IV. Makalah Print

download IV. Makalah Print

of 34

Transcript of IV. Makalah Print

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    1/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangRentetan bencana alam yang terjadi di dunia ini, termasuk di Indonesia,

    memunculkan persepsi dari banyak kalangan bahwa sektor bisnis dan industri

    berperan langsung ataupun tidak langsung terhadap terjadinya permasalahan

    lingkungan. Persepsi semacam ini berkembang di masyarakat luas dan politisi,terutama di Eropa dan Amerika yang menganggap sektor bisnis dan industri tidak

    mempunyai sistem dan manajemen yang layak dalam mengelola sumber daya

    alam, juga melakukan operasi perusahaan dan mengelola limbahnya.

    Akuntansi dalam dunia bisnis terlalu berpihak pada stockholders daripada

    stakeholders, sehingga konsep akuntansi sekarang tidak mampu memenuhi

    kebutuhan masyarakat akan situasi dan kehidupan yang aman berkeadilan, serta

    alam yang lestari dan terpelihara. Karena hal itu kemudian berkembang akuntansi

    lingkungan (environmental accounting). Akuntansi lingkungan dipertimbangkan

    karena menjadi perhatian bagi pemegang saham dengan cara mengurangi biaya

    yang berhubungan dengan lingkungan (contohnya : polusi) dan diharapkan

    dengan pengurangan biaya lingkungan akan tercipta kualitas lingkungan yang

    baik. Yang juga menjadi pendorong munculnya akuntansi lingkungan ialah

    kecenderungan terhadap kesadaran lingkungan. Sehingga perusahaan tidak bisa

    seenaknya untuk mengolah sumber daya tanpa memperhatikan dampaknya

    terhadap masyarakat.

    Akuntansi lingkungan dapat digunakan pada desain produk dan proses

    produksi oleh perusahaan. Desain produk dan proses produksi memiliki pengaruh

    signifikan pada kinerja dan biaya lingkungan. Proses desain memerlukan

    balancing cost, performance cultural, legal and environment criteria. Perusahaan

    yang mengadopsi desain lingkungan (life cycle design) akan mempertimbangkan

    evaluasi alternatif desain ke dalam biaya lingkungan, kinerja, budaya dan

    peraturan yang ada. Pengungkapan informasi biaya lingkungan dan kinerja yang

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    2/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 2

    dibutuhkan desainer mendukung desain dan pemrosesan produk yang lebih baik.

    Selain itu, pada setiap tahapan siklus hidup terjadi emisi dan konsumsi

    sumberdaya. Dampak lingkungan dari keseluruhan siklus hidup produk dan jasa

    perlu diketahui. Untuk melakukan ini, pemikiran siklus daur hidup semakin

    diperlukan. LCA (Life Cycle Analysis) adalah suatu metode analisis aspek

    lingkungan dan kemungkinan dampak lingkungan yang berhubungan dengan

    sebuah produk, proses, atau jasa dengan melakukan inventori input energi dan

    material dan buangan ke lingkungan, analisis dampak lingkungan dari input dan

    buangan dan interpretasi hasil yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

    Penyusun menyadari pentingnya Life Cycle Analysis sebagai suatu piranti

    untuk menganalisis dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas suatu

    proses produksi. Oleh karena itu, penyusun akan membuat makalah dengan judul

    Analisis Akuntansi Lingkungan dan Biaya Lingkungan Berdasarkan Pendekatan

    Analisis Daur Hidup pada Industri

    1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan Latar Belakang yang telah dikemukakan, penyusun

    merumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Konsep biaya lingkungan dan daur hidup,

    2. Analisis daur hidup (Life Cycle Analysis),

    3. Hubungan Biaya Lingkungan dengan Analisis Daur Hidup,

    4. Pentingnya perusahaan menggunakan analisis daur hidup,

    5. Tujuan dan langkah utama LCA,

    6. Prinsip LCA,

    7. Keuntungan dan kerugian dalam menerapkan LCA,

    8. Peranan akuntan dalam LCA, dan

    9. Pengimplementasian LCA.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    3/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 3

    1.3 Tujuan PenyusunanBerdasarkan Rumusan Masalah yang telah dikemukakan, maka yang

    menjadi tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui dan memahami konsep biaya lingkungan dan daur hidup,

    2. Mengetahui dan memahami konsep Analisis Daur Hidup,

    3. Mengetahui hubungan Biaya Lingkungan dengan Analisis Daur Hidup

    4. Mengetahui dan memahami alasan mengapa perusahaan penting untuk

    menggunakan analisis daur hidup,

    5. Mengetahui dan memahami tujuan dan langkah utama LCA,

    6. Mengetahui dan memahami prinsip LCA,

    7. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian dalam menerapkan LCA,

    8. Mengetahui peranan akuntan dalam LCA, dan

    9. Mengetahui seperti apa pengimplementasian LCA.

    1.4 Metode PenyusunanPenyusunan makalah ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

    1. Penelusuran sumber melalui internetInternet bertujuan memperoleh informasi melalui jaringan komputer

    berdasarkan informasi nasional dan internasional.

    2. Konsultasi dengan pengajar mata kuliah akuntansi sosialKosultasi dengan dosen akuntansi sosial, yaitu Ibu Yeti, agar isi makalah ini

    tidak melenceng dari tujuan pembelajaran mata kuliah Akuntansi Sosial di

    Program studi Akuntansi Manajemen Pemerintahan.

    1.5 Sistematika PenyusunanPenyusun menyusun makalah ini dengan menjadi empat bab, yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN

    BAB II LANDASAN TEORI

    BAB III STUDI KASUS

    BAB IV PENUTUP

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    4/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Biaya Lingkungan

    2.1.1 Biaya Lingkungan

    Menurut Irawan (Lintasan Ekonomi: 2001), biaya lingkungan dapat di

    artikan sebagai biaya yang muncul dalam usaha untuk mencapai tujuan seperti

    pengurangan biaya lingkungan yang meningkatkan pendapatan, meningkatkankinerja lingkungan yang perlu dipertimbangkan saat ini dan yang akan datang.

    Biaya lingkungan menurut Schaltegger terbagi menjadi dua, yaitu biaya

    internal perusahaan dan biaya eksternal. Biaya lingkungan yang bersifat internal

    perusahaan meliputi biaya penanganan limbah, biaya pelatihan yang berhubungan

    dengan permasalahan lingkungan, biaya pelabelan yang berhubungan dengan

    lingkungan, biaya pengurusan perijinan, biaya sertifikasi lingkungan, dan

    sebagainya. Sedangkan biaya lingkungan yang bersifat eksternal meliputi biaya

    berkurangnya sumber daya alam, biaya polusi suara, biaya tercemarnya air, dan

    sebagainya.

