Majalah Elshinta Edisi Juni 2012

124

description

Majalah Elshinta Edisi Juni 2012

Transcript of Majalah Elshinta Edisi Juni 2012

/ JUNI 2012/ TAHUN IV3

SURAT REDAKSI

Anda pasti pernah mendengar pertanyaan, “Apakah gelas ini setengah penuh atau setengah kosong?” Kira-kira seperti itulah

pertanyaannya ketika seseorang memperlihatkan gelas yang setengahnya berisi air. Jika anda menjawab, “Setengah penuh”, maka anda dianggap orang yang optimis, selalu berpikir positif. Begitu juga sebaliknya jika anda menjawab, “Setengah kosong.” Namun, ada juga pandangan lain, seperti yang disampaikan oleh Mark Victor Hansen dan Robert G Allen dalam bukunya “Crac king the Millionaire C.O.D.E” (2006) yang mengatakan bahwa gelas itu pe nuh, karena selain air yang tampak mata, ada juga udara yang tak terlihat oleh kita. Udara yang mengandung oksigen, yang membuat kita bernafas dan hidup.

Bukan soal gelas setengah penuh, setengah kosong atau penuh yang hendak kami ulas disini. Apa yang kami sampaikan di atas hanyalah ilustrasi, atau cara kami memandang bulan Juni, sebagai bulan pertengahan di setiap tahunnya. Bulan Juni punya arti yang sangat penting, karena disitulah kita bisa menilai apakah usaha kita sudah berjalan setengah penuh, setengah kosong, sudah penuh atau justru masih kosong?.

Tahun 2012 sudah berlalu setengahnya, jika usaha kita sudah berjalan penuh, sungguh indah sekali, kita tinggal memelihara dan melakukan

Setengah Kosong Setengah Penuh?

pengembangan hingga tutup tahun. Jika masih kosong atau belum terlaksana sama sekali, maka kita betul-betul harus introspeksi diri, apa yang

mengganggu kita selama ini? Dalam kondisi setengah penuh, kita harus mampu melihatnya sebagai penuh, seperti yang disampaikan Hansen dan Allen diatas. Penuh dalam artian, hingga akhir tahun, kita telah memandang banyak peluang dan kesempatan. Peluang usaha yang akan menghidupkan mimpi-

mimpi kita menjadi kenyataan. Jika sudah mema hami filosifi itu,

maka kita tak perlu lagi berpikir Juni sebagai gelas yang setengah kosong.

Karena ternyata kita bisa isi yang kosong itu dengan berbagai harapan, doa dan tindakan kita yang positif.

Semoga, siapapun yang telah menyadari waktu berjalan begitu cepat, semua diberikan kekuatan untuk mengisinya dengan berbagai tindakan tepat. Peluang tak pernah sepi jika kita melihat waktu ke depan. Tak lama lagi bulan puasa, lalu Lebaran, Natal, tahun

baru dan lain sebagainya. Mari kita isi setengah yang masih kosong, hingga kita merasa tahun ini sudah penuh.

Salam Takjub!

IWAN HARYONO

atau

4 / JUNI 2012/ TAHUN IV

DAFTAR ISIJUNI 2012

PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA

SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo

REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja

SEKRETARIS REDAKSI. Natalia RismaREPORTER. Cucun Hendriana,

Dody HandokoDESAIN GRAFIS. Abdul Kholis

PRODUKSI. Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno,

Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A

KEUANGAN: Susanti

MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS

Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750

Sam SaptonoTelp. (62-21) 58359109Fax. (62-21) 58359093

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLANJl. Kedoya Duri Raya No. 36

Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520Telp. (62-21) 58359112, 58359108

Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]

Hotline Berlangganan (62-21) 93938019

PERWAKILAN MAJALAH ELSHINTA JAWA TENGAH /DI YOGYAKARTA:

Albert MarbunJln Kelud Utara II/4 Semarang

Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781Fax: (024)8313415

Rochmad Mujari (Yogyakarta)

REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA

A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

PERCETAKAN: PT. Gramedia

(Isi diluar tanggung jawab percetakan)

12 MAESTROAgi SugiyantoMenggembala kerbau, berladang sampai menjadi buruh bangunan. Berkat kerja keras dan keuletan kini Agi menjadi pengusaha sukses dengan mengelola 50 klinik herbal, advertising, publishing dan recording

22PENCERAHANIkuti kisah sukses para pengusaha di bidang wisata arung jeram, kuliner sampai angklung dan hiburan yang diraih dengan kegigihan dan kerja keras!

/ JUNI 2012/ TAHUN IV5

Foto: ErCover: Agi Sugiyanto

Peluang dan Inspirasi Bisnis

52 INFO FRANCHISEDalam dunia franchise, pendidikan merupakan pasar terkuat kedua setelah makanan. Come dirilis sejak 2008 lalu, kini setelah 5 tahun tetap eksis dengan 14 cabang di sekitar Jadetabek dan luar kota.

55 PROSPEKIndustri kreatif dengan memanfaatkan kearifan budaya lokal, tetap menang di pasaran ekspor. Beberapa industri anak bangsa yang mampu berkiprah di pasar luar negeri memiliki pangsa tersendiri, mungkin bisa menjadi prospek bisnis Anda. Ikuti kiat bisnisnya…

76 KOMUNITASPutera Sampoerna Foundation Menjadi mitra bagi entrepreneur wanita dengan mendirikan Sahabat Wanita. Kurun waktu 1,5 tahun Sahabat Wanita sudah memiliki jumlah anggota 15 ribu orang.

80 BISNIS SELEBLukman “Lucky” HakimJalan-jalan keluar negeri berkat bisnis Kucing Maine Coon seharga Rp 25 juta.

84 INFO UKMDari Hanger Jadi Milyader. Simak bagaimana bisnis yang terlihat sepele ini ternyata mengalirkan keuntungan ratusan juta!

92 SENTRA BISNISSenapan Angin CipacingBerawal dari kepandaian para pandai besi yang dipaksa memperbaiki senjata api milik penjajah. Kini, bisnis ini kembali berkembang setelah terus menerus tiarap saat masa Orde Baru

6

SURAT PEMBACA

/ JUNI 2012/ TAHUN IV

Bisnis Liburan

Sebentar lagi liburan bulan Juni-Juli tiba.

Meski yang libur anak-anak sekolah tapi

orangtua biasanya ikut cuti mengantar anak

berlibur. Majels tolong dibuat artikel tentang

bisnis di hari libur. Siapa tahu menjadi

Turut Berduka Tragedi Sukhoi

Dulu waktu SMA saya pernah ikut mendaki ke Kawah Ratu dengan kemping tenda di Cipelang. Melihat tragedi pesawat Sukhoi saya sangat sedih, terlebih kondisi fisik pesawat yang luluh lantak. Bagaimana mengenang kegembiraan para penumpangnya, selang belasan menit setelah mengudara peristiwa itu terjadi. Semua itu mengingatkan kita agar selalu berserah padaNya, karena panggilanNya bisa datang tidak kita tahu. Semoga Tuhan selalu memberi perlindungan. Amin

Mardhika Jakarta

Beserta kesempatan ini pula segenap staff Majalah Elshinta mengucapkan turut berdukacita. Semoga kita bisa memetik arti kehidupan yang terkandung di dalam peristiwa ini. Dan Tuhan menyertai kita semua. Amin

Seminar Majalah Elshinta

Halo Majalah Elshinta yang semakin perlente. Dari edisi awal tentu sudah banyak narasumber rubrik Pencerahan yang ditampilkan. Saya pengin usul bagaimana kalau mereka dipertemukan dengan pembaca (kopdar), mungkin lewat talkshow, beberapa orang saja. Semoga usul saya bermanfaat. Terimakasih.

Prita SitaBogor

Saudari Prita, kesempatan bertemu pe­ngusaha sukses dengan pembaca akan segera terealisir, karena Majels akan menga dakan seminar dan talkshow. Mudah­mudahan Anda menjadi pesertanya, silakan daftar supaya tidak ketinggalan..

inspirasi, selain libur membuang uang juga

menanggok uang. Terimakasih

Prayitno Utomo

Batu Malang

Bung Prayitno rubrik Prospek biasanya

bertema sesuai sikon, kebetulan bulan tersebut

memang waktunya liburan. Mudah­mudahan

kami bisa menampilkan bisnis di saat liburan,

agar bermanfaat bagi pembaca termasuk Anda.

Terimakasih

8

Ingin membuat terobosan bisnis, Julia Perez, memilih

‘emas hitam’ atau batu bara sebagai obyeknya.

Karena lahannya di Kalimantan, tepatnya daerah

Batulicin, maka artis seksi ini kerap terbang ke lokasi.

Ternyata investasi ini cukup mencengangkan, "Baru

tiga bulan aku bisnis, sudah dikasih bonus

BMW Z3, dua pintu. Aku bersyukur banget,”

katanya, sambil terheran-heran mendapat

mobil seharga 1 M ini. Ia ingin

membuktikan, bahwa bisnis yang

biasa ditekuni para pria dapat juga

dilakukan perempuan.

Namun begitu, mantan

kekasih Gaston Castano tetap

optimis, sebab keuntungan

kemampuan fasih berbicara dalam

4 bahasa merupakan daya tarik

bagi investor asing. "Jadi kalau

ada investor asing, aku gampang

sekali berkomunikasi," terang nya. Tapi

ada konsekuensi lain yang mesti Jupe

tanggung, gara-gara terjun ke bisnis batu

bara. "Sekarang aku kemana-mana

ditemani pengacara. Habisnya banyak

gosip kalau aku meeting selalu di

hotel. Sudah begitu, oom-oomnya

banyak yang tua dan serem,"

ungkap artis yang bernama asli Yuli

Rachmawati. Teks: Imas, dari

berbagai sumber/foto: ist

Julia Perez

TAMU

8 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Bisnis ‘Emas Hitam’ Batulicin

9

Norman Kamaru sempat menjadi fenomena. Namanya melejit setelah video lip sync-nya populer di Youtube.

Pria kelahiran Gorontalo, 27 November 1985 ini belakangan tengah membidik bisnis baru yang disukainya. Ia mengaku, saat ini ia sedang merintis bisnis pakaian wanita di Manado, Sulawesi Utara. “Saya lagi menggarap bisnis baru. Skalanya masih kecil. Bisnisnya di dunia fashion terutama pakaian wanita,” ucap mantan anggota Brimob berpangkat Briptu ini.

Anak bungsu dari pasangan Idris Kamaru dan Halimah Martinus ini memang lebih menyukai jenis pakaian wanita daripada pakaian pria. Menurutnya, pakaian wanita banyak desain dan modelnya. “Pakaian wanita lebih beragam ya. Jadi nanti si konsumen tidak akan bosan dengan model. Saya mengerjakan ini langsung. Saya sering mondar-mandir antara Jakarta dan Manado untuk mengurus bisnis ini. Mudah-mudahan ke depannya semakin berkembang,” harapnya. Choen,dari berbagai sumber/Foto: Ist

Usaha Pakaian WanitaNorman Kamaru

Gadis kelahiran Bandung, 22 November 1985 ini selain masih

menghiasi layar kaca, belakangan juga menggeluti dunia

bisnis yang pernah dirintis orangtuanya. Adapun bisnis yang

menjadi pilihannya itu adalah fashion khusus kaum muslimah.

“Saya dan ibu sudah memulainya sejak 7 tahun lalu. Cabangnya

pun sudah ada beberapa di Jakarta dan Depok. Bisnisnya lebih

ke busana muslimah terutama jilbab,” katanya.

Dia mengaku, aneka jilbabnya itu diproduksi sendiri. Ia

serius menjalankan bisnis ini, karena ia sadar bahwa karirnya di

dunia keartisan tidak akan selamanya jaya. “Sekarang ini saya

meneruskan bisnis orangtua saja. Karena saya sibuk syuting, ibu

juga sakit, bisnis ini jadi terlantar. Akhirnya saya coba kembali

untuk memulainya. Kalau soal promosi, kan saya banyak teman

artis lain yang juga memiliki bisnis,” pungkas Nuri yang memulai

debutnya berakting lewat film layar lebar Me vs High Heels, ini.

Choen, dari berbagai sumber/Foto: Ist

Nuri MaulidaFokus Fashion Muslimah

/ JUNI 2012/ TAHUN IV9

TAMU

10 / JUNI 2012/ TAHUN IV 10

Pelantun lagu Sun Sing Suwe akhir-akhir ini juga tak ketinggalan

dengan para pedangdut lainnya yang sudah merintis bisnis. Wanita

bernama asli Hartini Erpi Nurjanah ini mengaku, saat ini ia telah

memiliki sebuah bisnis yang sesuai dengan kemampuan modalnya.

“Maunya sih bisnis properti. Tapi itu kan modalnya besar. Jadi saya

buat restoran saja yang modalnya masih terjangkau,” ujar Ikke sambil

terbahak.

Berkurangnya tensi manggung adalah salah satu alasan Ikke

memilih jalan lain untuk membuka bisnis. Selain itu, prospek bisnis

kuliner memang dirasanya masih sangat menjanjikan. “Saya mensyukuri

saja akhirnya saya bisa menambah rejeki selain dari pekerjaan utama

saya yang seorang penyanyi,” pungkas ibu satu anak kelahiran Jakarta,

18 Mei 1974 ini. Teks: Choen, dari berbagai sumber/Foto: Ist

Ikke Nurjanah

Vidi Aldiano

Warisi Usaha SoundPenyanyi pop, Vidi Aldiano rupanya sudah memiliki rencana lain

untuk masa depannya. Selain berkiprah di dunia tarik suara, Vidi

sudah bersiap memimpin perusahaan keluarga yakni bisnis sound

system. Mengetahui akan mewariskan perusahaan orangtua, Vidi pun

sengaja mengambil kuliah jurusan bisnis di Universitas Pelita Harapan.

Ia bertekad menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan bisnis

ayahnya, Harry Kiss.

Harry Kiss pemilik usaha V8Sound ini yang mendorong anak-

anaknya untuk mempunyai bisnis. Demi mendalami bisnis yang akan

digelutinya, Vidi akan berangkat ke Jerman untuk menghadiri undangan

dalam rangka pameran audio dan teknologi bertema V8Sound Road

to Messe Frankfurt. "Aku nanti ikut papa ke Frankfurt, ingin bisa

menambah koneksi juga. Dan aku akan performance di sana. Insya

Allah sebagai langkah awal go international untuk bisnis dan karier

menyanyi aku," pungkas Vidi.Meski demikian, menurut Artis kelahiran

Jakarta, 29 Maret 1990 itu mengaku tak akan meninggalkan kariernya

di dunia tarik suara, karena baginya kedua hal tersebut dapat saling

membantu. Diakuinya dunia tarik suara merupakan passion baginya.

Teks: Imas Maslihah, dari berbagai sumber / Foto: ist

TAMU

Tekuni Bisnis Restoran

12 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Gembala Kerbau Kelola 50 Klinik

Agi Sugiyanto

/ JUNI 2012/ TAHUN IV13

Seperti mimpi, begitulah kehidupan pria yang akrab disapa Agi ini.

Menggembala kerbau, berladang, menjadi buruh bangunan yang tinggal di

bedeng pengap, merupakan pengalaman hidup Agi sejak

usia tujuh tahun. Berkat kerja keras dan keuletan sebagai anak yatim piatu,

kini Agi menjadi pengusaha sukses dengan mengelola

50 klinik herbal, advertising, publishing dan recording

salah satu artisnya Trio Macan.

Rumah Totok, satu diantara klinik milik Agi Sugiyanto Terapi di Rumah Totok

14 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Agi Sugiyanto awalnya dikenal sebagai

raja pengobatan alternatif. Klinik-klinik

pengobatan alternatifnya merambah ke

seantero Indonesia. Dari situ, ia mengembangkan

jaringan bisnis dengan merambah bidang bisnis

lain seperti periklanan, rekaman dan publikasi. Agi

pun meroket ke jajaran pengusaha sukses.

Tapi, Agi mengawali kesuksesannya benar-

benar dari titik nol. Lahir dan besar di lingkungan

keluarga petani dengan kondisi ekonomi pas-

pasan, membuat Agi tumbuh menjadi pribadi

yang mandiri. Perekonomian keluarganya semakin

terpuruk saat sang ayah, Suwito, meninggal

dunia. Sejak itu, Agi yang baru berusia tujuh tahun

tinggal bersama neneknya dan menjalani rutinitas

sebagai penggembala kerbau, mencari rumput dan

berladang, di sela-sela aktivitas belajar, sekolah

dan mengaji, hingga lulus SD.

Bagaimana kehidupan masa kecil Anda?

Saya dilahirkan di Desa Wonosegoro, Boyolali,

Jawa Tengah tahun 1970-an. Dari kecil saya hidup

dalam lingkungan keluarga besar petani. Penuh

kesederhanaan. Umur tujuh tahun bapak saya

meninggal. Saya tinggal bersama nenek. Praktis

rutinitas yang saya jalani setelah sholat subuh

adalah mengembala kerbau. Beranjak siang mulai

berangkat sekolah, pulang sekolah cari rumput

sambil membantu di ladang bercocok tanam.

Malam dihabiskan di surau, selesai mengaji

dilanjut belajar yang hanya ditemani sinar lampu

minyak tanah.

Anda kehilangan orang tua dan nenek dalam waktu berdekatan?

Ya, umur 11 tahun nenek saya, meninggal.

Dua tahun kemudian ibu saya juga meninggal.

Praktis saya hidup dalam keterbatasan. Saya lima

bersaudara, sejak itu hidup terpisah satu sama

lain. Kami tidak lagi memperdulikan saudara

sekandung, karena masing-masing punya problem

dan kehidupan sendiri ; harus mempertahankan

hidup. Begitupun saya. Lulus SD tidak tahu lagi

harus bagaimana. Yang saya lakukan adalah

mencoba bertahan hidup. Maka lulus SD saya

dibawa ke Jakarta, menjadi pekerja kasar, jadi

buruh bangunan, tinggal di bedeng sempit dan

pengap.

