Makalah Blok 8

Click here to load reader

description

cardiovaskular system

Transcript of Makalah Blok 8

Peran Hepar dan Lien pada Sistem PencernaanFitriani102012018 / Kelompok A10Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Semester 2 Angkatan 2013Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta [email protected]

PendahuluanTubuh manusia memerlukan energi untuk dapat terus melakukan metabolisme. Energi-energi tersebut didapat dari konsumsi makanan yang berada dari luar tubuh. Agar makanan tersebut dapat diserap dengan baik, diperlukan proses pencernaan. Proses pencernaan mengubah makanan dari molekul-molekul besar menjadi molekul kecil yang dapat diserap dan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Untuk melakukan proses pencernaan ini dibutuhkan saluran-saluran pencernaan (mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, anus) dan juga organ-organ pencernaan tambahan (hati, kandung empedu, pankreas, kelenjar ludah, gigi, lidah). Hasil akhir dari pencernaan yang dilakukan dalam tubuh manusia berupa feses yang dikeluarkan melalui proses defekasi. Apabila terjadi penundaan proses defekasi, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konstipasi, dimana feses sulit untuk dikeluarkan.Pada makalah kali ini, akan dibahas sistem pencernaan mulai dari lambung hingga ke anus dan turut membahas organ-orang pencernaan tambahan yang meliputi hati-pankreas-kandung empedu. Diharapkan melalui makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui struktur anatomi maupun histologi dari sistem pencernaan, mekanisme pencernaan, fungsi masing-masing saluran dan organ pencernaan, enzim-enzim apa saja yang berperan dalam melakukan proses pencernaan, dan apa yang akan terjadi jika tubuh mengalami defisiansi serat dan air.Sistem PencernaanSelain sistem respirasi, sistem kardiovaskular, di dalam tubuh manusia juga terdapat sistem pencernaan atau sering dikenal dengan istilah sistem digestive. Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energi yang digunakan sel untuk menghasilkan ATP. Nantinya, ATP tersebut akan digunakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energi, seperti transpor aktif, kontraksi, sintesis dan sekresi. Selain sebagai sumber energi, makanan yang masuk ke dalam tubuh juga menjadi bahan baku untuk memperbaharui dan menambah jaringan tubuh.1Makanan mula-mula harus dicerna atau diuraikan secara biokimiawi, dari molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didstribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95% dari makanan yang ditelan dapat digunakan oleh tubuh.1Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ-organ pencernaa tambahan. Saluran pencernaan yang dimaksud terdiri dari mulut, faring, esophagus, gaster/lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sementara itu organ-organ pencernaan tambahan meliputi lidah, gigi, kelenjar-kelenjar liur, pankreas, hati, dan kadung empedu. Pada makalah kali ini, bagian dari sistem pencernaan yang akan dibahas secara lebih khusus adalah gaster, usus halus, usus besar, pankreas, hati, kadung empedu, dan anus. 1Makroskopis Hepar (Hati)Hati, saluran empedu, dan pancreas berkembang dari cabang usus depan fetus dalam suatu tempat yang kelak menjadi duodenum; ketiganya berkaitan erat dengan fisiologi pencernaan. Ketiga struktur ini letak anatominya berdekatan, fungsinya saling terkait dan terdapat kesamaan kompleks gejala akibat gangguan ketiga struktur ini. Hati berfaal sebagai kelenjar ensokrin dalam hal produksi empedu. Asam-asam empedu mengemulsi lemak di dalam usus. Pigmen-pigmen empedu adalah hasil akhir katabolisme hemoglobin. Empedu terkumpul di dalam kandung empedu dan dikeluarkan ke dalam duodenum sesuai kebutuhan. Faal terpenting hati adalah peranannya sebagai alat terbesar yang terlibat dalam metabolisme karbohodrat, protein dan lemak. Faal ini kira-kira menghabiskan kira-kira 12% kandungan total oksigen di dalam darah. Suhu darah di vena hati mencapai sekitar 40 derajat celcius. penekanan atau memar dapat menyebabkan robekan-robekan yang berbahaya pada jaringan lunak hati. Kesatuan hati dipertahankan oleh sebuah kapsul jaringan ikat yang tegang (Kapsul Glisson).3. Hati merupakan organ obdomen yang paling besar dan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1,5 kg serta membentuk seperlima puluh berat badan dewasa total. Ia relative lebih besar pada masa bayi, yang membentuk seperdelapan belas berat lahir. Organ ini dibungkus terletak pada kuadran kanan atas dan menempati paling luas pada region hiperkondrium kanan kemudianmeluas ke hipokondrium kiri dan region epigastrika. Hati memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak di bawah kubah kanan diafragma dan sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung, pancreas dan usus.2 Sel hepar merupakan suatu kolam reaktan kimia besar dengan laju metabolism yang tinggi, saling memberikan substrat dan energy dari suatu sistem metabolism ke sistem yang lain, mengolah dan mensintesis berbagai zat yang diangkut ke daerah tubuh lainnya, dan melakukan berbagai fungsi metabolism lain. Karena semuanya itu, bagian terbesar disiplin ilmu biokimia menulis mengenai reaksi metobolisme dalam hepar.2