    Biaya lingkungan juga dapat dibedakan menjadi dua secara akuntansi,

    yaitu menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah

    biaya-biaya yang dapat ditelusuri secara langsung pada objek (misalnya biaya

    tenaga kerja akibat proses, biaya manajer untuk suatu produk, biaya penggunaan

    energi untuk produk, dan lain-lain). Sedangkan biaya lingkungan tidak langsung

    adalah biaya yang dialokasikan untuk biaya obyek (biaya pelatihan mengenai

    lingkungan, biaya gaji manajer lingkungan, biaya pembelian produk yang tidak

    berpengaruh langsung terhadap proses, dan sebagainya).

    Sumbersumber biaya lingkungan meliputi :

    1. Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan gasbuangan yaitu biaya yang di keluarkan untuk memelihara, memperbaiki,

    mengganti kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh limbah

    perusahaan,

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    5/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 5

    2. Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan,3. Biaya pembelian bahan baku untuk bukan hasil produk,4. Biaya pengolahan untuk produk, dan5. Penghematan biaya lingkungan.

    United States Environmental Protection Agency mengklasifikasikan biaya

    lingkungan ke dalam:

    (1) Biaya konvensional: biaya penggunaan material, utilitas, barang modal, dan

    bahan pembantu yang dimasukkan sebagai harga barang jadi tetapi seringkali

    tidak dimasukkan sebagai biaya lingkungan. Akan tetapi, penggunaan yang

    berkurang dari bahan-bahan di atas dan limbah yang berkurang lebih

    menguntungkan secara lingkungan.

    (2) Biaya tersembunyi: adalah biaya tidak langsung yang berkaitan dengan desain

    produk dan proses yang ramah lingkungan, dan lain-lain.

    (3) Biaya kontingen: adalah biaya yang mungkin termasuk atau tidak termasuk

    pada waktu yang akan datang, misalnya: biaya kompensasi karena

    kecelakaan lingkungan, denda dan lain-lain.

    (4) BiayaImage: adalah biaya lingkungan yang bersifat intangible karena dinilai

    secara subyektif.

    (5) Biaya sosial: merupakan biaya dari pengaruh bisnis pada lingkungan dan

    masyarakat disekitarnya, biaya ini juga disebut biaya eksternal atau

    externalities.

    2.1.2 Alokasi Biaya Lingkungan

    Pengelolaan sisa produksi harus menggunakan teknologi maka sangat

    tidak mungkin apabila perusahaan tidak memasukkan biaya lingkungan ke dalam

    biaya produksi sebagai bagian dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan

    maka perusahaan akan memperoleh manfaat sebagai berikut :

    1. Nilai harga pokok produksi ditetapkan pada suatu produk tidak terlalurendah, karena sudah dimasukkan biaya lingkungan. Perusahaan mencoba

    memperkirakan tingkat pencemaran yang telah dilakukan terhadap

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    6/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 6

    lingkungan dengan melihat berapa unit bahan baku yang masuk dalam

    produksi, berapa unit yang hilang pada awal dan akhir produksi, dan

    berapa unit yang benarbenar menjadi output.

    2. Denga nilai harga pokok produksi yang tidak terlalu rendah makapenetapan harga jual atas produk pun tidak terlalu rendah, karena telah

    memperhitungkan biaya perlindungan terhadap lingkungan, maka

    kerusakan yang berdampak terhadap lingkungan tersebut telah diatasi oleh

    perusahaan. Namun apabila perusahaan tidak memasukan biaya

    lingkungan kedalam biaya produksi maka harga pokok produksi yang

    ditetapkan menjadi terlalu rendah, yang mengakibatkan harga jual juga

    rendah, dengan demikian tidak ada kepedulian perusahaan terhadap

    lingkungan.

    3. Dengan menetapkan biaya lingkungan dalam anggaran perusahaan secaradini, maka perusahaan akan lebih hati-hati terhadap lingkungan dan

    kalaupun pencemaran tersebut tersebut masih tetap terjadi volumenya

    akan relatif kecil, karena bagaimanapun juga perusahaan berharap agar

    biaya lingkungan yang telah di anggarkan tidak di manfaatkan secara

    keseluruhan, namun ada penghematan atas biaya lingkungan.

    4. Dengan menetapkan biaya lingkungan dalam anggaran perusahaan, makaperusahaan sudah memikirkan alat mana yang dapat digunakan dalam

    pengolahan limbah, sehingga limbah yang dihasilkan limbah tersebut

    dapat di daur ulang. Dalam hal ini perusahaan akan memperkirakan bahwa

    minimal limbah tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan hasil

    penjualan limbah tersebut dapat menutupi biaya lain lain yang telah

    dikeluarkan oleh perusahaan.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    7/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 7

    2.2 Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis)

    2.2.1 Mempertimbangkan Daur Hidup

    Untuk ilustrasi, penyusun mengilustrasikan produk simple seperti pensil.

    Walaupun kita tidak mengetahui secara teknik pemroduksian pensil, namun kita

    dapat menggambarkan LCA-nya. (Makin banyak pengetahuan secara teknis

    tentang produk, maka akan makin kompleks produk tersebut diproduksi maka

    akan semakin kompleks daur hidupnya).

    Dimulai dari pensil, kemudian jejaki ke belakang dan ke depan.

    1. Salah satu yang harus dijejaki adalah semua bahan mentah (kayu, graphite,cat, dll). Melalui fase produksi yang awal, yaitu pengambilan dari

    biosphere dan mengetahui; a. efek ekologi dari pengambilan tersebut

    (mempengaruhi hutan, keseimbangan oksigen/karbon dioksida, dll), b.

    energy yang digunakan saat pengambilan dan transportasi, c. energy,

    mesin, dll yang digunakan untuk pengambilan tersebut.

    2. Proses yang sama harus diambil untuk semua proses produksi menengah.3. Salah satu yang harus dilacak adalah pengemasan produk dan

    manufacturenya serta pembuangannya), transport, dan akhinya sampai di

    tangan konsumen.

    4. Produk harus dilacak interaksi biospheric dan pembuangannya5. Semua input dan output dari masing-masing tahap di life cycle harus dapat

    ditangkap.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    8/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 8

    Daur hidup yang satu akan berhubungan dengan daur hidup yang lainnya.

