MAKALAH 2

24
MAKALAH PSIKOLGI “PERILAKU” Disusun oleh Kelompok II : Dionisius Diodora Mariati Ogy Tornando Yossida Caroline JURUSAN GIZI

description

iptek

Transcript of MAKALAH 2

Page 1: MAKALAH 2

MAKALAH

PSIKOLGI

“PERILAKU”

Disusun oleh Kelompok II :

Dionisius DiodoraMariati

Ogy TornandoYossida Caroline

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

REGULER XIV TAHUN 2013/2014

Page 2: MAKALAH 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunianya

kami dapat menyelesaikaan tugas makalah yang berjudul “PERILAKU” pada mata kuliah

Psikologi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari hasil yang sempurna.

Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan yang ada pada tim penulis, dengan segala

kerendahan hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

demi kemajuan kita bersama dan kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua serta sebagai sarana media

pembelajaran yang baik, terutama didalam bidang Pendidikan Psikologi.

Palangka Raya, September 2014

Penulis,

Perilaku | 1

Page 3: MAKALAH 2

Daftar IsiKATA PENGANTAR....................................................................................................................1

BAB I..............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................................................3

B. Rumusan..............................................................................................................................3

C. Tujuan..................................................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................4

A. Pengertian Perilaku..............................................................................................................4

B. Pandangan Tentang Perilaku................................................................................................4

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku......................................................................9

D. Mengembangan Perilaku Yang Baik Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi.........................11

BAB III.........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

A. Kesimpulan........................................................................................................................15

B. Implikasi Terhadap Profesi Gizi........................................................................................15

Daftar Pustaka...............................................................................................................................16

Perilaku | 2

Page 4: MAKALAH 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDitinjau dari perspektif psikologi perkembangan, manusia adalah makhluk

yang senantiasa mengalami perubahan atau change over time. Sejak dari masa

konsepsi hingga meninggal dunia, manusia secara bertahap mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek perkembangan psikososial yang

dialami manusia adalah perkembangan tingkah laku.

Perilaku manusia terhadap lingkungannya memberikan kemungkinan -

kemungkinan atau kesempatan kepada individu, bagaimana individu mengambil

manfaat dari kesempatan yang di berikan oleh lingkungaan tergantung kepada

individu yang bersangkutan, sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat memaksa,

namun tidak dapat di ingkari bahwa peranan lingkungan cukup besar dalam

perkembangan individu.

B. RumusanBerdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut ;

1. Apa pengertian perilaku?

2. Apa saja pandangan tentang perilaku?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku?

4. Mengembangkan perilaku apa yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi?

C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah ;

1. Menjelaskan tentang pengertian perilaku.

2. Menjelaskan pandangan tentang perilaku.

3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku.

4. Menjelaskan Mengembangan perilaku yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Perilaku | 3

Page 5: MAKALAH 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan

dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau

genetika.

Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat

diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku

dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya

merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh

disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat

lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan

kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap

norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku

seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab,

pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap

perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan

komprehensif.

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,

antropologi dan kedokteran.

B. Pandangan Tentang Perilaku Pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan utama tentang perilaku yaitu;

1. Pendekatan neurobiologik, pendekatan ini menitikberatkan pada hubungan

antaraperilaku dengan kejadian yang berlangsung dalam tubuh (otak dan syaraf)

karena perilakudiatur oleh kegiatan otak dan sistem syaraf,

2. pendekatan behavioristik, pendekatan inimenitikberatkan pada perilaku yang

nampak dan perilaku dapat dibentuk denganpembiasaan dan pengukuhan melalui

pengkondisian stimulus,

3. pendekatan kognitif,menurut pendekatan ini individu tidak hanya menerima

stimulus yang pasif tetapimengolah stimulus menjadi perilaku baru,

Perilaku | 4

Page 6: MAKALAH 2

4. pandangan psikoanalisis, menurut pandanganini perilaku individu didorong oleh

insting bawaan dan sebagian besar perilaku itu tidakdisadari, dan

5. pandangan humanistik, perilaku individu bertujuan yang ditentukan olehaspek

internal individu. Individu mampu mengarahkan perilaku dan memberikan

warnapada lingkungan.

Jenis-jenis perilaku individu,

1. perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf,

2. perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,

3. perilaku tampak dan tidak tampak,

4. perilaku sederhana dan kompleks,

5. perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.

Mekanisme perilaku :

1. Dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku individu adalah :

W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W

Keterangan:

W = world (lingkungan) e = effectorS = stimulus R = responR = receptor W =

lingkungano = organismeperilaku yang berlangsung seperti dilukiskan dalam

bagan di atas biasa disebutdengan perilaku spontan.Contoh : seorang mahasiswa

sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangankelas yang terasa

panas, secara spontan mahasiswa tersebut mengipas- ngipaskan buku

untukmeredam kegerahannya.Ruangan kelas yang panas merupakan lingkungan

(W) dan menjadi stimulus (S) bagimahasiswa tersebut (O), secara spontan

mengipaskan-ngipaskan buku merupakan respons (R)yang dilakukan mahasiswa.

