Makalah Uji Biokimia

download Makalah Uji Biokimia

of 25

Transcript of Makalah Uji Biokimia

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    1/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 1

    BAB ITUJUAN PERCOBAAN

    1.1 TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mengetahui manfaat uji biokimia. 2. Mengindentifikasi jenis spesimen yang digunakan untuk analisis biokimia. 3. Menentukan perbedaan serum dan plasma. 4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi hasil. 5. Menginterpretasikan hasil analisis spesimen terkait kesalahan pengumpulan sampel.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    2/25

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    3/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 3

    1.2.3 Jenis Spesimen yang digunakan untuk Analisis Biokimia.

    1.2.4 Pengaruh Faktor Biologis terhadap Hasil Uji Biokimia.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    4/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 4

    1.2.5 Tujuan pemeriksaan Analit pada Spesimen Darah

    1.2.6 Tujuan pemeriksaan Analit pada Spesimen Urin

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    5/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 5

    1.2.7 Analisis Kasus

    Bu budi berusia 65 tahun menderita hipertensi, rutin mengkonsumsi obat salahsatunya tiazid (tiuretik). Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan kadarurea, natrium dan kalium serum. Petugas laboratorium mengambil sampel darah Bu

    Budi di rumah pada hari senin jam 10 pagi dan karena kesibukannya, spesimendisimpan di mobil dan baru diserahkan ke laboratorium pada selasa pagi. Hasil yangdiperoleh sebagai berikut:

    Urea serum 11,8 mmol/L

    Natrium serum 130 mmol/L

    Kalium serum 6,7 mmol/L

    Menurut pendapat kami,

    Pertama, Sebaiknya bu budi tidak menunda penyerahan spesimen darah tersebutsebab penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosadarah, peningkatan kadar kalium, hal ini dapat mengakibatkan kesalahan pengobatan

    pasien penanganan. sampel yang kurang cepat dan tepat penanganannya, akan terjadikerusakan alat maupun kehabisan reagen pemeriksaan.kedua, mengurangi konsumsi obat tiazid (tiuretik) sebab obat ini memiliki efekhiperkalsemia. Akibatnya kadar kalium normal yang seharusnya antara 3,5 mmol/Lhingga 5,5 mmol / L. Namun bu budi kadar kalium serum 6,7 mmol/L termasukdalam ambang abnormal

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    6/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 6

    BAB IIIPEMBAHASAN

    Biokimia adalah ilmu yang mengenal dasar molekuler kehidupan. Di seluruh dunia

    biokimia dianggap sangat menggairahkan kerena berbagai alasan yaitu pertama, mekanismekimia banyak sentral pada kehidupan kini mulai dipahami. Kedua, pola dan prinsip-prinsipmolekuler yang umum mendasari penampilan. Ketiga, biokimia sangat mendasari ilmukedokteran. Keempat, perkembangan yang cepat (Stryer, 1995).

    Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang adadalam sistem hidup, Sel-sel pada makhluk hidup tersusun dari biomolekul. Untuk dapatmempertahankan hidup, sel-sel mengalami metabolisme (reaksi pada sel). Dalammetabolisme sel menyerap energi dari makanan atau nutrisinya, energi ini digunakan untukmembentuk biomolekul penyusun sel (Lehninger, 1995).

    Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu denganlainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan logikamolekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum yang telahdikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru.Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang samamengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan seltelah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger,1995).

    Jadi, Uji biokimia merupakan pengujian larutan atau zat-zat kimia dari bahan-bahan

    dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia (Lehninger, 1995).

    Uji biokimia salah satu uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yangtidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehinggatahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    7/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 7

    1.3 Dasar Teori Pendukung Hasil Uji Biokimia.1.3.1 Cara kerja pemisahan Plasma, Serum, Endapan merah dan Fibrin

    1. Pengambilan darah vena.2. Bersihkan daerah vena media cubiti dengan alkohol 96% dan biarkan menjadi

    kering kembali.3. Pasang ikatan pembendung / torniquit 3 jari di atas fossa cubiti.4. Meminta partner kita yang akan diambil darahnya untuk mengepal dan membuka

    tangannya beberapa kali agar vena jelas terlihat.5. Menegangkan kulit di atas vena dengan jari tangan kiri agar vena tidak bergerak.6. Menusuk kulit di atas vena dengan jarum menggunakan tangan kanan sampai

    menembus lumen vena.7. Mengambil darah sesuai yang dibutuhkan.8. Melepas torniquit dari ikatan tangan.9. Menaruh kapas di atas jarum dan mencabut jarum secara perlahan.10. Mengalirkan darah dari spuit ke dalam tabung melalui dinding tabung.11. Memberi label pada tabung yang berisi darah.

    1.3.2 Pemisahan Plasma, Serum, dan Endapan Merah (packed cell).1. Dalam pengambilan sample darah vena, digunakan torniquit dengan maksud

    untuk memperjelas pembuluh vena. Pengusapan kapas beralkohol pada daerahyang akan diambil darahnya supaya daerahnya steril.

    2. Pada pemisahan plasma dengan packed cells, darah sampel harus ditambahdengan EDTA, kemudian dicentrifuge selama 15 menit. Pemisahan dilakukanselama 15 menit agar plasma dan packed cells terpisah secara sempurna. Hasildari perlakuan ini darah akan terpisah menjadi 2 bagian yaitu bagian bening yangmerupakan plasma, dan bagian yang mengendap yang merupakan packed cells.

