Makalah Anjak Piutang Fix

44
Perbankan Anjak Piutang (Factoring) Disusun oleh : 1. Rio Siswanto (130210301050) 2. Rulyanto Ratno Saputro (130210301053) 3. Dely Achmad Aggiawan (130210301056) 4. Ade Wahyu Oktasilvia (130210301060) 5. Shinta Nurafni Untari (130210301065) 6. Nadlirotu Nisa' (130210301072) 7. Suci Fitria Ningsih (130210301092) Kelas A PENDIDIKAN EKONOMI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

description

anjak piutang adalah salah satu lembaga pembiayaan untuk perusahaan perdagangan.

Transcript of Makalah Anjak Piutang Fix

Page 1: Makalah Anjak Piutang Fix

Perbankan

Anjak Piutang (Factoring)

Disusun oleh :

1. Rio Siswanto (130210301050)

2. Rulyanto Ratno Saputro (130210301053)

3. Dely Achmad Aggiawan (130210301056)

4. Ade Wahyu Oktasilvia (130210301060)

5. Shinta Nurafni Untari (130210301065)

6. Nadlirotu Nisa' (130210301072)

7. Suci Fitria Ningsih (130210301092)

Kelas A

PENDIDIKAN EKONOMI

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Makalah Anjak Piutang Fix

DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................11.2 Rumusan Masalah.................................................................................21.3 Tujuan dan Manfaat..............................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Pengertian Anjak Piutang.....................................................................32.2 Kegiatan Anjak Piutang........................................................................42.3 Pihak – Pihak yang Terkait dalam Anjak Piutang................................72.4 Jenis – Jenis Anjak Piutang..................................................................82.5 Jasa dan Biaya dalam Anjak Piutang....................................................132.6 Keuntungan Anjak Piutang...................................................................

BAB 3. PENUTUP..........................................................................................21

3.1 Kesimpulan...........................................................................................213.2 Saran.....................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25

ii

Page 3: Makalah Anjak Piutang Fix

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran anjak piutang sangat membantu kegiatan bisnis. Merupakan

kenyataan bahwa terjadi proses tawar menawar antara pembeli dan

penjual,maupun antar penjual agar dapat menjual produk dan jasanya. Salah

satu tawaran yang diberikan adalah kemudahan dalam membayar yang berupa

pembayaran berjangka. Akan tetapi pemberian fasilitas ini mengandung

konsekuensi yang akan berdampak pada kemampuan kas perusahaan. Ini

merupakan usaha pemecahan salah satu masalah kadangkala tidak sejalan

dengan penyelesaian masalah yang lain.Ambillah contoh, untuk

meningkatkan penjualan maka perusahaan dapat meningkatkan penjualan

kepada pelanggan dengan cara kredit. Namun disisi lain, peningkatan

penjualan dengan cara kredit ini akan menambah rumit dalam

pengadministrasian penjualan, karena menyangkut masalah tagihan dan

resiko tidak terbayarnya piutang penjualan. Peningkatan penjualan juga

menuntut konsekuensi bahwa perusahaan tersebut juga harus menyediakan

modal kerja yang lebih besar, karena modal cara tersebut menyebabkan

modal kerja perusahaan yang tertanam dalam piutang dagang. Skema

pembiayaan yang ditawarkan melalui anjak piutang memberikan satu

alternatif solusi terhadap masalah diatas. Jasa yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan anjak piutang tidak hanya sekedar pembiayaan murni melainkan

juga jasa non peembiayaan seperti administrasi penjualan dan penagihan

piutang dagang.

Dalam transaksi anjak piutang, tagihan penjual kepada pembeli

dialihkan kepada perusahaan anjak piutang sehingga penjual tidak perlu

menagihnya. Dengan cara ini, kas yang diterima penjual dapat digunakan

untuk membiayai biaya tertentu. Namun, biaya yang harus dibayarkan

tersebut dapat dikompensasi dengan potongan penjualan yang didapatkan dari

Page 4: Makalah Anjak Piutang Fix

pemasok apabila penjual membeli bahan baku secara tunai dari hasil

pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang. Hal ini merupakan inti

dari transaksi anjak piutang yang dilakukan antar penjual dengan perusahaan

anjak piutang, yaitu hubungan yang saling menguntungkan antar kedua belah

pihak. Aspek yang saling menguntungkan inilah yang menjadi pedoman

kunci bagi suksesnya transaksi anjak piutang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Anjak piutang?

2. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Anjak Piutang?

3. Siapa pihak-pihak yang terlibat dan fasilitas yang diberikan dalam Anjak

Piutang?

4. Apa saja produk dan biaya yang diberikan dalam Anjak Piutang?

5. Bagaimana keuntungan dalam Anjak Piutang?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui pengertian Anjak Piutang.

2. Mengerti kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Anjak Piutang.

3. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dan fasilitas yang diberikan dalam

Anjak Piutang.

