makalah 1

25
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini manusia kebanyakan melupakan makna kehidupannya, hakekat diciptakannya manusia oleh Tuhan, dan adat istiadat atau yang lazimnya sering disebut dengan istilah kebudayaan. Hal tersebut seringkali banyak disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi dalam perkembangannya. Beberapa Diantaranya seperti kemajuan teknologi yang pesat, modernisasi atau globalisasi yang semakin meningkat. Dalam sejarah manusia yang sebelumnya memiliki kebudayaan yang bersifat primitif dan kental akan seni, agama, dan tata kelakuan yang telah diturunkan turun- temurun ke generasi berikutnya berangsur-angsur mulai berubah seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Manusia yang dulu saling menyapa ketika bertemu di jalan sekarang jarang terjadi karena lebih sibuk dengan handphonenya. Bertumbuhnya sifat individualisme yang banyak terjadi khususnya dalam masyarakat perkotaan merupakan salah satu contoh yang kongkrit dari akibat perkembangan teknologi yang pesat dan terus mempengaruhi kebudayaan. Berlimpahnya kemakmuran dan megahnya bangunan belum merupakan lambang kemajuan suatu kebudayaan manusia dalam arti sebenarnya. Kemajuan dan perkembangan yang hanya terbatas pada material saja akan menyebabkan kepincangan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan memiliki 1

Transcript of makalah 1

Page 1: makalah 1

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini manusia kebanyakan melupakan makna kehidupannya, hakekat

diciptakannya manusia oleh Tuhan, dan adat istiadat atau yang lazimnya sering disebut

dengan istilah kebudayaan. Hal tersebut seringkali banyak disebabkan oleh beberapa faktor

yang mempengaruhi dalam perkembangannya. Beberapa Diantaranya seperti kemajuan

teknologi yang pesat, modernisasi atau globalisasi yang semakin meningkat.

Dalam sejarah manusia yang sebelumnya memiliki kebudayaan yang bersifat primitif

dan kental akan seni, agama, dan tata kelakuan yang telah diturunkan turun- temurun ke

generasi berikutnya berangsur-angsur mulai berubah seiring dengan perkembangan zaman

dan kemajuan teknologi. Manusia yang dulu saling menyapa ketika bertemu di jalan sekarang

jarang terjadi karena lebih sibuk dengan handphonenya. Bertumbuhnya sifat individualisme

yang banyak terjadi khususnya dalam masyarakat perkotaan merupakan salah satu contoh

yang kongkrit dari akibat perkembangan teknologi yang pesat dan terus mempengaruhi

kebudayaan.

Berlimpahnya kemakmuran dan megahnya bangunan belum merupakan lambang

kemajuan suatu kebudayaan manusia dalam arti sebenarnya. Kemajuan dan perkembangan

yang hanya terbatas pada material saja akan menyebabkan kepincangan dalam kehidupan

manusia. Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan memiliki hubungan yang erat karena

kebudayaan berasal dari pemikiran manusia yang diatur atau dibatasi oleh aturan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pengertian kebudayaan?

Apakah definisi wujud kebudayaan?

Unsur apa sajakah yang terkandung kebudayaan?

Bagaimana proses transformasi kebudayaan?

Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?

1

Page 2: makalah 1

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui pengertian kebudayaan secara jelas dan lengkap.

Untuk mengetahui definisi wujud kebudayaan.

Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam kebudayaan serta

penjelasannya secara rinci.

Untuk mengetahui transformasi kebudayaan.

Untuk megetahui hubungan manusia dan kebudayaan itu sendiri.

1.4 Manfaat

Dapat mengetahui secara detail baik dari pengertian, wujud, unsur, serta transformasi

pada hubungan manusia dengan kebudayaan, dan mengetahui lebih pasti tentang hubungan

manusia dan kebudayaan.

2

Page 3: makalah 1

BAB. II

KONSEPSI TEORI

2.1 Pengertian kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dan colere (Latin)

yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan terutama

pengolahan tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifitas manusia

manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Dari bahasa Indonesia (Sansekerta) “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi

yang berarti budi atau akal. Pendapat lain “budaya” adalah sebagai suatu perkembangan dari

kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara

budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta,karsa dan rasa.