    Sampel darah1. Plasma darah di dapatkan dengan mencentrifuge darah dengan kecepatan 1500

    rpm selama 15 menit. Pada pemeriksaan plasma digunakan sampeldarah yang mengandung EDTA untuk menghindari pembekuan. Pemeriksaanyang menggunakan darah EDTA sebaiknya harus dilakukan dengan segera biladitunda sebaiknya harus diperhatikan batas waktu penyimpanan. Penyimpanandarah EDTA pada suhu kamar yang terlalu lama dapat menyebabkan terjadinyaserangkaian perubahan pada eritrosit seperti hemolisis, sehingga hemoglobin

    bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma). Cara memasukkan sampelke dalam tabung reaksi harus secara perlahan agar tidak tejadi hemolisisapabila terjadi hemolisis maka tidak akan terjadi pemisahan dua fase yaitufase padat dan fase cair. Fase cair adalah plasma dan fase padat adalah sel darah.

    2. Serum didapatkan dengan mendiamkan darah tanpa antikoagulan (EDTA)selama 15 menit. Setelah didiamkan akan terbentuk dua fase, yaitu fase cairan fase

    padat, fase cair disebut dengan serum dan fase padat disebut dengan sel darah.Untuk mendapatkan serum tidak menggunakan darah yang mengandungantikoagulan karena apabila dalam darah terdapat antikoagulan darahtidak dapat membentuk dua fase dan darah akan selalu encer.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    8/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 8

    1.3.3 Pemisahan Serum dengan Fibrin.1. Plasma yang di hasilkan dari pemisahan, kemudian dipisahkan komponen.2. Komponennya yaitu fibrin dan serum. Pemisahan dilakukan dengan menambah 15

    ml NaCl 0,9% kedalam 1 ml dan menambah 1 tetes CaCl2 20% sampai terjadiendapan. Filtrat yang di peroleh adalah serum dan endapan adalah fibrin.

    1.3.4 Jenis Spesimen yang digunakan untuk Analisis Biokimia. 1. Spesimen Feses

    Pemeriksaan Mikrobiologis Feses berarti mencari mikroba pada feses. Yangdimaksud mikroba adalah bakteri, virus, jamur, dan parasit. Tentang deteksi

    parasit pada feses sudah tersedia topik tersendiri yaitu Pemeriksaan ParasitologisFeses.

    Selain spesimen feses yang diperoleh secara langsung (stool specimen) dapat pula dipergunakan spesimen yang diperoleh melalui usapan dubur/rektal (rectalswab). Feses dan usapan dubur merupakan spesimen untuk mencari penyebabinfeksi pada saluran pencernaan bagian bawah. Sementera itu, untuk menemukan

    penyebab infeksi pada saluran pencernaan bagian atas dapat dipergunakanmuntahan (vomitus material), hasil bilasan lambung (gastric washings), hasilaspirasi isi duodenum (aspiration of duodenal contents), dan hasil biopsi lmbung(Koneman dkk., 1997 ; Winn dkk, 2006).

    Feses umumnya berwarna Kuning di karenakan Bilirubin (sel darah merahyang mati, yang juga merupakan zat pemberi warna pada feses dan urin). Bilirubinadalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) di dalamhati (liver). Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses.Fungsinya untuk memberikan warna kuning kecoklatan pada feses.

    Selain itu warna dari feses ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi medis,makanan serta minuman yang dikonsumsi, karena itu sangat mungkin warna feses

    berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi.Fases berwarna kuning kecoklatan disebabkan karena feses mengandung suatu

    zat berwarna orange-kuning yg disebut Bilirubin. ketika Bilirubin ini bergabungdengan zat besi dari usus maka akan dihasilkan perpaduan warna cokelatkekuningan

    Feses berwarna hitam bisa jadi mengandung darah dari sistem pencernaansebelah atas, kerongkongan, lambung atau juga bagian hulu usus halus. Zat Lainyg memberi warna Hitam ke feses kita bisa juga dari zat-zat makanan berwarnaHitam(Licorice), timbal, pil yg mengandung besi, pepto-bismol atau blueberry.Bisa juga karena mengkonsumsi herbal (sejenis tumbuhan yang dikenal denganakar manis).

    Feses warna hijau didapat dari klorofil sayuran, seperti bayam yangdikonsumsi. Selain itu pewarna makanan biru atau hijau yang biasa terkandungdalam minuman atau es bisa menyebabkan feses berwarna hijau. Kondisi ini

    biasanya disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat melewati usus besarsehingga tidak melalui proses pencernaan dengan sempurna. Feses Hijau jg bisaterjadi pada diare, yakni ketika bahan pembantu pencernaan yg diproduksi hatidan disimpan dalam empedu usus tanpa pengolahan atau perubahan.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    9/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 9

    Fases warna merah seperti layaknya feses hitam, tetapi bedanya feses merahini dominan diberi oleh kandungan darah. Darah ini di dapat dari sistem

    pencernaan bagian bawah. Wasir dan radang usus besar adalah yang menjadi penyebab utama Feses menjadi berwarna merah. Feses merah akibat makananumumnya disebabkan oleh buah bit, makanan dengan pewarna merah termasukminuman bubuk dan juga makanan yang mengandung gelatin. Mengkonsumsitomat juga bisa membuat feses jadi merah.

    Fases berwarna Abu-abu atau pucat menandakan empunya Feses sedangdilanda sakit. Biasanya sang empunya sedang mengalami penyakit Liver,

    pankreas, atau empedu, maka pantat dari sang empu akan berwarna abu-abu atau pucat.

