MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1
-
Upload
hafilia-haznawati -
Category
Documents
-
view
186 -
download
0
description
Transcript of MAKALAH ANFISMAN KELOMPOK 1
TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM ENDOKRIN
DISUSUN OLEH :
1. Desi Puji Lestari 0904015054
2. Hafilia Haznawati 0904015115
Kelas : 2J
Kelompok : 1
Nama Dosen : Siska, M. Farm., Apt
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim
hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan
menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan
ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang mempengaruhi
kegiatan di dalam sel.
Sistem endokrin, dalam kaitanya dengan sistem syaraf, mengontrol
dan mendukung fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
Bila umumnya sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem
syaraf bekerja melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung
syaraf. Terdapat dua tipe kelenjar dalam tubuh yaitu eksokrin dan endokrin.
Kelenjar eksokrin melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh,
seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar
endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar endokrin dan eksokrin), payudara ,
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan
sekresinya lengsung ke dalam darah. Yang termasuk ke dalam kelenjar endokrin
adalah pulau langerhans pada pankreas, gonad (ovarium dan testis), kelenjar
adrenal, hipofisa, tiroid dan paratiroid, serta timus.
B. Tujuan
1. Memberikan informasi dan wawasan tentang sistem endokrin pada manusia.
2. Memberikan informasi dan wawasan tentang hormon dan hubungan antara
hormon dengan sistem endokrin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pengertian sistem endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang
disebut hormon. Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid
yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai
kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan
melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai
organ.
Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang
diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada
usus halus
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,
mineral, dan air.
II. Pengenalan Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam
tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah
kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon.
Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena tidak
mempunyai saluran keluar untuk zat yang
dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur
dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus
(seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
III. Klasifikasi Kelenjar Endokrin
1) Berdasarkan aktivitasnya :
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan
manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia
tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia. Contoh: Hormon metabolisme.
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu
Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai
proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel
yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat
usia tertentu seperti pada saatusia pubertas. Contoh: Hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu
Hormon golongan ini bekerja pada saat manusia itu dilahirkan sampai
pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari
seluruh organ-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ.
Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat
atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja
pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan). Contoh:
Hormon pertumbuhan, kelenjar timus.
2) Berdasarkan letaknya:Kelenjar Nama Lain Letak
Hipofisis Pituitari Dasar otak besar (di dalam lekukan tulang sela tursika bagian tulang baji)
Tiroid Kelenjar gondok Daerah leher, dekat jakunParatiroid Kelenjar anak
gondokDaerah (dorsal) kelenjar gondok
Adrenalin Suprarenalis Di atas ginjal
Pankreas Pulau-pulau Langerhans
Dekat ventrikulus atau lambung
Gonad Kelamin Wanita : daerah perut (abdomen )
Pria : buah zakar dalam skrotumTimus Kacangan Daerah dada
a. Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dari:
1. Kelenjar hipofisa atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang
terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak;
2. Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher
bagian depan;
3. Kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid;
4. Kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal
kiri-kanan;
5. Pulau langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar
pankreas;
6. Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di testis dan indung telur pada wanita.
IV. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi
sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada
hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat
juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat
menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf
seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk
seperti sel saraf. Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar
endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang
sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,
Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar endokrin dapat berupa sel tunggal atau
berupa organ multisel.
V. Hormon
Kata hormon berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya
membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses
yang mengatur kehidupan. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam
aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di
dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari
rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan
steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon
dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.
Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau
merubah fungsi sel.
Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan:
- Hormon mengendalikan pertumbuhan, perkembangbiakan dan ciri-ciri
seksual.
- Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan
energi.
- Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di
dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan
hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh, misalnya:
TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar
tiroid.
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini
mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi
metabolisme gula, protein, serta lemak di seluruh tubuh.
Terdapat tiga golongan umum hormon, yaitu:
1. Protein dan polipeptida
Mencakup hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis
anterior dan posterior, pankreas, kelenjar paratiroid, dan banyak hormon
lainnya.
