MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

34
TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM ENDOKRIN DISUSUN OLEH : 1. Desi Puji Lestari 0904015054 2. Hafilia Haznawati 0904015115 Kelas : 2J Kelompok : 1 Nama Dosen : Siska, M. Farm., Apt PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

description

MAKALAH ANFISMAN SISTEM ENDOKRIN

Transcript of MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Page 1: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN OLEH :

1. Desi Puji Lestari 0904015054

2. Hafilia Haznawati 0904015115

Kelas : 2J

Kelompok : 1

Nama Dosen : Siska, M. Farm., Apt

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2013

Page 2: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim

hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan

menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan

ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang mempengaruhi

kegiatan di dalam sel.

Sistem endokrin, dalam kaitanya dengan sistem syaraf, mengontrol

dan mendukung fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk

mempertahankan homeostasis tubuh.

Bila umumnya sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem

syaraf bekerja melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung

syaraf. Terdapat dua tipe kelenjar dalam tubuh yaitu eksokrin dan endokrin.

Kelenjar eksokrin melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh,

seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar

endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar endokrin dan eksokrin), payudara ,

kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan

sekresinya lengsung ke dalam darah. Yang termasuk ke dalam kelenjar endokrin

adalah pulau langerhans pada pankreas, gonad (ovarium dan testis), kelenjar

adrenal, hipofisa, tiroid dan paratiroid, serta timus.

B. Tujuan

1. Memberikan informasi dan wawasan tentang sistem endokrin pada manusia.

2. Memberikan informasi dan wawasan tentang hormon dan hubungan antara

hormon dengan sistem endokrin.

Page 3: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Pengertian sistem endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)

yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah

untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-

kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang

disebut hormon. Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid

yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai

kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan

melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon

berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai

organ.

Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang

diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

4. Merangsang pertumbuhan jaringan

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada

usus halus

6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,

mineral, dan air.

II. Pengenalan Sistem Endokrin

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam

tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah

kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon.

Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena tidak

mempunyai saluran keluar untuk zat yang

Page 4: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat

dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur

dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus

(seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

III. Klasifikasi Kelenjar Endokrin

1) Berdasarkan aktivitasnya :

a. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa

Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan

manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia

tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia. Contoh: Hormon metabolisme.

b. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu

Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai

proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel

yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat

usia tertentu seperti pada saatusia pubertas. Contoh: Hormon kelamin.

c. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu

Hormon golongan ini bekerja pada saat manusia itu dilahirkan sampai

pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari

seluruh organ-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ.

Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana

mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel.

Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat

atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja

pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan). Contoh:

Hormon pertumbuhan, kelenjar timus.

2) Berdasarkan letaknya:Kelenjar Nama Lain Letak

Hipofisis Pituitari Dasar otak besar (di dalam lekukan tulang sela tursika bagian tulang baji)

Tiroid Kelenjar gondok Daerah leher, dekat jakunParatiroid Kelenjar anak

gondokDaerah (dorsal) kelenjar gondok

Adrenalin Suprarenalis Di atas ginjal

Page 5: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Pankreas Pulau-pulau Langerhans

Dekat ventrikulus atau lambung

Gonad Kelamin Wanita : daerah perut (abdomen )

Pria : buah zakar dalam skrotumTimus Kacangan Daerah dada

a. Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dari:

1. Kelenjar hipofisa atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang

terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak;

2. Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher

bagian depan;

3. Kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid;

4. Kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal

kiri-kanan;

5. Pulau langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar

pankreas;

6. Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di testis dan indung telur pada wanita.

IV. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin

Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

sebagai berikut:

1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi

sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada

hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat

juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat

menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf

seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.

2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang

benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk

seperti sel saraf. Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang

dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar

endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem

sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang

Page 6: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,

Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar endokrin dapat berupa sel tunggal atau

berupa organ multisel.

V. Hormon

Kata hormon berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya

membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses

yang mengatur kehidupan. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam

aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di

dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari

rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan

steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon

dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.

Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau

merubah fungsi sel.

Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara

keseluruhan:

- Hormon mengendalikan pertumbuhan, perkembangbiakan dan ciri-ciri

seksual.

- Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan

energi.

- Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di

dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan

hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh, misalnya:

TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar

tiroid.

Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini

mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh.

Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi

metabolisme gula, protein, serta lemak di seluruh tubuh.

Page 7: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Terdapat tiga golongan umum hormon, yaitu:

1. Protein dan polipeptida

Mencakup hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis

anterior dan posterior, pankreas, kelenjar paratiroid, dan banyak hormon

lainnya.

2. Steroid

Disekresikan korteks adrenal, ovarium, testis, dan plasenta.

3. Turunan asam amino tirosin

Disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medula adrenal.

VI. Sistem Kerja Hormon

Kerja sistem endokrin lebih lambat dibandingkan dengan sistem saraf,

sebab untuk mencapai sel target hormon harus mengikuti aliran sistem

transportasi. Hormon bekerjasama dengan sistem saraf untuk mengatur

pertumbuhan dan keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Kedua

sistem tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya

dengan menggunakan messenger kimia. Hormon bertindak sebagai "pembawa

pesan atau messenger kimia" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam

tubuh, dan mempengaruhi sel target yang ada diseluruh tubuh, dan selanjutnya

sel target akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.

Messenger kimia dalam sistem neuron adalah neurotransmitter.

Neurotransmitter bergerak melalui celah sinapsis, hingga mencapai sel

target.Sel target memiliki reseptor sebagai alat untuk mengenali impuls atau

rangsangan. Ikatan antara reseptor dengan hormon didalam atau diluar sel

target, menyebabkan respon pada sel target.

Page 8: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

VII. Mekanisme Kerja Hormon

Hormon Steroid Hormon Non Steroid

1. Difusi melalui membran plasma

dari sel target.

2. Hormon steroid masuk kedalam

nukleus.

3. Berikatan dengan reseptor protein

spesifik membentuk kompleks

hormon-reseptor.

4. Berikatan dengan tempat khusus

pada sel DNA.

5. Mengaktifkan gen untuk membaca

messenger RNA (mRNA).

6. Menterjemahkan mRNA dalam

sitoplasma menghasilkan produk

baru (efek).

Hormon derivat asam amino dan

peptida tidak dapat masuk kedalam sel

target dan segera berikatan dengan

membran plasma sel target.

1. Hormon berikatan dengan

reseptor membrane.

2. Menyetel seri reaksi, yang

diaktivasi oleh enzim.

3. Reaksi katalisasi yang

menghasilkan molekul

messenger kedua (siklik

AMP).

4. Perubahan intraseluler yang

meningkatkan tipe respon dari

sel target terhadap hormon.

VIII. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Hipotalamus sebagai bagian dari sistem

endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-

hormon hipofisa. Hipotalamus melepaskan

sejumlah hormon yang merangsang hipofisa.

Beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon

hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan

hormon hipofisa. Hipotalamus terletak di batang

otak, tepatnya di dienchepalon, dekat dengan

ventrikel ot ketiga (ventrikulus tertius) yang

Page 9: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

berfungsi sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan

fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Dalam tubuh manusia ada tujuh

kelenjar endokrin (hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),

pankreas, ovarium, dan testis) yang penting dan ada satu kelenjar endokrin yang

hanya ada pada saat masa pertumbuhan, akan menghilang pada saat dewasa yaitu

kelenjar timus.

1. Hipofisis

Hipofisis cerebri atau glandula

pituitari adalah struktur lonjong kecil

yang melekat pada permukaan

bawah otak melalui infundibulum.

Lokasinya sangat terlindungi baik

yaitu terletak pada sella turcica ossis

sphenoidalis. Disebut master of gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini

banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.

Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os spenoidalis basis

crania. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua

lobus, lobus anterior dan lobus posterior, merupakan bagian terbesar dari

hipofisa kira-kira 2/3 bagian dari hipofisa, pada dasar otak besar dan

menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar

lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master of gland.

Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior,

bagian tengah, dan bagian posterior.