Kebudayaan adalah hasil dar cipta,karsa dan rasa tersebut, beberapa pendapat ahli

antropologi dunia tentang definisi kebudayaan :

E.B.Tylor (Primitive Culture) : keseluruhan kompleks yang mengandung ilmu

pengetahuan lain seperti kebiasaan manusia yang bermasyarakat.

R.Linton (The Cultural Background of Personality) : konfigurasi dari tingkah laku

yang pembentukannya didukung dan diteruskan anggota masyarakat tertentu.

C.Klukhonn dan W.H Kelly (Hasil Tanya jawab dengan ahli antropologi sejarah) :

Hukum, psikologi yang implisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai

pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.

Melville J.Herskovits (Ahli antropologi Amerika) : bagian dari lingkungan buatan

manusia “Man Made Part of the Environment”.

Dowson (Age of the Gods) : cara hidup bersama(Culture is common way of life).

J.P.H Dryvendak : kumpulan cetusan dari jiwa manusia yang beraneka ragam dan

berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.

Ralph Linton (1893-1953) : sifat sosial manusia yang turun temurun “Man’s sosial

heredity”.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh pakar Indonesia :

Prof. Dr. Koentjaara Ningrat : keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan

yang teratur oleh tata kelakuan yangharus didapat degan belajar.Dan yang semuanya

tersusun dalam kehidupan masyarakat.

3

Page 4: makalah 1

Sultan Takdir Alisahbana : manifestasi dari cara berfikir.

Dr. Moh. Hatta : ciptaan dari suatu bangsa.

Mangunsarkoro : segala yang bersifat hasil kerja manusia dalam artian yang seluas-

luasnya.

Drs. Sidi Gazalba : cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi

kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk satu kesatuan sosial dengan

suatu ruang dan suatu waktu.

Definisi di atas berbeda-beda namun memiliki prinsip yang sama yaitu mengakui

adanya ciptaan manusia,meliputi perilaku dan hasil kelakuan manusia,yang diatur oleh tata

kelakuan yang diperoleh dengan belajar yang semuanya tesusun dalam kehidupan

masyarakat.

Di dalam masyarakat kebudayaan diartikan “The general body of the art” yang

meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa, dan pengetahuan filasafat. Dan

akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil budi manusia untuk

mencapai kesempurnaan hidup atau segala sesuatu yang diciptakan manusia baik yang

konkrit maupun abstrak.

Menurut Prof. M. M. Djojodiguno1 bahwa kebudayaan atau budaya adalah daya dari

budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa.

Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam

pengalamannya. Hasil cipta berupa Ilmu pengetahuan.

Karsa : kerinduan manusia untuk menginsafi dari mana manusia sebelum lahir dan

kemana sesudah mati.Hasilnya berupa norma-norma keagamaan atau kepercayaan.

Rasa : kerinduan manusia akan keindahan dan dorongan untuk menikmati keindahan.

Hasilnya berbagai macam kesenian.

Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam

kehidupan masyarakat. Dan dijelasakan sebagai berikut :

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang

meliputi kebudayaan material (bersifat jasmaniah) dan kebudayaan non material

(bersifat rohaniah).

Kebudayaan tidak diwariskan secara generative(biologis) melainkandngan cara

belajar.

1 Asas-asal Sosiologi, 1958.4

Page 5: makalah 1

Kebudayaan diperoleh manusai sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan adalah kebudayaan manusia.

2.2 Wujud Kebudayaan

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan atau tindakan dan hasil karya

manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang tersusun dalam kehidupan

manusia. Adapun wujud kebudayaan itu sendiri menurut J. J. Honigmann yang dibedakan

berdasarkan gejalanya:

Ideas

Activities

Artifact

Sedangkan menurut Koentjaraningrat wujud kebudayaan ada 3 macam yaitu :

Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-

norma, peraturan dan sebagainya.

Wujud kebudayaan sebagai komleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia

dalam masyarakat.

Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Keterangan diatas menandakan bahwa kebudayaan hanya dapat diperoleh dalam

anggota masyarakat yang mana pewarisannya melalui cara belajar. Adapun wujud

kebudayaan dapat bersifat material dan non material. Dan kesimpulan tersebut

memperlihatkan adanya perbedaan pokok antara manusia dan hewan yaitu :

Kelakuan manusia diakui oleh akalnya sedangkan hewan oleh nalurinya.

Kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan sebagai hasil kerja

akalnya sedangkan hewan pada fisiknya.

Perilaku manusia didapar dan dibiasakan melalui proses belajar sedangkan hewan

melalui proses nalurinya.

Manusia memiliki alat komuikasi berupa bahasa sedangkan hewan tidak.

Pengetahuan manusia bersifat akumulatif karena masyarakatnya yang bekembang.

2.3 Unsur-unsur Kebudayaan

Dari berbagai unsur kehidupan dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hal

yang luas karena kebudayaan merupakan hasil dari alam, pemikiran manusia dan

tindakannya. Namun keanekaragaman tersebut dapat digolongkan menjadi sesuatu yang

5

Page 6: makalah 1

umum atau universal. Ada 7 unsur besar yang dapat disebut sebagai isi pokok disetiap

kebudayaan, menurut Koentjaraningrat yaitu :

Bahasa.

Sistem pengetahuan.

Organisasional.

Sistem peralatan hidup dan teknologi.

Sistem mata pencarian hidup.

Sistem religi.

Sistem kesenian.

Dalam butir keenam, religi dalam analisis Koentjaraningrat termasuk sistem

kebudayaan universal. Hal ini dapat dipandang dari sudut religi yang merupakan sebagian

dari kebudayaan karena merupakan keyakinan dan gagasan –gagasan tentang Tuhan dalam

agama Indonesia seperti penyembahan dewa, ruh halus dan berbagai bentuk upacara yang

terkait denagn sistem keyakinan tersebut. Namun dalam hal Islam religi bukanlah

kebudayaan karena merupakan suatu ciptaan Ilahi/Tuhan bukan hasil karya manusia baik

monument ataupun phenomena2.

Penyebaran (difusi) unsur-unsur kebudayaan dapat berlangsung melalui perpindahan

maupun datangnya kelompok-kelompok menusia dengan berbagai tujuan dan terjadilah

penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Sebagai contoh : Pedagang-pedagang Islam dari Arab,

India, dan Gujarat secara langsung/tidak langsung telah menyebarkan kebudayaan Islam pada

kelompok masyarakat yang mereka jumpai dalam kegiatan perdagangan mereka di nusantara

pada abad 7 dan 8. Hubungan-hubungan pedagang tersebut dengan penduduk dikatakan

hubungan symbolistik dari bahasa Inggris yang artinya hubungan serasi dari berbagai unsur

Hal ini dapat dikatakan bahwa hubungan penduduk dengan Islam pada awal sejarah

datangnya Islam ke nusantara adalah hubungan symbiotic dimana kedua kelompok dapat

hidup berdampingan dengan aman dan saling menguntungkan dengan adanya perdagangan

diantara mereka.

Namun dari hubungan tersebut terjadi juga semacam penerobosan kebudayaan dengan

jalan damai atau penetrasi pacifique (penerobosan dengan dasar damai ). Dalam hal ini unsur-

unsur kebudayaan pendatang turut masuk kedalam kebudayaan.

2.4 Transformasi Budaya

2 Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Teori dan konsep Dr. Hj. Sofia Rangkuti-Hasibuan, M.A 2002 Dian

Rakyat. Hal 149-150.6

Page 7: makalah 1

Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku

yang dimiliki bersama, kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian

kepada lingkungan tertentu. Kebudayaan tidak bersifat statis melainkan bersifat adinamis3

dalam masyarakat Jawa dikenal satu budaya yang disebut Cokro manggilingan yaitu percaya

bahwa manusia seperti jalannya roda pedati, terkadang ada diatas dan terkadang ada di

bawah. Dalam budaya dikenal istilah cultural lag yaitu penggambaran keadaan masyarakat

yang dengan mudah nya menyerap budaya yang bersifat materil tetapi belum mampu

menyerap yang bersifat non materil. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk perubahan

kebudayaan antara lain :

Evolusi : perubahan kebudayaan yang terjadi secara lambat namun arah perubahannya

akan mencapai bentuk yang lebih sempurna.