    Kayu berasal dari pohon : pohon merupakan rumah bagi serangga hal tersebut

    merupakan elemen yang esensial dari ekologi dan memainkan peranan yang

    penting dalam keseimbangan oksigen/ karbon dioksida; hal ini berakibat pada

    kehidupan burung, perkembangan tanah dan gobal warming yang akan

    mempengaruhi, dan seterusnya.

    Daur hidup dari suatu produk itu rumit, dan tidak ada analisis daur hidup

    yang komplit dan komperhensif. Dengan pemikiran tersebut maka

    dipertimbangkanlah langkahlangkah analisis daur hidup.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    9/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 9

    2.2.2 Pengertian Analisis Daur Hidup

    Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis) adalah alat untuk menilai

    potensi dampak lingkungan dari sistem produk atau jasa pada semua tahap dalam

    siklus hidup mereka dari ekstraksi sumber daya, melalui produksi dan

    penggunaan produk menggunakan kembali, daur ulang atau pembuangan akhir.

    LCA adalah suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi potensi dampak

    lingkungan dari suatu produk, proses atau aktivitas selama seluruh siklus hidup

    dengan mengukur penggunaan sumber daya ( input seperti energi, bahan baku,

    air) dan emisi lingkungan (output untuk udara, air dan tanah) yang berkaitan

    dengan sistem yang sedang dievaluasi.

    Life-cycle assessment (LCA) adalah proses mengevaluasi dampak yang

    dipunyai produk terhadap lingkungan di seluruh perioda hidupnya yang karena itu

    meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan pertanggungan

    (liabilities). Dapat digunakan untuk mempelajari dampak lingkungan pada produk

    atau fungsi produk yang didisain untuk bekerja.

    LCA adalah suatu tujuan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi

    beban lingkungan yang berhubungan dengan produk, dan proses atau aktivitas

    produksinya. LCA ini dilengkapi dengan identifikasi serta kuantifikasi energi dan

    penggunaan bahan dan juga pelepasan ke lingkungan. LCA mencakup

    keseluruhan dari daur hidup produk, yaitu: proses, pengekstrakan, pemrosesan

    bahan mentah, pemanukfakuran, transportasi dan distribusi,

    penggunaan/penggunaan ulang/pemeliharaan, daur ulang, dan penyelesaian akhir.

    (Fava: 1991)

    LCA umumnya dipandang sebagai analisa cradle -to-grave

    (kemunculan sampai kepunahan). LCA adalah proses terus-menerus, perusahaan

    dapat memulai LCA pada setiap titik dalam siklus produk / fungsi.

    LCA dapat digunakan bagi pengembangan keputusan pemilikan strategi

    bisnis, bagi produk, dan disain proses, dan perbaikan, untuk menata kriteria eko-

    labeling dan untuk berkomunikasi tentang aspek lingkungan dari produk .

    Siklus hidup produk bermula ketika material mentah diekstraksi dari

    dalam bumi, diikuti oleh pembuatan, transportasi, dan penggunaan, dan berakhir

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    10/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 10

    dengaan manajemen limbah termasuk pendaur ulangan dan pembuangan akhir.

    Pada setiap tahapan siklus hidup terjadi emisi dan konsumsi sumberdaya. Dampak

    lingkungan dari keseluruhan siklus hidup produk dan jasa perlu diketahui. Untuk

    melakukan analsis daur hidup ini, pemikiran siklus hidup diperlukan.

    LCA dapat diterapkan dalam pengembangan strategis, pengembangan dan

    pemasaran produk. Metodologi LCA telah dikembangkan secara ekstensif selama

    dekade terakhir ini. Selain itu, sejumlah standar yang terkait LCA (ISO 14.040-

    14.043) dan laporan teknis telah diterbitkan dalam Organisasi Internasional untuk

    Standarisasi (ISO) untuk merampingkan metodologi.

    Penggunaan energi dan emisi lingkungan seperti udara, air dan limbah

    padat berkurang secara signifikan. Dampak kategori termasuk peningkatan

    keasaman, keracunan air, efek rumah kaca, eutrofikasi, toksisitas manusia,

    penipisan ozon dan kabut juga berkurang sebagai akibat langsung dari

    penggunaan kimia yang lebih efisien menghasilkan direkomendasikan dosis yang

    lebih rendah dan performa yang lebih baik untuk mencuci super compacts.

    Harus ditekankan bahwa mayoritas dari konsumsi energi dan emisi yang

    terkait penggunaan berasal dari fase siklus hidup. Ini berarti bahwa bagaimana

    kita menggunakan suatu produk, misalnya deterjen akan berdampak pada

    lingkungan dari produk yang kita pilih. Dengan pemikiran ini, kita harus

    menyediakan konsumen dengan petunjuk penggunaan yang relevan, dan mencoba

    untuk mengembangkan perbaikan yang mengarah pada suhu yang lebih rendah

    mencuci, penggunaan sedikit air, mengurangi penggunaan energi, dosis rendah,

    dan kurang kemasan. LCA tidak akan memberikan taksiran/penilaian terhadap

    resiko yang akan terjadi. Hal ini karena LCA tidak mempertimbangkan eksposur,

    yang sangat penting untuk menilai risiko.

    2.2.3 Alasan menggunakan Analisis Daur Hidup

    Minimal terdapat tiga alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan

    LCA (3): berorientasi produk dan jasa; integratif; ilmiah dan kuantitatif,

    selengkapnya sebagai berikut:

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    11/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 11

    1. Beroritentasi produk dan jasa, sangat penting dalam setiap masyarakat. Semua

    aktifitas ekonomi tergantung pada penggunaan dan konsumsi produk dan jasa.

    Produk dan jasa-jasa adalah sumbu dimana aktifitas ekonomi berjalan.

    Kebijakan pada produk dan jasa dalam bisnis dan pemerintahan merupakan alat

    yang penting untuk membuat aktifitas ekonomi lebih berkelanjutan.

    2. Pendekatan integratif, dengan pendekatan ini LCA dapat di gunakan untuk

    mencegah 4 bentuk umum terjadinya masalah polusi :

    a. Dari satu tahap siklus hidup ke tahap lainnyab. Dari satu media lingkungan ke lainnyac. Dari satu lokasi ke lainnyad. Dari saat ini ke masa depan

    3. LCA dirancang untuk menyediakan informasi paling ilmiah dan kuantitatif

    yang mungkin untuk mendukung pengambilan keputusan. Tipe kriteria lain --

    ekonomi, sosial, dan politik-- memasuki diskusi ketika pengambil keputusan

    menggunakan keseluruhan informasi yang disediakan LCA untuk menganalisa

    informasi secara lengkap.

