makalah blok 8
-
Upload
amelinda-mannuela -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of makalah blok 8
Anatomi Carotis Eksterna, Mekanisme dan Fungsi Pembuluh Darah, serta
Komponen Darah
Amelinda Mannuela Santoso (10-2013-073)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta
Telp. (021) 5657867 E-mail: [email protected]
Abstrak
Sistem sirkulasi darah merupakan salah satu sistem terpenting dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh organ-organ yang terlibat dalam sistem sirkulasi antara lain jantung, pembuluh darah, serta darah. Pembuluh darah adalah bagian dari sirkulasi yang bertugas untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh, sedangkan darah bertugas utnuk mengangkut gas-gas dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan membuang sisa metabolism, serta mengantarkan sinyal molekul ke sel-sel yang tempatnya jauh.
Kata kunci: pembuluh darah, darah
Abstract
Circulatory system is one of the most important systems in the human body is affected by the organs involved in the circulatory system that is heart, blood vessels, and blood. The blood vessels are part of the circulation which is responsible for transporting blood throughout the body, while the duty separately transporting blood gases and nutrients needed by the body and discard the rest of the metabolism, as well as delivering signaling molecules to cells distant place.
Keywords: blood vessel, blood
I. Pendahuluan
Manusia mempunyai suatu sistem transportasi yang digunakan untuk mensuplai oksigen,
makanan, dan segala macam substansia yang dibutuhkan oleh tubuh, dan mengangkut hasil sisa
metabolisme untuk dibuang keluar dari tubuh. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah,
dan darah, yang akan membentuk sistem kardiovaskular. Selain mengangkut bahan-bahan yang
telah disebutkan diatas, sistem ini juga mengangkut hormon-hormon sebagai komunikasi antar
sel dalam tubuh dan pengangkutan panas. Sistem ini merupakan salah satu sistem terpenting
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 1
dalam tubuh. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan
mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya
ke jantung. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan- bahan yang akan
disalurkan atau diendapkan.
II. Isi
Arteri karotis kanan adalah cabang arteri inominata yang berasal dari sisi kanan arkus aorta.
Arteri karotis komunis kiri berasal secara langsung dari arkus aorta. Pada tingkat tiroid, arteri
karotis komunis bercabang dua menjadi arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna. Terletak
dekat percabangan dua ini, di sinus karotis, adalah kemoreseptor karotis, yang sensitif terhadap
kadar karbon dioksida dan oksigen darah, dan baroreseptor, yang membantu mengatur tekanan
darah. Arteri karotis eksterna menyuplai darah ke struktur di kepala dan leher, kecuali mata dan
otak. Arteri karotis interna menyebabkan arteri oftalmikus dan arteri serebri posterior
berhubungan dengan arteri serebri anterior dan arteri serebri media, yang membantu menyuplai
darah ke otak.1
A. karotis eksterna dibagi menjadi dua cabang terminal, a. maksilaris dan a. temporalis
superfisialis, dalam glandula parotis. Cabang-cabang:
A. tiroidea superior: berjalan ke bawah di sisi faring sebelum berjalan ke depan ke kutub
atas glandula tiroid dimana arteri ini terbagi menjadi dua cabang. Cabang atas menyusuri
batas atas glandulae kea rah isthmus dan yang bawah melewati bagian bawah batas
posterior dan beranastomosis dengan a. tiroidea inferior.
A. lingualis: keluar setinggi ujung tanduk mayor hyoid dan melingkar keatas sedikit
sebelum berjalan ke depan di sebelah profunda hioglosus dan memasuki serta memasok
darah ke lidah.
A. fasialis: berjalan ke depan, di sebelah dalam mandibula dimana arteri ini tertanam di
bagian belakang glandula submandibularis. Kemudian arteri ini melingkar di sekeliling
baras bawah mandibula dan sampai ke wajah. Disini a. fasialis menempuh jalur berliku-
liku di sisi mulit dan sebelah lateral hidung sampai ke angulus medialis mata, memiliki
cabang tonsilaris di leher, labialis superior dan inferior, dan cabang nasalis.