4. Mengetahui jasa-jasa dan biaya yang diberikan dalam Anjak Piutang.

5. Mengetahui keuntungan dalam Anjak Piutang.

2

Page 5: Makalah Anjak Piutang Fix

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anjak Piutang

Anjak piutang (factoring) adalah suatu kontarak di mana perusahaan

anjak piutang menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya: jasa pembiayaan,

jasa perlindungan terhadap resiko kredit dan untuk klien berkewajiban kepada

perusahaan anjak piutang secara terus menerus menjual atau menjaminkan

piutang yang berasal piutang yang berasal dari penjualan barang-barang atau

pemberian jasa-jasa.

Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan

kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta

pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan (debitur)

dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar negeri (Keputusan Menteri

Keuangan No.1251/KMK.013/1988 taanggal 20 Desember 1988).

Dari definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan anjak

piutang meliputi:

1. Pengambil alihan tagihan suatu perusahaan, baik dengan cara dibeli atau

dengan cara lain sesuai dengan kesepakatan.

2. Mengelola usaha penjualan kredit pada suatu perusahaan.

3. Penagihan piutang perusahaan klien.

Anjak piutang (bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi

keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan)

dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang

dan pinjaman bank. Pertama, anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan

kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman,

melainkan pembelian suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank

melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

3

Page 6: Makalah Anjak Piutang Fix

2.2 Kegiatan Anjak Piutang

Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan no.84/PMK.012/2006

tentang perusahaan pembiayaan pasal 4 :

1. Kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk pembelian piutang dagang

jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut

2. Kegiatan anjak piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan dalam bentuk anjak piutang tanpa jaminan dari penjual piutang

(without recourse) dan anjak piutang dengan jaminan dari penjual piutang

(with recourse).

Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan no.1251 tahun 1988

tentang ketentuan dan tata cara pelaksanann lembaga pembiayaan, kegiatan

anjak piutang terdiri dari:

1. Pengambilan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.

2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan

harga yang sesuai dengan kesepakatan.

3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan

anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi atau perusahaan

sesuai kesepakatan.

Imbalan yang diterima oleh perusahaan anjak piutang baik beruapa

service charge, provisi, dan diskon, akan dicatat secara akrual sehingga pada

saat penandatanganan perjanjian akan di akui pajak terutang. Dasar

pengenaan pajak atas penyerahan jasa anjak piutang adalah 5% dari jumlah

imbalan yang di terima dan pajak masukan yang berhubungan dengan

kegiatan anajak piutang tidak dapat di kreditkan.

Kegiatan Anjak Piutang merupakan salah satu kegiatan dari

perusahaan pembiayaan,di mana Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha

yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat

dalam bentuk :

1. Giro

2. Deposito

4

Page 7: Makalah Anjak Piutang Fix

3. Tabungan

4. Surat Sanggup Bayar/Promissory Note

Perusahaan Pembiayaan dan/atau Perusahaan Anjak Piutang dapat

menerbitkan Surat Sanggup Bayar hanya sebagai jaminan atas utang kepada

bank yang menjadi krediturnya,ketentuan tersebut di atas berdasarkan Surat

Keputusan Presiden No 61 Tahun 1988.Ketentuan di atas dipertegas kembali

oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 448/KMK.017/2000 tanggal

27 Oktober 2000 tentang Perusahaan Pembiayaan yang menyatakan bahwa:

1. Perusahaan Pembiayaan dilarang:

a. Menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk

giro,deposito,tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

b. Menerbitkan Surat Sanggup Bayar(Promisory Note),kecuali sebagai

jaminan atas utang kepada bank yang menjadi krediturnya.

c. Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada pihak lain.

2. Surat Sanggup Bayar(Promissory Note) yang dibuat dan dikeluarkan oleh

Perusahaan Pembiayaan tidak dapat dialihkan dan wajib dicantumkan

kata kata “tidak dapat dialihkan(non negotiable)”.

Selain ketentuan tersebut di atas, perusahaan pembiayaan dan/atau

perusahaan anjak piutang masih mempunyai batasan batasan terutama dalam

hal penerimaan pinjaman dan penyertaan.Adapun ketentuan yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

1. Pinjaman yang Diterima

a. Perusahaan Pembiayaan dapat menerima pinjaman baik dari dalam

maupun luar negeri.

b. Jumlah pinjaman bagi setiap Perusahaan Pembiayaan ditetapkan

setinggi tingginya sebesar 15(lima belas) kali jumlah modal

sendiri(net worth) Perusahaan Pembiayaan setelah dikurangi

penyertaan,istilah ini biasanya disebut Gearring Ratio.

5

Page 8: Makalah Anjak Piutang Fix

c. Jumlah pinjaman luar negeri ditetapkan setinggi tingginya sebesar

5(lima) kali jumlah modal sendiri(net worth) Perusahaan Pembiayaan

setelah dikurangi penyertaan.

d. Modal sendiri(net worth) bagi perusahaan anjak piutang dan/atau

perusahaan pembiayaan yang berbentuk hukum :

Perseroan Terbatas,terdiri dari modal disetor ditambah dengan laba

ditahan,laba tahun berjalan,cadangan umum yang belum

digunakan,agio saham,dan pinjaman subordinasi yang dihitung

berdasarkan laporan keuangan posisi bulan terakhir.

