Makalah

13
 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penulisan makalah ini dapat bisa terselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan. Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada baginda Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa zaman ini dari zaman kuno menuju zaman yang kaya akan teknologi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga , dan ke mampuan ya ng ada sehingga k ritik dan saran y ang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Kediri, Desember 2011 Penyusun,

Transcript of Makalah

Page 1: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 1/13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-nya

sehingga penulisan makalah ini dapat bisa terselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan.

Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada baginda Nabi besar kita Muhammad

SAW yang telah membawa zaman ini dari zaman kuno menuju zaman yang kaya akan

teknologi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Mengingat

keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan yang ada sehingga kritik dan saran yang

sifatnya konstruktif sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis

sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada

peningkatan mutu pendidikan.

Kediri, Desember 2011

Penyusun,

Page 2: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 2/13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

A.  Latar Belakang ..............................................................................................

B.  Rumusan masalah ...........................................................................................

C.  Tujuan .............................................................................................................

BAB II VARIASI PEREDARAN DAN RADIASI DI BUMI DAN ATMOSFER

A.  Atmosfer ........................................................................................................

B.  Meteorologi ...................................................................................................

C.  Variasi Peredaran Matahari ..........................................................................

D.  Radiasi di Bumi dan Atmosfer ......................................................................

E.  Magnet Bumi dan Sabuk Radiasi ..................................................................

F.  Spektrum Gelombang Elektromagnetik  ........................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

A.  Kesimpulan.....................................................................................................

B.  Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 3/13

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Sains Atmosfer adalah ilmu yang mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan

kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer dari permukaan sampai rumbai – rumbai (fringe)

Bumi, serta kaitannya dengan proses-proses yang terjadi di bagian lain dari Bumi yang

tak tepisahkan mencakup litosfer (bumi padat), hidrosfer (lautan), kriosfer (lapisan es),

dan biosfer (aktifitas kehidupan). Bidang-bidang kajian Sains Atmosfer terdiri dari :

meteorologi fisis (mencakup fisika awan dan hujan, kelistrikan atmosfer, radiasi

atmosfer, observasi atmosfer, dan modifikasi cuaca), dinamika cuaca dan iklim

(mencakup analisis dan pemodelan sistem cuaca dan iklim, kopel proses-proses

atmosfer – laut – darat, interaksi monsun – ENSO – dipole mode, cuaca dan iklim ekstrim,dan proses Matahari-Bumi), serta meteorologi lingkungan dan enjiniring (mencakup

hidrometeorologi, meteorologi pencemaran udara, meteorologi pertanian, potensi energi

angin dan matahari, dampak cuaca pada struktur dan bangunan, dampak variabilitas

cuaca dan iklim terhadap kehidupan sosio-ekonomi masyarakat termasuk adaptasi dan

mitigasi bencana meteorologi).

Platform Kelompok Keahlian Sains Atmosfer adalah proses-proses fisis dan

dinamis atmosfer di atas Benua Maritim Indonesia (BMI). Sains Atmosfer memiliki

akar-akar ilmu Fisika, dan Matematika serta ditunjang oleh IPTEK terkait dalam bidang

Geosains, Astronomi, Kimia, Elektronika, Komputasi, dan Manajemen.

Atmosfer adalah selubung gas atau campuran gas-gas, yang menyelimuti bumi.

Campuran gas-gas ini disebut udara. Di atas atmosfer disebut ruang angkasa. Ruang

angkasa adalah ruang dimana tidak ada lagi udara, bila masih ada udara atau gas maka

daerah itu masih atmosfer, karena molekul gas yang sangat ringan dapat terlepas dari

gaya tarik bumi dan beredar ke ruang angkasa. Oleh karena itu dibuat perjanjian tentang

batas antara atmosfer dan ruang angkasa. Batas ini di Rusia, menurut A.A. Lavikov

adalah 3.000 km, sedang di Amerika, menurut Arm-strong adalah 6.000 mil.

