makalah aiiiii.docx

download makalah aiiiii.docx

of 10

Transcript of makalah aiiiii.docx

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    1/21

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah yang berjudul “ Protista Mirip Hewan : Filum

     Acetospora dan Filum Myxozoa”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi

    tugas mata kuliah Protista. Meskipun terdapat beberapa hambatan dalam proses

     pengerjaan makalah ini, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan tepat

    aktu.

    Pada kesempatan ini penulis mengu!apkan terima kasih kepada"

    #. Sofia $ry %ahayu, S.Pd, M.Si selaku dosen mata Protista,&. kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual,'. seluruh teman seperjuangan (iologi kelas ) tahun &*#+, yang banyak 

    membantu dan memberi masukan dalam pengerjakan makalah ini, dan. semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

    Penulis berharap adanya masukan yang bersifat membangun sehingga

    makalah ini dapat lebih sempurna. Penulis juga berharap agar makalah ini

    nantinya dapat berguna bagi semua kalangan.

    Malang, * ebruari &*#/

      Penulis

    DAFTAR ISI

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    2/21

    SAMP01...............................................................................................22i3ATA P$N4ANTA% ................................................................................. #5ATA% 6S6.................................................................................................&P$N5A)010AN

    1atar(elakang22.22222222222222222..'%umusanMasalah 222222222222222222 +Manfaat ......22222222222222222222..+

    3A76AN T$8%6ilum A!etospora2........................................... ...... .................. /ilum My9o:oa22222.........2. ...... ...... ........................... ;

    P$N0T0P

    3esimpulan .................................... ...... ..................................... &*Saran.................................................................. ...... ...... ........... &*

    5ATA% %0703AN..................................................................................

    PENDAHULUAN

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    3/21

    Latar Belakang

    Proto:oa merupakan sekolompok protista eukariotik yang berukuran

    mikroskopis terdiri dari satu sel. Proto:oa berasal dari bahasa organel sel yang lengkap dan sanggup

    melakukan semua fungsi kehidupan.Proto:oa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka

    umumnya hidup bebas dan tedapat di lautan. Namun sebagian besar proto:oa

    hidup sebagai parasit pada binatang dan manusia. Spesies parasitik hidup pada

    inang. 6nang dapat berupa organisme sederhana seperti algae sampai =ertebrata

    kompleks termasuk mannusia. (eberapa spesies dapat hidup di dalam tanah atau

     permukaan tumbuhan. Sesuai dengan sistem klasifikasi makhluk hidup proto:oa

    termasuk dalam protista yang menyerupai hean atau biasa disebut protista mirip

    hean. 3elompok ini aal mulanya dibentuk untuk mengelompokan organisme

    yang bukan termasuk tumbuhan dan bukan termasuk hean. 8leh sebab itu proto:oa disebut organisme seperti hean atau istilahnya animal like.

    0kuran proto:oa beranekaragam yaitu mulai dari #* mikron sampai ada

    yang men!apai / mm meskipun jarang. 5i perairan laut ataupun air taar 

     proto:oa berperan sebagai :ooplankton. Makanan proto:oa meliputi bakteri, jenis

     protista lain, atau detritus ? materi organik dari organisme mati @. Proto:oa hidup

    soliter atau berkoloni. Apabila dalam keadaan lingkungan yang tidak 

    menguntungkan, proto:oa membungkus diri membentuk kista untuk 

    mempertahankan diri. Apabila berada dalam lingkungan yang sesuai, hean ini

    akan aktif lagi. ara hidup proto:oa ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup

     bebas ? soliter @.Proto:oa berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi filum yaitu

    Sar!odina, illiata, lagellata, dan Sar!odina. Pada tahun #B;* oleh ommitee on

    Systemati!s and $=olution of the So!iety of Proto:oologist,  mengklasifikasikan

     proto:oa menjadi kelas baru. 3elas baru tersebut yaitu Sar!omastigophora,

    iliophora, A!etospora, Api!omple9a, Mi!rospora, My9ospora,dan 1abyrinthomo

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Commitee_on_Systematics_and_Evolution_of_the_Society_of_Protozoologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Commitee_on_Systematics_and_Evolution_of_the_Society_of_Protozoologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciliophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Apicomplexahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microspora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciliophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Apicomplexahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microspora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Commitee_on_Systematics_and_Evolution_of_the_Society_of_Protozoologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Commitee_on_Systematics_and_Evolution_of_the_Society_of_Protozoologist&action=edit&redlink=1

