Lembar 2 Makalah Kdk 2

39
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang berhadapan dengan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik. Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan karena mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter atau tim kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam melakukan praktik keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan. 1

Transcript of Lembar 2 Makalah Kdk 2

Page 1: Lembar 2 Makalah Kdk 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang

berhadapan dengan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang

berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia

perawatan kesehatan terdidik dengan baik. Pelayanan keperawatan mempunyai

peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara

keseluruhan.

Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan karena mempelajari

suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial

manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal

dan lingkungan disekitarnya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang

terjalin pada perawat, dokter atau tim kesehatan lain akan berhasil secara

sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam melakukan praktik

keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang

efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan

kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan.

Para perawat diharapkan juga dapat memberikan pelayanan secara

berkualitas sehingga masyarakat akan merasa didukung dan diperhatikan dalam

meningkatkan kesehatan sehingga tidak ada perbedaan pendapat yang akan

terjalin antara perawat dan klien. Di samping itu dalam menerapkan prinsip-

prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara bersama-sama dan tidak

diskriminasi.

Suatu perubahan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam

masyarakat sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka.

Apalagi bila seorang perawat berhasil menerapkan praktik kesehatan yang baik

dalam masyarakat karena itu akan memudahkan seorang perawat dalam

1

Page 2: Lembar 2 Makalah Kdk 2

menyelesaikan tugas. Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang

sesuatu sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen,

elemen-elemen atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi,

saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara

berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam

memecahkan masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah

karena berbagai faktor).

Namun sangat disayangkan bahwa sistem pelayanan kesehatan dalam

keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini

bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita

miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional

yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini. Oleh karena itu, tim penulis

akan membahas tentang sistem pelayanan kesehatan khususnya keperawatan.

2. Perumusan Masalah

2.1 Bagaimana pelayanan keperawatan ditinjau dari konsep dan pendekatan

sistem?

2.2 Bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan di

Indonesia?

3. Tujuan Penulisan

3.1 Mampu mendefinisikan pengertian dan pendekatan sistem.

3.2 Mengidentifikasikan jenis sistem dan karakteristik dari setiap sistem.

3.3 Mampu menjelaskan jenis klien serta hak dan kewajiban klien.

3.4 Mampu membedakan jenis asuhan keperawatan dan peran perawat di

berbagai tingkat pelayanan kesehatan.

3.5 Mampu menerapkan konsep dan pendekatan sistem pelayanan kesehatan bila

suatu saat nanti melakukan praktik keperawatan.

4. Metode Analisis yang Digunakan

2

Page 3: Lembar 2 Makalah Kdk 2

Metode analisis yang digunakan adalah dengan Colaborative Learning (CL).

Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mencari materi yang telah dibagikan

sebelumnya. Pekan berikutnya, setiap anggota berdiskusi dan berbagi informasi

sesuai dengan materi yang ditugaskan. Tim penulis juga menggunakan PBL

dalam menyelesaikan pertanyaan dari materi Sistem Pelayanan Kesehatan ini.

3

Page 4: Lembar 2 Makalah Kdk 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. KONSEP SISTEM

1.1 Pengertian Sistem

Kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi, saling bergantung dan

secara bersama-sama bergerak untuk mencapai suatu tujuan.

1.2 Jenis-jenis Sistem (analisis dan desain sistem informasi, pendekatan terstruktur,

1995)

a. Sistem Tertentu

Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat

ditentukan / diketahui dengan pasti.

b. Sistem Tak Tentu

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang

dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit

kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).

c. Sistem Terbuka

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan

lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan

eksistensinya.

d. Sistem Tertutup

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi,

energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.

e. Sistem Relatif Tertutup

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima

pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima

pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .

f. Sistem Buatan

Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan

4

Page 5: Lembar 2 Makalah Kdk 2

kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata

lain tiruan yang ada di alam.

g. Sistem Alamiah

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.

h. Manned System

Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem

ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :

Sistem manusia-manusia.

Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.

Sistem manusia-mesin.

Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.

Sistem mesin-mesin.

Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai

dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk

memonitor sistem.