    2.2.4 Tujuan Analisis Daur Hidup

    LCA dapat digunakan untuk membantu strategi bisnis dalam pembuatan

    keputusan, untuk peningkatan kualitas produk dan proses, untuk menetapkan

    criteria eco-labelling, dan untuk mempelajari aspek lingkungan dari suatu produk.

    Elemen utama dari LCA antara lain :

    a. Mengidentifikasi dan mengkuantifikasikan semua bahan yang terlibat,misalnya energi dan bahan baku yang dikonsumsi, emisi dan limbah

    yang dihasilkan.

    b. Mengevaluasi dampak yang potensial dari bahan-bahan tersebutterhadap lingkungan.

    c. Mengkaji beberapa pilihan yang ada untuk menurunkan dampaktersebut.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    12/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 12

    Gambar 1. SkemaLife-cycle assessment.

    Konsep dasar dari LCA ini didasarkan pada pemikiran bahwa suatu sistemindustri tidak lepas kaitannya dengan lingkungan tempat industry itu berada.

    Dalam suatu sistem industri terdapat inputdan output.Inputdalam sistem adalah

    material-material yang diambil dari lingkungan dan outputnya akan dibuang ke

    lingkungan kembali. Input dan output dari sistem industri ini tentu saja akan

    memberi dampak terhadap lingkungan. Pengambilan material (input) yang

    berlebihan akan menyebabkan semakin berkurangnya persediaan material,

    sedangkan hasil keluaran dari sistem industri yang bisa berupa limbah (padat, cair,

    udara) akan banyak memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena

    itu LCA berusaha untuk melakukan evaluasi untuk meminimumkan pengambilan

    material dari lingkungan dan juga meminimumkan limbah industri.

    Tujuan LCA adalah untuk membandingkan semua kemungkinan kerusakan

    lingkungan yang dapat diakibatkan dari suatu produk maupun proses, agar dapat

    dipilih produk maupun proses yang mempunyai dampak paling minimum.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    13/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 13

    Prosedur dari life cycle assessment (LCA) merupakan bagian dari ISO

    14000 environmental management standards: in ISO 14040:2006 and

    14044:2006. (ISO 14044 replaced earlier versions of ISO 14041 to ISO 14043.)

    Gambar 2. SkemaISO 14000 series.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    14/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 14

    2.2.5 Langkah Utama Analisis Daur Hidup

    Berdasarkan ISO 14040 dan 14044 standards, life-cycle analysis

    dilaksanakan dalam empat langkah utama.

    Langkah 1 (Tujuan dan cakupan (Goal and Scoping))Langkah pertama dalam LCA adalah menentukan ruang lingkup dan

    batasan dari pembahasan. Langkah ini dinamakan goal and scope

    definition. Pada tahap ini, alasan untuk melaksanakan LCA

    diidentifikasikan: penentuan produk, proses, maupun pelayanan yang akan

    dipelajari; pemilihan unit fungsional dari produk; penentuan pilihan tentang

    batasan sistem, termasuk batasan ruang maupun waktu. Yaitu, inventarisasi

    kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting yang

    ditimbulkan oleh proses atauproduk tertentu terhadap lingkungan.

    Batasan sistem menentukan unit proses mana yang tercakup dalam

    pembahasan LCA dan batasan tersebut harus mencerminkan tujuan dari

    pembahasan. Kesimpulannnya, tahap ini mencakup deskripsi dari metode

    yang diaplikasikan untuk memperkirakan potensi dampak lingkungan dan

    dampak mana yang akan diperhitungkan.

    Langkah 2 (Analisis inventori (Inventory Analysis))Langkah kedua dalam life-cycle assessment adalah

    menginventrisasikan input, seperti bahan baku dan energi, dan output,

    seperti produk, produk samping, limbah, dan emisi, yang terjadi dan

    digunakan sepanjang daur hidupnya. Analisis inventori merupakan bagian

    LCA yang berisi inventori input yang berupa energi maupun bahan baku,

    dan output emisi maupun limbah. Pada proses ini dilakukan pengumpulan

    data kuantitatif untuk menentukan level atau tipe inputenergi maupun

    material pada suatu sistem industri dan hasil yang di lepaskan

    kelingkungan. Langkah ini terkadang membutuhkan porsi waktu dan data

    paling banyak di antara langkah-langkah yang lain.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    15/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 15

    Langkah 3 (Penakaran dampak(Impact Assessment))Hasil dari langkah life-cycle inventory merupakan kumpulan

    bahan/material yang terkandung dari setiap bahan yang digunakan atau

    yang dikeluarkan. Untuk mengubah tiap elemen dalam inventarisasi

    tersebut menjadi suatu kajian kualitatif terhadap kondisi lingkungan maka

    memerlukan suatu langkah untuk memperkirakan dampak lingkungan

    yang merupakan akibat dari emisi dan bahan yang digunakan. Sehingga,

    langkah ketiga ini adalah untuk memperkirakan dampak lingkungan dari

    semua inputdan outputyang sudah terkumpul dalam inventaris tahap dua.

    Langkah ini disebut life-cycle impact analysis. Penakaran dampak

    digunakan untuk menganalisis dampak suatu proses terhadap lingkungan

    dan kesehatan manusia yang telah didata secara kuantitatif pada penakaran

    inventori. Dalam pengklasifikasian, data inventori yang dihubungkan

    dengan efek potensi terhadap ekologi dan kesehatan manusia ditempatkan

    dalam kategori-kategori khusus.

    Langkah 4 (Interpretasi atau analisis perbaikan (Improvement Analysis))Langkah keempat dalam life-cycle assessment adalah untuk

    menginterpretasikan hasil dari langkah ketiga, bila mungkin disertakan

    saran untuk langkah perbaikan. Jika life-cycle assessmentditujukan untuk

    membandingkan produk, langkah ini bisa berisi tentang rekomendasi

    produk yang paling ramah terhadap lingkungan. Jika hanya satu produk

    yang dianalisis, saran untuk memodifikasi produk bisa ditambahkan dalam

    tahap ini. Langkah keempat ini disebut improvement analysis atau

    interpretation step. (Pada tahapan ini dilakukan interpretasi hasil, evaluasi,

    dan analisis terhadap usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk perbaikan).

