Makalah
Transcript of Makalah
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 1/13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-nya
sehingga penulisan makalah ini dapat bisa terselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan.
Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada baginda Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah membawa zaman ini dari zaman kuno menuju zaman yang kaya akan
teknologi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Mengingat
keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan yang ada sehingga kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis
sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan mutu pendidikan.
Kediri, Desember 2011
Penyusun,
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 2/13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Rumusan masalah ...........................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................
BAB II VARIASI PEREDARAN DAN RADIASI DI BUMI DAN ATMOSFER
A. Atmosfer ........................................................................................................
B. Meteorologi ...................................................................................................
C. Variasi Peredaran Matahari ..........................................................................
D. Radiasi di Bumi dan Atmosfer ......................................................................
E. Magnet Bumi dan Sabuk Radiasi ..................................................................
F. Spektrum Gelombang Elektromagnetik ........................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 3/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains Atmosfer adalah ilmu yang mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan
kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer dari permukaan sampai rumbai – rumbai (fringe)
Bumi, serta kaitannya dengan proses-proses yang terjadi di bagian lain dari Bumi yang
tak tepisahkan mencakup litosfer (bumi padat), hidrosfer (lautan), kriosfer (lapisan es),
dan biosfer (aktifitas kehidupan). Bidang-bidang kajian Sains Atmosfer terdiri dari :
meteorologi fisis (mencakup fisika awan dan hujan, kelistrikan atmosfer, radiasi
atmosfer, observasi atmosfer, dan modifikasi cuaca), dinamika cuaca dan iklim
(mencakup analisis dan pemodelan sistem cuaca dan iklim, kopel proses-proses
atmosfer – laut – darat, interaksi monsun – ENSO – dipole mode, cuaca dan iklim ekstrim,dan proses Matahari-Bumi), serta meteorologi lingkungan dan enjiniring (mencakup
hidrometeorologi, meteorologi pencemaran udara, meteorologi pertanian, potensi energi
angin dan matahari, dampak cuaca pada struktur dan bangunan, dampak variabilitas
cuaca dan iklim terhadap kehidupan sosio-ekonomi masyarakat termasuk adaptasi dan
mitigasi bencana meteorologi).
Platform Kelompok Keahlian Sains Atmosfer adalah proses-proses fisis dan
dinamis atmosfer di atas Benua Maritim Indonesia (BMI). Sains Atmosfer memiliki
akar-akar ilmu Fisika, dan Matematika serta ditunjang oleh IPTEK terkait dalam bidang
Geosains, Astronomi, Kimia, Elektronika, Komputasi, dan Manajemen.
Atmosfer adalah selubung gas atau campuran gas-gas, yang menyelimuti bumi.
Campuran gas-gas ini disebut udara. Di atas atmosfer disebut ruang angkasa. Ruang
angkasa adalah ruang dimana tidak ada lagi udara, bila masih ada udara atau gas maka
daerah itu masih atmosfer, karena molekul gas yang sangat ringan dapat terlepas dari
gaya tarik bumi dan beredar ke ruang angkasa. Oleh karena itu dibuat perjanjian tentang
batas antara atmosfer dan ruang angkasa. Batas ini di Rusia, menurut A.A. Lavikov
adalah 3.000 km, sedang di Amerika, menurut Arm-strong adalah 6.000 mil.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 4/13
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sains atmosfer ?
2. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan-perubahan kondisi atsmosfer ?
3. Bagaimanakah proses jalannya radiasi mataharsi menuju atmosfers ?
4. Bagaimanakah proses terjadinya radiasi pada atmosfer ?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menginformasikan agar para pembaca dapat
memahami tentang sains atmosfer terutama memahami variasi peredaran dan radiasi di
bumi dan atmosfer.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 5/13
BAB II
Variasi Peredaran dan Radiasi di Bumi Atmosfer
A. Atmosfer
1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan uap/udara yang terdiri atas beberapa gas yang
menyelimuti bumi. Pengertian atmosfer berasal dari kata atmos dan saphira (dalam
bahasa Yunani), atmos artinya uap dan saphira artinya lapisan.
2. Unsur-unsur gas yang terdapat dalam atmosfer terdiri atas unsur-unsur berikut.
a. Unsur yang jumlahnya banyak dan mempunyai kadar tetap.
• Nitrogen (N2) : 78,08%
• Oksigen (02) : 20,94%
• Argon (Ar) : 0,93%
• Karbon dioksida (C02) : 0,03%
b. Unsur yang jumlahnya sedikit dan kadarnya tetap, yaitu: Kripton (sangat kecil),
Neon (0,0018 % ), Hidrogen (0,00005 %), dan Helium (0,0005 %).
c. Unsur yang kadarnya tidak tetap, misalnya uap air (H20). Kadar uap air sangat
bergantung dari temperatur, yaitu makin tinggi temperatur maka makin banyak uap
air yang dikandungnya.