Merasakan ruangan tidak terasa gerah (W) setelah mengipas-ngipaskan

buku.Sedangkan perilaku sadar dapat digambarkan sebagai berikut:Contoh :

ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang

terasaagak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca mendung, ada

seorang mahasiswayang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin

kepada dosen untuk menyalakanlampu neon yang ada di ruangan kelas, sehingga

di kelas terasa terang dan mahasiswa lebihnyaman dalam mengikuti

perkuliahan.Ruangan kelas yang gelap, waktu sore hari, dan cuaca mendung

merupakanlingkungan (W), ada mahasiswa yang sadar akan keadaan di

Perilaku | 5

Page 7: MAKALAH 2

sekelilingnya (Ow)meski di ruangan kelas terdapat banyak mahasiswa namun

mereka mungkin tidak menyadariterhadap keadaan sekelilingnya. Berjalan ke

depan, meminta ijin ke dosen, dan menyalakanlampu merupakan respons yang

dilakukan oleh mahasiswa yang sadar tersebut (R), suasanakelas menjadi terang

dan mahasiswa menjadi lebih menyaman dalam mengikuti perkuliahanmerupakan

(W).

2. pandangan humanistik, menurut pandangan ini perilaku merupakan siklus dari

a) dorongan timbul,

b) aktivitas dilakukan,

c) tujuan dihayati, dan

d) kebutuhanterpenuhi/rasa puas

Dinamika perilaku individu,

1. pengamatan adalah proses belajar mengenal segala sesuatu yang berada di

lingkungansekitar dengan menggunakan alat indera penglihatan, pendengaran,

pengecap danpembau, kemudian diserap dan kemudian diaplikasikan dan dicerna

2. persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di otak atau pengertian

individutentang situasi atau pengalaman. Ciri umum dari persepsi adalah terkait

dengan dimensiruang dan waktu, terstruktur, menyeluruh dan penuh arti. Persepsi

bersifat subjektif dandipengaruhi oleh perhatian selektif, cir-ciri rangsangan, nilai

dan kebutuhan individu, danpengalaman.(c)

3. berfikir adalah aktivitas yang bersifat ideasional untuk menemukan hubungan

antara bagian-bagian pengetahuan. Berpikir bertujuan untuk membentuk

pengertian, membentuk pendapat, dan menarik kesimpulan. Proses Berfikir kreatif

terdiri dari persiapan , inkubasi,iluminasi, verifikasi. Jenis berpikir ada 2 yaitu

berpikir tingkat rendah dan tingkat tinggi.

Keragaman Individu dalam Kecakapan

Kecakapan individu dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu kecakapan nyata

(actualability) dan kecakapan potensial (potential ability).Kecakapan nyata (actual

ability) yaitu kecakapan yang diperoleh melalui belajar(achivement atau prestasi),

yang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang. Misalkan,setelah selesai

mengikuti proses perkuliahan (kegiatan tatap muka di kelas), pada akhirperkuliahan

mahasiswa diuji oleh dosen tentang materi yang disampaikannya (tes formatif).Ketika

Perilaku | 6

Page 8: MAKALAH 2

mahasiswa mampu menjawab dengan baik tentang pertanyaan dosen,

makakemampuan tersebut merupakan atau kecakapan nyata (achievement).Sedangkan

kecakapan potensial merupakan aspek kecakapan yang masih terkandungdalam diri

individu dan diperoleh dari faktor keturunan (herediter). Kecakapan potensial

dapatdibagi ke dalam dua bagian yaitu kecakapan dasar umum (inteligensi

ataukecerdasan) dankecakapan dasar khusus (bakat atau aptitudes).

Dalam dunia pendidikan, guru lah yang jadi pengamat terhadap peserta

didiknnya.Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru mungkin akan dihadapkan

dengan puluhan ataubahkan ratusan peserta didiknya, dengan masing-masing

karakateristik yang dimilikinya.Di antara sekian banyak karakteristik yang dimiliki

peserta didik, yang penting dan perludiketahui guru adalah berkenaan dengan

kecakapan dan perilaku peserta didiknya.Dari segikecepatan belajar, ada peserta didik

yang menunjukkan cepat dalam menangkap pelajaran,namun sebaliknya ada juga

yang sangat lambat. Guru dalam menjalankan perannya sebagaipembimbing, pendidik

dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahamitentang berbagai

aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengantugasnya,--

terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya--, sehingga dapatmenjalankan

tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikankontribusi

nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Berhadapan dengan peserta didik

yang memiliki kecepatan belajar dan memiliki ciri-cirikepribadian yang positif, guru

mungkin akan menganggap seolah-olah tidak ada hambatan.Namun ketika

berhadapan dengan peserta didik yang lambat dalam belajar atau ciri-cirikepribadian

yang negatif, adakalanya guru dibuat frustrasi. Ujung-ujungnya dia langsung sajaakan

menyimpulkan bahwa peserta didiklah yang salah. Peserta didik dianggap kurang

rajin,bodoh, malas, kurang sungguh-sungguh dan sebagainya.Jika saja guru tersebut

dapat memahami tentang keragaman individu, belum tentu diaakan langsung menarik

kesimpulan bahwa peserta didiklah yang salah. Terlebih dahulu mungkindia akan

mempelajari latar belakang sosio-psikologis peserta didiknya, sehingga akan

diketahuisecara akurat kenapa peserta didik itu lambat dalam belajar, selanjutnya dia

berusaha untukmenemukan solusinya dan menetukan tindakan apa yang paling

mungkin bisa dilakukan agarpeserta didik tersebut dapat mengembangkan perilaku

dan pribadinya secara optimal.

Perilaku | 7

Page 9: MAKALAH 2

Winkel(1989) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental

pada diriseseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan

lingkungannya, sehinggamenghasil-kan perubahan yang relatif menetap/bertahan

dalam kemampuan ranah kognitif,afektif, dan psikomotorik. Jadi, belajar pada

hakikatnya merupakan salah satu proses usahayang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspekkognitif, afektif, maupun

psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu denganlingkungannya.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat terus-

menerus, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang

progresif.Belajar pada abad 21, seperti yang dikemukakan Delors (Unesco, 1996),

didasar-kan pada konsep belajar sepanjang hayat (life long learning) dan belajar

bagaimana belajar (learning how to learn). Konsep ini bertumpu pada empat pilar

pembelajaran yaitu:

1. Learning to know 

(belajar mengetahui)dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas

dengan kesempatan untuk bekerjamelalui kemampuan belajar bagaimana caranya

belajar sehingga diperoleh keuntungan daripeluang-peluang pendidikan sepanjang

hayat yang tersedia.

2. Learning to do

(belajar berbuat)bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja

tetapi juga untuk mendapatkankompetensi berkenaan dengan bekerja dalam kelompok

dan berbagai kondisi sosial yang informal

3. Learning to be

(belajar menjadi dirinya)dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan

dirinya, dan terus menerusmengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik dan

mampu bertindak mandiri, danmembuat pertimbangan berdasarkan tanggung jawab

pribadi.

Perilaku | 8

Page 10: MAKALAH 2

4. Learning to live together 

(belajar hidup bersama)dengan cara mengembangkan pengertian dan

kemampuan untuk dapat hidup bersama danbekerjasama dengan orang lain dalam

masyarakat global yang semakin pluralistik ataumajemuk secara damai.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

1. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi

oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara

lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan

intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di

bawah ini.

a) Jenis Ras/ Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah

laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri

perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita,

menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah,

senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan

upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang

berbeda pula.

b) Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian,

melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan

ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma

pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan,

sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas

pertimbangan rasional.

c) Sifat Fisik

Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe

fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah

tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris,

ramah dan banyak teman

Perilaku | 9

Page 11: MAKALAH 2

d) Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam

dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap

segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari

lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan

fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian

seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya

e) Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan

bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut,

tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang

dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana

seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam

mengambil keputusan

f) Bakat

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan

suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan

keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik,

melukis, olah raga, dan sebagainya

2. Faktor Eksternal

a) Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses

belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian

pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang

yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang

berpendidikan rendah.

b) Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan

nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.

c) Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia.

Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan

orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang

Jawa dengan tingkah laku orang Papua.

Perilaku | 10

Page 12: MAKALAH 2

d) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk

mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan

lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus

berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat

dikuasainya.

e) Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini

akan mempengaruhi perilaku seseorang.

D. Mengembangan Perilaku Yang Baik Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi

1. Empat Pilar Gizi Seimbang

a) Mengkonsumsi Makanan Beragam

Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang

dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya,

kecuali Air Susu Ibu untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Makanan yang

beraneka ragam berprinsip jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang

seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara

teratur. Air diperlukan dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan

dehidrasi.

b) Membiasakan perilaku hidup bersih

Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi

seseorang secara langsung, secara khusus terhadap anak – anak. Ketika

mengalami penyakit infeksi akan membuat penurunan nafsu makan sehingga

jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang, sedangkan pada

kondisi ini tubuh membutuhkan gizi yang lebih untuk memenuhi peningkatan

metabolisme pada orang yang menderita infeksi. Dengan membiasakan

perilaku hidup bersih akan terhindar dari keterpaparan terhadap sumber infeksi.

