Makalah Bahasa
-
Upload
widiasari8 -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of Makalah Bahasa
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernah terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat
SMA/SMK/MA/ atau Sederajat pada tahun 2010 hampir sekitar 30% siswa
tidak lulus UN. Hal ini dikarenakan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesianya
rendah atau tidak mencukupi KKM (Kompetensi Kelulusan Mata Pelajaran).
Fakta ini sungguh mengejutkan semua pihak, karena mereka berpikir mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang biasanya dianggap mudah ternyata bisa juga
membuat siswa-siswa gagal dalam UN.
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib disekolah baik pada
tingkat SD,SMP,SMA dan bahkan pada tingkat Universitas pun. Di tingkat
perguruan Tinggi Bahasa Indonesia termasuk kedalam mata kuliah wajib
dengan besaran 3 sks. Mata Kuliah ini wajib diambil oleh semua mahasiswa
dari berbagai jurusan termasuk mahasiswa dari jurusan Bahasa Indonesia itu
sendiri.
Kecenderungan mengunggulkan identitas asing akhir-akhir ini telah
menjadi-jadi, tidak terkecuali bahasa. Hampir setiap gedung-gedung megah di
Indonesia, terpampang tulisan-tulisan asing sebagai lambang kemodernan,
sedangkan pemakai bahasa Indonesia dianggap kampungan atau tidak keren
dan telah ketinggalan zaman. Sikap yang demikian ini tentu akan melunturkan
citra dan identitas bangsa.
Sepanjang sejarah bahasa Indonesia selalu mengalami perkembangan.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia tidak menampik kenyataan
terhadap masuknya bahasa lain. Justru bahasa-bahasa yang masuk itu dapat
memperkaya bahasa Indonesia terutama dari segi perbendaharaan kata.
Sungguhpun bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa lain, tetapi tidak sampai
2
pada struktur bahasa secara keseluruhan. Karena itu, bahasa Indonesia tetap
dapat menunjukkan jati dirinya.
Kenyataan memang tidak dapat dipungkiri. Kendati telah ditetapkan
aturan baku tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(formal), tetapi aturan tersebut masih diingkari oleh sebagian masyarakat kita.
Bahkan, gejala merendahkan bahasa sendiri semakin nyata. Hal ini dapat kita
lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini.
Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan
benar”,tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu
hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan
bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Pemakaian
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai
dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku.
B. PERMASALAHAN
Terganggunya eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Budaya Bangsa
Indonesia di tengah arus globalisasi
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan diatas dapat diuraikan masalah-masalah
seperti :
1. Masyarakat Indonesia kurang membudayakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
2. Masyarakat Indonesia lebih minat mendalami Bahasa asing dibandingkan
dengan Bahasa Indonesia
3
D. METODE PEMECAHAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis menguraikan metode pemecahan masalah
secara deskriptif melalui studi pustaka (Library methods).
E. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini betujuan untuk:
1. Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Umum (MKU) Bahasa Indonesia
2. Sebagai bahan renungan dalam menyikapi terganggunya eksistensi Bahasa
Indonesia di tengah arus globalisasi.
3. bagai penggambaran kondisi di lapangan dan mencoba menguraikan
beberapa langkah-langkah atau metode yang dapat ditempuh untuk
permasalahan tersebut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BAHASA
1. Definisi Bahasa
Bila kita berbicara tentang bahasa dan kita, pertama kita harus
mengetahui apa arti dari bahasa itu sendiri dan pengaruh bahasa bagi kita.
Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat atau sarana untuk
berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana pelaku/pengguna
bahasa adalah kita sendiri dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.
Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau
ujaran .sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan , maka yang
dilambangkan disini yaitu suatu pengertian ,suatu konsep , suatu ide ,atau suatu
pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu .
Menurut Kushartanti (2005) ,Bahasa merupakan salah satu kemampuan
dasar dan alamiah yang dianugerahkan pada umat manusia .umat manusia tidak
akan mempunyai budaya atau peradaban yang didalamnya termasuk
agama,ilmu pengetahuan , dan teknologi tanpa bahasa ,karena hampir semua
aktifitas manusia memerlukan bahasa .