1.3 Karakteristik sistem ((analisis dan desain sistem informasi, pendekatan

terstruktur, 1995)

1.3.1 Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan

sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat

lunak dan manusia.

Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.

Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub

sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem

perangkat keras adalah sistem komputer.

1.3.2 Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

5

Page 6: Lembar 2 Makalah Kdk 2

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai

suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari

sistem tersebut.

1.3.3 Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi

dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem.

1.3.4 Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari

satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan

menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi

dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

1.3.5 Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input.

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

1.3.6 Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan

6

Page 7: Lembar 2 Makalah Kdk 2

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain atau kepada supra sistem.

1.3.7 Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi

keluaran berupa barang jadi.

1.3.8 Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuannya.

1.4 Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi penyelesaian masalah

yang dimulai secara tentatif mendefinisikan atau merumuskan tujuan dan

hasilnya adalah suatu sistem operasi yang secara efektif dapat digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Pada pendekatan umumnya

ditandai oleh dua hal yaitu:

Mencari semua faktor yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik

untuk menyelesaikan masalah.

Dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara

rasional.

Tiga pola dasar yang menjadi pegangan dalam penyelesaian

7

Page 8: Lembar 2 Makalah Kdk 2

permasalahan dengan pendekatan sistem, yaitu:

Sibernetik (goal oriented), artinya dalam penyelesaian permasalahan

berorientasi pada tujuan. Tujuan ini diperoleh melalu ineed analysis

(analisis kebutuhan).

Holistik yaitu cara pandang yang utuh terhadap totalitas sistem, atau

menyelesaikan permasalahan secara utuh, menyeluruh dan terpadu.

Efektif, artinya lebih dipentingkan hasil guna yang operasional serta

dapat dilaksanakan, bukan sekedar pendalaman teoritis.

Suatu pendekatan sistem akan dapat berjalan dengan baik jika

terpenuhi kondisi-kondisi berikut:

Tujuan system didefinisikan dengan baik dan dapat dikenali jika

tidak dapat dikuantifikasikan.

Prosedur pembuatan keputusan dalam sistem riil adalah

tersentralisasi atau cukup jelas batasannya.

Dalam perencanaan jangka panjang memungkinkan untuk dilakukan.

Ada empat keuntungan penggunaan model dalam penelitian dengan

menggunakan pendekatan sistem yaitu:

Memungkinkan melakukan penelitian yang bersifatlintas sektoral

dengan ruang lingkup yang luas.

Dapat melakukan eksperimentasi terhadap sistem tanpa mengganggu

(memberikan perlakuan) tertentu terhadap sistem.

Mampu menentukan tujuan aktivitas pengelolaan danperbaikan

terhadap sistem yang diteliti.

Dapat dipakai untuk menduga(meramal) perilaku dan keadaan sistem

pada masa yang akan datang.

8

Page 9: Lembar 2 Makalah Kdk 2

1.5 Pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan (Fundamental of Nursing, edisi

4th, Potter Perry)

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, dimana

pelayanan kesehatan mempunyai tujuan untuk penyembuhan atau masalah klien.

Dalam mencapai tujuan tersebut, di perlukan suatu komponen pelengkap dimana

komponen tersebut berupa masukan, proses dan keluaran. Serta mekanisme umpan

balik pun sangat penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Klien yang memperoleh pelayanan keperawatan dari tugas kesehatan pasti akan

memberikan respon terhadap pelayanan yang diberikan dan pada dasarnya pelayanan

kesehatan akan membangun kesehatan untuk meningkatkan kesehatan, kemauan, dan

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu agar dapat mewujudkan

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sikap empati terhadap klien sangat

berdampak baik dalam proses umpan balik memberikan pelayanan kesehatan.

Dalam mekanisme umpan balik kita harus mempunyai konsep caring yang dapat

meningkatkan kepercayaan klien dan mengurangi kecemasan klien, dengan seperti itu

percaya sepenuhnya atas tindakan apapun yang dilakukan seorang perawat. Input atau

masukan diatas bisa berupa tenaga kesehatan yaitu perawat bagaimana seorang

perawat itu melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap klien.