2. Steroid
Disekresikan korteks adrenal, ovarium, testis, dan plasenta.
3. Turunan asam amino tirosin
Disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medula adrenal.
VI. Sistem Kerja Hormon
Kerja sistem endokrin lebih lambat dibandingkan dengan sistem saraf,
sebab untuk mencapai sel target hormon harus mengikuti aliran sistem
transportasi. Hormon bekerjasama dengan sistem saraf untuk mengatur
pertumbuhan dan keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Kedua
sistem tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya
dengan menggunakan messenger kimia. Hormon bertindak sebagai "pembawa
pesan atau messenger kimia" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, dan mempengaruhi sel target yang ada diseluruh tubuh, dan selanjutnya
sel target akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Messenger kimia dalam sistem neuron adalah neurotransmitter.
Neurotransmitter bergerak melalui celah sinapsis, hingga mencapai sel
target.Sel target memiliki reseptor sebagai alat untuk mengenali impuls atau
rangsangan. Ikatan antara reseptor dengan hormon didalam atau diluar sel
target, menyebabkan respon pada sel target.
VII. Mekanisme Kerja Hormon
Hormon Steroid Hormon Non Steroid
1. Difusi melalui membran plasma
dari sel target.
2. Hormon steroid masuk kedalam
nukleus.
3. Berikatan dengan reseptor protein
spesifik membentuk kompleks
hormon-reseptor.
4. Berikatan dengan tempat khusus
pada sel DNA.
5. Mengaktifkan gen untuk membaca
messenger RNA (mRNA).
6. Menterjemahkan mRNA dalam
sitoplasma menghasilkan produk
baru (efek).
Hormon derivat asam amino dan
peptida tidak dapat masuk kedalam sel
target dan segera berikatan dengan
membran plasma sel target.
1. Hormon berikatan dengan
reseptor membrane.
2. Menyetel seri reaksi, yang
diaktivasi oleh enzim.
3. Reaksi katalisasi yang
menghasilkan molekul
messenger kedua (siklik
AMP).
4. Perubahan intraseluler yang
meningkatkan tipe respon dari
sel target terhadap hormon.
VIII. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem
endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-
hormon hipofisa. Hipotalamus melepaskan
sejumlah hormon yang merangsang hipofisa.
Beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon
hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa. Hipotalamus terletak di batang
otak, tepatnya di dienchepalon, dekat dengan
ventrikel ot ketiga (ventrikulus tertius) yang
berfungsi sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan
fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Dalam tubuh manusia ada tujuh
kelenjar endokrin (hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis) yang penting dan ada satu kelenjar endokrin yang
hanya ada pada saat masa pertumbuhan, akan menghilang pada saat dewasa yaitu
kelenjar timus.
1. Hipofisis
Hipofisis cerebri atau glandula
pituitari adalah struktur lonjong kecil
yang melekat pada permukaan
bawah otak melalui infundibulum.
Lokasinya sangat terlindungi baik
yaitu terletak pada sella turcica ossis
sphenoidalis. Disebut master of gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini
banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os spenoidalis basis
crania. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua
lobus, lobus anterior dan lobus posterior, merupakan bagian terbesar dari
hipofisa kira-kira 2/3 bagian dari hipofisa, pada dasar otak besar dan
menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master of gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior,
bagian tengah, dan bagian posterior.
1) Hipofisis anterior (lobus anterior) menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin
lain. Hormon yang dihasilkan antara lain:
a. Hormon pertumbuhan = growth hormone = somatotropin = GH. Hormon
ini bekerja pada tulang, otot, kulit & bekerjanya sangat terbatas. Pada anak
akan meningkatkan aktifitas epifisis sehingga tulang memanjang. Pada
pria hormon ini ada pada saat lahir, sampai umur 21 thn dan pertumbuhan
drastis terjadi pada saat usia 13-16 thn. Sedangkan pada wanita hormon ini
ada pada saat lahir sampai usia 18 thn dan pertumbuhan drastis terjadi
pada saat usia 9-12 thn. GH sangat dipengaruhi kadar glukosa dalam darah
bila selesai makan kadar gula dalam darah akan meningkat, gh tidak mau
bekerja; bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara
maksimal. Bila GH bekerja normal tubuh akan normal, bila hipersekresi
dapat menyebabkan gigantisme, bila hiposekresi menyebabkan kretinisme.
