Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

22

Click here to load reader

Transcript of Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

Page 1: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama

penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan kemerdekaan menimbulkan kondisi

dan tuntutan yang berbeda sesuai jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah

ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan

perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia yang harus dimiliki

oleh setiap warga Negara Republik Indonesia.

Nilai-nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bagsa telah

mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh

globalisasi. Semangat perjuangan bagsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah

melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era

globalisasi dan mas yang akan dating kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan

bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan

pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan mahasiswa sebagai calon

cendekiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Tujuan

Untuk mengetahui hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

1

Page 2: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku

bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004).

Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang

dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik

sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pancasila dan UUD 1945

Berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan

perubahan zaman

a. Alenia kedua dan keempat Pembukaan UUD 1945.

b. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945

c. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945

2. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 37 ayat (1)

“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.”

3. Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004

4. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus

5. Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah

Umum.

III. Dimensi – Dimensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di Indonesia seperti yang berkembang dinegara lain

memii multidimensional, artinya bahwa program PKn bukan hanya untuk satu tujuan.

Winataputra (2001) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi PKn

2

Page 3: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

1. PKn sebagai program kurikuler

Program PKn yang dirancang dan dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang satuan

pendidikan tertentu.

2. PKn sebagai program akademik

Program kajian ilmiah yang dilakukan oleh komunitas akademik PKn menggunakan

pendekatan dan metode penelitian ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah konseptual

dan operasional guna menghasilkan generalisasidan teoriuntuk membangun batang tubuh

keilmuan PKn.

3. PKn sebagai program sosial cultural

Program PKn inidikembangkan dalam konteks kehidupan masyarakat dengan sasaran semua

anggota masyarakat.

3. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut ini

1. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan

antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan warganegara, dan

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh

bangsa dan negara.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta

ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab.

b. Menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung

jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

c. Memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi

nusa dan bangsa.

d. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangggapi isu kewarganegaraan.

e. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam

kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

f. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

g. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Kurikulum KTSP, 2006)

3

Page 4: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

4. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara

1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara

Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan

kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan

kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat

(DPR/DPD/DPRD).

2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002

Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan

Negara.

5 Pola Pikir menuju semangat Bela Negara

1. Semangt bela Negara akan terwujud bila rasa cinta tanah air telah dijiwai oleh seluruh

warga Negara.

2. Rasa cinta tanah air akan terwujud bila semangat persatuan dan kesatuan bangsa telah

tertananam diseluruh lapisan masyarakat.

3. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud diseluruh lapisan masyarakat

bila sikap untuk saling hormat-menghormati (sesuai adat, budaya, dan ajaran agama)

dapat terpelihara dalam kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan kehidupan

bernegara.

6. Konsep Bela Negara

Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam usaha pembelaan negara”. Konsep Bela Negara dapat diuraikan yaitu secara fisik

maupun non-fisik.

Secara fisik yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi serangan atau agresi musuh.

Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar.

Bela Negara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai “segala upaya untuk

mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran

berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif

dalam memajukan bangsa dan negara”.

1. Bela Negara Secara Fisik

Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan

kewajiban konstitusional setiap warga negara Republik Indonesia yang diatur dalam UU no 3

tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta,

Maka pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri dari berbagai unsur

misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat, Pertahanan Sipil, Mitra Babinsa, OKP

yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai

4

Page 5: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat dan

Perlawanan Rakyat.

2. Bela Negara Secara Non-Fisik

Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru

kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman,

gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah

diuraikan di atas.

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti

“memanggul bedil menghadapi musuh”. Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara

secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala

situasi, misalnya dengan cara:

1. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti

demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak

2. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada

masyarakat

3. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan

retorika)

4. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan

menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia

5. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-

pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa

Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt melalui ibadah sesuai

agama/kepercayaan masing- masing

Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara

non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman,

gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat

dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan Nasional juga

sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana

arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat

semakin canggihnya teknologi komunikasi.