2. Sistem Klien (Buku Konsep Dasar Keperawatan, Asmadi, 2005)

2.1 Pengertian klien

Klien adalah penerima asuhan keperawatan dan dapat didefinisikan

sebagai individu, keluarga,komunitas atau kelompok yang lebih besar. Ahli

teori mendefinisikan klien sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan,

status kesehatannya terganggu, kurang perawatan diri, adaptif yang

mungkin berubah atau seseorang yang memiliki ketidakselarasan.individu

menerima asuhan dalam cakupan keperawatan.

9

Page 10: Lembar 2 Makalah Kdk 2

2.2 Jenis-jenis klien

2.2.1 Individu sebagai klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik, sebagai kesatuan utuh

dari aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini perawat berperan

dalam memenuhi kebutuhan dasar individu karena kelemahan fisik dan

mental, keterbatasan pengetahuan, dan kurang kemauan menuju

kemandirian.

2.2.2 Kelompok dan masyarakat sebagai klien

2.2.2.1 Keluarga sebagai klien

Keluarga merupakan kelompok individu yang memiliki

hubungan yang erat secara kontinu sehingga terjadi interaksi

satu sama lain baik dalam lingkungan sendiri,maupun

masyarakat secara umum.adapun alasan keluarga menjadi

fokus layanan kesehatan adalah sebagai berikut :

Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan

merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan

masyarakat.

Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan,

mencegah dan mengabaikan masalah kesehatan

didalam kelompoknya.

Masalah kesehatan dalam keluarga sangat berkaitan.

Penyakit pada salah satu anggota keluarga sangat

berpengaruh pada seluruh keluarga.

Keluarga berperan tetap sebagai pengambil keputusan

dalam perawatannya.

2.2.2.2 Masyarakat sebagai klien

10

Page 11: Lembar 2 Makalah Kdk 2

Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena

interaksi antara manusia dan budaya didalam suatu

lingkungan.masyarakat bersifat dinamis dan terdiri atas

individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang

mempunyai tujuan dan norma sebagai sistem nilai.

Masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.3 Hak dan kewajiban klien dalam sistem pelayanan kesehatan

Asosiasi rumah sakit Amerika Serikat mempersembahkan A Patient’s

Bill of Rights/ Pernyataan tentang hak-hak asasi pasien/klien (Fundamental

of Nursing, edisi 4th, Potter Perry, hal. 91). Terdapat kurang lebih 12 hak

asasi klien. (a) Hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan penuh

hormat. (b) Hak untuk dan dianjurkan untuk memperoleh informasi

(berhubungan dengan diagnose, tindakan pengobatan dan prognosis dari

dokter) yang relevan, terbaru dan dapat dipahami oleh klien. (c) Hak

membuat keputusan tentang perencanaantentang rencana perawatan

sebelum dan selama tindakan pengobatan. (d) Hak untuk member petunjuk

lanjutan (seperti keinginan untuk hidup, wali dalam pelayanan kesehatan

atau kekuatan hukum untuk pelayanan kesehatan) yang menyangkut

tindakan pengobatan. (e) Hak memperoleh privasi. (f) Hak untuk berharap

bahwa semua komunikasi dan pencatatan berhubungan dengan perawatan

dirinya dirahasiakan oleh pihak rumah sakit. (g) Hak untuk meninjau ulang

catatan yang berhubungan dengan perawatan medisnya. (h) Hak untuk

berharap bahwa dalam kapasitas dan kebijakan rumah sakit memberinya

respon yang beralasan terhadap permintaannya. (i) Hak bertanya dan

mendapatkan informasi adanya hubungan bisnis diantara rumah sakit/pihak

lain yang mempengaruhi tindakan pengobatannya. (j) Hak untuk

menyetujui atau menolak dalam tindakan pengobatan dirinya. (k) Hak

untuk mengarapkan perawatan berkelanjutan jika diperlukan. (l) Hak untuk

11

Page 12: Lembar 2 Makalah Kdk 2

mendapatkan informasi tentang kebijakan dan praktik di rumah sakit.