    Pemeriksaan dengan bahan feses bertujuan untuk mendeteksi adanya kumanseperti Salmonella, Escherichia coli, Staphylococcus, Sigela, dan lain-lain.Salmonella adalah bakteri penyebab typhoid atau dalam masyarakat dikenaldengan tipes yaitu penyakit infeksi akut usus halus C. Sinonim dari penyakit iniadalah typhoid dan paratyphoid abdominalis.. Staphylococcus adalah kelompokdari bakteri-bakteri, secara akrab dikenal sebagai Staph, yang dapat menyebabkan

    banyak penyakit sebagai akibat dari infeksi beragam jaringan tubuh. Bakteri- bakteri Staph dapat menyebabkan penyakit tidak hanya secara langsung olehinfeksi (seperti pada kulit), namun juga secara tidak langsung denganmenghasilkan racun-racun yang bertanggung jawab dalam keracunan makanandan toxic shock syndrome. Penyakit yang berhubungan dengan Staph dapatmencakup dari ringan dan tidak memerlukan perawatan sampai berat/parah dan

    berpotensi fatal. Eschericiacoli adalah bakteri yang melepaskan racun yang bernama Shiga dan racun tersebut sering menyebabkan masalah perut dan ususmisalnya diare dan muntah.

    2. Spesimen Sputum (dahak)Sputum adalah cairan yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli. Sputum

    yang memenuhi syarat pemeriksaan harus betul-betul dari trakea dan bronkiolus bukan berupa air ludah. Sputum dapat dibedakan dengan ludah antara lain : ludah biasa akan membentuk gelembung-gelembung jernih di bagian atas permukaancairan, sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah akanmenunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak ditemukan. (Widman,1994).

    Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi hari, Karenasputum pagi paling banyak mengandung kuman. Sputum pagi di kumpulkansebelum menggosok gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk membersihkansisa makanan dalam mulut yang tertinggal (B. sandjaja, 1992).

    Indikasi pemeriksaan indikasi pemeriksaan sputum adalah untuk mengetahuiadanya infeksi penyakit tertentu seperti pneumonia dan Tuberculosis Paru.

    Manfaat pemeriksaan sputum pemeriksaan sputum bersifat mikroskopik dan penting untuk diagnosis etiologi berbagai penyakit pernapasan. Pemeriksaanmikroskopik dapat menjelaskan organisme penyebab penyakit pada berbagai

    pneumonia bacterial, tuberkulosa serta berbagai jenis infeksi jamur. Pemeriksaansitologi eksfoliatif pada sputum dapat membantu diagnosis karsinoma paru-paru.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    10/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 10

    Sputum dikumpulkan untuk pemeriksaan dalam mengidentifikasi organisme patogenik dan menentukan apakah terdapat sel-sel maligna atau tidak. Aktifitas ini juga digunakan untuk mengkaji sensitivitas (di mana terdapat peningkataneosinofil). Pemeriksaan sputum secara periodik mungkin diperlukan untuk klienyang mendapat antibiotik, kortikosteroid dan medikasi imunosupresif dalam

    jangka panjang karena preparat ini dapat menimbulkan infeksi oportunistik.Secara umum kultur sputum digunakan dalam mendiagnosis untuk pemeriksaansensitivitas obat dan sebagai pedoman pengobatan. Jika sputum tidak dapat keluarsecara spontan, 14 pasien sering dirangsang untuk batuk dalam denganmenghirupkan aerosol salin yang sangat jenuh glikol propilen yang mengiritasiatau agen lainnya yang diberikan dengan nebulizer ultrasonic.

    3. Spesimen rambutTes rambut dapat digunakan untuk menganalisis apakah seseorang

    mengonsumsi zat-zat kimia tertentu. Namun, fungsi dari tes rambut diperluas

    untuk menentukan kadar hormon stres, kortisol, terutama pada mereka yang berusia lanjut. Hormon stres yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Menurut para peneliti, tes rambut memiliki keistimewaan dibandingkan teslainnya. Tidak seperti tes darah yang memberikan informasi kadar hormon stresdalam satu waktu, tes rambut dapat menunjukkan informasi selama beberapa

    bulan terakhir.Studi menunjukkan bahwa orang berusia lanjut dengan kadar hormon stres

    yang lebih tinggi dalam waktu lama memiliki kecenderungan lebih besar untukmemiliki penyakit jantung.

    Penulis studi, dr Laura Menenschijin dari Erasmus Medical Center di Belanda,mengatakan, hormon stres yang meningkat merupakan faktor risiko dari penyakitkardiovaskular. Faktor ini sama berpengaruhnya dengan tekanan darah tinggi ataulemak perut. Orang dengan kadar hormon stres yang tinggi lebih mungkin untukmemiliki riwayat penyakit jantung koroner, stroke, penyakit arteri periferal, dandiabetes.Pemeriksaan spesimen rambuta. Pengambilan Spesimen

    1) Wadah Spesimen

    a) Wadah spesimen rambut harus bersih dan kering.

    b) Wadah spesimen merupakan kantong plastik yang dapat tertutup rapat

    2) Cara Pengambilan Spesimen

    a) Spesimen diambil di kepala bagian belakang.

    b) Ikat rambut sebesar batang korek api dengan menggunakan benang

    c) Potong rambut pada bagian pangkalnya.

    d) Spesimen disimpan dalam kantong plastik tertutup rapat.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    11/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 11

    3) Identitas Spesimen.