Page 4: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 4/13

B.  Rumusan Masalah

1.  Apakah yang dimaksud dengan sains atmosfer ?

2.  Bagaimanakah proses terjadinya perubahan-perubahan kondisi atsmosfer ?

3.  Bagaimanakah proses jalannya radiasi mataharsi menuju atmosfers ?

4.  Bagaimanakah proses terjadinya radiasi pada atmosfer ?

C.  Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menginformasikan agar para pembaca dapat

memahami tentang sains atmosfer terutama memahami variasi peredaran dan radiasi di

bumi dan atmosfer.

Page 5: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 5/13

BAB II

Variasi Peredaran dan Radiasi di Bumi Atmosfer

A.  Atmosfer

1.  Pengertian Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan uap/udara yang terdiri atas beberapa gas yang

menyelimuti bumi. Pengertian atmosfer berasal dari kata atmos dan saphira (dalam

bahasa Yunani), atmos artinya uap dan saphira artinya lapisan.

2.  Unsur-unsur gas yang terdapat dalam atmosfer terdiri atas unsur-unsur berikut.

a. Unsur yang jumlahnya banyak dan mempunyai kadar tetap.

• Nitrogen (N2) : 78,08%

• Oksigen (02) : 20,94%

• Argon (Ar) : 0,93%

• Karbon dioksida (C02) : 0,03%

b. Unsur yang jumlahnya sedikit dan kadarnya tetap, yaitu: Kripton (sangat kecil),

Neon (0,0018 % ), Hidrogen (0,00005 %), dan Helium (0,0005 %).

c. Unsur yang kadarnya tidak tetap, misalnya uap air (H20). Kadar uap air sangat

bergantung dari temperatur, yaitu makin tinggi temperatur maka makin banyak uap

air yang dikandungnya.

3.  Sifat-sifat Atmosfer

Atmosfer sebagai lapisan udara memiliki sifat- sifat sebagai berikut.

a.  Mempunyai berat/massa.

b.  Dinamis dan elastis.

c.  Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.

d.  Tidak berbau dan tidak berwarna.

4.  Manfaat Atmosfer

Manfaat atmosfer bagi kehidupan di bumi sebagai berikut.

a.  Menjaga suhu di bumi agar tetap hangat.

b.  Menyediakan berbagai macam zat yangdiperlukan makhluk hidup.

c.  Pemantulgelombang radio.

d.  Sumber tenaga yang murah (angin).

e.  Melindungi bumi dari benturan benda langit.

f.  Melindungi makhluk hidup dari radiasi sinar ultraviolet.

Page 6: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 6/13

5.  Lapisan Atmosfer

Berdasarkan suhu udaranya atmosfer bumi dibedakan menjadi empat lapisan, antara

lain dari lapisan paling bawah dekat dengan permukaan bumi adalah berikut.

a.  Troposfer (ketinggian/ketebalan rata- rata 0-12 km)

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang paling dekat dengan

permukaan bumi. Puncak lapisan troposfer disebut “tropopause”. Di daerah

khatulistiwa ketebalan troposfer antara 16-18 km dan di daerah kutub

ketinggiannya antara 8-10 km.

Ciri-ciri lapisan troposfer sebagai berikut.

  Suhu udara makin dingin dengan bertambahnya ketinggian tempat. Tiap

kenaikan 100 meter, suhu udara turun±0,5°C.

  Pada troposfer terdapat fenomena dan gejala meteorik, seperti: awan,

hujan.angin, pelangi, maupun halilintar.

b.  Stratosfer (ketinggian rata-rata antara 18-80 km)

Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon (03). Suhu maksimal pada puncak lapisan

stratosfer disebut “stratopause”. Lapisan stratosfer masih dibedakan menjadi tiga

lapisan yaitu berikut.

  Lapisan isoterm, ketinggian antara 18 - 35 km memiliki temperatur tetap antara

-50 °C sampai dengan ±50 °C.

  Lapisan panas, dengan ketinggian antara 35 - 50 km suhunya sekitar -50 °C

sampai dengan ± 5 °C. Pada lapisan ini banyak mengandung ozon (03) yang

memiliki kemampuan menahan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari,

sehingga kehidupan di bumi terlindung oleh bahaya sinar ultraviolet.

