Makalah Analisis Farmas

24
Makalah Analisis Farmasi ANALISIS KADAR GOLONGAN SULFONAMIDA MENGGUNAKAN SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : WA ODE NUR BADRIYAH .M NIM : F1 F1 12 131 KELAS : C FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2014

description

analisis farmasi

Transcript of Makalah Analisis Farmas

Page 1: Makalah Analisis Farmas

Makalah Analisis Farmasi

ANALISIS KADAR GOLONGAN SULFONAMIDA MENGGUNAKAN

SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS

OLEH

NAMA : WA ODE NUR BADRIYAH .M

NIM : F1 F1 12 131

KELAS : C FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2014

Page 2: Makalah Analisis Farmas

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan

dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah “Analisis Farmasi “ ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya

kepada dosen Mata Kuliah Analisis Farmasi atas kesediaannya dalam membimbing

sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi

penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk

sempurnanya makalah ini.

Kendari, Oktober 2014

Penulis

Page 3: Makalah Analisis Farmas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................8

A. Definisi Spektrofotometri Uv-Vis 8

B. Prinsip Dasar Spektrofotometri UV-Vis 9

C. Syarat senyawa yang dapat dianalsis dengan spektrofotometer UV-Vis 10

D. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis 10

E. Manfaat dari spektofotometri UV-Vis 12

F. Penerapan Spektrofotometri Uv/Vis13

BAB IV PENUTUP....................................................................................................15

A. Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

Page 4: Makalah Analisis Farmas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spektroskopi adalah studi mengenai interaksi cahaya dengan atom dan

molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai

gelombang. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan

fotometer. Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi

secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan

sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer menghasilkan sinar

dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat

pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang

dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai

seperti prisma, grating, ataupun celah optis.

Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies

kimia. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnet atau listrik untuk

mempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan. Tanggapan

tersebut dapat diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi

dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi,

dan penghamburan (scattering) tergantung pada sifat materi. Teknik

spektroskopi meliputi spektroskopi UV-VIS, spektroskopi serapan atom,

spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi, spektroskopi NMR, dan

spektroskopi massa.

Dalam wilayah spectrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi

elektronik. Teknik ini melengkapi spektroskopi fluoresensi. Fluoresensi

berkaitan dengan transisi dari keadaan tereksitasi ke keadaan dasar, sementara

langkah-langkah penyerapan transisi dari dasar ke keadaan tereksitasi. UV/Vis

spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif penentuan solusi dari

logam transisi ion dan sangat berkonjugasi senyawa organik. Solusi ion logam

transisi dapat diwarnai (yaitu, menyerap cahaya tampak) karena elektron dalam

atom logam dapat tertarik dari satu elektronik yang lain. Warna solusi ion

Page 5: Makalah Analisis Farmas

logam sangat dipengaruhi oleh keberadaan spesies lain, seperti anion tertentu

atau ligan. Misalnya, warna encer larutan sulfat tembaga adalah sangat ringan

biru; menambahkan amonia mengintensifkan warnanya dan perubahan panjang

gelombang serapan maksimum (λmax). Senyawa organik, terutama yang tingkat

tinggi konjugasi, juga menyerap cahaya di UV atau daerah terlihat dari spektrum

elektromagnetik. Dari uraian di atas maka dalam makalah ini akan dibahas lebih

lanjut mengenai spektrifotometri UV-VIS.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan spektrofotometri UV-Vis?

2. Apa yang menjadi prinsip dasar dari spektrofotometri UV-Vis?

3. Bagaimana syarat-syarat senyawa yang dapat di analisis dengan

spektrofotometer uv-vis?

4. Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan dalam spektrofotometri uv-vis?

5. Apa manfaat spektrofotometri UV-Vis?

6. Bagaimana penerapan spektrofotometri UV/Vis ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi spektrofotometri UV-Vis.

2. Untuk mengetahui prinsip dasar dari spektrofotometri UV-Vis.

3. Untuk mengetahui syarat-syarat senyawa yang dapat dianalisis dengan

spektrofotometri UV-Vis

4. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam spektrofotometri

Uv-Vis.

5. Untuk mengetahui Manfaat Spektrofotometri Uv/Vis.

6. Untuk mengetahui penerapan spektrofotometri UV/Vis.

Page 6: Makalah Analisis Farmas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Spektrofotometri merupakan suatu perpanjangan dari penelitian visual dalam

studi yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesi kimia,

memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan pengukuran

kuantitatif (Hendayana, 1994).

