Makalah Bab i - IV
-
Upload
fiis-satir-rodhiah -
Category
Documents
-
view
43 -
download
1
description
Transcript of Makalah Bab i - IV
MAKALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN TAHAP ANAK SEKOLAH
Di susun oleh :
1. Alfiatul Hasanah2. Fiis Satir Rodhiyah3. Wahyu Ardhama Iswell
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB LUMAJANG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu
rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari secara Bio-Psiko –
Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak
berusia 6 – 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisah
dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia prasekolah ini akan lebih senang
bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap
perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi
anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak
untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga
untuk mencegah terjadinya penyakit.
B Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social individu-indidu yang
didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan
dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki
dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga
merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin
norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu maupun
keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal alam
satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan
saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak
yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang
sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa anak dari
hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam satu
rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan).
Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan).
Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua,
kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang
lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak
terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan
melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia
dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada keluarga
yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia).
Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga Kesehatan
yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai
jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada
masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai keinginan dan
kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam
hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas
perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan
perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya mencari
kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan generativitas) dan
memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak usia sekolah bekerja
untuk mengembangkan sense of industry–kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba
mengangkis perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau lebih
sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan
kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan
anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada
juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga
sebagai persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan – lahan. Akan tetapi,
dalam contoh – contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu – satu nya peran yang
signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang
menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar
rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan anak
– anak mereka menyesuaikan diri dengan standar – standar komunitas bagi anak. Hal ini
cendrung mempengaruhi keluarga – keluarga kelas menengah untuk kelas menengah
menekan nilai – nilai tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah
keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik
dengan sekolah dan / atau nilai – nilai komunitas.
Kecacatan pada anak – anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para perawat
sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain
sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut – penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186).
Bekerja dengan keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang
kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan
energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai
narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-
kebutuhan kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk epilepsi,
serebral palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan
disini disamping fungsi rujukan, mengajar, dan memberikan konseling kepada orangtua
mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh
yang merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik, kantor
dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua secara
aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat dalam
membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang mungkin
mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali
masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi
dengan fokus baru tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah
laku anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga dengan anak usia sekolah 1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
C. Tugas-tugas perkembangan keluargadengananaksekolah
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat ini
meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang signifikan lainnya
adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa
kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar
menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan
komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital
dalam bekerja dengan keluarga dalam anak usia sekolah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
e. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah dicapai)
f. Pemeriksaan fisik
g. Lengkapi dengan pengkajian fokus
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas keluarga yang
bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1. Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan sosial
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan untuk bermain)
2. Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
C. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
1. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
2. Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas kemampuannya
3. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)
4. Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan masalah.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Ny.A
Umur : 34tahun
Agama : islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : IRT
Alamat : Gambiran
No. Telpon : -
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn D L 35 suami Wiraswasta SMP
2 Ny A P 44 Istri IRT SMA
3 An.R L 12 Anak 1 - SD
4 An. A P 8 Anak 2 - SD
3. GENOGRAM
Ket :
Perempuan
Laki – laki
12 18
4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa sepenuhnya
mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan dan membantu anak
menyelesaikan tugas sekolahnya.
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. D dan Ny. A sama-sama berasal dari suku Jawa.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
Ketika sakit keluarga membawa ke Puskesmas
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN
Agama Tn. D dan Ny. Aadalah Islam, Tn. D dan Ny.A selalu berusaha untuk memenuhi
shalat 5 waktu. Jika sakit, selain ke puskesmas, keluarga juga berobat ke Kyai yang
dipercayainya.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. D dan Ny. A
b. Penghasilan : Rp. 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 1 buah,Lemari Es, TV
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan makan sehari hari, Listrik dan jajan An
R juga pembayaran sekolah An A
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi 1 bulan sekali, dengan mengunjungi tempat tinggal
keluarga yang lain.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. D dan Ny. A memiliki 2 orang anak
berumur 12 tahun yang masihkelas 6 SD Kepuharjo, dan Satunya lagi masih berumur 8tahun
dikelas 2 SD Kepuharjo, jadi keluarga Tn. D dan Ny. Aberada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini keluarga
Tn.D dan Ny. Asebagai keluarga yang memiliki anak pertama yang sudah kelas 6 SD belum
tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul dan menghindari pergaulan
bebas, karena Ny A selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, Tn A, juga
jarang sekali memiliki waktu untuk Memantau anak dalam mengerjakan PR dari sekolah,
karena waktu kerja mereka yang kadang melelahkan. Sehingga saat pulang dari kerja mereka
langsung bberistirahat
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn D , dan Ny A, An R serta An R tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang
terkena flu, atau pusing kepala biasa.
2) Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan
perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan
keluarga Tn. D tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
3) Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi ( Bcg/polio
/DPT/HB/campak
Masalah
kesehatan
Tindakan yang
telah dilakukan
1 Tn. D 60kg 35 Tn. D mengatakan
bahwa biasanya dia
merasa lelah setelah
berkerja
lengkap - -
2
3
4
Ny. A
An R
An A
52 kg
21kg
12kg
34
12
8
Ny E mengatatakan
anaknya jarang sakit,
kalaupun sakit hanya
sepertiDemam namun
tidak sering
Lengkap
Lengkap
lengkap
-
-
-
puskesmas
Berobat
kedokter
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya sakit dan
keluarga sakit, mereka langsung berobat ke Puskesmas, atau tempat praktek dokter yang tidak
jauh.
5) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. D : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. A :
An R : Menurutnya selama ini dirinya sakit pada kepalanya
An A : jarang sakit, kalau pun sakit hanya demam biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1) Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 8 x 7 meter
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 8 ruangan
Ventilasi/jendela : Ada 5 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
5) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 3 Kamar tidur,
Ruang Makan.
6) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari sumur
7) Sumber air minum : air sumur yang direbus
8) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan WC, dengan
kloset jongkok.
9) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah
10) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena setiap
Denah Rumah :
Keterangan :
A : Kamar tidur
B : Ruang tamu
C : Kamar mandi
D : Dapur
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian setiap seminggu
sekali.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah jawa
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. A selama ini keluarganya tidak pernah pindah
A
A
A
C D
B
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. A dalam keluarganya
ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul setiap 1 bulan sekali dan pada lebaran.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang
sakit, An R dan An. A sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong.
11. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. A dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa jawa
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. D dan Ny. A selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An A diikut sertakan jika memang itu
menyangkut masalah keluarga. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi
jika mereka bermusyawarah
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. A, Tn. D
sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan oleh Ny. E yang
perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan anaknya di
rumah. An R dan An A sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat Jawa dan beragama islam
keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya makan bersama kalau malam
hari
12. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn Dbelum bisa melakukan peran mereka masing masing secara sempurna,
Tn Dbelum bisa membagi waktu untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi Sosialisasi :
a) Kerukunan Hidup dalam RT : RUKUN
b) Interaksi dan Hubungan dalam keluarga :
baik
c) Anggota yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Ny.A
d) Kegiatan keluarga pada saat senggang :
Nonton TV bbersama
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : kerja bakti ynag diadakan 3 bulan sekali
c. Fungsi Perawatan Kesehatan :
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan keluarganya :
Ny. A mengatakan sakit adalah ujian, manusia tidak akan selalu sehat. Itu seni hidup
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
keluarga selalu pergi ke pelayanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri atau sekedar
berkonsultasi
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Ny. A mengatakan mampu merawat keluarga yang sakit, terbukti keluarganya tidak ada yang
sakit sampai parah.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Ny. A mengatakan keluarganya selalu berusaha menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
sehat
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
keluarga sering datang ke puskesma terdekat untuk suntik KB
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki 2 anak
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. D menggunakan alat kontrasepsi, yaitu suntik 3 bulan sekali.
