Makalah analisis investasi

24
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN Analisis Aktivitas Investasi KELOMPOK 4 Made Fajar Paramartha (1015351048) I Putu Niko Budatama (1015351063) I Kadek Adi Dwiadnyana (1015351065) Luh Gita Andini A. P. (1015351077) Kadek Dwijana Asriningsih (1015351082) Ni Wayan Septia Wini (1015351083) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of Makalah analisis investasi

Page 1: Makalah analisis investasi

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

Analisis Aktivitas Investasi

KELOMPOK 4

Made Fajar Paramartha (1015351048)

I Putu Niko Budatama (1015351063)

I Kadek Adi Dwiadnyana (1015351065)

Luh Gita Andini A. P. (1015351077)

Kadek Dwijana Asriningsih (1015351082)

Ni Wayan Septia Wini (1015351083)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2012

Page 2: Makalah analisis investasi

Analisis Aktivitas Investasi

A. Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung

dapat diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.

1. Kas dan Setara Kas

Kas (cash) merupakan aktiva yang paling likuid, mencakup mata uang, deposito

dana, money orders, dan cek. Setara kas (cash equivalents) juga tergolong sangat lancar,

investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo

sehingga risiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan tingkat bunga hanya

minimal.

Konsep likuiditas (liquidity) penting dalam analisis laporan keuangan. Likuiditas

berarti jumlah kas atau setara kas yang dimiliki perusahaan dan jumlah kas yang dapat

diperoleh dalam periode singkat. Likuiditas memberikan fleksibilitas untuk

memanfaatkan kondisi perubahan pasar dan untuk bereaksi terhadap strategis pesaing.

Likuiditas juga terkait dengan kermampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya

saat jatuh tempo. Banyak perusahaan dengan neraca yang kuat mengalami kesulitan yang

serius karena tidak likuid.

Selain memeriksa jumlah aktiva likuid yang tersedia untuk perusahaan, analisis

juga harus mempertimbangkan hal berikut:

• Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan mengalami

penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun.

• Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi (compensating

balances) untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan utang.

2. Piutang

Piutang (receivables) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan

barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang.

a. Penilaian Piutang

Analisis piutang penting karena dampaknya terhadap posisi aktiva dan arus laba

perusahaan. Risiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu mungkin bukan alat

1

Page 3: Makalah analisis investasi

prediksi yang layak atas kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal

mencerminkan kondisi terkini. Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti dan

memengaruhi baik aktiva lancar serta laba bersih sekarang dan masa depan.

b. Analisis Piutang

• Risiko Kolektibilitas

Informasi penuh untuk menilai risiko kolektibilitas biasanya tidak dicakup dalam

laporan keuangan. Informasi yang berguna harus diperoleh dari sumber lain atau

dari perusahaan. Alat analisis untuk memeriksa kolektibilitas mencakup:

- Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing

dengan perusahaan yang sedang dianalisis.

- Memeriksa konsentrasi pelanggan, risiko meningkat jika piutang

terkonsentrasi pada satu atau sedikit pelanggan.

- Menyelidiki pola umur piutang (sudah melewati jatuh tempo dan berapa

lama).

- Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau perpanjangan

(renewal) dari piutang atau wesel tagih masa lalu.

• Keaslian Piutang

Deskripsi piutang pada laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan

biasanya tidak cukup untuk memberikan tingkat keandalan mengenai apakah

piutang asli, jatuh tempo, dan dapat ditagih. Pemahaman mengenai praktik

industri dan sumber informasi tambahan digunakan untuk menambah keyakinan.

Salah satu faktor yang memengaruhi keandalan piutang adalah kebijakan kredit

perusahaan. Kebijakan kredit yang ketat berdampak pada kualitas yang lebih

tinggi, atau risiko piutang yang lebih rendah. Perusahaan biasanya melaporkan

kebijakan kreditnya dalam catatan atas laporan keuangan.