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    4/21

    rpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sar!odina dan Mastigophora digabung

    menjadi satu kelompok  Sar!omastigophora, dan Sporo:oa karena anggotanya

    sangat beragam. Proto:oa yang termasuk Sar!omastigophora  adalah genera

    Monosiga,(odo,1eishmania, Trypanosoma, 4iardia, 8palina, Amoeba,$ntamoeb

    a, dan 5ifflugia. Anggota kelompok illiophora dapat diklasifikasikan atau

    dikelompokkan antara lain yaitu genera 5idinium, Tetrahymena, Paramae!ium,

    dan Stentor . Proto:oa kelompok A!etospora  adalah genera Paramy9a.

    Api!omple9a beranggotakangenera $imeria, To9oplasma,(abesia, Theileria.

    4enera Met!hniko=ella  termasuk kelompok   Mi!rospora. 4enera

    My9idium dan 3udoa adalah !ontoh anggota kelompok My9ospora. ilum

    A!etospora dan My9o:oa bersifat parasit obligat ekstraseluler. ilum A!etospora bersifat parasit pada sel, jaringan, dan rongga tubuh hean mullus!a sedangkan

    filum My9o:oa bersifat parasit pada ikan air taat dan ikan air laut. Pentingnya

     pengetahuan tentang proto:oa khususnya filum A!etospora dan filum My9o:oa

    tidak lepas dari sifatnya yang termasuk parasit obligat ekstraseluler. 8leh karena

    itu dalam mkalah ini akan dibahas protista mirip hean filum A!etospora dan

    filum My9o:oa.

    Rumusan Masalah

    %umusan masalah ini diantaranya adalah sebagai berikut.#. (agaimana bentuk tubuh serta !iri > !iri dari filum A!etospora dan filum

    My9o:oa C&. (agaimana siklus hidup dari filum A!etospora dan filum My9o:oa C'. (agaimana habitat dari filum A!etospora dan filum My9o:oa C. (agaimana pengaruh anggota filum A!etospora dan filum My9o:oa pada

    makhluk hidup lain C

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcodina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mastigophorahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcomastigophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sporozoahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcomastigophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leishmania&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trypanosoma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Giardia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Opalina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amoebahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Didinium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahymena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Paramaeciumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stentor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramyxa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Apicomplexahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eimeria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toxoplasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Babesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Theileria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metchnikovella&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microspora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxidium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kudoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcodina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mastigophorahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcomastigophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sporozoahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarcomastigophora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leishmania&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trypanosoma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Giardia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Opalina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amoebahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Didinium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahymena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Paramaeciumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stentor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramyxa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Apicomplexahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eimeria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toxoplasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Babesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Theileria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metchnikovella&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microspora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxidium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kudoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myxospora&action=edit&redlink=1

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    5/21

    Manfaat

    Manfaat dari makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut.

    #. Mengetahui bentuk tubuh serta !iri > !iri dari filum A!etospora dan filum

    My9o:oa&. Mengetahui siklus hidup dari filum A!etospora dan filum My9o:oa'. Mengetahui habitat dari filum A!etospora dan filum My9o:oa C. Mengetahui pengaruh anggota filum A!etospora dan filum My9o:oa pada

    makhluk hidup lain C

    PEMBAHASAN

    Makalah ini akan membahas mengenai protista mirip hean khususnya

    filum A!etospora dan filum My9o:oa. 3edua filum ini merupakan protista mirip

    hean yang bersifat parasit obligat ekstraseluler.

    Flum A!et"s#"ra

    Anggota filum A!etospora bersifat parasite obligat ekstraseluler , dengan

    !iri yang yang kehilangan sumbat dikutub atau filamen ? %ahayu, &*#@. ontoh

    anggota filum ini yaitu Haplosporodium bersifat parasit dalam sel, jaringan, dan

    rongga tubuh pada mollus!a.

     Haplosporodium sp

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    6/21

    Gambar 1.1 Morolo!i Haplosporodium

    A!etospora merupakan proto:oa dengan spora multiseluler dan satu atau

    lebih sporoplasma tanpa kapsul atau filamen polar. 3eseluruhan anggotanya

    merupakan parasit. ontoh anggota filum ini yaitu  Haplosporodium sp.

