Makalah b.indo

download Makalah b.indo

of 20

description

makalah b.indo.docx

Transcript of Makalah b.indo

TUGAS MAKALAH

PENGARUH SMS DAN BAHASA GAULTERHADAP TATANAN BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

KELOMPOK1. Ida Fitriyah (MODERATOR)2. Elsa Putri Lahudin (PENYAJI 1)3. Mentari Putri Ika Pratiwi (PENYAJI 2)4. Bayu hermansyah (PENYAJI 3)5. Titin suhartini (NOTULEN 1)6. Roni wijaya (NOTULEN 2)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANGTAHUN AJARAN2013 - 2014

KATA PENGANTAR

Assallamuallaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat Hidayah-Nya serta Taufik-Nya maka makalah kami yang berjudul Pengaruh Sms dan Bahasa Gaul Terhadap Tatanan Bahasa Indonesia ini bisa teselesaikan dengan baik.Terima kasih pula kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang tidak pernah lelah menerima pertanyaan-pertanyaan dari kami dan atas bimbingannya maka makalah ini bisa terselesaikan dan terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini.Makalah ini berisi tentang pengaruh bahasa sms dan bahasa gaul dalam tatanan bahasa Indonesia yang nantinya di harapkan dapat memberi pemahaman para pembaca tentang pengaruh tersebut dan juga semoga bisa menjadi bahan ajar yang berguna.Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna maka kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk perbaikan dan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Terima Kasih

Wassalalmuallaikum Wr.Wb

PenyusunKelompok 4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Umum Hand Phone (HP) adalah telepon genggam, digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh yang bersifat portable. Selain itu, HP merupakan alat komunikasi nirkabel karena tidak menggunakan kabel.Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh sangat penting. Informasi apapun yang disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalamiperkembangan yang cukup signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin menunjukkan kedewasaan dan kematangannya. Kita tahu bahwa masyarakat kita (Indonesia) sangat menjunjung kesantunan dalam berbahasa. Makna yang akan disampaikan tidak hanya terkait dengan pemilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya. Sebagai contoh,pemilihan kata yang tepat apabila disampaikan dengan cara kasar akan tetapi dianggap kurang santun.Senada dengan pendapat (St. Y. Slamet 2008:31) Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam masyarakat. Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca, disamping tetap ada yang diucapkan dan didengarkan. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, keberhasilan mengunakan ide itu sehingga dapat diterima oleh orang yang mendengarkan atau yang diajak berbicara. Di Indonesia sendiri didalam kehidupan sehari-hari masih banyak yang menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, mereka beranggapan bahwa menggunakan bahasa Indonesia dalam sehari-hari akan terasa seperti bergaya dan berlebihan. Sesungguhnya manfaat dari berbahasa Indonesia ini yaitu memberikan atau melatih kita supaya terbiasa berbahasa Indonesia, sehingga apabila kita dalam sebuah forum yang formal kita akan mudah menguasai bahasa Indonesia yang sopan dan bisa memberikan pemahaman terhadap orang