Koperasi,terdiri dari simpanan pokok,simpanan wajib,hibah,modal

penyertaan,dana cadangan,dana sisa hasil usaha,dikurangi

penyertaan dan kerugian yang dihitung berdasarkan laporan

keuangan posisi bulan terakhir.

e. Pinjaman subordinasi merupakan pinjaman yang diterima perusahaan

anjak piutang dan/atau perusahaan pembiayaan dengan syarat:

minimum berjangka waktu 5(lima) tahun

dalam hal terjadi likuidasi,hak tagih berlaku paling akhir dari

segala pinjaman yang ada

dituangkan dalam perjanjian tertulis antara perusahaan anjak

piutang dan/atau perusahaan pembiayaan dengan pemberi

pinjaman.

f. Pinjaman subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen

modal sendiri sebanyak banyaknya sebesar 50%(limapuluh perseratus)

dari modal disetor.

g. Setiap pinjaman subordinasi yang diterima oleh perusahaan anjak

piutang dan/atau perusahaan pembiayaan wajib dilaporkan kepada

menteri selambat lambatnya 10(sepuluh) hari setelah pinjaman

diterima.

6

Page 9: Makalah Anjak Piutang Fix

2. Penyertaan Perusahaan Pembiayaan

a. Perusahaan pembiayaan dan/atau Perusahaan Anjak Piutang hanya

dapat melakukan penyertaan modal pada perusahaan di sektor

keuangan.

b. Penyertaan modal pada setiap perusahaan tidak boleh melebihi 25%

(dua puluh lima perseratus) dari modal disetor perusahaan yang

bersangkutan.

c. Jumlah seluruh penyertaan modal perusahaan anjak piutang dan/atau

perusahaan pembiayaan tidak boleh melebihi 40%(empat puluh

perseratus) dari jumlah modal sendiri perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Pihak-pihak yang Terkait dalam Anjak Piutang

Dalam kegiatan anjak piutang terdapat tiga pelaku utama yang

terlibat yaitu: perusahaan anjak piutang (factor), klien (supplier), dan

nasabah (customer) atau disebut debitor. Factor adalah perusahaan atau pihak

yang menawarkan jasa anjak piutang.Klien adalah pihak yang menggunakan

jasa perusahaan anjak piutang.Sedangkan nasabah adalah pihak-pihak yang

mengadakan transaksi dengan klien.Istilah klien (client) dan nasabah

(customer) dalam mekanisme anjak piutang memiliki pengertian yang

berbeda.Perusahaan anjak piutang memiliki klien dalam hal ini supplier,

selanjutnya klien yang memiliki nasabah (customer).Mekanisme anjak

piutang diawali dari adanya transaksi jual beli barang atau jasa yang

pembayarannya secara kredit. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan anjak

piutang dijelaskan dalam gambar berikut:

1. Perusahaan Factoring

2. Transaksi Factoring (pengalihan piutang)

3. Klien

4. Transaksi Jual Beli

5. Pembayaran

6. Supplier (Penjual)

7

Page 10: Makalah Anjak Piutang Fix

Penggunaan jasa perusahaan anjak piutang sangat membantu

perusahaan dalam kondisi antara lain sebagai berikut:

1. Perusahaan yang sedang melakukan ekspansi pemasaran.

Perusahaan anjak piutang dapat memberikan informasi mengeni keadaan

pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan yang bersangkutan (klien).

2. Perusahaan baru yang berkembang pesat, sementara bagian kreditnya

kurang mampu mengimbangi ekspansi perusahaan.

Dengan jasa factoring, pihak klien diharapkan dapat menyusun rencana

ekspansi secara lebih leluasa, dan fungsi pengelolaan kredit diambil alih

oleh perusahaan anjak piutang.

3. Perusahaan klien akan dapat beroperasi lebih efisien dengan menyerahkan

pengelolaan kreditnya kepada perusahaan anjak piutang karena tidak perlu

lagi membentuk unit organisasi yang berfungsi sebagai bagian kredit yang

tentunya akan menambah biaya operasi.

4. Perusahaan dapat memeproleh pembiayaan siap pakai yang disediakan

oleh perusahaan anjak piutang.

2.4 Jenis-jenis Anjak Piutang

Fasilitas anjak piutang yan ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang dapat

dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:

2.4.1 Berdasarkan Pelayanan

8

Page 11: Makalah Anjak Piutang Fix

a. Full Service Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa secara menyeluruh,

baik jasa pembiayaan maupun nonpembiayaan.

b. Bulk Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan

pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa

memberikan jasa lain seperti resiko piutang, administrasi

penjualan, dan penagihan.

c. Maturity Factoring

Pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan oleh klien tetapi

oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi

atas tagihan.

d. Finance Factoring

Anjak piutang jenis ini hanya menyediakan fasilitas pembiayaan

saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.

Penyediaan pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur

pada perusahaan factoring sampai sejumlah 80% dari nilai

seluruh faktur sesuai dengan besarnya plafon pembiayaan (limit

kredit). Klien tetap harus bertanggung jawab terhadap

pembukuan piutang dan penagihannya, termsuk menanggung

risiko tidak tertagihnya piutang tersebut.