     Haplosporodium sp merupakan a!etospora  bersifat parasit obligat dan merupakan pathogen dalam tiram. Protista ini kebanyakan merupakan parsit pada tiram. Salah

    satu spesiesnya yakni adalah  Haplosporodium nelsoni. Parasit ini menyebabkan

     penyakit MSD ?multinu!leate sphere D@ pada rassostrea =irgini!a dan

    rassostrea gigas. Tiram yang terinfeksi oleh  Haplosporodium nelsoni menjadi

    kurus dan !angkang menjadi lunak. Penyakit ini sangat mematikan pada tiram dan

    dipengaruhi oleh salinitas yang tinggi. Parasit ini menyerang epitel usus,

    kemungkinan melalui mantel pada tiram. Setelah epitel ini han!ur paeasit

    kemudian didistribusikan pleh darah ke seluruh bagian tiram. )al ini akan

    menghambat perkembangan gonad. 6nfeksi ini biasanya meningkat pada saat

    musim- musim dingin dan saat salinitas di baah #+ ppt. 

    6nfeksi oleh ). nelsoni berlangsung antara pertengahan Mei dan akhir 

    8ktober. 3ematian dari infeksi baru terjadi sepanjang musim panas dan

     pun!aknya pada bulan 7uli atau Agustus. MSD pertama kali terdeteksi dua dekade

    lalu di Sungai 5amaris!otta, jantung industri tiram Maine.

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    7/21

     Haplosporodium nelsoni  menyerang dalam tubuh hean tiram. Tahap

     plasmodium ). nelsoni terjadi inter!ellular dalam jaringan ikat dan epitel. Spora

    ). nelsoni terjadi se!ara eksklusif menyerang epitel tubulus pen!ernaan. Sporulasi

    ). nelsoni langka menginfeksi tiram deasa, tetapi sering juga ditemukan pada

    tiram remaja. MSD tidak berbahaya bagi manusia. MSD dalam jumlah ke!il tidak 

    terlau berpengaruh dalam infeksi. Pre=alen!e" ber=ariasi tergantung salinitas,

    tetapi pre=alensi of +*-B*E tidak jarang ditemukan pada salinities diatas #+

     ppt. Pre=alensi adalah presentase ikan yang terinfeksi dibandingkan dengan

    keseluruhan jumlah ikan. 6nfeksi biasanya fatal dengan kematian terjadi dalam #-'

     bulan setelah infeksi. Tanda-tanda inang yang terinfeksi parasit ini adalah kelenjar 

     pen!ernaan pu!at, tampak kurus, tidak ada pertumbuhan !angkang baru.

    Siklus hidupnya tidak diketahui tetapi kemungkinan menggunakan inang

    antara dalam daur hidupnya.

    o

    o

    Flum M$%"&"a

    • Klasfkas

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    8/21

    Duna " Proto:oa

    Flum " My9o:oa

    Kelas " My9osporea

    'r(" " (i=al=ulida

    Su) "r(" " Platysporina

    Faml$ " My9obolidae

    Genus " Myxobolus

    My9o:oa berbentuk spora parasit yang berasal dari air taar dan ikan

    laut?1om, 5yko=F, #BB&, 3ent et al., &**#G eist H 1ongsha,&**/@. My9o:oa

    sebelumnya diklasifikasikan sebagai proto:oa, meskipun termasuk kedalam

    organisme multiseluler dan spesialisasi fungsional dari sel menyusun spora

    dianggap melebihi tingkat proto:oa ?1om H 5yko=F, #BB&@.

    ilum Myxozoa ialah perpaduan dari dua bahasa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    9/21

    ? Myxosporidia@ dan menempatkan mereka bersama-sama dengan Mi!rosporidia di

    kelas pasti dari Proto:oa disebut I$nidosporidiaI.

    Setelah mun!ulnya sistem + kingdom, kelompok sporo:oan klasik naik 

    status filum-tingkat dalam kingdom baru. 5alam sistem itu, Margulis dan

    S!hart: ?#B;;@, Sleigh et al. ?#B;@, dan Weiser ?#B;+@ menyatakan menaikkan

    status $nidosporidia  filum-tingkat. 3emudian, bukti dari biologi sel,

     pengembangan, dan ultrastruktur menunjukkan baha kelompok nidosporidian

    yang sangat berbeda dan tidak membentuk pengelompokan alam.

