MAKALAH BIOKIMIA
-
Upload
henerasia-enhys-annisa -
Category
Documents
-
view
297 -
download
7
description
Transcript of MAKALAH BIOKIMIA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan aktivitas kehidupannya, sel tersusun atas
bagian- bagian yang berbeda, baik struktur maupun fungsinya. Bagian-bagian
sel tersebut pada dasarnya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu membran sel,
sitoplasma, dan organel-organel yang terdapat di dalam sitoplasma.
Setiap organisme tersusun atas satu dari dua kemungkinan tipe sel, yaitu
sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan mendasar kedua jenis sel tersebut
adalah dalam hal ada atau tidaknya membran yang membatasi inti sel. Sel
prokariotik tidak mempunyai inti sel yang jelas, sedangkan sel eukariotik
memiliki inti sel yang jelas. Adanya membran inti ini menyebabkan cairan di
dalam inti (nukleoplasma) terpisah dengan cairan kental diluar inti (sitoplasma).
Nukleoplasma dan sitoplasma merupakan cairan kental yang tersusun atas
senyawa-senyawa kimia, misalnya protein dan karbohidrat. Akan tetapi, cairan
tersebut berbeda dalam hal protein penyusunnya, baik jumlah maupun jenisnya.
Di dalam sitoplasma terdapat banyak organel dengan struktur dan fungsi khusus,
seperti retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mikrobodi, mitokondria, dan
nukleus.
1.2 Tujuan Makalah
1) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia
2) Untuk mengetahui apa saja organel-organel yang terdapat pada sel
3) Untuk mengetahui fungsi dari organel-organel tersebut.
1.3 Manfaat Pembuatan Makalah
1) Lebih mengetahui materi biokimia khususnya ciri – ciri organel sel
2) Lebih memahami materi biokimia khususnya ciri – ciri organel sel
BAB II ISI
Setiap organisme tersusun atas satu dari dua kemungkinan tipe sel, yaitu
sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan mendasar kedua jenis sel tersebut
adalah dalam hal ada atau tidaknya membran yang membatasi inti sel. Sel
prokariotik tidak mempunyai inti sel yang jelas, sedangkan sel eukariotik
memiliki inti sel yang jelas. Adanya membran inti ini menyebabkan cairan di
dalam inti (nukleoplasma) terpisah dengan cairan kental diluar inti (sitoplasma).
Nukleoplasma dan sitoplasma merupakan cairan kental yang tersusun atas
senyawa-senyawa kimia.
2.1 Benda Hidup Mempunyai Beberapa Sifat Khusus
Ada tiga ciri hidup yang dapat diidentifikasi yaitu bahwa sel hidup :
1) Sangat terorganisasi, mengorganisasi diri sendiri dan sangat kompleks, tiap
komponen memiliki fungsi yang sangat spesifik. Terorganisasi dan
mengorganisasi diri sendiri maksudnya yaitu bahwa antar organ/ kesatuan
aktivitas terkecil bahkan senyawa yang menyusun jasad hidup, mempunyai
fungsi khusus dan bersama-sama melaksanakan tugasnya.
2) Mempunyai kemampuan untuk mengekstrak energy dari sekelilingnya dan
mengubah bentuk energy yang diekstraknya ke bentuk lain. Misalnya energy
solar (energi matahari) oleh tumbuhan diubah menjadi energy kimia yang
disimpannya dalam bentuk hasil tumbuhan itu.
3) Dapat menurunkan sifat atau dapat mereplikasi dirinya sendiri dengan tepat
dan terencana. Dapat di buktikan misalnya dengan jasad renik yang
dinamakanEschercia coli selama beribu-ribu tahun bentuk dan ukurannya
tidak mengalami perubahan yang berarti, bahkan komponen struktural
penyusun tubuhnya tidak mengalami perubahan yang mencolok. Hal ini
karena adanya DNA.
2.2 Sel Prokariotik
Prokariotik merupakan sel terkecil dan paling sederhana, terdiri daro kira –
kira 3000 spesies bakteri, termasuk organism yang umumnya disebut ganggang,
sel prokariotik walaupuntidak terlihat oleh mata dan tidak kita kenal seperti hewan
dan tumbuhan tingkat tinggi, menyusun bagian yang amat penting dari
keseluruhan biomassa bumi. Sel prokariotik juga sangat penting dalam
mempelajari biokimia dan biologi molekuler karena strukturnya yang sederhana,
kecepatan dan kemudahan pertumbuhan sel, dan mekanisme yang relative
sederhana di dalam reproduksi dan transmisi informasi genetik.