3. Sifat-sifat Atmosfer
Atmosfer sebagai lapisan udara memiliki sifat- sifat sebagai berikut.
a. Mempunyai berat/massa.
b. Dinamis dan elastis.
c. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
d. Tidak berbau dan tidak berwarna.
4. Manfaat Atmosfer
Manfaat atmosfer bagi kehidupan di bumi sebagai berikut.
a. Menjaga suhu di bumi agar tetap hangat.
b. Menyediakan berbagai macam zat yangdiperlukan makhluk hidup.
c. Pemantulgelombang radio.
d. Sumber tenaga yang murah (angin).
e. Melindungi bumi dari benturan benda langit.
f. Melindungi makhluk hidup dari radiasi sinar ultraviolet.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 6/13
5. Lapisan Atmosfer
Berdasarkan suhu udaranya atmosfer bumi dibedakan menjadi empat lapisan, antara
lain dari lapisan paling bawah dekat dengan permukaan bumi adalah berikut.
a. Troposfer (ketinggian/ketebalan rata- rata 0-12 km)
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang paling dekat dengan
permukaan bumi. Puncak lapisan troposfer disebut “tropopause”. Di daerah
khatulistiwa ketebalan troposfer antara 16-18 km dan di daerah kutub
ketinggiannya antara 8-10 km.
Ciri-ciri lapisan troposfer sebagai berikut.
Suhu udara makin dingin dengan bertambahnya ketinggian tempat. Tiap
kenaikan 100 meter, suhu udara turun±0,5°C.
Pada troposfer terdapat fenomena dan gejala meteorik, seperti: awan,
hujan.angin, pelangi, maupun halilintar.
b. Stratosfer (ketinggian rata-rata antara 18-80 km)
Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon (03). Suhu maksimal pada puncak lapisan
stratosfer disebut “stratopause”. Lapisan stratosfer masih dibedakan menjadi tiga
lapisan yaitu berikut.
Lapisan isoterm, ketinggian antara 18 - 35 km memiliki temperatur tetap antara
-50 °C sampai dengan ±50 °C.
Lapisan panas, dengan ketinggian antara 35 - 50 km suhunya sekitar -50 °C
sampai dengan ± 5 °C. Pada lapisan ini banyak mengandung ozon (03) yang
memiliki kemampuan menahan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari,
sehingga kehidupan di bumi terlindung oleh bahaya sinar ultraviolet.
Lapisan campuran, terletak antara 50 - 80 km di atas permukaan bumi.
c. Mesosfer (Campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km. Makin naik ketinggiannya, suhu
udara makin turun sampai -73°C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat
tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi, sehingga bumi terlindung. Hal itu
memungkinkan adanya kehidupan di bumi
d. lonosfer/Termosfer (80-800 km)
Lapisan ini sering disebut dengan lapisan panas (hot layer). Pada lapisan ini
terdapat lapisan ion sebagai pemantul gelombang radio. Pada ketinggian 480 km
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 7/13
terlihat aurora dan awan pijar yang kadang terlihat berkilauan pada pagi dan sore
hari.
e. Eksosfer (800-1.000 km)
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi. Pada lapisan ini
ketinggian gaya berat dan gravitasi relatif kecil atau hampir tidak terasa, sehingga
di lapisan ini berangsur-angsur butir-butir gas meloloskan diri ke luar angkasa
meninggalkan atmosfer.
B. Meteorologi
Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala atmosfer yang terjadi pada waktu
tertentu di atas suatu wilayah. Gejala atmosfer yang dimaksud adalah perubahan kondisi
gerak partikel-partikel yang berada di atas atmosfer, termasuk diantaranya perubahan uap
air menjadi tetes-tetes awan, yang kemudian menjadi hujan. Terjadinya perubahan-
perubahan kondisi partikel-partikel di atmosfer ini disebabkan oleh adanya energi
matahari yang berupa gelombang elektromagnet dimana energinya masuk ke dalam
partikel-partikel di atmosfer tersebut sehingga antar partikel saling berinteraksi.
Meteorologi juga mempelajari bagaimana partikel-partikel di atmosfer bertindak dalam
menyaring radiasi matahari yang masuk ke bumi. Radiasi sendiri adalah suatu bentuk
energi yang dipancarkan oleh setiap benda yang mempunyai suhu di atas nol mutlak
(matahari memiliki temperatur 6000K), dan merupakan satu-satunya bentuk energi yang
dapat menjalar di dalam vakum angkasa luar. Karakteristik atau ciri dasar radiasi adalah
panjang gelombang penjalarannya. Semua benda memancarkan radiasi dengan berbagai
panjang gelombang yang banyak sekali. Suatu kelompok panjang gelombang ini disebut
spektrum elektromagnetik.