    Asosiasi  Myxozoans dengan kingdom hean pertama kali diusulkan oleh

    Weill ?#B';, dikutip dalam 1om #BB*@, namun mulai memasuki arus utama

     biologi sistematis dengan 1om ?#BB*@ yang mendukung hipotesis Weill, bahakesamaan struktural yang luar biasa antara kapsul kutub  Myxozoa  dan

     %ematocysts  dari $nidaria  menyarankan baha  Myxozoa  bere=olusi dari

    kelompok hean. Se!ara khusus, Weill ?#B';, dikutip dalam 1om #BB*@

    mengusulkan baha My9o:oa bere=olusi dari Nar!omedusae yang menyerupai

    lar=a My9o:oa dalam bentuk dan gaya hidup yaitu beberapa %arcomedusae juga

     parasit. 1om ?#BB*@ lebih lanjut menyatakan baha  Myxozoa  memiliki tingkat

    tertinggi diferensiasi selular di antara salah satu kelompok protista. 3arakteristik ini juga konsisten dengan asal-usul non protista.

    Smothers et al ?#BB@, menegaskan bukti struktural dengan bukti molekuler 

     baha  Myxozoa adalah meta:oans. Siddall et al ?#BB+@, menyajikan bukti yang

    meyakinkan baha Myxozoa adalah hean $oelenterate. My9o:oa mempunyai

    Spora multisel , bentuk kapsul dengan satu atau lebih polar, parasit pada ikan dan

    in=ertebrata. ontoh" $eratomyxa& Myxidium.

    • M"rf"l"g * Myxozoa+

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    10/21

    P,- kapsul polar, SP- sporoplasma, S.- sel =al=e, SL- garis jahitan,

    L- panjang spora, /- lebar spora, T- ketebalan spora, P,L- panjang kapsul polar,

    P,/- lebar kapsul polar.

    Gam)ar 010 5iagram bi=al=ulid ?A"tampak bagian depan, (" tampak samping@ dan

    multi=al=ulid ? H $ " tampak bagian atas, 5" tampak samping@ spora my9ospora.

    Spora parasit berbentuk bulat dengan bagian anterior merun!ing, berukuran

    #*-&* mm dan mempunyai dua buah kapsul polar dibagian anterior spora. Parasit

    ini membentuk pansporoblast yang menghasilkan dua buah spora.  Spora

    My9ospora terdiri dari katup sel, sporoplasma, dan kapsul polar terdapat lingkaran

    filamen polar ?4ambar.&@. 7umlah katup dan kapsul polar, susunan kapsul polar,

    dan ornamen spora memungkinkan diagnosis tingkat >genus my9ospora.

     6dentifikasi pada tingkat > spesies didasarkan pada bentuk spora. 5eskripsi

    spesies my9ospora harus mengikuti pedoman dari 1om H Arthur ?#B;B@. 0ntuk  bi=al=ulid, panjang spora dan lebar spora dapat dilihat  dari garis depan,

    sedangkan ketebalan spora dapat dilihat dari tampilan samping,panjang dan lebar 

    dari kapsul polar dapat diukur ?4ambar. &@. )arus diperhatikan agar tidak terjadi

    kebingungan ketebalan serta lebar spora, karena multi=al=ulas adalah radial yang

    simetris.

     

    Ha)tat

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    11/21

    )abitat dari filum my!o:oa sebagai parasit pada insang, termasuk kulit pada

    ikan. Parasit ini berbentuk kista ?mengandung spora-spora @ dan akan pe!ah

    apabila matang. Spora-spora akan dilepaskan ke dalam air.

     

    Daur H(u#

    A- filamen polar diekstrusi untuk melabuhkan spora ke epitel usus, diikuti oleh

     pembukaan katup sel dari my9ospore. B- 4ametogony. ,- sporogoni dari fase

    a!tinosporean. D- Mature tahap a!tinospore berkembang di pansporo!yst, dan

    a!tinospores dilepaskan ke dalam air. E- Setelah kontak a!tinospores dengan

    kulit atau insang host ikan, filamen polar mengintruksi untuk berlabuh spora

     pada kulit atau insang, memfasilitasi in=asi dari sporoplasma ke ikan.F- Sebelum Sporogoni! melakukan penggandaan dari sel kedalam sel induk.

    G- sporogoni dari fase my9osporean.

    Gam)ar0 20 5iagram dari siklus hidup my9osporean bergantian ikan dan

    Annelida host.