    Spesimen diberi nomor dan kode, sedangkan identitas lengkap dapat dilihat pada buku registrasi yang berisikan nomor, tanggal, nama responden, umur, jenis kelamin, jenis pemeriksaan,

    b. Pengiriman Spesimen

    1) Setelah spesimen rambut terkumpul masing-masing dalam kantong plastiktertutup, kemudian dimasukan dalam wadah/tempat yang lebih besar.

    2) Pengiriman harus secepat mungkin sampai ke laboratorium.

    4. Spesimen secret vagina

    Spesimen biasanya berupa sediaan dengan hapusan sekret dari vagina.Biasanya ditujukan untuk mendiagnosa penyakit Gonorhoe (dilaporkan adanyakuman diplokokus Gram negatif extra atau intra selular.

    Penyakit gonore adalah salah satu jenis penyakit menular s#ksual (PMS) yangdisebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae. bakteri ini menyerang lapisandalam saluran kandung kemih, uretra, rectum, bagian Serviks atau leher rahim,tenggorokan, dan bagian mata. Penyakit ini bisa juga menyebar ke seluruh tubuhmelalui aliran darah seperti menyebar pada bagian kulit luar dan persendian.

    1.3.5 Pengaruh Faktor Biologis terhadap Hasil Uji Biokimia.

    1. Umur

    Kebutuhan energi individu disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, dantingkat aktivitas. Jika kebutuhan energi (zat tenaga) terpenuhi dengan baik makadapat meningkatkan produktivitas kerja, sehingga membuat seseorang lebihsemangat dalam melakukan pekerjaan. Apabila kekurangan energi maka

    produktivitas kerja seseorang akan menurun, dimana seseorang akan malas bekerja dan cenderung untuk bekerja lebih lamban. Semakin bertambahnya umurakan semakin meningkat pula kebutuhan zat tenaga bagi tubuh. Zat tenagadibutuhkan untuk mendukung meningkatnya dan semakin beragamnya kegiatanfisik (Apriadji,1986).

    2. Berat BadanBerat badan merupakan salah satu parameter massa tubuh yang paling sering

    digunakan yang dapat mencerminkan jumlah dari beberapa zat gizi seperti protein,lemak, air dan mineral. Untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, berat badandihubungkan dengan tinggi badan (Gibson, 2005).

    3. Jenis kelamin

    Memunculkan sejumlah perbedaan dalam beberapa aspek seperti pertumbuhanfisik, perkembangan otak dan kemampuan berbicara.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    12/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 12

    4. Tinggi Badan

    Tinggi badan merupakan parameter ukuran panjang dan dapat merefleksikan pertumbuhan skeletal (tulang) (Hartriyanti dan Triyanti,2007).

    5. Hormon

    Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon.

    Kerja hormon efektif mulai masa pertumbuhan manusia dan paling efektif saatmencapai pubertas, karena semakin dewasa hormon pertumbuhan semakinmenurun. Ini menandakan sangat pengaruh dalam hasil uji biokimia.

    6. Genetik

    Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar karenesetiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Genmerupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalahurutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memilikifungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasitertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapatdihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi,atau peran-peran fungsional lainnya. Tentu saja dalam DNA ini telah disandisebagaimana rupa yang menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya.

    1.3.6 Tujuan pemeriksaan Analit pada Spesimen Darah.

    1 Serum glutamik piruvik transaminase ( SGPT )Di lakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler jumlah darah

    yang di ambil sekitar 5-10 ml dari vena.

    2. Albumin

    Mendeteksi kemampuan albumin yang disentesis oleh hepar seperti padakasus sirosis, luka bakar, gangguan ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah

    banyak, jumlah darah yang di ambil 5-10 ml dari vena.

    3. Golongan Darah

    Dilakukan untuk mendeteksi golongan darah yang terdiri dari golongan darahA, B, AB, dan O. Bahan yang diperlukan : darah, reagen anti A, B, dan AB.

    4. Asam urat

    Mendeteksi penyakit ginjal, anemia, asam folat, luka bakar dan kehamilan, peningkatan pada asam urat dapat di indikasikan penyakit seperti leukimia,kanker, eklampsia berat, gagal ginjal, malnutrisi, jumlah darah yang di ambil 5-7ml dari vena.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    13/25

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    14/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 14

    14. Partlal Tromboplastin Time ( PPT )

    Mendeteksi variasi trombosit, monitor terapi heparia defesiensi faktor pembekuan, jalan darah yang diperlukan sekitar 7-10 ml dari vena, pengambilan 1 jam sebelum pemberian dosis heparin. Pemeriksaan lainnya yang menggunakan

    spesimen darah antara lain kadar elektrolit dalam darah, masa protombin, progesteron, prolaktin, serum krolaktin, kortisol, kolesterol, dan lain-lain.

    1.3.7 Tujuan pemeriksaan Analit pada Spesimen Urin .

    1. Glukosa

    Untuk mengukur glukosa urin, reagent strip diberi enzim glukosa oksidase(GOD), peroksidase (POD), dan zat warna.Glukosa + O 2 glukosa oksidase ----------> asam glukonat + H 2O2

    peroksidaseH2O2 + Kromogen -------------------> kromogen teroksidasi + H 2O

    untuk glukosa dilekati dua enzim, yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase(POD) , serta zat warna (kromogen) seperti orto-toluidin yang akan berubah warna

    biru jika teroksidasi. Zat warna lain yang digunakan adalah iodide yang akan berubah warna coklat jika teroksidasi.