A. oksipitalis: berjalan kea rah belakang, di sebelah medial prossesus mastoideus dan
mempersarafi bagian belakang kulit kepala.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2
A temporalis superfisialis: muncul dari glandula parotis dan berjalan di depan telinga.
Memasok darah ke bagian samping kulit kepala dan dahi.
A. maksilaris: muncul dari glandula parotis dan berjalan di sebelah dalam kolum
mandibula. Berakhir dengan memasuki fossa pterigopalatina. Cabangnya yaitu a.
alveolaris inferior, a. meningea media.1
Fisiologi Pembuluh Darah
Aliran darah adalah jumlah volume darah yang mengalir melalui sebuah pembuluh,
organ, atau seluruh sirkulasi dalam satuan waktu (ml/menit). Aliran darah ini Relatif konstan
dalam kondisi istirahat namun, bervariasi pada setiap organ tergantung kebutuhan.
Tekanan darah adalah daya per unit area yang dikeluarkan pada dinding pembuluh oleh
darah di dalamnya. Dinyatakan dalam mmHg. Secara umum tekanan darah berarti tekanan
sistemik arterial di arteri terbesar yang paling dekat dengan jantung. Gradien tekanan yang
memungkinkan terjadinya aliran darah.2
Resistance (hambatan/tahanan) adalah daya yang melawan aliran (flow) dan merupakan
ukuran dari jumlah gesekan yang dijumpai darah saat melewati pembuluh. Resistance yang
sering dibicarakan adalah peripheral resistance. Terdapat tiga sumber resistance yaitu:
Viskositas darah: Berhubungan dengan kekentalan dari cairan. Semakin besar viskositas,
semakin sulit molekul untuk bergerak. Viskositas darah cenderung konstan.
Panjang pembuluh darah total: Hubungan antara panjang total pembuluh darah dan
panjang pembuluh berbanding lurus.
Diameter pembuluh darah: cairan yang dekat dengan dinding dari kanal akan terhambat
oleh friksi saat bergerak bersebelahan dengan dinding. Cairan yang berada di tengah
kanal akan bergerak dengan lebih bebas dari hambatan. Semakin kecil kanal, semakin
besar friksi, dan pergerakan akan semakin tertahan. Saat darah berhadapan dengan
perubahan ukuran kanal dengan mendadak atau dinding yang kasar, maka akan muncul
turbulent flow.
Tekanan darah sistemik:
Tekanan darah arteri merefleksikan dua faktor yaitu besarnya keregangan dari arteri
elastis yang berada di dekat jantung dan volume darah yang dipacu melewati mereka.
Sebagaimana ventrikel kiri berkontraksi dan mengeluarkan darah menuju aorta, energi kinetik
akan tersebar menuju darah, yang kemudian akan meregangkan aorta elastik saat tekanan aorta
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 3
mencapai puncaknya. Puncak tekanan ini disebut tekanan systole, dengan rata-rata 120 mmHg
pada orang dewasa yang sehat. Darah bergerak maju menuju arteri karena tekanan di aorta lebih
tinggi dibandingkan tekanan di pembuluh distal. Saat diastole, katup aorta tertutup, mencegah
darah kembali menuju jantung, dan dinding aorta (dan arteri elastik lainnya) kembail ke bentuk
asal, menjaga tekanan yang cukup untuk menjaga darah bergerak maju menuju pembuluh darah
yang lebih kecil. Saat waktu ini, tekanan darah aorta turun menuju titik terendahnya (kira-kira
70-80 mmHg pada orang dewasa sehat), disebut tekanan diastolic.2
Perbedaan antara tekanan sistol dan diastole disebut sebagai pulse pressure. Pulse
pressure dirasakan sebagai pulsasi berdenyut di arteri ketika sistol, saat arteri elastik terekspansi
oleh darah, nilai tekanan penting untuk dipertimbangkan adalah mean arterial pressure (MAP);
tekanan ini adalah tekanan yang mendorong darah menuju jaringan.