2.4.2 Berdasarkan Penanggungan Resiko

a. With Recourse Factoring

Berkaitan dengan risiko debitur yang tidak mampu memenuhi

kewajibannya.Keadaan ini bagi perusahaan anjak piutang merupakan

ancaman risiko. Dalam perjanjian with recourse, klien akan

menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada

perusahaan anjak piutang. Oleh karena itu, perusahaan anjak piutang

akan mengemblikan tanggung jawab (recourse) pembayaran piutang

kepada klien atas piutang yang tidak tertagih dari customer. uang

9

Page 12: Makalah Anjak Piutang Fix

muka proporsi tertentu kepada klien atas piutang atau faktur yang

diserahkan

b. Without Recourse Factoring

Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya

piutang yang telah dialihkan leh klien.Namun, dalam perjanjian

anjak piutang daat dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya

tagihan dapat diberlakuakan bentuk recourse.Ini untuk

menghindarkan tagihan yang tidak diabayar karena pihak klien

ternayat mengirimkan barang yang cacat atau tidak sesuai dengan

perjanjian kepada nasabahnya.Dengan demikian customer berhak

untuk mengembalikan barang yang telah diserahkan tersebut dan

terlepas dari kewajiban pembayaran utang.Dalam hal terjadi kasus

demikin, perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan

tersebut kepada klien.

2.4.3 Berdasarkan Perjanjian

a. Disclosed Factoring

Pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan

sepengetahuan pihak debitur (customer).Oleh karena itu pada saat

piutang terebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak

tagih pada debitur yang bersangkutan.Untuk dapat melakukan hal

tersebut di dalam faktur dicantumkan pernyataan bahwa bahwa

piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada

perusahaan anjak piutang.

Mekanisme anjak piutang dengan fasilitas disclosed dapat dilihat

sebagai berikut:

10

Page 13: Makalah Anjak Piutang Fix

Keterangan:

1. Penjualan secara kredit kepada customer (debitur)

2. Kontrak factoring antara supplier (klien) dengan perusahaan

factoring (factor) disertai dengan penyerahan faktur-faktur dan

dokumen terkait lainnya.

3. Pemberitahuan kepada customer mengenai kontrak factoring.

4. Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan

dalam waktu 24 jam. Pembayaran tersebut berjumlah sampai

80% dari total nilai faktur. Sisanya 20% akan dibayar apabila

telah dilakukan pelunasan penuh oleh customer atau debitur.

5. Penagihan leh perusahaan factoring yang disertai dengan bukti-

bukti pendukung.

6. Pelunasan utang customer kepada perusahaan factoring.

b. Undisclosed Factoring

Transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan

anjak piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali

bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien, atau secara

sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi

risiko. Mekanisme Undisclose Factoring sebagai berikut:

11

Page 14: Makalah Anjak Piutang Fix

Keterangan:

1. Penjualan secara kredit oleh klien (supplier) kepada nasabahnya

(customer).

2. Penyerahan faktur dan bukti-bukti pendukung lainnya tanpa ada

pemberitahuan mengenai kontrak anjak piutang.

3. Tembusan kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur.

Sisanya 20% akan dibayar saat pelunasan utang oleh debitur

(customer).

4. Pada saat jatuh tempo, debitur akan melunasi utangnya langsung

kepada supplier atau klien.

5. Klien kemdian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada

perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran

20% kepada klien.

2.4.4 Berdasarkan Lingkup Kegiatan

a. Domestic Factoring

Kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan perusahaan

anjak piutang, klien dan debitur yang semuanya berdomisili di dalam

negeri.

12

Page 15: Makalah Anjak Piutang Fix

b. International Factoring

Kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang yang

melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing negara

sebagai expor factor dan import factor.

2.5 Jasa dan Biaya dalam Anjak Piutang

Produk dan jasa anjak piutang yang dapat diberikan kepada klien minimal

dapat dibedakan menjadi dua bagian pokok yang mendasar. Hal ini sesuai

dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

172/KMK.06/2002 Tentang perubahan atas perubahan Menteri Keuangan

Nomor 448/KMK. 017/2000 tentang perusahaan pembiayaan, yaitu:

2.5.1 Anjak Piutang Non-financing

Pengertian jasa anjak piutang non-financing berdasarkan

peraturan pemerintah yang berlaku adalah penata usahaan penjualan

kredit serta penagihan piutang usaha klien. Jasa anjak piutang ini

meliputi jasa credit management, sehingga klien tidak perlu

menyelenggarakan pembukuan/pencatatan atas tagihannya, karena

perannya tersebut sudah diambil alih oleh factor, dimana factor akan

memberikan laporan secara berkala mengenai hal-hal berikut:

a. Bonafiditas para customer

b. Laporan posisi piutang dagang klien termasuk tanggal jatuh

temponya yang sangat berguna bagi klien dalam merencanakan

penjualan kredit untuk periode berikutnya.

c. Account Statement kepada customer, bagi customer statement of

account yang diterima dari factor membantu yang bersangkutan

untuk melakukan rekonsiliasi atas pembayaran-pembayaran yang

telah dilaksakannya dan untuk mengetahui posisi piutang pertanggal

laporan berikut jatuh temponya.

d. Apabila customer gagak membayar pada waktunya, factor secara

aktif melakukan penagihal sesuai prosedur yang berlaku dengan

13

Page 16: Makalah Anjak Piutang Fix

sebaik-baiknya, tanpa merusak hubungan baik antara customer dan

client. Dalam non recourse factoring, factor menjamin pembayaran

yang beratalian, namun hanya terbatas pada insolvery saja

(nondisputes). Dalam hal terjadi perselisihan dagang antara customer

dan client, factor tidak menjamin pembayarannya, resiko bad debt

tetap ditanggung oleh client.