Seperti di Indonesia, bahasa resmi yang dipakai adalah bahasa
Indonesia yang diputuskan berdasarkan ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1928
mengatakan “Satu Nusa” , “Satu Bangsa”, “ Satu Bahasa”; pada kata satu
bahasa bukan berarti mengarah kepaham kebangsaan yang sempit, namun yang
tersirat adalah setiap etnik atau suku bangsa mempunyai satu bahasa persatuan
yang sama, menetapkan bahasa persatuan bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang bisa diterapkan diseluruh negeri bukan berarti meniadakan penggunaan
5
bahasa ibu dari masing-masing suku bangsa ,juga bukan berarti meniadakan
bahasa asing .
Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada
seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada
di dunia yang paling popular adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah
bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat
diseluruh pelosok Negara Inggris dan bahkan juga diseluruh dunia .
B. BUDAYA
1. Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah
,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal ) diartikan yang
berkaitan dengan hal- hal yang menyangkut budi dan akal manusia .
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan
daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk
daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau
umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang
tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan
peradaban. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
6
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
C. BAHASA INDONESIA
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang kita kenal sekarang ini berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa Indonesia berkembang dan dikembangkan dengan modal
utamanya bahasa Melayu dengan ditambahkan dengan bahasa daerah dan juga
diperkaya oleh bahasa asing .
Dengan demikian , bahasa Indonesia sekarang adalah bahasa yang
berkembang atau berasal dari bahasa Melayu . Artinya pula, bahasa Melayu
adalah dasar bahasa Indonesia sekarang. Jadi, bahasa Indonesia sekarang tidak
sama dengan bahasa Melayu yang ada sekarang yang masih digunakan orang-
orang Melayu seperti orang Melayu Medan, Riau, Jambi, Palembang,
Malaysia,Brunei dan sebagainya.
Secara resmi, pengikraran bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
telah dipatrikan melalui Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal
tersebut diungkapkan dengan ikrar ketiga pemuda dan pemudi Indonesia yang
berbunyi: “kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa
persatoean,bahasa Indonesia”.keyakinan banyak orang tentang bahasa
Indonesia yang dijunjung tinggi sebagai bahasa persatuan seperti yang
7
diikrarkan adalah bahasa Melayu yang telah menjadi bahasa persatuan pada
masa itu disebagian besar wilayah Nusantara.
2. Hakikat Pentingnya Bahasa Indonesia
Beralih ke penggunaan bahasa di setiap bangsa atau negara, bahasa
mengambil peran yang sangat penting dan merupakan identitas suatu bangsa.
Seperti di negara kita, Indonesia mempunyai banyak bahasa, yang semakin
memperjelas identitas negara kita dengan negara lain, tetapi bahasa yang dapat
menyatukan masyarakat Indonesia sendiri dan telah di akui sebagai bahasa
nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa nasional dan juga sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan resmi kenegaraan. Demikian
pula di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Hal itu
dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara wajar di tengah
masyarakat pemakainya. Selain itu, upaya tersebut diharapkan pula dapat
menjadi perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya ini menjadi satu bangsa
yang besar yakni, bangsa Indonesia.
Bahasa dapat menunjukkan siapa itu,dan bagaimana itu dan juga dapat
menunjukkan jati diri suatu bangsa , jika bahasa Indonesia sebagai jati diri
suatu bangsa sudah mulai dianggap remeh maka lama – kelamaan eksistensi
bahasa Indonesia mulai memudar dari perkembangan zaman ,yang dapat
memuat negara ini kehilangan jati diri dan kebanggaannya dan lebih para lagi
jika generasi selanjutnya tidak paham atau tidak bisa menggunakan bahasa
Indonesia .maka hancurlah suatu negara jika telah kehilangan jati diri dan
kebanggaannya.
8
3. Bahasa Indonesia vs Bahasa Asing
Sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung
ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan
bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan
zaman serta mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di
pihak lain kita telah melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih
banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang kemodernan. Atas dasar
itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih cenderung menggunakan
bahasa asing atau bahasa gaul sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak
ingin disebut ketinggalan zaman.