2.3 Sel Eukariotik
Sel eukariotik memiliki beberapa ciri khusus, walaupun pada dasarnya
serupa, sel eukariotik tumbuhan tingkat tinggi, mungkin perbandingan yang nyata
adalah hampir semua sel tumbuhan mengandung plastida, plastida adalah organel
khusus dalam sitoplasma, organel ini di kelilingi oleh dua membran. Plastida yang
nyata dan secara khas ada pada sel tumbuhan hijau adalah kloroplas, seperti
mitokondria, kloroplas dapat dipandang sebagai pabrik tenaga. Mitokondria dan
kloroplas dipandang berasal dari bakteri. Sel tumbuhan fotosintetik mengandung
kloroplas dan mitokondria, kloroplas berfungsi sebagai pabrik tenaga pada
keadaan terang, dan mitokondria dalam keadaan gelap, pada saat organel ini
mengoksidasi karbohidrat yang di hasilkan. Berikut organel pad sel eukariotik,
diantaranya:
1. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada
sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel.
Nukleus merupakan organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali
dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih detil oleh ahli
botani Skotlandia, Robert Brown pada tahun 1831. Elemen struktural utama
nukleus adalah membran inti, suatu membran lapis ganda yang membungkus
keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel,
serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis
seperti sitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan. Secara garis besar,
membran inti terdiri atas tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan
membran dalam. Membran luar dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum
endoplasma (RE) kasar dan bertaburan dengan ribosom. Sifat membran inti yang
tak permeable terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus memerlukan
pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi membrane.
Pori nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus
yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama dari
pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan
sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis
protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom, subunit anular,
subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam pembentukan
dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang
mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein
transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus,
sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk permukaan sitosolik
(berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma)
dari kompleks pori nukleus.
Meskipun bagian dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi
oleh membran, isi nukleus tidak seragam dan memiliki beberapa badan
subnukleus yang terbentuk dari protein-protein unik, molekul RNA, serta gugus
DNA. Contoh utama dari badan subnukleus adalah nukleolus, yang terutama
terlibat dalam pembentukan ribosom. Setelah diproduksi oleh nukleolus, ribosom
diekspor ke sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi mRNA.
Fungsi nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga
berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
RNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana
ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
2. Mitokondria
Mitokondria (mitochondrion', plural: mitochondria') atau kondriosom
(chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup.
Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.
Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di
sinilah energi dalam bentuk ATP [Adenosine Tri-Phosphate] dihasilkan.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan
lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-
lipatan yang sering disebut dengan cristae.
Di dalam Mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebutma triks, dimana
beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria
dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot. Keberadaan mitokondria didukung oleh
hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel
eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) [Margullis, 1981]. Kemudian
keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang
pertama.
Adanya DNA pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria
merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya. Hipotesis ini ditunjang oleh
beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria
menyerupai ukuran bakteri, dan keduanya bereproduksi dengan cara membelah
diri menjadi dua. Hal yang utama adalah keduanya memiliki DNA berbentuk
lingkar. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang
berbeda dengan sistem genetik inti.
Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria lebih mirip dengan yang
dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti sel eukariot [Cooper,
2000]. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati
jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs
Struktur umum suatu mitokondria
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme
tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot
jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel.
Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0
µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran
luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di
bagian dalam membran [Cooper, 2000]. Membran luar terdiri dari protein dan
lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang
menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil
yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria
menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga
mengandung enzim yangterlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan
dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan
Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar
terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan
banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish,
2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam
sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran
dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif,
ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta
protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran
luar dan membrane dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang
penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-
oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik,
yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
Fungsi mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul
ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif
terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim
yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses
pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan
empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase),
kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q – sitokrom C
reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1
ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].
Siklus Hidup Mitokondria
Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating)
seperti sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar
sehingga melakukan pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum mitokondria
bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria. Proses ini
dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti pembelahan
pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian dalam dan kemudian
bagian luar membran seperti ada yang menjepit mitokondria. Kemudian akan
terjadi pemisahan dua bagian mitokondria [Childs, 1998].
DNA mitokondria
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing.
mitochondrial DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak
terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki ciri seperti DNA bakteri,
berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria
dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis
dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada
makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada anaknya hanya
berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria jantan tidak ikut
masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang berada di ekor sperma. Ekor
sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA mitokondria jantan
tidak diturunkan.
3. Kloroplas
Kloroplas merupakan suatu bahagian yang terdapat di dalam
sesebuah sel tumbuhan dan tidak terdapat dalam sel haiwan. Kloroplas merupakan
organel yang berbentuk ceper dan terdiri daripada dua membran. Kloroplas
mengandungi klorofil dan hanya terdapat pada sel tumbuhan. Kloroplas ialah
pigmen hijau yang berfungsi untuk menyerap tenaga cahaya matahari untuk
menjalan proses fotosintesis.
Granum - merupakan bahagian kloroplas yang menjalankan tindak balas
fotosintesis.di dalam nya mengandungi klorophil
Stroma - adalah cecair yang mengandungi enzim-enzim untuk mengawal
proses fotosintesis.
Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan Algae tertentu. Pada
tumbuhan biasanya berbentuk cakram dengan diameter 5–8 m dan tebal 2–4 m.
Kloroplas dibatasi membran ganda. Di dalam kloroplas terdapat klorofil (pigmen
fotosintetik) dan pigmen lain yang terletak pada membran atau pada bahan dasar
di dalam kloroplas. Bahan dasar kloroplas berupa cairan disebut stroma.
Benda interseluler lain yang fungsinya sama serupa dengan mitokondria
adalah kloroplas yang terdapat dalam tumbuhan berklorofil. Plastida ini aktif
melakukan kegiatan fotosintetik. Membran kloroplas ada dua lapis, yaitu
membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam yang akhirnya menjadi
“vesicle” yang disebut tilakoida, tersusun merapat dan dinamakan grana.
Fungsi Kloroplas
Menangkap energi sinar matahari untuk mengubah karbondioksida
menjadi glukosa dengan membebaskan molekul oksigen, selain itu berfungsi
sebagai pabrik tenaga pada keadaan terang. dan fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Peran pigmen untuk menangkap cahaya matahari
yang akan diubah menjadi energi kimia.
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah
organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum Endoplasma
merupakan bagian sel yang terdiri atas system membran. Di sekitar Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol ataucytos ol.
Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi
dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini
berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Pada
bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau
ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi
di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough
Endoplasmic Reticulum.
Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir
dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein
tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan
dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon. Sedangkan bagian-
bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut
Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic. Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis- lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam
sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang
saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di
dalam sitoplsma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-
substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.
Fungsi Retikulum Endoplasmik
Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid.
Sel- sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di
beberapa organ seperti hati.
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan
ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE
kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE
halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi
dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat
dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya
reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah
jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan
otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam
pemicuan kontraksi otot. RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses
metabolisme, trmasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan
obat dan racun "RE berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu
sendiri" Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar
bebas di antara selaput selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran
pengangkut bahan. Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-
titik merah) yang terdiri dari protein dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-
partikel tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut
(Time Life, 1984). Jadi fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma.
5. Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya kecil berupa
butirannukleoprotein. Pada sel eukariotik, ribosom berbentuk bulat
dengandiameter 25 nm, sedangkan pada sel prokariotik lebih kecil lagi. Ribosom
tersusun atas subunit besar dan subunit kecil. Di dalamnya, berisi RNA ribosom
(RNAr) dan protein. Fungsi ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
Perhatikan Gambar:
Pada permukaan ribosom, butiran nukleoprotein memiliki dua letak
persebaran. Butiran nukleoprotein yang tersebar bebas pada sitoplasma disebut
ribosom bebas. Sementara, butiran nukleoprotein yang menempel pada
permukaan retikulum endoplasma disebut ribosom terikat. Ribosom bebas
berperan dalam proses sintesis enzim. Enzim yang dihasilkan berfungsi menjadi
katalisator di dalam cairan sitosol. Adapun ribosom terikat berguna dalam sintesis
protein.
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi
sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri
atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut
Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk
membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang
dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom
tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar,
atau pada membran inti sel.
6. Badan Golgi
Mikrograf badan Golgi, terlihat sebagai tumpukan cincin setengah
lingkaran berwarna hitam di bagian bawah gambar. Sejumlah vesikel bulat terlihat
di sekitar organel ini. Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks
Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel,
dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga
ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebutdiktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan
Italia yang bernama Camillo Golgi.
Struktur Badan Golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang
bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena
hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan
dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel.
Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel. Badan
golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari
tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan- bahan yang
diperlukan seperti enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan suatu bagian sel yang hampir serupa dengan
Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis
ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian,
yaitu bagiancisdan bagiantra ns. Bagiancis menerima vesikel- vesikel [vesicle]
yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar.
Fungsi Badan Golgi
Badan Golgi mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan
pectin (penyusun dinding sel tumbuhan).
2) Membentuk membran plasma.
3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan
dikeluarkan sel, seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan
lisosom.
7. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang
berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler
pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de
Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase,
lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada
pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. Pada
tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna,
mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan
kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran
kemudian dikeluarkan oleh sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula
enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran
kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Jadi, proses pembentukan
lisosom dapat dilakukan secara langsung oleh RE atau oleh Golgi.
Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung misalnya saat sel menelan
bakteri secara fagositosis. Bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola
yang berisi bakteri segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran
vakuola bersinggungan dan bersatu. Enzim lisosom masuk ke dalam vakuola dan
mencerna bakteri. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel
kemudian ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.