Revolusi : proses perubahan yang sangat cepat sehingga dirasakan oleh masyarakat.

Inovasi : proses perubahan yang berasal dari diri masyarakat itu sendiri.

Difusi : perubahan budaya yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar masyarakat

seperti masuknya unsur-unsur budaya lain.4

Perubahan disebabkan karena pewarisan budaya dari generasi ke generasi berikutnya.

Hal ini terjadi proses pada individu, proses itu antara lain :

Internalisasi : proses dari berbagai pengetahuan yang berada diluar diri individu

masuk menjadi bagian dari individu.

Sosialisasi : proses penyesuaian diri seseorang ke dalam kehidupan kelompok dimana

individu tersebut berada,sehingga kehadirannya dapat di terima oleh anggota

kelompok lain.

Enkulturasi : proses ketika individu memilih nilai-nilai yang dianggap baik dan pantas

dalam masyarakat, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman untuk bertindak.

Ketiga proses ini dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lain.Variasi

budaya ini sering disebut dengan istilah sub culture (Cabang Kebudayaan)5. Adat istiadat

dan kebudayaan itu mempunyai nilai pengontrol dan nilai sangsional terhadap tingkah laku

anggota masyarakat. Tingkah laku yang tidak cocok dengan norma atau peraturan diatas

dianggap “masalah sosial”6. Perilaku yang menyimpang (deviant behavior) yaitu salah satu

bentuk dari permasalahan sosial, maka dalam perkembangannya sering pula menimbulkan

3 T. O. Ihromi. 1994:32

4 Sir James George Frazer. 1944:211-216

5 L. Dyson. 1992:37

6 Kartini Kartono. 1992:27

Page 8: makalah 1

budaya baru. Jika perilaku tersebut terjadi berulang-ulang maka masyarakat telah terbiasa

dengan hal itu.

Peristiwa asimilasi dan akulturasi juga dapat menimbulkan perubahan budaya, tetapi

kedua peristiw aini mempunyai cirri khas yang tersendiri antari lain : Dalam asimilasi unsur-

unsur budaya lama dari masing-masing budaya asal sudah tidak nampak lagi. Sedangkan

akulturasi unsur-unsur budaya yang berbeda itu saling bersentuhan dan saling meminjam,

tetapi ciri khas masing-masing budaya tidak hilang tetap dipertahanakan. Tidak semua

kelompok maupun individu mampu menerima perubahan yang terjadi. Hal ini disebabkan

karena beberapa faktor yaitu :

Faktor kebutuhan.

Faktor keuntungan langsung yang dapat dinikmati.

Faktor senang terhadap sesuatu yang baru.

Faktor sifat inovatif yang selalu ingin bekreasi.

Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang mampu menerima perubahan

budaya.sedangkan faktor-faktor yang mampu menolaknya yaitu :

Anggapan bahwa hal baru itu merugikan.

Anggapan bahwa hal baruitu bertentangan dengan nilai yang sudah dianut

sebelumnya.

Orang-orang muda dan kelompok wiraswasta cenderung lebih mudah menerima

perubahan. Sebaliknya kelompok masyarakat yang telah mapan dan tokoh-tokoh agama yang

cenderung lambat menerima perubahan.

2.5 Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Dalam kehidupan ini setiap manusia baik dalam keluarga, organisasi, maupun dalam

masyarakat pasti mempunyai budaya-budaya sendiri yang telah tertanam dalam diri mereka

masing-masing dan berbeda menurut asal daerah mereka dibesarkan sebelumnya. Beraneka

ragamnya ras manusia, perbedaan tempat, dan banyaknya perbedaan keyakinan pada

manusia, mengakibatkan munculnya beraneka ragam kebudayaan yang dibawa oleh masing-

masing manusia. Sebelum membahas tentang hubungan manusia dan kebudayaan alangkah

baiknya jika tahu terlebih dahulu apa hakekat manusia dan kebudayaan sendiri bagi manusia.