Penetapan kuantitatif pada spektrofotometri dilakukan dengan mengukur

serapan larutan zat dalam pelarut serta pada panjang gelombang tertentu. Pada

pengukuran serapan suatu larutan hampir selalu menggunakan blanko yang

digunakan untuk mengatur spektrofotometer hingga pada panjang gelombang

pengukuran mempunyai serapan nol. Maksud dari blanko yaitu untuk koreksi

serapan yang disebabkan pelarut pereaksi, sel ataupun pengaturan alat. Blanko dapat

berupa pelarut yaitu pelarut yang sama seperti yang digunakan untuk melarutkan zat

atau blanko, pereaksi yang sama seperti yang digunakan untuk menyiapkan larutan

zat (Anonim, 1979).

Larutan senyawa berwarna mampu menyerap sinar tampak yang melalui

larutan tersebut. Jumlah intensitas sinar yang diserap tergantung pada macam yang

ada di dalam larutan, konsentrasi panjang jalan dan intensitas sinar yang diserap

dinyatakan dalam Hukum Lambert yang sudah dijelaskan di atas.Warna zat yang

menyerap menentukan panjang gelombang sinar yang akan diserap, warna yang

diserap merupakan warna komplemen dari warna yang terlihar oleh mata (Khopkar,

1990).

Pengabsorpsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul

umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang

absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam

molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul

berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu

molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan

ultraviolet dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang

mengandung gugus-gugus pengabsorpsi (Hendayana, 1994).

Spektrofotometri UV-Visibel merupakan metode spektrofotometri yang

didasarkan pada adanya serapan sinar pada daerah ultra violet (UV) dan sinar tampak

Page 7: Makalah Analisis Farmas

(Visibel) dari suatu senyawa. Senyawa dapat dianalisis dengan metode ini jika

memiliki kemampuan menyerap pada daerah UV atau daerah tampak. Senyawa yang

dapat menyerap intensitas pada daerah UV disebut dengan kromofor, sedangkan

untuk melakukan analisis senyawa dalam daerah sinar tampak, senyawa harus

memiliki warna (Fatimah, 2003).

Identifikasi kualitatif dari suatu senyawa serapan kromofor adalah berupa

Spectra yang ditunjukkan dari panjang gelombang (λ) versus absorbansi. Setiap

kromofor akan memberikan suatu titik spesifik yang disebut dengan panjang

gelombang maksimum(λmaks). Selanjutnya, untuk analisis sampel murni,

identifikasi pada panjang gelombang maksimum dapat digunakan untuk analisis

kuantitatif, karena absorbansi sampel akan berbanding lurus dengan konsentrasi

sampel, sesuai dengan hokum Lambert-Beer.

A= ε b.c

(Fatimah, 2003).

Page 8: Makalah Analisis Farmas

BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi Spektrofotometri Uv-Vis

Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada

panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau

kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk

mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang

gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda

yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat

dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih

mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada

berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk

menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik

yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-

380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen

spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang

cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis

lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.

Panjang gelombang cahaya UV-Vis jauh lebih pendek daripada panjang

gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari sekitar 400

nm (ungu) sampai 750 nm (merah), sedangkan spektrum ultraviolet terentang

dari 100 nm sampai 400 nm. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa

berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi. Kuantitas energi yang

diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang

radiasi.

Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer

dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna

komplementernya terdapat pada tabel berikut ini :

Page 9: Makalah Analisis Farmas

Panjang

gelombang

Warna terlihat Warna

komplementer

<400 Ultraviolet -

400-450 Violet Kuning

450-490 Biru Jingga

490-550 Hijau Merah

550-580 Kuning Ungu

580-650 Jingga Biru

650-700 Merah Hijau

>700 Inframerah -

B. Prinsip Dasar Spektrofotometri UV-Vis

Dasar Spektrofotometri UV-Vis adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh

pada senyawa, maka sebagian dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai

dengan struktur dari molekul senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul

dalam daerah spektrum UV-Vis tergantung pada struktur elektronik dari

molekul. Spektra UV-Vis dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan

transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Oleh sebab itu,

serapan radiasi UV-Vis sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik.

Transisi elektronik dapat diartikan sebagai perpindahan elektron dari satu

orbital ke orbital yang lain. Energi yang dimiliki sinar UV mampu menyebabkan

perpindahan elektron (promosi elektron). Disebut transisi elektronik karena

elektron yang menempati satu orbital dengan energi terendah dapat berpindah ke

orbital lain yang memiliki energi lebih tinggi jika menyerap energi, begitupun

sebaliknya elektron dapat berpindah dari orbital yang memiliki energi lebih

rendah jika melepaskan energi. Energi yang diterima atau diserap berupa radiasi

elektromagnetik.