Di Jakarta, saya numpang hidup supaya

mampu bertahan hidup. Dua tahun kemudian ada

kesempatan melanjutkan sekolah SMP di Jakarta,

Jumpa pers Trio MacanMengawali kesuksesan dari titik nol

/ JUNI 2012/ TAHUN IV15

berkat jasa baik seseorang. Pagi-pagi sekali saya

sudah harus mencuci mobil, mengepel, menyiram

tanaman sebagai tukang kebun. Selesai bersih-

bersih rumah, berangkat sekolah. Saya senang

karena kesempatan hidup lebih baik. Ada impian,

ada harapan, ada keinginan. Saya menyelesaikan

pendidikan di SMP Villa Mas Jakarta dengan

prestasi baik. Lulus SMP saya melanjutkan SMA

36 Jakarta Timur.

Nilai hidup apa yang bisa Anda petik dari pola asuh Bapak, Nenek dan Ibu Anda?

Saya tidak pernah mendapatkan kasih sayang

secara maksimal. Orangtua sibuk di sawah, sibuk di

pasar, mencari nafkah buat keluarga yang memang

hidup serba pas-pasan. Tetapi hal itu menanamkan

kemandirian yang luar biasa kepada anak-anaknya.

Kehidupan bersama alam dan mengikuti irama

alam di pedesan dengan segala harmonisasinya,

ditambah dengan pola asuh kemandirian dan kerja

keras, membuat diri saya menjadi pribadi yang tidak

cengeng, suka kerja keras, dan tidak sombong.

Agi tak menyia-nyiakan kesempatan. Sambil

bersekolah di SMA 36, ia menjadi penulis free-

lance di berbagai media massa nasional. Untuk

mencari bahan-bahan tulisan, dia rela berjalan kaki

dari sekolahnya di Rawamangun, Jakarta Timur

ke Pusat Dokumentasi dan Ilmiah, LIPI , di Jalan.

Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Jarak tempuhnya

sekitar 30 km. Bahan tulisan itu lantas diketik di

kamarnya yang berukuran 2x2 meter, terletak di

belakang garasi mobil. Honor tulisan pertamanya

Rp 25.000,-. Baginya jumlah yang sangat besar.

Jumpa pers Trio Macan

Agi di depan rumahnya

Rumah masa kecilnya di Boyolali

16 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Lulus SMA , dia terima sebagai editor di majalah

Film dan Musik. Tahun 1989 dia pindah bekerja di

grup Kompas – Gramedia. Tahun 2002 dia mulai

merintis usaha sendiri di bidang konveksi. Namun

usaha konveksinya itu mandeg di tengah jalan. Agi

tak patah arang. Dia banting setir membuka klinik

pengobatan tradisional.

Awal mulanya ide membuka usaha pengobatan alternatif?

Bermula saya teringat saat sakit di desa. Waktu

kecil kalau sakit saya hanya diberi ramuan atau jamu

tradisional seperti kunyit, jahe dan air putih bisa

sembuh. Kebetulan saya memiliki rumah kosong di

kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Rumah

itu lantas saya sulap menjadi klinik dengan modal

Rp 1 juta. Itu pun menggadaikan gelang milik istri.

Oh, ya sebelumnya saya juga sempat mengelola

pengobatan Mak Erot.

Bisnis saya dimulai dari usaha keluarga. Dari

usaha kecil-kecilan, awalnya saya buka usaha

pengobatan tradisional, lalu berkembang lagi

dengan membuka usaha refleksi, dan beberapa

usaha di bidang kesehatan. Bisnis ini memang

basic-nya dari keluarga, makanya di bisnis ini saya

melibatkan adik, kakak, dan saudara-saudara saya

lainnya.

Suka dukanya mengelola bisnis pengobatan alternatif?

Tak jarang ungkapan miring mampir ke telinga

saya, menyepelekan usaha yang langka digeluti

orang ini. Apalagi saya melepaskan karir sebagai

wartawan di media ibukota yang cukup terkenal.

Tapi saya yakin keputusan saya tidak meleset.

Saya ingin mengubah citra pengobatan tradi-

sional, mengubah stempel dari tukang pijit, kumuh

menjadi sebuah balai pengobatan terapi yang

representatif. Klinik saya memakai jamu atau

ramuan herbal yang telah diuji klinis. Promo saya

lakukan di media cetak juga di televisi lokal dan

televisi nasional.

Perkembangannya sekarang?Gerai klinik pengobatan tradisional saya dalam

waktu sekitar 9 tahun telah berkembang menjadi

16 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Berbahagia ditengah keluarga

/ JUNI 2012/ TAHUN IV17 / JUNI 2012/ TAHUN IV17

Saya ingin mengubah citra

pengobatan tradisional, dari

tukang pijit kumuh menjadi sebuah balai

pengobatan terapi yang representatif

18 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MAESTROMAESTRO

18 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Sang istri, Ati Wastuti turut mendukung kesuksesan usaha suami

/ JUNI 2012/ TAHUN IV19

50 gerai di Indonesia. Klinik saya antara lain

Rumah Totok, Jampi Spa & Herbal therapy, Klinik

Pasak Bumi, Teh Mayang, Terapi Umi Latifah,

dan lainnya. Klinik-klinik ini telah tersebar di 25

kota besar seperti Jakarta, Denpasar, Bandung,

Bogor, Yogya, Surabaya, Batam,dll. Karyawan

yang bekerja di klinik sekitar 200 orang. Belanja

Iklan di media cetak dan televisi yang harus saya

keluarkan sekitar 1 miliar rupiah perbulan.

Bagaimana cara Anda menangani puluhan klinik tersebut?

Manajemen yang kuat adalah pengelolaan

unit usaha yang berbasis profesionalisme dan

transparansi. Biaya pengobatan arau perawatan

juga relatif terjangkau berkisar ratusan ribu sampai

jutaan.

Tak puas berkutat di dunia pengobatan

tradisional, Agi menjajal dunia lain ; hiburan, iklan

dan event organizer. Beragam kendala kembali

menghadangnya. Namun, Agi tak henti belajar dan

terus berusaha. Artis andalannya, Trio Macan,

akhirnya mendulang sukses.

Berbekal itu, ia juga mencoba keberuntungannya

di bidang periklanan. Bisnis yang penuh resiko

inipun dijalaninya dengan yakin. Meski awalnya

hanya mencoba untuk lingkungan bisnisnya sendiri,

akhirnya Agi pun dikenal sebagai pebisnis iklan

yang cukup unik ; hanya menangani iklan-iklan

untuk dunia pengobatan tradisional.

Anda membesarkan Trio Macan hingga melejit?

Trio Macan salah satu produk potensial yang

saya bangun dari nol. Awalnya posisi saya sebagai

manajer yang hanya mengurus manajemen sampai

empat álbum. Ujian dan cobaan yang saya hadapi

selama mengelola manajement Trio Macan sangat

berat ; hujatan, pendomplengan nama, sampai

upaya-upaya persaingan tidak sehat. Ini susahnya

mengelola produk yang begitu potensial seperti

Trio Macan. Karena harus berpartner dengan pihak

lain, membuat kita sulit mengontrol dan melakukan

pengawasan. Tapi semua menjadi pelajaran.

Single Iwak Peyek adalah sebuah tonggak

baru bagi Trio Macan. Semua mata rantai bisnis

kita urusi sendiri. Mulai dari publishing, produksi,

digital content, sampai urusan manajemennya.

Alhamdulillah single ini mencetak hits yang begitu

fenomenal. Bahkan boleh dibilang melebihi dari

lagu SMS tahun 2005, saat pertama kali Trio

Macan muncul.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV19

20 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Tapi saya merasa ini masih belum apa-apa. Ini

adalah tonggak awal tapi saya sudah mendapatkan

pengalaman luar biasa. Dan itu menjadi modal

saya untuk terus maju.

Bagaimana dengan bisnis lain, advertising dan EO?

Bicara soal advertising, saya memulai dengan

hal yang paling simpel. Bermula dari placement

media untuk produk internal, seperti Rumah Totok

memerlukan material promo berikut placement

media. Kita handle sendiri.

Seiring berjalannya waktu, banyak produk

sejenis minta kita urusi. Sampai saat ini

advertising kami disebut sebagai biro iklan yang

khusus menangani klien pengobatan tradisional

atau pengobatan berbasic herbal. Advertising kami

menangani usaha rakyat kecil. Dimulai dari media-

media lokal akhirya beberapa klien atau produk

mulai merambah ke media nasional.

Kalau EO, untuk acara gathering, event khusus

yang lingkupnya lebih kepada sinergi dengan

produk yang kita handle iklannya. Mereka sering

minta dibuatkan acara.

Jadi, managemen bisnis apa yang Anda terapkan?

Saya menyebutnya sebagai manajemen

kekeluargaan yang profesional. Saya menganggap

karyawan adalah bagian dari keluarga besar saya.

Karena mereka adalah keluarga, tentu saja kita

kedepankan pola penyelesaian kekeluargaan.

Dalam konteks ini saya bukan mengutamakan

keluarga. Saya fair saja, siapa yang memberi

kontribusi yang baik terhadap perusahaan ini

maka dialah yang saya percaya. Saya tidak

‘mengharamkan keluarga bekerja di perusahaan

saya, asalkan dia harus kompetitif dan tidak

mentang-mentang. Kepada semua karyawan saya

perlakukan sama. Malah pada keluarga dekat

saya, maka saya tekankan harus memberikan

contoh yang baik bagi karyawan lain.

Strategi untuk menghadapi persaingan?

Persaingan dalam bisnis adalah hal biasa. Kita

tidak bisa menghindar dari persaingan, tetapi harus

berani untuk bersaing. Era pasar bebas membuat

kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Kita harus jeli

dan punya strategi untuk menghadapinya.

Saya kebetulan memulai usaha dari bawah

kemudian merangkak naik dan setiap fase sudah

saya lalui lika-likunya dan cara mengatasinya.

Pengalaman mengajarkan kita untuk keluar dari

masalah. Survive dengan dasar pengalaman, lebih

penting dari sekedar sukses tiba-tiba.

Berkat kerjakerasnya mimpi itu sedikit demi

sedikit telah diraihnya. Di rumahnya di kawasan elit

Raffles Hills Cibubur terparkir beberapa kendaraan

kelas premium seperti Toyota Alphard, beberapa

BMW dan Honda CRV. Tampaknya ia menjalani

hidupnya penuh kebahagiaan bersama sang istri

Ati Wasuti dan 5 buah hatinya Fajar Pratama (18),

Novi B Agiyanti (15), Desya Ayu A (14), Avivah

Nisaya M (9) dan Muhammad Ananda A (5). Teks: Dody Handoko / Foto: Tarzan Foto, Er, Dody& Dok. Pribadi

Kebahagiaan rohani menjadi fokus utama

PENCERAHAN

22 / JUNI 2012/ TAHUN IV

LODY KORUA

Arus Liar Menjamu Seribu TamuDari sekedar ingin gagah-gagahan, Lody Korua membuktikan kalau arung jeram mampu menjadi bisnis yang menguntungkan. Tak cuma menangguk untung dari 1000 tamu perbulan, ia juga membawa prestasi anak-anak desa Citarik mendunia lewat arung jeram.

22 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Arung jeram dari amatir hingga profesional Lomba yang diikuti peserta dalam dan luar negeri

/ JUNI 2012/ TAHUN IV23

Awalnya Operation Raleigh yang digelar di Pulau Seram, Maluku. Operation Raleigh adalah ekspedisi bersifat petualangan,

lingkungan hidup dan komunitas yang bertujuan menumbuhkan pembangunan berkelanjutan. Ekspedisi ini pernah digelar di Pulau Seram, Maluku. Lody salah satu pesertanya. Dari sini, pergulatannya dengan dunia ekspedisi berlanjut. Termasuk dengan Sobek International yang menggelar ekspedisi arung jeram di Aceh. Lody akhirnya kerap dipilih sebagai jungle expert karena

dianggap mampu memandu ekspedisi-ekspedisi di gunung dan hutan tropis.

Tahun 1993, di Sungai Citarik, Sukabumi, bekerja sama dengan Sobek International, Lody mendirikan BJ’s Arung Jeram. Sasarannya adalah ekspatriat. Lody bukan tidak punya alasan. “Waktu itu, arung jeram dikenal sebagai kegiatannya orang-orang gila!” paparnya. Terutama setelah tragedi Sungai Van der Wall di Papua yang menewaskan 7 anggota Wanadri dan Kopassus dari PPGAD. “Saat itu, wajar kalau pandangan masyarakat agak

/ JUNI 2012/ TAHUN IV23

Lomba yang diikuti peserta dalam dan luar negeri

PENCERAHAN

24 / JUNI 2012/ TAHUN IV

negatif. Gila aja, Wanadri sama Kopassus saja mati, masa mereka harus bayar untuk mati,” papar ayah Salsa, Kiham dan Kalif ini.

Tahun-tahun berikutnya, Lody dihadang masalah. Sobek yang menjadi partnernya di Citarik ternyata bukan bagian dari Sobek International. “Saya tahu setelah permintaan bantuan kami ditolak Sobek International di Zambesi, Afrika,” paparnya. Selain itu memang banyak perbedaan yang menghadang keduanya. Dari situlah Lody memutuskan untuk berpisah.

Pemandu LokalYang menarik, saat mendirikan Arus Liar, Lody

justru memakai tenaga pemandu lokal. Sesuatu yang bahkan tidak dilakukan oleh Sobek. Sebuah keberanian yang krusial. “Saya ingat, waktu pertama kali dipercaya menjadi pemandu, ada

orang Inggris yang menjadi manager ekspedisi yang percaya pada saya. Ia percaya pada saya sebagai tenaga lokal,” kenangnya. “Jadi wajar dong kalau saya juga bersikap sama. Saya harus percaya dan memberi kesempatan pada tenaga-tenaga lokal!” lanjutnya. Keputusan itu, bukan tanpa resiko. Lody sempat dimusuhi oleh teman-temannya sesama rafter yang sebelumnya kerap menjadi pemandu.

Itu baru satu masalah. Masalah lain adalah dana. “Bisnis kami belum berjalan sementara gaji karyawan harus dibayarkan. Sebabnya, hampir semua karyawan BJ’s memilih ikut kami,” ujar Lody. Selain itu, Lody pun harus membayar pesanan perahu karet yang didatangkan dari Selandia Baru dan peralatan keselamatan yang didatangkan dari Amerika. Untunglah Lody dibantu Harry Mukti. “Saya pinjam uang dengan jaminan motor saya!” ujar kelahiran 19 April 1957 ini sambil tertawa.

Kebetulan Harry memang sedang membutuhkan publikasi yang mengangkat citra sebagai penyanyi rocker. Jadilah mereka partner. Didukung oleh sahabat-sahabat Lody yang banyak bekerja sebagai wartawan, Arus Liar pun booming. Masyarakat mulai tertarik dan berbondong-bondong datang. “Saya banyak dibantu teman-teman media,” aku Lody. “Saingan kami saat itu memiliki kekuatan untuk menekan kami. Tapi kami punya kekuatan media!” lanjutnya. Setelah beberapa lama, Harry Mukti mengundurkan diri. Sebagai gantinya, almarhum Adjie Massaid mengajukan diri untuk bergabung.

Untuk menjalankan bisnisnya, Lody pun harus menyusun strategi agar Arus Liar yang kini dijalankan

24 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Peralatan safety arung jeram

Kantor pengelola Arus Liar di Jakarta

/ JUNI 2012/ TAHUN IV25

oleh 150 karyawan tidak mandeg.. “Arus Liar kami sebut sebagai one-stop-adventure,” ujarnya. Ide ini muncul untuk menyikapi kondisi dan kebutuhan. “Saat musim kemarau, bisnis ini terhenti karena debit air sungai yang tidak mencukupi,” terangnya. Untuk itu, Lody pun menyasar potensi lain. “Yang pertama dikembangkan adalah kebutuhan penginapan karena dulu jika ingin menginap, tamu-tamu kami harus menginap di Pelabuhan Ratu,” lanjutnya. Selain membangun penginapan bernuansa natural-etnis, Lody pun mengembangkan sarana hiburan lain seperti paint-ball, outbound, off road, family camp dan sebagainya. Untuk tarif full day rafting yang berjarak 17 km dengan waktu 5 jam, perpaket pengunjung bisa dikenai biaya Rp 425 ribu. Rata-rata sebulan, sekitar 1000 tamu menikmati jasa Arus Liar yang kini memiliki 50 perahu karet ini.

Selain itu, Lody juga giat meningkatkan citra usahanya dengan rajin mengikuti turnamen arung jeram di tingkat nasional dan internasional. Untuk tingkat dunia, pamandu-pemandu Arus Liar sudah mencetak prestasi Juara Dunia 4 kali. Ini memang strategi marketing yang dirancang Lody. “Semua operator menganggap mereka yang terbaik. Tapi terbaik kan diukur lewat kompetisi. Nah, Arus

Liar bisa mengatakan bahwa di sini Anda dipandu oleh Juara Dunia,” paparnya. “Kami bangga juga melihat mereka, anak-anak desa bisa keliling dunia,” ujarnya lagi.

Ikatan BathinSelain tingkat keselamatan yang tinggi,

Arus Liar juga menerapkan pelayanan yang menumbuhkan ikatan bathin antara mereka dengan kliennya. “Soal keselamatan kami sangat concern. Di Arus Liar kalau ada pemandu yang membatalkan perjalanan, kami sangat hargai,” papar Lody. Baginya, pembatalan perjalanan bukan sebuah hal

/ JUNI 2012/ TAHUN IV25

Setiap lomba selalu dipenuhi penonton

Olah raga air memacu adrenalin

PENCERAHAN

26 / JUNI 2012/ TAHUN IV

yang memalukan atau merendahkan kredibilitas bisnisnya jika memang untuk keselamatan klien-kliennya. “Lagi pula, pembatalan perjalanan itu tidak terjadi setahun sekali kok!” ujarnya. Keyakinan untuk mengutamakan keselamatan dan pelayanan inilah yang membuat tamu-tamu Arus Liar memiliki ikatan bathin dengan para pemandu dan Arus Liar.

