Makalah Bela Negara

22
MAKALAH BELA NEGARA Nama : Erick Satriyo G. NIM : 32601400870 Jurusan : Teknik Elektro Materi Kuliah : Bela Negara Pengampu : FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015

description

ide

Transcript of Makalah Bela Negara

MAKALAH BELA NEGARANama : Erick Satriyo G.NIM : 32601400870Jurusan : Tknik E!ktroMatri "u!ia# : $!a N%ara&n%am'u : FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG2015KATA PENGANTARPuji dansyukurkami panjatkankepadaTuhanYangMahaEsa, yangtelahmemberikanrahmat danhidayah-Nya, sehinggakami dapat menyelesaikanmakalahyangberjudul BelaNegara.Makalahini telahdirancangdandisusunsebaikmungkin, sehinggadapat memperkecilkemungkinanadanyaketidakteraturandalamsistematikapenulisan. Akantetapi kami sebagaimakhluk yang tidak sempurna menyadari bahwa makalah yang kami sajikan ini masih jauh darikata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik konstuktif senantiyasa kami harapkan. Harapankami, makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada kita selaku mahasiswa pada khususnya,serta bagi bagi kehidupan bangsa pada umumnya.Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat menjadi sumbangsih bagi duniapendidikan dalam mengembangkan kreatif dan gemar belajar.Danpadakesempatanyangbaikini pulakami mengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, sehingga makalahini dapat tersaji dihadapan para pembaca.Semarang, 15 Januari 2015Penyusun1 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR......................................................................................................... iDAFTAR ISI....................................................................................................................... iiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.................................................................................... iiiB. Rumusan Masalah............................................................................................. ivC. Tujuan................................................................................................................ ivBAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Bela Negara..................................................................................... 1B. Dasar Hukum Bela Negara................................................................................ 3C. Bela Negara Sebagai Hak dan Kejiban Warga Negara..................................... 4D.Wujud Bela Negara............................................................................................ 6E. Nilai-Nilai Bela Negara..................................................................................... 9BAB IIPENUTUPA.Kesimpulan......................................................................................................... 11DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 122BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahEra reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia.Adaperubahanyangpositifdanbermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknyaadajugayangnegatif danpadagilirannyaakanmerugikanbagi keutuhanwilayahdankedaulatanNegaraKesatuan Republic Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkanarus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dariekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda,untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selamalebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dankecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengankebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis.Namunberbagai tindakananarkis, konfliksaradanseparatismeyangseringterjadi denganmengatas namakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaansebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuanutama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olahkewajibandantanggungjawabuntukmembelanegarahanyaterletakpadatentaranasionalindonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajibansetiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untukmempertahankan Republic Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.3B. Rumusan MasalahSesuai dengan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diambil.1.Apa yang dimaksud dengan bela negara?2.Apa dasar hukum bela negara?3.Bagaimana hak dan kewajiban warga negara terhadap bela negara?4.Apa wujud bela negara?5.Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam bela negara?C.TujuanUntuk mendapatkan hasil yang optimal dari suatu penelitian, terlebih dahulu perludirumuskan tujuan yang terarah. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagaiberikut :1.Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.2.Menggali pengetahuan lebuh dalam tentang sejarah Indonesia khususnya mengenaiBela Negara.3.Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara terhadap Bela Negara.4BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Bela Negara di IndonesiaBelanegaraadalahtekad, sikapdanperilakuwarganegarayangdijiwai olehkecintaankepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalammenjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugastni, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupanbermasyarakat berbangsa dan bernegara.Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia.Adaperubahanyangpositifdanbermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknyaadajugayangnegatif danpadagilirannyaakanmerugikanbagi keutuhanwilayahdankedaulatanNegaraKesatuan Republic Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkanarus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dariekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda,untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selamalebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.Salahsatudampakburukdari reformasi adalahmemudarnyasemangat nasionalismedankecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengankebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis.Namunberbagai tindakananarkis, konfliksaradanseparatismeyangseringterjadi denganmengatas namakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaansebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuanutama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olahkewajibandantanggungjawabuntukmembelanegarahanyaterletakpadatentaranasionalindonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajibansetiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untukmempertahankan Republic Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.UUDNo3 tahun2002 tentangpertahanannegararimengatur tatacara penyelenggaraanpertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia (TNI) maupun oleh seluruh1komponen bangsa. Upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalampenyelenggaraanpertahanan negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara.Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik denganmengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapatdidefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkanrasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadaptanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.Landasanpembentukan belanegara adalahwajibmiliter. Belanegara adalahpelayananoleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaanyangdipilihatausebagai akibat dari rancangantanpasadar(wajibmiliter). Beberapanegara(misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salahsatu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinankeagamaan). Sebuahbangsadenganrelawansepenuhnyamiliter, biasanyatidakmemerlukanlayanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masaperang.Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, belanegara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapatmelakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara TeritorialBritaniaRaya. Dalambeberapakasus milisi bisamerupakanbagiandari pasukancadanganmiliter, seperti Amerika Serikat National Guard.Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan),Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinasnasional. Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadangdisebut sebagai cadanganmiliter, yangmerupakankelompokatauunit personil militertidakberkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untukmenangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan Negara.2B.Dasar Hukum Bela NegaraBeberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.(. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.Unsur Dasar Bela Negara1. Cinta Tanah Air.2. Kesadaran Berbangsa & bernegara.3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara.4. Rela berkorban untuk bangsa & Negara.(. Memiliki kemampuan awal Bela Negara.Hari bela negaraTanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden SusiloBambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006.3C. Bela Negara Sebagai Hak dan Kewajiban Warga NegaraPasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut sertadalam usaha pembelaan negara". Konsep bela negara dapat diuraikan yaitu secara fisik maupunnon-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresimusuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan belanegara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negarakesatuanrepublikindonesiadengancarameningkatkankesadaranberbangsadanbernegara,menanamkankecintaanterhadaptanahairsertaberperanaktifdalammemajukanbangsadannegara".Bela negara secara fisikKeterlibatan warga negara sipil dalamupaya pertahanan negara merupakan hak dankewajiban konstitusional setiap warga