    Pemeriksaan glukosa dalam urin berdasarkan pada glukosa oksidase yangakan menguraikan glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida.Kemudian hidrogen peroksida ini dengan adanya peroksidase akan mengkatalisisreaksi antara kalium iodida dengan hidrogen proksidase menghasilkan H 2O danOn (O nascens). O nascens akan mengoksidasi zat warna kalium iodida dalamwaktu 10 detik membentuk warna biru muda, hijau sampai coklat.

    Pada uji dengan strip hasil yang diperoleh berupa: negatif, trace (100 mg/dl),+1(250 mg/dl), +2(500 mg/dl), +3(1000 mg/dl), +4(40 mg/dl), asam homogentisat, aspirin serta bahan yangmengganggu reaksi enzimatik seperti levodova, gluthation dan obat-obatan sepertidyhyrone., berat jenis urin>1,020 dan terutama bila disertai dengan ph urin yangtinggi, adanya badan keton dapat mengurangi sensitivitas pemeriksaan, infeksi

    bakteri. Hasil uji positif palsu dapat disebabkan oleh bahan pengoksidasi(hidrogen peroksida, hipoklorit atau klorin) dalam wadah sampel urin atau urinyang sangat asam(pH di bawah 4). Adapun uji glukosa normal adalah negatif (

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    15/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 15

    2. Protein

    Indikator yang digunakan tetrabromfenol biru didapar dengan asam sampai pH3 atau tetraklorofenol tetrabromosulfoftalein. Daerah ini berwarna kuning jika

    protein negatif tetapi akan berubah menjadi hijau tergantung pada konsentrasi protein yang ada.

    Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yangdiserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Denganmenggunakan spesimen urin acak (random) atau urin sewaktu, protein dalam urindapat dideteksi menggunakan strip reagen (dipstick). Normal ekskresi protein

    biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dldidefinisikan sebagai proteinuria.

    Sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena perubahan fisiologis. Selama olah raga, stres atau diet yang tidak seimbangdengan daging dapat menyebabkan proteinuria transien. Pra-menstruasi dan mandiair panas juga dapat menyebabkan proteinuria. Bayi baru lahir dapat mengalami

    peningkatan proteinuria selama usia 3 hari pertama.Proteinuria biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal akibat kerusakan

    glomerulus dan atau gangguan reabsorbsi tubulus ginjal. Pemeriksaan proteindalam urin berdasarkan pada prinsip kesalahan penetapan ph oleh adanya protein.Sebagai indikator digunakan tetrabromphenol blue yang dalam suatu sistem

    buffer akan menyebabkan ph tetap konstan. Akibat kesalahan penetapan olehadanya protein, urin yang mengandung albumin akan bereaksi dengan indikatormenyebabkan perubahan warna hijau muda sampai hijau. Indikator tersebut sangatspesifik dan sensitif terhadap albumin. Perubahan warna terjadi dalam waktu 60detik. Hasilnya dilaporkan sebagai negatif, +1 (30 mg/dl), +2(100 mg/dl), +3(300mg/dl), +4(2000 mg/dl). Adapun nilai rujukan adalah urin acak : negatif (≤15mg/dl).

    Pengukuran proteinuria dapat dipakai untuk membedakan antara penderitayang memiliki risiko tinggi menderita penyakit ginjal kronik yang asimptomatikdengan yang sehat. Proteinuria yang persistent (tetap ≥ +1, dievaluasi 2 -3x / 3

    bulan) biasanya menunjukkan adanya kerusakan ginjal. Proteinuria persistent jugaakan memberi hasil ≥ +1 yang terdeteksi baik pada spesim en urine pagi maupunurine sewaktu setelah melakukan aktivitas.

    Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin. Peningkatan ekskresi albuminmerupakan pertanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkankarena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan

    peningkatan ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petandayang sensitif untuk beberapa tipe penyakit tubulointerstitiel.

    Proteinuria positif perlu dipertimbangkan untuk analisis kuantitatif proteindengan menggunakan sampel urine tampung 24 jam. Jumlah proteinuria dalam 24

    jam digunakan sebagai indikator untuk menilai tingkat keparahan ginjal.Proteinuria rendah (kurang dari 500mg/24jam). Pengaruh obat : penisilin,gentamisin, sulfonamide, sefalosporin, media kontras, tolbutamid (Orinase),asetazolamid (Diamox), natrium bikarbonat.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    16/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 16

    Proteinuria sedang (500-4000 mg/24 jam) dapat berkaitan denganglomerulonefritis akut atau kronis, nefropati toksik (toksisitas obataminoglikosida, toksisitas bahan kimia), myeloma multiple, penyakit jantung,

    penyakit infeksius akut, preeklampsia. Proteinuria tinggi (lebih dari 4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut atau kronis,nefritis lupus, penyakit amiloid.

    Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh hematuria, tingginya substansimolekular, infus polivinilpirolidon ( pengganti darah), obat, pencemaran urine olehsenyawa ammonium kuaterner (pembersih kulit, klorheksidin), urine yang sangat

    basa (pH > 8). Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh urine yang sangat encer,urine sangat asam (pH di bawah 3).

    Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan perubahan warna pada kotak uji protein pada sampel urin wanita adalah kunig terang yang jika dibandingkandengan skala warna di atas, maka hasilnya adalah negatif. Hal ini juga serupadengan sampel urin pria. Artinya sampel urin pria maupun wanita dinyatakantidak mengandung protein(tidak proteinuria).