Ini memang berhubungan dengan kondisi operator arung jeram Indonesia yang kerap cenderung mengabaikan faktor keselamatan justru karena tidak ingin mengecewakan tamu. “Kalau soal peduli pada keselamatan tamu, saya yakin kok semua operator arung jeram peduli pada keselamatan tamunya. Sekarang ini tidak ada operator arung jeram di Indonesia yang zero-accident,” aku Lody. “Termasuk Arus Liar. Bedanya, kalau operator lain kehilangan tamu, Arus Liar kehilangan pemandu. Itu pun pemandu kami tewas karena berusaha menyelamatkan tamu!” Peristiwa yang terjadi tahun lalu itu membuat Lody makin yakin kalau mereka tidak bisa hanya mengandalkan peralatan. “Early warning system kami sekarang bukan hanya alat lagi karena sebenarnya saya juga kurang percaya pada alat saja. Sekarang selain alat, sekalian saya siapkan orang untuk memantau kondisi hulu sungai,” ujarnya sambil tertawa.

Jadi apakah bisnis petualangan alam bebas masih berpotensi? “Mestinya sih masih sangat

berpotensi,” aku Lody. “Masalahnya, banyak pelaku bisnis ini terjun tanpa latarbelakang petualangan alam bebas. Jadi memang sentuhannya agak berbeda,” lanjutnya. Di bisnis arung jeram sendiri, Lody mengakui bahwa potensinya masih cukup besar. “Semuanya bisa dipelajari kok,” ujarnya. “Ikuti prosedurnya saja. Memang dilema juga ya, karena mahal. Kalau tidak mau repot, ambil saja dari luar negeri karena mereka lebih peduli soal keselamatan! Kalau soal keselamatan, kita harus konsisten!” papar Lody yang berobsesi yang membawa Indonesia menjadi Juara Dunia ini.Wendy Danoeatmadja/Foto:Okie A.Z., Dokumentasi Arus Liar

26 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Meraih berbagai penghargaan

Lokasi Arus Liar yang dipadati tamu

/ JUNI 2012/ TAHUN IV27

PENCERAHAN

28 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Made Ngurah Bagiana

Kondektur Pemilik 4000 Edam BurgerIa tipikal pekerja keras. Lulus STM tahun 1975, dari Bali pergi ke Jakarta tanpa tujuan. Sempat terlunta-lunta menjadi tukang cuci pakaian, kuli bangunan, kondektur bis, preman jalanan, penjual telur dan terakhir menjadi sopir. Dengan modal jual kalung istri seharga 600 ribu, ia nekat berjualan burger keliling bernama Lovina. Kini, 20 tahun sudah berlalu ia telah memiliki 4000 gerai di seluruh Nusantara.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV29

Kondektur Pemilik 4000 Edam Burger

Namanya Made Ngurah Bagiana, pria kelahiran Bali 12 April 1956. Ia adalah anak keenam dari 12 bersaudara. Disiplin

dan kerja keras merupakan petuah orangtua yang selalu dilakukannya. Merasa susah bukan hal baru dalam hidupnya. “Dulu, kalau pergi ke sekolah saya tak pernah dikasih uang jajan. Sepulangnya dari sekolah pun tak ada nasi yang siap dimakan, kalau mau makan saya harus masak sendiri,” kisah Made.

Hal itu terus berlanjut hingga ia memasuki bangku STM. Setamat STM ia memutuskan untuk

meninggalkan kampung halamannya di Singaraja, Bali. Tujuannya ke Jakarta untuk mengadu nasib meski tak ada pekerjaan yang jelas. Untuk bertahan hidup terpaksa ia harus bekerja sebagai pencuci pakaian, kuli bangunan hingga menjadi kondektur bis. “Apapun saya jalani yang penting saya bisa bertahan hidup,” katanya.

Pergaulan keras kota Metropolitan akhirnya mengantarnya menjadi seorang ‘berandal’. Ia menjadi preman jalanan. Tapi itu tak berlangsung lama, karena ia segera bertaubat dan memulai hidup sebagai penjual telur. “Akhirnya saya

PENCERAHAN

30 / JUNI 2012/ TAHUN IV

memilih berjualan telur saja. Saya beli telur lalu diecer lagi ke para pedagang. Tapi itu pun tak lama, saya bangkrut. Kemudian saya beralih jadi sopir angkot,” kilahnya.

Menikah, Berbisnis LagiTahun 1985 ia memutuskan untuk mem-

persunting gadis pujaannya, Made Arsani Dewi. Setelah itu, mulai merintis bisnis baru yakni mobil omprengan di sekitar Pondok Kelapa. Hanya satu tahun bertahan kemudian luluh lantak. Mobilnya ia jual begitupun dengan tempat tinggal yang mereka diami. “Saya pindah ke kontrakan di daerah Klender,” ucapnya pendek.

Suatu ketika di tahun 1990, ia melihat seorang penjual burger di tepi jalan yang dikerumuni banyak pembeli. Idenya pun muncul seketika. Niatnya bulat mau membuka bisnis burger. “Saya mengajukan pinjaman ke bank untuk modal awal, tapi ditolak. Akhirnya saya harus rela menjual perhiasan istri seharga Rp 600 untuk kemudian dibelikan 2 buah gerobak.”

Jualannya pun tak langsung laris. Tak jarang, meski seharian mengayuh gerobak, burgernya masih tetap utuh. Namun, daya juangnya tak berhenti. Malahan itu dijadikan pompaan semangat. “Kala itu saya bisa berjualan burger sampai Bogor dengan naik kereta api. Pelan tapi pasti, burger yang saya buat mulai digemari, sehari bisa laku hingga 20 buah. Saya semakin semangat. Dalam setahun, gerobak burger saya tumbuh menjadi 40 buah,” ujar Made, yang kala itu menamai bisnisnya dengan nama Lovina.

14 Pabrik 4000 Gerai Roda bisnisnya pun makin bergeliat. Setelah

20 tahun berlalu, kini ia telah memiliki jaringan 4000 gerai burger yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Bukan hanya itu, untuk memasok kebutuhan ribuan gerainya itu, ia juga telah membangun 14 pabrik roti di beberapa daerah. “Sekarang saya sudah memiliki 14 pabrik untuk memenuhi kebutuhan seluruh gerai,” ungkap pria yang telah mempekerjakan 150 karyawan ini.

Made bersama Bob Sadino Menyambut Pangeran Charles

Memasak burger Proses produksi burger

/ JUNI 2012/ TAHUN IV31

Dalam sehari ia mampu memproduksi hingga 20 ribu bungkus roti yang kemudian disebar ke seluruh gerai. Adapun kebutuhan bahan baku tepung untuk membuat roti, perharinya bisa menghabiskan sebanyak 2,25 ton tepung. Selain itu, setiap hari 2 ton saus dan mayonnaise sebagai bumbu burger pun diproduksinya. Juga daging segar yang ia ambil dengan bekerjasama dengan perusahaan Kem Chick milik Bob Sadino. “Atas usulan Bob Sadino pula, nama bisnisnya berubah menjadi Edam Burger. Kenapa Edam? Itu nama saya ‘Made’, kalau dibalik kan menjadi Edam,” tuturnya.

Soal kualitas, burgernya tidak kalah dengan burger kelas atas yang dijual dengan harga super mahal. Ia menargetkan, ke depan, Edam Burger menjadi burgernya Indonesia. “Saya ingin menjadikan Edam ini sebagai imej burger Indonesia. Sebagai contoh, kalau air minum kemasan, ya Aqua. Begitu pula, kalau burger saya punya mimpi, harusnya Edam. Oya, soal harga meskipun kualitas bintang lima tapi harganya tetap kaki lima,” imbuhnya.

Ia menitip pesan bahwa kalau mau berbisnis, jangan terlalu hitung-hitungan. Baginya, modal pun menjadi sesuatu yang tak penting. “Modal itu perlu tapi tak penting. Yang penting itu kemauan. Saya merintis ini benar-benar dari nol banget. Bukan sebuah warisan juga tak ada yang membantu. Tapi karena saya memiliki kemauan, maka saya boleh dibilang berhasil. Mulailah dari hal yang terkecil, jangan bermimpi memulai dari yang besar. Sesuai

hukum alam, tanaman itu tumbuh dari kecil lalu membesar, bukan sebaliknya. Begitu juga dalam soal bisnis,” ujar Made yang dikaruniai 2 orang anak ini.

Terkait dengan persaingan bisnis, ia mengaku sebenarnya tak ada saingan. “Bagaimana ada persaingan kan dari segi rasa berbeda, Edam rasanya khas Indonesiawi. Harga juga berbeda, Edam jauh lebih merakyat. Lalu, kami memberikan peluang bisnis kemitraan yang terjangkau untuk membangun jiwa entrepreneurship di kalangan masyarakat. Kalaupun itu dikatakan sebagai persaingan, toh karena persaingan itulah Edam bisa menjadi besar,” sambung Made, yang membuka bisnis kemitraan dengan harga mulai 3,5 juta rupiah ini.

Konsep bisnisnya terbilang unik. Ia adalah pebisnis yang mencari rugi, bukan untung. “Dalam bisnis saya mencari rugi. Kalau pengusaha lain kan mencari untung. Karena saya mencari rugi, saya jadi untung. Kalaupun saya benar-benar rugi, ya tak masalah memang saya mencari rugi. Jadi tak ada beban sama sekali meskipun saya merugi,” sahutnya. Kalau ditanya soal bagaimana cara menjadi pengusaha ia hanya menjawab, “Bebaskan pikiran Anda dari semua beban dan tekanan apapun. Itu jalan awalnya. Selebihnya banyak, tapi yang penting Anda lakukan saja dan fokus!” Cucun Hendriana/Foto: Mamat Rahmat

Bersama istri dan beberapa karyawan

PENCERAHAN

32 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Marius Widyarto Wiwied

600 Reseller Modal Kado Nikah

PENCERAHAN

32 / JUNI 2012/ TAHUN IV

/ JUNI 2012/ TAHUN IV33

600 Reseller Modal Kado Nikah

Saat SMA ia sudah berjualan kaos, dengan uang pinjaman dari orangtua temannya. Berjalan hingga saat kuliah di UNPAR, Bandung, bisnis berkembang kuliahnya pun ia tinggalkan. Perbesar modal menjual kado pernikahan, untuk membeli mesin jahit dan sejumlah peralatan sablon. 30 tahun berlalu, usahanya mampu menghidupi 500 karyawannya. Kaos C59 pun menyebar ke seluruh pelosok negeri termasuk pasar Eropa.

Penghargaan Upakarti Presiden Soeharto Bersama kerabatnya di Bandung

/ JUNI 2012/ TAHUN IV33

PENCERAHAN

34 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Kebiasaannya berbisnis dimulai sejak

duduk di bangku SMA. Aktif berorganisasi

dan cerdik menangkap peluang itulah

masa remaja Marius Widyarto Wiwied. Didikan

orangtua untuk selalu berlaku disiplin kerap ia

lakukan. “Di sekolah kalau ada kebutuhan dengan

urusan desain dan poster, saya selalu terlibat. Saya

memang tak bisa menggambar tapi saya punya

ide, saya cari teman yang bisa menggambarkan ide

saya,” tegas pria kelahiran Banjarmasin 19 Januari

1956.

Mulanya ia meminjam 50 buah kaos polos

pada orangtua temannya yang berbisnis konveksi.

Ia pun mengutang uang sebanyak 10 ribu rupiah

untuk menyablon gambar pada kaos tersebut. Lalu

produknya itu ia jajakan di kelas-kelas. Tak butuh

waktu lama, semua kaos itu langsung ludes terjual.

“Mulainya dari 50 kaos itu. Lulus SMA di tahun

1974 terus saya kuliah di Universitas Parahyangan,

Bandung. Nah disitulah saya benar-benar menjadi

makelar kaos, penghubung antara si konsumen

dengan tukang sablon,” ujar Wiwied.

Persaingan bisnis kaos di kota Bandung

sangat ketat. Oleh karenanya ia harus pintar-

pintar membuat desain yang menarik. Tak pelak,

otak bisnisnya selalu berputar untuk membuat

ide-ide kreatif. “Isu harus dibuat atau mengikuti

tema politik yang lagi hangat. Misalnya lagi marak

pemberantasan korupsi, buatlah kaos bertemakan

itu, dan lain-lain,” akunya.

Lama kelamaan skala bisnisnya kian

membesar. Meski masih iseng-iseng, bisnis ini

bisa memberikan kehidupan yang layak, walaupun

harga kaosnya tak terlalu mahal. Tahun 1977-an

omsetnya sudah mencapai 35 juta rupiah perbulan.

Saking sibuknya, akhirnya ia harus menentukan

sebuah pilihan. Ia memilih tak melanjutkan

kuliahnya. “Keasyikan berbisnis, akhirnya kuliah

saya kalah. Bagaimana tidak asyik dari bisnis itu

saya sudah bisa membeli rumah sendiri. Padahal

saat itu saya belum menikah,” ceritanya.

Bermula dari Rp 5 Juta Tanggal 12 Oktober 1980 ia menikahi gadis

pujaannya, Maria Goreti Murniati. Pasca menikah

ia mulai serius berbisnis kaos. “Dari yang semula

hanya iseng-iseng, kali ini tidak dibuat iseng-iseng

lagi. Saya harus serius. Setelah menikah, saya

datang ke setiap sekolah, bank, instansi dan lain-

lain untuk menawarkan kaos. Selain di kampus

UNPAR, saya juga punya teman di ITB, UNPAD

dan beberapa kampus lokal lainnya, saya buat itu

sebagai jaringan penjualan. Dengan koneksi itu

bisnis saya menjadi lancar,” kilahnya.

Soal modal untuk memulainya, ia harus rela

menjual kado pernikahan. “Saat kuliah saya kan

PENCERAHAN

34 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Awal mulanya C59 di jalan Caladi

Rumah yang dijadikan nama C59

/ JUNI 2012/ TAHUN IV35

hanya sebagai calo saja. Saya belum punya alat-

alat. Setelah menikah saya ingin mempunyai alat

seperti mesin jahit, mesin obras dan peralatan

sablon. Akhirnya saya menjual kado-kado

pernikahan. Terkumpullah uang sekitar Rp 5 juta.

Saya pun bisa membeli mesin,” ungkap ayah dari

Laurensius Teguh dan Andreas Budi P.

Wiwied mulai mengoperasikan bisnisnya

dari rumahnya di Jalan Caladi No. 59 Bandung

yang kemudian nama tersebut dijadikan merknya,

C59. Perlahan bisnis yang dinakhodainya makin

berkembang pesat. Dalam perjalanannya, tahun

1986 sudah mampu membeli 20 mesin. Dan

pada tahun 1990, C59 semakin berkembang

dengan membangun pabrik dan fasilitas modern.

Bersamaan dengan di bangunnya toko retail

(showroom) yang pertama di jalan Tikukur No.10

Bandung. “Awalnya kesulitannya sama lah soal

permodalan. Tapi itu bisa saja menjadi nomor

10 karena SDM yang utama. Market saya selalu

tumbuh. Secara omset dan aset pun cukup baik,”

cetusnya.

600 Reseller Hingga Eropa Sekitar tahun 1993-1994, C59 pun berdiri

secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk

Perseroan Terbatas (PT), dengan nama PT Caladi

Lima Sembilan dan Marius Widyarto Wiwied sebagai

Direktur Utama. Seiring dengan itu ekspansi pun

terus dilakukannya ke seluruh pelosok negeri.

Selain membuka toko sendiri ia juga sempat

bekerjasama dengan beberapa department store

yang menyalurkan kaos produksinya hingga ke

Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang,

Lampung dan Malang.

Sebagai titik puncaknya, di tahun 2000

penjualannya bahkan merambah hingga Eropa

Tengah seperti Ceko Slovakia dan Jerman. “Ketika

itu saya mempunyai 600 reseller, penjualan berupa

toko di seluruh Nusantara dan Eropa,” tuturnya.

Namun, ledakan bom Bali menjadi bencana. Juga

krisis krisis ekonomi global turut berperan dalam

memusnahkan toko-toko penjualannya. “Saat bom

/ JUNI 2012/ TAHUN IV35

Memotong kain untuk bahan kaos Menjahit kaos

Mengepres kaos

Di showroom C59

PENCERAHAN

36 / JUNI 2012/ TAHUN IV

dan Jakarta. Reseller sudah tidak ada lagi, begitu

juga dengan penitipan ke department store. Saya

kembali lagi ke order. Lebih banyak memasarkannya

ke instansi, sekolahan dan komunitas-komunitas,

banyak orderan datang dari sana,” sambungnya.

Ia berprinsip bahwa ke suksesannya berbisnis

se lama 30 tahun harus juga dirasakan oleh orang

lain. Karena itu, menurutnya, sukses itu harus

berbagi. Tak aneh jika kini ia telah mempekerjakan

500 karyawan di pabriknya yang memiliki lahan

seluas satu hektar. Agar manfaat itu turut dirasakan

oleh orang lain, perusahaannya juga membuka

koperasi simpan pinjam bagi karyawannya.

Baginya, pasar Indonesia masih sangat

menjanjikan. Dengan jumlah penduduk sekitar 220

juta jiwa, kalau disasar dengan serius, pasar itu

begitu besar. “Satu persennya saja kita dapatkan

dari 220 juta itu, niscaya kita makmur. Tak perlu

lagi kita memperbesar pasar hingga mancanegara.

Saat ini pun pasar saya 90 persennya dari lokal.