1) Hipofisis anterior (lobus anterior) menghasilkan sejumlah hormon yang

bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin

lain. Hormon yang dihasilkan antara lain:

a. Hormon pertumbuhan = growth hormone = somatotropin = GH. Hormon

ini bekerja pada tulang, otot, kulit & bekerjanya sangat terbatas. Pada anak

akan meningkatkan aktifitas epifisis sehingga tulang memanjang. Pada

pria hormon ini ada pada saat lahir, sampai umur 21 thn dan pertumbuhan

drastis terjadi pada saat usia 13-16 thn. Sedangkan pada wanita hormon ini

ada pada saat lahir sampai usia 18 thn dan pertumbuhan drastis terjadi

Page 10: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

pada saat usia 9-12 thn. GH sangat dipengaruhi kadar glukosa dalam darah

bila selesai makan kadar gula dalam darah akan meningkat, gh tidak mau

bekerja; bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara

maksimal. Bila GH bekerja normal tubuh akan normal, bila hipersekresi

dapat menyebabkan gigantisme, bila hiposekresi menyebabkan kretinisme.

b. Thyrotropic hormone = thyrosomatotropic hormone = TSH

Mempengaruhi kelenjar thyroid berfungsi menghasilkan tiroksin (t4),

triiodotironin (t3) & kalsitonin.

c. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) terdiri atas 3 kelompok besar yaitu:

1. Glukokortikoid à penghasil gula;

2. Mineralokortikoid à untuk mengatur keseimbangan cairan antara ion

na & ion k;

3. Gonado-kortikoid à untuk wanita à menghasilkan estrogen &

progesteron; à untuk pria à menghasilkan testosteron.

d. Prolactine = lactogenic hormone = luteotropic hormone. Hormon ini ada

untuk persiapan produksi air susu ibu (ASI) pada saat seorang wanita

dinyatakan menikah & hamil; pada saat masih gadis tidak keluar ASI

karena ada hormon yg menghambat yaitu hormon estrogen.

e. Gonadotropin hormone (GTH) terdiri dari FSH (Follicle Stimulating

Hormone) & LH (Luteinizing Hormone) = ICSH = Interstitial Cell

Stimulating Hormone. Pada wanita FSH berguna dalam proses

mematangkan telur dalam folikel ovarium mulai dari folikel awal-primer-

sekunder-tersier-de graaf (matang) sedangkan LH berguna untuk

menebalkan dinding rahim & mempertahankan implantasi janin. Pada pria

FSH digunakan untuk mematangkan spermatogonium, spermatozoa

melalui spermatogenesis, spermiogene-sis, transformasi; LH = ICSH

menghasilkan sel leydig yang memproduksi hormon testosteron.

2) Hipofisis medula menghasilkan hormon perangsang melanosit atau

Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Apabila hormon ini banyak

dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

3) Hipofisis posterior mengeluarkan 2 jenis sekret hormon: Hormon anti-

diuretik (ADH) = vasopressin mengatur jumlah air yang melalui ginjal,

Page 11: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

sedangkan hormon oksitosik merangsang kontraksi uterus sewaktu

melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.

2. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid atau kalenjar gondok

berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel

di bagian depan batang tenggorok (trachea).

Kalenjar ini ikut naik turun pada waktu

menelan. Kalenjar ini mensekresikan 3

hormon yaitu Tiroksin (T4) dari seluruh

sekresi kalenjar tiroid , Triiodotironin (T3)

dalam jumlah kecil dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh

folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar

pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan

dan minuman. Iodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion iodium

(Iodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP

sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat

oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat. Hormon ini meningkatkan laju

metabolik hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi komsumsi oksigen dan

memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas, serta berfungsi

untuk pertumbuhan dan maturasi normal tulang, gigi, dan jaringan ikat serta

syaraf.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam

makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok

karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan

tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan

kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme,

yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan

idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan

menambahkan garam iodium di dalam makanan.

Page 12: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2

cara, yaitu:

Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan

protein.

Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus

anterior, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari

hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat metabolisme tubuh dan

mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

Fungsi kelenjar tiroid sendiri adalah sebagai berikut :

Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

Mengatur penggunaan oksidasi

Mengatur pengeluaran karbon dioksida

Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan

Pada anak mempengaruhi fisik dan mental

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon berikut :

Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang

metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga

meningkatkan produksi panas merangsang sekresi hormon

pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan

mental pada balita dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut

dangan satu nama,yaitu hormon tiroid.

Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, dengan

meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang.

3. Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Secara normal ada empat buah kelenjar

paratiroid pada manusia, yang terletak

tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua

tertanam di kutub superior kelenjar

tiroid dan dua di kutub inferiornya. PTH

bekerja langsung pada tulang untuk

meningkatkan resorpsi tulang dan

Page 13: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat

plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini

disebabkan oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga

meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya

meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang

difiltrasi yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan

1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif. 

Hormon ini meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya

disebabkan hanya akibat stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

Fungsi kelenjar paratiroid :

Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma

Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal

Mempercepat absorbsi kalsium di intestine

Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorpsi

tulang sehingga menambah kalsium dalam darah

Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui

membran sel

Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sering disebut parathormon,

yang berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium,

dan menurunkan kadar kalsium darah.

4. Kelenjar Timus (Thymus)

Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya

dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil

dan tidak ditemukan lagi. Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri

atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi yang baru lahir, namun

bertambah seriring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian berkerut

lagi setelah dewasa. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah

putih yang disebut T-lymphocyte.

Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai

memory atau ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel

tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh

maka sel ini akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.

Page 14: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atausistem imun (cell

mediated immune system) yang bersifat seluler.

5. Kelenjar Adrenal (Suprarenal/ Anak Ginjal)

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal

pada manusia, dan masing-masing

kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar

adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

bagian medula adrenal (bagian tengah

kelenjar adrenal) dan korteks adrenal

(bagian luar kelenjar).

Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu

glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya

aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgen. Glukokortikoid

berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi

hidrokortison akan menaikan kadar glukosa darah. Mineralikortikoid bekerja

meningkatkan absorbsi ion natrium dalam proses pertukaran untuk

mengekresikan ion kalium atau hidrogen. Hormon seks adrenal (androgen)

memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria.

Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu

juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan

darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah

untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan

jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Page 15: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Fungsi kelenjar adrenal korteks:

Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

Mempengaruh

i metabolisme

lemak, hidrat

arang, dan

protein

Mempengaruh

i aktivitas

jaringan

limfoid

Fungsi kelenjar adrenal medulla:

Vasokontriksi pembuuh darah perifer

Relaksasi bronkus

Kontraksi selaput lendir dan arteriol

6. Kelenjar Pankreas

Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I

dan II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan

ke dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-

pulau langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbentuk oval dan

tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam

pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan

polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :

- sel A (atau α) : menghasilkan glukagon

- sel B (atau β) : menghasilkan insulin

- sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin

- sel F (sangat kecil) : menghasilkan polipeptida pankreas

hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan

menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah

dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa

darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon. Hormon ini

berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini

Page 16: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

akan menyebabkan penyakit diabetes. Efek anabolik penting lainya dari hormon

insulin adalah sebagai berikut :

Efek pada hepar

Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa

Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis

Meningkatkan sintesa triglIserida dari asam lemak bebas di hepar

Efek pada otot

Meningkatkan sistesis

protein

Meningkatkan

transportasi asam amino

Meningkatkan

glikogenesis

Efek pada jaringan lemak

Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas

Meningkatkan penyimpanan trigliserida

Menurunkan lipolisis

7. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel

telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang

dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut:

a. Estrogen

Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen

dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan

tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder

adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat

kelaminnya. Contoh: perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit

menjadi bertambah halus.

b. Progesteron

Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya

dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat

menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan

Page 17: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH.

Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.

8. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada

pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin

yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk untuk

mempertahankan spermatogenesis. Testosteron berfungsi menimbulkan dan

memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya

membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

IX. Kontrol Pelepasan Hormon

Pengeluaran hormon kedalam darah diatur melalui mekanisme umpan

balik negatif. Sekresinya dirangsang oleh stimulus internal atau eksternal dan

ketika jumlah hormon dalam darah meningkat maka pelepasan akan dihentikan.

Stimulus yang mengaktivasi organ endokrin dibagi menjadi 3 kelompok utama,

yaitu :

1. Hormonal

Organ endokrin dirangsang produksinya oleh aktivitas hormon lain. Contoh

hormon hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresi

hormonnya dan hormon tersebut akan merangsang organ endokrin lain

untuk melepaskan hormon kedalam darah.

2. Humoral

Dirangsang oleh kondisi cairan tubuh spt darah atau cairan empedu. Contoh

pelepasan hormon paratiroid dirangsang oleh penurunan kadar kalsium

darah.