    Menurut )iroshi

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    12/21

    Pada akhir-akhir ini, tahap spora my9osporea ?Jmy9ospores@

     berkembang. My9ospores tertelan oleh Annelida, dimana filamen

     polar mengekstrusikan jangkar spora pada epitel usus. Pembukaan

    katup sel memungkinkan protoplasma untuk menembus ke dalam

    epitel. Selanjutnya, parasit mengalami reproduksi dan

     perkembangan di dalam jaringan usus, dan pada akhirnya

    memproduksi umumnya delapan a!tinosporean tahapan spora

    ?Ja!tinospores@ dalam pansporo!yst.

     Setelah a!tinospores matang dilepaskan dari rumah mereka,

    mereka mengapung berkoloni di air ?$l-Matbouli H )offmann,

    #BB;@. Setelah kontak dengan kulit atau insang ikan, sporoplasmsmenembus epitel, diikuti dengan perkembangan pada tahap

    my9osporean. Tropo:oit My9ospora ditandai oleh sel didalam sel

    inang, di mana sel anak ?Sekunder@ berkembang di sel induk 

    ?primer@. Pada sebelum tahap sporogoni! berkembang biak,

     berpindah melalui sistem saraf atau peredaran darah, dan

     berkembang menjadi tahap sporogoni!. 5i bagian akhir tempat

    infeksi, mereka menghasilkan spora matang dalam mono atau pseudoplasmodium diprotik, atau polysporin plasmodia ?$l-

    Matobouli H )offmann, #BB+@.

    7adi kesimpulannya, spora berasal dari ikan mati yang terinfeksi, tetapi

    untuk menjadi spora yang infektif parasit harus berada di dalam lumpur kolam

    terlebih dahulu selama sampai + bulan. Penyebaran infeksi melalui oligo!haeta

    sebagai inang perantara. Pada ikan (ron trout serangan parasit tidak bersifat

     pathogen tetapi pada ikan salmonida lainnya sangat pathogen. Pada inang yangrentang tropho:oit ditemukan pada tulang raan kepala &* hari setelah terinfeksi.

    Tropho:oit akan tumbuh dan menghasilkan pansporoblast. Spora dapat keluar dari

    tubuh inang bersamaan dengan penguraian organ pada inang yang mati.

    • Tan(a3tan(a Serangan

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    13/21

    Gam)ar040 6kan yang terserang parasit my9o:oa.

    5alam filum my9o:oa dapat terlihat kasat mata, diantaranya tanda-tanda

    klinis pada ikan yang terserang oleh parasit ini adalah mempunyai ekor yang khas

    dan mudah dikenali, yaitu ekor ikan menjadi berarna gelap sehingga disebut

    Kblac' tail”, tejadi deformasi tulang sehingga ikan bengkok-bengkok bentuk 

    tubuh, kepala atau rahangnya, dan ikan memperlihatkan abnormalitas tingkah laku

    yaitu berenang berputar-putar seperti sedang mengejar ekornya sendiri

    ?4ambar.'@. 4ejala abnormalitas tersebut dinamakan w(irlin!.

    .

    • Pen!egahan

    5alam mengatasi abah parasit ini, ada banyak hal yang dapat kita lakukan.

    6nfeksi parasit ini dapat di!egah dengan meniadakan ikan yang rentan dan

    melarang import ikan dari daerah dimana penyakit tersebut berada atau ikan yang

    telah terinfeksi, serta tidak menggunakan air yang telah terkontaminasi.

    • Peng")atan

    My9obolus sp sebagai endo parasit seperti halnya endo parasit lainnya, belum

    ada !ara-!ara pengobatan se!ara kimiai yang dapat dianjurkan, namun untuk 

    mengurangi kerugian yang diderita sangatlah dianjurkan langkah-langkah sebagai

     berikut "

    #. Semua is()ry yang sudah mempunyai gejala sakit diambil.

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    14/21

    &. Padat penebaran segera dikurangi dengan jalan memindahkan ke kolam

    lain.

    '. Memberi pakan yang !ukup dan tepat.

    . (ekas kolam yang pernah ada serangan my9obolus dikeringkan dan diberi

    kapur.

     

    ,'NT'H SPESIES M56'7'A

     Hoferellus cyprini  o  Klasfkas Dan M"rf"l"g

    ilum " My9o:oa

    3elas " My9osporea

    8rdo " (i=al=ulida

    Subordo " Lariisporina

    amili " Sphaerosporidae

    4enus " Hoerellus

    Spesies " Hoerellus cyprini  ?5oflein, #;B;@

      Spora  Hoerellus cyprini  sama dengan deskripsi  Mitraspora cyprinid 

    se!ara morfologinya ?ujita, #B#&@. 8leh karena itu, sebagian penulis

    menganggap M. cyprini sebagai sinonim dari Hoerellus cyprini ?5oflein, #;B;@.