Obsesi ke depannya, saya lebih tertarik dengan

dunia pendidikan dan pelatihan,” tutup peraih

penghargaan Upakarti di tahun 1996 ini. Teks:

Dody Handoko / Foto: Dody, Dok. Pribadi

PENCERAHAN

36 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Bali meledak, toko-toko saya di Eropa mendadak

sepi. Imej Indonesia di mata dunia menjadi

negatif. Imbasnya toko-toko itu kemudian tutup,”

imbuhnya.

Peran krisis ekonomi dunia memperlengkap

penderitaannya. Sebagai sebuah bisnis yang

memiliki risiko tinggi dan bergantung pada bahan

baku impor, bisnisnya ikut tergoyang. “Bahan

baku industri ini semuanya impor. Kapas impor

bahkan jarum pun impor. Saya terkena dampak

dari krisis ini. Akhirnya, saya menarik mundur dari

penjualan dan beralih ke produksinya lagi saja.

Sekarang cabangnya hanya ada di Bali, Yogyakarta

Kaos C59 bertema daerah

Pameran retail

/ JUNI 2012/ TAHUN IV37

PENCERAHAN

38 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Masa lalunya cukup memprihatinkan. Sempat nyantri selama 2 tahun, lalu keluar ‘menggelandang’ di Yogyarakarta. MT Aroji AT pun menjadi pengamen, penunggu WC, pengangkut pasir dan tukang tambal ban. Kini ia sukses mengelola 3 bisnis; jual beli pabrik tertinggi Rp 20 M, pabrik sepatu dan membangun pesantren di tanah seluas 10 hektar.

Moh Tajudin Aroji Attamim

Penunggu WC Jual Beli Pabrik 20 Miliar

/ JUNI 2012/ TAHUN IV39

Masa kecil Aroji memang perih. Ia

adalah seorang anak yang terlahir dari

keluarga petani di Tangerang. Ayahnya

menginginkannya menjadi seorang kiai, hingga

akhirnya setamat SMP ia dikirim ke sebuah

pesantren di Pabelan. Hanya bertahan dua tahun

nyantri, kemudian ia keluar karena faktor biaya.

“Orangtua saat itu sebulan mengirim uang Rp 16

ribu. Sebesar Rp.12 ribu dipakai untuk bayaran,

sisanya untuk beli sabun dan peralatan sekolah

lainnya. Karena tak cukup, saya memutuskan

untuk keluar,” ucap pria kelahiran tahun 1965 ini.Mesin bekas pabrik sepatu

PENCERAHAN

40 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Pilihannya itu tentu berisiko.

Untuk bertahan hidup ia harus

menjadi pengamen dari bis

ke bis di daerah Yogyakarta.

Selain itu ia juga pernah menjadi

penunggu WC di sekitar Candi

Borobudur. Lalu menjadi tukang

kuli angkut pasir untuk renovasi

Borobudur. “Hasilnya lumayan

bisa buat makan . Dapat uang

Rp.50-100 rupiah saya sudah

senang. Pikir saya, yang penting

bisa bertahan hidup. Suatu

ketika tak sengaja saya bertemu

dengan tetangga yang tinggal di

Tangerang, akhirnya saya dibawa

ke rumahnya,” ujar Aroji.

Studi dan Bisnis Limbah Tiba di Tangerang, Aroji

me ne rus kan studi SMA-nya

yang tertunda. Tamat SMA ia

belajar bisnis dengan mengikuti

jejak sang nenek yang menjual

limbah plastik dari pabrik-pabrik

sekitar tempat tinggalnya. “Saya

kebetulan rada jago dalam hal

menaksir harga, akhirnya saya

diangkat menjadi karyawan

di sebuah pabrik. Tapi hanya

bertahan dua tahun kemudian

keluar lagi,” katanya.

Tahun 1991 Aroji menikah.

Bermula dari situlah ia ber-

komitmen untuk mulai mandiri.

Beragam pencerahan pun mulai

berdatangan. Dengan modal

satu juta rupiah hasil meminjam,

mulai berbisnis beli plastik yang

kemudian dipacking dan dikirim

ke pabrik pengolahan daur ulang.

“Modalnya tidak banyak, itu pun

memang hasil dari meminjam

ke orang. Bisnis model itu terus

saya jalankan hingga beberapa

tahun. Perkembangannya cukup

bagus,” ungkapnya.

Komitmen mengantarnya

menuju pintu kesuksesan.

Nasib baik akhirnya berlabuh di

tahun 2000, saat itu ia nekat

memborong sebuah pabrik.

“Bisnis itu kan soal kejujuran

dan tanggungjawab. Selain itu

penting juga kita meminta doa

dari orangtua serta support

dari teman-teman. Kemudian

kita komitmen terhadap bisnis

yang dijalankan. Dulu harga

plastik perkilonya murah antara

Rp.150,-sampai Rp.300,-. Tapi

karena komitmen tadi, saya bisa

bertahan dan berhasil,” tutur

Aroji memberi kiat.

Jual Beli Pabrik Berawal di tahun 2000

itu, berkah terus melimpah.

Tanpa memiliki uang, ia nekat

memborong pabrik seharga Rp.8

Sedang menggarap pesanan bordir perusahaan sepatu

Kegiatan di pabrik milik Aroji Radio pesantrenMesin - mesin pabrik hasil lelang

/ JUNI 2012/ TAHUN IV41

miliar rupiah. Sebuah harga yang

fantastis! “Saya kan memang

memiliki kelebihan dalam hal

taksir menaksir harga. Kalau

orang matematik mungkin butuh

waktu lama untuk menghitung

harga, saya cuma lihat sebentar,

saya langsung bisa tentukan

harganya. Pabrik itu pailit dan

dijual seharga Rp.8 miliar.

Saya lihat kondisi pabrik dan

peralatan yang ada didalamnya.

Seketika saya mau membeli

pabrik itu. Untuk pembayaran

saya minta jangka waktu selama

satu bulan,” kisahnya.

Namun ternyata, tak butuh

waktu hingga satu bulan untuk

melunasi Rp.8 miliar itu.

Hanya satu minggu uang Rp.8

miliar sudah terkumpul. “Saya

jual mesin-mesin pabrik itu.

Banyak orang berdatangan ke

pabrik untuk membeli mesin.

Seminggu utang saya terbayar.

Alhamdulillah ini sebuah

anugerah,” ucapnya lagi.

Kesuksesannya itu akhirnya

membuat nyalinya semakin

besar. Memang butuh keberanian

tingkat tinggi untuk menjajal

bisnis ini. Kemudian ia banyak

mencari pabrik-pabrik pailit untuk

dibeli. Pabrik kedua ia dapatkan

di Karawang. Begitu selanjutnya

hingga ia membukukan pernah

membeli lebih dari 10 pabrik

pailit dengan harga yang

selangit. “Yang tertinggi yang

pernah saya beli seharga

Rp.20 miliar. Kasusnya hampir

sama untuk pembayarannya

ya dari penjualan alat-alat

pabrik itu sendiri, karena saya

tak punya banyak uang. Rata-

rata pabrik yang saya beli itu

bekas pabrik sepatu. Lokasinya

sekitar Jabotabek, Bandung dan

Cirebon,” tandasnya.

Namun diakui Aroji, berbisnis

di bidang ini memang harus

kuat dan berani karena banyak

tantangannya. Saingannya ke-

banyakan adalah orang-orang

berkarakter keras. “Dulu,

saling mengancam itu biasa.

Penjualannya kan melalui sistem

lelang. Terkadang diantara calon

pembeli banyak terjadi adu

gengsi. Misalnya saja dalam

lelang terbuka, pabrik yang di-

lelang dibuka dengan harga

Rp.2 miliar, ada yang menawar

Rp.2,1 miliar sampai Rp.3 miliar.

Padahal, pabrik itu kalau dijual

lagi, harganya ya sekitar Rp.2

miliar itu, tapi karena adu gengsi

kita bisa rugi besar,” sahutnya.

Meski bisnis ini berisiko

Kegiatan di pabrik milik Aroji

Aroji dengan para santrinya

Radio pesantren

PENCERAHAN

42 / JUNI 2012/ TAHUN IV

tinggi, Aroji mengaku tak pernah

bangkrut. “Alhamdulillah ya

selama ini bisnis saya tidak

pernah jatuh. Dari dulu sampai

sekarang naik terus. Saya

rasa sih karena itu tadi, saya

punya komitmen bisnis yang

benar!” aku pria yang pernah

menjabat sebagai Kepala Desa

Sindangasih, Tangerang selama

10 tahun ini.

Bangun Pesantren 10 Hektar

Setahun lalu Aroji resmi

mendirikan pesantren plus

jen jang sekolah SMP-SMA. Di-

katakan nya, ia sama sekali tak

punya angan untuk mendirikan

pesantren. “Mimpi pun tidak.

Kalau saya ada niatan dirikan

pesantren, dulu pasti saya

nyantri sampai lulus. Biar ilmunya

cukup mumpuni untuk jadi

seorang ‘kiai’. Saya terkadang

ingin tertawa kalau sekarang

banyak yang panggil saya dengan

sebutan kiai,” celotehnya.

Niatnya membangun pe-

santren banyak didorong dari

anaknya yang juga lagi nyantri

di Pabelan kemudian pindah

ke Darul Qolam. “Saat saya

berkunjung ke pesantren anak

saya di Darul Qolam, banyak ayat

suci terlantun. Hati saya bergetar

seketika. Saya pesan ke anak

saya, ‘Nak, mengaji yang benar

nanti Papah buatkan pesantren

yang lebih besar untuk kamu

urus’. Eh, tak lama kemudian

ucapan saya terkabulkan. Saya

dapat borongan pabrik itu,”

kilahnya.

Pesantren modern yang

di namainya Bani Tamim pun

dengan megah berdiri di Desa

Sindang Asih, Tangerang. Di-

bangun di lahan seluas 10 hektar.

“Yang sudah dimanfaatkan baru

sekitar 5 hektar. 5 hektar lagi

masih dalam tahap perencanaan

pembangunan. Karena baru

se tahun lalu dibukanya, saat

ini santrinya baru mencapai

100 anak. Soal fasilitas cukup

lengkap lah,” sambung Aroji.

Saat ini, Aroji telah memiliki

tiga perusahaan yang cukup

besar. Pertama, Cahaya Limbah

Abadi (CLA) yang bergerak dalam

bidang jual beli pabrik. Kedua,

Cahaya Laju Abadi (CLA), bidang

garapannya seputar pembuatan

sepatu dan bahan baku sepatu,

mesin bordir dan laminating.

Ketiga, Cahaya Air Sejati (CAS)

yang ada di pesantren, kalau yang

ini bergerak dalam bidang usaha

air minum kemasan. “Untuk CAS

ada 35 karyawan, CLA (Laju) ada

135 karyawan dan CLA (Limbah)

baru sekitar 30 karyawan tetap.

Semoga ke depannya semakin

maju lagi,” pungkasnya. Teks/Dody Handoko /Foto: Dody, Dok. Pribadi

Aroji bersama istri ketika menjabat Lurah

Aroji sedang santai di atas ATV

/ JUNI 2012/ TAHUN IV43

PENCERAHAN

44 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Saung Angklung Udjo

Rekor Dunia Angklung 5000 Orang di Amerika

PENCERAHAN

Taufik Hidayat Udjo

/ JUNI 2012/ TAHUN IV45

Tahun 2011, angklung Udjo berhasil menggalang orang untuk menciptakan rekor dunia “Guinness World Records”. Permainan

angklung dengan peserta multibangsa terbanyak, lebih dari 5.000 orang mampu memainkan lagu “We Are the World” di Washington DC, Amerika Serikat. Lagu ciptaan Michael Jackson dan Lionel Richie itu berhasil dimainkan para peserta di bawah panduan yang diberikan oleh Daeng Udjo dari Saung Angklung “Udjo” Bandung, Jawa Barat.

Pencetakan rekor dunia itu berlangsung di taman National Mall-Washington Monument, yang lokasinya

Awalnya hanya untuk melestari budaya Sunda, belakangan angklung menjadi lahan bisnis potensial. Angklung ternyata disukai sejumlah wisatawan lokal dan asing, bahkan telah mencetak rekor Guinness World Record dimainkan 5000 orang asing. Untuk bahan baku saja, sebulan ia harus berbelanja hingga Rp 200 juta. Meski begitu, bisnis ini tetap lestari dengan dibantu ratusan karyawan dan ribuan pemain.

antara lain menghadap Capitol Hill (Gedung Kongres AS) serta berseberangan dengan Gedung Putih, yaitu kantor dan kediaman resmi Presiden AS.

Para peserta yang masing-masing mendapatkan sebuah angklung serta syal batik atau ikat kepala khas Bali saat memasuki arena, mengikuti panduan Daeng Udjo dengan membunyikan angklung berdasarkan salah satu nama pulau di Indonesia yang tercantum pada angklung mereka. Nama-nama pulau tersebut-Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Lom bok, Maluku, Flores, Papua, Halmahera-- secara berurutan menggambarkan not; do-re-mi-fa-so-la-si-do-re (atas)-

Pak Udjo

PENCERAHAN

46 / JUNI 2012/ TAHUN IV

mi (atas). Peserta membunyikan angklung masing-masing saat Daeng Udjo memberikan tanda not-not tersebut dengan menggunakan tangan.

Budaya WarisanDimulai di tahun 1966, saat orangtua Taufik

Hidayat Udjo merintis membuat saung kecil untuk memproduksi alat musik angklung. Kerajinannya itu secara perlahan menarik beberapa pengunjung untuk melihat proses pembuatan sebuah angklung, juga cara memainkannya. “Ukuran saungnya sekitar saat itu 8X10 meter. Ternyata kegiatan orangtua saya itu menarik minat para wisatawan. Setiap hari selalu ada tamu yang berkunjung meskipun hanya beberapa orang saja,” ucap Taufik Hidayat Udjo, anak ke 9 dari

10 bersaudara pasangan almarhum Udjo Ngalagena dan Uum Sumiyati ini.

Saat itu dalam sehari orangtua Taufik hanya mampu memproduksi satu perangkat lengkap musik angklung. Sebagai perintis, kesulitan dalam menata irama musiknya menjadi kendala utamanya. “Menemukan kecocokan irama itu awalnya memang sulit. Karena itulah produksinya sangat terbatas. Kalau satu angklung sudah selesai dikerjakan, ia memamerkannya dengan berkeliling dari satu daerah ke daerah lainnya. Tapi itu bukan mengamen melainkan mempromosikan angklung agar lebih dikenal luas oleh masyarakat,” ujar pengelola angklung Udjo yang beralamat di kawasan Padasuka, Bandung ini.

Saung Angklung Udjo dipilih oleh pak Udjo sebagai nama untuk mengibarkan benderanya. Usaha yang dilakukannya pun menuai keberhasilan. Tahun 1980-an, Saung Udjo makin dikenal oleh masyarakat sekitar Bandung. Dalam perkembangannya, pengunjung makin banyak berdatangan. “Banyak diantara pengunjung yang tertarik dengan kerajinan angklung ini kemudian membelinya. Saat itu harganya memang tak mahal. Satuannya seharga Rp 1.000. Karena memang tujuan awalnya hanya untuk membudayakan angklung saja. Tapi akhirnya ayah saya bisa mengumpulkan modal untuk membeli tanah yang lebih luas lagi,” tutur Taufik.

Tanah seluas 4.000 meter persegi pun berhasil dibeli. Berawal dari sana, beragam kemajuan pun

Main angklung acara 17 Agustus

Performance art angklung Udjo

/ JUNI 2012/ TAHUN IV47

mulai terlihat. Udjo tidak pernah lagi mempromosikan angklungnya secara berkeliling. Untuk mendatangkan massa, setiap malamnya keluarga Udjo rajin memainkan musik angklung di saungnya. “Ternyata cara itu lebih efektif. Saung Udjo selalu ramai dikunjungi orang,” katanya.

5 Ribu Angklung PerbulanPada tahun 1992, Saung Angklung Udjo mulai

dikelola secara profesional. Hal itu dibuktikan dengan dibuat menjadi Perseroan Terbatas. Bahkan tahun 1995, produksi kerajinannya pun tidak hanya bergerak di angklung tapi juga merambah ke aneka souvenir khas Jawa Barat lainnya seperti wayang golek dan lain-lain. Profesionalitas itu menjadikan Saung Angklung profit oriented. Kini di setiap pertunjukan yang digelar, setiap penonton dikenakan tarif bervariatif. “Pertunjukan musik angklung hampir setiap sore ada, sekitar pukul 16.00 WIB. Bagi yang ingin menonton, saat ini tidak digratiskan. Untuk turis asing dikenakan biaya Rp 100 ribu, sementara wisatawan lokal Rp 80 ribu,” jelasnya.

Selain itu, Saung Angklung Udjo juga memberikan fasilitas penginapan bagi wisatawan asing yang ingin belajar musik angklung. “Justru peminat yang mau belajar angklung ini lebih dominan turis asing. Supaya mahir memainkan alat ini setidaknya dibutuhkan waktu hingga 3 bulan belajar. Untuk itulah kami juga memfasilitasi penginapan dengan sewa perkamarnya sekitar 250 ribu rupiah. Ada juga yang mahal, disesuaikan dengan fasilitas kamar,” imbuhnya.

Bahan baku dalam membuat angklung adalah bambu tua berumur sekitar 6 tahunan. Selama ini untuk bahan baku bambu berasal dari kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kini dalam sebulan produksi angklungnya sudah bisa mencapai lebih dari 5.000 unit. Angklung-angklung tersebut kemudian dijual kembali dengan harga bervariatif. Mulai dari harga terkecil sekitar 39 ribu rupiah berupa angklung satu oktaf, hingga harga angklung komplit yang termahal berkisar 6 juta rupiah. “Untuk harga yang 6 juta rupiah itu, memang ukurannya besar. Suaranya pun lebih bagus,” sahutnya.