Dalam Undang-undang Kesehatan klien memiliki kewajiban dalam

pelayanan kesehatan. Kewajiban klien di rumah sakit adalah berkewajiban

untuk menaati semua tata tertib yang berlaku di rumah sakit, klien wajib

menginformasikan sejujurnya tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan penyakit yang dideritanya, klien berkewajiban mematuhi segala

intruksi yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang melayaninya,

berkewajiban membayar segala administrasi yang ada di rumah sakit

sebagai pembayaran atas jasa pelayanan dari ahli tenaga kesehatan/rumah

sakit, dan berkewajiban memenuhi segala perjanjian yang

ditandatanganinya.

3. Tingkatan Pelayanan Kesehatan dan Peran Keperawatan dalam Sistem Pelayanan

Kesehatan (Fundamental of Nursing, edisi 4th, Potter Perry).

3.1 Pelayanan kesehatan promotif dan preventif

Pelayanan kesehatan promotif bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :

penyuluhan kesehatan masyarakat,peningkatan gizi,pemeliharaan kesehatan

perseorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara

teratur,rekreasi dan pendidikan seks.

Pelayanan kesehatan preventif memiliki tujuan untuk mencegah

terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu ,keluarga,

kelompok dan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti : imunisasi

masal terhadap bayi dan anak balita, pemeriksaan kesehatan secara berkala

melalui posyandu,puskesmas maupun kunjungan rumah,pemberian vitamin

A, yodium ; pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.

Tingkat pencegahan terbagi atas 3 yaitu :

Pencegahan primer : pencegahan pada tingkat ini dilakukan untuk

meningkatkan kesehatan dan melindungi klien dari penyakit. Hal ini

12

Page 13: Lembar 2 Makalah Kdk 2

dilakukan sebelum penyakit menunjukkan tanda dan gejalanya.

Peningkatan ini dapat mencakup pemberian nutrisi dan perhatian

terhadap perkembangan pribadi klien.

Pencegahan sekunder : pencegahan yang bertujuan untuk

mempertahankan kondisi klien yang mengalami masalah terhadap

kesahatan. Hal ini dilakukan ketika suatu penyakit telah

menunjukkan tanda dan gejalanya.

Pencegahan tersier : tingkat pencegahan ini terjadi satelah suatu

penyakit menyebabkan kerusakan yang luas. Hal ini berhubungan

dengan cara mengembalikan klien kepada fungsi yang maksimal

disebabkan keterbatasan yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

3.2 Pelayanan kesehatan primer

Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan dasar.

Pelayanan kesehatan primer berfokus pada perbaikan kesehatan dari seluruh

populasi. Model pelayanan kesehatan primer membutuhkan kerja sama

antara para profesional kesehatan dan anggota masyarakat. Model ini

menekankan pada promosi kesehatan, pemberian kebijakan kesehatan dan

pencegahan penyakit dalam masyarakat (Potter, Perry, 2009). Promosi

kesehatan merupakan hal dasar dalam pelayanan kesehatan. Fokus promosi

kesehatan adalah menjaga manusia selalu sehat melalui personal higiene,

gizi baik, lingkungan bersih, olahraga yang rutin, istirahat, dan mengikuti

kebiasaan hidup sehat. Dengan adanya program promosi kesehatan, maka

masyarakat akan sadar tentang dampak negatif yang ditimbulkan suatu

penyakit. Dan tentu saja hal tersebut berpengaruh pada turunnya risiko

seseorang terkena penyakit sehingga dapat mengurangi kebutuhan untuk

menggunakan sumber daya pelayanan kesehatan yang mahal. Contohnya

yaitu pelayanan kesehatan di puskesmas (rumah sakit pratama). Jenis tenaga

perawat pada jenis pelayanan ini adalah Ners dan perawat vokasional.

13

Page 14: Lembar 2 Makalah Kdk 2

Pelayanan kesehatan membutuhkan peran serta perawat dalam

menjalaninya. Dalam pelayanan kesehatan primer, perawat harus bisa

menjadi seorang promotor bagi masyarakat untuk melakukan hal-hal yang

tidak menimbulkan penyakit. Selain itu, seorang perawat juga harus

mengontrol kegiatan klien, khususnya yang berada di rumah sakit.