Sudah memakai ± 5tahun yang lalu.
e. Fungsi ekonomi
Ny. A mengatakan penghasilan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan keluarga
13. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Ny. A takut kalau An.R dan An.A takut jika salah pergaulan. dan
dia juga sering mengatakan tidak bisa seutuhnya mmbantu An.R mengerjakan tugas sekolah.
b. Sressor jangka panjang
Ny.A mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka merasa
tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan diskusi
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. A lebih banyak bertanaya pada guru An.R
bagaimana perkembangan anaknya.
14. KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny A selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta menyukai
makanan yang pedas, dan asin.
15. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke
rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa
bersosialisasi dengan lingkungan.
1. PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan
Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. D Ny. A An R An A
1 KeadaanUmum
BB
TB
60kg
175 cm
52kg
160 cm
21 kg
120cm
12 kg
80cm
2 Kepala :
Rambut
Mata
- Lurus, hitam,
dan bersih
- Konjungtivaan
anemis, sclera
an ikterik,
IIkal, hitam, halus
dan bersih
- Konjungtiva an
anemis, sclera
an ikterik,
- Lurus, hitam,
halus dan bersih
- Konjungtiva an
anemis, sclera an
ikterik,
Ikal, hitam, halus
dan bersih
- Konjungtiva
an anemis,
sclera an ikterik,
Hidung
Mulut
Telinga
penglihatan
baik
- sinusitis
(-),polip (-),
penciuman
baik
- mulut bersih,
mukosa
lembab, lidah
bersih, gigi
cukup.
- Pendengaran
baik, serumen
(-)
penglihatan baik
- sinusitis
(-),polip (-),
penciuman baik
- mulut bersih,
mukosa lembab,
lidah bersih, gigi
cukup.
- Pendengaran
baik, serumen
(-)
penglihatan baik
- sinusitis (-),polip
(-), penciuman
baik
- mulut bersih,
- Pendengaran
baik, serumen (-)
penglihatan baik
sinusitis (-),polip
(-),
penciuman baik
mulut bersih,
Pendengaran
baik, serumen (-)
3 Leher
JVP
Kelenjar Tiroid
Tidak ada
pembesaran
vena jugularis
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
pembesaran
vena jugularis
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
pembesaran vena
jugularis
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
pembesaran vena
jugularis
Tidak ada
pembengkakan
4 Dada
Mamae
Inspeksi
PPalpasi
- Tidak ada
pembengkakan
,simetris antara
kiri dan kanan
- Tidak ada
- Tidak ada
pembengkakan,s
imetris antara
kiri dan kanan
- Tidak ada
- Tidak ada
pembengkakan,si
metris antara kiri
dan kanan
- Tidak ada
Tidak ada
pembengkakan,
simetris antara kiri
dan kanan
Tidak ada
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
pembengkakan
- Saat bernafas
tidak
menggunakan
otot bantuan
pernafasan.
- Tidak ada
bengkak, lesi
(-)
- Tidak ada
penimbunan
cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
20x/menit
- Letak ics 2
dan 3 – 5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu
ics 5 dan 6
- Irama teratur,
suara
tambahan tidak
ada
pembengkakan
- Saat bernafas
tidak
menggunakan
otot bantuan
pernafasan.
- Tidak ada
bengkak, lesi (-)
- Tidak ada
penimbunan
cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
18x/menit
- Letak ics 2 dan
3 – 5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu ics
5 dan 6
- Irama teratur,
sura tambahan
tidak ada
TD : 110/80
pembengkakan
- Saat bernafas
tidak
menggunakan
otot bantuan
pernafasan.
- Tidak ada
bengkak,lesi (-)
- Tidak ada
penimbunan
cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
24x/menit
- Letak ics 2 dan 3
– 5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu ics 5
dan 6
Irama teratur, sura
tambahan tidak
ada
TD :
Pembengkakan
- Saat bernafas
Tidak
menggunakan
otot bantuan
p pernafasan.
Tidak ada
bengkak,lesi (- )
- Tidak ada
penimbunan cairan
Bunyi nafas
vesikuler, RR
24x/menit
Letak ics 2 dan 3
– 5dan 6
Letak ics 2 dan 3
– 5dan 6
I irama teratur,
sura tambahan
tidak
ada
TD : 120/70
mmHg
mmHg 100/60mmHg TD : 90/60 mmHg