Makalah Bahasa Arab

42
Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain. Fi’il adalah kata yang menunjukan pekerjaan yang terjadi pada waktu tertentu. Harf adalah kata yang maknanya menjadi jelas manakala dihubungkan dengan kata lain. Kata benda bedasarkan jenisnnya dibagi atas dua macam, yaitu mudzakkar (jenis laki-laki) dan muannats (jenis perempuan). Mudzakkar adalah kata benda yang boleh diikuti dengan kata penunjuk ini dan itu atau jenis yang sama. Muannast adalah kata yang boleh jika diikuti kata penunjuk ini dan itu untuk jenis yang sama. Kata benda mudzakkar dan muannast terbagi kepada hakiki (yang sebenarnya) dan majazi (tidak sebenarnya/kiasan). Mudzakkar yang sebenarnya adalah yang memiliki pasangannya (perempuan/betina). Mudzakkar kiasan (tidak sebenarnya) adalah tidak memiliki pasangan dari jenisnya, seperti pulpen, kertas dan sebagainya. Muannast yang sebenarnya adalah yang menunjukan benda jenis perempuan atau betina, seperti seorang perempuan, unta betina dan sebagainya. Muannast terbagi menjadi dua bagian, yaitu: Muannast secara lafadz yaitu kata benda yang memilki ciri-ciri perempuan/betina. 1

Transcript of Makalah Bahasa Arab

Page 1: Makalah Bahasa Arab

Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain.

Fi’il adalah kata yang menunjukan pekerjaan yang terjadi pada waktu tertentu.

Harf adalah kata yang maknanya menjadi jelas manakala dihubungkan dengan

kata lain. Kata benda bedasarkan jenisnnya dibagi atas dua macam, yaitu

mudzakkar (jenis laki-laki) dan muannats (jenis perempuan). Mudzakkar adalah

kata benda yang boleh diikuti dengan kata penunjuk ini dan itu atau jenis yang

sama. Muannast adalah kata yang boleh jika diikuti kata penunjuk ini dan itu

untuk jenis yang sama. Kata benda mudzakkar dan muannast terbagi kepada

hakiki (yang sebenarnya) dan majazi (tidak sebenarnya/kiasan). Mudzakkar yang

sebenarnya adalah yang memiliki pasangannya (perempuan/betina). Mudzakkar

kiasan (tidak sebenarnya) adalah tidak memiliki pasangan dari jenisnya, seperti

pulpen, kertas dan sebagainya. Muannast yang sebenarnya adalah yang

menunjukan benda jenis perempuan atau betina, seperti seorang perempuan,

unta betina dan sebagainya.

Muannast terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

Muannast secara lafadz yaitu kata benda yang memilki ciri-ciri

perempuan/betina.

Muannast secara makna ialah benda perempuan atau betina yang

tidak memiliki ciri-ciri muannast.

Ciri-ciri muannast ada tiga yaitu ta marbuthah, alif maqshurah (alif bemgkok)

dan alif mamdudah (alif panjang).

Semua kata benda jamak adalah muannast, kecuali jamak mudzakkar salim

untuk yang berakal seperti para guru, kaum muslimin dan sebagianya.

a. ISIM

Isim dari segi jumlahnya ada tiga macam, yaitu isim mufrad, mutsanna

dan jama’. Isim mufrad adalah kata yang menunjukan tunggal baik untuk jenis

laki-laki maupun jenis perempuan. Isim mutsanna adalah kata yang menunjukan

dua baik laki-laki maupun perempuan dengan cara menambahkan alif, nun, ya,

1

Page 2: Makalah Bahasa Arab

dan nun di ujung kata. Isim jama’ adalah kata yang menunjukan lebih dari dua

baik untuk laki-laki maupun perempuan. Isim jama’ ada tiga macam:

a) Jama mudzakar salim, yaitu isim yang menunjukan lebih dari dua untuk

jenis laki-laki dengan cara menambahkan wau,nun, ya, dan nun di ujung

kata dengan tidak merubah bentuk tunggalnya.

b) Jama’ muannast salim, yaitu isim yang menunjukkan lebih dari dua

untuk jenis muannast dengan menambahkan alif dan ta di ujung kata

tnggalnya.

c) Jama’ taksir, yaitu isim yang menunjukkan lebih dari dua baik untuk

laki-laki maupun perempuan dengan merubah bentuk tunggal (secara

tidak beraturan).

Nakirah adalah kalimat isim yang maknanya menunjukan pada sesuatu

yang tidak tertentu (umum). Ma’rifat adalah kalimat isim maknanya

menunjukan pada sesuatu yang sudah tertentu (khusus).

Isim Ma’rifat ada tujuh macam yaitu:

1. Kata ganti nama orang, hewan dan benda

2. Isim alam dari jenis manusia, nama tempat dan dzat

3. Kata tunjuk

4. Kata sambung

5. Isim yang dima’rifatkan dengan tambahan alif dan lam

6. Isim yang diprasekan kepada isim ma’rifat

7. Orang yang dipanggil (langsung)

b. FI”IL

Fi’il (kata kerja) di lihat dari segi waktu terjadinya dibagi kepada kata kerja

lampau, sekarang, akan, sedang dan kata kerja perintah.

Fi’il madhi adalah fi’il yang artinya menunjukan pekerjaan yang

telah berlalu sebelum pembicaraan.

Fi’il mudhari adalah fi’il yang menunjukan kejadian sesuatu pada

waktu berbicara atau sesudahnya.