3.3 Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier

Proses awal yang dilakukan untuk pencegahan adalah dengan promosi

kesehatan. Anggota masyarakat yang paling banyak tidak memiliki ansuransi

kesehatan adalah kelompok dewasa muda dengan usia antara 19 dan 29

tahun (Collins, et all., 2006). Padahal kelompok usia ini rentan sekali dengan

penyakit seperti obesitas, kehamilan dan HIV. Mereka yang tidak memiliki

asuransi kesehatan biasanya menunggu lebih lama untuk berkonsultasi

dengan dokter, sehingga penyakit yang mereka derita akan semakin parah

dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih banyak. Akibatnya

pelayanan kesehatan sekunder dan tersier juga memakan biaya yang lebih

banyak.

Perawatan sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh

dokter spesialis atau rumah sakit yang dirujuk oleh dokter perawatan primer.

Klien telah mengalami tanda dan gejala yang dikenali baik yang bersifat

diagnosa atau yang yang memerlukan tindakan diagnosa lebih lanjut. juga

memakan biaya lebih banyak. Pelayanan kesehatan sekunder yaitu rumah

sakit dan klinik seperti RSCM yang termasuk rumah sakit tipe A. Dimana

jenis tenaga perawat pada pelayanan sekunder adalah Ners spesialis,Ners dan

Perawat vokasional.

Perawatan tersier merupakan suatu tingkat perawatan yang memerlukan

spesialisasi dan teknik yang tinggi untuk menentukan diagnosa dan

mengobati masalah kesehatan yang rumit atau masalah kesehatan yang tidak

biasa terjadi. Klien yang memerlukan perawatan tersier biasanya mengalami

kondisi patologis yang luas dan seringkali disertai komplikasi. Jenis tenaga

14

Page 15: Lembar 2 Makalah Kdk 2

perawatnya yaitu Ners spesialis/Subspesialis, Ners spesialis,Ners dan

Perawat vokasional.

Tempat-tempat pelayanan kesehatan sekunder dan tersier meliputi

departemen darurat rumah sakit, sentra pelayanan darurat, unit pelayanan

kritis, dan unit rawat jalan medis-operatif (Potter dan Perry, 2009). Perawat

harus menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh anggota pelayanan

kesehatan lain dalam lingkungan ini. Selain itu, perawat juga harus mampu

berkomunikasi yang baik dengan klien dan menggunakan data-data yang

diberikan klien sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan

kepada klien, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan klien.

Kepuasaan klien terhadap pelayanan kesehatan sekunder dan tersier

merupakan hal yang penting dalam lingkungan ini. Klien mengharapkan

pengobatan yang sopan dan menghargai dirinya. Mereka juga ingin terlibat

dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Dan hal tersebut menandakan

bahwa mereka sangat tidak menyukai perawat yang bekerja sendiri tanpa

memberitahunya. Sehingga dalam lingkungan ini perawat harus mampu

merespon kebutuhan klien secara cepat sehingga dapat meningkatkan

kualitas pelayanan.

3.4 Pelayanan Kesehatan Restoratif

Pelayanan yang diberikan dalam tempat perawatan restoratif adalah

pelayanan yang bertujuan untuk membawa klien pada tingkat kesehatan dan

fungsi yang maksimal. Perawatan ini dapat dilaksanakan pada berbagai

tempat.Pada beberapa hal, perawatan restoratif digunakan untuk membantu

keluarga dalam memberi perawatan bagi anggota keluarga yang menderita

penyakit terminal di rumah. Perawatan restoratif disebut juga dengan

perawatan rehabilitas yang bertujuan untuk meminimalkan defisit fungsi

residual dan memaksimalkan kapasitas residual.