  Lapisan campuran, terletak antara 50 - 80 km di atas permukaan bumi.

c.  Mesosfer (Campuran)

Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km. Makin naik ketinggiannya, suhu

udara makin turun sampai -73°C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat

tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi, sehingga bumi terlindung. Hal itu

memungkinkan adanya kehidupan di bumi

d.  lonosfer/Termosfer (80-800 km)

Lapisan ini sering disebut dengan lapisan panas (hot layer). Pada lapisan ini

terdapat lapisan ion sebagai pemantul gelombang radio. Pada ketinggian 480 km

Page 7: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 7/13

terlihat aurora dan awan pijar yang kadang terlihat berkilauan pada pagi dan sore

hari.

e.  Eksosfer (800-1.000 km)

Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi. Pada lapisan ini

ketinggian gaya berat dan gravitasi relatif kecil atau hampir tidak terasa, sehingga

di lapisan ini berangsur-angsur butir-butir gas meloloskan diri ke luar angkasa

meninggalkan atmosfer.

B.  Meteorologi

Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala atmosfer yang terjadi pada waktu

tertentu di atas suatu wilayah. Gejala atmosfer yang dimaksud adalah perubahan kondisi

gerak partikel-partikel yang berada di atas atmosfer, termasuk diantaranya perubahan uap

air menjadi tetes-tetes awan, yang kemudian menjadi hujan. Terjadinya perubahan-

perubahan kondisi partikel-partikel di atmosfer ini disebabkan oleh adanya energi

matahari yang berupa gelombang elektromagnet dimana energinya masuk ke dalam

partikel-partikel di atmosfer tersebut sehingga antar partikel saling berinteraksi.

Meteorologi juga mempelajari bagaimana partikel-partikel di atmosfer bertindak dalam

menyaring radiasi matahari yang masuk ke bumi. Radiasi sendiri adalah suatu bentuk 

energi yang dipancarkan oleh setiap benda yang mempunyai suhu di atas nol mutlak 

(matahari memiliki temperatur 6000K), dan merupakan satu-satunya bentuk energi yang

dapat menjalar di dalam vakum angkasa luar. Karakteristik atau ciri dasar radiasi adalah

panjang gelombang penjalarannya. Semua benda memancarkan radiasi dengan berbagai

panjang gelombang yang banyak sekali. Suatu kelompok panjang gelombang ini disebut

spektrum elektromagnetik.

Matahari yang mempunyai suhu permukaan 6000 K memancarkan energi dalam bentuk 

radiasi ke semua arah dengan kecepatan jalar sebesar 300.000 km/s atau 300 x 106 m/s.

Energi tadi mencapai bumi hanya dalam waktu 9,3 menit setelah menempuh jarak sekitar

150 juta km (ialah jarak antara bumi dan matahari). Matahari setiap menit memancarkan

energi sebesar 56 x 1026 kalori. Dari energi sebesar ini bumi memegat 2,55 x 1018

kalori, atau hanya ½ x 10-9nya.

C.  Variasi peredaran Matahari

Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan oleh

Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang mempengaruhi variasi ini, yang

terutama adalah siklus matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam matahari), selain

fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Aktivitas matahari diukur dengan

Page 8: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 8/13

menggunakan satelit selama beberapa dekade terakhir setelah pada waktu sebelumnya

pengukuran dilakukan melalui variabel-variabel 'proksi'. Para ilmuwan iklim tertarik 

untuk mengetahui apakah variasi matahari berpengaruh terhadap Bumi.

Variasi dalam total solar irradiance (TSI) sebelumnya tidak dapat diukur atau dideteksi

hingga era penggunaan satelit, walaupun sebagian kecil panjang gelombang ultraviolet

bervariasi beberapa persen. Output total matahari yang telah diukur (selama 3 kali

periode siklus bintik hitam 11-tahunan) menunjukkan variasi sekitar 0,1% atau sekitar

1,3 W/m2 dari maksimum ke minimum selama siklus bintik hitam 11-tahunan. Jumlah

radiasi matahari yang diterima permukaan luar atmosfer Bumi sedikit bervariasi dari

nilai rata-rata 1366 watt per meter persegi (W/m2).

Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin

telah memberikan beberapa efek perubahan iklim, sebagai contoh selama Maunder

Minimum. Sebuah studi tahun 2006 dan review dari beberapa literatur, yang

dipublikasikan dalam Nature, menyatakan bahwa tidak terdapat peningkatan tingkat

"keterangan" dari Matahari sejak 1970, dan bahwa perubahan output matahari selama

400 tahun terakhir kecil kemungkinannya berperan dalam pemanasan global. Perlu

ditekankan, laporan tersebut juga menyatakan "Selain tingkat "keterangan" matahari, hal-

hal lain yang dapat memengaruhi iklim seperti radiasi sinar kosmik atau sinar ultraviolet

matahari tidak dapat dikesampingkan, kata penulis tersebut. Akan tetapi, pengaruh-

pengaruh lain ini belum dapat dibuktikan, tambah mereka, karena model-model fisik 

untuk efek-efek ini masih belum sempurna dikembangkan.

Radiasi matahari dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju permukaan bumi

mengalami penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan pemancaran kembali atau

reradiasi.

  Absorpsi. Radiasi matahari yang jatuh diserap langsung oleh ozon dan uap air

sebanyak 18%. Ozon menyerap seluruh radiasi ultraviolet di bawah 0,29 mikrometer.

Penyerapan radiasi oleh uap air terbanyak, yaitu antara 0,9 mikrometer dan 2,1

mikrometer. CO2 menyerap radiasi dengan panjang gelombang lebih besar dari 4

mikrometer.

  Pemantulan. Tutupan awan menghalangi masuknya radiasi matahari. Banyaknya

radiasi yang dipantulkan oleh awan tergantung tidak hanya pada banyak dan tebalnya

Page 9: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 9/13

awan, tetapi juga pada macam atau jenis awan. Albedo adalah nisbah antara energi

radiasi yang dipantulkan dan energi radiasi yang datang.

  Hamburan. Radiasi matahari dihamburkan terutama oleh molekul udara, uap air, dan

partikel di dalam atmosfer.  Spektrum radiasi matahari yang sampai di permukaan tergantung beberapa parameter

atmosfer. Diantaranya massa udara (air mass), precipitable water, turbiditas, elevation,

dan NO2. Sedangkan parameter yang lain, misalnya ozon, temperatur dan musim

memiliki efek yang kecil.

D.  Radiasi di Bumi dan Atmosfer

Radiasi di atas atmosfer berasal dari matahari atau dari planet-planet lain. Radiasi ini

berupa gelombang-gelombang elektromagnetik. Bumi kita diselubungi oleh suatu

atmosfer yang dapat menahan atau mengabsorbsi sinar-sinar radiasi tersebut, sehingga

sampai di permukaan bumi tidak lagi membahayakan. Lapisan ozon mempunyai daya

untuk mengabsorbsi sinar ultra violet sehingga jumlah kecil saja dari sinar tersebut yang

sampai di permukaan bumi; di samping itu atmosfer juga memantulkan kembali radiasi

dari beberapa gelombang elektromagnetik. Jadi intensitas radiasi akan makin meningkat

bila kita naik ke atas atmosfer, sedangkan radiasi yang intensitasnya tinggi membayakan

tubuh manusia.

E.  Magnet Bumi dan Sabuk Radiasi

Bumi memiliki magnet yang kutub-kutubnya berada di utara dan selatan. Akibat adanya

magnet bumi ini, maka radiasi yang berbentuk partikel bermuatan listrik akan bergerak 

mengikuti garis medan magnit, sehingga terbentuklah daerah yang intensi- tas radiasinya

sangat tinggi. Dr. James A Van Allen menemukan sabuk radiasi yang intensitasnya

sangat tinggi ini yang terkenal dengan nama Van Allen Belt. Intensitas radiasi ini

demikian besarnya sehingga dapat mematikan manusia yang berada di tempat tersebut.