Namun, ongkos produksi yang dikeluarkan setiap bulannya juga tak sedikit. Sekurang-kurangnya, dalam sebulan saung Udjo harus merogoh kocek antara 100 – 200 juta rupiah untuk pembelian bahan

baku. Ditambah pula dengan ratusan karyawan yang harus ia gaji. Di lokasinya itu ada lebih dari 125 karyawan dan 200 pengrajin angklung, juga lebih dari 300 pemain musik angklung yang terus setia mendendangkan irama setiap hari tanpa henti. “Bahkan saya pernah dalam sebuah pertunjukan, memainkan lebih dari 1300 pemain angklung,” kata Taufik.

Saat ini, Saung Angklung Udjo pun telah menjelma sebagai sebuah kawasan dimana banyak orang lain bergabung untuk mencari rejeki. Di sekitarnya, berdiri juga kios-kios wisata kuliner yang siap memuaskan para pengunjung. “Sudah menjadi sebuah komunitas yang menghasilkan nilai profit. Semoga Saung Udjo ini bisa menjadi percontohan bagi desa lain untuk membuat komunitas seperti ini. Usahanya tidak harus angklung tapi bisa apa saja. Agar semakin banyak lagi desa yang memiliki aset wisata yang mampu mendatangkan para wisatawan baik lokal maupun dunia,” tutup Taufik. Teks: Dody

Pengunjung di saung Angklung Udjo

Menciptakan rekor dunia “Guinness World Records”

PENCERAHAN

48 / JUNI 2012/ TAHUN IV

William Edward Boeing adalah seorang pelopor penerbangan Amerika yang mendirikan Perusahaan Boeing. Boeing

lahir di Detroit, Jerman 1 Oktober 1881, yang pada mulanya bernama Wilhelm Böing, kemudian mengganti namanya agar lebih bercorak keinggrisan menjadi William.E.Boeing, dan merupakan insinyur pertambangan kaya yang memiliki usaha sampingan sebagai pedagang kayu. Boeing pernah mengenyam pendidikan di Yale University, Swiss, pada tahun 1900 dan menyelesaikan studi nya tahun 1903 untuk kembali mengurusi bisnis kayunya.

William Edward Boeing

Pedagang Kayu Rakit Ribuan Boeing

Pada awalnya, Boieng melihat sebuah mesin terbang berawak untuk pertama kalinya yang membuatnya terpesona dengan pesawat. Dia segera membeli pesawat dari Glen Martin Co. sekaligus menerima pelajaran terbang dari Martin sendiri. Karena semangat Boeing pun langsung dapat mengemudikan pesawat. Namun ketika ia diberitahu oleh Martin bahwa spare-part tidak bisa tersedia selama berbulan-bulan, Boeing meledak marah. Dengan emosi Boieng memberitahukan temannya, G.C. Westervelt USN bahwa “Kita bisa membangun pesawat yang lebih baik sendiri dan

PENCERAHAN

48 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Pesawat pertama Boeing

Industri pesawat Boeing moderen

/ JUNI 2012/ TAHUN IV49

Ribuan pesawat Boeing dari berbagai type laris manis terjual. Sampai tercipta pameo “If it’s not Boeing, I’m not going.. “ (Bila bukan pesawat Boeing, saya tidak mau terbang...) Kesuksesan William Edward Boeing ternyata dirintis dari usahanya berdagang kayu…

membangunnya lebih cepat!” Westervelt setuju. Mereka segera membuat dan menerbangkan B&W Flying Boat, sebuah biplan amfibi yang memiliki kinerja luar biasa. Boeing memutuskan untuk terjun ke bisnis pesawat dan membeli galangan kapal Heath di Seattle, Washington, di Sungai Duwamish, yang kemudian menjadi pabrik pesawat pertamanya.

Pada 1916, Boeing terjun ke bisnis pembuatan pesawat dengan George Conrad Westervelt sebagai B & W dan mendirikan Pacific Aero Products Co. Pesawat pertama perusahaan adalah model Boeing 1. Saat Amerika memasuki Perang Dunia I pada bulan April 1917, Boeing mengganti nama Pacific Aero Products Co. menjadi Boeing Airplane Company dan memperoleh perintah dari Angkatan Laut Amerika Serikat untuk membuat 50 pesawat. Pada akhir perang, Boeing mulai berkonsentrasi pada kontrak pesawat komersial, untuk memasok jasa Pos dan membangun sebuah operasi udara yang sukses dan layanan penumpang. Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi United Airlines.

Pada tahun 1921 William Boeing menikahi Bertha Paschall Marie. Bertha sebelumnya pernah menikah dengan Nathaniel Paschall, broker real estate dan melahirkan dua putra, Nathaniel “Nat” Paschall Jr. dan Paschall Cranston. Kedua anak tersebut menjadi anak tiri Boeing. Pasangan itu memiliki seorang putra dari pernikahan mereka sendiri, yaitu William E. Boeing Jr. Dan anak tirinya pergi untuk berkarir di perusahaan penerbangan, Nat Paschall adalah seorang manajer penjualan untuk Douglas Aircraft dan kemudian McDonnell Douglas, sedangkan William E. Boeing Jr. menjadi pilot pribadi dan pengembang industri real estate.

Pada tahun 1934, pemerintah Amerika Serikat menuduh William Boeing melakukan praktek monopoli. Di tahun yang sama pula, UU Air Mail memaksa perusahaan pesawat untuk memisahkan operasi penerbangan dari pengembangan dan manufaktur. Akhirnya William Boeing melakukan divestasi kepemilikan sebagai perusahaan investasinya, United Aircraft dan Transportasi Corporation, pecah menjadi tiga entitas terpisah.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV49

Pada 1916, Boeing terjun ke bisnis pembuatan pesawat

Bersama awak industri pesawat Boeing

PENCERAHAN

50 / JUNI 2012/ TAHUN IV

United Aircraft Corporation, memegang manufaktur AS bagian Timur (sekarang United Technologies Corporation). Boeing Airplane Company, memegang manufaktur AS bagian Barat yang kemudian menjadi The Boieng Company. Dan United Air Lines untuk operasi-operasi penerbangan.

Boieng mulai menghabiskan sebagian besar waktunya di penangkaran kuda-kuda yang dimilikinya pada tahun 1937. Boeing Airplane Company, meskipun produsen utama dalam industri yang terfragmentasi, tidak benar-benar lepas sampai awal Perang Dunia II. Boeing pensiun dari industri pesawat terbang, dia kemudian menghabiskan sisa waktunya dalam pengembangan properti dan penangkaran kuda pacuan, dan tanah kepemilikannya di sebelah timur laut dari Seattle disebut Aldarra. Aldarra ini kemudian dikembangkan oleh William E. Boeing Jr. sebagai perkembangan perumahan mewah pada tahun 2000.

William Boeing meninggal pada tanggal 28 September 1956, pada usia 74, hanya tiga hari sebelum ulang tahun ke-75. Dia dinyatakan meninggal saat tiba di Yacht Club Seattle, setelah mengalami serangan jantung di atas kapal yacht-nya. Abu-jenazahnya disebar di lepas pantai British Columbia, di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlayar.

Penguasa Pasar KedirgantaraanBoeing adalah salah satu produsen pesawat

terbesar global dengan pendapatan, pesanan, pengiriman, dan kedirgantaraan terbesar ketiga dan kontraktor pertahanan di dunia berdasarkan pendapatan yang terkait dengan pertahanan, dan Boeing adalah eksportir terbesar di Amerika Serikat.

Superioritas Amerika Serikat memang terasa betul merasuki alam pikiran siapa saja, termasuk di dunia kedirgantaraan. Pesawat terbang Boeing-pun menguasai pasaran di dunia. Banyak maskapai penerbangan yang sebagian besar mempergunakan produk Boeing untuk memperkuat armadanya. Alasannya, karena after sales service-nya murah dan mudah. Boeing 737 adalah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeing 737 adalah produk Boeing yang paling laku dengan penjualan sebanyak 6000 buah.Boeing juga meraup banyak rejeki dari pesawat ini karena ini pesawat paling terlaris di dunia. Di Indonesia-pun sebagian besar maskapai penerbangan mengoperasikan pesawat terbang produksi Boeing ini, bahkan pesawat kepresidenan Republik Indonesia yang kabarnya akan hadir Agustus 2013 mendatang keluaran dari produk Boeing Company ini. Teks: IMAS MASLIHAH /Foto: dari berbagai sumber

PENCERAHAN

50 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Boeing 787 siap dipasarkan

52 / JUNI 2012/ TAHUN IV

INFO FRANCHISE

COME

Franchise Pendidikan, 5 Tahun 14 Cabang

Peluang bisnis pendidikan memang tak pernah habis. Dalam dunia franchise, pendidikan merupakan pasar terkuat kedua setelah makanan. Seperti yang digagas oleh Come, sebuah perusahaan franchise yang dirilis sejak 2008 lalu. Kini, setelah 5 tahun tetap eksis dengan 14 cabang di sekitar Jadetabek dan luar kota.

Ibnu Dwi Lesmono, General

Manager PT Come Indonusa

/ JUNI 2012/ TAHUN IV53

Makin sadarnya orang tua akan

pentingnya pendidikan bagi sang

anak adalah pasar yang tak akan

pernah mati. Barangkali tak ada satu pun

orangtua yang mengharapkan masa depan

anaknya suram. Oleh karenanya, salah satu

penentu keberhasilan anak di masa depan

adalah soal pendidikan. Jika pendidikannya

bagus maka masa depannya sudah bisa

diprediksikan akan baik. Orangtua biasanya

tak peduli seberapa besar biaya yang harus

dikeluarkan. Yang terpenting anaknya bisa

sukses di kemudian hari. Hal inilah yang

dibidik PT Come Indonusa sejak 5 tahun silam.

”Kami memiliki konsep three in one. PT Come

ini kan bergerak di bidang pendidikan, jasa

yang ditawarkan adalah kursus bahasa Inggris,

pelatihan komputer dan bimbingan belajar,”

ucap Ibnu Dwi Lesmono, General Manager PT

Come Indonusa.

Come merupakan kependekan dari course

make easy. Targetnya jelas, menawarkan

kepada setiap siswa dengan belajar yang

serba mudah. Dalam perjalanannya, Come

tidak ser ta mer ta menawarkan konsep

franchise pada konsumen. Namun setelah

dilihat peluangnya sangat bagus, di bulan

Maret 2011, Come memantapkan diri untuk

merambah ke ranah waralaba. ”Kami memang

sudah berdiri sejak tahun 2008 lalu. Tapi kalau

untuk franchise baru kami buka di Maret 2011.

Jadi masih sangat baru,” ujarnya.

Meskipun menyasar pasar franchise

terbilang masih baru, peminat yang mau

bergabung sangatlah besar. Hal itu setidaknya

dibuktikan dengan cepatnya jumlah cabang

yang saat ini dimiliki. ”Kami sekarang ini sudah

ada 14 cabang, baik itu yang milik sendiri

maupun yang berstatus franchise. Respon

pasar ternyata sangat bagus,” katanya.

Berkantor di kawasan Bendungan Hilir,

Jakarta Pusat, cabang-cabangya itu sudah

berdiri di beberapa tempat di sekitar area

Jadetabek juga di luar kota seper ti Solo,

Pur worejo, Karawang dan Yogyakar ta.

Menurutnya, besarnya minat pasar terhadap

Come banyak ditopang karena keunggulan yang

ditawarkan. ”Seperti saya katakan tadi, Come

itu menawarkan tiga paket sekaligus; bahasa

Inggris, kursus komputer dan bimbingan

belajar. Nah, itu semua investasinya cukup

sekali saja, tapi mendapatkan hak tiga usaha,”

jelas Ibnu.

Bergerak di dunia pendidikan tentu bukan

tanpa saingan. Persaingan ada dimana-

mana. Tapi yang jelas, yang membuat Come

tetap optimis, meskipun banyak kompetitor

lain, masyarakat sudah mulai jenuh dengan

maraknya lembaga pendidikan non formal

yang ada. ”Peluangnya masih ada dan

kesempatan masih terbuka lebar, karena

Tempat belajar di lokasi strategis

54 / JUNI 2012/ TAHUN IV

INFO FRANCHISE

Come menawarkan sesuatu yang berbeda,”

ungkapnya.

Dua Paket Investasi Dalam hal franchise, seper ti yang

diterangkan Ibnu, Come memberikan peluang

dua paket investasi kepada setiap calon

franchisee. Paket per tama adalah paket

investasi komplit senilai Rp 200 juta.

”Kalau mengambil paket ini, si franchisee

mendapatkan semua peralatan pendidikan

dari mulai komputer sebanyak 15 unit, kursi

kelas 24 unit, meja dan tenaga pengajar. Ada

juga LCD sebanyak 2 unit, billboard 2 unit,

aktif speaker 2 unit, white board 3 unit, aneka

spanduk, kaos seragam karyawan termasuk

iklan bersama di harian terkemuka. Juga

fasilitas-fasilitas lainnya,” kilahnya.

Dikatakan Ibnu, dengan investasi Rp 200

juta itu, proses balik modalnya hanya sekitar

2 tahun. Catatannya, setiap bulan cabang

tersebut harus memiliki omset sekitar Rp

25-30 juta. Namun, omset itu bisa diperoleh

hanya dari memiliki 50-60 siswa saja dengan

bayaran Rp 500 ribu setiap bulannya. ”Untuk

menarik 50 anak, seper tinya tak terlalu

sulit. Ini adalah kesempatan emas untuk

berinvestasi,” imbuhnya.

Selain paket pertama tadi, Come juga

menawarkan paket kedua. Investasinya cukup

dengan Rp 50 juta dengan pola kemitraan. Bila

mengambil paket ini mitra hanya mendapatkan

kewenangan menggunakan merek Come,

serta mendapatkan tenaga pengajar. Namun,

selama ini yang banyak dipilih adalah peluang

paket pertama. ”Dari empat mitra Come yang

bergabung, tiga mitra diantaranya memilih

investasi yang pertama,” kata Ibnu lagi.

Bagi yang berminat mengambil franchise

Come, ada beberapa prosedur yang harus

diperhatikan. Diantaranya seperti mengisi

formulir dan memberikan info lokasi yang akan

dijadikan tempat belajar. Lalu, tim dari Come

akan melakukan survei tempat, jika lolos maka

akan segera dilakukan penandatanganan MoU

kemudian proses pembayaran. Setelah itu,

bisnis Anda pun siap berjalan. Teks/Foto:

Cucun Hendriana/Dok. Come

Suasana belajar siswa

Staf pengajar COME

/ JUNI 2012/ TAHUN IV55

Prospek

Industri kreatif dengan memanfaatkan kearifan budaya lokal, tetap menang di pasaran ekspor. Sebuah contoh batik. Batik print atau cap, kemungkinan bisa dijiplak pelaku industri negara lain. Karena semua bisa dicopy mulai dari motif, warna sampai bahan. Tapi untuk Batik

Tulis yang dibuat handmade dengan proses yang rumit, pastilah aman dari bajakan. Orang asing sangat menyukai, sehingga pasar ekspor

peluangnya besar, harganya batik tulis pun tinggi. Beberapa industri anak bangsa yang mampu berkiprah di pasar luar negeri diantaranya; Banana Paper, Bunga Limbah, Lawe, Batik Tobal dan Barang Jadul. Masing-masing memiliki pangsa tersendiri, mungkin bisa menjadi

prospek bisnis Anda. Ikuti kiat bisnisnya…Teks: Choen, Dody / Foto: Dody, Choen

BARANG LOKAL PASAR EKSPOR

56 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Keuletan menjadi penentu suksesnya

sebuah bisnis. Apalagi kalau bisnis itu

bergerak di bidang kerajinan yang rumit.

Namun, hobi bisa mengalahkan kerumitan

itu. Seper ti yang dialami oleh Safni Yeti,

salah seorang pengrajin asal Surabaya, Jawa

Kulit Jagung Ekspor Italia

Bunga “Putri”

Safni Yeti pemilik Bunga Putri

Timur. Sejak tahun 2008 ia sudah terjun ke

dalam bisnis bunga. Hebatnya, bunga-bunga

yang dirangkainya itu semuanya berasal dari

limbah.

“Banyaknya dari limbah kulit jagung yang

dibuang. Kulit jagung biasanya hanya untuk

/ JUNI 2012/ TAHUN IV57

pakan ternak. Rasanya sayang kalau tidak

dimanfaatkan, saya menjadi terinspirasi untuk

membuat bunga dari kulit jagung itu. Dan

ternyata ide saya berhasil. Kebetulan saya

sejak lama memang suka dengan kerajinan,”

ucap Safni.

Di tanah kelahirannya, Surabaya, ia mulai membangun mimpi. Dari desa ke desa ia telusuri

untuk mencari jejak kulit jagung. Dengan dibantu

tiga orang pekerja, ia mulai merangkai kulit jagung

yang terserak menjadi bunga indah yang memiliki

Aneka bunga dari kulit jagung

nilai jual tinggi. Misinya,

selain memanfaatkan limbah

tapi juga memberdayakan

warga sekitar. Saat ini, dari

tiga pekerja sudah menjadi

15 orang yang terdiri dari

anak-anak putus sekolah dan

pengangguran.

Modal awalnya tentu

tidaklah besar. Diakuinya,

ongkos terbesar bahkan ada

di produksi, karena semuanya

handmade. Dalam sebulan,

produksi bunganya b isa

mencapai antara lima ribu

sampai enam ribu tangkai.

“Rata-rata dalam sebulan

saya bisa produksi hingga

enam ribu tangkai,” akunya.

Produk-produknya i tu

telah ia distribusikan ke pasar

nasional seperti Jakarta dan

Bali. Responnya luar biasa.

Bahkan, pasar internasional

pun telah ia singgahi. Setahun

tiga kali, ia juga rutin ekspor

ke Eropa terutama Italia. “Alhamdulillah, produk

saya juga sudah sampai ke Italia. Bunga yang saya

buat itu sebagai pelengkap dari ekspor furnitur.