Perilaku | 11

Page 13: MAKALAH 2

c) Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olah raga

dimana menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi dan juga

memperlancar sistem metaboliesme di dalam tubuh.

d) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal

Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari “Pola

Hidup” dengan “Gizi Seimbang”, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB

dari BB. Yang dimaksud dengan BB Normal adalah:

a.Untuk orang dewasa jika IMT 18,5 – 25,0

b. Anak balita dengan dengan menggunakan KMS dan berada di dalam pita

hijau.

2. Gizi seimbang untuk berbagai kelompok

a) Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa

konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan dirinya dan untuk

pertumbuhan janin/bayinya. Hal ini disebabkan janin akan mengambil zat – zat

gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya. Selama hamil atau menyusui

seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk

mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu dalam

mempersiapkan ASI.

Pada ibu menyusui harus bergizi seimbang agar memenuhi kebutuhan gizi bayi

untuk mengganti zat-zat gizi ibu yang dikeluarkan melalui ASI.

b) Gizi Seimbang untuk bayi 0-6 bulan

Gizi yang diperlukan bayi usia 0-6 bulan adalah ASI, ini merupakan makanan

yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang

dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan. Hal ini disesuaikan dengan system

pencernaannya, murah dan bersih.

c) Gizi seimbang untuk Anak 6 – 24 bulan

Pada usia ini, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat.

Dimana pada usia ini anak bertumbuh dan berkembang dengan cepat serta

terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif. Agar mencapai gizi

Perilaku | 12

Page 14: MAKALAH 2

seimbang maka perlu diberikan makanan pendamping ASI.

Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan secara seimbang

pada usia dini akan berpengaruh terhadap selera makan anak selanjutnya.

Secara bertahap, makanan diberikan secara bervariasi antara lain sayuran,

buah–buahan dan protein dan nabati serta makanan pokok.

d) Gizi seimbang untuk Anak 2 – 5 tahun

Pada usia ini anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai

termasuk makanan jajanan. Karena itu jumlah dan variasi makanan harus

mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak. Anak pada

usia ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena penyakit infeksi dan

cacingan sehingga perilaku hidup bersih perlu dibiasakan untuk salah satu

upaya pencegahan.

e) Gizi seimbang untuk anak 6 – 9 tahun

Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah dan banyak bermain diluar,

sehingga pengaruh teman dan tawaran makanan jajanan serta aktivitas yang

tinggi. Usia ini juga anak memasuki masa pra-pubertas sehingga kebutuhan

terhadap zat gizi mulai meningkat secara bermakna.

f) Gizi seimbang untuk remaja 10 – 19 tahun

Pada usia ini dimana mengalami peralihan dari anak–anak menjadi remaja

muda menjadi dewasa muda. Zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepat

memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap

penampilan fisik “Body Image”.

g) Gizi seimbang untuk dewasa

Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan

kelompok usia dewasa yaitu persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja di

luar rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidak

tahuan tentang gizi menyebabkan keluarga cenderung pasif.

h) Gizi seimbang untuk usia lanjut

Usia di atas 60 tahun mengalami beberapa perubahan dalam tubuh yaitu mulai

menurunnya fungsi organ dan jaringan tubuh, oleh karenanya berbagai

Perilaku | 13

Page 15: MAKALAH 2

permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada kelompok usia ini.

Kebutuhan zat gizi pada usia ini berbeda pada kelompok usia dewasa, sehingga

pola konsumsi agak berbeda seperti dengan membatasi konsumsi gula, garam,

makanan berlemak. Disarankan mengkonsumsi sayuran dan buah–buahan.

(MS)

Perilaku | 14

Page 16: MAKALAH 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan

dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau

genetika. Pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan utama tentang perilaku

yaitu; Pendekatan neurobiologik, pendekatan behavioristik, pendekatan kognitif,

pandangan psikoanalisis, pandangan humanistic.

Factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ada dua yaitu factor internal dan

factor eksternal. Yang termasuk dalam factor internal yaitu Jenis Ras/ Keturunan,

jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, instelesgia, bakat. Sedangkankan factor

eskternal yaitu agama, kebudayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.

B. Implikasi Terhadap Profesi Gizi

Perilaku | 15

Page 17: MAKALAH 2

Daftar Pustaka

http://perdhaki.org/content/pesan-gizi-seimbang-pada-hari-gizi-nasional-2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia

http://syakira-blog.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://www.scribd.com/doc/50839619/Konsep-Dasar-Perilaku

Perilaku | 16