lain dengan jelas. Dalam bahasa Indonesia juga terdapat pengaruh bahasa dari beberapa media cetak baik tulis maupun media elektronik, dan juga ada pengaruhnya dari bahasa remaja atau yang dikenal dengan bahasa gaul, sehingga bisa jadi bahasa yang kita gunakan tidak sesuai dengan tata bahasa Indonesia.Dewasa ini banyak beredar pertanyaan, Benarkah bahasa SMS dan bahasa gaul merusak tatanan bahasa Indonesia? . Maraknya pemakaian jalur komunikasi yang murah, efisien, dan murah, juga dapat melahirkan dampak yang negatif dalam penggunaan tata bahasa. Pemakaian singkatan di dalam menggunakan sms kerap kali membuat masyarakat menjadi terbawa arus di dalam menuliskan kata-kata baku, sepeti menulis surat, cacatan dan sebagainya.Begitu pula yang terjadi pada bahasa anak zaman sekarang atau yang di sebut dengan bahasa gaul. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Khusus Isu berkaitan bahasa SMS (short messaging service) menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam media massa, sama ada dalam media elektronik mahupun media cetak. Singkatan perkataan dalam bahasa SMS ini akan mendorong kepada penyalahgunaan perkataan dalam penulisan esei, rencana dan sebagainya kerana perkara itu telah menjadi kebiasaan. Walaubagaimanapun, terdapat banyak tanggapan dan reaksi terhadap bahasa SMS ini.Antara reaksi dan pandangan pengguna terhadap bahasa SMS ialah dapat menjimatkan masa mereka. Pengguna bahasa SMS menganggap faktor masa menyebabkan mereka meringkaskan perkataaan yang ada supaya proses menaip akan siap dengan lebih cepat.Selain itu, penggunaan bahasa SMS ini dapat menjimatkan ruang. Telefon bimbit menyediakan ruang untuk SMS hanya berkapasiti maksimum 160 patah perkataan yang dapat dikirimkan pada satu-satu masa yang menyebabkan kesulitan kepada pengguna yang menghantar mesej melebihi 160 patah perkataan. Tanggapan pengguna terhadap bahasa SMS seterusnya ialah pengguna mengandaikan penerima faham dengan SMS yang dihantar. Namun bagi setengah pihak, bahasa SMS ini terlalu sukar untuk difahami kerana menggunakan ayat yang begitu ringkas.Dengan demikian berdasarkan latar belakang masalah, kami selaku kelompok 6 tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Sms dan Bahasa Gaul Terhadap Tatanan Bahasa Indonesia karena bahasa yang di anggap bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan sudah mulai bergeser dengan adanya bahasa sms dan bahasa gaul anak remaja zaman sekarang.

B. Tujuan MasalahSeiring dengan latar belakang diatas kami merumuskan masalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui pengaruh SMS terhadap tatanan bahasa Indonesia2. untuk mengetahui Pengaruh bahasa gaul terhadap tatanan bahasa Indonesia

C. Rumusan MasalahSeiring dengan latar belakang diatas kami merumuskan masalah sebagai berikut :1. Bagaimanakah pengaruh SMS terhadap tatanan bahasa Indonesia?2. Bagaimanakah Pengaruh bahasa gaul terhadap tatanan bahasa Indonesia?

BAB IIPEMECAHAN MASALAHA. PengertianMenurut Chaer (dalam Massofa, 2009) bahasa adalah suatu sistem lanuangberupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri. Menurut pendapat di atas maka dapatdisimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untukberkornunikasi.Keraf (dalam Massofa, 2009) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang,yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi dan yang mempunyai makna. Bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas duabagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebutdapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa bentuk dan makna.

B. Fungsi Bahasa dalam MasyarakatBahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam hidup manusia. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antarsesamanya sejak berabad-abad silam. Bahasa hadir sejalan dengan sejarah sosial komunitas-komunitas masyarakat atau bangsa. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokokmanusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya.Bahasa bersifat arbitrer. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal ini memungkinkan adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang lain.Perkembangan bahasa tergantung pada pemakainya. Bahasa terikat secara sosial,dikontruksi, dan direkonstruksi dalam kondisi sosial tertentu daripada tertata menurut hukum yang diatur secara ilmiah dan universal. Oleh karena itu, bahasa dapat dikatakan sebagai keinginan sosial (Kompas.com: 2006).Disamping fungsi sosial, bahasa tidak terlepas dari perkembangan budaya manusia. Bahasa berkembang sejalan dengan perkembangan budaya manusia.

Bahasa berperan meliputi segala aspek kehidupan manusia. Termasuk salah satuperan tersebut adalah untuk memperlancar proses sosial manusia. Hal ini sejalan denganpendapat Nababan (dalam Grafura, 2006) bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang.Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk.Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keberseragaman tersebut.Di sinilah fungsi bahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebutsebagai alat adaptasi sosial apabila seseorang berada di suatu tempat yang memilikiperbedaan adat, tata krama, dan aturan-aturan dari tempatnya berasal. Proses adaptasiini akan berjalan baik apabila terdapat sebuah alat yang membuat satu sama lainnya mengerti, alat tersebut disebut bahasa. Dari uraian ini dapat kita tarik kesimpulan bahwabahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia.Salah satu butir sumpah pemuda adalah menjunjung tinggi bahasa persatuan,bahasa Indonesia. Dengan dengan demikian bahasa dapat mengikat anggota-anggota masyarakat pemakai bahasa menjadi masyarakat yang kuat, bersatu, dan maju.Fungsi tersebut mencakup berbagai aspek : Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai media lisan maupun tulisan. Mengembangkan kemampuan akademis. Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis dalam mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam mengaktualisasi hasil belajarnya. Mengembangakan kecerdasan berbahasa. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadinya, dan Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.