.Gambar 2. Hati.3

Morfologi Hepar (hati)Hati berlindung iga dalam kuadran kanan atas, ia berbentuk seperti pyramid yang apexnya mencapai xiphiternum. Batas atas terletak sekitar setinggi putting susu.Tepi hati berjalan ke lateral sepanjang lengkung iga. Dari titik dimana garis medioklavikular memotong garis iga kedepakan, tetapi hati berjalan miring sesuai daerah perut bagian atas (epigastrium) ke kiri. Dapat dibedakan perbedaan diaphragmtik yang cembung. Yang pada sikap tegak mempunyai permukaan horizontal dan permukaan anterolateral yang melengkung dan mengarah ke bawah dari permukaan visceral. Permukaan visceral naik dari permukaan hati yang tajam miring ke belakang dan berbatasan kea rah posterior dengan tepi yang tumpul pada permukaan diaphragmatic. Sebagian besar hati tertutup oleh peritoneum, tetapi di posterior, hati bergabung dengan sentrum tendineum diafragma (daerah telanjang atau bare area).2Hati memiliki dua lobus utama yaitu kiri dan kanan. Lobus kanan dibagi menjadi dua segmen anterior dan posterior oleh fissrura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiformis yang terlihat dari luar. Segmen lobus kanan yang lebih kecil adalah lobus quadrates, pada permukaan inferiornya dan lobus caudatus pada permukaan posterior. Labus kanan dan kiri dipisahksan di anterior oleh lipatan peritoneum yang dinamai ligamentum falciforme, di inferior oleh fissure untuk ligamnetum teres serta diposterior oleh fissurs untuk ligamentum venosum.4Ligamentum falsiformis berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. Di bawah peritoneum terdapat jaringan ikat pada yang disebut sebagai kapsula glisson, yang meliputi permukaan seluruh organ; bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada Koran hepatis, membentuk rangka untuk cabang vena porta, arteri hepatikan dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fissura pada hati tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika.5Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut sebagai lobulus yang merupakan unit fungsional dasar hati, berbentuk silindris dengan panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter. Hati manusia berisi 50.000 sampai 100.000 lobulus. Lobules sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel hepar. Masing-masing lempeng hepar tebalnya satu sampai dua sel, dan diantara sel yang berdekatan terdapat kanalikuli biliaris kecil yang mengalir ke duktus biliaris di dalam septum fibrosa yang memisahkan lobulus hati yang berdekatan.5 Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang merupakan cabang vena porta dan arteri vena hepatica. Tidak seperti kapiler lain, sinusoid dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer. Sel kupffer merupakan system monosit makrofag, dan fungsi utamax adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah. Sejumlah 50% dari semua jumlah makrofag dalam hati adalah sel kupffer, sehingga hati merupakan organ penting dalam pertahanan melawan invasi bakteri dan agen toksik. Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatica yang melingkari bagian perifer lobules hati, juga terdapat saluran empedu. Saluran empedu interlobular membentuk kapiler empedu yang sangat kecil yang disebut sebagai kanalikuli, yang berjalan di tengah lempengan sel hati. Empedu yang dibentuk dalam hepatosit diekskresi ke dalam kanalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin besar hingga menjadi duktus koledokus.4Secara keseluruhan, hepar dibagi menjadi 8 segmen. Permukaan posterolateral kanan terdiri atas segmen VI di bagian anterior dan segmen VII di bagian posterior. Permukaan anterolateral kanan terdiri atas segmen V di anterior dan segmen VIII di posterior. Permukaan anterior kiri dibagi oleh fissura umbilikalis ke dalam segmen IV di bagian anterior dari lobus kiri. Permukaan posterior adalah segmen II. Segmen I terletak di bagian dorsal, yang memiliki vaskularisasi bebas dari porta hepatis dan 3 vena hepatic utama.7