• Sekuritisasi Piutang

Salah satu masalah analisis penting adalah saat perusahaan menjual semua atau

sebagian piutangnya pada pihak ketiga. Praktik ini disebut anjak piutang

(factoring) atau sekuritisasi (securitization). Piutang dapat dijual dengan recourse

atau tanpa recourse pada pembeli (recourse terkait atas jaminan kolektibilitas)

2

Page 4: Makalah analisis investasi

Penjualan piutang dengan recourse tidak memindahkan dengan efektif risiko

kepemilikan piutang dari penjual.

3. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar di muka (prepaid expenses) merupakan pembayaran di muka atas

jasa atau barang yang belum diterima. Sebagai contoh adalah pembayaran di muka untuk

asuransi, utilitas, dan pajak bangunan. Analisis kita harus mewaspadai bahwa, karena

alasan percepatan atau tidak material, beberapa jasa yang jatuh tempo lebih dari satu

tahun juga dicakup dalam beban dibayar dimuka yang dikelompokkan sebagai aktiva

lancar.

4. Persediaan

Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi

normal perusahaan. Dengan pengecualianorganisasi jasa tertentu, persediaan merupakan

aktiva inti dan penting dalam perusahaan. Persediaan harus diperhatikan karena

merupakan komponen utama dari aktiva operasi dan langsung memengaruhi

penghitungan laba. Biaya persediaan awalnya dicatat pada neraca. Saat persediaan

terjual, biaya ini dipindahkan dari neraca dan mengalir pada laporan laba rugi sebagai

harga pokok penjualan (HPP). Biaya tidak dapat berada pada dua tempat yang sama pada

waktu bersamaan, mereka dapat dicatat pada neraca (sebagai beban masa depan), atau

diakui saat ini pada laporan laba rugi dan mengurangi profitabilitas untuk dikaitkan

dengan pendapatan penjualan.

a. Dampak biaya persediaan terhadap profitabilitas

Laba kotor dapat dipengaruhi oleh pilihan metode penghitungan biaya perusahaan.

Pada periode di mana harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang lebih

tinggi dibandingkan LIFO karera persediaan yang lebih rendah dikaitkan dengan

pendapatan penjualan dengan harga pasar terkini. Hal ini sering kali dinyatakan

sebagai keuntungan fiktif FIFO karena laba kotor sebenarnya merupakan

penjumlahan dari dua komponen: laba ekonomi (economic profit) dan laba

kepemilikan (holding gain). Laba ekonomi sesuai dengan jumlah yang terjual

dikalikan dengan selisih antara harga jual dan biaya penggantian persediaan (kira-kira

sebesar biaya pembelian persediaan yang paling kini). Laba kepemilikan merupakan

kenaikan pada biaya penggantian karena persediaan telah diperoleh dan sama dengan

3

Page 5: Makalah analisis investasi

jumlah unit terjual dikali dengan selisih biaya penggantian terkini dengan biaya

perolehan awal.

b. Dampak biaya persediaan terhadap neraca

Pada periode harga meningkat, dan dengan asumsi persediaan belum melikuidasi

layer persediaan lamanya, LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh

lebih rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya neraca perusahaan

yang menggunakan LIFO tidak secara akurat mencerminkan investasi lancar yang

dimiliki perusahaan dalam persediaannya.

c. Dampak biaya persediaan terhadap arus kas

Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO juga menyebabkan laba sebelum pajak

lebih tinggi, dan karenanya, utang pajak yang lebih tinggi. Pada periode di mana

harga meningkat, perusahaan dapat terjebak pada pengurangan arus kas karena

mereka membayar pajak yang lebih tinggi dan perlu mengganti persediaan yang

terjual pada biaya penggantian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya

pembelian awal. Hal ini dapat mengarah pada masalah likuiditas.