Anggota inti dari tim perawatan restoratif adalah klien,keluarga klien

15

Page 16: Lembar 2 Makalah Kdk 2

dan orang yang berarti bagi klien, perawat dan dokter. Ada beberapa hal

yang harus diperhatikan agar tim perawatan restoratif dapat berfungsi secara

efisien yaitu : Harus ditentukan pemimpin dalam tim, komunikasi harus

berlangsung secara efektif sering dan terdokumentasi, kolaborasi antara

anggota tim harus dilakukan secara lengkap dan bersungguh-sungguh, dan

penyelesaian konflik di antara berbagai disiplin ilmu harus dilakukan dengan

cepat. Berbagai studi penelitian mencatat bahwa jika perilaku yang telah

disebutkan sebelumnya dapat munculdalm tim ,maka pendekatan tim yang

terdiri dari berbagai disipliln ilmu yang digunakan dalam perawatan

restoratif dapat berjalan dengan efektif (O’Toole,1992).

3.5 Asuhan Berkelanjutan

Pelayanan asuhan keperawatan berkelanjutan memberikan perawatan

yang mendukung dan secara terus menerus untuk klien dengan masalah

kesehatan kronik dan berjangka panjang. Asuhan berkelanjutan terdiri dari

pelayanan yang diberikan kepada klien yang cacat fisik dan gangguan

mental. Klien dan keluarga diberikan alternatif yang memungkinkan klien

tetap berada di rumah, namun rumah sakit psikiatri harian menawarkan

program terapeutik untuk individu maupun kelompok klien selama satu

hari kerja. Banyak jenis pelayanan asuhan keperawatan berkelanjutan,

misalnya pusat perawatan gerontologi (lansia), perawatan harian geriatrik,

dan perawatan terminal. Tujuan dari asuhan berkelanjutan adalah untuk

mengurangi beban keluarga dan keluarga dapat mendukung orang yang

mereka cintai.

Praktik perawat tingkat lanjut atau APN (Advance Practice Nurse)

terdiri dari perawat spesialis klinik (Clinical Nurse Specialis [CNS]),

perawat praktisi (Nurse Practitioners [NP]), serta perawat kebidanan dan

perawat anestesi. APN dianggap memiliki pendidikan lebih tinggi dan lebih

berpengalaman. Semua perawat ini harus memiliki sertifikasi. APN,

terutama CNS, NP, dan perawat kebidanan memiliki kesempatan untuk

16

Page 17: Lembar 2 Makalah Kdk 2

memimpin perawatan primer. APN memberikan perawatan primer melalui

kerjasama dokter, namun bila perawat melakukan secara mandiri dapat

lebih murah dan efektif. Hal ini dikarenakan perawat mengkaji klien

dengan menggunakan pendekatan holistik dalam konteks keluarga,

lingkungan sosial, dan membuat rekomendasi yang dapat memperbaiki

kebiasaan sehat klien. Apabila terdapat perjanjian kolaborasi dengan

dokter, perawat dapat memberikan resep obat dan melakukan tindakan

untuk masalah kesehatan yang ada dalam daerah jangkauan praktik

perawat. APN menanggung beban kasus klien, mengelola pelayanan

kesehatan klien secara kontinuitas, dan memberi rujukan kepada dokter

yang menjadi rekan kerja perawat apabila terjadi komplikasi masalah.

3.6 Peran Perawat diberbagai Tingkatan Pelayanan Kesehatan

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu sistem. Peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan

bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari

seseorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21). Perawat

adalah mereka yang memilki kemampuan dan kewenangan melakukan

tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang diperoleh melalui pendidikan

keperawatan (Undang-undang Kesehatan No.23, 1992). Peran perawat

adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah

menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan

oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan

secara profesional sesuai dengan kode etik profesional.

3.6 Peran Perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989

3.6.1 Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan

Peran ini dapat dilakukan perawat dengan

mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia yang

dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan

17

Page 18: Lembar 2 Makalah Kdk 2

dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat

ditentukan diagnosa keperawatan agar bisa direncanakan

dan dilaksanakan tindakan yang tepat, kemudian dapat

dievaluasi.

3.6.2 Peran sebagai advokat (pembela klien)

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien,

keluarga dalam mengintrepretasikan berbagai informasi dari

pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam

pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang

diberikan kepada pasien, juga dapat berperan

mempertahankan dan melindungi hak-hak klien.

3.6.3 Peran sebagai edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien.

3.6.4 Peran sebagai coordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta

mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga

pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan

kebutuhan klien.