MAP merupakan tekanan darah yang dimonitor dan diregulasi oleh tubuh. Tekanan darah
yang rutin diperiksa adalah tekanan darah arteri, yang dapat digunakan sebagai dasar
pengukurang MAP. MAP harus diatur agar cukup tinggi untuk menciptakan tekanan agar aliran
darah bisa mencapai seluruh jaringan dan tidak terlalu tinggi agar tidak menciptakan beban
berlebih bagi jantung dan meningkatkan risiko terjadinya kerusakan arteri kecil. Dua hal yang
menentukan tekanan darah yaitu curah jantung dan tahanan perifer total.
Vena, sekalipun modifikasi structural (lumen yang besar dan katup), tekanan vena
biasanya terlalu rendah untuk memungkinkan terjadinya aliran balik. Sehingga, terjadi tiga
adaptasi fungsional yang penting untuk memungkinkan aliran balik terjadi. Yang pertama adalah
pompa respirasi. Perubahan terjadi di rongga tubuh bagian ventral ketika bernafas menciptakan
pompa respirasi yang menggerakkan darah meunju jantung. Saat kita bernafas, tekanan abdomen
meningkat, menekan vena-vena lokal dan mendorong darah menuju jantung, dan tekanan di
dinding dada menurun, memungkinkan vena thorasikus untuk mengalami ekspansi dan
mempercepat masuknya darah menuju atrium kanan. Adaptasi yang kedua adalah pompa otot.
Saat otot skelet di sekitar vena-vena dalam berkontraksi dan relaksasi, mereka mendorong darah
menuju jantung, dan ketika darah melewati sebuah katup vena, darah tidak bisa mengalir balik.
Adaptasi yang ketiga dalah lapisan otot polos yang berkonstriksi di bawah kontral simpatik,
meningkatkan aliran balik vena. Ini merupakan cara lain saraf-saraf simpatik meningkatkan
curah jantung.2
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 4
Kontrol Tekanan Darah
Regulasi lokal
Myogenic theory of autoregulation: saat tekanan darah meningkat, pembuluh akan
mengalami distensi dan otot polos vaskuler di sekitarnya akan berkontraksi.
Metabolic theory of autoregulation: akumulasi metabolit ini akan mengakibatkan
vasodilatasi/vasokonstriksi pembuluh darah seperti:
Efek Metabolit
Vasodilatasi terjadi akibat penurunan tekanan O2 dan penurunan pH, Peningkatan
tekanan CO2 dan osmolalitas, peningkatan K+, Histamine, dan Vasokonstriksi Serotonin
(dilepas oleh platelet pada pembuluh yang terluka)
Mekanisme jangka pendek
Neural
Dimediasi oleh sistem saraf dan zat kimia terlarut darah. Berfungsi dalam menyeimbangkan
fluktuasi tekanan darah dalam dengan mengatur tekanan perifer (dan curah jantung atau
cardiac output (CO)).3
Tujuan utama:
1. Mengusahakan tercapainya mean arterial pressure (MAP) yang cukup melalui pengaturan
diameter pemb. darah.
2. Mengubah distribusi darah sesuai dengan kebutuhan organ.
Peranan Vasomotor Center
Vasomotor center terletak di medulla. Bersama dengan cardiovascular center mengatur tekanan
darah dengan mengubah CO dan diameter pembuluh darah. Arteriole selalu dalam keadaan
terkonstriksi sedang, disebut vasomotor tone. Peningkatan aktivitas saraf simpatik akan
menghasilkan vasokonstriksi secara umum dan meningkatkan tekanan darah.
Aktivitas vasomotor dipengaruhi oleh:
1. Baroreseptor
2. Kemoreseptor
3. Higher brain centers.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 5
Chemoreceptor initiated reflex
Saat kadar oksiten atau pH darah menurun drastis, maka kemoreseptor akan bekerja dan
mengirimkan sinyal menuju pusat cardio-acceperatory, yang akan meningkatkatkan CO dan
memerintahkan vasomotor center untuk mengakibatkan reflex vasokonstriksi. Peningkatan TD
akan mempercepat kecepatan aliran balik menuju jantung dan paru. Keadaan ini terjadi saat
hipoksia. Kemoreseptor terpenting adalah karotis dan aortic bodies yang berada dekat dengan
baroreseptor. Akan tetapi, sebagai metabolit lokal, peningkatan tekanan CO2 dan osmolalitas
atau penurunan tekanan O2 dan pH akan mengakibatkan vasodilatasi. 3
Aliran Darah Melalui Kapiler dan Dinamika Kapiler
Pertukaran gas dan nutrien di kapiler
Oksigen, karbondioksida, dan sebagian besar nutrien serta sisa metabolit bergerak dari darah
menuju cairan interstitial melalui difusi.