Vaskularisasi Hepar (hati)Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta hepatica, dan dari aorta melalui arteri hepatica. Sekitar sepertiga darah yang masuk adalah darah arteri dan dua pertiganya adalah darah vena dari vena porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500 ml dan dialirkan melaui vena hepatica kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena kava inferior. Vena porta bersifat unik karena terletak diantara dua daerah kapiler, yang satu terletak dalam hati dan lainnya dalam saluran cerna.4Saat mencapai hati, vena porta bercabang-cabang yang menempel melingkari lobules hati. Cabang-cabang ini kemudian mempercabangkan vena-vena interlobularis yang berjalan diantara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa lobules membentuk vena sublobularis yang selanjutnya menyatu dan membentuk vena hepatica. Cabang-cabang terhalus anteria hepatica juga mengalirkan darahnya ke dalam sinusoid, sehingga terjadi campuran darah arteri dari arteria hepatica dan darah vena dari vena porta. Tekanan yang meningkat dalam system portal adalah manifestasi lazim gangguan hati dengan akibat serius yang melibatkan pembuluh-pembuluh tempat darah portal berasal.4

Limponodus6Hepar merupakan organ yang mempunyai system lymphatica yang terbesar yang dibandingkan dengan viscera abdominis lainnya. Diperkirakan 1 /4 1/2 cairan lymphe yang berada di dalam ductus thoracicus berasal dari hepar. Terdiri dari kelompok superficial dan profunda.Kelompok superficial, berasal dari bagian subserosa hepar, meliputi 3 bagian, yaitu Pada facies inferior dan facies anterio hepatis. Sebagian besar dari bagian ini mengalir menuju lymphonodi hepatici dan sebagian kecil menuju lymphonodi gastric superior, kemudian ke lymphonodi coeliaci lalu ke cysterna chili. Pada facies superior dan facies posterior, aliran lymphe menuju ke lymphonodi para aortici selanjutnya ke lymphonodi sternale (terletak sebelah dorsal processus xiphoideus) yang membawa cairan lymph eke daerah pars affixa hepatis pada facies superior hepatis. Pada facies posterior sebagian menuju ke lymphonodi coeliaci, seterusnya ke chisterna chili.Kelompok Profunda, sebagian besar menuju ke lymphonodi hepatici, kemudian ke lymphonodi coeliaci, selanjutnya ke cistern chili. Sebagian kecil saja yang menuju ke lymphonodi para aortici, selanjutnya ke lymphonodi coeliaci, terus ke cistern chili.6

Innervasi6Hepar mendapatkan innervasi dari :A. Nn. SplanchniciInnervasi ini bersifat sympatis untuk pembuluh darah di dalam hepar. Diperoleh melalui plexus coeliacus dan merupakan serabut-serabut postganglioner.B. N.Vagus dextra et sinistraBersifat parasympatis, berasal dari chorda anterior dan chorda posterior nervi vagi. Corda anterior (dari N.Vagus sinistra), mengikuti a.gastrica dexter masuk ke dalam ligamentum hepatoduodenale, mencapai porta hepatis, member cabang-cabang yang disebut rami hepatici. Chorda posterior (dari N.Vagus dextra), setelah empersarafi gaster lalu masuk plexus coeliacus, lalu mengikuti ligamentum hepatoduodenale menuju ke porta hepatis.C. N.Phrenicus dekstraSetelah masuk ke dalam cavum abdominalis, selanjutnya menuju ke plexus coeliacus, mengikuti ligamentum hepatoduodenale, mencapai porta hepatis.5