5. Efek Investasi

Perusahaan juga menginvestasi aktivanya pada efek investasi (investment sec

urities). Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam

bentuk efek. Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi

pada pabrik, peralatan, dan aktiva operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana

pembayaran kewajiban. Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk menggunakan

kas yang menganggur secara produktif.

a. Efek Utang

Efek utang (debt securities) adalah efek yang mewakili hubungan sebagai kreditor

terhadap pihak lain. Misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat

utang.

• Efek diperdagangkan (trading securities) merupakan utang (atau ekuitas yang

tidak memiliki pengaruh) yang dibeli dengan tujuan dikelola secara aktif dan

dijual untuk mendapat keuntungan pada jangka waktu dekat.

• Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities) merupakan

efek utang yang ingin dan mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Efek

4

Page 6: Makalah analisis investasi

ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (di mana mereka diklasifikasi

sebagai aktiva lancar) atau jangka panjang (di mana mereka klasifikasi sebagai

aktiva tak lancar).

• Efek yang tersedia untuk dijual (available-for-sale securities) merupakan efek

utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang tidak tergolong efek

diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Efek ini dapat dikelompokkan

sebagai aktiva lancar atau tak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan

manajemen berniat menjual efek tersebut. Efek ini dinilai berdasarkan nilai wajar

pada neraca.

b. Efek Ekuitas

Efek ekuitas (equity securities) mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas.

Contohnya meliputi saham biasa dan preferen serta hak untuk memperoleh atau

menjual bagian kepemilikan seperti waran, stock right, serta opsi beli dan opsi jual.

Motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah untuk memaksakan

pengaruh pada direksi dan manajemen entitas lain (seperti emasok, pelanggan, anak

perusahaan) dan untuk mendapatkan dividen dan penghasilan dari kenaikan harga

saham.

• Tidak memiliki pengaruh(kepemilikan kurang dari 20%). Efek ekuitas berbentuk

saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari seluruh saham hak

suara investee, maka efek ini dianggap tidak berpengaruh. Pada kasus ini, investor

diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas investee. Investasi ini

dapat dikelompokkan sebagai efek diperdagangkan atau tersedia untuk dijual

berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.

• Pengaruh signifikan (kepemilikan antara 20% hingga 50%). Kepemilikan saham

meskipun kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat memberikan investor

kemampuan untuk memengaruhi secara signifikan aktivitas usaha investee.

Pembuktian atas kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh signifikan

terhadap aktivia usaha investee diperlihatkan dalam berbagai cara seperti,

perwakilan dan partisipasi manajemen.

• Pihak yang mengendalikan (kepemilikan lebih dari 50%). Kepemilikan lebih 50%

disebut sebagai pihak yang mengendalikan (controlling interests). Investor

5

Page 7: Makalah analisis investasi

disebut sebagai induk perusahaan (holding company) dan investee sebagai anak

perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan lebih dari 50%, perusahaan

menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

c. Analisis Efek Investasi

Analisis investasi efek memiliki paling tidak tiga tujuan utama: untuk memisahkan

kinerja operasi dengan kinerja investasi dan pendanaan, untuk mengevaluasi kinerja

dan risiko investasi, dan untuk menganalisis distorsi akuntansi yang disebabkan

aturan akuntansi dan/atau manajemen laba yang terkait dengan investasi efek.

6. Sekuritas Derivatif

Derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya berasal dari nilai aktiva

lain, kelompok aktiva, atau variabel ekonomis seperti harga saham, obligasi, harga

komoditas, tingkat bunga, atau kurs pertukaran valuta.

a. Jenis-jenis derivatif

Kontrak masa depan (futures contract) merupakan perjanjian antara dua atau

lebih untuk membeli atau menjual komoditas tertentu atau aktiva keuangan pada

tanggal tertentu di masa depan (yang disebut tanggal penyerahan) pada harga tertentu.

Kontrak ini dapat dibuat untuk berbagai komoditas dan aktiva keuangan.