Pergerakan cairan: Bulk flow
Cairan didorong keluar dari kapiler melalui celah di ujung kapiler, akan tetapi sebagian besar
akan kembali menuju pembuluh darah di ujung bavian vena. Sekalipun tidak terlalu penting
dalam proses pertukaran di kapiler, bulk flow merupakan faktor penting dalam menentukan
volume cairan relatif di aliran darah dan rongga ekstrase. Arah dan jumlah cairan yang bergerak
melalui dinding kapiler dipengaruhi oleh dua gaya yaitu tekanan hidrostatik dan osmotik.
Tekanan hidrostatik, merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan yang ditekan terhadap
dinding. Tekanan hidrostatik kapiler (HPc) cenderung mendorong cairan keluar dinding kapiler.
Tekanan Osmotik Koloid. Merupakan tekanan yang tercipta karena adanya cairan molekul yang
tidak bisa berdifusi berukuran besar seperti protein plasma. Protein plasma akan membentuk
tekanan osmotic kapiler (OPc), disebut juga tekanan onkotik.4
Interaksi tekanan hidrostatik-osmotik
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 6
Cairan akan meninggalkan kapiler apabila tekanan hidrostatik lebih besar dibandingkan tekanan
osmotic, dan sebaliknya.
Sering kali lebih banyak cairan yang terfiltrasi menuju interstitium. Kebocoran ini, dapat
dikompensai oleh pembuluh limfe dan ditranspor kembali menuju pembuluh darah4
Darah
Darah adalah bentuk unik jaringan ikat yang terutama terdiri atas tiga jenis sel utama:
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit. Sel- sel ini, yaitu unsur
berbentuk dari darah, terendam di dalam medium cair yang disebut plasma.
Sel darah dibentuk melalui proses yang disebut hemopoiesis. Pada proses ini, semua sel
darah berasal dari sel induk hemopoietik pluripotensial. Sel-sel induk ini berproliferasi,
berkembang, dan menjadi berbagai bentuk sel darah matang khusus di dalam sumsum tulang dan
organ limfoid.5
Pemeriksaan mikroskopik apusan darah menampakkan jenis-jenis sel utama. Eritrosit
atau sel darah merah tidak mempunyai inti. Trombosit adalah sisa sitoplasma sel sumsum tulang
besar yang disebut megakariosit. Eritrosit dan trombosit melakukan fungsi utamanya di dalam
pembuluh darah. Sebaliknya, leukosit atau sel darah putih melakukan fungsi utamanya di luar
pembuluh darah. Leukosit bermigrasi ke luar pembuluh darah melalui dinding kapiler dan
memasuki jaringan ikat, jaringan limfoid, dan sumsum tulang. Leukosit adalah sel berinti dan
dibagi dalam granulosit dan agranulosit, tergantung ada tidaknya granul di dalam sitoplasma.
Leukosit terutama berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap invasi bakteri atau terhadap
benda asing di dalam tubuh.
Trombosit adalah unsur berbentuk paling kecil di dalam darah. Trombosit merupakan
keping-keping sitoplasma megakariosit tidak berinti yang merupakan sel multilobular paling
besar di dalam sumsum tulang. Trombosit terbentuk dengan pelepasan sebagian sitoplasma atau
fragmen dari tepi megakariosit. Fungsi utama trombosit adalah membantu pembekuan darah.
Eritrosit matang sangat dikhususkan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida.
Leukosit yang bergranul dan mempunyai inti berlobus adalah granulosit
polimorfonuklear, dan neutrofil adalah yang terbanyak diantaranya. Sitoplasma neutrofil
mengandung granul halus berwarna ungu atau merah muda yang sukar dilihat dengan mikroskop
cahaya biasa. Akibatnya, sitoplasma neutrofil tampak bening. Inti neutrofil terdiri atas beberapa
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 7
lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin halus; jumlah lobus yang lebih sedikit
menunjukkan bahwa neutrofil ini kurang atau belum matang.5
Eosinofil merupakan 2-4 % leukosit di dalam darah. Sel ini sitoplasmanya dipenuhi
granul eosinofilik (merah muda terang) besar. Inti eosinofil (1) khas bilobar, namun kadang-
kadang ada lobus ke-3 yang kecil.