negara republik indonesia. Tapi, seperti diatur dalam uuno 3 tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta, maka pelaksanaannyadilakukan oleh rakyat terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai unsur misalnya resimenmahasiswa, perlawanan rakyat, pertahanan sipil, mitra babinsa, okp yang telah mengikutipendidikan dasar militer dan lainnya. Rakyat terlatih mempunyai empat fungsi yaitu ketertibanumum, perlindunganmasyarakat, keamananrakyat danperlawananrakyat. tigafungsi yangdisebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alamataudarurat sipil, di manaunsur-unsur rakyat terlatihmembantupemerintahdaerahdalammenangani keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi perlawanan rakyat dilakukandalam keadaan darurat perang di mana rakyat terlatih merupakan unsure bantuan tempur bagipasukan reguler tni dan terlibat langsung di medan perang.Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan, Makadapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga negarayang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di barat. Mereka yang telahmengikuti pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan tentara nasional Indonesia selama4waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan ataukursus-kursus penyegaran. Dalamkeadaandarurat perang, merekadapat dimobilisasi dalamwaktusingkat untuktugas-tugastempur maupuntugas-tugasteritorial. Rekrutmendilakukansecara selektif, teratur dan berkesinambungan. penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latarbelakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan dirumahsakit tentara, pengacaradi dinas hukum, akuntandi bagiankeuangan, penerbangdiskwadron angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upayamiliterisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi sipil". Maksudnya sebagai upayasosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab tni, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara republikindonesia.Bela negara secara non-fisikDi masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justrukesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman,Gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalamseperti yang telahdiuraikan di atas.Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti"memanggul bedil menghadapi musuh". Keterlibatanwarganegarasipil dalambelanegarasecaranon-fisikdapat dilakukandenganberbagai bentuk, sepanjangmasadandalamsegalasituasi, misalnya dengan cara:1. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati artidemokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak.2. Menanamkankecintaanterhadaptanahair, melalui pengabdianyangtulus kepadamasyarakat3. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dannegara dengan berkarya nyata(bukanretorika)4. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang danmenjunjung tinggi hak azasi manusia(. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruhbudayaasingyangtidaksesuai dengannorma-normakehidupanbangsa5indonesia dengan lebih bertaqwa kepada allah swt melalui ibadah sesuaiagama/kepercayaan masing- masing.Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secaranon-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman,gangguan, hambatandantantanganbagi keamanannegara danbangsa kiranya akandapatdikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. kegiatan bela negara secara non-fisik sebagaiupaya peningkatan ketahanan nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budayaasing di era globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propagandadari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.D. Wujud Bela Negara Oleh MahasiswaMahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus dalamkehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu selain dimungkinkan olehkepemilikanpengetahuanyangluas jugaolehkepemilikinannilai-nilai dasar yangmenjadilandasan jati diri intelektualnya. Pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya menyata dalamsetiap teladan hidup dan perjuangan mahasiswa. Seorang mahasiswa mestinya memilikipengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi pelbagai ketimpangan yang terjadi dalammasyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi dan kebiasaan untuk melakukan refleksi kritisterhadap pelbagai fenomena yang muncul amatlah dianjurkan dan mesti menjadi menu harianpara mahasiswa. Adalah sebuah ironi besar bahkan sebuah penyangkalan terhadap jati dirinyasendiri apabila mahasiswa asing dari buku-buku yang memuat segudang ilmu pengetahuan danasingdari realitas masyarakat sekelilingnya. mahasiswamestinyamemiliki semangat untukmencari dan memiliki ilmu pengetahuan. namun, akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalambangku kuliah itu pada mestinya selalu diaplikasikan