Manusia pada hakekatnya mempunyai makna yaitu manusia dalam kehidupannya itu

tidak akan pernah bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain, hal atau kesadaran seperti

inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia agar pada setiap individu tidak seorang

8

Page 9: makalah 1

pun pada dirinya merasa “paling”, misalnya paling cantik, paling kaya, paling kuat, atau yang

semisal itu. Semua manusia di dunia ini pada dasarnya sama mereka menginginkan kebaikan,

kebagusan, keindahan pada diri mereka masing-masing. Tapi, perbedaan lingkungan,

pergaulan, serta pendidikan semua itu membuat berbagai perbedaan mendasar pada

pembentukan pribadi bagi setiap individu manusia.

Seperti halnya dengan budaya juga mempunyai berbagai macam definisi yang

dikemukakan oleh para ahli dibidang tersebut diantaranya seperti :

Prof. Dr. Koentjaraningrat mengatakan kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari

kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya

dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

Dr. Moh. Hatta, kebudayaan adalah ciptaan hidupdari suatu bangsa.

Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah suatu manifestasi dari

suatu tata cara berpikir.7

Definisi-definisi di atas merupakan beberapa dari banyaknya definisi-definisi yang

telah dikemukakan oleh para ahli. Dari berbagai macam definisi yang telah dikemukakan

tersebut mempunyai maksud yang sama, yaitu berasal dari manusia, meliputi perilaku, dan

hasil kelakukan, yang telah diatur oleh tata kelakuan dalam suatu masyarakat.

Setelah mengetahui apa hakekat manusia diciptakan dan makna dari kebudayaan.

Maka hubungan diantara keduanya dapat disimpulkan bahwa, pertama manusia dapat

dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya. Hal itu dikerenakan manusia mempunyai 2 hal

penting yaitu pikiran dan perasaan, yang keduanya itu saling mengimbangi dalam kehidupan

suatu individu. Kedua, manusia sebagai makhluk termulia, dibandingkan dengan makhluk

tuhan yang lain. Karena manusia diberi dengan adanya pikiran dan perasaan. Hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surat At-tin ayat 4-6:

“Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik ciptaan, kemudian

akan Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya kecuali mereka orang-

orang yang beriman dan berbuat kebajikan”. (At-Tin; 4-6)

Kebudayaan yang terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman, yang

sebelumnya diawali dari kebudayaan yang primitif hingga sekarang yang modern memiliki 2

fungsi yang bertentangan, yaitu budaya sebagai sarana kemajuan dan sebagai ancaman bagi

manusia. Alasan yang mencakup keduanya yaitu dengan budaya, kehidupan suatu individu

akan terdorong menjadi lebih modern misalnya seseorang yang gaptek, karena pengaruh

7 Ilmu Budaya Dasar. Dr.Djoko Widagdho. dkk. hal. 129

Page 10: makalah 1

kebudayaan dalam penyebaran informasi seseorang itu menjadi ahlinya dalam beberapa tahun

atau bahkan beberapa bulan.

Budaya dapat dikatakan sebagai ancaman bagi manusia, Karena dengan

berkembangnya suatu budaya dapat mengubah pola pergaulan suatu masyarakat khususnya

para remajanya. Bahkan beberapa orang mengira bahwa semakin berkembang suatu budaya

semakin banyak dosa yang dibuat, begitu juga sebaliknya budaya yang masih primitif budaya

itu masih dianggap suci.

Maka dari itu, hubungan antara manusia dan kebudayaan sangat erat sekali, karena

kebudayaan itu muncul dengan adanya suatu pengalaman dari manusia. Dan perkembangan

budaya harus disertai dengan etika agar ke depannya tidak mengarah ke hal-hal yang tidak

diinginkan.