Saat ini sangat sulit ditemukan generasi muda yang dapat
mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar , tidak hanya dalam
berbicara tetapi juga dalam menulis bahasa Indonesia yang baik dan
benar .generasi muda lebih senang untuk mempelajari bahasa asing karena
mereka beranggapan bahasa asing akan dapat menunjang kehidupan mereka
nantinya seiring dengan perkembangan zaman sehingga mereka mengabaikan
bahasa Indonesia
Hal ini sangat menyedihkan , karena ketika bangsa lain mulai
mempelajari bahasa Indonesia malah bangsa Indonesia sendiri tidak tertarik
untuk mendalami bahasa Indonesia dengan alasan bahasa Indonesia adalah
bahasa yang mudah dipelajari ,tapi jika dilihat fakta nya masih banyak generasi
muda Indonesia yang masih belum bisa memakai bahasa Indonesia yang benar
dan baik .
9
BAB III
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa inti bagi bangsa Indonesia ,yang
telah ditetapkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 ,yang
terdapat dalam butir ketiga yang berbunyi “kami putra dan putri
Indonesia,menjunjung tinggi bahasa persatuan,bahasa Indonesia”.ikrar yang
diperingati setiap tahunnya oleh bangsa Indonesia menunjukkan betapa
pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan bangsa Indonesia itu
sendiri .bahasa merupakan suatu alat yang dipergunakan masyarakat dalam
berkomunikasi satu dengan yang lainnya ,dan mutlak dimiliki oleh suatu
bangsa yang dapat menunjukkan dirinya secara utuh sebagai suatu negara yang
memiliki jati diri yang dapat membedakannya dari bangsa dan negara lainnya .
Bahasa Indonesia telah membuktikan diri sebagai bahasa yang tahan uji.
Bahasa Indonesia telah menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia sangat berperan dalam mempersatukan berbagai suku bangsa
yang beraneka ragam adat dan budayanya. Dalam mengemban misinya, bahasa
Indonesia terus berkembang seiring dengan keperluan dan perkembangan
bangsa Indonesia, walaupun ada perkembangan yang menguntungkan ,
perkembangan yang dapat merugikan negara dan membahayakan, Dualisme
perkembangan ini memang merupakan dinamika dan konsekuensi bahasa yang
hidup. Tetapi, karena bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa yang
berkedudukan tinggi oleh bangsa Indonesia, ia harus dipupuk dan disemaikan
dengan baik dan penuh tanggung jawab agar ia bisa benar-benar menjadi
“cermin” bangsa Indonesia.
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai empat
kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara,
dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Indonesia
10
berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Keenam
kedudukan ini mempunyai fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknya
dapat saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya
muncul satu atau dua fungsi saja. Dalam hubungannya sebagai alat untuk
menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar belakang budaya dan bahasa
masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai
bangsa yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang
bersangkutan.
Bahkan lebih dari itu ,dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dapat menutup kemungkinan adanya pertikaian antara suku dan
daerah di Indonesia, karena kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari wilayah
kepulauan yang memiliki adat dan budaya yang beragam ,suku bangsa yang
beragam dan tentu saja bahasa ibu yang beragam pula , tapi hal itu tidak
menjadi masalah dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
yang membuat bangsa Indonesia dapat berkomunikasi satu sama lainnya
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dapat dimengerti oleh setiap
masyarakat Indonesia .
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17
Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam
kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.
Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-
nilai budaya yang dapat dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini,
bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia. Rasa
kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini pun terus dibina dan dijaga
oleh bangsa Indonesia.
11
Era globalisasi dicirikan oleh derasnya arus informasi ,sehingga
pengaruh bahasa asing sangat terasa dan mencolok.Bahasa asing ada dimana-
mana,dengan masuknya bermacam-macam hasil perkembangan tekhnologi dan
informasi.Jika kita lihat setiap muncul produk tekhnologi terbaru akan muncul
pula bahasa asing baru yang siap meledak dan menyebar dalam
masyarakat.Bahkan di ruang public,di pusat perbelanjaan,dan pasar-pasar
tradisional kita akan mudah menjumpai istilah-istilah asing yang begitu
familiar ditelinga masyarakat.Bahasa Indonesia jelas mengalami
ancaman,terutama akibat makin tidak terkendalinya pemakaian kata dan
istilah asing.