Sekali ekspor senilai Rp 25 juta,” ujar wanita

berusia 42 tahun ini.

Menurutnya, bergerak di bidang kerajinan

terutama bunga kering terbilang masih sangat

bagus. Apalagi saat ini pemerintah sangat

mendorong program go green. “Trend saat ini yang

natural yang lebih laku. Namun, bukan berar ti

bisnis saya ini lancar-lancar saja. Saya malahan

58 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

sering kekurangan bahan baku. Mencari kulit

jagung terkadang susahnya bukan main.

Apalagi kalau saat musim hujan tiba, hampir

semua kulit jagung membusuk, sementara

orderan lagi banyak. Akhirnya, saya sering

menggunakan bahan lain juga seper ti

kain kassa dan aneka limbah lainnya yang

sekiranya bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Adapun harga jual dari bunga hasil

kreasinya itu ia patok dari mulai yang

termurah sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 45

ribu. Agar bisnisnya tetap lancar, Safni juga

rajin dalam dua bulan sekali mengorder kulit

jagung. Sekali order bisa capai dua truk yang

dibelinya dari para petani jagung senilai

Rp 2,5 juta. “Semoga saja bisnis ini bisa

tetap bertahan. Saya sih menginginkan agar

banyak orang yang mampu memanfaatkan

limbah menjadi bernilai jual yang ada di

sekitar daerahnya,” harap ibu satu anak

ini.

TIPS:

1. Jeli melihat peluang

2. Kreatif memanfaatkan barang

terbuang.

3. Pasarkan produk Anda dan ikuti

berbagai pameran.

4. Jual dengan harga kompetitif

Produk hasil kreasi Safni Yeti

/ JUNI 2012/ TAHUN IV59

Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi

Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki

BUNDEL MAJELS

Telah tersedia Bundel Majalah Elshinta masing-masing berisi 6 edisi:Januari hingga Juni 2011 dan Juli hingga Desember 2011

Harga @ Rp 90.000 plus Ongkos Kirim

Silakan hubungi :

Hot Line : 021-93938019Email: [email protected]

Terbatas!

60 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Jika kreatif, apapun bisa dilakukan. Seperti

yang dilakukan M Syafiq, pria asal Boyolali,

Jawa Tengah, kreatifitasnya mengantarnya

menjadi pengusaha cukup sukses. Produksi

ker tas adalah bisnis yang diliriknya. Hebatnya,

untuk menemukan ilmu pembuatan ker tas, ia

berguru di internet. “Tahun 1995, saya berniat

ingin membuat mushaf al-Qur’an dari ker tas yang

saya buat sendiri. Setelah ilmu buat ker tasnya

Banana Paper

Kertas Pisang Tembus Jepang M. Syafiq

ketemu, ternyata saya dan beberapa teman

lainnya pecah. Ada perbedaan visi dan misi.

Akhirnya, ide untuk buat al-Qur’an itu berantakan,

tidak jadi,” ucapnya.

Hanya berbekal satu buku tentang warna, M

Syafiq akhirnya nekat merintis bisnis sendiri. Tahun

2005, Banana Paper pun ia dirikan dengan penuh

harapan. “Butuh waktu cukup lama untuk bisa

membuat kertas yang terbuat dari daun pisang

/ JUNI 2012/ TAHUN IV61

itu. Sebelum mendirikan

Banana Paper saya

memiliki 100 karyawan

untuk produksi ker tas.

Beragam Produk Banana Paper

Produk jadi kertas pisang

Karena saya berpisah dari teman lainnya, saya

memulainya lagi hanya dengan 10 kar yawan.

Tapi saya optimis pasti bisa,” ungkapnya. Adapun

workshopnya ia bangun di Jalan Sadang Serang,

Bandung.

Walhasil, harapan itu pun terbukti sudah.

Dalam per ja lanannya, Syaf iq t idak hanya

kecil saja yang didaur

ulang. Sebulan bisa habis

1,5 ton daun pisang untuk

dijadikan ker tas,” jelas

Syafiq, pria berusia 46

tahun.

H e b a t n y a , u n t u k

memulai bisnis ini, Syafiq

h a n y a b e r m o d a l k a n

mesin pinjaman seorang

teman yang kemudian

ia cic i l h ingga lunas.

Meski begitu, kertas yang

dibuatnya bukan hanya

menyebar di Indonesia

tapi juga sudah masuk

pasa r mancanega ra .

memproduksi ker tas tapi membuatnya hingga

menjadi sebuah produk jadi. Bentuknya beragam,

ada yang dibuat untuk pembungkus sabun

dan pasta gigi, box/packaging, undangan

pernikahan, souvenir, buku tamu dan

sejumlah produk berbahan dasar

ker tas lainnya. “Saya berpikir, kalau

hanya pembuatan material kertas saja

tanpa adanya contoh jadi, kebanyakan

orang menjadi tak ter tarik. Karena

itulah, kertas-kertas itu saya salurkan juga

menjadi sebuah produk yang memiliki nilai

jual,” sebutnya.

Soa l p r oduks i , S ya f i q da l am

sebulannya bisa memproduksi hingga 10 ribu

lembar ker tas dengan ukuran variatif. Hampir

semuanya berbahan dasar daun pisang, sebagian

kecil lainnya daur ulang dari uang ker tas dan

kertas koran. “Sebetulnya, ini bukan daur ulang,

tapi murni pembuatan ker tas. Hanya sebagian

62 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Jepang salah satunya. “Banyaknya masih diserap

pasar domestik seperti Bali dan Jakarta. Beberapa

kali ada orang Jepang juga yang membelinya, dia

datang ke Bandung. Selain ke Jepang, kertas saya

juga sudah masuk ke Malaysia,” akunya.

Meski hanya berbahan daun pisang, minat

konsumen ternyata begitu besar. Hal itu bisa

dibuktikan dengan tingginya tingkat permintaan.

TIPS:

1. Buat produk yang unik.

2. Mulailah dengan modal

seadanya.

3. Cari peluang pasar luar negeri.

4. Jangan pernah berhenti untuk

berusaha.

Disaat ramai, orderan bahkan bisa melebihi dari

kapasitas produksi. “Sebulan terkadang bisa

terjual sampai 12 ribu lembar. Kalau lagi tidak

bagusnya, ya minimal 5 ribu lembar yang terjual.

Kalau soal harga, saya menjualnya dari mulai

Rp 2500 sampai Rp 75 ribu perlembarnya. Yang

harganya tinggi dilihat dari proses produksi yang

lebih lama dan lebih rumit. Tapi umumnya, yang

rumit sekalipun, dalam hal pengerjaannya, dalam

sehari bisa diselesaikan,” terang ayah tiga anak

ini.

Produk Banana Paper disebuah pameran

M. Syafiq beserta istri

/ JUNI 2012/ TAHUN IV63

Tenun Lurik Setahun Rp 420 Juta

House of Lawe

Kepedulian terhadap tenun lurik sebagai

salah satu warisan budaya Indonesia,

membua t l ima o rang pe r empuan

bekerjasama membentuk sebuah bisnis bernama

House of Lawe. Selain melestarikan tradisi, juga

untuk memberdayakan kaum perempuan daerah

sekitar. Fitria Werdiningsih selaku Manager Unit

Bisnis menjelaskan, “Lawe menjalankan program

sisterhood untuk membantu perempuan pengrajin

yang tertarik mengembangkan tenun tradisional,”

katanya.

Bermukim di Kota Gudeg Yogyakar ta, saat

ini kreasi lurik Lawe sudah menjalar seantero

Nusantara. Pada awalnya mereka berlima hanya

memproduksi selendang, tas, cover buku dengan

modal seadanya. “Hanya produksi selendang

dan stationery seperti cover buku untuk seminar

dengan jumlah terbatas. Modalnya juga hasil

patungan lima orang, sekitar Rp 5 juta-an. Itu

dimulai tahun 2004,” ucap Fitria.

Bisnis ini semakin bergeliat, merambah

ke aneka produk seperti pakaian, tas, dompet,

sarung bantal, bed cover, parsel dan lain-lain

dengan tetap diberi motif lurik tradisional. “Kami

Fitria Werdiningsih

64 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

selalu berusaha menjaga mutu dari produk yang

kami hasilkan. Karena segmen pasar yang diambil

adalah middle up yang notabene mementingkan

mutu produk. Dan kekhasan produk kami yang

berdasar tradisional terus dikembangkan hingga

sekarang,” ujarnya.

Distribusi lurik Lawe saat ini sudah tersebar

secara nasional. Bahkan, tidak sedikit pula

pembeli dari luar negeri seperti Amerika, Eropa dan

Australia. Mereka sengaja datang ke House of

Lawe memborong produk-produknya untuk dijual

kembali di pasar luar negeri. Tahun 2007, Lawe

sudah eksis dengan memiliki banyak stok barang.

Sejak itulah ia mulai rajin mengikuti berbagai

pameran, salah satunya Inacraft di Jakarta. “Di

tahun itu, saat ikut pameran nyaris semua produk

saya habis terjual. Tidak sekadar itu, pesanan pun

banyak berdatangan,” ungkapnya.

Agar bisnisnya semakin tercium konsumen,

ia membuka showroom Lawe per tama di Amri

Museum and Art Gallery, Yogyakarta. Selain itu,

Lawe juga dikenalkan dalam sebuah website usaha

(www.houseoflawe.com). Peran website ternyata

cukup besar untuk membangun imej bisnis yang

Kain tenun produksi Lawe

lebih populer dan besar. Kini, setidaknya ia telah

memiliki tujuh workshop yang tersebar di Kota

Yogyakarta. “Usaha yang dibangun dengan modal

patungan ini sudah mulai bisa dirasakan hasilnya.

Dalam sebulan, minimal mengantongi Rp 10 juta,”

akunya.

Adapun harga jual aneka jenis kreasi Lawe

dipasarkan dari mulai yang termurah sekitar Rp 7

ribu berupa suvenir dan beberapa produk lainnya.

Dan yang ter tinggi mencapai Rp 7,5 juta berupa

/ JUNI 2012/ TAHUN IV65

bad cover. Kalau untuk harga aneka

jenis tas berkisar dari Rp 250-300

ribu. “Kuncinya hanya inovasi

dalam membuat motif-motif lurik

dengan aneka warna mencolok dan

menarik. Selain produk itu terlihat

cantik, juga harus fungsional.

Karena percuma sebuah produk

cantik dan anggun tapi tidak ada

fungsinya,” terangnya.

Da lam ha l inovas i , Lawe

memiliki target tersendiri. Dalam

kurun waktu seminggu, paling tidak

harus ada satu desain produk yang

siap dilempar ke pasar. Bergerak dalam bisnis

fashion, saingan adalah hal yang biasa dan pasti

Tips :1. Menjaga mutu dari produk

2. Mengembangkan produk yang khas

tradisional

3. Selain produk itu terlihat cantik, juga

harus fungsional

Pengunjung di stand Lawe

terjadi. Tapi ia tak merasa khawatir. “Saya ingin

banyak pihak terlibat dalam bisnis ini. Malahan

persaingan yang saya cari. Biar Lawe tidak

bergerak sendirian,” ungkapnya. Saat ini, House of

lawe telah mempekerjaan puluhan pengrajin tenun

lurik yang hampir semuanya kaum perempuan.

Tas dan dompet dari tenun kain

66 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Sebagai salah satu warisan budaya dunia,

batik adalah lahan bisnis yang cukup

menjanjikan. Pangsa pasarnya cukup besar,

bukan hanya domestik tapi hingga mancanegara.

Seperti yang dialami Fatchiyah, pendiri Batik Tobal

di Pekalongan, yang sudah 34 tahun produknya

melanglang buana sampai ke benua Amerika dan

Eropa. Fatchiyah memulai bisnis ini sejak tahun

1971.

“Saya mendirikan Batik Tobal sejak tahun 1971.

Dengan daya juang dan semangat tinggi, akhirnya

batik saya mampu menembus pasar dunia. Pangsa

Wujudkan Sukses ke Pasar Eropa & Amerika

Batik Tobal

Huwaidah Achmad, penerus Batik Tobal

/ JUNI 2012/ TAHUN IV67

pasar terbesar ke Amerika. Selainnya, diserap juga

oleh pasar Australia, Kanada sampai Perancis.

Setelah 34 tahun ekspor batik, tahun 2007 saya

berhenti karena hantaman krisis ekonomi global,”

ucap Fatchiyah, ibu berusia 60 tahunan ini.

Sebelum krisis global melanda, setiap tahunnya

Fatchiyah memproduksi batik di pabriknya sebanyak

400 ribu potong pertahun. Untuk mengerjakan itu,

ia sampai memiliki 500 orang karyawan. Sebelum

membangun pabrik, ia juga pernah menjalin

kerjasama dengan 1.000 pembatik di sekitar

tempat tinggalnya. “Tapi itu dulu ya, karena saat ini

kami harus berjuang lagi untuk bangkit. Karyawan

pun sudah tidak sebanyak dulu, begitu juga

dengan jumlah produksinya,” ungkapnya. Karena

dedikasinya itu, pada tahun 1993 ia mendapat

penghargaan Upakarti dari Presiden.

Huwaida Achmad, sebagai anak dari Fatchiyah

yang meneruskan bisnis sang ibu sejak 4 tahun

lalu mengaku, jika saat ini Batik Tobal sudah mulai

membaik. “Kalau dulu tenaga kerja sampai 500,

tahun 2007 krisis datang lalu dirumahkan dan

tersisa 30 karyawan saja. Sekarang ini kami sudah

menambah jumlah karyawan sebanyak 130 orang,”

Berbagai motif batik Tobal

68 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

jelas Huwaida yang juga seorang

peragawati.

Ia juga menambahkan,

target terbesarnya saat ini

adalah kembali menembus

pasar ekspor. “Sekarang

ini beberapa orderan sih

sudah ada dari Korea,

tapi dalam jumlah yang

masih kecil. Impian

terbesar saya adalah

memasarkan lagi batik

ini ke pasar dunia.

Tapi saya yakin, ke

depan, semua itu

bisa mewujud,”

tuturnya.

Tips :1. Jalin kerjasama dengan berbagai

pihak.

2. Produk harus unik dan menarik

dengan kualitas bagus. Tidak

pasaran.

3. Yakin bahwa bisnis yang dijalankan

masih menjanjikan. Jangan lupa,

pasang harga sekompetitif mungkin!

Keyakinannya itu bukan tanpa alasan. Karena

Batik Tobal punya segudang kelebihan yang bisa

diandalkan. Dengan memiliki pabrik sendiri dan

tenaga terampil dalam membuat motif, mimpi itu

bukan sesuatu yang sulit untuk direalisasikan.

“Batik Tobal tidak sama dengan batik lainnya.

Kami memiliki nilai plus dari keunikan, kualitas,

warna dan motif. Coraknya lebih ke semi

kontemporer meski ada juga yang tradisional.

Ketika masih ekspor, kami kombinasikan motif

etnis Indian, Hawaian, dan Aborigin. Untuk batik

cap, kami saat ini telah memiliki lebih dari 1.000

cap,” ujar wanita berusia 34 tahun ini.

Adapun pasar yang ia bidik saat ini masih

domestik. Dalam sebulan, ia baru mampu

memproduksi 14 ribu - 20 ribu potong batik

berupa pakaian jadi. “Kebanyakan pakaian jadi,

meski ada juga dalam bentuk bahan belum jadi.

Hal itu disesuaikan dengan keinginan pembeli.

Kalau dilihat dari nilainya, jelas jauh lebih kecil

dibanding ekspor,” pungkasnya.

Bersama kedua orangtua

/ JUNI 2012/ TAHUN IV69

Untuk berbisnis, ternyata tidak harus

selalu menjual barang-barang terbaru

ber teknologi tinggi saja. Barang jaman

dulu alias jadul pun ternyata bisa dimanfaatkan.

Inilah bisnis Ipung Purnomosidi, bisnis barang

jadul. Omsetnya ternyata mencapai jutaan.

Ipung mengaku, ia menekuni bisnis ini

berangkat dari hobi. Bahkan, awalnya ia berburu

barang lawas hanya untuk koleksi saja. Belum

terpikir untuk dijual kembali. Sebelumnya, ia

sempat berbisnis di bidang meubel. “Saya

bisnis ini sudah lama ya. Karena kan untuk

mengumpulkan barangnya juga cukup menguras

Koempoelan Barang Djadoel

500 Barang Jadul Buruan Para Turis

waktu. “Karena hobi saja. Saya sering berkeliling

ke pasar-pasar loak di sekitar Jawa Tengah. Ada

Ipung Purnomosidi

70 / JUNI 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

barang yang menarik, ya saya beli.

Kalau tidak, ya nggak. Ternyata,

lama kelamaan barang-barang itu

pun menjadi banyak,” ucap pria

yang menamai bisnisnya dengan

Koempoelan Barang Djadoel ini.

Ia mulai berpikir untuk menjual

kembali barang-barang koleksinya

sejak barang loak naik daun dan

men jad i t r end . Te rka i t be rapa

r upiah modal yang d ike luarkan

untuk mengumpulkan barang-barang

tersebut, ia tak bisa menaksirnya.

“Modal awalnya tidak bisa dihitung.

Bukan karena kebanyakan tapi lebih

karena durasi pembelian antar barang

itu jedanya cukup lama. Tapi kalau

mau dikira-kira investasi saya untuk

ini sudah lebih dari Rp.10 juta,” aku

Ipung yang menjalankan bisnisnya di

Solo ini.