C . Pengaruh SMS terhadap tananan bahasa Indonesia.Seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang diatas bahwa, Maraknya pemakaian jalur komunikasi yang murah, efisien, dan murah, juga dapat melahirkan dampak yang negatif dalam penggunaan tata bahasa. Pemakaian singkatan di dalam menggunakan sms kerap kali membuat masyarakat menjadi terbawa arus di dalam menuliskan kata-kata baku, sepeti menulis surat, cacatan dan sebagainya.Terkadang pemakaian kata yang tak baku di dalam memanfaatkan layanan sms sering kali menimbulkan keraguan atau makna ganda bagi si penerima, tak heran pesan yang kita kirim lewat sms bisa menghasilkan arti yang berbeda dari yang kita maksutkan, mungkin bagi mereka yang mengerti mungkin dengan mudah ia dapat mengartikannya, tapi bagi mereka yang baru pertam akali melihat singkatan seperti ini mungkin ia akan akan bertanya-tanya apa maksud yang hendak di sampaikan oleh si pengirim. Sebagai contoh, mas tk tngg d skul jm 9 ckranx!!.Pada contoh diatas kalau bagi orang yang dituju mungkin akan segera faham, namun bagi orang yang awam atau orang lain mungkin akan tidak jelas. Padahal maksud dari bahasa SMS tersebut adalah Mas tak tunggu di sekolah jam 9 sekarang

Diantara dampak-dampak SMS bagi tatanan bahasa SMS masih banyak sekali. Adapun dampak tersebut dianataranya :1. banyak orang yang menulis surat dan sebagainya menggunakan singkatan yang tak baku.2. Pemakaian singkatan yang tak baku di dunia jurnalistik adalah sesuatu kesalahan yang fatal.3. menjamurnya buku-buku yang berlabel buku bahasa gaul.

D. Pengaruh bahasa gaul terhadap tatanan bahasa Indonesia.Salah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan zaman adalah modernisasi, di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, entah itu cara berpakaian, cara bertutur kata, cara belajar, aplikasi teknologi yang makin maju dan lain-lain. Gaya hidup yang mengarah pada modernisasi tersebut biasanya tampak terlihat pada kalangan masyarakat (remaja) yang berada pada jenjang pendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi. Mereka yang ingin diakui sebagai remaja zaman sekarang yang gaul, funky, keren tidak ragu untuk menunjukkan identitas mereka melalui gaya hidup yang modern.

a. Contoh bahasa gaul dan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia Bahasa Gaul Remajateman menjadi temenTidak menjadi enggak memang menjadi Emang

b. Struktur Bahasa Gaul yang digunakan ketua HMIRagam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti memang emang.Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa.1997:25)

D. Jenis-Jenis Penggunan Bahasa SMS

1) Pengunaan awalan eKata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.

2) Kombinasi k, a, gKata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.

3) Sisipan eKata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.