    4enus )oferellus saat ini diklasifikasikan dalam keluarga #p(aerosporidae

    ?1om #BB*@. Anggota family ini ditandai dengan memiliki & kapsul kutub di

     bagian anterior dari spora. Spora adalah bulat, bulat segitiga, atau memanjang dan

     beberapa spesies memiliki !audal apendages. Hoerellus cyprini dewasa memili'i

     pan*an! antara +,)-, mi'ron.

    o  Sklus H(u#* Hoferellus cyprini+

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D1400&usg=ALkJrhhxMMv_Aadk_UOpfma3MjCqNM8WWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D1401&usg=ALkJrhiggSkGUSaUFl6J3FPaWe_b4nmUrQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D94233&usg=ALkJrhigmXbd2k0nMCbIzaNpkaYyDvsneQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D123944&usg=ALkJrhi-ombzQ7vut8Wq53v43J6JhKd12Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D123946&usg=ALkJrhj6CsaUk_w_b6Iy1ng64YYvnBXvGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D128763&usg=ALkJrhiCOjNtQ1jsik4ADwmTAUr-ItQY1whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D128763&usg=ALkJrhiCOjNtQ1jsik4ADwmTAUr-ItQY1whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D1400&usg=ALkJrhhxMMv_Aadk_UOpfma3MjCqNM8WWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D1401&usg=ALkJrhiggSkGUSaUFl6J3FPaWe_b4nmUrQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D94233&usg=ALkJrhigmXbd2k0nMCbIzaNpkaYyDvsneQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D123944&usg=ALkJrhi-ombzQ7vut8Wq53v43J6JhKd12Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D123946&usg=ALkJrhj6CsaUk_w_b6Iy1ng64YYvnBXvGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx%3Fid%3D128763&usg=ALkJrhiCOjNtQ1jsik4ADwmTAUr-ItQY1w

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    15/21

    Siklus hidup Hoerellus cyprini aalnya dipelajari oleh Plehn ?#B&@. 5alam

     penelitiannya ditemukan baha tahun perkembangan siklus dengan produksi

    spora matang pada perantara akhir musim dingin. Selain formasi plasmodial dan

    spora pada lumen tubulus ginjal, Hoerellus cyprini dianggap intraseluler pada sel-

    sel epitel tubulus untuk menjadi tahap perkembangan aal. Pada sekitar bulan

    April, spora terbentuk dalam plasmodia pada ureter atau tubulus ginjal.

    Pada bulan 8ktober hingga No=ember, tropho:oites ?sekitar #* nm@

     berkembang biak dalam sel epitel tubulus ginjal. Parasit berkembang ke

     plasmodium multiseluler ?beberapa puluh mm@, di mana sel tersier dan uartenery

    dibedakan. Plasmodium dilepaskan ke lumen, dan spora terbentuk pada musimsemi berikutnya, ketika suhu air meningkat ?

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    16/21

    ditularkan melalui !a!ing li!oc(aete, ikan, siput, atau tanaman air. )al ini

    karena !a!ing li!oc(aete sering berperan sebagai makanan ikan, dan ini juga

    dapat menjadi sumber infeksi.

    o  Ge8ala Klns

    Penyakit ini ditandai dengan distensi abdomen. Tubuh ikan yang sakit

    sering pada bagian lateral perut membengkak ke arah satu sisi. Selain itu adalah

    ginjal seperti tertekan kearah sisi kanan atau kiri tubuh ikan. Pada infeksi ).

    !yprini, tropho:oites menempel pada epitel ginjal dan tubulus ginjal ikan mas.

    )al ini menyebabakan terjadinya hiperplasia dan pembentukan syn!ytia,

    o!!luding lumen tubulus. Pada infeksi berat, terjadi peradangan kronis dan

    fibroplasia, dan bias berakhir pada kematian ikan.

    o  Pengen(alan

    Sinar ultra=iolet dan o:onisasi efektif untuk membunuh A!tinosporeans di

    air. Anggota My9osporea sangat resisten terhadap desinfektan. Sebagai

     pen!egahan terhadap parasit kelas My9osporea membutuhkan klorin #./** ppmuntuk perendaman selama & jam, atau +.*** ppm selama #* menit, untuk efektif 

    untuk membunuh spora infektif.