Mekanisme Hepar (hati)Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpeting di tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Saluran tipis pengangkut empedu, kanalikulus biliaris, berjalan di antara sel-sel di dalam setiap lempeng hati. Hepatosit terus menerus mengeluarkan empedu ke dalam saluran tipis ini, yang mengangkut empedu ke duktur biliaris. Duktus biliaris dari beberbagai loulus menyatu untuk akhirnya membentuk duktus biliaris komunis, yang mengangkut empedu dari hati ke duodenum.8Lubang duktus biliaris ke dalam duodenum dijaga oleh sfingter oddi, yang mencegah empedu masuk ke duodenum kecuali sewaktu pencernaan makanan. Ketika sfingter ini tertutup, sebagian besar empedu yang disekresikan oleh hati dialihkan balik ke dalam kandung empedu. Empedu kemudian disimpan dan dipekatkan di kandung empedu diantara waktu makan. Setelah makan, emepdu masuk ke duodenum akibat efek kombinasi pengosongan kandung empedu dan peningkatan sekeresi empedu oleh hati. 8Fungsi Hepar (hati)6Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresi empedu; saluran empedu mengangkut empedu sedangkan kandungan empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai kebutuhan. Hati menyekresi sekitar 500 hingga 1000 ml empedu kuning setiap hari. Unsure utama empedu adalah air (97 %), elektrolit, garam empedu, fosfolipid (terutama lesitin), kolesterol, garam anorganik, dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi).1 Hati mempunyai banyak fungsi hati yang penting yaitu mengatur metabolism tubuh, sintesis protein dan molekul-molekul lain, penyimpanan vitamin dan zat besi, menurunkan hormone, dan berfungsi dalam iniktivasi serta ekskresi obat-obat maupun toksin.6 Fungsi Penyimpanan Hati Karena hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas, sejumlah besar darah dapat disimpan dalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati, meliputi yang di dalam vena hati dan yang di dalam jaringan hati, adalah 450 milimeter, atau hamper 10% dari total volume darah tubuh. Bila tekanan tinggi dalam atrium kanan menyebabkan tekan balik do dalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5 sampai 1 liter carangan darah kadang-kadang disimpan dalam vena hepatica dan sinus hepatica. Kejadian ini terjadi terutama pada gagal jantung disertai dengan kongesti perifer. Jadi, sebenarnya hati adalah suatu organ yang besar, dapat meluas, dan organ venosa yang mampu bekerja sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna disaat volume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra di saat kekurangan volume darah. 6 Fungsi Metabolik Hati Metabolisme karbohidrat. Hati dan otot rangka merupakan dua tempat yang besar untuk penyimpanan glikogen dalam tubuh. Saat jumlah glukosa dalam darah meninggi, sebagian akan dikonversi menjadi glikogen kemudian disimpan dalam hati. Apabila glukosa dalam darah rendah, maka glikogen yang ada dalam hati akan dipecah kembali menjadi glukosa (glikogenolysis), kemudian glukosa tersebut dilepaskan dalam darah. Dengan begitu hati dapat memelihara jumlah glukosa dalam darah agar tetap dalam batas normal. Hati juga mempunyai fungsi dalam gluconeogenesis, mengubah asam amino, lemak, karbohidrat sederhana menjadi glukosa. Metabolism karbohidrat pada hati diatur oleh beberapa hormone.Metabolism lemak, walaupun beberapa metabolism dapat terjadi di semua sel tubuh, aspek metabolisme lemak tertentu terutama terjadi di hati. Beberapa fungsi spesifik hati dalam metabolism lemak yaitu: 6 kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energy bagi fungsi tubuh yang lain, pembentukan sebagian besar lipoprotein pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak.6Untuk memperoleh energy dari lemak netral, lemak pertama-tama dipecah menjadi gliserol dan asam lemak; kemudian asam lemak dipecah oleh oksidasi beta menjadi radikal asetil berkarbon 2 kemudian yang membentuk asetil koenzim A (Asetil-KoA). Asetil-KoA kemudian dapat memasuki siklus asam sitrat dan dioksidasi untuk mmbebaskan sejumlah energy yang sangsat besar. Oksidasi beta dapat terjadi disemu sel tubuh, namun terjadi dengan cepat di dalam sel hepar. Kira-kira 80% kolesterol yang disintesis di dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang sebaliknya kemudian disekresikan kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam lipoprotein, dibawah oleh darah ke semu sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di hati terutama di transfor dalam lipoprotein. Keduanya, fosfolipid dan kolesterol, digunakan oleh sel untuk membentuk membrane, struktur intraselular, dan bermacam-macam turunan zat kimia yang penting untuk fungsi sel.Metabolism protein. Walaupun sebagian besar proses metabolism karbohidrat dan lemak terjadi dalam hati, tubuh mungkin dapat membuang berbagai fungsi hati ini dan masih selamat. Sebaliknya, tubuh tidak dapat membuang kerja hati pada metabolism protein lebih dari beberapa hari tanpa terjadi kematian. 6Fungsi hati yang paling penting pada metabolism protein adalah2 deaminasi asam amino, membentukan untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh pembentukan protein plasma interkonversi di dalam asam amino yang berbeda demikian juga dengan ikatan penting lainnya untuk proses metabolisme tubuh.Berbagai Fungsi Metabolik Hati yang Lain Penyimpanan Vitamin. Hepar mempunyai kecenderungan tertentu untuk menyimpan vitamin dan telah lama diketahui sebagai sumber vitamin tertentu yang baik untuk pengobatan pasien. Vitamin tinggal yang paling banyak disimpan dalam hati adalah vitamin A, tetapi sejumlah besar vitamin D dan vitamin B12 juga disimpan secara normal. Jumlah vitamin A yang cukup dapat disimpan selama 10 bulan untuk mencegah kekurangan vitamin A. Vitamin D dalam jumlah yang cukup dapat disimpan untuk mencegah defisiensi selama 3 sampai 4 bulan dan vitamin B12 yang cukup dapat disimpan untuk bertahan paling sedikit setahun dan mungkin beberapa tahun. Hubungan antara Koagulasi Hati dan Koagulasi Darah. Hepar membentuk sebagian besar zat-zat darah yang dipakai untuk proses koagulasi. Zat-zat tersebut adalah fibrinogen, protrombin, globulin akselerator, faktor VII, dan beberapa faktor koagulasi penting lain. Vitamin K dibutuhkan oleh proses metabolism hati, untuk membentuk protrombin dan vaktor VII, IX, dan XI. Bila tidak terdapat vitamin K, maka konsentrasi zat-zat ini akan turun sangat rendah dan keadaan ini mencegah koagulasi darah.9 Penyimpanan Besi. Kecuali besi dalam hemoglobin darah, sebagian besar besi di dalam tubuh biasanya disimpan dalam hati dalam bentuk feritin. Sel hati mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferitin, yang dapat bergabung dengan besi baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Oleh karena itu, bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi akan berikatan dengan aporefin membentuk feritin dan disimpan di dalam sel hati sampai diperlukan. Bila besi dalam sirkulasi cairan tubuh mencapai kadar yang rendah, maka feritin akan melepaskan besi. 6 Pengeluaran atau Ekskresi Obat-obatan, Hormon, dan Zat Lain Oleh Hati. Medium kimia yang aktif dari hati dikenal kemampuannya dalam detoksikasi atau ekskresi berbagai obat-obatan, meliputi sulfonamide, penisilin, ampisilin, dan eritromisin ke dalam empedu. Dengan cara yang sama, beberapa hormone yang disekresi oleh kelenjar endokrin diekskresi atau dihambat secara kimia oleh hati, meliputi tiroksin dan terutama semua hormone steroid, seperti estrogen, kortisol, dan aldosteron. Kerusakan ini seringkali dapat mengakibatkan penimbunan yang berlebihan dari satu atau lebih hormone ini di dalam cairan tubuh dan oleh karena itu dapat menyebabkan aktivitas berlebihan dari system hormone. Akhirnya salah satu dari jalan utama untuk ekskresi kalsium dari tubuh adalah sekresi pertama oleh hati ke dalam empedu dan kemudian diangkut ke usus dan hilang dalam feses.9Lien (limpa)Lien/ spleen/ limpa merupakan organ RES (Reticuloendothelial system) yg terletak di cavum abdomen pd regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X, dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan ke depan sampai sejauh linea aksillaris media. Lien berdekatan pada fundus dan permukaannya menyentuh diafragma. Lien dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastik. Lien juga merupakan organ intra peritoneal.10