Van Allen Belt ini mengganggu gelombang radio yang dipakai untuk komunikasi ke

planit lain. Sabuk radiasi ini dibagi dalam dua bagian, yaitu inner belt dan outer belt. Di

belahan bumi bagian barat, batas bawahnya antara 500 - 600 km, sedang di belahan bumi

sebelah timur batas bawahnya pada ketinggian 1.600 km. Batas luar sabuk ini antara

7.000 km - 10.000 km. Di ata daerah kutub bumi didapatkan daerah yang bebas dari

sabuk radiasi ini. Oleh karenanya penerbangan ruang angkasa akan lebih aman bila

keluar dari atmosfer bumi melalui daerah kutub.

Page 10: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 10/13

F.  Spektrum Gelombang Elektromagnetik 

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan

frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di

bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup

kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi

rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang

gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.

Contoh spektrum elektromagnetik 

1.  Gelombang Radio

Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika

panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi

gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar

frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat

melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian

elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan

diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi

penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi

bunyi.

2.  Gelombang mikro

Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling

tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka

akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi

gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat

singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak 

makanan dengan cepat dan ekonomis.

Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and

Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan

menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan

gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s,

maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.

3.  Sinar Inframerah

Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah

panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang

dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada

Page 11: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 11/13

miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar

yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi

inframerah.

Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar

karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar

inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan

warna benda.

4.  Cahaya tampak 

Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat

didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat

dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung

warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet

(ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah

penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.

5.  Sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau

dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom

dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan

sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas

atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar

ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.

6.  Sinar X

Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya

sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X

mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa

sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.

7.  Sinar Gamma

Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang

gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang

menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.

Page 12: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 12/13

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

1.  Sains Atmosfer adalah ilmu yang mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan

kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer dari permukaan sampai rumbai – rumbai

(fringe) Bumi, serta kaitannya dengan proses-proses yang terjadi di bagian lain dari

Bumi yang tak tepisahkan mencakup litosfer (bumi padat), hidrosfer (lautan), kriosfer

(lapisan es), dan biosfer (aktifitas kehidupan).

2.  Terjadinya perubahan-perubahan kondisi partikel-partikel di atmosfer ini disebabkan

oleh adanya energi matahari yang berupa gelombang elektromagnet dimana energinya

masuk ke dalam partikel-partikel di atmosfer tersebut sehingga antar partikel saling

berinteraksi.

3.  Radiasi matahari dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju permukaan bumi

mengalami penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan pemancaran kembali

atau reradiasi.

4.  Radiasi di atas atmosfer berasal dari matahari atau dari planet-planet lain. Radiasi ini

berupa gelombang-gelombang elektromagnetik.

B.  Saran

Galilah informasi sebanyak mungkin mengenai sains atmosfer agar kita dan khususnya

para pembaca lebih bisa memahami variasi peredaran dan radisi di bumi dan atmosfer.

Page 13: Makalah

5/12/2018 Makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35a49f114d 13/13

DAFTAR PUSTAKA

1.  ^ Weart, Spencer (2006), "Changing Sun, Changing Climate?", di dalam Weart, Spencer,

The Discovery of Global Warming, American Institute of Physics, diakses pada 14 April

2007

2.  AFM 160-5. Physiological technician's Training Manual. Department of the Air Force,

Washington D.C., 1968.

3.  AFP 161-16. Physiology of Flight. Department of the Air Force, WashingtonD.C., 1968.

4.  AFP 161-18. Flight Surgeon Guide. Department of The Air Force, Washington D.C. ,

1968

5.  Armstrong HG. Aerospace Medicine. The Williams and Wilkins Baltimore;1961.

6.  Davidovic, Vaazduhoplovna Fiziologija. Osnovi Vazduhoplovne Medicine, Beograd.

1965