    3. BilirubinBilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan dari

    hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. Disamping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain. Selretikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air, bilirubin yangdisekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut dalam

    plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu danmengkonjugasinya dengan asam glukoronat sehingga bersifat larut air. Proseskonjugasi ini melibatkan enzim glukoroniltransferase.Bilirubin terkonjugasi (bilirubin glukoronida atau hepatobilirubin) masuk kesaluran empedu dan diekskresikan ke usus. Selanjutnya flora usus akanmengubahnya menjadi urobilinogen dan dibuang melalui feses serta sebagiankecil melalui urin. Bilirubin terkonjugasi bereaksi cepat dengan asam sulfanilatyang terdiazotasi membentuk azobilirubin (reaksi van den Bergh), karena itusering dinamakan bilirubin direk atau bilirubin langsung.

    Bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin) yang merupakan bilirubin bebasyang terikat albumin harus lebih dulu dicampur dengan alkohol, kafein atau

    pelarut lain sebelum dapat bereaksi, karena itu dinamakan bilirubin indirek atau bilirubin tidak langsung.

    Jadi bila dalam urine ditemukan adanya peningkatan kadar bilirubin yang berlebih, dapat diduga pasien tersebut menunjukkan adanya gangguan pada hati(kerusakan sel hati) atau saluran empedu (batu atau tumor).

    4. UrobilinogenEmpedu yang sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi mencapai

    area duodenum, tempat bakteri usus mengubah bilirubin menjadi urobilinogen.Sejumlah besar urobilinogen berkurang di feses, sejumlah besar kembali ke hatimelalui aliran darah, di sini urobilinogen diproses ulang menjadi empedu, dankira-kira sejumlah 1% diekskresikan oleh ginjal ke dalam urin.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    17/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 17

    Ekskresi urobilinogen ke dalam urine kira-kira 1-4 mg/24jam. Ekskresimencapai kadar puncak antara jam 14.00 – 16.00, oleh karena itu dianjurkan

    pengambilan sampel dilakukan pada jam-jam tersebut. Adapun nilai rujukanadalah sebagai berikut:a. Urin acak : negatif (kurang dari 2mg/dl)

    b. Urin 2 jam : 0.3 – 1.0 unit Erlichc. Urin 24 jam : 0.5 – 4.0 unit Erlich/24jam, atau 0,09 – 4,23 µmol/24 jam

    (satuan SI)Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila fungsi sel hepar

    menurun atau terdapat kelebihan urobilinogen dalam saluran gastrointestinal yangmelebehi batas kemampuan hepar untuk melakukan ekskresi. Urobilinogenmeninggi dijumpai pada : destruksi hemoglobin berlebihan (ikterik hemolitikaatau anemia hemolitik oleh sebab apapun), kerusakan parenkim hepar (toksikhepar, hepatitis infeksiosa, sirosis hepar, keganasan hepar), penyakit jantungdengan bendungan kronik, obstruksi usus, mononukleosis infeksiosa, anemia selsabit.

    Hasil positif dapat diperoleh setelah olahraga atau minum atau dapatdisebabkan oleh kelelahan atau sembelit. Orang yang sehat dapat mengeluarkansejumlah kecil urobilinogen. Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterikobstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah (jumlah empedu yangdihasilkan hanya sedikit), penyakit inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang

    berat.Pemeriksaan urobilinogen dalam urin berdasarkan reaksi antara urobilinogen

    dengan reagen Ehrlich (paradimethylaminobenzaldehiyde serta buffer asam).Intensitas warna yang terjadi dari jingga hingga merah tua, dibaca dalam waktu 60detik. Warna yang timbul sesuai dengan peningkatan kadar urobilinogen dalamurin.

    Urin yang terlalu alkalis menunjukkan kadar urobilinogen yang lebih tinggi,sedangkan urin yang terlalu asam menunjukkan kadar urobilinogen yang lebihrendah dari seharusnya. Kadar nitrit yang tinggi juga menyebabkan hasil negatif

    palsu.Perubahan warna terjadi pada uribilinogen untuk urin pria dan wanita.

    Keduanya setelah dilihat pada skala warna menunjukkan nilai normal. Haltersebut berarti tidak ada indikasi gangguan hati atau hepatitis.

    5. PHBerdasarkan prinsip double indicator yang mengandung metal merah dan

    bromtimol biru sehingga memungkinkan perubahan warna dari jingga, hijausampai biru pada daerah 5-9.

    pH urine normal berkisar antara 4,8-7,5 (sekitar 6,0). Pembacaan pHhendaknya segera dilakukan (urine dalam kondisi segar), karena urine yang lamacenderung menjadi alkalis (karena perubahan ureum menjadi amonia). Penentuan

    pH dapat dilakukan dengan menggunakan : kertas lakmus, nitrazin paper, pH-meter, dan dengan tes Carik Celup.