Gambar 3 : Anatomi LienMorfologi Lien (Limpa)Lien memiliki 2 facies, facies diaphragmatica yg berbentuk konvex dan facies visceralis yg berbentuk lbh datar. Facies diaphragmatica lien berhadapan dg diaphragm dan costa IX- XI sinistra. Sedangkan facies visceralis nya memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yg berhadapan dg ren sinistra, facies gastric yg berhadapan dg gaster, dan facies colica yg berhadapan dg flexura coli sinistra. Ketiga facies tsb bertemu pd hilus lienalis. Dimana hilus lienalis merupakan tmp keluar dan masuknya dari vasa. N. lienalis. Pd hilus lienalis, juga merupakan tmp menggantung nya cauda pancreas. Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior dan margo posterior. Selain itu, lien jg memiliki 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.2Penggantung Lien (Limpa)2 Lig. Gastrolienalis yg membentang dari hilus lienalis sampai pada curvature major gaster. Lig. Lienorenalis

Vaskularisasi Lien (Limpa)6Lien di vaskularisasi oleh a. lienalis yg merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. Triple hallery sendiri merupakan cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebra Thoracal XII Vertebrae Lumbal I. Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dr cauda dan corpus pancreas utk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v. mesenterica superior dan v. mesenterica inferior.6Innervasi Lien (Limpa)9Lien di innervasi oleh persarafan simpatis oleh N. Sympaticus segmen thoracal VI-X dan persarafan parasimpatisnya oleh N. Vagus (N.X) Fungsi Lien (Limpa)6 Membentuk limfosit B dan limfosit T Membentuk antibodi Fagositosis Sebagai reservoir darah Hemopoesis Menghancurkan eritrosit yang sudah tua / rusak Bertugas menghancurkan sel darah putih dan trombosit Terlibat dalam peerlindungan penyakit dan menghasilkan zat antibodiMikroskopisHepar (Hati)11Pada hati primata atau manusia, septa jaringan ikat di antara lobuli hati tidak jelas. Akibatnya, sinusoid hati lobulus satu dapat berhubungan langsung dengan sinusoid lobulus lain. Selain perbedaan ini, daerah porta tetap mengandung cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan duktus biliaris.7 Di pusat setiap lobulus hati, terdapat vena sentral. Sinusoid hati terlihat di antara lempeng-lempeng sel hati yang memancar dari vena sentral ke arah tepi lobulus hati. Banyak cabang pembuluh interlobular dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus hati.

Lien (Limpa)11 Merupakan organ limfoid yang terbesar, letak dalam rongga perut kiri atas, normal tidak teraba, pada penyakit darah membesar menjadi splenektomi, lien diliputi oleh kapsula fibrosa terdiri atas jar.ikat kolagen yang mengandung serat elastin,serat retikulin, serat otot polos, serta kapsula yang menjulur ke dalam disebut trabekula yang bercabang cabang , terdapat arteri / vena trabekularis. Pada pulpa alba, pada pewarnaan H.E berwarna ungu kebiruan mengandung limfosit yang padat. Disini terdapat A.sentralis / A. folikularis ( tdk selalu di tengah ), Bercabang menjadi A. penisili, pulpa alba mengandung bagian yang berbentuk bulat/lonjong/folikular membentuk bangunan nodulus limfatikus dg A.sentralis didalamnya ---disebut korpus malphigi. Pulpa rubra, tampak merah karena banyak mengandung eritrosi terdapat di sekitar pulpa alba, banyak mengandung sinus venosus , terdapat bangunan trabekula, lempeng billroth yang merupakan jaringan limfoid difusa ( sedikit limfosit ).

