawa melainkan mulai menyebar sehingga dapat ditemukan di hampir semua daerah.

Penguatan kapasitas kelembagaan CSO di tingkat Penguatan kapasitas kelembagaan CSO di tingkat lokal; baik dalam sisi kejelasan orientasi yang ingin diperjuangkan, peningkatan kemampuan manajerial serta ketrampilan teknis dalam mendukung kerja-serta ketrampilan teknis dalam mendukung kerja-kerja advokasi dan pemberdayaan masyarakat.

CSO perlu memiliki sumber pendanaan sendiri yang tid k b t d l b l b dtidak bergantung pada lembaga-lembaga donor serta memungkinkan masyarakat bisa ikut terlibat dalam pembiayaan kerja-kerja CSO.

2727dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 28: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

RekomendasiRekomendasi . . .

CSO perlu lebih memelihara kredibilitas sosial CSO perlu lebih memelihara kredibilitas sosial mereka di mata kelompok sasasaran dengan lebih berorientasi pada kerja-kerja jangka panjang dan menempuh metode-metode partisipatif sehinggamenempuh metode-metode partisipatif sehingga masyarakat mengambil bagian yang lebih besar dalam proses-proses politik-kebijakan.CSO l tk d l i l hi CSO perlu menguatkan modal sosialnya, sehingga bisa terjalin jaringan bersama antar CSO dalam memperjuangkan isu-isu bersama.

CSO perlu mempertahankan keterlibatan kritis, sehingga CSO tidak sepenuhnya bisa ”ditundukkan”oleh kepentingan jangka pendekditundukkan oleh kepentingan jangka pendek serta bisa secara substansial memperjuangkan aspiransi masyarakat.

2828dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 29: Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah

Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan NasionalTata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

2929dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com