b. Thyrotropic hormone = thyrosomatotropic hormone = TSH
Mempengaruhi kelenjar thyroid berfungsi menghasilkan tiroksin (t4),
triiodotironin (t3) & kalsitonin.
c. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) terdiri atas 3 kelompok besar yaitu:
1. Glukokortikoid à penghasil gula;
2. Mineralokortikoid à untuk mengatur keseimbangan cairan antara ion
na & ion k;
3. Gonado-kortikoid à untuk wanita à menghasilkan estrogen &
progesteron; à untuk pria à menghasilkan testosteron.
d. Prolactine = lactogenic hormone = luteotropic hormone. Hormon ini ada
untuk persiapan produksi air susu ibu (ASI) pada saat seorang wanita
dinyatakan menikah & hamil; pada saat masih gadis tidak keluar ASI
karena ada hormon yg menghambat yaitu hormon estrogen.
e. Gonadotropin hormone (GTH) terdiri dari FSH (Follicle Stimulating
Hormone) & LH (Luteinizing Hormone) = ICSH = Interstitial Cell
Stimulating Hormone. Pada wanita FSH berguna dalam proses
mematangkan telur dalam folikel ovarium mulai dari folikel awal-primer-
sekunder-tersier-de graaf (matang) sedangkan LH berguna untuk
menebalkan dinding rahim & mempertahankan implantasi janin. Pada pria
FSH digunakan untuk mematangkan spermatogonium, spermatozoa
melalui spermatogenesis, spermiogene-sis, transformasi; LH = ICSH
menghasilkan sel leydig yang memproduksi hormon testosteron.
2) Hipofisis medula menghasilkan hormon perangsang melanosit atau
Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
3) Hipofisis posterior mengeluarkan 2 jenis sekret hormon: Hormon anti-
diuretik (ADH) = vasopressin mengatur jumlah air yang melalui ginjal,
sedangkan hormon oksitosik merangsang kontraksi uterus sewaktu
melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.
2. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid atau kalenjar gondok
berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel
di bagian depan batang tenggorok (trachea).
Kalenjar ini ikut naik turun pada waktu
menelan. Kalenjar ini mensekresikan 3
hormon yaitu Tiroksin (T4) dari seluruh
sekresi kalenjar tiroid , Triiodotironin (T3)
dalam jumlah kecil dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh
folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar
pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan
dan minuman. Iodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion iodium
(Iodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP
sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat
oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat. Hormon ini meningkatkan laju
metabolik hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi komsumsi oksigen dan
memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas, serta berfungsi
untuk pertumbuhan dan maturasi normal tulang, gigi, dan jaringan ikat serta
syaraf.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam
makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok
karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan
tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme,
yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan
idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan
menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2
cara, yaitu:
Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan
protein.
Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus
anterior, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari
hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat metabolisme tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Fungsi kelenjar tiroid sendiri adalah sebagai berikut :
Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
Mengatur penggunaan oksidasi
Mengatur pengeluaran karbon dioksida
Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
Pada anak mempengaruhi fisik dan mental
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon berikut :
Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang
metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga
meningkatkan produksi panas merangsang sekresi hormon
pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan
mental pada balita dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut
dangan satu nama,yaitu hormon tiroid.
Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, dengan
meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang.
3. Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Secara normal ada empat buah kelenjar
paratiroid pada manusia, yang terletak
tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua
tertanam di kutub superior kelenjar
tiroid dan dua di kutub inferiornya. PTH
bekerja langsung pada tulang untuk
meningkatkan resorpsi tulang dan
memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat
plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini
disebabkan oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga
meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya
meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang
difiltrasi yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan
1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif.