Adapun jasa yang dapat diberikan dalam anjak piutang non-

financing ini meliputi jasa-jasa sebagai berikut:

a. Credit Investigation

Factor sebelum memutuskan untuk memberikan pembiayaan atas

suatu tagihan, harus terlebih dahulu mengetahui secara akurat

tentang bonafiditas buyer, reputase dan mainline of bussines dari

buyer, dan lain-lain yang berkaitan dengan kemungkinan-

kemungkinan dibayarnya piutang.

b. Sales Ledger Administration

Jasa yang diberikan oleh factor kepada client dalam bentuk

administration pembukuan atas penjualan yang dilakukan secara

kredit, dapat mingguan, dua mingguan, bulanan atau yang lainnya

disesuaikan dengan kebutuhan client.

c. Credit control termasuk Collection

Factor dapat melakukan aktivitas pembiayan juga memantau

transaksi-trasaksi penjualan yang dilakukan oleh client dengan baik,

termasuk menetapkan prosedur penagihan agar piutang yang

dijaminkan dapat diterima pada waktunya, ini sangat diperlikan bagi

transaksi gadang yang berkesinambungan.

d. Protection again st Credit Risk

Dalam jasa ini factor juga mengusahakan cara-cara untuk

mengamankan resiko tidak tertagihnya suatu piutang yang telah

dibiayai oleh factor.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

memberikan jasa anjak piutang non-financing ini, factor berperan

14

Page 17: Makalah Anjak Piutang Fix

sebagai credit department dari perusahaan clientnya. Client tidak perlu

mempunyai credit department sendiri dalam organisasi perusahaannya,

karena fungsi credit deartement telah diambil oleh factor.

Perkembangan jasa anjak piutang non-financing di Indonesia saat

ini belum berkembang dengan baik dibandingkan dengan kegiatan

anjak piutang financing. Berdasarkan pengamatan kami, terdapat

beberapa sebab yang mengakibatkan kurang berkembangnya usaha

anjak piutang non-financing, yaitu:

1) Masih terdapat misinformasi tentang keberadaan anjak piutang

dalam masyarakat bahwa anjak piutang hanya bersifat financing saja.

2) Takut rahasiapenjualan perusahaan terbongkar.

3) Kekhawatiran client akan dibocorkannya data-data penjualan

perusahaan kepada pesaingnya.

4) Tingkat keterbukaan client/perusahaan masih rendah.

5) Memelihara hubungan baik antara customer.

2.5.2 Anjak Piutang Financing

Anjak piutang Financing berdasarkan peraturan pemerintah yang

berlaku disebutkan sebagai kegiatan pembelian atau pengalihan piutang

jaqngka pendeng dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Pengertian ini memberikan latar belakang bahwa aktivitas pembiayaan

terjadi dalam transaksi anjak piutang.Seperti yang kita ketahui bersama,

piutang dagang selalu diklasifikasakan sebagai liquid atau Quick asset

dalam laporan keuangan perusahaan.Sistem klarisifikasi ini baru dapat

dinyatakan benar apabila piutang/tagihan berlaku sampai dengan jatuh

temponya, setelah lewat jatuh waktu tersebut, piutang dagang tidak

dapat dikategorikan sebagai liquid asset, karena telah berubah menjadi

bad debts.

Melalui transaksi pembiayaan anjak piutang dengan factor,

dimana factor dapat memberikan pre-financing sampai dengan 80%

atau bahkan sampai dengan 90% dari jumlah piutang dagang segera

15

Page 18: Makalah Anjak Piutang Fix

setelah penyerahan bukti transaksi dapat dilakukan atas dasar Recourse

financing, dimana resiko bad debts tetap pada client, atau factoring

Without Recourse, dimana perusahaan factor mengambil alih resiko bad

debts. Jadi client dapat memutar kembali Instant Cash yang diperoleh

dengan meningkatkan omset penjualan dan memanfaatkan potongan

harga tertentu yang diberikan leh supplier dengan membeli bahan baku

dan lain-lain secara tunai. Trasaksi factoring dikaitkan dengan volume

penjualan. Dengan meningkatkan penjualan, kredit limitpun dapat

dinaikkan pula. Praktis tidak ada batas transaksi Factoring, sehingga

kredit limit dapat diartikan sebagai fungsi penjualan.

Untuk menambah pengertian anjak piutang financing, Gatot

Wardoyo, mengemukakan bahwa jasa anjak piutang financing dalam

hukum Indonesia mengandung 2 aspek penting yaitu:

1. Transaksi Penjualan Tagihan

Tagihan yang dijual, dialihkan kepada factor walaupun pembayaran

belum 100% atau belum lunas, dalam prakteknya customer cukup

diberi tahu atas pengalihan tersebut dan diminta untuk melakukan

pembayaran kepada factor.