     Myxoma cerebralis

    o  Klasfkas (an M"rf"l"g

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    17/21

    3lasifikasi  Myxobolus cerebralis  menurut )ofer,#B*' adalah sebagai

     berikut "

    3ingdom " Animalia

    ilum " nidaria

    lass " My9osporea

    8rdo " (i=al=ulida

    8rdo " My9osporida

    amilia " My9obolidae

    4enus " Myxobollus

    Spesies " Myxobollus cerebralis

     Myxoma cerebralis adalah parasit myxosporean dari salmon atau di ikanair taar dan air laut yang menyebabkan penyakit hirling di ikan dalam populasi

    ikan liar.  Myxoma cerebralis  ditemukan memerlukan oligo!haete tubifi!id

    ?sejenis !a!ing tersegmentasi@ untuk melengkapi siklus hidupnya. Parasit

    menginfeksi inangnya dengan sel setelah menusuk mereka dengan filamen polar 

    dikeluarkan dari kapsul seperti nemato!yst.

    Spora ini berbentuk lonjong atau o=al dan kelihatan mendatar. 0jung

    anterior memiliki dua kapsul polar ?Marke!i!k, #B+#@. Menurut 1andsberg ?#B;+@

     bila dipandang dari depan ujung anterior hampir sama lebarnya dengan ujung

     posterior. 5inding katup tidak begitu jelas. Memiliki dua kapsulpolar yang

     berukuran sama, berpasangan berbentk labu, dengan ujung-ujung anerior yang

    ramping bertemu pada ujung anterior spora. 3apsul polar terletak pada sudut

    sumbu longitudinal dengan ujung-ujung posterior disebelah luar ?Molnar et al.,

    &**&@.

    o  Sklus h(u#

     Myxobolus cerebralis memiliki siklus hidup dua inang yang melibatkan

    ikan salmonid dan oligo!haete tubifi!id. Sejauh ini, satu-satunya rentan

    menyerang terhadap infeksi M. $erebralis adalah Tubife9. Pertama, my9ospores

    yang di!erna oleh !a!ing tubifi!id . 5alam lumen usus !a!ing, spora mengusir 

    kapsul kutub mereka dan menempel pada epitel usus oleh filamen polar.

    3emudian memperbanyak sel, menghasilkan banyak sel amoeboid oleh proses fisi

    sel aseksual disebut merogony. Sebagai hasil dari proses penggandaan, ruang

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    18/21

    antar sel epitel dalam lebih dari #* segmen !a!ing lainnya dapat menjadi

    terinfeksi.

    Sekitar /*-B* hari postinfe!tion, tahap sel seksual parasit menjalani

    sporogenesis, dan berkembang menjadi pansporo!ysts, masing-masing berisi

    delapan spora tria!tinomy9on-tahap. Spora ini dilepaskan dari anus oligo!haete ke

    dalam air. Atau, ikan dapat terinfeksi dengan memakan sebuah oligo!haete

    terinfeksi. Tubifi!ids terinfeksi dapat melepaskan tria!tinomy9ons setidaknya

    Spora tria!tinomy9on dilakukan oleh arus air, di mana mereka dapat menginfeksi

    salmonid melalui kulit. Penetrasi ikan oleh spora ini hanya memakan aktu

     beberapa detik. 5alam aktu lima menit, kantung dari sel germinal yang disebut

    sporoplasm telah memasuki epidermis ikan, dan dalam beberapa jam, sporoplasmterbagi menjadi sel-sel indi=idual yang akan menyebar melalui ikan.

    5alam ikan, baik intraseluler dan ekstraseluler tahap mereproduksi dalam

    tulang raan sebesar endogeny aseksual, berarti sel-sel baru tumbuh dari dalam

    sel-sel lama. Tahap akhir dalam ikan adalah pen!iptaan my9ospore, yang dibentuk 

    oleh sporogoni. Mereka dilepaskan ke lingkungan saat ikan terurai atau dimakan.

    (eberapa penelitian terbaru menunjukkan beberapa ikan mungkin mengusir 

    my9ospores layak saat masih hidup.

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    19/21

    Gam)ar090Siklus )idup Myxobolus cerebralis

    o Ge8ala Infeks

    6kan yang terserang akan menampkkan gejala klinis, timbulnya bintil-

     bintil berarna kemerah-merahan. (intil ini sebenarnya merupakan kumpulan

    dari ribuan spora. (intil ini sering menyebabkan tutup insang ikan selalu terbuka.