E. Penggunaan Bahasa Indonesia Sehari-hari pada Masyarakat Saat Ini

Di Indonesia terdapat sejumlah besar bahasa daerah yang masing-masing dituturkan sebagai alat perhubungan antar warga masyarakat bahasa itu. Karena hidupnya berdampingan dengan bahasa Indonesia. Terjadilah proses pemengaruhan. Hal itu nampak sekali dalam bentuk kata dan perluasan kosa kata. Hingga kini orang masih terlalu banyak menekankan peranan bahasa daerahnya sebagi sumber dan bukan sebagai penerima. Proses ini sebenarnya bersifat timbal balik. Dalam bahasa daerah masa kini dapat juga disaksikan masuknya unsur bahasa Indonesia, atau unsur bahasa asing yang diserap lewat bahasa Indonesia. (Anton M Moeliono dan Soenjono Dardjowidjojo 1988:20)Sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia telah melewati rajutan sejarah yang panjang sejak difungsikan sebagai lingua franca dan bahasa resmi hingga menjadi bahasa komunikasi ditingkat global. Sudah delapan dasawarsa bahasa Indonesia hidup, tumbuh, dan berkembang seiring dengan perkembangan peradaban bangsa. Namun, tidak seperti perjalanan dan dinamika manusia yang makin lama makin menemukan kematangan dan kesempurnaan hidup, bahasa Indonesia justru mengalami perubahan yang tidak baik. Diantaranya perubahan yang dilakukan oleh media, baik cetak maupun elektronik. Tak dapat disangkal lagi, media memiliki daya sugesti dan persuasi yang begitu kuat terhadap publik. Bahkan, saat ini tidak sedikit orang yang memiliki ketergantungan informasi terhadap media.Tak berlebihan kalau dikatakan bahwa bahasa media memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penggunaan bahasa publik. Penggunaan satuan bahasa tertentu yang terus berulang dalam sebuah media tak jarang diyakini sebagai bentuk yang tepat sehingga publik bersikap latah untuk tak segan-segan menirunya. Contoh yang paling mudah, misalnya kata (dimassa = dipukuli), seperti dalam kalimat: Pencopet yang tertangkap itu dimassa beramai-ramai oleh penduduk kampung. Dalam struktur bahasa Indonesia, awalan (bukan kata depan) di- yang melekat pada nomina (kata benda) yang berfungsi untuk membentuk verba (kata kerja) hampir tidak pernah ditemukan. Kita tidak pernah mengenal bentuk verba dirumah, dibatu, dibola, dan semacamnya. Demikian juga penggunaan kata penunjuk jamak para yang seharusnya tak perlu lagi digunakan didepan nomina jamak, seperti para politisi atau para kritisi yang seharusnya para politikus atau para kritikus.

Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan yang disebabkan dalam pergaulan sebagai preman. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan disuatu daerah atau komunitas tertentu.Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999. Contoh penggunaan bahasa gaul sebagai berikut :Aku, Saya diartikan Gue Kamu menjadi Elo Tidak menjadi GakContoh kalimatnya: 1. Gak peduli emang gue pikirin !2. Gak juga kali !3. Loe aja, gue engak !

F. Berbicara dalam Sebuah Forum yang Resmi

Dengan dibiasakan berbicara bahasa Indonesia membuat kita mudah menguasinya dan tidak merasa canggung dalam berbicara disebuah forum yang formal. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan dan bahasa yang dapat menyatukan bangsa ini sudah sewajarnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara dengan bahasa yang baik tentu akan sulit kalau tidak diterapkan dan dibiasakan apalagi berbicara disebuah forum yang sangat resmi tentu tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Walaupun secara alamiah berbicara setiap orang mampu akan berbicara, namun berbicara secara formal atau dalam situasi yang resmi sering menimbulkan kegugupan sehingga gagasan yang dikemukakan menjadi tidak teratur dan akhirnya bahasanyapun menjadi tidak teratur pula. Bahkan yang lebih parah lagi, ada yang tidak berani berbicara sama sekali. (Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S 1991:23)Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan kemampuan yang lain. Kegiatan berbicara berhubungan erat dengan kegiatan mendengarkan. Berbicara dan mendengarkan merupakan kegiatan komunikasi dua arah. Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh pembicara, tetapi juga oleh para pendengar. Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan dan penempatan persendian. Jika dilakukan dengan tatap muka, gerak tangan dan mimik juga berperan.Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pembicaraan secara efektif, sebaiknya pembicara betul-betul memahami isi pembicaraanya. Seorang pembicara, berbicara karena ingin pikiranya dimiliki oleh orang lain. Karena itu pembicara ingin disimak, dan ingin didengar. Seseorang pembicara yang merasa tidak didengar, tentulah merasa tidak senang, dan hal ini dapat membuat seluruh kegiatanya gagal. Hendaknya pendengar bersedia memahami dan mengangap apa yang didengarnya sehingga timbul hubungan timbal balik yang aktif. Usaha menjadikan kegiatan berbicara ini menjadi aktivitas forum yang hidup dan terlepas dari persyaratan adanya pendengar yang baik.Tentu saja mendengar bukanlah sekedar mendengar. Dalam mendengarkan kita juga berpikir agar kita mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Misalnya pendengar yang cakap, pandai memilih dan mengingat apa yang penting dan mengabaikan yang tidak penting.