Fi;il amar adalah fi’il yang menuntut hasilnya sesuatu setelah masa

berbicara (kata kerja yang menunjukan perintah).

2

Page 3: Makalah Bahasa Arab

Kata kerja dilihat dari segi objek yang dikerjakannya dibagi kepada kata kerja

intransitif (tidak memerlukan objek) dan kata kerja transitif (membutuhkan

objek).

c. HURF

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa di samping kalimat isim dan

fi’il, dikenal juga kalimat huruf. Berikut ini pembagian huruf berdasarkan

kalimat yang menyertainya:

Beberapa huruf yang menyertai kata isim:

Huruf Jar

Inna dan sebagian kawannya

Nida (dipergunakan untuk panggilan)

Huruf Istitsna

Beberapa huruf yang menyertai kata fi’il:

Huruf Nasab

Huruf yang menyebabkan fi’il sesudahnya dihukumi nasab. Huruf Nasab

terbagi menjadi tujuh diantaranya:

An

Lan

Kae

Iddan

Lamu Ta’lil

Lamu Zuhud

Pa Sababiit

Hatta

Huruf Jazm

Huruf yang menyebebkan fi’il yang sesudahnya dihukumi jazm. Huruf

jazm terbagi menjadi enam diantaranya:

Lam

Lama

3

Page 4: Makalah Bahasa Arab

Lam amar

La nahyi

Inna

Ma

A. Kalimat

Kalimat ada dua macam diantaranya:

Jumlah Ismiyah

Kalimat yang diawali dengan isim.

Jumlah Fi’lliyah

Kalimat yang diawali dengan fi’il.

B. Tanda-Tanda I’rab

Isim Mu’rab tebagi menjadi marfu’, manshub dan majrur. Tanda rafa’ Isim

ada tiga diantaranya:

dhammah sebagai tanda dar isim mufrad, jama’ muannast salim

dan jama’ taksir.

Alif sebagai tanda dari isim tatsniyah.

Wawu sebagai tanda dari jama’ mudzakkar salim dan asmaul

khamsah.

Tanda nasab Isim ada empat diantaranya:

Fathah sebagai tanda dari Isim mufrad dan jama’ taksir.

Ya sebagai tanda dari Isim tatsniyah dan jama’ mudzakkar salim.

Kasrah sebagai tanda dari asmaul khamsah.

Tanda Jar Isim ada tiga diantaranya:

Kasrah sebagai tanda dari isim mufrad, jama’ taksir dan jama’

muannast salim.

Ya sebagai tanda dari isim tatsniyah, jama’ mudzakkar salim dan

asmaul khamsah.

Fathah sebagai tanda dari isim mufrad dan jama’ taksir yang tidak

dapat di tanwin huruf akhirnya.

4

Page 5: Makalah Bahasa Arab

C. Fi’il mu’rab dan Fi’il mudhari’

Fi’il mu’rab adalah mudhari’ yang tidak disertai nun niswan atau nun

taukid, sedangkan Fi’il mudhari’ trjadi dalam tiga hal marfu’, manshub dan

majzum. Fi’il mudhari’ akan tetap rafa’ jika tidak didahului oleh huruf nashab

dan huruf jazm serta ditandai dengan dhammah dan nun. Kalimat Fi’il mudhari

berubah menjadi nashab, jika didahului oleh salah satu huruf-huruf berikut:

Lam Juhud

Pa Sababiit

An

Lan

Idan

Kae

Lam Ta’lil

Hatta

Tanda perubahannya fathah apabila kalimat mudhari’ asli dan hilangnya

nun apabila bentuk kalimatnya ‘af’alul khamsah. Kalimat Fi’il mudhari’ akan

berubah menjadi jazm, jika didahului kalimat yang menjazmkan (membuat

perubahan pada harkat akhir yang awalnya dhammah) kalimat yang menjazmkan

itu terdapat dua katagori pertama yang menjazmkan satu kalimat mudhari’ yaitu

Lam, Lama, Lamu, Amri’, La Nahyi, kedua yang menjazmkan dua kalimat

mudhari’ yaitu: Ina, Min, Maa, Mahuma, Mata, Ayanna, Aina, Ainama,Ana,

Haisuma, Kaipama, ata.

Adapun tanda jazm pada perubahan ini yaitu: sukun terjadi pada mudhari’

asli, hilangnya nun diakhir terjadi pada ‘af’alul khamsah (fi’il lima) dan

hilangnya huruf ‘illat terjadi pada mudhari’ yang diakhiri’ oleh huruf

‘illat(wawu,alif,ya).

Kaliat yang tersusun dari mubtada’ dan khabar adalah kalimat dengan

diawali kata benda (jumlah ismiyah). Mubtada adalah kata benda yang harkatnya

rafa’ (dhommah) yang terletak di awal kalimat. Khabr ialah kata yang bersama

5

Page 6: Makalah Bahasa Arab

mubatada menyusun kalimat sempurna. Mubtada dan khabar itu keduanya

berharakat rafa’(dhommah):

Ada yang rafa’ dengan dhommah yang jelas seperti untuk kata benda

tunggal, jamak tak beraturan, jamak untuk muannast yang beraturan,

seperti: lapangan, pabrik-pabrik, para penyair (pr) dan sebagainya.

Ada pula yang rafa’ dengan alif, yaitu pada kata benda yang berjumlah dua

(mustanna), seperti: dua oranng pemerhati, dua orang pembimbing dan

lainnya.

