makalah cemas.doc

download makalah cemas.doc

of 12

description

MAKALAH

Transcript of makalah cemas.doc

Bab I

MAKALAHC E M A S

DISUSUN OLEHKELOMPOK IIIRonald KharismawanNur Akni Sahrun

Fefi Indriani Muksin

Agusriani

Hendra MD

Ridwan Maulana

Rita

Evi Andriani

Asrif

Hasni

Mertin

Sustri Iin Puspita

AKPER PEMDA KABUPATEN KONAWE

TAHUN AJARAN 2008

Kata PengantarPuji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnyalah kita masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk tetap dapat mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.

Pertama-tama kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak maupun rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa yang dibawakan oleh Arsyaidar Habri, SKM atas bimbimngannya. Alhamdulilah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dan juga berkat usaha dan kemauan yang serius. Dengan mengumpulkan materi dan perpaduan literatur sampai tiba saat penyusunan dan merangkum pokok-pokok dari isi literatur dengan secara sistematis diharapkan makalah ini dapat dengan mudah dipelajari.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat yang berguna bagi rekan-rekan pembaca sekalian. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Assalamu Alaikum wr. Wb

Konawe, 5 Agustus 2008 Penulis/klpk IIIDaftar IsiiKata Pengantar

iiDaftar Isi

1Bab I Pendahuluan

1A.Latar Belakang

1B.Tujuan Penulisan Makalah

1C.Mekanisme Penulisan

2Bab II Pembahasan

2A.Definisi

2B.Manifestasi cemas

2C.Penyebab cemas

3D.Lebih jauh mengenai cemas

6E.Terapi

7Bab III Penutup

7A.Kesimpulan

7B.Saran

9Daftar Pustaka

Bab IPendahuluanA. Latar Belakang Rasa cemas dapat menghinggapi siapa saja, kepada yang kaya-miskin, pintar-bodoh, atasan-bawahan, Pria atau Wanita, Dewasa atau anak-anak. karena cemas itu tidak pernah memilih siapa yang akan di hinggapi. salah satu reaksi terhadap beratnya kehidupan, ialah munculnya sifat cemas. sifat cemas merupakan sifat yang normal, 2-4% populasi menderita cemas (anxietas) ,tapi bisa mempengaruhi kehidupan kita. B. Tujuan Penulisan MakalahYang menjadi tujuan utama dalam makalah ini adalah untuk mengetahui:1. apa sebenarnya cemas.2. gejala-gejala cemas.

3. penyebab terjadinya cemas.

4. cara mengatasi cemas.C. Mekanisme PenulisanSistematika penulisan dalam penyusunan makalah ini terdiri atas :

1. Bab IPendahuluan2. Bab IIPembahasan3. Bab III PenutupBab IIPembahasanA. Definisi Secara sederhana kecemasan atau dalam bahasa psikologi biasa disebut dengan anxiety di definisikan sebagai aktivasi dan peningkatan kondisi emosi (Bird, 1986). Peningkatan dan aktivasi ini didahului oleh sebuah kekhawatiran dan kegelisahan atas apa yang akan terjadi.rasa cemas juga merupakan sesuatu perasaan gelisah terhadap suatu yang diharapkan. Sikap cemas, merupakan respon dari kita , baik dalam bentuk pikiran. tindakan dan kondisi emosional terhadap sesuatu peristiwa yang belum terjadi dan dianggap akan terjadi pada diri kita. Bolehlah dikatakan rasa khawatir yang berlebihan.

B. Manifestasi cemascemas biasanya ditandai dengan deg-degan, keringatan, pucat, perasaan tegang, gelisah, panik, tertekan, sulit berkonsentrasi disertai gejala gejala fisiologis seperti sakit kepala, ketegangan otot, nyeri diulu hati, sesak nafas, sakit perut disertai mual.

C. Penyebab cemasrasa cemas terjadi disebabkan oleh ketidak mampuan individu dalam beradaptasi terhadap lingkungan / mengatasi konflik sehingga menimbulkan keadaan traumatik. Jika hal tersebut berlangsung terus menerus dalam jangka panjang ataupun sekali namun ekstrim, dapat mengakibatkan kemandekan pertumbuhan emosi.D. Lebih jauh mengenai cemas

Sebenarnya, di antara berbagai jenis gangguan cemas, yang umum dikenal adalah gangguan panik dan gangguan cemas menyeluruh (anxietas).

AnxietasCemas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh daerah maupun alat-alat gerak. Karena bentuk respons yang demikian, penderita biasanya tidak menyadari hal itu sebagai hubungan sebab akibat.Apakah seseorang akan mengalami anxietas atau tidak dan berapa beratnya, sangat tergantung pada berbagai faktor. Faktor itu ada yang bersumber pada keadaan biologis, kemampuan beradaptasi/mempertahankan diri terhadap lingkungan yang diperoleh dari perkembangan dan pengalamannya, serta adaptasi terhadap rangsangan, situasi atau stressor yang dihadapi.Setiap anxietas selalu melibatkan komponen kejiwaan maupun organobiologik walaupun pada tiap individu bentuknya tidak sama. Kebanyakan gejala tersebut merupakan penampakan dari terangsangnya sistem saraf otonom maupun viceral. Penderita ada yang mengeluh menjadi sering kencing atau malah sulit kencing, mulas, mencret, kembung, perih di lambung, keringat dingin, berdebar-debar, darah tinggi, sakit kepala dan sesak napas. Pada sistem alat gerak dapat timbul kejang-kejang, nyeri oto, keluhan seperti rematik dan lainnya.Pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan kepanikan. Pada orang-orang sibuk, eksekutif yang selalu mendambakan vitalitas dan kebetulan kena anxietas tetapi dia menyadari adanya gejala berupa darah tinggi atau berdebar-debar seperti mau serangan jantung, misalnya akan menimbulkan rasa takut yang berlebihan sehingga dapat menjadi stressor baru yang lebih besar.Dengan demikian, hilang-timbulnya serangan anxietas menjadi siklus yang semakin lama semakin berat sehingga dapat menyebabkan penderita jatuh ke kondisi yang sangat buruk. Biasanya pengalaman terhadap serangan tersebut menjadi traumatik sehingga bila ada keadaan atau kejadian yang mirip dengan trauma tersebut akan menimbulkan serangan ulang.