2. Transaksi Pemberian piutang

Pembayaran dimuka oleh factor kepada clien dianggap sebagai

pinjaman, sedangkan tagihan yang diterima oleh factor dari client

diberlakukan sebagai jaminan.

Penjelasan ini menambah pengertian kepada kita bahwa aktifitas

anjak piutang yang bersifat financing, dapat diterima dan tidak

bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Dalam melakukan transaksi anjak piutang, terutama anjak piutang

financing, tidak semua transaksi dagang dapat dibiayai oleh factor.

Factor biasanya memberikan transaksi dagang secara terbuka (open

account) yang bersifat sederhana, berkesinambungan, dan bersifat

16

Page 19: Makalah Anjak Piutang Fix

angsung antara client dan customer, sehingga factor dapat meakukan

hal-hal sebagai berikut atas piutang dagang yang berasal dari penjualan

barang dan jasa:

1. Pembelian piutang dagang untuk diuangkan secara seketika.

2. Mengusahakan pembukuan dan administrasi penjualan yang

berhubungan dengan piutang dagang.

3. Menagih piutang yang dialihkan.

4. menanggung kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dibayarnya

piutang dagang (nonrecourse).

Untuk itu, biasanya factor akan menghindari ataupun tidak

bersedia melakukan pembiayaan anjak piutang jika transaksi dagang

antara client dan curtomer, mempunyai bentuk-bentuk transaksi dagang

dalam negeri sebagai berikut:

1. Transaction with down payment ( Penjualan dengan uang muka)

Transaksi penjualan dengan uang muka, biasanya dilakukan

antara penjual dengan pembeli dimana barang/jasa yang akan

diserahkan kepada pembeli masih membutuhkan waktu untuk

menyelesaikannya. Untuk memberikan kepastian, pembeli biasanya

akan memberikan tanda jadi uang muka sebagai ikatan terhadap

kontrak jual beli tersebut. Penjual selanjutnya akan menyelesaikan

pesanan barang/jasa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan

setelah selesai maka pembeli akan membayar sisa pembayaran

kepada penjual.

Apabila trasaksi ini dibiayai oleh factor, maka posisi factor

sangat lemah atau kurang menguntungkan.hal ini dimungkinkan

apabila terjadi pembelian yang tidak dilanjutkan kembali oleh

pembeli atau terjadi keterlambatan penyerahan barang yang pada

akhirnya akan terjadi keterlambatan pembayaran serta cacatnya

perjanjian jual beli.

2. Consigment sales (Penjualan sistem konsinyasi)

17

Page 20: Makalah Anjak Piutang Fix

Dalam transaksi ini, penjual akan menitipkan barang kepada

pembeli dengan perjanjian apabila barang yang dititipkan terjual,

maka pembeli akan membayarkannya kepada penjual sedangkan sisa

barang akan dikembalikan kepada penjual. Transaksi dagang seperti

ini sangat tidak menguntungkan bagi factor jika dia dibiayai, karena

factor akan menghadapi ketidakpastian apakah barang sudah laku

terjual sedangkan factor saat menerima pengalihan piutang dari

client menerima secara keseluruhan.

3. Progres payment Transaction (Pembayaran Bertahap)

Transaksi dagang jenis ini biasanya dilakukan oleh

perusahaan kontrator dalam membuat proyek-proyek pembangunan

dimana pemilik proyek baru akan membayar apabila kontraktor

tersebut bisa melaksanakan pembangunan proyek secara bertahap

sesuai dengan tahapan-tahapan pekerjaan. Jenis trasaksi dagang

seperti ini sangat menyulitkan factor untuk melakukan pembiayaan

karena factor tidak mengetahui seberapa jauh pekerjaan proyek

sudah dapat diselesaikan oleh kontraktor.

4. Returnable Sales (barang dapat dikembalikan)

Dalam melakukan pembiayaan anjak piutang, factor selalu

berasumsi bahwa trasaksi dagang antara klien dan custumer sudah

selesai dengan baik dengan telah diterimanya buktinpenerimaan

barang/jasa.Apabila model trasaksi ini dilakukan oleh factor maka

nilai dari tagihan sudah tidak utuh lagi akibat pengembalian barang.

5. Pre-invoicing Unfinished Delivery (Penagihan sebelum penagihan

selesai)

Transaksi dagang seperti ini akan menyulitkan factor untuk

menagih kepada curtomer apabila barang atau jasa yang dibuat

mengalami kerusakan atau kegagalan ataupun keterlambatan

penyerahan barang jasa sehingga client akan mengajukan klaim

kepada customer yang pada akhirnya nilai tagihan atau faktur yang

18

Page 21: Makalah Anjak Piutang Fix

dibiayai menjadi berkurang sedangkan pada saat awal factor menilai

secara penuh sebagai dasar factor pembiayaan yang dilakukan.