3.6.5 Peran sebagai kolaborator

Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan

yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain dengan

berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatannya yang

diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan

bentuk pelayanan selanjutnya.

3.6.6 Peran sebagai konsultan

18

Page 19: Lembar 2 Makalah Kdk 2

Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas

permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan

keperawatan yang diberikan.

3.6.7 Peran sebagai pembaharu (menciptakan perubahan)

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan

perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah

sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Peran perawat sebagai pembaharu dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya, sebagai berikut :

- Kemajuan teknologi

- Perubahan Lisensi-regulasi

- Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan

- Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.

3.7 Peran perawat menurut Lokakarya Nasional 1983

3.7.1 Pendidikan dalam keperawatan.

Bertanggung jawab dalam pendidikan dan pengajaran ilmu

keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan, maupun kesehatan

lainnya.

3.7.2 Pelaksana pelayanan keperawatan.

Bertanggung jawab dalam memberi pelayanan keperawatan dari

yang bersifat sederhana sampai dengan kompleks. Merupakan peran

utama dari perawat untuk memberi askep yang profesional.

3.7.3 Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan.

Bertanggung jawab dalam administrasi keperawatan baik di

masyarakat maupun di institusi dalam mengelola pelayanan

keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

19

Page 20: Lembar 2 Makalah Kdk 2

3.7.4 Peneliti dan pengembang keperawatan.

Diharapkan sebagai pembaharu dalam institusi keperawatan,

kegiatan dilakukan melalui riset dan penilitian.

3.8 Peran perawat menurut Schulman

Hubungan perawat dengan pasien sama dengan ibu dan anak :

- Hubungan interpersonal disertai dengan kelembutan hati dan rasa

kasih sayang.

- Melindungi dari ancaman bahaya.

- Memberi rasa aman dan nyaman.

- Memberi dorongan untuk mandiri

20

Page 21: Lembar 2 Makalah Kdk 2

BAB III

PEMBAHASAN

A. Bagaimana pelayanan keperawatan ditinjau dari konsep sistem dan pendekatan

sistem?

Layaknya semua sistem, asuhan keperawatan mempunyai tujuan khusus.Tujuan

adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan

asuhan keperawatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan klien.Namun perawat

tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai tujuan tersebut. Pelayanan keperawatan

sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan mempunyai komponen-komponen

seperti sistem lain yang berupa input, proses, output, dan umpan-balik.

Input dalam asuhan keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari

pengkajian klien. Data itu sendiri terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data

tersebut digunakan pada tahap selanjutnya yaitu proses, oleh karena itu dibutuhkan data

akurat dari klien yang dapat mendukung proses keperawatan. Proses merupakan

informasi tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan

tertentu. Pada tahap kedua ini perawat mulai menggabungkan informasi kesehatan yang

berhubungan dengan masalah klien yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Output merupakan hasil akhir dari sistem dan dalam hal asuhan keperawatan

yaitu mengenai status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil. Umpan

balik dalam asuhan keperawatan seperti hasil yang menggambarkan respon klien

terhadap intervensi keperawatan.

B. Bagaimana pelayanan keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia?

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Pelayanan dasar merupakan suatu

kegiatan primer yang diberikan oleh tenaga ahli kesehatan kepada klien. Pelayanan

rujukan merupakan pelayanan kesehatan pelimpahan tanggung jawab timbal balik

terhadap suatu kasus penyakit/masalah kesehatan secara vertikal kepada unit yang

21

Page 22: Lembar 2 Makalah Kdk 2

lebih mampu. Semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam

meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka

pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya

memiliki tugas, di antaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga, komunitas

dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan keperawatan secara

umum pada pelayanan rujukan. Tujuan diadakannya pelayanan kesehatan

menciptakan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.

Dalam pelayanan kesehatan di Indonesia juga terdapat tingkatan, strata dan lingkup

pelayanan keperawatan (Ibu Prayetni, Kemenkes), yaitu

1. Strata pertama (primer)

Pelayanan keperawatan primer, tenaga keperawatan yang bekerja adalah Ners dan

perawat vokasional.