Kontrak swap (swap contract) merupakan perjanjian antara dua pihak atau

lebih untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini umumnya digunakan sebagai

perlindungan atas risiko seperti tingkat bunga dan.risiko kurs valuta asing.

Kontrak opsi (option contract) memberikan hak pada suatu pihak bukan

kewajiban untuk melakukan suatu transaksi. Opsi beli (call option) merupakan hak

untuk membeli sekuritas (atau komoditas) dengan harga tertentu pada atau sebelum

tanggal penyerahan. Opsi jual (put option) merupakan opsi untuk menjual sekuritas

(atau komoditas) dengan harga tertentu pada atau sebelum tanggal penyerahan.

Derivatif penting yang sering kali tidak diatur dalam SFAS 133 adalah

kontrak forward (forward contract). Salah satu contohnya adalah pembelian atau

pejualan persediaan dengan kontrak forward sebagai bagian dari operasi usaha

normal, karena penyelesaian langsung tidak dimungkinkan.

6

Page 8: Makalah analisis investasi

B. Aktiva Tak Lancar (Non Current Assets)

Aktiva tak lancar (Non Current Assets) atau aktiva jangka panjang atau juga disebut

aktiva tetap merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapakan dapat

memberikan manfaat pada perusahaan selama periode melebihi periode kini.

1. Aktiva Jangka Panjang

a. Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai

Kapitalisasi merupakan keputusan. Aktiva jangka panjang diciptakan memalui

proses kapitalisasi. Aturan akuntansi untuk kapitalisasi dibatasi untuk memenuhi

tujuan relevan dan andal. Tujuan andal berarti aturan kapitalisasi menjadi konservatif

dan, dalam berapa kasus, tidak konsisten. Umumnya, suatu biaya akan dikapitalisasi

jika emenuhi kriteria berikut:

• Aktiva harus berasal dari transaksi atau kejadian masa lalu. Kriteria ini

menghasilkan perlakuan yang tidak konsisten antara aktiva tak berwujud yang

dibeli dengan yang diciptakan internal. Misalnya, goodwill yang dibeli dapat

dikapitalisasi, tetapi goodwill yang diciptakan sendiri (yang nilainya jauh lebih

besar) tidak dapat dikapitalisasi.

• Aktiva harus menghasilkan kemungkinan manfaat masa depan yang dapat

diidentifikasi dan layak. Kriteria ini menghasilkan pembebanan pengeluaran

litbang dengan segera, meskipun litbang merupakan salah satu dari aktiva yang

paling berharga bagi perusahaan teknologi tinggi.

• Aktiva memberikan pemiliknya pengendalian (khusus) atas manfaat masa depan.

Kriteria ini (dan lainnya) tidak memungkinkan kapitalisasi teknologi atau modal

manusia karena kepemilikan tidak dapat dipaksakan secara hukum.

Alokasi merupakan pembebanan biaya aktiva secara periodik sepanjang

periode manfaat yang diharapkan. Alokasi biaya disebut penyusutan (depreciation)

jika terkait dengan aktiva tetap, amortisasi (amortization) jika digunakan untuk aktiva

tak berwujud, dan deplesi (depletion) jika dikaitkan dengan sumber daya alam.

Jika arus kas yang diharapkan (tidak didiskonto) lebih dibandingkan nilai

tercatat aktiva (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), perlu diturunkan nilainya dan

dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (jumlah diskonto taksiran arus kas). Dari

perspektif analisis kita, terdapat dua distorsi terkait dengan penurunan nilai aktiva:

7

Page 9: Makalah analisis investasi

• Bias konservatif mendistorsi penilaian aktiva jangka panjang karena nilai aktiva

dapat diturunkan namun tidak dapat dinaikkan.

• Pengakuan penurunan nilai aktiva memiliki dampak temporer besar mendistorsi

laba bersih sementara berpotensi untuk meningkatkan kegunaan nilai aktiva pada

neraca.