3. Neural

Page 18: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

Stimulus dirangsang oleh sistem saraf. Contoh sistem saraf simpatik akan

merangsang pengeluaran norepinefrin dan epinefrin.

X. Penyakit Pada Sistem Endokrin

Setiap tubuh seseorang pasti mengalami perubahan dan akan

mempengaruhi fungsi sistem endokrin dan sekresi (keluarnya) hormon.

Berubahnya tingkat hormon bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti stres,

infeksi, penuaan, genetik, dan lingkungan yang bisa merusak keseimbangan

badan. Bila sistem endokrin tidak seimbang, ia akan terganggu dan tidak dapat

berfungsi dengan baik. Hal ini akan menyebabkan ketidak seimbangan hormon

dan bisa merusak kesehatan kita lewat beragam cara. Ada banyak penyakit

sistem endokrin yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem yang komplek ini.

Di antara penyakit-penyakit yang sudah populer antara lain:

Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan

akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan

hormon pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut

akromegali. Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia

akan mengalami kekerdilan.

Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa

menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak

mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).

Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme), akibat kekurangan sekresi

Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan

ini biasanya sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan

jumlah sperma yang normal.

Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar

tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan

menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi

ini akan mengakibatkan banyak sistem dalam tubuh mengembangkan

fungsi yang tidak normal. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana

hormon tiroid kurang disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal

ini akan melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin

mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit menjadi kering,

Page 19: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak, penyakit ini

menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.

Penyakit kencing manis (diabetes), penyakit sistem endokrin yang sering

kita jumpai. Penyakit kecing manis (diabetes) ada dua. Jenis pertama

terjadi apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang mencukupi.

Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak mampu merespon insulin

dengan normal. Penyakit kencing manis ini bisa menyebabkan gagal

ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan, amputasi kaki, sakit

jantung, serta stroke.

Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila

struktur tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau

patah. Banyak faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen

pada masa menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada

laki-laki seiring bertambahnya usia.

Sindrom Ovari Polisistik, Pholycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah

penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5% dari jumlah wanita.

Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks

lelaki (andogren) yang berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi

dan menyebabkan ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin

mengalami gangguan menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur,

rambut yang tumbuh berlebihan. Penyakit ini bisa mengakibatkan

gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.

Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen,

testosteron, dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali

berhenti produksi. Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas,

berpeluh, emosi tidak stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang

konsentrasi, dsb. Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi

seperti penyakit kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan tingkat

kolesterol, risiko osteoporosis meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.

Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon

antidiuresis. Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau

Page 20: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

kelenjar pituitari posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini

selalu merasa dahaga dan sering kencing.

Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya

fungsi korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan kekurangan

pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya

antara lain; badan lemah, penat, loyo, kekurangan/turunnya berat badan,

murung, lesu, muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.

Sindrom Cushing, yakni keadaan akibat hipersekresi (perembesan yang

berlebih) glukokortikoid dari korteks adrenal. Gejalanya antara lain

termasuk kegemukan, gagal pertumbuhan, lemah otot, kulit mudah lebam,

jerawat, tekanan darah tinggi, dan perubahan psikologis.

Page 21: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

BAB III

KESIMPULAN

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)

yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah

untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin, dalam kaitannya

dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem

ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Bila

sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja

melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Dinamakan kelenjar endokrin karena karena tidak mempunyai saluran

keluar untuk zat yang dihasilkannya. Sedangkan untuk kelenjar eksokrin karena

produk yang disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah).

Pengeluaran hormon kedalam darah diatur melalui mekanisme umpan balik

negatif. Sekresinya dirangsang oleh stimulus internal atau eksternal dan ketika

jumlah hormon dalam darah meningkat maka pelepasan akan dihentikan.

Page 22: MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sridianti.com/biologi/saraf/sistem-endokrin-pada-manusia/ Diakses pada 15 Mei 2013.

http://adirasoziety.blogspot.com/2012/08/laporan-tutorial-sistem-endokrin-pada.html. Diakses pada 15 Mei 2013.

Smeltzer, Suzanne C. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi VIII.Volume 2.Jakarta : EGC.

Pearce, C Evelyn . 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hlm 281-289.

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi III.Jakarta : EGC.