Seseorang yang terampil menyimak akan mampu menganalisis secara kritis dan menyimpulkan pokok-pokok suatu pembicaraan. Hal ini tentu memerlukan latihan, sama halnya dengan kemampuan berbicara. Apabila kita terbiasa berbicara dan terlatih tentu akan memudahkan kita dalam mengungkapkan pendapat ataupun mendengarkan.H. fakto penyebab terjadinya variasi bahasa Interferensi Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.

Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis.

IntegrasiSelain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

Alih Kode dan Campur Kode Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia. Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.

Bahasa GaulDewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu

I. Solusinya atau cara menanganinya1. Mengurangi bahasa gaul dalam sms2. Membiasakan untuk menggunakan bahasa sesuai dengan tatanan bahasa,bahasa indonesia3. Tingkatkan rasa cinta pada bahasa di negri sendiri yaitu Bahasa Indonesi yang merupakn bahasa nasional,bahasa persatuan dan bahasa pendidikan.4. Menjaga dan melestarikan bahasa indonesia, karena bahasa adalah bahasa nasional dan bahasa persatuan.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANDengan adanya media elektronik berupa HP memang memberikan banyak kemudahan dan membantu kita karena HP mempunyai multiguna. Akan tetapi kalau kita melihat ke bahasa SMS, hal tersebut akan mempengarui tatanan bahasa Indonesia karena diakui atau tidak masyarakat pada umumnya tidak mau mengambil kesulitan dalam mengirimkan sebuah pesan ataupun yang lainya.Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari perkembangan zaman yang kian mengalami penggeseran baik dari dunia pendidikan sampai teknologi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Oleh karenanya kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memberdayakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

B. SARAN1) Gunakanlah bahasa Indonesia yang sesuai dalam situasi yang resmi dan formal.2) Berbicara itu mudah jika kita mau membiasakanya dan belajar dengan rajin.3) Dalam situasi yang resmi jangan merasa canggung agar kita tidak kehilangan konsentrasi. Kita harus percaya diri untuk menghilangkan kecanggungan itu4) Tingkatkan kesadaran untuk mencintai bahasa di negri kita sendiri5) Teruslah menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia kita.

DAFTAR PUSTAKAhttp://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/04/penyebab-terjadinya-variasi-penggunaan.htmlhttp://mgmpbismp.co.cc/2009/06/17/perubahan-penggunaan-bahasa-indonesia/http://id.wikipedia.org diunduh 1 Mei 2012)______ . 2006. Kompas.com,(online).(http://m.kompas.com

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.................................................................................DAFTAR ISI...............................................................................................BAB IPENDAHULUAN......................................................................................A. LATAR BELAKANG1. UMUM2. KHUSUSB. TUJUAN MASALAHC. RUMUSAN MASALAHBAB IIPEMBAHASAN.......................................................................................A. PENGERTIANB. FUNGSI BAHASA DALAM MASYARAKATC. PENGARUH SMS TERHADAP TATANAN BAHASA INDONESIAD. PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP TATANAN BAHASA INDONESIAE. JENIS-JENIS PENGGUNAAN SMSF. PENGGUNAAN BAHASA SEHARI-HARI DI MASYARAKAT SAAT INIG. BERBICARA DALAM FORUM YANG RESMIH. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA VARIASI BAHASAI. SOLUSI PEMECAHAN MASALAHNYABAB IIIPENUTUP...............................................................................................A. KESIMPULAN B. SARANDAFTAR PUSTAKA.............................................................................