dalam setiap konteks persoalan masyarakat.Kiprahseorangmahasiswatidakhanya terbatas dalamtembok-tembokkampus ataudalambangku kuliah tetapi senantiasa digemakan keluar terutama dalam menjawabi setiap persoalanyangterjadi dalammasyarakat. mahasiswamestinyamampumenangkappelbagai fenomenatimpang yang terjadi di sekitarnya, untuk kemudian dikritisi dan dicari alternatif solusi atasnya.Pemanfaatan inteligensi yang tinggi seperti yang telah mendasari perjuangan mahasiswa erapra-kemerdekaan, mestinya juga mendasari perjuangan mahasiswa saat ini. Karena itu,6kebiasaan-kebiasaan yang tidak menunjukkan pemanfaatan inteligensi atau berada di luar ciri jatidiri intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. fenomena absurditas intelektual, keterlibatan dalampraktik kekerasan dan pelanggaran ham, pesta pora dan hedonisme, gaya hidup konsumtif, seksbebas, lemahnya minat membaca dan berdiskusi, kurangnya minat belajar, serta rendahnya minatberorganisasi yangsekarangini menjadi ciri kehidupanparamahasiswaumumnya, mestinyaditinggalkan jauh-jauh.selain pemanfaatan pengetahuan yang dimilikinya, mahasiswa jugamestinya selalu berjuang menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan. Mahasiswa padahakikatnya memiliki kemampuan yang khas danunik yang sulit ditemukan pada anggotamasyarakat kebanyakan.Kekhasan itu justru terletak pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diriintelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya sebagai seorangmahasiswa.dunia mahasiswa adalahduniaakademikyangdi dalamnya terkandungnilai-nilaidasar seperti kebijaksanaan, keadilan, kebenaran, dan objektivitas. Yang diharapkan darimahasiswa adalahupayaperealisasiannilai-nilaidasartersebutdalamsetiapkiprahnya dalamlembaga pendidikan dan terutama di tengah masyarakat. Perealisasian nilai-nilai dasar itu selainmelalui sikap dan teladan hidup hariannya, juga mesti direalisasikan dalamsetiap upayamemperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.Perjuangan mahasiswa, dalam aksi demonstrasi misalnya, hendaknya bukan dilandasi olehsikapprimordial-kedaerahan, ataudemi keuntunganeksklusif orangataukelompoktertentu,melainkandemi menegakkannilai-nilai universal kemanusiaan. Hanyadenganini mahasiswamampu menghidupkan kembali rasa persatuan dan kesatuan dalammasyarakat. Nilai-nilaiuniversal kemanusiaan adalah nilai-nilai yang senantiasa didambakan oleh setiap orang. nilai-nilai itu dapat mempersatukan dan membangun solidaritas semua orang. Karena itu,memperjuangkannilai-nilai seperti ituakanmendorongrasasolidaritasdanpersatuandalammasyarakat. Mahasiswa dipanggil untuk mewujudkan itu di tengah masyarakat.Contohnyaadalahpemanfaataninteligensi sebagai modal dasar. kemerdekaanyangtelahdiraih bangsa indonesia pertama-tama sebenarnya merupakan hasil pemanfaatan inteligensi, danbukan kemenangan senjata. Perjuangan merebut kemerdekaan melalui perang fisik/senjata telahterbukti tidak membawa pembebasan bagi rakyat indonesia. karena itu, mereka berusahamemikirkan alternatif lain agar bisa keluar dari situasi penindasan pada masa itu. Munculnyapelbagai organisasi pemuda termasuk kongres sumpah pemuda merupakan hasil nyatapemanfaataninteligensi ini yangkemudianmembawakanhasil yangmemuaskan. mahasiswa7adalahkaumintelektual muda. Sebagai kaumintelektual, mahasiswaselainbergulat denganpelbagai ilmu pengetahuan, juga bergulat dalam memperjuangkan nilai-nilai universalkemanusiaan seperti kebijaksanaan, kebenaran, keadilan, dan objektivitas. dalam setiapperjuangannya, mahasiswa mesti selalu berpegang teguh pada nilai-nilai di atas. Melaluikemampuan intelek yang dimilikinya mahasiswa mengakomodasi harapan dan idealismmasyarakat yangkemudianterbentukdalamide-ide ataugagasannya. Ide dangagasanitumerupakan kontribusi paling bermakna dalam cita-cita pembaruan dalam konteks kebangsaan.Perang adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara, organisasi, dankelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata mematikan.Gambaranumumtentangperangadalahkampanyemiliter antaraduaataulebihpihakyangpertentanganmengenai kedaulatan, daerahkekuasaan, sumberdayaalam, agama, danisu-isulainnya. Lalubagaimanawujudbelanegarayangdapat dilakukanmahasiswaketikaterjadiperang? Dalammenghadapi ancamanmiliter , sistempertahanan negara menempatkan tnisebagai komponen utama, dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponenpendukung. Komponencadanganadalahsumber daya nasional yangtelahdisiapkanuntukdikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan komponen utama.di sini resimenmahasiswaadalahsumber yangpalingsiapuntukdimobilisasi memperkuatkomponen utama.Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untukmeningkatkan kekuatn dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Dikomponen pendukung ini semua keluarga besar perguruan tinggi bahkan semua warga negaradapat mengambil peran. Ditinjaudari hukumhumaniter, komponenutamaadalahkombatan,komponen cadangan adalah kombatan setelah melalui mobilisasi , sedangkan komponenpendukung adalah non kombatan.Sistem pertahanan di manapun senantiasa padat teknologi. setiap negara senantiasa berusahamengungguli kemampuanpertahanannegaralainyangdianggapmemiliki potensi ancaman.Salahsatuaspekyangingindiungguli adalahteknologi persenjataannya. Carayangpalingmudah untuk melakukannya adalah dengan membeli persenjataan dari dari negara kawan. hal itutentu akan menguras devisa yang jumlahnya terbatas.Saat ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masihmembeli ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masih8membeli, padahal devisakitasangat terbatas. Bahkanhanyauntukmemeliharapun, sebagianmasih menggantungkan pada luar negeri. E. Nilai-Nilai Bela NegaraNilai-nilai belanegarayangdikembangkanadalahCintaTanahair, yaitumengenal,memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruangwilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi padakemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga sebagai bangsaindonesia dengancara waspada dan siapmembela tanahair terhadap ancaman tantangan,hambatandangangguanyangmembahayakankelangsunganhidupbangsasertanegaradarimanapun dan siapapun.Nilai yangkedua adalahSadar akanberbangsa danbernegara, yaitudenganmembinakerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau keluarga, lingkunganmasyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksidalamnegeri,mengakui,menghargaidanmenghormatibendera merahputih,lambang negaradanlagukebangsaanindonesiaraya, menjalankanhakdankewajibansesuai peraturandanperundang-undangan yang berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentinganpribadi, keluarga dan golongan.Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu memahamihakekat atau nilai dalam Pancasila,melaksanakan nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari,menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaranPancasila sebagai ideologi negara.Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu bersedia mengorbankanwaktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan ragademi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalampembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga negaraygmengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negara tidaksia-sia.9Untuknilaiyang terakhirmemilikikemampuanawalbelanegara secara psikisdanfisik.Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta intelegensia, senantiasamemelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilan jasmani untuk mendukungkemampuanawal binasecarapsikisdengancaragemar berolahragadansenantiasamenjagakesehatan.Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni siskamling, menjaga kebersihan,mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar perorangan sampai dengan antarkelompok, meningkatkan hasil pertanian sehingga dapat mencukupi ketersediaan pangan daerahdan nasional, cinta produksi dalam negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikanbudaya Indonesia dantampil sebagai anakbangsa yangberprestasi baiknasional maupuninternasional.10BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanKesadaran akan bela negara bagi setiap warga negara Indonesia yang antara lain diwujudkanmelalui PPBN yang merupakan bagian dari sistem pendidikan kewarganegaraan negara adalahmerupakantanggungjawabbersamaatausecarainstitusional(interdep)perludisosialisasikansecarameluas dankonseptual dalamarti perludidukunglagi denganseperangkat peraturanperundang-undangan lain seperti yang diamanatkan dalampasal 9 UURRI No. 3 sepertiketentuan tentang pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer wajib, maupunpengabdian sesuai dengan profesi. Tidak kalah penting dan akan menjadi hal fundamental adalahaspekkesejahteraanbagi masyarakat diberbagai lapisanbawah, sehinggaadakeseimbanganantara upaya menumbuh kembangkan kesadaran bela negara dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsadanbernegarayangseiringdenganaspekketahanannasional. Dalammenghadapiberbagai bentukancamanterhadapkeutuhanwilayahNKRI tidaksedikit dana yangharusdikeluarkan.Upaya penggalangan/pembinaan masyarakat seperti di wilayah perbatasan negara maupun diwilayah-wilayah yang rawan konflik sosial yang pada hakekatnya mempunyai potensi ancamankeutuhanwilayahkedaulatannegaraperlumendapat perhatian/ prioritaspenangananutamabagaimanapun sulit dan berat beban negara/pemerintah yang harus dipikul. Resiko akankehilanganpulau-pulaulaindi sepanjangperbatasannegaraatauwilayahyangbermasalah,mudah-mudahan bisa diantisipasi lebih baik dan lebih profesional lagi.11DAFTAR PUSTAKA1. Pasal 30 Undang-Undang Dasar 1945 12