Pengalamannya membeli barang

jadul pun cukup beragam. “Saya harus

hati-hati dalam membeli barang jadul

itu agar tidak terjebak. Soal harga yang

saya beli variatif juga. Antara ratusan

rupiah sampai jutaan. Bahkan, saya pernah beli

barang seharga 4 juta. Itu jenisnya papan iklan dari

keramik. Yang termurah seperti gambar-gambar

dan perangko, saya beli hanya Rp.500 ,-. Tapi rata-

rata antara Rp.25 ribu sampai Rp.75 ribu untuk

radio yang sudah tak bisa disetel. Kalau setrika

lawas antara Rp.300-350 ribu,”jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan untuk

menaksir harga dikemudian hari agar tidak rugi,

dibutuhkan beberapa kriteria barang yang harus

ditetapkan. Memang tidak ada patokan baku

mengenai hal ini. Tapi setidaknya ada tiga kriteria

yang selalu diterapkannya; kelangkaan, keunikan

dan keutuhan barang. “Suatu barang semakin

langka dan unik, juga utuh, maka harganya

semakin mahal. Saya rasa ini investasi bagus

untuk masa-masa mendatang. Karena awalnya

saya hobi, meski harus mengeluarkan banyak

uang tapi terasa enjoy aja,” imbuhnya.

Untuk melengkapi koleksinya, Ipung pun rela

berkeliling di Jawa Tengah. Beberapa daerah dari

mulai Tegal, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta,

Magelang, Salatiga dan daerah lainnya ia singgahi.

Selain itu, ia juga sering berburu ke komunitas-

komunitas online barang jadul. Usahanya itu tak

sia-sia, karena saat ini koleksinya sudah mencapai

antara 400- 500 item barang. “Sekarang jenisnya

sudah beraneka ragam dari mulai radio, alat dapur,

Barang-barang jadul yang dijual

Pengunjung di stand Koempoelan Barang Jadoel

/ JUNI 2012/ TAHUN IV71

gambar-gambar dan lainnya. Semuanya ada sekitar

500 item,” sebutnya.

Menurutnya, dari aneka barang yang ia jual

kembali itu, yang paling diminati pembeli adalah

poster-poster lama dan alat dapur lawas. Biasanya

kebanyakan konsumen itu ingin mengenang masa

lalu.

Tak hanya pembeli dari dalam negeri,

pembeli dari luar negeri juga kerap menyambangi

showroom barang jadul milik Ipung yang di Solo.

"Ada beberapa wisatawan asing dari Belanda

yang mencari barang jadul jaman Hindia

Belanda untuk dikoleksi," katanya.

Dari sekian barang jadul koleksi

Ipung, yang menjadi masterpiece adalah

medali dari Pakubuwono X. Medali ini

diperoleh dari seseorang yang masih

trah bangsawan keraton Surakar ta.

Kakek pemilik medali ini memiliki

jasa pada keraton Surakarta sehingga

dianugerahi medali dari PB X. “Medali

ini sudah ditawar Rp.24 juta tapi

belum saya berikan, mengingat medali

ini istimewa dan barangnya cuma satu-

satunya,”ujarnya.

Selama ini Ipung memang agak

kesul i tan mencar i barang jadul

Tips:1. Bisnis bisa berawal dari hobi

2. Harus hati-hati dalam membeli

barang jadul itu agar tidak terjebak

3. Berani investasi di bisnis barang

jadul, karena yakin, orang-orang akan

terus mencarinya untuk mengingat

identitas lamanya

berkualitas. Berkeliling ke pasar loak pun sudah

tak semudah jaman dulu lagi. Diakuinya, sekarang

ini para penjual di pasar loak juga sudah mulai

pintar, membanderol harga tinggi. Meski begitu,

kalau bicara soal omset perbulannya Ipung bisa

mengantongi sampai Rp10 juta. “Kalau soal

penjualan, sebulan saya bisa dapat sekitar

Rp10 juta-an. Mudah-mudahan ke depannya bisa

lebih besar lagi. Jadi koleksi barang saya pun

bertambah lagi,” harapnya.

Medali dari PB IX

Kaca mata kuno

/ JUNI 2012/ TAHUN IV

BISNIS UNIK

72

Olahraga paralayang dan paramotor belakangan

memang menjadi salah satu olahraga populer

di Indonesia. Namun, tidak semua orang bisa

menikmati olahraga jenis ini. Selain membutuhkan

skill individu yang terlatih, paralayang tergolong

olahraga yang cukup mahal. Meski begitu, olahraga ini

menciptakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Seperti yang dilakukan Hening Paradigma, salah satu

atlet paralayang yang membuka bisnis paralayang.

“Saya memulainya tahun 2000. Sejak dulu saya

memang senang terbang. Karena itu saya menjadi

atlet di olahraga ini. Karena saya suka apa salahnya

kalau saya buka bisnis di bidang ini,” ujar Hening.

Dia mengaku, hobinya terbang di udara awalnya

hanya untuk senang-senang saja. Ketika terbang,

semua mata akan ter tuju

Fly Sky Indonesia

Promo Terbang Rp 10 Jutakepadanya. “Apapun

yang diterbangkan,

pasti akan banyak

dilihat orang. Saya

sering terbang dan

bagi -bagi permen

dari atas. Responnya

luar biasa. Karena

i t u o l ah raga i n i

saya jadikan bisnis

y ang d i k e r j a kan

secara profesional

dengan konsep flying

billboard,” imbuh pria

yang memberikan nama Fly Sky Indonesia untuk

bisnisnya ini.

Untuk memulai bisnis ini memang dibutuhkan

kocek yang tak sedikit. Begitu pula Hening yang

mengaku untuk mengawali bisnisnya ia harus

menginvestasikan dana pembelian alat sebesar

100 juta. Dengan modal sebesar itu tak banyak

yang didapatkan. Hanya dapat satu paket paralayang

komplit saja. “Modalnya 100 juta rupiah. Sudah dapat

peralatan satu unit paralayang lengkap,” katanya.

Alat-alat bisnisnya itu harus didatangkan dari Italia.

“Saya masih impor dari Italia. Kalau paramotor

harganya pun lebih

tinggi. Mesinnya saja

100 juta rupiah belum

lagi ditambah parasut

seha r ga 30 ju ta

rupiah. Jenis mesinnya

23 PK dengan bobot

20 kilogram. Karena

menggunakan parasut,

untuk terbang tidak

harus di landasan.

Satu lapangan sudah

bisa diterbangkan.

Promosi terbang dengan paralayang sangatlah effektif, karena semua mata tertuju ke langit melihat label produk tersebut. Bisnis ini cukup mahal sehingga Fly Sky Indonesia mematok harga 10 juta. Hening Paradigma, pengelola, juga melayani costumer yang ingin terbang dengan tarif 5 juta perjam.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV73

Lama terbang sekitar 3 jam dengan kecepatan rata-

rata 20 kilometer perjam. Itu pun dengan catatan,

angin harus stabil,” jelasnya.

Tapi menurutnya yang mahal justru bukan terletak

di peralatan melainkan di pendidikan pilotnya. Ia juga

menargetkan, untuk menjadi pilot setidaknya pernah

40 kali terbang. Saat ini, Fly Sky Indonesia baru

memiliki 2 orang pilot terlatih.

Ia mengaku, saat ini konsumen terbesarnya

berasal dari perusahaan dan partai politik. Mengenai

harga ia memasang tarif berbeda antara perusahaan

atau individu dan parpol. Untuk merasakan sensasi

terbang dengan paramotor atau paralayang cukup

membayar lima juta rupiah perjam. “Itu kalau

perusahaan non partai. Kalau parpol perjamnya saya

kenakan tarif 10 juta rupiah. Kalau parpol biasanya

menyewa untuk pengumpulan massa. Kami biasanya

bergerak dengan mulai take off di Senayan terus

bergerak ke Sarinah, Pancoran dan Taman Anggrek,”

paparnya.

Terkait jumlah paramotor, kini Hening sudah

mengoperasikan sebanyak 4 mesin. Dan untuk

menyewa paramotor miliknya caranya tak sulit.

Cukup menghubunginya lalu lihat situasi cuaca apa

memungkinkan terbang atau tidak. “Kegiatannya pun

bisa diatur sedemikian rupa. Apa dalam penerbangan

itu akan menebar merchandise atau lainnya. Karena

paramotor berbeda dengan paralayang, saat mendarat

risiko baling-baling patah sangat besar. Kalau tidak

menggunakan pilot kami dan itu terjadi, ya harus

diganti,” tandasnya.

Juga penting untuk diingat, dalam bisnis ini

perizinan pun harus diurus dengan baik. Dan wilayah

terbang tidak harus di pulau Jawa saja, peralatannya

bisa di bawa ke luar Jawa. “Kami sudah pernah

terbang di Papua, Palembang, Palu dan daerah

lainnya. Kalau ada yang mau terbang di luar Jawa,

alatnya bisa dibungkus dan ditenteng naik pesawat.

Berat parasut hanya 6 kilogram,” pungkas peraih

4 medali di ajang Sea Games ini. Teks: Dody

Handoko

Terbang diatas keramaian Jakarta

74 / JUNI 2012/ TAHUN IV

KONSULTASI

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Ir. Royandi Junus, MBA

Franchise Risiko KecilPak Roy yang baik,

Sebelum pensiun dini saya sudah menabung sedikit

demi sedikit. Kebetulan tabungan saya ini akan saya

gunakan sebagai modal usaha dengan tambahan pesangon.

Karena takut gagal saya akan membeli franchise saja. Pak

Roy bagaimana sistem franchise yang risikonya paling kecil?

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Anne Rifai

Jakarta

Ibu Anne untuk risiko yang paling kecil dalam sistem franchise adalah mendapatkan

bisnis yang sesuai minat, mendapatkan Franchisor yang reliable ser ta Anda dapat

bekerjasama dengan baik dengan Franchisor.

Mengenai Franchisor yang reliable adalah seperti yang ter tera pada butir 1 di atas.

Pada dasarnya, semua bisnis mempunyai resiko dan potensi bangkrut, tapi dengan

sistem franchise, resiko tersebut dapat ditekan.

Dari hasil konferensi franchise di Malaysia beberapa tahun yang lalu, didapat

perbandingan bahwa dengan menjalankan usaha sendiri, kemungkinan kegagalan dalam

5 tahun pertama adalah sebesar 90%, sedangkan dengan sistem franchise (yang baik),

kegagalan dalam 5 tahun pertama hanya 10%.

Semua kembali kepada diri sendiri, apakah kita serius dan siap menjalankan bisnis,

kemudian apakah kita mendapatkan bisnis yang sesuai dengan minat kita dari Franchisor

yang reliable. Selamat berbisnis…

/ JUNI 2012/ TAHUN IV75

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

Email: [email protected]

Pilih Lokasi Strategis

Bapak Royandi Yth.

Sekarang ini banyak tempat usaha yang

notabene franchise tapi jaraknya saling

berdekatan. Saya juga ingin membuka usaha,

sebelumnya harus memilih lokasi karena

takut salah pilih dan berpengaruh pada

perkembangan bisnis saya kelak. Pak Royandi

bagaimana cara menentukan lokasi untuk

franchise yang strategis? Terimakasih.

Haryo Adnan

Yogyakarta

Bapak Haryo penentuan lokasi bisnis

untuk setiap jenis berbeda. Pada intinya,

semua kriteria tersebut akan sangat

bergantung dari ada tidaknya target market

ser ta prasarana penunjang untuk bisnis

tersebut. Dalam hal franchising, keuntungan

yang akan didapat oleh calon Franchisee

adalah bahwa Franchisor (yang tentunya

sudah mastery di bisnisnya) tahu dimana

lokasi yang cocok bagi bisnisnya. Inilah

yang menyebabkan keberhasilan berbisnis

melalui sistem franchise mempunyai potensi

keberhasilan yang lebih besar dibandingkan

berusaha sendiri.

Oleh sebab itu, tidak semua lokasi

yang sudah dimiliki sebelumnya oleh calon

Franchisee akan disetujui oleh Franchisor.

Semoga pilihan lokasinya tepat sasaran…

76 / JUNI 2012/ TAHUN IV

KOMUNITAS BISNIS

Putera Sampoerna Foundation

Sahabat Wanita 15 Ribu UKM Putera Sampoerna Foundation memiliki beberapa program sosial. Selain rutin dalam pemberian beasiswa pendidikan, saat ini juga menjadi mitra bagi entrepreneur wanita dengan mendirikan Sahabat Wanita. Kurun waktu 1,5 tahun Sahabat Wanita sudah memiliki jumlah anggota 15 ribu orang. Selain itu juga membantu para petani agar hasil panennya memiliki daya saing.

Nenny Soemawinata

/ JUNI 2012/ TAHUN IV77

Sahabat Wanita adalah salah satu program

yang dirintis oleh Putera Sampoerna

Foundation (PSF). PSF sudah 11 tahun

lalu mengkhususkan diri bergerak dalam

bidang sosial terutama pada awalnya bidang

pendidikan. Dengan cara

memberikan beasiswa

bagi siswa-siswi lulusan

SMA untuk melanjutkan

s t ud i d i b e r baga i

kampus terkemuka di

luar negeri. “Enam tahun

lalu fokus awal kami

memang di pendidikan.

Kami pikir Indonesia

masih membutuhkan

perbaikan dalam hal

dunia pendidikan. Atas

dasar itu kami kuliahkan

siswa Indonesia ke luar

negeri, dengan harapan

sepulang studi bisa

membantu yang lainnya

juga untuk mencapai

harapannya,” ucap Nenny Soemawinata,

Managing Director PSF.

Dalam perjalanannya ternyata program

tersebut tak memberikan dampak berarti.

“Setelah mereka tamat kuliah, saya tidak

melihat mereka berkontribusi pada yang lain.

Selain itu juga kalau terus-terusan program ini

dipertahankan, hanya sedikit siswa saja yang

bisa kami bantu. Akhirnya kami berpikir untuk

memberikan beasiswanya di dalam negeri

saja. Harapannya makin banyak siswa yang

terbantu,” imbuh Nenny.

PSF kemudian bekerjasama dengan 17

SMA dan 5 Madrasah Aliyah. Perkembangannya

pun tidak sesuai dengan

harapan, karena PSF ingin

menggunakan kurikulum

standar internasional.

Lalu dibuatlah Sampoerna

Schoo l Boa r d i ng d i

Palembang, Bali, Malang

dan Bogor bekerjasama

dengan Pemda setempat.

“ S e k o l a h n y a m i l i k

Pemda tapi manajemen

dan content termasuk

kurikulum dan tenaga

pengajar pihak kami yang

mengatur,” ujarnya.

Di jenjang perguruan

t inggi, didir ikan pula

Sampoerna Akademi.

“Kami juga mulai mencari

donasi lain. Dan donasi yang kami terima

semuanya kami alokasikan untuk kepentingan

sosial. Bahkan sekarang sudah beralih ke

sosial bisnis,” aku Nenny.

Dirikan Sahabat WanitaSatu setengah tahun lalu, PSF bergegas

mendirikan Sahabat Wanita, sebuah wadah

untuk pemberdayaan perempuan melalui

Training pertanian organik yang diikuti oleh anggota Koperasi Sahabat Wanita Desa Mekarwangi Kec. Cisauk Kab. Tangerang

78 / JUNI 2012/ TAHUN IV

KOMUNITAS BISNIS

penggalakan entrepreneurship. “Selain di

dunia pendidikan, kami juga melihat fungsi

lain. Yaitu dalam pemberdayaan perempuan

untuk berwirausaha.Mereka kami didik dan

dibantu secara finansial serta kami berikan

akses pasar pada mereka agar bisa lebih

berdaya,” kilahnya.

Saat ini Sahabat Wanita sudah memiliki

jaringan di berbagai daerah di tanah air,

seperti Tangerang dan Tulungagung dengan

jumlah anggota sebanyak 15 ribu orang.

“Kami berikan training soal bisnis. Diberikan

modal usaha antara 1-5 juta tanpa agunan

dan harus dikembalikan dalam jangka waktu

antara 6 bulan hingga 1 tahun. Mereka itu

ada yang membuat tas dari kantong plastik

bekas, konveksi dan lain-lain. Saat ini kami

juga tengah berupaya untuk memperbanyak

lagi jumlah anggotanya. Karena mereka

sudah menjadi bagian dari PSF, mereka juga

bisa dapat akses network kami. Produknya

dipasarkan di portal komunitas,” cetusnya.

Selama ini daerah yang menjadi sasarannya

adalah daerah-daerah yang memiliki potensi

pasar cukup besar. Dan yang dibantu oleh PSF

adalah mereka yang memiliki kemauan serius

dalam berbisnis. “Lokasi jumlah anggota

paling banyak sekarang ada di Jawa Timur

dan DKI. Kami memang tidak sembarangan

memberikan modal guna mengurangi risiko.

Kami teliti dahulu daerah dan kelompoknya,

Panen sayuran MOBY

Sayuran muda hasil binaan Koperasi Sahabat Wanita

kalau sekiranya bisa diberdayakan maka kami

akan bantu.”

Selain Sahabat Wanita, PSF juga turut

membidani usaha para petani di daerah. Salah

satu kelompok tani yang dibantunya adalah

Mekarwangi yang memproduksi aneka sayuran

organik. “Produksinya saat ini sudah menyebar

di pasar-pasar modern seperti di BSD City.

Jenis sayurannya ada sawi, sayuran makanan

bayi dan lain-lain. Kami bantu harapannya

agar mereka bisa tumbuh dan berdaya guna

bagi yang lainnya,” ungkapnya. Teks: Dody

Handoko

displayELSHINTA.indd 108 16/05/2012 16:20:33

80 / JUNI 2012/ TAHUN IV

BISNIS SELEB

Kucing Maine Coon

@ Rp 25 Juta

Lukman “Lucky” Hakim

Berawal dari kesukaannya

pada berbagai jenis binatang,

bintang sinetron dan iklan

Lukman Hakim nekat membeli seekor kucing jantan Maine

Coon, kucing ras asal Amerika

Utara seharga 25 juta yang

panjangnya bisa 1 meter. Berkat

keuletannya kini ia mampu

memiliki cattery yang

mendatangkan omzet sangat menggiurkan.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV81

Sejak kecil Lukman Hakim, biasa dipanggil Lucky, memang seorang pecinta binatang. Pesinetron yang

memulai kariernya dari iklan ini, punya beragam hewan peliharaan eksotis di kediamannya di pinggiran selatan Jakar ta. Kecintaannya pada hewan ini, mendorong pria kelahiran 12 Januari 1979 itu membeli seekor Maine Coon jantan yang harganya saat itu cukup tinggi, yaitu Rp 25 juta perekor. “Maine Coon itu kucing ras dari Kanada. Kucing yang unik, tinggi dan ukuran tubuhnya sangat besar jika dibandingkan dengan kucing-kucing lainnya. Kucingnya juga termasuk aktif dan jinak, penurut. Tapi dibanding kucing lain, misalnya kucing Persia, kucing ini tidak suka digendong. Mungkin karena ukuran badannya yang besar berkisar 1 meter,” ungkap bapak beranak satu ini.