Matahari yang mempunyai suhu permukaan 6000 K memancarkan energi dalam bentuk
radiasi ke semua arah dengan kecepatan jalar sebesar 300.000 km/s atau 300 x 106 m/s.
Energi tadi mencapai bumi hanya dalam waktu 9,3 menit setelah menempuh jarak sekitar
150 juta km (ialah jarak antara bumi dan matahari). Matahari setiap menit memancarkan
energi sebesar 56 x 1026 kalori. Dari energi sebesar ini bumi memegat 2,55 x 1018
kalori, atau hanya ½ x 10-9nya.
C. Variasi peredaran Matahari
Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan oleh
Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang mempengaruhi variasi ini, yang
terutama adalah siklus matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam matahari), selain
fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Aktivitas matahari diukur dengan
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 8/13
menggunakan satelit selama beberapa dekade terakhir setelah pada waktu sebelumnya
pengukuran dilakukan melalui variabel-variabel 'proksi'. Para ilmuwan iklim tertarik
untuk mengetahui apakah variasi matahari berpengaruh terhadap Bumi.
Variasi dalam total solar irradiance (TSI) sebelumnya tidak dapat diukur atau dideteksi
hingga era penggunaan satelit, walaupun sebagian kecil panjang gelombang ultraviolet
bervariasi beberapa persen. Output total matahari yang telah diukur (selama 3 kali
periode siklus bintik hitam 11-tahunan) menunjukkan variasi sekitar 0,1% atau sekitar
1,3 W/m2 dari maksimum ke minimum selama siklus bintik hitam 11-tahunan. Jumlah
radiasi matahari yang diterima permukaan luar atmosfer Bumi sedikit bervariasi dari
nilai rata-rata 1366 watt per meter persegi (W/m2).
Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin
telah memberikan beberapa efek perubahan iklim, sebagai contoh selama Maunder
Minimum. Sebuah studi tahun 2006 dan review dari beberapa literatur, yang
dipublikasikan dalam Nature, menyatakan bahwa tidak terdapat peningkatan tingkat
"keterangan" dari Matahari sejak 1970, dan bahwa perubahan output matahari selama
400 tahun terakhir kecil kemungkinannya berperan dalam pemanasan global. Perlu
ditekankan, laporan tersebut juga menyatakan "Selain tingkat "keterangan" matahari, hal-
hal lain yang dapat memengaruhi iklim seperti radiasi sinar kosmik atau sinar ultraviolet
matahari tidak dapat dikesampingkan, kata penulis tersebut. Akan tetapi, pengaruh-
pengaruh lain ini belum dapat dibuktikan, tambah mereka, karena model-model fisik
untuk efek-efek ini masih belum sempurna dikembangkan.
Radiasi matahari dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju permukaan bumi
mengalami penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan pemancaran kembali atau
reradiasi.
Absorpsi. Radiasi matahari yang jatuh diserap langsung oleh ozon dan uap air
sebanyak 18%. Ozon menyerap seluruh radiasi ultraviolet di bawah 0,29 mikrometer.
Penyerapan radiasi oleh uap air terbanyak, yaitu antara 0,9 mikrometer dan 2,1
mikrometer. CO2 menyerap radiasi dengan panjang gelombang lebih besar dari 4
mikrometer.
Pemantulan. Tutupan awan menghalangi masuknya radiasi matahari. Banyaknya
radiasi yang dipantulkan oleh awan tergantung tidak hanya pada banyak dan tebalnya
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 9/13
awan, tetapi juga pada macam atau jenis awan. Albedo adalah nisbah antara energi
radiasi yang dipantulkan dan energi radiasi yang datang.
Hamburan. Radiasi matahari dihamburkan terutama oleh molekul udara, uap air, dan
partikel di dalam atmosfer. Spektrum radiasi matahari yang sampai di permukaan tergantung beberapa parameter
atmosfer. Diantaranya massa udara (air mass), precipitable water, turbiditas, elevation,
dan NO2. Sedangkan parameter yang lain, misalnya ozon, temperatur dan musim
memiliki efek yang kecil.