Page 10: Makalah Analisis Farmas

C. Syarat senyawa yang dapat dianalsis dengan spektrofotometer UV-Vis

Suatu senyawa dapat dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis jika

mempunyai kromofor pada strukturnya, seperti:

1. Ikatan rangkap terkonjugasi: Dua ikatan rangkap terkonjugasi memberikan

suatu kromofor, seperti dalam butadien akan mengabsorbsi pada 217nm.

Panjang gelombang serapan maksimum(lmax) dan koefisien ekstingsi molar (e)

akan bertambah dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi.

2. Senyawa aromatik: cincin aromatik mengabsorbsi dalam daerah radiasi UV.

Misal : benzen menunjukkan serapan pada panjang gelombang sekitar

255nm, begitu juga asam asetil salisilat.

3. Gugus karbonil: pada gugus karbonil aldehida dan keton dapat dieksitasi baik

dengan peralihan n→p* atau p→p*.

4. Auksokrom: gugus auksokrom mempunyai pasangan elektron bebas, yang

disebabkan oleh terjadinya mesomeri kromofor. Yang termasuk dalam gugus

auksokrom ini adalah substituen seperti –OH, -NH2, -NHR, dan –NR2.

Gugus ini akan memperlebar sistem kromofor dan menggeser absorbsi

maksimum (lmax) ke arah l yang lebih panjang

5. Gugus aromatik: adalah yang mempunyai transisi elektron n→p, seperti nitrat

(313 nm), karbonat (217 nm), nitrit (360 dan 280 nm), azida (230 nm) dan

tritiokarbonat (500 nm).

D. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri

UV-Vis

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan

spektrofotometri UV-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna

yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut

harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna. Berikut adalah

tahapan-tahapan yang harus diperhatikan :

1. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis

Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap

pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi

senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Cara ini biasa

digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna.

Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu

Page 11: Makalah Analisis Farmas

operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu

pengukuran dengan absorbansi larutan. Pereaksi yang digunakan harus

memenuhi beberapa persyaratan yaitu 1. Reaksinya selektif dan sensitif, 2.

Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel, 3. Hasil reaksi stabil dalam

jangka waktu yang lama, 4. Waktu operasional

2. Pemilihan panjang gelombang

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau

absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer

merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia

fisiknya. Dimana detektor dapat mengukur intensitas cahaya yang

dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan

menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada

senyawa atau warna yang terbentuk.

Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara

absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan

transmitan. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa pembatasan,

yaitu :

1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar

dengan dengan panjang gelombang tunggal (monokromatis).

2. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak

dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.

3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal

kuvet) yang sama.

4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Artinya

larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar tidak terjadi hamburan

cahaya oleh partikel-partikel koloid atau suspensi yang ada di dalam

larutan.

5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan

menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsntrasi.

Page 12: Makalah Analisis Farmas

E. Manfaat dari spektofotometri UV-Vis

Spekra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan sekaligus

dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.

1. Aspek Kualitatif

Data spektra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri, tidak dapat

digunakan untuk identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi,

bila digabung dengan cara lain seperti spektroskopi infra merah, resonansi

magnet inti, dan spektroskoppi massa, maka dapat digunakan untuk maksud

analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang diperoleh dari

spektroskopi UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas,

efek, pH, dan pelarut yang kesemuanya dapat dibandingkan dengan data

yang sudah dipublikasikan.

Dari spektra yang diperoleh dapat dilihat, misalnya :

a. Serapan (absorbansi) berubah atau tidak karena perubahan pH. Jika

berubah bagaimana perubahannya apakah batokromik ke hipsokromik

dan sebaliknya atau dari hipokromik ke hiperkromik, dsb.

b. Obat-obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat

yang berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin,

siklizin, dan pensiklidin.

2. Aspek Kuantitatif

Suatu berkas radiasi dikenakan pada larutan sampel (cuplikan) dan

intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Intensitas atau

kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton yang melalui satu

satuan luas penampang per detik. Serapan dapat terjadi jika foton/radiasi

yang mengenai cuplikan memiliki energi yang sama dengan energi yang

dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga. Jika sinar

monokromatik dilewatkan melalui suatu lapisan larutan dengan ketebalan

db, maka penurunan intesitas sinar (dl) karena melewati lapisan larutan

tersebut berbanding langsung dengan intensitas radiasi (I), konsentrasi

spesies yang menyerap (c), dan dengan ketebalan lapisan larutan (db).

Bila Absorbansi (A) dihubungkan dengan Transmittan (T) = I/I0 maka

dapat diperoleh A=log 1/T . Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta

Page 13: Makalah Analisis Farmas

yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi

yang mengenai larutan sampel. Tetapi tergantung pada suhu, pelarut,

struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi.