Enzim pencernaan Pencernaan molekul organik besar seperi karbohidra, protein dan lemak dibantu oleh enzim tertentu yang berfungsi mempercepat reaksi sehingga reaksi tidak memakan waktu terlalu lama. Bahan-bahan yang dapat diserap sebagai hasil pencernaan ini ialah asam amino, monosakarida, monoasilgliserol, gliserol dan asam lemak serta vitamin dan mineral.12Proses pencernaan secara umum terbagi atas proses pencernaan secara mekanis dan proses pencernaan kimiawi. Secara mekanis bolus dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mempermudah proses pencernaan kimia melalui enzim. Dilihat dari fungsinya enzim menjadi sangat penting dalam proses pencernaan kimia agar proses kimia tersebut berlangsung lebih cepat.12Pencernaan telah dimulai dari mulut. Di mulut terdapat saliva yang disekresikan oleh kelenjar parotis, submandibularis dan submaksilaris. Keluarnya saliva dapat terjadi karena adanya massa makanan di mulut maupun adanya rangsangan psikis, misalnya berupa bau makanan tertentu. Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% bahan padat seperti albumin dan globulin serta musin. Selain itu dapat dijumpai sejumlah ion organik seperti kalsium, kalium dan ion bikarbonat. Pada saliva terdapat suatu jenis enzim yaitu amilase saliva atau ptialin. Pada polisakarida, enzim ini bekerja dengan cara memutuskan ikatan glikosidik 1,4. Enzim ini akan menguraikan polisakarida menjadi disakarida maltosa. Ion tertentu dapat menjadi aktivator dari enzim ini, antara lain ion Cl-, Br-, NO3- dan SO42-. Enzim amilase saliva akan bekerja dengan optimal pada pH 6,8. Pada pH dibawah 4, enzim ini akan menjadi inaktif (misalnya dalam lambung). Selain faktor tingkat keasaman, faktor suhu, konsentrasi enzim dan konsentari substrat juga turut menentukan seberapa optimal enzim ini dapat berkerja. Selain mencernakan makanan, saliva juga berfungsi melindungi mukosa mulut serta melarutkan makanan kering dan padat serta melicinkan gumpalan makanan agar mudah ditelan.12Setelah polisakarida mengalami pemecahan menjadi disakarida di mulut, bolus akan melanjutkan perjalanan ke lambung melalui oesophagus. Bagitu tiba di lambung, kimus akan berhadapan dengan suasana yang asam. Hal ini disebabkan oleh karena adanya sekresi asam klorida dari sel parietal sebagai respon terhadap eksistensi kimus. Tingkat keasaman yang tinggi ini sebenarnya juga berfungsi pada denaturasi dari polipeptida yaitu dengan jalan menguraikan struktur tersier dengan memotong ikatan hidrogen didalamnya. Selain itu tingkat keasaman yang tinggi bersama lisozim dari saliva dapat menghancurkan sebagian besar mikroorganisme yang masuk ke gastro-intestinal track.12Selain sel parietal, terdapat pula sel chief dan sel leher mukus pada dinding mukosa lambung. Sel chief berfungsi untuk menghasilkan pepsinogen, suatu zymogen yang bila aktif akan memecah protein menjadi proteosa dan pepton. Pepsinogen ini menjadi aktif dengan bantuan asam klorida yang dihasilkan sel parietal tadi. Pepsin ini spesifik bekerja dengan memutuskan ikatan peptida pada asam amino aromatik ataupun asam amino dikarboksilat.12Renin merupakan suatu enzim yang hanya terdapat pada lambung bayi. Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang ada pada susu sehingga tidak mengalir dengan cepat keluar dari lambung. Kasein susu yang berkontak dengan kalsium pada renin akan bereaksi membentuk kalsium parakaseinat yang bila berkontak dengan pepsin dapat pecah kembali.12Pada lambung juga ditemukan lipase. Lipase berfungsi untuk menghidrolisis tri-gliaserol rantai pendek dan rantai sedang. Namun fungsi lipolitiknya pada lambung tidak terjadi karena pH optimalnya 7,5 tidak sesuai dengan pH lambung.12Pencernaan pada pankreas dan usus dapat terjadi karena adanya sekresi hormon sekretin pada duodenum dan jejunum. Hormon sekretin ini disekresikan sebagai bentuk respon terhadap adanya HCl, lemak, protein, karbohidrat dan sebagian makanan yang telah dicerna dalam lambung. Hormon ini akan mengalir melalui darah portal menuju pankreas, empedu dan hepar dan merangsang sekresi pankreas. Jenis-jenis sekretin antara lain pankreozimin, hepatokrinin, kolesistokinin dan enterokrinin.12Getah pankreas dihasilkan sebagai respon terhadapa kerja sekretin. Getah pankreas umumnya kental seperti saliva, mangandung air, protein, ssedikit