2. Aktiva Tetap dan Sumber Daya Alam

a. Menilai properti, bangunan, dan Peralatan

Prinsip biaya historis digunakan saat menilai properti, bangunan, dan peralatan.

Penilaian biaya historis mengharuskan suatu perusahaan pertama kali mencatat

sebesar nilai wajar atau nilai wajar aktiva yang ditukarkan. Alasan digunakannya

biaya historis adalah:

• Konservatisme (conservatism), karena tidak mengantisipasi adanya biaya

penggantian berikutnya.

• Akuntabilitas (accountability), manajer dalam jumlah uang.

• Objektivitas (objectivity), dalam penentuan biaya.

b. Menilai sumber daya alam

Sumber daya alam (natural resource), juga disebut aktiva yang dihabiskan (wasting

asset), merupakan hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya alam.

Contohnya meliputi hak untuk menambang, menebang kayu, mengambil gas alam,

dan minyak. Sumber daya alam memiliki dua karakteristik penting yaitu pemindahan

konsumsi aktiva dan penggantian aktiva hanya melalui proses alamiah.

c. Penyusutan

Penyusutan merupakan alokasi biaya properti, bangunan, dan peralatan sepanjang

masa manfaatnya. Jika suatu operasi tidak menguntungkan, penyusutan akan menjadi

biaya yang tidak dapat dihindari, sehingg menambah kerugian.

d. Menganalisis aktiva tetap dan sumber daya alam

Penilaian aktiva tetap dan sumber daya alam menekankan objektivitas biaya historis,

prinsip konservatisme, dan akuntansi atas uang yang diinvestasikan pada aktiva

tersebut. Aturan akuntansi untuk penurunan nilai aktiva jangka panjang mewajibkan

perusahaan untuk secara berkala menelaah kejadian atau perubahan kondisi yang

memungkinkan penurunan nilai. Berdasarkan aturan terkini, perusahaan

8

Page 10: Makalah analisis investasi

menggunakaan “uji perolehan kembali” (recoverability test) untuk menentukan

apakah terdapat penurunan nilai, yaitu perusahaan harus mengestimasi taksiran arus

kas bersih masa depan aktiva tersebut dan nilai disposisi akhirnya.

3. Aktiva Tak berwujud

Aktiva tak berwujud (intangible asset) merupakan hak, keistimewaan, dan manfaat

kepemilikan atau pengendalian. Dua karakteristik umum aktiva tak berwujud adalah

tingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud. fisik.

a. Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi

Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi merupakan aktiva yang dapat

diidentifikasi terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu atau keistimewaan selama

periode manfaat terbatas. Contohnya hak paten, merek dagang, hak cipta, dan

franchise.

b. Aktiva tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi

Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi merupakan aktiva yang dapat

dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasi dan sering

kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga. Contohnya iklan dan goodwill.

c. Menganalisa aktiva tak berwujud

Dalam menganalisis aktiva tak berwujud, kita harus siap untuk membuat estimasi

sendiri mengenai penilaian aktiva. Juga harus diingat bahwa goodwill tidak

membutuhkan amortisasi dan auditor mengalami masa sulit dengan aktiva tak

berwujud, terutama goodwill. Mereka menganggap sulit untuk menilai aktiva tak

berwujud yang belum diamortisasi. Analisis juga harus waspada terhadap komposisi,

penilaian, dan disposisi goodwill. Goodwill dihapus jika kelebihan laba yang

mendasari eksistensinya tidak ada lagi. Disposisi, atau penghapusan goodwill sering

kali dilakukan manajemen pada periode hal tersebut memiliki dampak pasar terendah.