D. Radiasi di Bumi dan Atmosfer
Radiasi di atas atmosfer berasal dari matahari atau dari planet-planet lain. Radiasi ini
berupa gelombang-gelombang elektromagnetik. Bumi kita diselubungi oleh suatu
atmosfer yang dapat menahan atau mengabsorbsi sinar-sinar radiasi tersebut, sehingga
sampai di permukaan bumi tidak lagi membahayakan. Lapisan ozon mempunyai daya
untuk mengabsorbsi sinar ultra violet sehingga jumlah kecil saja dari sinar tersebut yang
sampai di permukaan bumi; di samping itu atmosfer juga memantulkan kembali radiasi
dari beberapa gelombang elektromagnetik. Jadi intensitas radiasi akan makin meningkat
bila kita naik ke atas atmosfer, sedangkan radiasi yang intensitasnya tinggi membayakan
tubuh manusia.
E. Magnet Bumi dan Sabuk Radiasi
Bumi memiliki magnet yang kutub-kutubnya berada di utara dan selatan. Akibat adanya
magnet bumi ini, maka radiasi yang berbentuk partikel bermuatan listrik akan bergerak
mengikuti garis medan magnit, sehingga terbentuklah daerah yang intensi- tas radiasinya
sangat tinggi. Dr. James A Van Allen menemukan sabuk radiasi yang intensitasnya
sangat tinggi ini yang terkenal dengan nama Van Allen Belt. Intensitas radiasi ini
demikian besarnya sehingga dapat mematikan manusia yang berada di tempat tersebut.
Van Allen Belt ini mengganggu gelombang radio yang dipakai untuk komunikasi ke
planit lain. Sabuk radiasi ini dibagi dalam dua bagian, yaitu inner belt dan outer belt. Di
belahan bumi bagian barat, batas bawahnya antara 500 - 600 km, sedang di belahan bumi
sebelah timur batas bawahnya pada ketinggian 1.600 km. Batas luar sabuk ini antara
7.000 km - 10.000 km. Di ata daerah kutub bumi didapatkan daerah yang bebas dari
sabuk radiasi ini. Oleh karenanya penerbangan ruang angkasa akan lebih aman bila
keluar dari atmosfer bumi melalui daerah kutub.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 10/13
F. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan
frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di
bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup
kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi
rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang
gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
Contoh spektrum elektromagnetik
1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika
panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar
frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian
elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan
diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi
penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi
bunyi.
2. Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling
tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka
akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat
singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak
makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and
Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan
menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan
gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s,
maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah
panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang
dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 11/13
miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar
yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi
inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar
karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar
inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan
warna benda.
4. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat
didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat
dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung
warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet
(ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah
penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
5. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau
dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom
dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan
sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas
atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar
ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
6. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya
sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X
mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa
sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
7. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang
gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang
menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 12/13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sains Atmosfer adalah ilmu yang mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan
kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer dari permukaan sampai rumbai – rumbai
(fringe) Bumi, serta kaitannya dengan proses-proses yang terjadi di bagian lain dari
Bumi yang tak tepisahkan mencakup litosfer (bumi padat), hidrosfer (lautan), kriosfer
(lapisan es), dan biosfer (aktifitas kehidupan).
2. Terjadinya perubahan-perubahan kondisi partikel-partikel di atmosfer ini disebabkan
oleh adanya energi matahari yang berupa gelombang elektromagnet dimana energinya
masuk ke dalam partikel-partikel di atmosfer tersebut sehingga antar partikel saling
berinteraksi.
3. Radiasi matahari dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju permukaan bumi
mengalami penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan pemancaran kembali
atau reradiasi.
4. Radiasi di atas atmosfer berasal dari matahari atau dari planet-planet lain. Radiasi ini
berupa gelombang-gelombang elektromagnetik.
B. Saran
Galilah informasi sebanyak mungkin mengenai sains atmosfer agar kita dan khususnya
para pembaca lebih bisa memahami variasi peredaran dan radisi di bumi dan atmosfer.
5/12/2018 Makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 13/13
DAFTAR PUSTAKA
1. ^ Weart, Spencer (2006), "Changing Sun, Changing Climate?", di dalam Weart, Spencer,
The Discovery of Global Warming, American Institute of Physics, diakses pada 14 April
2007
2. AFM 160-5. Physiological technician's Training Manual. Department of the Air Force,
Washington D.C., 1968.
3. AFP 161-16. Physiology of Flight. Department of the Air Force, WashingtonD.C., 1968.
4. AFP 161-18. Flight Surgeon Guide. Department of The Air Force, Washington D.C. ,
1968
5. Armstrong HG. Aerospace Medicine. The Williams and Wilkins Baltimore;1961.
6. Davidovic, Vaazduhoplovna Fiziologija. Osnovi Vazduhoplovne Medicine, Beograd.
1965