F. Penerapan Spektrofotometri Uv/Vis

Salah satu penerapan spektrofotometri Uv/Vis adalah penentuan kadar dari

golongan sulfonomida. Hal ini karena golongan sulfonomida memenuhi syarat

untuk analisis menggunakan spektrofotometer Uv/Vis. Syarat-syarat yang

dipenuhi golongan sulfonomida yaitu memiliki ikatan rangkap terkonjungasi,

senyawa aromatik, dan ausokrom. Hal ini diterapkan pada salah satu penelitian

dengan judul pengaruh suhu terhadap stabilitas serta penetapan kadar tablet

furosemida menggunakan spektrofotometer uv-vis.

Furosemida adalah turunan sulfonamida berdaya diuretik kuat dan bertitik

kerja di lingkungan henle. Efektif pada keadaan edema diotak dan paru-paru dan

digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki peningkatan pengeluaran

air, khususnya pada hipertensi dan gagal jantung.

Prosedur kerja yang biasa dilakukan dalam penetapan kadar suatu senyawa

dengan menggunakan spektrofotometri yaitu diawali dengan pembuatan larutan

baku yang kemudian diukur panjang gelombang maksimumnya. Beberapa alasan

mengapa harus menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu:

1. Pada panjang gelombang maksimum, kepekaannya juga maksimum karena

pada panjang gelombang maksimum tersebut, perubahan absorbansi untuk

setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar.

2. Disekitar panjang gelombang maksimum, bentuk kurva absorbansi datar dan

pada kondisi tersebut hokum Lambert-Beer akan terpenuhi.

3. Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh

pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan

Page 14: Makalah Analisis Farmas

panjang gelombang maksimum.

Selanjutnya, dibuat kurva kalibrasi dengan membuat larutan baku dengan

konsentrasi yang bervariasi yang diukur absorbansinya pada panjang gelombang

maksimum yang diperoleh, sehingga akan diperoleh persamaan segresi linier

yang akan digunakan untuk penetapan kadar. Kurva tersebut menunjukkan

hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi. Jika persamaan linear yang

diperoleh menunjukkan nilai r=1 atau mendekati 1, maka dapat dikatakan ideal,

artinya ada kesesuaian antara konsentrasi dengan absorbansi yang menunjukkan

berlakunya hukum lambert beer. Hasil yang diperoleh pada penelitian yang telah

disebutkan sebelumnya pada makalah ini menunjukkan nilai r = 0,99247, artinya

larutan baku furesemid pada penelitian tersebut mengikuti hukum lambert beer.

Setelah persamaan segresi linear diperoleh, penetapan kadar dapat dilakukan

dengan terlebih dahulu mengukur absorbansi sampel kemudian disubtitusikan

kedalam persamaan segresi linear yang diperoleh. Nilai y menyatakan

absorbansi dan nilai x menyatakan konsentrasi.

Page 15: Makalah Analisis Farmas

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna

pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator

prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.

2. Dasar Spektrofotometri UV-Vis adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh

pada senyawa, maka sebagian dari cahaya diserap oleh molekul-molekul

sesuai dengan struktur dari molekul senyawa tersebut.

3. Suatu senyawa dapat dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis jika

mempunyai kromofor pada strukturnya, seperti: Ikatan rangkap terkonjugasi,

senyawa aromatic, gugus karbonil, auksokrom, dan gugus aromatic

4. Hal-hal harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis

pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis dan pemilihan

panjang gelombang.

5. Manfaat dari spektrofotometri UV-Vis yaitu dapat digunakan untuk

menganalisis senyawa baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

6. Penerapan spektrofotometri Uv/Vis dengan menentukan kadar dari golongan

sulfonomida yaitu dengan mengukur absorbansinya kemudian disubtitusikan

kedalam persamaan segresi linear yang diperoleh.

Page 16: Makalah Analisis Farmas

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, I. 2003 Analisis Fenol Dalam Sampel Air Menggunakan Spektrofotometri

Derivatif. Logika, Vol. 9(10). Jakarta

Suddhasattya,dkk , 2010. Development And Validation Of A UV VIS Spectrofothometric Method Fo rThe Etimation And Degradation Monitoring Of Cefadroxil In Bulk AndPharmaceutical Dosage Forms".vol 1 No 4.

Suddhasattya,dkk ,2010 .Spectrophotometric Method Developed For The Estimation Of Flucloxacilin In Bulck And Dosage Form Using UV-VIS Spectrofothometric Method. Vol 1 No 1.

"Waney, R. 2012. Pengaruh Suhu Terhadap Stabilitas Serta Penetapan Kadar Tablet Furosemid Menggunakan Spektrofotometri UV/Vis, Pharmacon, Vol 1 No 2.