6. Counter sales/back to Back Sales (Sistem Barter)

Transaksi dagang dengan sistem back to back sales yang

dilakukan oleh clien atau customer biasanya lebih bersifat transaksi

fiktif atau bersifat transfer pricing, sehingga factor berada dalam

posisi sangat sulit untuk melakukan tagihan terutama apabila client

dan costumer mengalami ketidakcocokan dalam melakukan

transaksi.

7. Credit Term More Than 180 Days (pembayaran lebih dari 180 hari)

Transaksi dagang yang mempunyai tenggang waktu yang

terlampau lama harus di antisipasi oleh factor.Hal ini penting untuk

di analisis untuk mengetahui mengapa client dan curtomer

melakukan trasaksi ini.Sebab secara umum transaksi perdagangan

dengan tenggang pembayaran begitu lama jarang terjadi, kecuali

trasaksi fictive ataupun transaksi antar perusahaan dalam satu grup

perusahaan.

8. Transaction With parties In the Same group Of Companies

( Penjualan kepada Perusahaan dalam Grup Sendiri)

Transaksi antar client dan customer dalam satu grup

perusahan dagang perlu diperhatikan oleh factor karena transaksi ini

sering dijadikan transaksi fiktif untuk kepentingan grup perusahaan

tersebut dan juga untuk transper pricing antar satu grup perusahaan.

9. Sales to Individual End User/ General Public ( Penjualan kepada

Individual/ perorangan sebagai End User)

Transaksi jenis ini, apabila dibiayai oleh factor, di mana

antara klien dan customer tidak mempunyai hubungan timbale balik

yang berkesinambungan, akan membahayakan factor apabila

customer mengalami kelalaian pembayaran.

10. Hit and Run, One Time, Incidental Transaction (Penjualan yang

bersifat Insidental/ sekali-sekali)

19

Page 22: Makalah Anjak Piutang Fix

Transaksi yang dilakukam oleh klien dan customer yang

bersifat Hit and Run atau sekali-sekali dilakukan atau transaksi yang

besifat incidental perlu diwaspadai factor, karena transaksi jenis ini

biasanya mengandung bahaya dan kemungkinan tidak tertagih besar.

Selain kesepuluh bentuk transaksi dagang yang selalu

dihindari oleh factor seperti diatas, masih terdapat bentuk transaksi

dagang yang kurang cocok dengan jiwa transaksi anjak piutang,

yaitu penjualan yang tidak menginginkan adanya pengalihan piutang

( non-assignable clause) dan penjualan lainnya dimana kepastian

pembayaran oleh customer/pembeli masih tergantung syarat-syarat

lainnya.

Sedangkan khusus untuk transaksi export/anjak piutang

internasional, terdapat beberapa transaksi export yang tidak dapat

difactorkan ataupun selalu dihindari oleh factor untuk dibiayai, yaitu:

1. Bila transaksi memuat persyaratan progress payment, part

payment, retention, atau deposit oleh importir;

2. Bila ada persyaratan contra sale, consignment sale dengan return

arrangement.

3. Bila credit term melampaui 180 hari;

4. Bila mayoritas export ditujukan kepada pemerintah dari Negara

tujuan.

5. Bila mayoritas export ditujukan kepada importer yang ada

kaitannya dengan exporter (Importir adalah associated atau

related companies dari expotir)

Mengingat kondisi tersebut diatas, factor harus sangat berhati-

hati dalam memilah-milah transaksi perdagangan yang terbaik untuk

dibiayai. Jika terjadi kesalahan dalam menganalisis, sudah barang tentu

factor akan mengalami kerugian dan masalah. Disinilah letaknya

bagaimana factor dapat dengan jeli melihat keberadaan dan keabasahan

suatu transaksi dagang.

20

Page 23: Makalah Anjak Piutang Fix

2.6 Keuntungan Anjak Piutang

Dengan adanya jasa dari perusahaan anjak piutang, klien mendapat

manfaat dari transaksi yang diberikan. Klien mendapat kas langsung dari

penjualannya dalam bulan berjalan dan tidak perlu menunggu waktu sampai

pembayaran dari konsumen. Dengan demikian, likuiditas perusahaan akan

lebih terjamin dan modal kerja akan terus bergulir. Kas yang diperoleh dari

perusahaan anjak piutang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan biaya

produksi.Biaya produksi dapat dipangkas dengan memanfatkan diskonto dari

para pemasok karena melakukan pemberian tunai. Pemberian tunai pasti

mendapat diskon. Besarnya diskon dapat digunakan untuk mengompensasi

biaya bunga yang dibayarkan kepada pihak perusahaan anjak piutang.

Klien juga dibantu dari sisi administrasi piutang. Klien tidak perlu lagi

melakukan penagihan kepada konsumen karena perusahaan anjak piutang

yang akan melakukannya sekaligus memberikan posisi pitang kepada klien.

Laporan ini juga akan berguna ketika konsumen mengajuan kembali

permohanan pembelian secara kredit.