Juga ada kata benda yang rafa’ dengan huruf waw, seperti: untuk benda

yang jamak laki-laki (mudzakkar) beraturan, contoh: para pemain (lk),

para delegasi (lk).

Dalam hal bentuk kata berdasarkan banyaknya bilangan khabar menyesuaikan

dengan mubtada, seperti jika mubtada jamak, satu atau dua, mudzakkar atau

muannast, maka khabar juga demikian adanya. Jika mubtada untuk benda yang

tak berakal (abiotik) bejumlah banyak (jamak), seperti tampat tinggal, gunung-

gunung dan sebagainya, maka khabarnya menjadi benda yang berjumlah satu

tetapi menunjukan muannast.

D. Huruf Inna dan huruf lain yang pola kalimatnya sama

Huruf Inna dan serumpun dengannya diletakan pada pola kalimat yang

terdiri dari mubtada dan khabar. Masuknya Inna dan yang sserumpun dengannya

di awal kalimat menjadikan mubtada sebagai isimnya dan berharakat fathah di

akhir katanya, sedangkan khabar tetap dalam keadaan marfu’.

Huruf yang serumpun dengan Inna adalah anna berfungsi sebagai

penegasan. Kaanna unntuk perumpamaan atau seolah-olah. Lakinna untuk

mengetahui bahwa pernyataan sesudahnya bertentangan dengan pernyataan

sebelumnya. La’alla untuk pengharapan yang mungkin terjadi (semoga). Laita

untuk berangan-angan dan La untuk peniadaan sesuatu.

E. Kanna dan teman-temannya

6

Page 7: Makalah Bahasa Arab

Kanna dan teman-temannya termasuk atribut yang suka masuk ke dalam

jumlah dan mubtadanya di rafa’kan lalu di sebut isimnya dan khabarnya di

nashabkan lalu di sebut khabarnya.

Diantara teman-teman kana adalah bata, amsa, dhola, adha, asbah yang

berarti waktu, mafata, maangfako, mabariha,majala yang berarti kesinambungan,

madama yang berarti jangka lama, soro yang berarti berubah, dan laisa yang

berarti menyangkal.

Contohnya:

Isim kana dan teman-temannya bisa berupa isim mu’rab (kata yang

mengalami perubahan caara membaca) atau isim mabni (kata yang tidak

mengalami perubahan cara membaca) seperti kata ganti (isim dhamir), kata

tunjuk (isim isyarah) dan kata sambung (isim maushul).

Contoh:

(kalimat) baik ismiyyah maupun fi’liyyah, atau yang serupa dengan

jumlah,yaitu zharf dan jar majrur.

Contoh:

Kalimat Arab dapat di buat dengan mendahulukan kata kerja (fi’il) yang di

kenal dalam tata bahasa dengan susunan/ jumlah fi’liyyah dan pokok kaliimat

pada susunan ini di sebut dengan fa’il/ yang melakukan suatu pekerjaan.

Fa’il adalah isim yang terletak sesudah fi;il mabni ma’lum atau oleh yang

serupa dengannya (seperti isim fa’il, sifat musyabahah dan mashdar) dan fail itu

menunjukan arti orang yang melakukan (suatu pekerjaan).

Contohnya: orang yang bangkrut itu banyak hutang/banyak hutang atas orang

yang bangkrut.

Fa’il di rafa;kan dengan dhammah apabila:

Isim mufrad

Jama’ muannast salim

Jama’ taksir

Fa’il di rafakan dengan alif apabila berbentuk isim tatsniyah. Fa’il di radakan

dengan wawu apabila berbentuk jama’ mudzakkar salim atau isim lima. Fi’il

harus disertai ta ta’nist apabila beserta fa’il muannast.

7

Page 8: Makalah Bahasa Arab

F. Maful Bih dan Naib Fa’il

Mafhul bih (objek) adalah isim yang di nasabkan yang dikenai pekerjaan

pelaku (menjadi pelengkap penderita). Naib Fa’il adalah isim yang di rafa’kan

berada setelah kata kerja pasif dan menempati posisi Fa’il setelah Fa’ilnya

dihilangkan.

Bentuk kata kerja barubah-ubah ketika dibentuk menjadi kata kerja pasif.

Apabila fi’il (kata kerja)nya madhy:

tidak diawali dengan ta zaidah, maka harakat huruf awal

didlommahkan dan harakat huruf sebelum akhir dikasrahkan.

Diawali dengan ta zaidah, maka harakat huruf pertama dan kedua

didlommahkan dan harakat huruf sebelum akhir dikasrahkan.

Apabila fi’il (kata kerja)nya mudhari’:

Huruf sebelum akhirnya bukan ya/wawu maka harakat huruf

awalnya didlommahkan dan harakat huruf sebelum akhirnya

dikasrahkan.

Dan huruf sebelum akhirnya ya maka harakat huruf awalnya

didlammahkan dann huruf ya diganti menjadi alif.

Dan huruf sebelum akhirnya wawu maka harakat huruf awalnya

didlammahkan dan huruf wawu diganti menjadi alif.

G. Huruf Jar

Di antara huruf yang suka masuk ke dalam isim adalah huruf jar. Jika

salah huruf jar ini masuk ke dalam isim, maka isim tersebut dibaca (beri’rab)

majrur. Tanda jar adalah kasrah jika isimnya tergolong isim mufrad, jama’

taksir, dan jama’ muannast salim, dan tandanya ya jika isimnya tergolong

mutsana, jama’ mudzakkar salim dan isim lima.