C. Aktivitas Antar Perusahaan (Intercompany Activities)

1. Investasi Antar Perusahaan

Investasi antarperusahaan (intercorporate investments) merupakan investasi oleh

satu perusahaan dalam efek-efek (sekuritas atau surat berharga) ekuitas perusahaan

lainnya. Induk perusahaan (parent) merupakan pihak yang mengendalikan, umumnya

9

Page 11: Makalah analisis investasi

melalui kepemilikan efek ekuitas. Aktivitas entitas legal terpisah lainnya disebut sebagai

anak perusahaan (subsidiary). Hubungan induk perusahaan-anak perusahaan (parent-

subsidiary) terjadi saat satu perusahaan memiliki seluruh atau sebagian besar efek ekuitas

dengan hak suara perusahaan lain.

a. Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) melaporkan

hasil operasi dan kondisi keuangan induk perusahaan berikut anak perusahaannya

dalam satu set laporan keuangan. Akun investasi dalam laporan keuangan induk

perusahaan merupakan bukti kepemilikan saham dalam anak perusahaan

b. Teknik Dasar Konsolidasi

Konsolidasi terdiri atas dua langkah, agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan

keuangan konsolidasi menambahkan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban anak

perusahaan ke akun-akun terkait dalam laporan keuangan induk perusahaan. Langkah

kedua adalah mengeliminasi "transaksi antarperusahaan." untuk menghindari

pencatatan ganda atau pengakuan laba terlalu cepat. Sebagai contoh, utang induk

perusahaan pada anak perusahaannya dan piutang anak perusahaan terhadap induk

perusahaan dieliminasi saat neraca konsolidasi disiapkan.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Terdapat dua kondisi di mana anak perusahaan seharusnya tidak dikonsolidasikan

untuk keperluan pelaporan yaitu:

• Pengendalian tidak lengkap atau sementara. Untuk mengonsolidasikan

perusahaan, induk perusahaan harus mempunyai kepemilikan atas anak

perusahaan atau mengendalikan manajemen anak perusahaan secara efektif.

Kepemilikan saham lebih dari 50% umumnya mensyaratkan konsolidasi

Konsolidasi tidak tepat jika pengendalian bersifat sementara, pengendalian tidak

berada di tangan pemilik mayoritas, atau jika anak perusahaan akan dihapuskan.

• Laba tidak pasti. Jika terdapat ketidakpastian yang tinggi tentang peningkatan

ekuitas dari anak perusahaan telah dicatat sebagai akrual pada induk perusahaan,

konsolidasi bukanlah hal yang tepat. Ketidakpastian yang tinggi dapat muncul,

sebagian dengan anak perusahaan internasional, ketika terdapat batasan-batasan

konversi atas mata uang asing atau atas penerimaan laba dari luar negeri.

10

Page 12: Makalah analisis investasi

d. Draf eksposur atas konsolidasi

Draf eksposur mengasumsikan adanya pengendalian jika perusahaan memenuhi satu

atau lebih kondisi sebagai berikut:

• Memiliki hak suara mayoritas dalam kepengurusan perusahaan lain atau memiliki

hak untuk menunjuk mayoritas kepengurusan perusahaan lain.

• Memiliki hak suara minoritas dalam jumlah besar dan tidak terdapat pihak atau

organisasi lain yang memiliki hak suara signifikan.

• Memiliki kemampuan unilateral untuk (1) mendapatkan hak suara mayoritas

dalam kepengurusan perusahaan lain atau (2) mendapatkan hak untuk menunjuk

mayoritas kepengurusan perusahaan lain melalui kepemilikan efek yang dapat

dikonversi atau hak lainnya yang saat ini dapat dipilih untuk dijalankan oleh

pemegang efek dan manfaat yang diharapkan dari konversi efek tersebut atau

pelaksanaan hak tersebut melebihi biaya yang diharapkan.

• Apakah hanya partner umum (general partner) dalam persekutuan terbatas

(limited partnership) dan tidak ada partner atau kelompok partner lain yang

memiliki kemampuan untuk menghentikan persekutuan terbatas atau sebaliknya

memindahkan partner umum.

e. Metode akuntansi ekuitas

Metode akuntansi ekuitas (equity accounting method) melaporkan investasi

perusahaan dalam anak perusahaan dan bagian induk perusahaan atas laba anak

perusahaan sebagai akun dalam laporan keuangan induk perusahaan.

2. Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha (business combination) mengacu pada merger, akuisisi,

reorganisasi, atau restrukturisasi atas dua atau lebih perusahaan untuk membentuk sebuah

perusahaan lainnya. Penggabungan usaha mengubah kepemilikan dan pengendalian atas

perusahaan yang diakuisisi atau diinvestasi.

a. Akuntansi Penggabungan Usaha

FASB baru-baru ini mengeluarkan dua standar penting (SFAS 141 "Business

Combination" dan SFAS 142 "Goodwill and Other Intangible Assets"). Standar ini

memuat beberapa perubahan besar dalam pelaporan keuangan:

11

Page 13: Makalah analisis investasi

• Akuntansi dengan purchase method diharuskan untuk semua penggabungan

usaha, sehingga pooling accounting dilarang untuk digunakan di masa depan.

Namun demikian, penggabungan usaha terdahulu yang memenuhi perlakuan

pooling terus dicatat sebagai pooling dalam laporan keuangan konsolidasi.

• Perusahaan harus mencatat nilai pasar wajar aktiva tak berwujud yang dibeli,

yang sebelumnya tidak diakui, sebelum mencatat goodwill.

• Goodwill tidak lagi diamortisasi, melainkan diuji setiap tahun untuk penurunan

nilai (impairment).

• Standar mengharuskan pengungkapan alasan utama penggabungan usaha dan

memperluas informasi alokasi harga beli.

b. Masalah-masalah penggabungan Usaha

• Menilai pertukaran

Masalah utama dalam purchase accounting adalah penentuan total harga

perolehan entitas yang diakuisisi. Penentuan harga perolehan aktiva yang

diperoleh secara individu, dalam kelompok, atau dalam penggabungan usaha,

menggunakan prinsip akuntansi yang sama.

• Nilai pertukaran kontijen

Panduan untuk akuntansi kontinjensi meliputi: (1)mengungkapkan pengeluaran

kontinjen atas aktiva tambahan, tetapi tidak sebagai kewajiban atau sebagai saham

beredar, kecuali hasil kontinjen dapat ditentukan dengan pasti; (2) mencatat

pengeluaran kontinjen atas aktiva tambahan berdasarkan laba di masa depan

sebagai tambahan harga perolehan akuisisi ketika kontinjen terselesaikan; (3)

menyesuaikan jumlah yang semula dicatat untuk saham pada tanggal akuisisi

untuk pengeluaran kontinjen atas nilai pertukaran tambahan berdasarkan harga

saham di masa depan.

• Alokasi total harga perolehan

Setelah total harga/biaya perolehan aktiva yang diakuisisi dapat ditentukan, harga

perolehan tersebut harus dialokasikan ke masing-masing aktiva. Seluruh aktiva

yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang ditanggung dalam

penggabungan usaha menerima alokasi harga perolehan, yang umumnya sama

dengan nilai wajar masing-masing pada tanggal akuisisi.

12

Page 14: Makalah analisis investasi

D. Aktivitas Internasional (International Activities)

1. Pelaporan Aktivitas Internasional

Kita menghadapi kendala yang khas dalam perusahaan yang beroperasi dilebih

dari satu negara. Kendala tersebut dapat dikelompokkan dalam setidaknya dua kategori:

• Kendala karena perbedaan praktik akuntansi di negara di mana perusahaan

beroperasi.