Hormon ini meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya
disebabkan hanya akibat stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.
Fungsi kelenjar paratiroid :
Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
Mempercepat absorbsi kalsium di intestine
Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorpsi
tulang sehingga menambah kalsium dalam darah
Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui
membran sel
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sering disebut parathormon,
yang berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium,
dan menurunkan kadar kalsium darah.
4. Kelenjar Timus (Thymus)
Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya
dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil
dan tidak ditemukan lagi. Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri
atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi yang baru lahir, namun
bertambah seriring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian berkerut
lagi setelah dewasa. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah
putih yang disebut T-lymphocyte.
Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai
memory atau ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel
tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh
maka sel ini akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.
Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atausistem imun (cell
mediated immune system) yang bersifat seluler.
5. Kelenjar Adrenal (Suprarenal/ Anak Ginjal)
Terdapat 2 buah kelenjar adrenal
pada manusia, dan masing-masing
kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar
adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
bagian medula adrenal (bagian tengah
kelenjar adrenal) dan korteks adrenal
(bagian luar kelenjar).
Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu
glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya
aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgen. Glukokortikoid
berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi
hidrokortison akan menaikan kadar glukosa darah. Mineralikortikoid bekerja
meningkatkan absorbsi ion natrium dalam proses pertukaran untuk
mengekresikan ion kalium atau hidrogen. Hormon seks adrenal (androgen)
memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria.
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu
juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan
darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah
untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan
jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Fungsi kelenjar adrenal korteks:
Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam
Mempengaruh
i metabolisme
lemak, hidrat
arang, dan
protein
Mempengaruh
i aktivitas
jaringan
limfoid
Fungsi kelenjar adrenal medulla:
Vasokontriksi pembuuh darah perifer
Relaksasi bronkus
Kontraksi selaput lendir dan arteriol
6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I
dan II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan
ke dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-
pulau langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbentuk oval dan
tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam
pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan
polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :
- sel A (atau α) : menghasilkan glukagon
- sel B (atau β) : menghasilkan insulin
- sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin
- sel F (sangat kecil) : menghasilkan polipeptida pankreas
hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan
menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah
dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa
darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon. Hormon ini
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini
akan menyebabkan penyakit diabetes. Efek anabolik penting lainya dari hormon
insulin adalah sebagai berikut :
Efek pada hepar
Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
Meningkatkan sintesa triglIserida dari asam lemak bebas di hepar
Efek pada otot
Meningkatkan sistesis
protein
Meningkatkan
transportasi asam amino
Meningkatkan
glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
Meningkatkan penyimpanan trigliserida
Menurunkan lipolisis
7. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel
telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang
dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut:
a. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen
dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder
adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat
kelaminnya. Contoh: perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit
menjadi bertambah halus.
b. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya
dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat
menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan
progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH.
Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
8. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada
pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk untuk
mempertahankan spermatogenesis. Testosteron berfungsi menimbulkan dan
memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya
membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
IX. Kontrol Pelepasan Hormon
Pengeluaran hormon kedalam darah diatur melalui mekanisme umpan
balik negatif. Sekresinya dirangsang oleh stimulus internal atau eksternal dan
ketika jumlah hormon dalam darah meningkat maka pelepasan akan dihentikan.
Stimulus yang mengaktivasi organ endokrin dibagi menjadi 3 kelompok utama,
yaitu :
1. Hormonal
Organ endokrin dirangsang produksinya oleh aktivitas hormon lain. Contoh
hormon hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresi
hormonnya dan hormon tersebut akan merangsang organ endokrin lain
untuk melepaskan hormon kedalam darah.
2. Humoral
Dirangsang oleh kondisi cairan tubuh spt darah atau cairan empedu. Contoh
pelepasan hormon paratiroid dirangsang oleh penurunan kadar kalsium
darah.