Leukosit agranular tidak atau hampir tidak memiliki granul sitoplasma, dengan inti bulat
sampai berbentuk tapal kuda. Limfosit mencakup sekitar 20—30 % leukosit darah. Besarnya
bervariasi, dari yang lebih kecil dari eritrosit sampai dua kali besarnya. Pada iimfosit kecil, intinya
yang terpulas gelap mengisi hampir seluruh sitoplasma, dan sitoplasma itu tampak sebagai daerah
basofilik sempit di sekitar inti. Sitoplasmanya agranular, namun dapat mengandung sedikit granul
azurofilik. Pada limfosit besar, sitoplasma basofiliknya lebih banyak sekitar inti, dan intinya yang
lebih besar dan lebih pucat dapat mengandung satu atau dua nukleoli.
Monosit adalah leukosit terbesar. Intinya bervariasi, dari bulat atau lonjong sampai
berlekuk atau berbentuk tapal-kuda dan terpulas lebih pucat daripada inti limfosit. Kromatinnya
lebih halus terdispersi; sitoplasmanya banyak dan sedikit basofilik dan sering mengandung
sedikit granul azurofilik halus. Monosit mencakup kira-kira 3-8 % leukosit darah.
Granul pada basofil tidak sebanyak pada eosinofil; namun ukuran granulnya lebih
bervariasi, tidak begitu berhimpitan dan terpulas biru tua atau coklat. Meskipun intinya tidak
berlobi banyak dan terpulas basofilik pucat, umumnya basofil terhalangi oleh kepadatan granul.
Basofil ini mencakup kurang dari 1 % dari leukosit darah dan itulah sebabnya paling sulit
ditemukan dan dikenali dalam apusan darah.
Neutrofil adalah sel fagositik. Karena faktor kemotaktik, neutrofil ditarik ke tempat
mikroorganisme, khususnya bakteri, yang akan dimakan (fagositosis) dan dihancurkan. Eosinofil
juga sel fagositik dengan afinitas khusus terhadap kompleks antigen-antibodi. Sel-sel ini
bertambah banyak selama infestasi parasit dan berperan penting dalam penghancurannya.
Limfosit berperan penting dalam mekanisme pertahanan imunologik tubuh. Bila dirangsang
antigen spesifik, sebagian limfosit (sel B) berdiferensiasi menjadi sel plasma yang akan
menghasilkan antibodi. Monosit adalah fagosit kuat yang berdiferensiasi menjadi makrofag
jaringan pada tempat terjadi infeksi, kemudian akan menghancurkan bakteri, benda asing, dan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 8
debris sel. Basofil berfungsi serupa dengan sel mast. Granul-granulnya dapat membebaskan
histamin dan heparin pada reaksi alergi, mengakibatkan peningkatan respons radang.5
Komposisi darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka
ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang
berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:
• Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari
segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan
menderita penyakit anemia.
• Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
• Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan
benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri.
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan
leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan
menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 9
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium
dan zat besi,nitrogen, dan lain-lain)
4. Garam5
III. Kesimpulan
Sistem sirkulasi darah merupakan salah satu sistem terpenting dalam tubuh manusia. Di
dalam sirkulasi tersebut terdapat suatu tekanan yang ditimbulkan dari aliran darah di
dalam tubuh yang disebut tekanan darah. Tekanan darah tersebut dipengaruhi oleh organ-
organ yang terlibat dalam sistem sirkulasi antari lain jantung, pembuluh darah, serta
darah.
IV. Daftar Pustaka
1. Ethel Sloane. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2004.
2. Guyton, Arthur C. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11, Jakarta: EGC; 2007. h. 167-8.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC;2013. h. 369-400.
4. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC,2010.h.67-73
5. Junqueira LC. Histologi dasar. Jakarta: EGC; 1997. h.210-41.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 10