2.6.1 Bagi Klien

Manfaat yang dapat diterima klien yaitu:

1. Manfaat karena jasa pembiayaan

a. Peningkatan penjualan. Adanya pembiayaan memungkinkan

klien melakukan penjualan dengan cara kredit. Penjualan

dengan cara kredit ini sebenarnya sulit untuk dilakukan apabila

klien mengalami kesulitan modal. Namun dengan adanya jasa

anjak piutang, klien mampu menjual secara kredit. Penjualan

secara kredit meningkatkan kemampuan dan daya tarik bagi

pembeli dengan dana terbatas untuk melakukan pembelian pada

klien.

b. Kelancaran modal kerja. Jasa anjak piutang memungkinkan

klien untuk mengonversikan piutangnya yang belum jatuh

tempo menjadi dana tunai dengan prosedur yang relatif mudah

21

Page 24: Makalah Anjak Piutang Fix

dan cepat. Tersedianya dana tunai yang lebih besar ini dapat

dimanfaatkan oleh klien untuk mendanai kegiatan operasional

klien seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji pegawai

dan lain-lain.

c. Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang. Pembiayaan

dengan skema without recourse memungkinkan adanya

pengalihan sebagian resiko tidak tertagihnya piutang kepada

factor. Pengalihan resiko ini sangat menguntungkan bagi

kelancaran dan kepastian usaha bagi pihak klien.

2. Jasa Nonpembiayaan

a. Memudahkan penagihan piutang. Jasa penagihan piutang

yang diberikan oleh factor menyebabkan klien tidak perlu secara

langsung melakukan penagihan piutang kepada nasabah,

sehingga waktu dan tenaga karyawan dapat dimanfaat untuk

menlakukan kegiatan lain yang lebih produktif.

b. Efisiensi usaha. Jasa administrasi penjualan memungkinkan

klien untuk mengelola kegiatan penjualannya secara lebih rapi

dan efisien karena administrasinya dikelola oleh pihak (factor)

yang sudah berpengalaman.

c. Peningkatan kualitas piutang. Jasa administrasi penjualan

memungkinan pemberian fasilitas kredit kepada pembeli secara

lebih selektif sehingga kemungkinkan tertagihnya piutang

menjadi lebih tinggi.

d. Memudahkan perencanaan arus kas(cash-flow). Jasa

investigasi piutang memungkinkan klien untuk melakukan

perkiraan waktu dan jumlah piutang yang dapat ditagih,

sehingga memudahkan proyeksi arus kas usaha secara

keseluruhan.

3. Bagi Factor

Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam

bentuk fee dari pihak klien. Fee tersebut terdiri dari:

22

Page 25: Makalah Anjak Piutang Fix

a. Discount fee atau charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena

factor memberikan jasa pembiayaan (uang muka) atas piutang

yang diberikan oleh factor. Charge diperhitungkan sebesar persen

tertentu terhadap besarnya pembiayaan yang diberikan atas dasar:

resiko tertagihnya

jangka waktu

rata-rata tingkat bunga

b. Service .Fee ini dibayar oleh klien kepada factor karena factor

memberikan jasa nonpembiayaan yang nilainya ditentukan

sebesar persentase tertentu dari piutang atas dasar beban kerja

yang dilakukan oleh factor.Semakin besar volume penjualan,

maka fee ini juga semakin besar. Semakin sulit penagihan

piutang, maka fee ini juga besar.

4. Bagi Nasabah

a. Kesempatan untuk melakukan pembelian secara kredit.

Kehadiran jasa pembiayaan memungkinkan klien untuk

melakukan penjualan secara kredit.

b. Layanan penjualan yang lebih baik. Jasa administrasi penjualan

memungkinkan klien melakukan penjualan dengan lebih cepat

dan tepat.

23

Page 26: Makalah Anjak Piutang Fix

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang melakukan

pemberian jasa penagihan, pembelian, dan pengelolaan penjualn kredit

kliennya agar klien tersebut dapat lebih terfokus pada kegiatan usaha

lainnya. Berbagai macam fasilitas yang diberikan oleh perusahaan anjak

piutang semuanya didasari dengan mempertimbangkan faktor risiko

piutang yang tidak dapat ditagih atau macet.

Kegiatan anjak piutang merupakan salah satu sumber dana bagi

perusahaan yang memang sedang membutuhkan uang dengan segera yang

semua kegiatannya diatur sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku

agar tidak merugikan salah satu pihak.

3.2 Saran

Lembaga Pembiayaan Anjak Piutang merupakan lembaga

keuangan yang tergolong baru di Indonesia. Melihat banyaknya

perusahaan yang merugi akibat manajemen dan piutang yang macet,

setidaknya anjak piutang dapat menjadi pilihan alternative dalam

pengelolaan perusahaan. Kami menyarankan agar perusahaan yang

bergerak dalam kegiatan pembiayaan keuangan atau perusahaan yang

memiliki sangkut paut dengan piutang agar memanfaatkan jasa anjak

piutang dalam menjalankan dan mengelola usahanya, guna menjamin

kelangsungan usahanya.

24

Page 27: Makalah Anjak Piutang Fix

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2008.

https://id.wikipedia.org/wiki/Anjak_piutang

http://nitaqony.blogspot.co.id/2013/12/anjak-piutang.html

http://dewiningrum2795.blogspot.co.id/2015/04/blk-anjak-piutang.html

https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang/

http://melindarebeccavini.blogspot.co.id/2012/12/anjak-piutang.html