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    16/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 16

    Gambar 3. Langkah-langkah utama dalam life-cycle analysis

    2.2.6 Keuntungan dan Kerugian menerapkan LCA

    Beberapa manfaat atau nilai penting dari life-cycle assessment antara

    lain:

    Pengambilan keputusan yang lebih baik tentang pemilihan produk dansistem produksi.

    Untuk mengidentifikasikan dampak utama terhadap lingkungan dantahap-tahap daur hidup produk.

    Membawa perusahaan pada efisiensi proses perusahaan Menyediakan langkah-langkah perbaikan yang berbasis lingkungan Memberikan solusi atas informasi yang keliru.

    Adapun pendapat yang lain mengenai manfaat LCA antara lain:

    1. Perbaikan produk : LCA dapat mengidentifikasi pilihan biaya paling

    efisien dan efektif bagi pengurangan dampak lingkungan dari produk

    atau jasa. Perbaikan sema cam itu dapat membuat produk lebih

    diinginkan oleh konsumen.

    2. Perbaikan proses. LCA dapat digunakan untuk menangani operasi dan

    proses produksi perusahaan. Ini adalah cara yang berguna untuk

    menghitung sumberdaya dan penggunaan energi. Ini dapat menawarkan

    pilihan bagi perbaikan efisiensi seperti menghindari pengolahan limbah,

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    17/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 17

    penggunaan sumberdaya lebih sedikit, dan memperbaiki kualitas

    perakitan.

    3. Perencanaan strategis. LCA dapat digunakan sebagai perencanaan

    strategis. Begitu peraturan lingkungan dan hara pan lingkungan

    meningkat, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan bagi

    perusahaan untuk memperbaiki operasi lingkungan mereka. Kinerja

    lingkungan juga cenderung menjadi lebih kritis bagi daya kompetisi

    internasional.

    Penerapan life-cycle assessment memberikan manfaat dari segi informasi

    dalam pengambilan keputusan yang besar bagi produsen dan marketers,antara

    lain:

    1. Informasi untuk bagian eksternal; Desain atau redesign produk dan proses

    produksi, pemilihan bahan, life-cycle management, dan perencanaan yang

    strategis.

    Shareholders berpengaruh pada investasi mereka Konsumen menilai atau mengkaji produk Kelompok penekan yang berkenaan dengan dengan pengaruh

    lingkungan organisasi

    Pembuat kebijakan memperhatikan pengaruh lingkungan terhadapproduk

    Pihak lain yang berkepentingan seperti investor Badan pengatur ekollabel Badan pengatur eko audit

    2. Informasi untuk bagian internal; Environmental labeling, environmental

    procurement, dan penentuan kebijakan public.

    Membuat dasar informasi yang luas, pada semua produk sumberkebutuhan dan pengeluaran

    Membantu untuk menentukan prioritas pada tindakan pedulilingkungan

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    18/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 18

    Menyediakan manajer dengan informasi untuk mengatur target dantindakan lingkungan yang berhubungan dan perbuatan atau tindakan.

    Sebagai pedoman perkembangan produk Menyediakan dasar untuk tuntutan pemasangan iklan latihan

    hubungan masyarakat

    Sebagai bagian dari proses audit suplier Membantu dalam memilih operasi praktek lingkungan yang terbaik.

    Beberapa pihak yang dapat menerapkan life-cycle assessmentantara lain :

    perancang produk dan produsen barang (pabrik) pemegang saham, ahli keuangan (akuntan), dan pihak asuransi pelanggan LSM lingkungan dan lembaga pelindung konsumen Pembuat kebijakan atau pemerintah

    Life-cycle assessmentjuga mempunyai beberapa kelemahan dalam

    pelaksanaannya. Beberapa kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :

    menyita waktu biaya yang cukup besar rawan konflik keterbatasan data : ketersediaan dan kualitas data life-cycle inventory permasalahan tentang metodologi : masih sedikitnya pihak yang setuju

    tentang metodologi analisis dampak tidak semua dampak lingkungan diperhatikan dan dipertimbangkan kesulitan dalam menginterpretasikan data kuantitatif menjadi dampak

    lingkungan yang ditimbulkan : ketidakpastian dalam inventarisasi dan

    dalam metodologi analisis dampak

    perbedaan dalam perumusan LCA yang akan menyebabkan hasilanalisis yang berbeda pula.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    19/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 19

    2.2.7 Peranan Akuntan

    LCA membutuhkan keahlian teknis dan ilmiah secara dominan, sehingga

    prinsip-prinsip proses dapat dimengeri dengan mudah- kemudian ditambahkan ke

    manajemen dan lainnya dengan perspektif sistem bisnis.

    Hal ini secara jelas memakai akuntan-akuntan yang memiliki keahlian dan

    pengalaman dalam mengumpulkan bukti dan mengevaluasi, desain sistem dan

    evaluasi, dan audit yang memilki peran penting dalam pengembangan LCA.

    Gambar di bawah ini menyediakanpotential gide untuk para akuntan.

    Daftar siklus daur hidup untuk akuntanKeterlibatan

    akuntan

    Pre- LCA

    membuat tujuan dari siklus daur hidup mengidentifikasi keadaan yang memaksa dalam siklus daur

    hidup (waktu, biaya dll).

    LCA- Inventory

    menentukan tingkat pengaruh dari produk (keatas, maupuunke bawah)

    memberikan definisi batasan dari analisis dan asumsi merancang sistem untuk mengumpulkan informasi yang

    relevan.

    mengumpulkan informasi mengumpulkan informasi audit.

    LCA- Impact Analysis

    mendefinisikan pengaruh yang menjadi pertimbangan menentukan kajian resiko yang di ambil mengubah persediaan barang siklus daur hidup pengaruh

    yang relevan

    pengaruh informasi audit. pengaruh beban

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    20/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 20

    LCA- Improvement Analysis

    menetapkan anggaran yang tersedia.

    menetapkan prioritas lingkungan mengidentifikasi area dimana kemajuan yang signifikan itu

    ada

    memeriksa alternatifalternatif alternatif-alternatif biaya dan beban. mencatat hasil dari perkembangan dan reaksi dari apa yang

    dibutuhkan mengaudit hasilnya.