Fungsi lisosom
Secara rinci fungsi lisosom adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pencernaan intrasel
2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, misalnya
organel lain yang sudah tidak berfungsi
3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, misalnya pada pergantian
tulang rawan pada perkembangan tulang keras
4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke
dalam sel, misalnya terjadi pada saat berudu menginjak dewasa dengan
menyerap kembali ekornya
5) Menghancurkan senyawa karsinogenik
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa lisosom mempunyai peranan
penting dalam sel. Bagaimana jika lisosom mengalami kegagalan fungsi?
Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit
silikosis dan rematik.
8. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan
ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga
berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel
hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola
nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai
osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola
nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil
makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel
sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke
bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti
amilum dan glukosa 2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3.
Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau
khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel) 5.
Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet,
alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena
mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga
konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena
vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul
pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel
karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada
hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi
kekacauan reaksi biokimia.
9. Peroksisom
Peroksisom adalah kompartemen metabolik khusus yang dibatasi oleh
membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen
dari berbagai substrat oksigen (O2), selain itu peroksisom juga menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk, nama produk yang dihasilkan oleh
peroksisom tersebut berasal dari nama organelnya. Reaksi ini mungkin memiliki
fungsi yang berbeda. beberapa peroksisom menggunakan oksigen untuk
memecah asam lemak menjadi molekul yang lebih kecil yang kemudian dapat
diangkut ke mitokondria, di mana mereka digunakan sebagai bahan bakar untuk
respirasi seluler.
Di dalam liver Peroksisom berfungsi untuk detoksifikasi alkohol dan
senyawa berbahaya lainnya dengan mentransfer hidrogen dari racun oksigen. The
H2O2 dibentuk oleh peroksisom itu sendiri beracun, tetapi juga mengandung
organel enzim yang mengubah H2O2 air. Ini adalah contoh yang sangat baik
bagaimana struktur kompartemen sel yang sangat penting untuk Fungsi: The
enzim yang menghasilkan hidrogen eroksida dan orang-orang yang membuang
senyawa ini beracun diasingkan dalam ruang yang sama, jauh dari komponen
seluler lain yang jika tidak bisa rusak.
Fungsi Peroksisom
Fungsi peroksisom adalah menghasilkan enzim katalase yang berfungsi
menguraikan peroksida hydrogen sebagai hasil samping fotorespirasi yang sangat
toksik untuk sel, menjadi H20 dan 02 , merubah lemak menjadi karbohidrat, dan
perubahan senyawa purin dalam sel.
Struktur Peroksisom
Struktur Peroksisom terdiri atas lebih dari 40 enzim yang dibungkus oleh
membran plasma lipid ganda. Peroksisom juga mengandung enzim yang memulai
pengubahan asam lemak untuk gula, yang muncul bibit menggunakan sebagai
sumber energi dan karbon sampai dapat memproduksi gula sendiri oleh
fotosintesis.
10. Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi sel untuk membesar. dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki
tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, namun demikian, hal ini berakibat positif
karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan
penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer
karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting).
Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi
memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin.
Komponen :
– mikrofibril selulosa
– matriks non selulosa senyawa pektin, hemiselulosa,lignin dan protein
Fungsi :
– memberi bentuk pada sel,
– memperkuat sel
– pelindung
Dinding sel tumbuhan apabila masih memiliki kontak dengan protoplas
sintesis mikrofibril selulosa dilakukan oleh enzim berbentuk roset yang terdapat
pada plasmalema.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap organisme tersusun atas satu dari dua kemungkinan tipe sel, yaitu
sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan mendasar kedua jenis sel tersebut
adalah dalam hal ada atau tidaknya membran yang membatasi inti sel. Sel
prokariotik tidak mempunyai inti sel yang jelas, sedangkan sel eukariotik
memiliki inti sel yang jelas. Adanya membran inti ini menyebabkan cairan di
dalam inti (nukleoplasma) terpisah dengan cairan kental diluar inti (sitoplasma).
Nukleoplasma dan sitoplasma merupakan cairan kental yang tersusun atas
senyawa-senyawa kimia.
3.2 Saran
Dengan mengenali bagian-bagian serta organel yang terdapat didalam sel.
Kita sudah dapat mengetahui akan pentingnya bagian seltersebut meskipun
ukurannya sangat kecil. Tetapi organel sel ini sangat menopang kehidupan
makhluk hidup. Karena kita tahu bersama bahwa sel merupakan kesatuan
fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Oleh
karena itu, kita harus lebih memperhatikan akan kebutuhan sel yang ada di dalam
diri kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Marthoharsono, Soeharsono. 1985. Biokimia. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Thenawijaya, Maggy. 1982. Dasar - dasar Biokimia Jilid I. Erlangga. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola
http://smakita.net/struktur-dan-fungsi-vakuola/
http://www.biologi-sel.com/2013/02/peroksisiom-pengertian-fungsi-dan.html