2. Strata kedua (sekunder)

Pelayanan keperawatan sekunder, tenaga keperawatan yang berwenang adalah Ners,

Ners Spesialis dan perawat vokasional.

3. Strata Ketiga (tertier)

Pelayanan keperawatan tertier, tenaga keperawatan yang bertugas adalah Ners

spesialis/ subspesialis, Ners, perawat vokasional.

Dalam setiap tingkatan/strata Ners dan perawat vokasional terus ada karena

meraka merupakan tenaga dasar yang harus ada.Perawat vokasional nantinya akan

mengerjakan segala sesuatu yang bersifat pelayanan seperti memandikan, meski Ners

juga bisa melakukan hal tersebut namun perawat vokasional akan bertugas untuk

membantu Ners. Setiap tingkatan yang meningkat maka tenaga kesehatan yang

dibutuhkan juga harus memiliki keahlian lebih atau khusus seperti pada tingkat

sekunder terdapat Ners Speisalis yang nantinya dapat membantu atau bekerja sama

dengan tenaga ahli lain yang berwenang di tingkatan tersebut.

Dalam teorinya perawat tentunya sudah memahami hak dan kewajiban yang

dimiliki klien, oleh karena itu seharusnya dalam prakteknya hal tersebut sesuai atau

dilaksanakan. Namun saat ini dalam praktek keperawatan yang ada di suatu instansi

22

Page 23: Lembar 2 Makalah Kdk 2

pelayanan kesehatan kurang memperhatikan masalah-masalah tersebut. Terkadang

perawat hanya mengedepankan atau menegaskan pada hal yang menjadi kewajiban

klien tetapi tidak memberikan apa yang menjadi haknya klien. Contohnya banyak

tenaga ahli kesehatan tidak memberikan hak klien seperti hak untuk mendapatkan

informasi tentang kebijakan dan praktik di rumah sakit, mereka hanya

memperdulikan tentang kewajiban klien dalam hak membayar jasa atas tindakan

pelayanan kesehatan yang diberikan.

23

Page 24: Lembar 2 Makalah Kdk 2

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan

kesehatan. Secara umum sistem merupakan kesatuan yang terdiri komponen

yang dihubungkan bersama untuk memudahkan mendapatkan informasi.

Pelayanan kesehatan harus dilakukan berdasarkan konsep sistem dan

pendekatan sistem yang benar. Hal ini bertujuan agar pelayanan yang

diberikan sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai. Pelayanan

kesehatan yang telah terlaksana dengan baik harus dipertahankan bahkan

ditingkatkan. Sedangkan pelayanan yang masih buruk harus segera

dilakukan perbaikan.

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil) dan

umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang

keperawatan secara menyeluruh dan teratur.

2. Saran

Pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan baik kepada klien

apabila perawat memahami dan mengaplikasikan konsep pelayanan

keperawatan yang baik dan benar. Perawat juga harus menerapkan konsep

sistem dan pendekatan sistem dalam memberikan pelayanan keperawatan

agar mempermudah perawat dalam melayani kliennya. Hal ini karena

perawat telah memahami prinsip-prinsip dan cara berinteraksi dengan

kliennya.

24

Page 25: Lembar 2 Makalah Kdk 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Mengenal Peran Perawat.

2009. Undang-Undang Kesehatan dan Praktek Kedokteran. Yogyakarta : Penerbit

Best Publisher.

Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

EGC.

Hanafiah, M. Yusuf dan Amir, Amri. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan

edisi 3. Jakarta : EGC

Hospice Patients Allience. 2010. Pelayanan Perawatan Tingkat Berkelanjutan.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://

www.hospicepatients.org/hospic21.html Diakses 18 Feb 2012

J. Cristesen, Paula dan Janet W Kenney. 1996. Proses Keperawatan Aplikasi Model

Konseptual. Jakarta : EGC

Mubarak, Wahit Iqbal.2011. Pengantar Keperawatan Komunitas.

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2137643-peran-perawat-menurut-

konsorsium-ilmu/#ixzz1mMRCwEBR Diakses 15 Feb 2012

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan (Konsep, Proses, dan Praktik).

Eds. Ke-4. Jakarta : EGC.

25