Penelitian Gunarwan(1993) menunjukkan bahwa bahasa inggris
berpotensi sebagai “kendala”penanaman rasa cinta dan sikap positif kepada
bahasa Indonesia.Bahasa Inggris cenderung dinilai memiliki gengsi atau
tingkatan yang lebih tinggi daripada bahasa Indonesia.Jika kita amati bersama
apa yang telah disimpulkan Gunarwan dalam penelitiannya sangat jelas
terlihat.Dalam dunia remaja misalnya, anda akan dikatakan terlalu resmi,terlalu
berlebihan jika menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam
berkomunikasi,berbeda jika anda menggunakan bahasa asing(inggris)dalam
berkomunikasi,dimata masyarakat anda memiliki gengsi yang lebih jika
dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia.
Jika kita berbicara tentang gengsi sosial dalam hubungannya dengan
bahasa Indonesia secara jujur masih memerlukan penanganan yang serius, baik
yang menyangkut pembinaan maupun pengembangannya. Gengsi sosial bahasa
Indonesia masih kalah tinggi dengan gengsi sosial bahasa asing (terutama
bahasa Inggris) memang kita akui, dan hal ini merupakan tantangan. Namun,
hal ini janganlah membuat kita tinggal diam dan pesimis. Sebaliknya, kita
harus melakukan upaya-upaya yang dapat mengangkat gengsi sosial atau
martabat bahasa Indonesia sehingga dapat sejajar dengan bahasa-asing yang
12
sudah maju,mempunyai nama (prestige), dan berpengaruh besar di kalangan
masyarakat.Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bahasa Indonesia
mempunyai gengsi sosial yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia adalah
memberikan penghargaan yang proporsional kepada anggota masyarakat yang
mampu berbahasa Indonesia (baik lisan maupun tulisan) dengan baik dan
benar, sebagai bagian dari prestasi yang bersangkutan. Misalnya, sebagai
persyaratan pengangkatan pegawai negeri atau karyawan, sebagai persyaratan
promosi jabatan, pemberian royalti yang layak kepada penulis/pengarang di
bidang masing-masing dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Karena jika kita perhatikan di dalam surat kabar atau media elektronik
khususnya rubrik lowongan pekerjaan diantara sekian banyak persyaratan
untuk menjadi pelamar kita tidak akan menemukan atau sedikit menemukan
persyaratan yang mencantumkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik
dan benar,yang akan kita temukan adalah persyaratan kemampuan berbahasa
Inggris atau memiliki sertifikat tes TOEFL. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
gengsi bahasa Indonesia masih kalah dibandingkan bahasa Inggris
Selain dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh era globalisasi dan
digital ini terhadap eksistensi bahasa Indonesia tetapi juga memiliki
keuntungan yang dapat membuat bangsa Indonesia berpikir dua kal i untuk
mengabaikan bahasa Indonesia , karena bahasa Indonesia mulai dilirik oleh
dunia seperti Negara Jepang , Korea selatan serta RRC yang merupakan
Negara industri yang cukup berpengaruh didunia yang sekarang telah membuka
mata studi bahasa Indonesia pada lembaga pendidikan tinggi mereka .
Dilaporkan oleh Shigeru yang dikutip Dardjowidjojo (1994), bahwa di Jepang
saat ini terdapat hampir dua puluh delapan lembaga pendidikan (perguruan
tinggi dan sekolah menengah) yang menyelenggarakan pengajaran bahasa
Indonesia , sedangkan di Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh Young
13
Rhim(1993) terdapat dua universitas utama, yakni Universitas Bahasa Asing
Hangkuk dan Universitas Bahasa Asing Pusan serta sebuah college yang telah
membuka jurusan bahasa Indonesia-Malaysia.
Di kawasan Eropa Barat, seperti di Belanda, Jerman, dan Inggris,
bahasa dan mereka. sastra Indonesia telah lama menjadi bidang kajian pada
Universitas terkemuka Bahkan di Universitas Leiden Belanda,misalnya,selain
menyelengggarakan pengajaran bahasa Indonesia juga melakukan pengajian
berbagai bahasa Nusantara sperti Jawa, Sunda, Batak,atau Minangkabau.