H. Definisi marfu’, manshub, dan majrur

Isim-isim yang marfu’ adalah isim-isim yang ber-i’rob rofa. Jama’ dari marfu’

8

Page 9: Makalah Bahasa Arab

adalah marfu’aat. Isim-isim yang manshub adalah isim-isim yang ber-i’rob

nashob. Jama’ dari manshub adalah manshubaat. Isim-isim yang majrur adalah

isim-isim yang ber-i’rob jar. Jama’ dari majrur adalah majruroot. Contohnya:

Pada kalimat المسجد� في العربية اللغة حمد� أ �م artinya تـعـلـ Ahmad belajar

bahasa arab di masjid.

Kata د� ber-I’rob rofa’ sebab sebagai subjek (fa’il) dengan tanda dhommah أ�حم�

(diakhir katanya). Karena ber-I’rob rofa’, maka kata kata د� tersebut dikatakan أ�حم�

marfu’. Isim menjadi marfu’ dalam 6 keadaan, diantaranya adalah keadaan

sebagai subjek (fa’il).

Kata ber-I’rob اللغة� nashob sebab sebagai objek (maf’ul bih) dengan tanda

fathah. Karena ber-I’rob nashob, maka kata kata tersebut اللغة� dikatakan

manshub. Isim menjadi manshub dalam 11 keadaan, diantaranya adalah keadaan

sebagai objek (maf’ul bih).

Kata ber-I’rob jar sebab didahului huruf jar (yaitu المسجد� dengan tanda (في

kasroh. Karena ber-I’rob jar, maka kata �المسجد tersebut dikatakan majrur. Isim

menjadi majrur dalam 2 keadaan, diantaranya “didahului huruf jar”.

A. Keadaan-keadaan yang menyebabkan suatu isim menjadi marfu’,

manshub, atau majrur

Isim-isim yang marfu’

Suatu isim menjadi marfu’ dalam 7 keadaan:

1. Mubtada’ (المبتدأ)

9

Page 10: Makalah Bahasa Arab

Yaitu isim marfu’ yang terletak di awal kalimat. contohnya : �جديد الكتاب�

adalah Buku itu baru. Kata الكتاب (buku) merupakan mubtada’, karena

terletak di awal kalimat.

2. Khobar Mubtada’ (الخبر)

Yaitu yang menyempurnakan makna mubtada’. Pada kalimat �جديد الكتاب�

di atas, kata merupakan khobar, karena menyempurnakan (baru ) جديد�

makna mubtada’.

3. Isim kaana ( كان dan saudara-saudaranya (اسم

Yaitu setiap mubtada’ yang dimasuki oleh kaana atau saudara-saudaranya.

Contohnya: جديد&ا الكتاب� artinya كان (dahulu) Buku itu baru. Kata

(buku) الكتاب� merupakan isim kaana, karena kata tersebut awalnya

mubtada’, setelah dimasuki kaana, maka istilahnya bukan mubtada’ lagi,

tetapi “isim kaana”.

4. Khobar Inna ( إن' dan saudara-saudaranya (خبر

Yaitu setiap khobar mubtada’ yang dimasuki oleh inna dan saudara-

saudaranya. Contohnya : �جديد الكتاب artinya Sesungguhnya buku itu إن�

baru. Kata ,adalah (baru) merupakan khobar inna جديد� karena kata

tersebut awalnya khobar mubtada’, setelah dimasuki inna, maka istilahnya

bukan khobar mubtada’ lagi, tetapi “khobar inna”.

5. Fa’il (الفاعل)

Yaitu isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ( kata kerja) dan

menunjukkan pada orang atau sesuatu yang melakukan perbuatan atau

10

Page 11: Makalah Bahasa Arab

yang mensifati perbuatan tersebut. Dengan kata lain, Fa’il adalah subjek.

Contohnya : رسالة& الطالب� .artinya Siswa itu telah membaca surat قـرأ

Kata الطالب� (siswa) merupakan fa’il, karena terletak setelah kata kerja

aktif (yaitu membaca), dan yang orang yang melakukan perbuatan (yang

membaca adalah siswa), jadi siswa itu sebagai subjek.

6. Naibul Fa’il ( الفاعل (نائب

Yaitu isim marfu’ yang terletak setelah fi’il mabni lil majhul (setelah kata

kerja pasif) dan menempati kedudukan fa’il setelah dihapusnya fa’il

tersebut.

Contohnya: الرسالة� artinya قـر�أت3 Surat itu telah dibaca.

Kata الرسالة� ( surat) merupakan naibul fa’il, karena terletak setelah kata

kerja pasif (yaitu dibaca).

Isim-isim yang manshub

Suatu Isim menjadi manshub dalam 11 keadaan:

1. Khobar Kaana ( كان (خبر

Yaitu setiap khobar mubtada’ yang dimasuki oleh kaana atau saudaranya.

Contohnya : جديد&ا الكتاب� جديد�ا artinya (dahulu) Buku itu baru. Kata كان

(baru) merupakan khobar kaana, karena kata tersebut awalnya khobar

mubtada’, setelah dimasuki kaana, maka istilahnya bukan khobar

mubtada’ lagi, tetapi “khobar kaana”.

2. Isim Inna ( إن (اسم

Yaitu setiap mubtada’ yang dimasuki oleh inna atau saudaranya.