10

Page 11: makalah 1

BAB. III

STUDY KASUS

Bangsa yang maju peradabannya tidak akan pernah lepas dari pengaruh

kabudayaannya. Sejumlah negara yang maju dan pernah mempunyai nama yang masyhur di

antara negara-negara lain di dunia adalah bangsa-bangsa yang sangat peduli terhadap

budayanya. Bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang memiliki banyak akan

keanekaragaman kebudayaan, beraneka ragam unsur-unsur budaya dari berbagai pelosok

daerah yang terdapat di tanah air, memiliki nilai kultural dan nilai sejarah yang cukup tinggi

dan terkenal di dunia, seperti Candi Borobudur, budaya keraton, tari Pendet Bali, dan lain

sebagainya.

Bentuk-bentuk budaya tersebut akan menjadi saksi sejarah bagi manusia sekarang dan

bahkan menjadi pusat perhatian dunia sebagai bangsa yang cukup maju peradabannya di

masa lalu. Keanekaragaman kebudayaan daerah dari berbagai etnis di tanah air, akan terus

dikibarkan untuk mendukung bagi pelestarian budaya nasional tanah air. Tapi semua itu tidak

akan menjadi kenyataan ke depannya, jika generasi selanjutnya atau generasi penerus bangsa

ini tidak memiliki rasa kecintaan terhadap budaya atau minimal mengerti terhadap

kebudayaan apa yang kita miliki, agar nantinya mereka tahu apa yang harus dilakukan agar

budaya Indonesia tetap terjaga kelestariannya. Pernyataan yang mendasari dari masalah di

atas mampukah budaya kita untuk bertahan melawan banyaknya budaya asing yang masuk?

gempuran budaya modern alias budaya asing lebih banyak mengandung unsur-unsur negatif

bagi pertumbuhan nasional bangsa Indonesia dibandingkan dengan unsur-unsur positifnya.

Apalagi terhadap posisi bangsa Indonesia yang masih dalam masa perkembangan, dan masih

gencar-gencarnya membangun. Lebih buruknya lagi unsur-unsur tersebut lebih menagarah ke

arah generasi penerus bangsa ini.

Selain yang telah disebut di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi

perkembangan kebudayaan bangsa ini diantaranya seperti :

Perkembangan teknologi

Pada abad 21 teknologi sudah semakin canggih khususnya dalam perkembangan

penyebaran informasi sudah semakin cepat antara satu tempat ke tempat lain, yang

dulu membutuhkan kurir atau lewat kantor pos untuk mengirim surat dan itu

memakan waktu berhari-hari,sekarang hanya butuh beberapa detik. Selain teknologi

11

Page 12: makalah 1

itu, ada istilah lain yang berhubungan dengan penyebaran informasi yaitu internet.

Dengan internet segala macam bentuk informasi dari berbagai tempat di seluruh dunia

dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Melalui cara seperti itulah budaya asing

dapat masuk di Indonesia. Kita ambil misal cara pergaulan orang barat yang bebas,

seperti sekarang yang sudah terlihat telah banyak digandrungi oleh banyak pemuda

khususnya di kota-kota besar.

TKI yang pulang dari luar negeri

Sekarang ini sudah semakin banyak TKI yang pulang dari luar negeri dengan

membawa budaya negara tempat dia bekerja, tanpa peduli dengan budaya aslinya di

Indonesia. Hal itu tidak menutup kemungkinan penyebaran budaya asing lebih lancar

masuk ke negara ini. Lebih ditakutkan lagi jika mereka para TKI itu mengajak sanak

saudaranya untuk mengikuti budaya luar secara langsung maupun tidak langsung.

Hal-hal seperti inilah yang seharusnya sangat dikhawatirkan, khususnya untuk

kelestarian budaya bangsa Indonesia sendiri. Apalagi negara Indonesia merupakan

salah satu negara pengekspor TKI terbesar, dan kebanyakan TKI tersebut tidak

memiliki pendidikan yang cukup.