TraumatikPada orang-orang yang menderita kecemasan menyeluruh, penghayatan terhadap kecemasannya secara subyektif lebih dirasakan daripada keluhan-keluhan fisik seperti berdebar-debar dan lainnya.

Hal buruk lainnya, terutama bagi pelajar atau orang aktif, dengan adanya anxietas adalah terganggunya proses pikir, konsentrasi yang dengan sendirinya juga mengganggu proses belajar dan persepsi. Keadaan ini akan menimbulkan hambatan dalam tugas dan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, orang yang dalam keadaan takut dan cemas cenderung untuk selektif dalam berpikir dan menjadi tidak tajam pengamatannya terhadap hal-hal lain, kecuali akan hal-hal yang menghantui pikirannya dan kecemasannya. Akibatnya timbul sikap apriori dan berprasangka.

Pada gangguan panik umumnya, penderita datang ke dokter biasanya sudah menunjukkan penampilan dan ekspresi cemas yang jelas. Adapun gejala yang mencolok pada serangan pertama biasanya adalah gejala-gejala fisik seperti berdebar-debar, sesak dan sebagainya, yang datang secara mendadak, sehingga penderita menjadi takut dan cemas. Serangan selanjutnya akan dimulai dengan serangan cemas yang datang mendadak tanpa penyebab yang jelas. Dalam beberapa menit, perasaan cemas itu diikuti oleh keluhan berdebar-debar, sesak napas, keringat dingin dan sebagainya, sehingga cemas dan ketakutan kian menjadi-jadi. Bahkan seringkali disertai perasaan mau mati yang sangat mengganggu dan menyakitkan.

Walaupun serangan tersebut berlangsung tidak terlalu lama, setidaknya kurang dari satu jam, tetapi dampak cemas dan takut bisa berkepanjangan. Setiap kali mendapat serangan, penderita merasakannya sebagai pengalaman traumatik. Dan di antara serangan panik seringkali penderita mengalami gejala kecemasan yang bersifat antisipatorik. Keadaan ini berbeda dari anxietas pada cemas menyeluruh.Keadaan traumatik menyebabkan penderita cenderung untuk mengaitkan serangan panik dengan situasi yang dianggap berkaitan datangnya serangan, misalnya kalau berada di tempat ramai, terjebak di jalan macet, bepergian sendiri dan sebagainya. Dengan demikian, bahwa gangguan panik berlanjut disertai agorafobia.

Sementara itu, pada gangguan cemas menyeluruh (GCM) biasanya mengalami gangguan yang berlangsung menahun. Keluhan utama yang menonjol adalah kecemasan/kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal yang sebenarnya tidak beralasan. Kecemasan tersebut tidak hanya datang sesekali, tetapi hampir setiap waktu, lebih dari enam bulan.

Penderita GCM biasanya tidak dapat tenang, resah, gemetaran, cepat lelah, otot terasa sakit atau tegang disertai gejala saraf otonom seperti keringat dingin dan lainnya. Penderita jadi sangat peka sehingga seringkali mengeluh mudah terkejut, merasa terpojok, cepat tersinggung, susah konsentrasi dan tidur yang terganggu.E. Terapi

Obat anti-cemas disebut juga ansiolitik atau obat penenang, diberikan untuk mengatasi gejala-gejala kecemasan. Obat anti-cemas memiliki efek mengendurkan otot-otot, mengurangi ketegangan, membantu tidur dan mengurangi kecemasan.

Alprazolam

Klordiazepoksid

Diazepam

Flurazepam

Lorazepam

Oksazepam

Temazepam

Triazolam

Bab IIIPenutupA. Kesimpulanrasa cemas juga merupakan sesuatu perasaan gelisah terhadap suatu yang diharapkan. Sikap cemas, merupakan respon dari kita , baik dalam bentuk pikiran. tindakan dan kondisi emosional terhadap sesuatu peristiwa yang belum terjadi dan dianggap akan terjadi pada diri kita. Bolehlah dikatakan rasa khawatir yang berlebihan, yang terjadi disebabkan oleh ketidak mampuan individu dalam beradaptasi terhadap lingkungan / mengatasi konflik sehingga menimbulkan keadaan traumatik.Terapi obat untuk mengatasi cemas diantaranya: Alprazolam

Klordiazepoksid

Diazepam

Flurazepam

Lorazepam

Oksazepam

Temazepam

TriazolamB. SaranSebagai manusia, cemas adalah suatu hal yang tidak dapat kita hindari dan itu wajar, tetapi apabila cemas berlangsung lama dan berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan diri/ emosi.

Daftar Pustakawww.infosehat.com www.sinarharapan.comwww.medicastore.comwww.shvoong.comPAGE i