    Post- LCA

    asses pencapaian tujuan. membuat informasi tersedia untuk kemantapan yang lebih

    luas.

    membuat tujuan yang baru

    2.3 Hubungan antara Biaya Lingkungan dengan Analisis Daur Hidup

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    21/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 21

    Raw Materials atau Bahan Baku: 1. Menggunakan sesedikit mungkinmaterial berdampak negatif terhadap lingkungan; 2. Menggunakan sesedikit

    mungkin material;

    Manufacture atau Manufaktur (proses industri atas bahan baku): 3.Menggunakan lebih sedikit sumber daya; 4. Memproduksi sesedikit

    mungkin polusi dan limbah; 5. Mengurangi dampak distribusi;

    Use atau Penggunaan: 6. Menggunakan sedsedikit mungkin sumber daya; 7.Meminimasi penggunaan yang mengakibatkan polusi dan limbah; 8.

    Mengoptimalkan kegunaan dan usia kegunaan;

    End of life atau Akhir Kegunaan Produk: 9. Kurangi dampak lingkungandari material. 10. Re-Use dan re-cyclcling lebih mudah.

    Msalnya, pada langkah ke-4, perusahaan mengaplikasikan teknologi

    Underground Coal Gasification, denitrifikasi, desulfurisasi, penyaring debu,

    separator CO2, dan lain-lain. Biaya teknologi untuk membeli bahan baku untuk

    bukan hasil produksi, mencegah limbah dan mengolah produk agar tidak merusak

    lingkungan, merupakan salah satu komponen biaya lingkungan.

    Berdasarkan kutipan pada Schempf:1999 dan Curran:1996,

    minimalisasi limbah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1. ReduceUpaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan baku seefisien

    mungkin di dalam suatu proses produksi. Juga meperhatikan agar

    limbah yang terbuang menjadi sedikit.

    2. ReuseUpaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalami

    proses pengolahan atau perubahan bentuk. Reuse dapat dilakukan di

    dalam atau di luar daerah proses produksi yang bersangkutan.

    3. RecycleUpaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melalui

    pengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang

    sama maupun produk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan di

    dalam atau di luar daerah proses produksi yang bersangkutan.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    22/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 22

    4. RecoveryUpaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untuk

    memperoleh kembali materi/energi yang terkandung di dalamnya.

    System Life Cycle Anaysis (LCA), atau LCA merupakan evaluasi

    dari dampak teknologi, ekonomi dan lingkungan yang relevan dari

    proses, produk atau sektor perekonomian sepanjang siklus hidup

    5. LandfillLandfill termasuk pembuangan limbah internal di mana seorang

    produser limbah melakukan pembuangan limbah mereka sendiri di

    tempat produksi. Landfill sendiri merupakan pemanfaatan limbah

    sampah dengan cara tumpukan pada satu lahan yang sebelumnya telah

    digali dan tanah litany dipadatkan. Lahan ini disebut desbut ground

    liner.

    Hirarki Pencegahan Polusi

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    23/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 23

    BAB III

    STUDI KASUS

    3.1 Contoh Studi Kasus Analisis Daur Hidup pada Industri

    Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah satu jenis instalasi

    pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat dari mesin turbin yang

    diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pemanasan oleh batubara. PLTU

    batubara adalah sumber utama dari listrikdunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia

    bergantung pada batubara, hal ini dikarenakan PLTU batubara bisa menyediakan

    listrik dengan harga yang murah. Kelemahan utama dari PLTU batubara adalah

    pencemaran emisi karbonnya sangat tinggi, paling tinggi dibanding bahan bakar

    lain.

    Sumber energi di Indonesia ditandai dengan keterbatasan cadangan

    minyak bumi, cadangan gas alam yang mencukupi serta cadangan batubara yang

    melimpah. Sumber daya energi batubara diperkirakan sebesar 36,5milyar ton,

    dengan sekitar 5,1 milyar ton dikategorikan sebagai cadangan terukur.Sumber

    daya ini sebagian besar berada di Kalimantan yaitu sebesar 61 %, di Sumatera

    sebesar 38 % dan sisanya tersebar di wilayah lain. Selama sepuluh tahun terakhir

    ini penggunaan batubara dalam negeri terus mengalami pertumbuhan sejalan

    dengan pertumbuhan perekonomian dan industrialisasi. Sektor tenaga listrik

    merupakan sektor yang mengkonsumsi batubara paling besar. Pada saat ini ada 30

    % pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar batubara. Diperkirakan

    konsumsi batubara untuk pembangkit listrik akan mencapai dua kali lipat pada

    awal abad 21. Permasalahan utama dalam pemanfaatan batubara adalah gas buang

    hasil pembakaran yang menghasilkan polutan seperti SO2, NO2, dan abu terbang

    (fly ash). Pembakaran batubara juga menghasilkan CO2 yang berperan dalam

    proses pemanasan global. Permasalahan tersebut sedang dicari pemecahannya

    melalui penelitian yang telah dan sedang dikembangkan saat ini. Banyak

    penelitian secara teknis yang telah dilakukan untuk mengurangi dampak negatif

    kegiatan PLTU batubara diantaranya adalah sistem pembakaran batubara

    http://id.wikipedia.org/wiki/Turbinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Emisi_karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Emisi_karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Turbin
  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    24/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 24

    bersih[1], dan teknologi daur kombinasi gasifikasi batubara terintegrasi yang

    dapat menurunkan tingkat emisi yang dihasilkan PLTU batubara. Aktivitas riset

    dalam PLTU batubara saat ini dapat menerapkan konsep Penakaran Daur Hidup

    atau Life Cycle Assessment (LCA). LifeCycle Assessmentmerupakan salah satu

    metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak suatu produk terhadap

    lingkungan. Konsep dasar LCA didasarkan pada pemikiran bahwa suatu sistem

    industri tidak dapat terlepas dengan lingkungan tempat industri itu berada.

    Masyarakat Toksikologi Lingkungan dan Kimia (Society for Environmental

    Toxicology and Chemistry / SETAC) telah berperan penting dalam

    mengembangkan kerangka kerja LCA dan telah menstandarisasinya dengan seri

    ISO 14040 khusus mengenai LCA. Studi LCA telah digunakan untuk

    menganalisis dampak lingkungan rumah sakit, industri lampu, dan mengevaluasi

    emisi gas rumah kaca dari PLTN. Penakaran daur hidup dapat digunakan untuk

    identifikasi permasalahan dalam siklus hidup PLTU batubara dan pengembangan

    kebijakan untuk perbaikan dan merupakan suatu aspek lingkungan dari produk.