    Terdapat pembengkakan ?bisul@ disekitar punggung, apabila bisul tersebut pe!ah

    akan mengeluarkan !airan keruh berarna kuning. Penyakit  Myxosporeasis  ini

    sangat berbahaya, sebab dapat mengakibatkan kematian hingga ;*E. Penyakit ini

    menimpa ikan remaja dan menyebabkan deformasi tulang dan kerusakan saraf.6kan yang terserang penyakit ini terlihat seperti tidak berenang normal, sulit

    men!ari makan, dan lebih rentan terhadap predator. Tingkat kematian yang tinggi

    untuk bibit, hingga B*E dari populasi yang terinfeksi, dan parasit ini berada di

    tulang raan dan tulang mereka. Mereka bertindak sebagai reser=oir untuk parasit

    yang dilepaskan ke dalam air setelah kematian ikan.

    PENUTUP

    Kesm#ulan

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    20/21

    Proto:oa kelompok A!etospora dan My9o:oa adalah genera Paramy9a0

    ilum A!etospora anggotanya bersifat parasite obligat ekstraseluler,

    dengan !iri spora yang kehilangan sumbat di kutub atau filamen kutubnya. ontoh

    dari anggota filum ini adalah  Haplosporodium yang bersifat parasit dalam sel,

     jaringan, dan rongga tubuh hean molluska.

    ilum My9o:oa umumnya disebut sebagai my9osporeans, semua anggota

    dari filum ini bersifat parasite obligat ekstraseluler pada ikan air taar dn ikan

    akir laut. Parasit tersebut memiliki spora satu sampai enam filamen kutub yang

     berbentuk gulungan. ontoh dari filum ini adalah  Myxosoma cerebralis  dan

     Hoerellus cyprini yang bersifat parasit dalam tubuh ikan.

    Saran

    5ari hasil pembahasan tentang filum A!etospora yang parasite terhadap

    Mollus!a dan filum My9o:oayang parasite terhadap ikan air taar dan ikan air 

    laut dapat ditularkan oleh =e!tor dan dapat menyebabkan kematian atau infeksi

     pada inangnya. 8leh karena itu disarankan penanggulangannya dengan !ara

    Semua  is()ry  yang sudah mempunyai gejala sakit diambil, memindahkan kekolam lain, bekas kolam yang pernah ada serangan my9obolus dikeringkan dan

    diberi kapur.

    Protista—Filum Acetospora dan Filum Myxozoa

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramyxa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetospora&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramyxa&action=edit&redlink=1

  • 8/19/2019 makalah aiiiii.docx

    21/21

    DAFTAR RU:UKAN

    5esser, S.S. #BB+. The demise of a phylum of protists" My9o:oa and other parasiti!

    nidaria. /ournal o Parasitolo!y. ;#" B/#-B/

    )andajani, )any dan Sri Samsundari. &**+.  Parasit dan Penya'it 0'an. 0MM Press.

    Malang.

    MolnFr, 3. > saba, 4y. >   3o=F!s-4ayer, =a" Study of The Postulated 6dentity of 

     Hoerellus cyprini  ?5oflein, #;B;@ and  Mitraspora cyprini  ujita, #B#&, A!ta

    Leterinaria )ungari!a, #B;/. -. ?'>.@ #>#;#.  Molnar, et.all. #B;B. )oferellosis in 4oldfish $arassius auratus  and 4ibel arp

    $arassius auratus !ibelio. 5iseases 8f Auati! 8rganisms 7ournal. Lol. " ;B-

    B+, #B;.

     Molnar, 3alman. &**. Site preferen!e of my9o:oans in the kidneys of )ungarian

    fishes. 2iseases A3uatic r!anisms /ournal . Lol. ;" +>+', &**.

    %ahayu, Shofia $ry.&*#.Protista Mirip )ean. Malang " 0ni=ersitas Negeri Malang.

    T. Tyml, 6. iala and 7. 1om. &**. Ne data on Sori!imy9um fegati ?My9o:oa@in!luding analysis of its phylogeneti! position inferred from the SS0 r%NA gene

    seuen!e. olia Parasitologi!a +" &&-&/. 0ni=ersitas Samratulangi &**.

    1ernea SP http " OO .google.!o.id. &* Nopember &** Q.

    0ni=ersitas Samratulangi &**. 1ernea SP http " OO .google.!o.id. &* Nopember 

    &** Q.