SDM Indonesia yang kurang berkualitas

Dewasa ini perkembangan SDM sangat mempengaruhi majunya budaya bangsa. Tapi

sayangnya di Indonesia SDM kurang begitu diperhatikan misalnya seperti

membludaknya para pengangguran beberapa tahun lalu. Banyak sekali budaya-budaya

Indonesia sangat menarik tapi kurang ditonjolkan dikarenakan kurangnya pengenalan

budaya Indonesia secara optimal. Padahal jika disebutkan satu persatu budaya

Indonesia sangat banyak. Kurangnya perhatian terhadap generasi muda khususnya

dalam masalah budaya akhirnya menjadi kendala besar dalam perkembangan budaya

sendiri.

12

Page 13: makalah 1

BAB. IV

ANALISA DAN KESIMPULAN

4.1 Analisa

Hakikat Manusia

Berbicara tentang manusia maka satu pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum

memperoleh jawaban yang memuaskan adalah pertanyaan tentang siapakah manusia

itu. Banyak teori telah dikemukakan, di antaranya adalah pemikiran dari aliran

materialisme, idealisme, realisme klasik, dan teologis.

Aliran materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu-

satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini, sementara

manusia juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini.

Sedangkan aliran idealisme beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang

sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Aliran

realisme klasik beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia

lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian, dan aliran teologis

membedakan manusia dari makhluk lain karena hubungannya dengan Tuhan.

Di samping itu, beberapa ahli telah berusaha merekonstruksikan kedudukan manusia

di antara makhluk lainnya. Juga berusaha membandingkan manusia dengan makhluk

lainnya. Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa semua makhluk

mempunyai dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam gen mereka.

Sementara yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kemampuan

manusia dalam hal pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih

berkembang daripada pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan

manusia mengembangkan eksistensi kemanusiaannya.

Hakikat Kebudayaan

Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli

ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam

rangka memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan

kebudayaan tersebut.

13

Page 14: makalah 1

Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut tetap saja kurang memuaskan. Terdapat

dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang

pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran

behaviorisme/materialisme. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut,

Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam tiga wujudnya,

yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural system, social system, dan artifact.

Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat

kognitif, normatif, dan material. Dalam memandang kebudayaan, orang sering kali

terjebak dalam sifat chauvinisme yaitu membanggakan kebudayaannya sendiri dan

menganggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita

berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan yang variatif, relatif, universal, dan

counterculture.

Manusia dan Kebudayaan

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan

kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang

sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian

prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan

dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses

internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari

kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat

kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa

kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang

meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus

mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan

berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan

manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of

life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

14

Page 15: makalah 1

4.2 Kesimpulan

Kebudayaan berasal dari kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dan colere (Latin)

yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan terutama

pengolahan tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifitas

manusia manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan atau tindakan dan hasil karya

manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang tersusun dalam

kehidupan manusia.

Dari berbagai unsur kehidupan dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hal

yang luas karena kebudayaan merupakan hasil dari alam, pemikiran manusia dan

tindakannya.

Kebudayaan hanya dapat diperoleh dalam anggota masyarakat yang mana

pewarisannya melalui cara belajar.

Dari berbagai unsur kehidupan dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hal

yang luas karena kebudayaan merupakan hasil dari alam, pemikiran manusia dan

tindakannya. Namun keaneka ragaman tersebut dapat digolongkan menjadi sesuatu

yang umum atau universal.

Penyebaran (difusi) unsur-unsur kebudayaan dapat berlangsung melalui perpindahan

maupun datangnya kelompok-kelompok menusia dengan berbagai tujuan dan

terjadilah penyebaran unsur-unsur kebudayaan.

Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku

yang dimiliki bersama, kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai

penyesuaian kepada lingkungan tertentu.

Manusia pada hakekatnya mempunyai makna yaitu manusia dalam kehidupannya itu

tidak akan pernah bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain.

15

Page 16: makalah 1

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Sofia, Hasibuan, Dr. Hj. 2002. Manusia dan kebudayaan di Indonesia.

Dian Rakyat.

http://agushidayat89.blogspot.com/2009/06/hakekat-manusia-dan-kebudayaan.html

http://sosial-budaya.blogspot.com/2009/05/manusia-dan-kebudayaan.html

16