    Pemeriksaan pH u rine segar dapat memberi petunjuk kearah infeksi salurankemih. Infeksi oleh Escherichia Coli biasanya menghasilkan urine asam,

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    18/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 18

    sedangkan infeksi oleh Proteus yang merombak ureum menjadi amoniakmenyebabkan urine menjadi basa. Filtrat glomerular plasma darah biasanyadiasamkan oleh tubulus ginjal dan saluran pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar6 di final urin. Namun, tergantung pada status asam-basa, pH kemih dapat

    berkisar dari 4,5 – 8,0. pH bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsimakanan; bersifat basa setelah makan, lalu menurun dan menjadi kurang basamenjelang makan berikutnya. Urin pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebihasam. Obat-obatan tertentu dan penyakit gangguan keseimbangan asam-basa jugadapat mempengaruhi pH urin. Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang dapatmempengaruhi pH urin :a. pH basa : setelah makan, vegetarian, alkalosis sistemik, infeksi saluran kemih

    (Proteus atau Pseudomonas menguraikan urea menjadi CO2 dan ammonia),terapi alkalinisasi, asidosis tubulus ginjal, spesimen basi.

    b. pH asam : ketosis (diabetes, kelaparan, penyakit demam pada anak), asidosissistemik (kecuali pada gangguan fungsi tubulus, asidosis respiratorik ataumetabolik memicu pengasaman urine dan meningkatkan ekskresi NH4+),terapi pengasaman.Pemeriksaan pH urine berdasarkan adanya indicator ganda (methyl red dan

    bromthymol blue), dimana akan terjadi perubahan warna sesuai pH yang berkisardari jingga hingga kuning kehijauan dan hijau kebiruan. Rentang pemeriksaan pHmeliputi pH 5,0 sampai 8,5. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pH pada laki-lakiyaitu 8 dan pH pada perempuan yaitu 7. Untuk sampel urin laki-laki dapatdikatakan normal, namun untuk sampel perempuan sedikit terlalu basa

    6. Berat jenisBerat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur

    konsentrasi zat terlarut) mengukur kepadatan urin serta dipakai untuk menilaikemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin. Berat Jenis urinyang rendah persisten menunjukkan gangguan fungsi reabsorbsi tubulus. Untukmengukur berat jenis urine dapat menggunakan urometer, refraktometer dan carikcelup. Pemeriksaan berat jenis dalam urine berdasarkan pada perubahan pKa(konstanta disosiasi) dari polielektrolit (methylvinyl ether/maleic anhydride).Polielektrolit terdapat pada carik celup akan mengalami ionisasi, menghasilkanion hydrogen (H +). Ion H + yang dihasilkan tergantung pada jumlah ion yangterdapat dalam urine. Pada urine dengan berat jenis yang rendah, ion H + yangdihasilkan sedikit sehingga pH lebih ke arah alkalis. Berdasarkan hasil percobaan,diperoleh spesific gravity pada laki-laki sebesar 1,005 dan pada perempuansebesar 1,01.

    Bila dibandingkan dengan berat jenis urin normal yaitu antara 1,003-1,030,maka sampel urin masih dalam batas normal. Hal ini menandakan tidak terjadigangguan fungsi reabsorpsi tubulus. Selain itu, Berat jenis urin herhubungan eratdengan diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat jenisnya dan sebaliknya.Makin pekat urin makin tinggi berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan faal

    pemekat ginjal. Urin yang mempunyai berat jenis 1,020 atau lebih, menunjukkan bahwa faal pemekat ginjal baik. Keadaan ini dapat dijumpai pada penderitadengan demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang dari 1,009 dapat

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    19/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 19

    disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, hipotermi, alkalosis dan kegagalanginjal yang menahun. Berat jenis yang rendah ini bisa disebabkan oleh banyakminum, udara dingin, dan diabetes insipidus. Berat jenis yang tinggi disebabkanoleh dehidrasi, proteinuria, dan diabetes mellitus.

    7. DarahHemoglobin(Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi

    hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru danmengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparuterjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb.4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2Kandungan hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna merah.Karena Hb merupakan bagian dari erytrosit, maka bila ditemukan jumlah Hbdalam urine diatas batas normal, maka bisa saja pasien mengalami kerusakanginjal tepatnya pada bagian glomerulus.

    8. KetonPemeriksaan keton dengan pereaksi nitroprussida berdasarkan prinsip tes

    lugol, yaitu dalam suasana basa, asam asetoasetat akan bereaksi dengan Na.nitroprussida menghasilkan warna ungu. Badan keton terdiri dari 3 senyawa, yaituaseton, asam aseotasetat, dan asam β -hidroksibutirat, yang merupakan produkmetabolisme lemak dan asam lemak yang berlebihan. Badan keton diproduksiketika karbohidrat tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi yangdisebabkan oleh : gangguan metabolisme karbohidrat (misalnya diabetesmellitus yang tidak terkontrol), kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diettidak seimbang : tinggi lemak – rendah karbohidrat), gangguan absorbsikarbohidrat (kelainan gastrointestinal), atau gangguan mobilisasi glukosa,sehingga tubuh mengambil simpanan asam lemak untuk dibakar.Peningkatan kadar keton dalam darah akan menimbulkan ketosis sehingga dapatmenghabiskan cadangan basa (misalnya bikarbonat, HCO3) dalam tubuh danmenyebabkan asidosis. Pada ketoasidosis diabetik, keton serum meningkat hinggamencapai lebih dari 50 mg/dl. Keton memiliki struktur yang kecil dan dapatdiekskresikan ke dalam urin. Namun, kenaikan kadarnya pertama kali tampak

    pada plasma atu serum, kemudian baru urin. Ketonuria ( keton dalam urin) terjadiakibat ketosis. Benda keton yang dijumpai di urin terutama adalah aseton danasam asetoasetat.