    Tujuan utama studi pendahuluan Penakaran Daur Hidup (Life Cycle

    Assessment/LCA) ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis aspek lingkungan

    PLTU batubara kapasitas 50 MWatt. Semua aliran bahan, energi dan emisi untuk

    tiap-tiap tahapan sistem dianalisis mulai dari penambangan batubara sampai

    energi listrik tersuplai pada konsumen. Dengan melakukan studi pendahuluan

    LCA diharapkan dapat digunakan untuk mengidentifikasikan peluang untuk

    meningkatkan suatu sistem proses yang berwawasan lingkungan.

    3.2 Pembahasan Studi Kasus

    Cakupan

    Dalam LCA ini mempunyai cakupan semua proses yang penting dalam

    produksi listrik PLTU batubara mulai dari proses penambangan batubara,

    pengolahan batu bara, transportasi dan pengoperasian PLTU. Cakupan LCA ini

    ditunjukkan pada gambar 1.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    25/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 25

    Analisis Inventori

    Sebelum dilakukan analisis inventori perlu diketahui terlebih dulu tentang

    deskripsi PLTU batubara yang akan dianalisis. PLTU batubara pada umumnya

    terdiri atas boiler penghancur batubara (pulverized coal boiler), Pada analisis ini

    jenis batubara yang digunakan adalah batubara bituminous. PLTU batubara 50

    Mwatt = 4,29923.107 kkal/jam ~ 100% Panas diubah menjadi listrik =

    (4,29923.107 x (100/65) = 66.142.000 kkal/jam ~ 65 % Kebutuhan batubara =

    (66.142.000 kkal/jam : 7555,3 kkal/kg) = 8.754,384 kg/jam Dalam sehari

    membutuhkan batubara = 210.105,224 kg/hari = 210,1 ton/harBerdasarkan cakupan LCA yang telah ditentukan, analisis inventori dilakukan

    pada empat tahap, yaitu :

    a. penambangan batubara;

    b. transportasi;

    c. pengolahan batubara

    d. proses dalam PLTU

    Penambangan batubara

    PLTU batubara kapasitas 50 Mwatt dengan dengan efisiensi 65 %

    memerlukan bahan baku batubara sebanyak 210,1 ton/hari sebagai bahan

    bakarnya. Pada analisis ini proses penambangan batubara yang digunakan adalah

    proses penambangan batubara bawah tanah. Proses penambangan batubara bawah

    tanah terdiri atas proses pemotongan (cutting), pengeboran (drilling), peledakan

    (blasting), pemuatan (loading), dan pengangkutan (hauling). Inventori untuk input

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    26/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 26

    material, energi penambangan batubara bawah tanah dengan kapasitas 1 juta ton

    batubara/tahun dari NERL (National Renewable Energy Laboratory) ditunjukkan

    pada Tabel 3, 4, dan 5.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    27/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 27

    Transportasi

    Lokasi pertambangan batubara berjarak 200 km dari pabrik pengolahan

    batubara. Pola transportasi yang digunakan adalah truk dan kereta api.

    Transportasi batubara menggunakan truk sejauh 40 km sedangkan transportasi

    menggunakan kereta api untuk jarak 160 km.

    Pengolahan Batubara

    Batubara hasil tambang perlu diolah terlebih dulu untuk meningkatkan

    kualitas pembakarannya dan menurunkan emisi pembakaran. Proses pengolahan

    batubara pada umumnya terdiri dari proses pengecilan ukuran batubara dan

    pemisahan batubara dari bahan mineral pengotor lain. Menurut Kirk-Othmers

    Encyclopedia of Chemical Technology proses pengolahan batubara yang palingbanyak digunakan adalah proses pencucian Jig (JigWashing). Dalam proses Jig

    washing, batubara dipisahkan dari pengotor dengan proses getaran aliran air

    (pulsating flow water). Partikulat batubara bersih yang ringan akan keluar pada

    bagian atasJig dan pengotor yang lebih berat akan keluar dari bawah.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    28/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 28

    Proses dalam PLTU

    Analisis inventori pada proses dalam PLTU dimulai dari batubara masuk

    pada sistem PLTU hingga dihasilkannya listrik. Sumber data untuk membuat

    analisis inventori menggunakan data dari NERL. Hasil inventori ditunjukkan pada

    Tabel 9, 10, dan 11.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    29/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 29

    Penakaran Dampak

    Data mengenai efek negatif yang diakibatkan dari masing-masing kategori

    telah dirangkum pada Tabel 13 walaupun tidak menjelaskan secara lengkap efek

    toksikologinya. Tujuan utama penakaran dampak ini hanya memberikan informasi

    mengenai dampak emisi PLTU batu bara pada ekologi dan kesehatan manusia.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    30/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 30

    Interpretasi atau Analisis Perbaikan

    Batubara sangat potensial digunakan sebagai bahan bakar pembangkit

    listrik di masa depan tetapi banyak kendala yang dihadapi untuk memanfaatkan

    batubara secara besarbesaran. Kendala tersebut antara lain:

    a. batubara berbentuk padat sehingga sulit dalam penanganannya,

    b batubara banyak mengandung unsur sulfur dan nitrogen yang bisa

    menimbulkan emisi polutan yang berbahaya, dan

    c. batubara mengandung banyak unsur karbon bila dibakar akan menghasilkan

    gas CO2 yang dapat menyebabkan pemanasan global.

    Usaha untuk mengurangi dampak negatif PLTU batubara dapat dimulai

    dari proses penambangan batubara. Salah satu proses yang dapat digunakan

    adalah dengan teknologi Underground Coal Gasification (UCG). Teknologi ini

    merupakan proses untuk mengkonversikan batubara secara in-situ menjadi bahan

    bakar gas dan untuk penggunaan industri kimia lainnya. Proses UCG ini

    dilakukan melalui injeksi uap dan udara atau oksigen (O2) ke dalam lapisan

    batubara (coal seam) yang berada di bawah permukaan tanah melalui sumur

    produksi (production well). Di lapisan batubara bawah tanah akan terbentuk

    rongga (cavity) dan terjadi proses gasifikasi serta proses kimiawi, yaitu batubara

    tersebut akan terbakar menghasilkan gas. Gas ini kemudian disalurkan melalui

    pipa khusus ke permukaan tanah, di tempat ini terletak instalasi pengolahan gas

    (gas processing).