Contohnya : �جديد الكتاب artinya Sesungguhnya buku itu baru. Kata إن�

(buku) الكتاب� merupakan isim inna, karena kata tersebut awalnya

mubtada’, setelah dimasuki inna, maka istilahnya bukan mubtada’ lagi,

tetapi “isim inna”

11

Page 12: Makalah Bahasa Arab

3. Maf’ul Bih ( به (المفعول

Yaitu isim manshub yang menunjukkan pada orang atau sesuatu yang

dikenai suatu perbuatan. Dengan kata lain, maf’ul bih adalah objek.

Contohnya : رسالة& الطالب� .artinya Siswa itu telah membaca surat قـرأ

Kata merupakan maf’ul bih, karena yang dibaca adalah (surat) رسالة�

surat, jadi surat itu sebagai objek (maf’ul bih).

4. Maf’ul Muthlaq ( المطلق (المفعول

Yaitu isim manshub yang merupakan isim mashdar yang disebutkan

untuk menekankan perbuatan, atau menjelaskan jenis atau bilangannya.

Contohnya : & حـفظا الدرس artinya Saya benar-benar menghafal حفظت�

pelajaran.

Kata � (penghafalan) حـفظا merupakan maf’ul muthlaq, karena

merupakan isim masdar yang berfungsi untuk menekankan perbuatan,

yang bermakna “benar-benar menghafal”

5. Maf’ul Li ajlih ( ألجله (المفعول

Yaitu isim manshub yang disebutkan setelah fi’il untuk menjelaskan

sebab terjadinya perbuatan (merupakan jawaban dari “mengapa” perbuatan

itu terjadi) Contohnya : ?ل�محمد & إكراما Bعلي artinya Ali hadir karena حضر

memuliakan Muhammad. Kata � merupakan maf’ul (penghormatan) إكراما

liajlih, karena menjelaskan sebab Ali hadir, yaitu karena memuliakan (

� .Muhammad (إكراما

6. Maf’ul Ma’ah ( معه (المفعول

Yaitu isim manshub yang disebutkan setelah wawu yang maknanya

bersama untuk menunjukkan kebersamaan. Contohnya : تغريد و استيقظت�

.artinya Saya bangun bersamaan dengan kicauan burung-burung الطيور

12

Page 13: Makalah Bahasa Arab

Kata merupakan maf’ul ma’ah, karena didahului oleh (kicauan) تغريد�

huruf wawu ma’iyah, yang bermakna kebersamaan.

7. Maf’ul Fih ( فيه (المفعول

Yaitu isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan zaman (waktu)

atau tempat terjadinya suatu perbuatan (merupakan jawaban dari “kapan”

atau “dimana” perbuatan tersebut terjadi). Contohnya : ليال الطائرة� سافرت3

artinya Pesawat itu mengudara di malam hari. Kata (malam hari) ليال

merupakan maf’ul fih, karena menjelaskan zaman (waktu).

8. Haal (الحال)

Yaitu isim nakiroh lagi manshub yang menjelaskan keadaan fa’il atau

keadaan maf’ul bih ketika terjadinya suatu perbuatan (merupakan jawaban

dari bagaimana terjadinya perbuatan tersebut).

Contohnya : باكيا الولد artinya جاء Anak itu datang dalam keadaan

menangis. Kata ,merupakan haal (menangis) باكيا karena menjelaskan

keadaan subjek.

9. Mustatsna (المستثنى)

Yaitu isim manshub yang terletak setelah salah satu diantara alat-alat

istitsna untuk menyelisihi hukum sebelumnya. Dengan kata lain,

mustatsna artinya pengecualian. Contohnya : & زيدا إال الطالب� حضر

(hadhoro at-Thulaabu illa Zaidan) = para siswa hadir kecuali Zaid. Kata

� merupakan mustatsna, karena didahului oleh (Zaid =) زيدا (kecuali) إال

yang merupakan alat istitsna.

10. Munada’ (المنادى)

Yaitu isim yang terletak setelah salah satu diantara alat-alat nida’ (kata

panggil). Contohnya : رجال Wahai seorang lelaki. Kata = (yaa rojulan) يا

13

Page 14: Makalah Bahasa Arab

seorang) رجال lelaki) merupakan munada’, karena didahului oleh يا

(wahai) yang merupakan salah satu alat nida’.

11. Tamyiiz (التمييز)

Yaitu isim nakiroh lagi mansub yang disebutkan untuk menjelaskan

maksud dari kalimat sebelumnya yang rancu. Contohnya : اشتريت�

كتابا artinya Saya membeli dua puluh buku. Kata عشرين (buku) كتابا

merupakan tamyiiz, karena buku tersebut menjelaskan ”dua puluh”,

jikalau tidak ada kata “buku”, maka kalimat menjadi tidak jelas, “Saya

membeli dua puluh”.

Isim-isim yang majrur

Suatu isim menjadi majrur dalam 2 keadaan:

1. Di dahului oleh huruf jar ( جر حرف (سبقه

Contohnya : المنزل� من artinya Saya keluar dari خرجت� rumah. Kata

(min) م�ن merupakan isim majrur, karena didahului oleh (rumah) المنزل�

yang merupakan huruf jar.