senyawa organik, berbagai macam ion anorganik dan memiliki pH yang sedikit alkalis (7,5 8). Enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas antara lain.12 Tripsin disekresikan dalam bentuk yang tidak aktif yaitu tripsinogen. Tripsinogen diaktifkan dalam duodenum oleh enzim enterokinase menjadi tripsin.Protease yang bergabung dengan tripsin akan menjadi polipeptida. Pepton akan dihidrolisis pada bagian yang mengandung asam amino lisin/arganin. Tripsin juga dapat mengkoagulasi susu pada pH optimal 8.12 Kimotripsin juga disekresikan dalam zymogen yaitu kimotripsinogen. Bentuk inaktif ini akan bereaksi dengan tripsin menjadi kemotripsin. Kimotripsin bisa mengkoagulasi susu dengan tingkat kekuatan yang lebih tinggi dibanding tripsin.12 Karboksipeptidase merupakan enzim proteolitik yang mengandung Zink. Enzim ini mengkatalisis hidrolisa pada ikatan peptida di ujung molekul pada sisi karboksil bebas polipeptida.12 Amilase pankreas bentuknya sama dengan amilase saliva. Bekerja dengan cara menghidrolisis pati menjadi maltosa dan optimal pada pH netral.12 Lipase pankreas bekerja dengan cara menghidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monogliserida dan digliserida. Aktivitasnya akan diperkuat dengan kerja garam empedu.12 Kolesterol esterase akan mengkatalisis reaksi antara kolesterol bebas dan asam lemak sehingga membentuk kolesterol esterase dan asam lemak. Enzim ini diaktifkan oleh garam empedu. RNAase dan DNAase mengkatalisa asam nukleat menjadi nukleotida.12Pada proses pencernaan lemak, ada suatu zat yang penting yang turut berperan selain lipase pankreas. Zat tersebut ialah empedu. Empedu disekresikan oleh hati dan bila tidak diperlukan akan disimpan sementara di kantung empedu. Empedu mengandung asam yaitu asam kolat, asam deoksikolat, asam kenodeoksikolat dan asam litokolat. Asam empedu dapat berkonjugasi dengan asam amino glisin atau taurin padu gugus karboksil sehingga dapat larut dalam air.12Fungsi empedu antara lain adalah sebagai berikut.12 Emulsifikasi dengan cara menurunkan tegangan permukaan air, garam empedu dapat mengemulsi lemak dalam usus sehingga lipase dapat bekerja dengan lebih baik. Garam empedu juga membantu agar vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dapat membentuk senyawa kompleks yang lebih mudah larut dalam air. Netralisasi empedu dapat menetralkan kimus yang berasal dari asam lambung.Ekskresi Kolesterol yang berasal dari makanan / disentesis dalam tubuh dapat disekresikan melalui empedu.Metabolisme pigmen empedu, pemecahan hemoglobin menghasilkan pigmen empedu yaitu bilirubin yang akan disekresikan melalui empedu. Bahan ini akan diabsorbsi di gasto-intestinal track yaitu pada sel epitel mukosa usus halus. Sedangkan pada lambung tidak terjadi absorbsi kecuali alkohol.Pencernaan pada usus adalah dengan cara mensekresikan beberapa enzim yang akan terdapat pada mikrovili intestinal. Selain sekresi enzim, ada pula sekresi getah usus halus oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn untuk membentu menetralkan keasaman kimus dari lambung.12Adapun enzim yang diekskresi adalah di usus halus adalah.12 Aminopeptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino dan peptida dengan ikatan yang lebih pendek dengan cara katalisa hidrolisis ikatan peptida di ujung molekul di sisi yang mengandung asam amino bebas. Dipeptidase mengubah peptida menjadi asam amino. Disakaridase yaitu sukrase, maltase, isomaltase dan laktase. Mengubah disakarida menjadi monosakarida. Fosfatase melepaskan fosfat dari senyawa fosfat organik yang berasal dari makanan seperti hexofosfat, gliserofosfat dan nukleotida. Polinukleotidase mengubah asam nukleat menjadi nukleotida. Nukleosida (nukleosida fosforilase) mengkatalisis perubahan nukleosida menjadi fosforilasi pentosa, uridin, sistidin dan timidin. Lesitinase mengubah lesitin menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan kolin.Setelah diubah menjadi bentuk yang paling sederhana, maka molekul hasil pencernaan makanan akan diabsorbsi dengan jalan menggunakan difusi, transpor aktif, sitotaksis, dan persorpsi. Makanan yang diabsorsi kemudian akan melalui dua jalan yaitu melalui vena porta menuju ke hati dan melalui pembuluh limfe di sekitar usus lalu menuju duktus thoracicus dan berakhir di darah.12