    Sebagian gas dipergunakan sebagai bahan bakar stasiun pembangkit

    tenaga listrik dan sebagian lagi dipergunakan sebagai bahan sintesis (syngas)

    bahan kimia, seperti hidrogen, dan metano. Usaha lain yang dapat dilakukan

    untuk membuat PLTU batubara yang ramah lingkungan dapat menerapkan

    teknologi bersih batubara. Batubara yang dibakar di boiler akan menghasilkan

    tenaga listrik serta menghasilkan emisi seperti partikel, SO2, NOx, dan CO2.

    Emisi tersebut dapat dikurangi menggunakan teknologi seperti denitrifikasi,

    desulfurisasi, electrostratic precipitator(penyaring debu), dan separator CO2.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    31/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 31

    Upaya untuk peningkatan pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan

    metode mengubah atau memanfaatkan limbah menjadi produk baru yang bernilai

    ekonomis. Pengelolaan yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

    a. Mengolah Polutan menjadi Gipsum Proses ini dimulai dengan pemisahan

    polutan yang dapat dilakukan menggunakan penyerap batu kapur atau

    Ca(OH)2. Gas buang dari cerobong dimasukkan ke dalam fasilitas flue gas

    desulfurization (FGD) kemudian disemprotkan udara sehingga SO2 dalam gas

    buang teroksidasi oleh oksigen menjadi SO3. Gas buang selanjutnya

    didinginkan dengan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air (H2O) membentuk

    asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat selanjutnya direaksikan dengan Ca(OH)2

    sehingga diperoleh hasil pemisahan berupa gipsum (gypsum). Gas buang yang

    keluar dari sistim FGD sudah terbebas dari oksida sulfur.

    b. Mengolah polutan menjadi pupuk Peralatan berteknologi tinggi lain yang kini

    mulai dipakai untuk mengolah polutan penyebab hujan asam adalah electron

    beam machine atau Mesin Berkas Elektron (MBE). Proses pembersihan gas

    buang dilakukan dengan mendinginkan SOx dan NOx dengan semburan air

    (H2O). Ke dalam campuran senyawa ini selanjutnya ditambahkan gas

    ammonia dan dialirkan ke dalam tabung pereaksi (vessel). Campuran senyawa

    yang mengalir dalam tabung pereaksi ini selanjutnya diirradiasi dengan berkas

    elektron. Gas-gas polutan akan berubah, SOx menjadi SO3 dan Nox menjadi

    NO3 karena mendapatkan tambahan energi dari elektron. Kedua senyawa

    tersebut bereaksi dengan air sehingga dihasilkan produk antara (intermediate

    product) berupa asam sulfat dan asam nitrat. Setelah 0,1 detik dari proses

    irradiasi, produk antara (asam sulfat dan asam nitrat) bereaksi dengan ammonia

    sehingga dihasilkan produk akhir berupa ammonium sulfat dan ammonium

    nitrat. Kedua senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk sulfat

    dan pupuk nitrogen.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    32/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 32

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Penakaran daur hidup (LCA) adalah suatu metode pengukuran dampak

    suatu produk tertentu terhadap ekosistem yang dilakukan dengan

    mengidentifikasikan, mengukur, menganalisis, dan menakar besarnya konsumsienergi, bahan baku, emisi serta faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan

    produk tersebut sepanjang siklus hidupnya.

    Tujuan utama studi pendahuluan Penakaran Daur Hidup (Life Cycle

    Assessment/LCA) ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis aspek

    lingkungan.

    Langkah Utama Analisis Daur Hidup adalah ; Langkah 1 (Tujuan dan

    cakupan (Goal and Scoping)), Langkah 2 (Analisis inventori (Inventory

    Analysis)), Langkah 3 (Penakaran dampak (Impact Assessment)), dan Langkah 4

    (Interpretasi atau analisis perbaikan (Improvement Analysis)).

    Analisis inventori dilakukan dengan menginventori input energi dan

    bahan baku, output emisi dan limbah yang dihasilkan.

    Pada PLTU Batubara 50 Mwatt, penakaran dampak (Life Cycle Impact

    Assessment) digunakan untuk menganalisis dampak proses PLTU batubara

    terhadaplingkungan dan kesehatan manusia yangtelah di data secara kuantitatif

    pada penakaran inventori. Interpretasi hasil LCA dapat digunakan untuk

    merancang usaha-usaha dalam sistem PLTU batubara sehingga lebih ramah

    lingkungan

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    33/34

    Analisis Biaya Lingkungan MenggunakanLife Cycle Analysis pada Industri| 33

    4.2 Saran

    Perusahaan sebaiknya mengunakan LCA, karena LCA berorientasi kepada

    produk dan jasa, integrative, dan dirancang untuk menyediakan informasi paling

    ilmiah dan kuantitatif yang mungkin untuk pengambilan keputusan.Komitmen

    perusahaan saja tidak cukup apabila tidak didukung political will atau komitmen

    dari pemerintah.Pemerintah juga sebaiknya ikut ambil andil dalam penetapan dan

    kebijakan yang lebih baik lagi, dan pelaksanaan serta pemantauan harus lebih baik

    juga.

  • 8/4/2019 IV. Makalah Print

    34/34

    DAFTAR PUSTAKA

    Abioso, Wanita Subadra. 2007. Daur Hidup Gedung Dalam Sistem Arsitektur.

    16743-16844-2-PB.pdf. Bandung. FTIK Unikom. [29 Mei 2011]

    Megasari, Kartini dkk. 2008. Penakaran Daur Hidup Pembangkit Listrik Tenaga

    Uap (PLTU) Batubara Kapasitas 50 Mwatt. 53389856-50-

    KartiniMegasari479-487 .pdf. Yogyakarta. Sekolah Tinggi Teknologi

    Nuklir. [29 Mei 2011]

    Purwanto, Andrie Trie. 2009. Perangkat Manajemen Lingkungan.http://andietri.tripod.com/jurnal/book-1.htm.[29 Mei 2011]

    Rossje. 2006. Akuntansi Lingkungan, Suatu Perspektif.

    http:///www.rossje.com/akuntansi-lingkungan-suatu-perspektif.html. [29

    Mei 2011]

    http://andietri.tripod.com/jurnal/book-1.htmhttp://www.rossje.com/akuntansi-lingkungan-suatu-perspektif.htmlhttp://www.rossje.com/akuntansi-lingkungan-suatu-perspektif.htmlhttp://www.rossje.com/akuntansi-lingkungan-suatu-perspektif.htmlhttp://www.rossje.com/akuntansi-lingkungan-suatu-perspektif.htmlhttp://andietri.tripod.com/jurnal/book-1.htm