2. Mudhof Ilaih ( إليه (مضاف

Yaitu isim yang disandarkan ke isim sebelumnya. Contohnya : اشتريت�

حديد? �م ت artinya خا Saya membeli cincin besi. Kata (besi) حديد*

merupakan mudhof ilaih, karena disandarkan kepada خا�ت�م� (cincin) yang

maknanya cincin yang terbuat dari besi. Selain keadaan-keadaan tersebut,

ada satu keadaan yang dapat menyebabkan suatu isim menjadi marfu’,

atau manshub, atau majrur, tergantung kata sebelumnya, jika kata

sebelumnya marfu’ maka isim tersebut menjadi marfu’, jika manshub

maka manshub, dan jika majrur maka majrur. Keadaan tersebut dinamakan

.(تابع) Contohnya:

�كريم �رجل artinya جاء Telah datang seorang lelaki yang mulia.

14

Page 15: Makalah Bahasa Arab

& كريما & رجال artinya رأئت� Saya melihat seorang lelaki yang mulia.

? كريم برجل� artinya مرر� Saya berpapasan dengan seorang lelaki yang

mulia.

Perhatikan setiap kata pada tiga kalimat di atas, i'robnya (kariim) كريم

sesuai dengan kata sebelumnya. Pada kalimat pertama i'robnya rofa'

karena sebelumnya ( � ber-i'rob rofa'. Pada kalimat kedua, i'robnya ( رجل

nashob' karena sebelumnya (& ber-i'rob nashob. Demikian juga pada (رجال

kalimat ketiga, i'robnya jar karena sebelumnya ( ) ber-i'rob jar. Taabi ( رجل�

,(العطف) athof ,(النعت) ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu na’at (تابع

taukid ,(التوكيد) dan badal .(البدل) Pada tiga contoh kalimat di atas,

termasuk jenis na'at.

C . ISIM MUSYTAQ

Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang

berbeda dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:

1. ISIM FA'IL ( اع�ل ا�س.م ف� )

Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan). Isim Fa'il ada dua wazan (pola

pembentukan) yaitu:

a) اع�ل� bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf) ف�

b) ع�ل� bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf م�ف.

Fi'il Isim Fa'il

ي�ع.ل�م� - (mengetahui) ع�ل�م� (yang mengetahui) ع�ال�م�

ي�ن�ام� - (tidur) ن�ام� (yang tidur) ن�ائ�م�

ي�أ.ك�ل� - (makan) أ�ك�ل� (yang makan) آك�ل�

ل�م� - ي�س. ل�م� س.(menyerah) أ� ل�م� (yang menyerah) م�س.

ق� - ي�ن.ف� ق� �ن.ف� (berinfak) أ ق� ن.ف� (yang berinfak) م�

ر� - ت�غ.ف� ي�س. ر� ت�غ.ف� (mohon ampun) ا�س. ر� ت�غ.ف� (yang mohon ampun) م�س.

15

Page 16: Makalah Bahasa Arab

Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH ( ب�ال�غ�ة dari Isim ( م�

Fa'il yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan artinya. Contoh:

Fi'il Isim Fa'il Isim Mubalaghah

ي�ع.ل�م�- ع�ل�م� ع�ال:م� / ع�ال�م� (yang sangat mengetahui) ع�ل�ي.م�

ر�- ي�غ.ف� ر� غ�ف� ر� غ�اف� ار� / غ�ف: و.ر� (yang suka mengampuni) غ�ف�

ي�ن�ام�- ن�ام� ن�ائ�م� ام� / ن�و: (yang banyak tidur) ن�ئ�ي.م�

ي�أ.ك�ل�- أ�ك�ل� آك�ل� أ�ك:ال� / (yang banyak makan) أ�ك�ي.ل�

2. SIFAT MUSYABBAHAH ( ة ف� ة ص� ب:ه� م�ش� ) ialah Isim yang menyerupai Isim

Fa'il tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya:

F i 'il Isim Fa'il Sifat Musyabbahah

ح�- ر� ي�ف. ر�ح� (senang) ف� ار�ح� ر�ح� ف� (orang senang) ف�

ي�ع.م�ى- (buta) ع�م�ي� (orang buta) أ�ع.م�ى ع�ام�ي�

و.ت�- ي�م� (mati) م�ات� ائ�ت� يFت� م� (orang mati) م�

ع�- و. ي�ج� اع� (lapar) ج� ائ�ع� و.ع�ان� ج� (orang kelaparan) ج�

3. ISIM MAF'UL ( ع�و.ل ا�س.م م�ف. ) yaitu Isim yang dikenai pekerjaan.

Fi'il Isim Maf'ul

ر� - ي�غ.ف� ر� (mengampuni) غ�ف� ر� و. غ.ف� (yang diampuni) م�

ي�ع.ل�م� - (mengetahui) ع�ل�م� م� ع.ل�و. (yang diketahui) م�

ي�ب�ي.ع� - (menjual)  ب�اع� ب�ي.ع� (yang dijual) م�

و.ل� - ي�ق� ال� (berkata) ق� ال� (yang diucapkan) م�ق�

4. ISIM TAFDHIL ( ي.ل ا�س.م ض� ت�ف. ) ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih"

atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah: ع�ل� :Contoh . أ�ف.

Isim Fa'il Isim Mubalaghah Isim Tafdhil

(sangat mengetahui) ع�ل�ي.م� ع�ال�م� (yang lebih mengetahui) أ�ع.ل�م�

(sangat besar) ك�ب�ي.ر� ك�اب�ر� (yang lebih besar) أ�ك.ب�ر�

ار�ب� ر�ي.ب� ق� (sangat dekat) ق� ب� ر� (yang lebih dekat) أ�ق.