Tabel 1. Enzim-Enzim Pencernaan.13

KesimpulanHati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, fungsi utamanya yang berperan dalam sistem penceranaan adalah untuk mensekresikan getah empedu, untuk metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Lien merupakan organ limfoid yang berfungsi untuk membersihkan darah. Kedua struktur tersebut sangan berperan dalam sistem pencernaan, apabila terjadi gangguan pada makro mikro serta gangguan pada sistem vaskularisasi organ tersebut maka mekanisme kerja dari organ tersebut akan terganggu.

Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.2. Kahle, W. Sismtem Pencernaan. In : Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia Alat-Alat Dalam. Hipokrates. Jakarta ; 1995. Hal : 234 238.3. www.ninotomcat89blogspot.com. Gambar hepar. Diunduh hari Kamis, 10 Juli 2014 pukul 21.35 WIB.4. Price, S.A. RN. PhD. Gangguan hati, Kandung Empedu, dan Pankreas Patofisiolegi. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta; 2003. Hal : 482.5. Sheidel Edward, PhD. The Liver and Biliary Trac. In : Gastrointestinal System. Elseviers Health Science. Philadelphia; 2002. Hal : 57 72.6. Guyton C. Artur, M.D. Hati Sebagai Suatu Organ. In Fisiologi Kedokteran. Edisi Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta ; 1997. Hal : 1103 1109.7. Sheidel Edward, PhD. The Liver and Biliary Trac. In : Gastrointestinal System. Elseviers Health Science. Philadelphia; 2002. Hal : 57 72.8. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.9. Luhulima. W. J. Dr. Prof. Viscera Abdominis. In : Anatomi II. Bagian anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2001. Hal : 18 2910. Atlas Anatomi Manusia Sobotta, ed. 22, jilid 2, P.Putz dan R. Pabst, EGC..11. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2003.p.148-9.12. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2013.p.648,678-82.13. www.mahalesefrian.blogspot.com. Tabel enzim-enzim pencernaan. Diunduh hari Kamis, 10 Juli 2014 pukul 22.01 WIB.Universitas Kristen Krida Wacana18