3. Neural
Stimulus dirangsang oleh sistem saraf. Contoh sistem saraf simpatik akan
merangsang pengeluaran norepinefrin dan epinefrin.
X. Penyakit Pada Sistem Endokrin
Setiap tubuh seseorang pasti mengalami perubahan dan akan
mempengaruhi fungsi sistem endokrin dan sekresi (keluarnya) hormon.
Berubahnya tingkat hormon bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti stres,
infeksi, penuaan, genetik, dan lingkungan yang bisa merusak keseimbangan
badan. Bila sistem endokrin tidak seimbang, ia akan terganggu dan tidak dapat
berfungsi dengan baik. Hal ini akan menyebabkan ketidak seimbangan hormon
dan bisa merusak kesehatan kita lewat beragam cara. Ada banyak penyakit
sistem endokrin yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem yang komplek ini.
Di antara penyakit-penyakit yang sudah populer antara lain:
Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan
akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan
hormon pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut
akromegali. Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia
akan mengalami kekerdilan.
Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa
menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak
mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).
Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme), akibat kekurangan sekresi
Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan
ini biasanya sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan
jumlah sperma yang normal.
Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar
tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan
menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi
ini akan mengakibatkan banyak sistem dalam tubuh mengembangkan
fungsi yang tidak normal. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana
hormon tiroid kurang disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal
ini akan melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin
mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit menjadi kering,
berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak, penyakit ini
menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.
Penyakit kencing manis (diabetes), penyakit sistem endokrin yang sering
kita jumpai. Penyakit kecing manis (diabetes) ada dua. Jenis pertama
terjadi apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang mencukupi.
Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak mampu merespon insulin
dengan normal. Penyakit kencing manis ini bisa menyebabkan gagal
ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan, amputasi kaki, sakit
jantung, serta stroke.
Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila
struktur tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau
patah. Banyak faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen
pada masa menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada
laki-laki seiring bertambahnya usia.
Sindrom Ovari Polisistik, Pholycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah
penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5% dari jumlah wanita.
Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks
lelaki (andogren) yang berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi
dan menyebabkan ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin
mengalami gangguan menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur,
rambut yang tumbuh berlebihan. Penyakit ini bisa mengakibatkan
gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.
Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen,
testosteron, dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali
berhenti produksi. Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas,
berpeluh, emosi tidak stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang
konsentrasi, dsb. Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi
seperti penyakit kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan tingkat
kolesterol, risiko osteoporosis meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.
Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon
antidiuresis. Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau
kelenjar pituitari posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini
selalu merasa dahaga dan sering kencing.
Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya
fungsi korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan kekurangan
pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya
antara lain; badan lemah, penat, loyo, kekurangan/turunnya berat badan,
murung, lesu, muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.
Sindrom Cushing, yakni keadaan akibat hipersekresi (perembesan yang
berlebih) glukokortikoid dari korteks adrenal. Gejalanya antara lain
termasuk kegemukan, gagal pertumbuhan, lemah otot, kulit mudah lebam,
jerawat, tekanan darah tinggi, dan perubahan psikologis.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin, dalam kaitannya
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem
ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Bila
sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja
melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Dinamakan kelenjar endokrin karena karena tidak mempunyai saluran
keluar untuk zat yang dihasilkannya. Sedangkan untuk kelenjar eksokrin karena
produk yang disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah).
Pengeluaran hormon kedalam darah diatur melalui mekanisme umpan balik
negatif. Sekresinya dirangsang oleh stimulus internal atau eksternal dan ketika
jumlah hormon dalam darah meningkat maka pelepasan akan dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/biologi/saraf/sistem-endokrin-pada-manusia/ Diakses pada 15 Mei 2013.
http://adirasoziety.blogspot.com/2012/08/laporan-tutorial-sistem-endokrin-pada.html. Diakses pada 15 Mei 2013.
Smeltzer, Suzanne C. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi VIII.Volume 2.Jakarta : EGC.
Pearce, C Evelyn . 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hlm 281-289.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi III.Jakarta : EGC.