ل� اض� ي.ل� ف� (sangat utama) ف�ض� ل� (yang lebih utama) أ�ف.ض�

16

Page 17: Makalah Bahasa Arab

Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:

Sifat Musyabbahah Isim Tafdhil

د�ي.د� (yang sangat) ش� Nد (yang lebih sangat) أ�ش�

ي.ق� ق� (yang berhak) ح� Nق (yang lebih berhak) أ�ح�

(yang mulia) ع�ز�ي.ز� Nأ�ع�ز (yang lebih mulia)

5. ISIM ZAMAN ( م�ان ا�س.م ز� ) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM

MAKAN ( ك�ان ا�س.م م� ) yaitu Isim yang menunjukkan tempat.

Fi'il Isim Zaman/Makan

ي�ك.ت�ب� / (menulis) ك�ت�ب� ك.ت�ب� (kantor) م�

ي�ل.ع�ب� / (bermain) ل�ع�ب� ل.ع�ب� (tempat bermain) م�

د� / ج� ي�س. د� ج� (bersujud) س� د� ج� (masjid) م�س.

ي�ل�د� / ل�د� (melahirkan) و� ل�د� و. (hari kelahiran) م�

ي�ع�د� / (menjanjikan) و�ع�د� د� و.ع� (hari yang dijanjikan) م�

ع� / ت�م� ي�ج. ع� ت�م� (berkumpul) ا�ج. ع� ت�م� ج. (perkumpulan, pertemuan) م�

6. ISIM ALAT ( آل�ة ا�س.م ) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang digunakan

untuk melakukan suatu Fi'il atau pekerjaan.

Fi'il Isim Alat

ت�ح� / ي�ف. ت�ح� (membuka) ف� ت�اح� ف. (kunci) م�

ي�ز�ن� / ن� (menimbang) و�ز� ان� ي.ز� (timbangan) م�

ل�س� / ي�ج. ل�س� (duduk) ج� ل�س� (tempat duduk) م�ج.

ر� / ه� ي�ج. ر� ه� nyaring) ج� ر� ه� (pengeras suara) م�ج.

Isim yang dijarkan 

17

Page 18: Makalah Bahasa Arab

Lafazh-Iafazh yang di-jar-kan ada tiga macam, yaitu:

1. Lafazh yang di-jar-kan oleh huruf jar, contoh:

2. Lafazh yang di-jar-kan karena idhafat, contoh:

3. Lafazh yang mengikuli kepada lafazh yang di-jar-kan (yaitu: na'at, 'athaf,

taukid dan badal), sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya.

Adapun lafazh yang di-jar-kan dengan huruf, seperti halnya yang di-jar-kan oleh

min, ilâ, 'an, 'alâ, fî, rubba, ba, kaf, lam dan huruf qasam (sumpah), yaitu: wawu,

ba dan ta juga dengan mudz dan mundzu.

Contoh: artinya aku telah datang sejak hari Ahad.

Adapun yang di-jar-kan oleh idhafat, seperti perkataan: (pelayan Zaid.

-Lafazh ghulam adalah mudhaf, sedangkan lafazh Zaid adalah mudhaf ilaih).

Idhafat itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

18

Page 19: Makalah Bahasa Arab

Idhafat yang diperkirakan mengandung makna lam, contoh:

(pelayan Zaid. -Taqdir atau bentuk asalnya diperkirakan berbunyi

= pelayan milik Zaid; contoh lainnya seperti:

artinya kitab Ahmad. Taqdirnya adalah kitab milik Ahmad : huruf lam

yang terdapat pada kedua contoh ini adalah lam yang mempunyai arti

memiliki).

Idhafat yang diperkirakan mengandung makna min, contoh: (baju

sutera atau baju dari sutera); (pintu kayu atau pintu dari kayu);

(cincin besi atau cincin dari besi); dan lafazh yang sejenis dengannya.

19

Page 20: Makalah Bahasa Arab

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain.

Fi’il adalah kata yang menunjukan pekerjaan yang terjadi pada waktu tertentu.

Harf adalah kata yang maknanya menjadi jelas manakala dihubungkan

dengan kata lain. Kata benda bedasarkan jenisnnya dibagi atas dua macam, yaitu

mudzakkar (jenis laki-laki) dan muannats (jenis perempuan). Mudzakkar adalah

kata benda yang boleh diikuti dengan kata penunjuk ini dan itu atau jenis yang

sama. Muannast adalah kata yang boleh jika diikuti kata penunjuk ini dan itu

untuk jenis yang sama. Kata benda mudzakkar dan muannast terbagi kepada

hakiki (yang sebenarnya) dan majazi (tidak sebenarnya/kiasan). Mudzakkar yang

sebenarnya adalah yang memiliki pasangannya (perempuan/betina). Mudzakkar

kiasan (tidak sebenarnya) adalah tidak memiliki pasangan dari jenisnya, seperti

pulpen, kertas dan sebagainya. Muannast yang sebenarnya adalah yang

menunjukan benda jenis perempuan atau betina, seperti seorang perempuan,

unta betina dan sebagainya.

Muannast terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

Muannast secara lafadz yaitu kata benda yang memilki ciri-ciri

perempuan/betina.

Muannast secara makna ialah benda perempuan atau betina yang

tidak memiliki ciri-ciri muannast.