    Uji ketonuria dengan strip reagen (Ketostix atau strip reagen multitest) lebihsensitif terhadap asam asetoasetat daripada aseton. Berdasarkan reaksi antara asamasetoasetat dengan senyawa nitroprusida. Warna yang dihasilkan adalah coklatmuda bila tidak terjadi reaksi, dan warna ungu untuk hasil yang positif.Hasil yang diperoleh berupa negatif, trace(5 mg/dl), +1(15 mg/dl), +2(40 mg/dl),+3(80 mg/dl), +4(160 mg/dl). Hasil positif palsu dapat terjadi apabila urin banyakmengandung pigmen atau metabolit levodopa serta fenilketon. Urin yangmempunyai berat jenis tinggi, ph yang rendah dapat memberikan reaksi hingga

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    20/25

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    21/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 21

    yang dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit, atau sampel urine yang diambil telah berada di kandung kemih selama 4 jam atau lebih.

    10. LeukositBerdasarkan prinsip leukosit esterase dalam urine yang dapat menghidrolisa

    suatu ester (indoxyl ester) menjadi alcohol dan asma. Cincin aromatic dalamalcohol (indoxyl) akan berpasangan dengan garam diazonium membentuk zatwarna diazo.Pemeriksaan ini berdasarkan adanya reaksi esterase yang merupakan enzim padagranula azurofil atau granula primer dari granulosit dan monosit. Esterase akanmenghidrolisis derivate ester naftil. Naftil yang dihasilkan bersama dengan garamdiazonium akan menyebabkan perubahan warna dari coklat muda menjadi warnaungu. Banyaknya esterase menggambarkan secara tidak langsung jumlah leukositdi dalam urine. Leukosit neutrofil mensekresi esterase yang dapat dideteksi secarakimiawi. Hasil tes lekosit esterase positif mengindikasikan kehadiran sel-sellekosit (granulosit), baik secara utuh atau sebagai sel yang lisis. Limfosit tidakmemiliki memiliki aktivitas esterase sehingga tidak akan memberikan hasil

    positif. Hal ini memungkinkan hasil mikroskopik tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan carik celup. Temuan laboratorium negatif palsu dapat terjadi bilakadar glukosa urin tinggi (>500mg/dl), protein urin tinggi (>300mg/dl), berat jenisurin tinggi, kadar asam oksalat tinggi, dan urin mengandung cephaloxin,cephalothin, tetrasiklin. Temuan positif palsu pada penggunaan pengawetformaldehid.

    Apabila urine tidak segar, pH urine menjadi alkalis, neutrofil mudah lisissehingga jumlah neutrofil yang dijumpai dalam sedimen urine berkurangdibandingkan dengan derajat positifitas pemeriksaan esterase leukosit. jikaterdapat glukosa dan protein dalam konsentrasi tinggi atau pad urine dengan berat

    jenis tinggi, dapat terjadi hasil negative palsu, karena leukosit mengkerut danmenghalangi penglepasan esterase. Kehadiran esterase leukosit di urin merupakan

    pertanda peradangan, yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih.Berdasarkan hasil pemeriksaan, didapatkan hasil 1+ pada urine laki-laki dan

    perempuan. Hasil ini bukan berarti terjadi infeksi saluran kemih. Hasil ini masihmenunjukkan nilai normal meskipun hasilnya positif, karena hanya menunjukkanangka 1.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    22/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 22

    BAB IVKESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan, bahwa uji biokimia

    merupakan salah satu uji yang digunakan untuk menentukan spesies mikroba yang tidakdiketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapanuji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Uji biokimia meliputi :

    1) Uji bikokimia dengan spesimen darah.

    Terdiri dari pemisahan plasma, serum dan endapan merah.

    Terdiri dari glukosa, SGPT (Serum Glutamik Piruvik Transminase). Asam urat,esterogen, golongan darah.

    2) Uji spesimen untuk menganalisis biokimia.

    Terdiri dari sputum (dahak), air ludah, feses, rambut, dan sekret vagina.

    3) Uji biokimia untuk mengetahui faktor biologis.

    Terdiri dari usia, berat badan, jenis kelamin, tinggi badan, hormon, genetik.

    4) Uji biokimia dengan spesimen urin.

    Terdiri dari keton, glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen.

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    23/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 23

    DAFTAR PUSTAKA

    Budiyanto. 2013. Proses Pembentukan Urin Pada Ginjal. Tersedia

    di: http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/proses-pembentukan-urine-pada-ginjal/ [Akses tanggal 6 April 2013].

    Djojodibrot o, R.D. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya . Pustaka Populer Obor. Jakarta.

    Ethe l, S. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula . EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi Keempat . Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

    Ningsih , Suti. 2012. Proses Pembentukan Urin. Tersediadi: http://sutiningsih2/2012/12/proses_pembentukan_urin_15.html. [Akses tanggal 6 April 2013].Scanlon, Valerie C. dan Tina Sanders. 2000. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi . Penerbit BukuKedokteran EGC. Jakarta.

    Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika. Jakarta.

    Wulang i, Kartolo. 1990. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. ITB Press. Bandung.

    http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-nurhidayah-7634-3-babii.pdf

    http://dokumen.tips/documents/laporan-toksikologi-55a7570ce3573.html

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-nurhidayah-7634-3-babii.pdfhttp://dokumen.tips/documents/laporan-toksikologi-55a7570ce3573.htmlhttp://dokumen.tips/documents/laporan-toksikologi-55a7570ce3573.htmlhttp://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-nurhidayah-7634-3-babii.pdfhttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    24/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 24

    LAMPIRAN

  • 8/16/2019 Makalah Uji Biokimia

    25/25

    MAKALAH BAB UJI BIOKIMIA 25