7. Motivasi dalam Bela Negara

Bela Negara tidak semestinya dipahami sebagai upaya “memanggul senjata” atau berbau

“militerisme” dan bukan semata-mata hanya tugas TNI, tetapi merupakan tugas segenap

warga Negara sesuai kemampuan dan profesi dalam masyarakat.

Usaha pembelaan Negara bertumpu pada kesadaran setiap warga Negara akan hak dan

kewajibannya yang ditumbuh kembangkan untuk mencintai tanah air. Hal ini akan berhasil

5

Page 6: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

bila setiap warga Negara memahami keunggulan, kelebihan dan kekurangan bangsanya.

Untuk itu perlu mengetahui :

1. Sejarah perjuangan bangsa.

2. Kedudukan geografis nusantara yang sangat strategis.

3. Keadaan dan jumlah penduduk (demografis).

4. Kekayaan sumber daya alamnya.

5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK.

6. Kemungkinan timbulnya bencana perang.

6. Situasi dan dampak globalisasi bagi kehidupan bangsa terutama terhadap kedifupan sosial

masyarakat.

8. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan Negara

“Bangsa Indonesia” adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama

dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah

Nusantara/Indonesia. “Negara” adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya

satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa

kelompok manusia tersebut.

1.1  Teori terbentuk negara

a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles)

Kondisi alam, menghasilkan perkembangan manusia sehingga menumbuhkan negara.

b. Teori Ketuhanan

Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.

c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)

Manusia menghadapi kondisi alam dan timnbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia

tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi

tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

Dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebcabkan karena:

a. Penaklukan.

b. Peleburan.

c. Pemisahan diri.

d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.

1.2

1.2   Unsur Negara

a. Konstitutif.

Negara meliputi wilayah udara, darat dan perairan (unsure perairan tidak mutlak), rakyat atau

masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.

b. Deklaratif

6

Page 7: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

Negara mempunyai tujuan, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de

jure maupun de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa-bangsa misalnya PBB.

3. Bentuk Negara

a. Negara Kesatuan

1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi.

2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.

3. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.

9 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara

Warga negara telah diamanatkan pada Pasal 26 (tentang kewajiban), Pasal 27 (tentang hak),

Pasal 28 (tentang kewajiban), Pasal 30 (tentang hak dan kewajiban).

10. Hubungan Warga Negara dan Negara

a.Siapakah warga negara ?

Warganegara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang

bertempat tinggal di Indonesia.

b.Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan

Kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga

negara dalam menjujung  tinggi  hokum dan pemerintahan tanpa perkecualian.

c.Hak Asasi Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi kemanusiaan

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

d.Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul

Warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara

lisan maupun tertulis, dan sebagainya.

e.Kemerdekaan Memeluk Agama

Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan : “Negaraberdasarkan atas Ketuhana Yang Maha

Esa”. Dan ayat (2) berbunyi :  ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya dan kepercayaannya itu”.

f.Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara

Pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 : “menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara

untuk ikut sertadalam usaha pembelaan negara”

g.Hak Mendapatkan Pengajaran

Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran

h.Kebudayaan Nasional Indonesia

Kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, baik

kebudayaan lama dan asli yang berada dalam kebudayaan rakyat Indonesia.

i.Kesejahteraan Sosial

perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan, cabang produksi yang di kuasai negara dan

7

Page 8: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

bumi,air dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai o9leh negra

11 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan

dari dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Negara wajib memberikan kesejahteraan

hidup dan keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya serta

individual berdasarkan ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika

moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan.

Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya

bangsa dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari

bangsa. Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, dan

terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahapnya yang

berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai barikut:

a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.

c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, adil dan makmur.

Bangsa Indonesia menerjemahan seara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang

terjadinya Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut:

a. Perjuangan Kemerdekaan.

b. Proklamasi.

c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa.

d. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

I2.Proses Bangsa yang Bernegara

Proses bangsa yang bernegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya

bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari

bangsa. Proses tersebut adalah sebagai berikut :

- Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

- Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.

Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan

makmur.

Proses bangsa yang bernegara di Indonesia diawali adanya pengakuan yang sama atas

kebenaran hakiki kesejarahan.Kebenaran hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah :

a. Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-Esa-an Tuhan;

Manusia harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki hubungan sosial

dengan lainnya serta mempunyai nilai keadilan; Kekuasaan didunia adalah kekuasaan

manusia.

b. Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan karena

8

Page 9: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

merupakan bukti otentik sehingga kita akan mengetahui dan memahami proses terbentuknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa.

13.Kewajiban Dasar Warga Negara

Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain:

1.Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan keadilan,

2.Menghargai nilai – nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,

3.Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara,

4.Setia membayar pajak kepada negara,

5.Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya,

6.Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,

7.Wajib menghormati bendera negara Indonesia sang merah putih,

8.Wajib menghormati bahasa negara Indonesia sang merah putih,

9.Wajib menjunjung tinggi lambang negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka

Tunggal Ika,

10.Wajib menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya

14.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan

1.Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum;

2.Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia;

3.Menyukseskan pemilihan umum yang jujur dan adil;

4.Melaksanakan GBHN dan ketetapan – ketetapan MPR lainnya;

5.Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusna yang menyangkut kepentingan

bersama;

6.Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara;

7.Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama.

9

Page 10: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara :

1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara

Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan

kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan

kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat

(DPR/DPD/DPRD).

2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002

Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan

Negara.

B. SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan.upakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap

warga negara.Ini dikarenakan bahwa dengan pemahama kewarganegaraan yang baik

maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas.

Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan

negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta nilai-nilai

luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan

martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam

kehidupan bernegara.

10

Page 11: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

DAFTAR PUSTAKA

1. .http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-dan-pemahaman-bangsa-dan-

negara-2/

2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/3-pengertian-dan-pemahaman-tentang-

bangsa-dan-negara/

3. http://arie-dwiputra.blogspot.com/2012/03/negara-dan-warga-negara-dalam-

sistem.html

4. http://naddiiiaaa.wordpress.com/2011/04/25/hakasasimanusia/

5. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/03/09/makalah-pendidikan-

kewarganegaraan/

11

Page 12: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

TUGAS : KEWARGANEGARAAN

“HUBUNGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KESADARAN BELA NEGARA”

OLEH :

KELOMPOK 1

1. AZIZ SITRI ANISAN2. M. SEPTIAN3. HIKMA S.4. HERMIN5. NIRMALA 6. MILDA 7. WD. WUNA SARI8. WD. IRMAYANTI9. HASMAWATI10. DESI ANDRIANI11. ZULIANI 12. HASRUN13. HENI14. MERUN

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

12

Page 13: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

2014

13

Page 14: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................. 1

C.

BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan..................................................... 22. Landasan Pendidikan

Kewarganegaraan................................................................. 23. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..............................................

34. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara ..................... 45 Pola Pikir menuju semangat Bela

Negara................................................................. 46. Konsep Bela

Negara.......................................................................................... 47. Motivasi dalam Bela Negara........................................................................

58. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan

Negara........................................................ 69 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga

Negara......................................................... 7

14

Page 15: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

10. Hubungan Warga Negara dan

Negara..................................................................... 711 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia.................................. 8

I2.Proses Bangsa yang

Bernegara.................................................................................813.Kewajiban Dasar Warga

Negara...................................................................................... 914.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan .....9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10

B. Saran ....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

11

15

ii

Page 16: Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Ridha dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” HUBUNGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KESADARAN BELA NEGARA”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang

sifatnya konstruktif demi penyempurnaan dan perbaikan untuk penulisan makalah

selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan nilai tambah dan

manfaat bagi pembaca, serta bernilai ibadah di sisi-Nya Amin.

Raha, Oktober 2014

Penulis

16i