Ciri-ciri muannast ada tiga yaitu ta marbuthah, alif maqshurah (alif bemgkok)

dan alif mamdudah (alif panjang).

Semua kata benda jamak adalah muannast, kecuali jamak mudzakkar salim

untuk yang berakal seperti para guru, kaum muslimin dan sebagianya.

20

Page 21: Makalah Bahasa Arab

d. ISIM

Isim dari segi jumlahnya ada tiga macam, yaitu isim mufrad, mutsanna

dan jama’. Isim mufrad adalah kata yang menunjukan tunggal baik untuk jenis

laki-laki maupun jenis perempuan. Isim mutsanna adalah kata yang menunjukan

dua baik laki-laki maupun perempuan dengan cara menambahkan alif, nun, ya,

dan nun di ujung kata. Isim jama’ adalah kata yang menunjukan lebih dari dua

baik untuk laki-laki maupun perempuan. Isim jama’ ada tiga macam:

d) Jama mudzakar salim, yaitu isim yang menunjukan lebih dari dua untuk

jenis laki-laki dengan cara menambahkan wau,nun, ya, dan nun di ujung

kata dengan tidak merubah bentuk tunggalnya.

e) Jama’ muannast salim, yaitu isim yang menunjukkan lebih dari dua

untuk jenis muannast dengan menambahkan alif dan ta di ujung kata

tnggalnya.

f) Jama’ taksir, yaitu isim yang menunjukkan lebih dari dua baik untuk

laki-laki maupun perempuan dengan merubah bentuk tunggal (secara

tidak beraturan).

Nakirah adalah kalimat isim yang maknanya menunjukan pada sesuatu

yang tidak tertentu (umum). Ma’rifat adalah kalimat isim maknanya

menunjukan pada sesuatu yang sudah tertentu (khusus).

Isim Ma’rifat ada tujuh macam yaitu:

8. Kata ganti nama orang, hewan dan benda

9. Isim alam dari jenis manusia, nama tempat dan dzat

10. Kata tunjuk

11. Kata sambung

12. Isim yang dima’rifatkan dengan tambahan alif dan lam

13. Isim yang diprasekan kepada isim ma’rifat

14. Orang yang dipanggil (langsung)

e. FI”IL

Fi’il (kata kerja) di lihat dari segi waktu terjadinya dibagi kepada kata kerja

lampau, sekarang, akan, sedang dan kata kerja perintah.

21

Page 22: Makalah Bahasa Arab

Fi’il madhi adalah fi’il yang artinya menunjukan pekerjaan yang

telah berlalu sebelum pembicaraan.

Fi’il mudhari adalah fi’il yang menunjukan kejadian sesuatu pada

waktu berbicara atau sesudahnya.

Fi;il amar adalah fi’il yang menuntut hasilnya sesuatu setelah masa

berbicara (kata kerja yang menunjukan perintah).

Kata kerja dilihat dari segi objek yang dikerjakannya dibagi kepada kata kerja

intransitif (tidak memerlukan objek) dan kata kerja transitif (membutuhkan

objek).

f. HURF

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa di samping kalimat isim dan

fi’il, dikenal juga kalimat huruf. Berikut ini pembagian huruf berdasarkan

kalimat yang menyertainya:

Beberapa huruf yang menyertai kata isim:

Huruf Jar

Inna dan sebagian kawannya

Nida (dipergunakan untuk panggilan)

Huruf Istitsna

Beberapa huruf yang menyertai kata fi’il:

Huruf Nasab

Huruf yang menyebabkan fi’il sesudahnya dihukumi nasab. Huruf Nasab

terbagi menjadi tujuh diantaranya:

An

Lan

Kae

Iddan

Lamu Ta’lil

Lamu Zuhud

Pa Sababiit

22

Page 23: Makalah Bahasa Arab

Hatta

Huruf Jazm

Huruf yang menyebebkan fi’il yang sesudahnya dihukumi jazm. Huruf

jazm terbagi menjadi enam diantaranya:

Lam

Lama

Lam amar

La nahyi

Inna

Ma

23

Page 24: Makalah Bahasa Arab

Daftar Pustaka

Ahmad Dahlan , Syarhu Muhktasoru Jiddan ‘Ala Matnil Jurumiyah

, Indonesia :Darul Ihya kitab arabiyah..

Muhammad Jamaludin , Syarhul ‘Alamah Ibnu ‘Aqil ‘Ala Alfiyati ,

Indonesia : Pustaka Ihsan.

24

Page 25: Makalah Bahasa Arab

Makalah Mengenai

Qawaid (Tata Bahasa) dalam Bahasa Arab

Diajukan untuk Penambahan Nilai Ujian Tengah Semester Bahasa Arab

25

Page 26: Makalah Bahasa Arab

Disusun Oleh :

Moch Salih Mujizatul karomah

NIM. 1211801072

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2011 M / 1431 H

KATA PENGANTAR

إ

26

Page 27: Makalah Bahasa Arab

Bandung, Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………….…… أ

Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1

C. Tujuan ………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

27

Page 28: Makalah Bahasa Arab

A. Pembagian Kata ………………………………………………………………... 3

B. Pembagian Isim ………………………………………………………………... 4

C. Pembagian Fiil …………………………………………………………………. 5

D. Huruf ………………………………………………………………………….... 5

E. ‘Irab ……………………………………………………………………………. 6

F. Maful Bih …………………………………………………………………….... 10

G. Definisi marfu’, manshub, dan majrur…………………………………………. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 22

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 23

28