Sedangkan di Amerika Serikat,hampir selusin Universitas yang telah
menyelenggarakan kuliah bahasa Indonesia secara tetap,yaitu di Universitas
Arizona State,California(Berkeley), Cornell, Hawaii,Michigan, Nothern
Illionis, Ohio, Oregon, Washington, dan Yale.
Di Australia bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tahun 1960-an,
kemudian popularitasnya menurun pada 1980,tetapi kemudian meningkat lagi
sekarang ini, dan merupakan bahasa asing terpopuler kelima setelah \Prancis,
Jerman, Inggris, dan Italia(Gregory:1996). Saat ini bahasa Indonesia selain
diajarkan hampir di semua Universitas terkemuka mereka, juga telah menjadi
salah satu pelajaran bahasa asing pilihan di berbagai sekolah menengah.
Memang jumlah orang Australia untuk mempelajari bahasa Indonesia
dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang menggembirakan.
Menurut keterangan Sneddon seperti dikutip Harras (1996) pada tahun 1991
saja sedikitnya tercatat sekitar 45.000 siswa sekolah dasar dan sekolah
menengah, dan hampir 2.000 orang mahasiswa yang sedang mempelajari
bahasa Indonesia dapatlah dikatakan bahwa Australia merupakan Negara yang
paling besar yang menyelenggarakan pengajaran bahasa Indonesia sebagai
bahasa asing dibandingkan Negara manapun di dunia.
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melihat fakta di atas masihkah di dalam benak kita tertanam rasa tidak
bangga menggunakan bahasa Indonesia? Harusnya kita malu disaat Negara-
negara asing berlomba-lomba mempelajari bahasa kita,kita malah asyik
membanggakan diri kita karena mampu berkomunikasi menggunakan bahasa
asing.
Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di
tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya,
dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap
orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga
negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif. Usaha-usaha ini,
antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era
globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan.
Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacau pulalah bangsa. Keadaan
ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa
tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan
tumbuh dengan subur di hati sanubari bangsa Indonesia. Rasa cinta terhadap
bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah
tentu, ini semua merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang
mengaku bagian dari bangsa Indonesia.
Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia merupakan ciri bangsa
Indonesia yang perlu terus dipertahankan. Pergaulan antar bangsa memerlukan
alat komunikasi yang sederhana, mudah dipahami, dan mampu menyampaikan
15
pikiran yang lengkap. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus terus dibina dan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa
Indonesia dalam pergaulan antar bangsa pada era globalisasi ini. Apabila
kebanggaan berbahasa Indonesia dengan jati diri yang ada tidak tertanam di
sanubari setiap bangsa Indonesia, bahasa Indonesia akan mati dan ditinggalkan
pemakainya karena adanya kekacauan dalam pengungkapan pikiran. Akibatnya
bangsa Indonesia akan kehilangan salah satu jati dirinya. Kalau sudah
demikian, bangsa Indonesia “akan ditelan” oleh bangsa lain yang selalu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan menggunakan bahasa yang
teratur.
B. SARAN
Sebagai generasi muda bangsa Indonesia hendaknya kita lebih bangga akan
bahasa persatuan negara kita tercinta yaitu bahasa Indonesia, karena kelak
kitalah nantinya yang akan membawa nama baik Indonesia dikancah dunia,
kita harus mampu menunjukkan citra baik, sopan, cerdas, dan berintelektual
tinggi melalui bahasa kita, Bahasa Indonesia. Karena dengan adanya bahasa
dapat menunjukkan jati diri dari suatu bangsa , jika bahasa Indonesia sudah
mulai dilupakan ,maka bangsa ini akan kehilangan jati dirinya dan itu dapat
membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia itu sendiri .walaupun
mempelajari bahas asing itu penting untuk menunjang kehidupan kita dikancah
dunia supaya bangsa kita tidak tertinggal dari negara lain tapi mendalami
bahasa Indonesia juga tidak kalah penting untuk menunjukkan siapa kita dan
bagaimana kita .
16
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto dan Emidar .2012.Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Padang : UNP Press.
Newmeyer, Frederick, J. 1988. Language: The Sociocultural Context. Cambridge:
Cambridge University Press.
__________. 1991. “Pengaruh Arus Globalisasi terhadap Pembinaan Bahasa di
Indonesia”. Makalah Munas V dan Semloknas I HPBI: Padang: Panitia Penyelenggara