• Kendala karena translasi aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam unit pengukuran

negara di mana induk perusahaan berada.

a. Akuntansi Internasional dan Praktik Audit

Praktik akuntansi di berbagai negara sangatlah beragam. Terdapat beberapa alas an

atas keragaman tersebut, termasuk tiadanya kesepakatan atas tujuan laporan

keuangan, perbedaan ketentuan hukum, perbedaan undang-undang perpajakan, variasi

dalam otoritas dan umur badan profesi lokal (seperti pasar saham). Pembuatan standar

akuntansi internasional oleh International Accounting Standards Board (IASB)

merupakan langkah besar menuju keseragaman. Tujuan IASB adalah merumuskan

dan mempublikasikan kepada publik standar dasar yang diobservasi dalam penyajian

akun yang diaudit dan penyajian laporan keuangan, serta mempromosikan

penggunaan standar tersebut di seluruh dunia.

b. Perspektif atas akuntansi internasional

Keragaman lingkungan sosial tersebut menyebabkan perbedaan besar dalam praktik

akuntansi antarnegara. Analisis harus menggunakan sumber yang terbaru untuk

mengidentifikasi perbedaan akuntansi internasional yang signifikan. Dalam

mengkonolidasikan anak perusahaannya yang berada di negara lain, perusahaan

multinasional yang berpusat di Amerika Serikat umumnya meminta anak perusahaan

untuk menerapkan akuntansi yang selaras dengan induk perusahaan.

c. Perspektif atas pemeriksaan dan tata kelola internasional

Aktivitas pemeriksaan dan tata kelola terkait dengan keandalan pelaporan keuangan

dan keyakinan akuntabilitas manajemen. Terdapat keragaman dalam pemeriksaan dan

praktik tata kelola internasional.

13

Page 15: Makalah analisis investasi

d. Translasi mata uang asing

Konsolidasi dan akuntansi ekuitas atas anak perusahaan asing memerlukan translasi

laporan keuangan menjadi setara dolar. Hal ini dilakukan sebelum akun anak

perusahaan asing digabungkan dengan induk perusahaan.

e. Metode translasi mata uang asing

Akuntansi untuk translasi mata uang asing diatur dalam SFAS 52 yang dikeluarkan di

tahun 1981. Standar ini menyarankan dua pendekatan translasi, metode kurs kini

(current rate method) yang banyak digunakan dan metode sementara (temporal

method). Untuk menentukan metode mana yang tepat untuk satu anak perusahaaa

tertentu, standar menerapkan konsep mata uang fungsional (functional currency)

Mata uang fungsional adalah mata uang utama yang digunakan oleh anak perusahaan.

Mata uang tersebut dapat berupa dolar AS atau mata uang lokal.

f. Akuntansi translasi mata uang asing

Persyaratan utama untuk akun translasi mata uang asing yaitu:

• Translasi memerlukan identifikasi mata uang fungsional bagi sebuah entitas. Mata

uang fungsional ini umumnya mata uang negara di mana anak perusahaan berada.

Seluruh elemen laporan keuangan entitas asing diukur dengan menggunakan mata

uang fungsional, sejalan dengan praktik akuntansi induk perusahaan.

• Translasi dari mata uang fungsional menjadi AS$ harus dilakukan sebelum

konsolidasi. Translasi ini umumnya terjadi pada nilai tukar kini (tanggal

pelaporan), kecuali untuk pendapatan dan beban yang ditranslasikan pada nilai

tukar rata-rata sepanjang periode.

• Penyesuaian translasi tidak disertakan dalam laba bersih, melainkan laporkan dan

diakumulasikan sebagai komponen ekuitas terpisah (dalam pendapatan

komprehensif) sampai induk perusahaan menjual atau melikuidasi investasinya

dalam entitas asing. Pada saat penjualan atau likuidasi terjadi, penyesuaian

translasi kumulatif ini dipindahkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba atau rugi

yang menentukan laba.

• Setelah laporan keuangan anak perusahaan ditranslasikan dalam AS$, anak

perusahaan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan induk perusahaan.

14

Page 16: Makalah analisis investasi

Referensi

Wild, John J. Subramanyam, K.R. & Hasley, Robert F. 2007. Finacial Statement Analysis. Mc

Graw Hill Internasional Edition.

15