Karena sekedar suka, keputusan Lucky sempat diragukan teman-temannya sesama artis. “Sempat heran juga sih, kok bisa ya

Lucky ingin mencoba mengembangkan kucing yang saat itu mulai beken di kalangan pencinta kucing tanah air.

Setelah sang kucing melahirkan Lucky berhasil menjual anak-anak kucing Maine Coonnya. Harganya menggiurkan. Antara 10-15 juta perekor! Jika kucing biasa kawin tiap empat bulan dan sekali melahirkan 5-8 ekor , bisa dipastikan dalam waktu setahun saja, bisnis jual-beli kucing ini sudah break-event point. “Saya sudah bisa jalan-jalan ke luar negeri dari keuntungan bisnis ini!” aku Lucky sambil tertawa.

ResellerSelan ju tnya, Lucky memutuskan

untuk lebih fokus pada bisnisnya ini. Ia bahkan mengambilalih izin cattery – bisnis pengembangbiakan kucing. “Tanpa cattery, kucing-kucing saya tidak bisa mendapat surat-surat resmi yang diperlukan dalam bisnis kucing ras seperti misalnya, sertifikat

menghamburkan uang sebanyak itu. Belum lagi biaya untuk makanannya dan perawatannya. Masalah bertambah saat kucing saya ingin kawin,” papar Lucky. Tak ingin mengecewakan peliharaannya itu. Lucky pun membeli dua kucing Maine Coon betina. Harganya tidak main-main, 50 juta rupiah. Kali ini, Lucky bukan tidak punya alasan. Selain tidak mungkin dikawinkan dengan kucing lokal yang ukurannya jauh lebih kecil,

Bisnis kucing Maine Coon sangat menguntungkan

Juga menyediakan binatang lain seperti buaya

82 / JUNI 2012/ TAHUN IV

BISNIS SELEB

keturunan,“ jelasnya. Jadi selain jelas asal-usul keturunannya, kucing-kucing Maine Coon Lucky pun bisa dijamin kesehatannya karena diperiksa secara rutin oleh dokter hewan. “Kalau dibandingkan dengan cattery lain, jelas mereka lebih bagus karena mereka lebih berpengalaman,” aku Lucky. “Tapi di cattery saya, meski kucing Maine Coon-nya biasa saja, mereka lebih tahan penyakit dan lebih adaptif dengan kondisi lingkungan,” tambahnya lagi. Itu sebabnya, Lucky menjamin kalau kucingnya bisa dimiliki oleh siapapun. “Maine Coon itu kan asalnya dari Kanada, daerah dingin. Jadi idealnya dipelihara di rumah yang ber-AC,” terang bintang sinetron Mutiara Hati ini. “Tapi kucing-kucing Maine Coon saya sejak kecil sudah saya biasakan untuk tidak terlalu sering tinggal di ruang ber-AC. Jadi mereka bisa merasa nyaman juga tinggal di rumah biasa!” tambahnya.

Untuk catter y-nya ini, Lucky sengaja menyewa rumah terpisah yang kemudian dilengkapi dengan kebutuhan cattery umumnya. Total, ia menghabiskan modal sekitar 100 juta untuk bisnisnya ini. Uniknya, meski disibukan dengan banyak kegiatan, Lucky terjun langsung mengurusi kucing-kucingnya. Bahkan selalu membidani kucing-kucingnya saat melahirkan. “Kalau mengandalkan orang lain kan kepeduliannya tidak mungkin sama,” paparnya. Di rumah catterynya, Lucky juga

memelihara beberapa hewan lain seperti ular, buaya, anjing pittbull, lintah sampai tomcat yang sempat menghebohkan itu. “Dulu sempat bisnis jual beli ular, tapi pasarnya ternyata sangat sempit!”

Soal pemasaran yang menyasar pangsa pasar menengah ke atas, pengagum Hatta Rajasa ini mengaku hanya menggunakan media online, sosial media dan jejaring sosial seperti Blackberry Messenger. “Itu saja sudah sangat efektif kok!” terangnya. Menurutnya pemasaran Maine Coon sangat dinamis karena kucing jenis ini sangat banyak peminatnya. “Baru lahir saja sudah langsung dibeli!” tambahnya lagi. Untuk pemasaran ini, Lucky memberi peluang menjadi reseller. “Siapapun bisa menjual kucing Maine Coon hasil ternakan saya kalau mau. Fee-nya 10% dari harga penjualan. Caranya mudah kok. Meng-upload foto kucing Maine Coon

lalu mendisplay-nya di BBM atau Facebook!” paparnya.

Lucky juga mengaku saat ini ia hanya tinggal menangguk untung bisnis Drialz Cattery miliknya. Catterynya ini sudah memiliki sekitar 40 kucing Maine Coon. Sebagian sudah laku dijual dan hanya beberapa ekor yang dijadikan indukan. “Kunci bisnis ini harus ulet, fokus dan lebih penting lagi, suka!” papar pria yang bersiap mencalonkan diri sebagai Bupati Cilacap ini. Teks/Foto: Imas Maslihah/Wendy Danoeatmadja

Koleksi hewan reptil

Sertifikat hewan piaraan

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV8383

@MajalahElshinta

Twitter: @majalahelshinta

Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain

dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV

okna wanto salim ‏ @okna_wu@MajalahElshinta majalah bulan ini emank blm terbit ya?? Kok sy cr2 diindomart blm ada sich? Infonya donk..Majels terbit setiap tanggal 25, kalau belum ada di Indomaret harap tunggu sebentar. Terimakasih

Portal Kesehatan ‏ @PortalKesehatan@MajalahElshinta Please promote us!Kami a/ portal yang memberikan informasi tentang kesehatan bagi masyarakat. Thank you!

Yoyo Suryo ‏ @erteyoyoGampang wirausaha RT @MajalahElshinta: Sejak baca Majels, beberapa kawan dah gak ikut demo buruh lagi, karena skrg sdh jadi wirausahawanSelamat menempuh bisnis baru…

waskito muhsin ‏ @waskitomuhsinPagi ini 26/4 Saya di Cilegon sudah dapat @MajalahElshinta edisi Mei 2012 Prospek Bisnis di Rumah inspiratif sekali. Thanks Info Peluangnya.

Hans Virgianto Then ‏ @hansvt_1809@MajalahElshinta untuk bln mei apa sdh bisa dibeli.. Di indomaret min. Tq:-)Untuk setiap bulannya terbit tanggal 25

Youth Entrepreneur ‏ @Youth_Preneur@MajalahElshinta Baca juga hasil liputan lengkap dari wisata bisnis InspiraTrip Bali yg penuh dengan foto2 ceria... http://bit.ly/JQRyZ1Banyak inspirasi bisnis bisa diraup di InspiraTrip. Silakan ikuti InspiraTrip berikutnya… Andremohha ‏ @Andremohha79@majalahelshinta _infoy bln depan kira2 bahas apa y..!Untuk kejutan maka bulan depan langsung dilihat edisi terbaru. Pasti up to date!

Ajat S Junaedi Salim ‏ @ajatposGa bilang-bilang @majalahelshinta memuat comment sy di Rubrik Majel MEI 2012. Skrg ga ke Indomaret, tp dikrm tiap bln ma Loper Koran :DBagi yang ingin berlangganan silakan kontak hotline: 021-93938019

Cokelat Kocok ‏ @CokelatKocok@MajalahElshinta Majalah Keren nih, sangat Inspiratif & Bagus

84 / JUNI 2012/ TAHUN IV

INFO UKM

Berburu Keuntungan Dari Gantungan

Permintaan gantungan baju terus

meningkat seiring menjamurnya laundry,

mal, distro, dan hotel. Setiap bulan,

produsen gantungan baju bisa mengantongi

omzet puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Tapi, persaingan usaha cukup ketat dengan

banyaknya produsen yang jumlahnya terus

bertambah dan juga banjir produk impor dari

China yang tentunya harganya jauh lebih

murah dan bervariasi bentuknya. Hal tersebut

diungkapkan oleh sejumlah pelaku usaha

gantungan baju yang ada di negeri ini. Salah

satunya, Joko Ibrahim. Pengusaha hanger

dengan nama Rajawali Hanger, yang berlokasi

di Ngunut LK II RT 03 RW 01, Tulung Agung,

Jawa Timur.

Saat ini, produksi gantungan baju Joko

mencapai 360.000 unit tiap bulannya.

Gantungan baju yang diproduksi Joko

merupakan hasil dari pengolahan logam.

Ada 12 macam hanger yang diproduksinya ;

hanger Suit dengan harga 560 rupiah perbuah,

Bigman seharga 585 rupiah perbuah, Strut

seharga 780 perbuah, Straw seharga 510

perbuah, Double Straw seharga 550 perbuah,

Hanger Baju seharga 8000 perlusin, Hanger

Joko Ibrahim

/ JUNI 2012/ TAHUN IV85

Hanger atau gantungan baju kelihatannya sepele, tapi tanpa benda ini pakaian menjadi tidak rapi dan keriput. Semakin ramainya usaha laundry menguntungkan bagi produsen hanger. Belum lagi permintaan hotel, butik sampai garmen. Joko Ibrahim meraup omset 360 ribu unit hanger setiap bulannya.

Celana seharga 8500 selusin, Hanger Jilbab

Rp. 8000 selusin, Hanger Dinding seharga

3500 perbuah, Hanger Jeans seharga 5000

perbuah, Hanger Celana Dalam seharga 5000

perbuah.

Joko Ibrahim memulai bisnis hanger sejak

tahun 2009. Dimulai dari menjual hanger kawat

hasil dari usaha calon mertuanya. Dengan

harga yang relatif murah, gantungan baju dari

kawat ini dipasarkan 8000 rupiah perlusin.

Barulah pada Mei 2009, dengan adanya

pesanan 250 unit dari sebuah laudry di Nusa

tenggara Barat, Joko mulai serius menggeluti

bisnis hanger ini. Modal awalnya 2,5 juta rupiah

untuk membeli mesin pencetak hanger yang

didapat dari mertuanya. Selain itu ditambah 5

juta untuk membeli dua ton gulungan kawat dan

bahan kimia untuk mewarnai hanger.

Walaupun bisnis hangernya sempat

mengalami sepi pesanan, tetapi setelah

melakukan strategi jemput bola yaitu dengan

mendatangi laundry lokal di Pati, Surabaya

dan kota-kota lain, akhirnya strateginya

membuahkan hasil. Selain Simply Fresh,

jaringan laundr y seper ti Mar tinizing Dr y

Cleaning juga memesan hanger buatannya.

Dalam waktu dua bulan, stok hanger di gudang

yang berjumlah 30.000 buah hampir habis.

Sampai kini, Simply Fresh yang berpusat di

Yogyakarta secara teratur memesan hanger

buatan Joko. Sejak saat itu, Joko memberi

label Rajawali Hanger di hanger buatannya.

Saat itu, Rajawali Hanger rutin memasok

8.000 hanger ke seluruh gerai Simply Fresh

setiap bulan. Begitu juga dengan laundry

Mar tinizing Dr y Cleaning yang memesan

2.000 unit setiap bulan. Pesanannya juga

datang dari puluhan laudry lain dan pembeli

ritel dari berbagai kota yang ada di Indonesia.

Tak hanya laundry, pemesan gantungan baju

juga datang dari pengelola hotel, toko plastik

hingga perusahaan garmen, maka tak heran

jika tiap bulannya Joko bisa menjual sampai

360.000 unit.

Pengepakan hanger Siap kirim ke berbagai daerah

86 / JUNI 2012/ TAHUN IV

INFO UKM

Sebagian transaksi yang dilakukan Joko

saat ini melalui online. Pembeli melakukan

pemesanan melalui email maupun telepon, lalu

barang dikirimkan setelah pembeli melakukan

pembayaran melalui transfer. Barang dikirim ke

alamat pembeli tanpa dipungut ongkos kirim

untuk penjualan tertentu. Sebelum melalui

internet, Joko mengaku harus mendatangi

calon pembeli satu per satu. Hasilnya pun tidak

optimal. Karena dalam satu hari, Joko hanya

mampu menjangkau 2-3 calon pembeli.

Setelah melalui internet, dalam sehari,

Joko bisa melayani belasan calon pembeli.

"Pembeli internet biasanya memesan barang

jauh lebih banyak dibandingkan dengan calon

pembeli yang bertemu langsung," katanya.

Lewat online pemasarannya menjangkau

seluruh Indonesia tersebar di kota-kota di

pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,Sulawesi,

Bali, NTB,NTT, Maluku bahkan sampai ke

Papua. Dia membandingkan, jika pembeli

biasanya hanya sekitar 5.000 hanger, pesanan

lewat internet biasanya hingga 10 ribu hanger.

"Kalau lewat internet, saya mematok paling

sedikit 1.000 hanger. Pembelian di bawah

itu, saya tidak mau," katanya. Setiap bulan, ia

menghabiskan 15 ton kawat. Padahal setiap

1 kg kawat bisa menghasilkan 3 lusin atau 36

hanger. Karena itu, dalam sebulan, Joko bisa

menghasilkan 540 ribu hanger.

Dengan modal kerja kira-kira 30 juta

perbulan yang dialokasikan untuk pembelian

kawat 2 ton/bulan, pembelian bahan plastik dan

kertas tube serta biaya coating/ pencelupan.

Joko yang sudah menggeluti usaha ini selama

empat tahun mengungkapkan, walaupun

harganya murah sekitar 500 rupiah perbuah,

tapi dengan volume pesanan yang sangat

banyak ia bisa memperoleh pendapatan hingga

400 juta per tahun dari bisnis gantungan

tersebut. Teks: Imas/Dari Berbagai

Sumber

Joko juga membuat hanger yang lebih

murah dengan menggunakan kawat yang lebih

kecil. Biasanya, hanger jenis ini dipasarkan

pada perusahaan-perusahaan jasa cuci

pakaian. Melalui penjualhanger.multiply.com,

ia mempromosikan dan memasarkan seluruh

produk yang ia buat. Mulai hanger kelas bawah

yang biasa digunakan perusahaan laundry

hingga gantungan baju.

Proses pengerjaan hanger

Berbagai jenis hanger

88 / JUNI 2012/ TAHUN IV

MEDIASI

BISNIS ESTAFETPeluang Meraup Untung

Ada beberapa bisnis yang harus ditinggal pemiliknya karena pindah ke luar kota, keluar negeri, atau mungkin meninggal dunia. Jika bisnis ini memiliki managemen bagus, juga brand yang sudah cukup kuat di kalangan konsumen, bukankah merupakan peluang sangat potensial diteruskan? Anda ingin berinvestasi untuk estafet bisnis seperti ini?

Teks: Imas Maslihah

Menurut saya bisnis terusan itu lebih baik daripada

harus membangun suatu bisnis dari awal, membangun

bisnis bukanlah hal yang mudah, butuh dana, pemikiran

dan kreativitas dalam membangunnya yang tidak mungkin

asal-asalan, asalkan dalam bisnis terusan ini memang dipi-

lih penerus bisnis yang mampu untuk meneruskannya. Bi-

asanya bisnis terusan ini banyak terjadi dalam suatu bisnis

keluarga, dimana bisnis terusan tersebut tidak langsung

dibebankan mentah-mentah kepada si penerus bisnis tetapi

melalui proses-proses pembelajaran, sehingga apabila si

calon penerus mengalami kesalahan bisa dikoreksi oleh si

pemilik bisnis sebelumnya yang bisa jadi orangtuanya.

ARIF HIDAYAH SIREGAR, DEPOK

/ JUNI 2012/ TAHUN IV89

Bisnis teru-

san itu bagus,

karena lebih flek-

sibel dalam pen-

gelolaan adminis-

trasinya, apalagi

jika bisnis yang

d i te r uskannya

itu sudah besar,

berupa perusa-

haan. Penerus

bisnis tidak perlu

repot membuat berkas awal perusahaan,

juga pemilik perusahaan tersebut hanya

tinggal memberikan manuver untuk memaju-

kan perusahaan yang dimilikinya kepada si

penerus bisnis.

DEVIANI.S.TYAS, JAKARTA

Bisnis teru-

san bagi saya bisa

memberi peluang

kepada pengusaha

atau pebisnis baru

untuk mengem-

bangkan usahanya,

sangat disayang-

kan kalau usaha

yang sudah mem-

punyai image di

mata masyarakat

terbengkalai kar-

ena kesibukan dari pengusaha tersebut. Leb-

ih baik usaha tersebut dialihkan atau dijual

kepada orang yang ingin mengelolanya, bagi

pengusaha yang meneruskan usaha terse-

but harus mengembangkan managemen dari

usaha tersebut agar lebih berkembang dan

maju.

MAYRINI, JAKARTA

Saya pribadi memang belum pernah melakukannya, tapi menu-

rut saya bisnis terusan cukup berpotensi dan simple, terlebih sebe-

lumnya bisnis yang diteruskan tersebut sudah berjalan dengan lan-

car, ibaratnya sang penerus bisnis tinggal memutar roda yang sudah

disiapkan dan dijalankan oleh sang pembuat bisnis. Dari segi islam

bisnis dagang memang salah satu upaya mencari rizki yang dilaku-

kan oleh nabi Muhammad SAW, di sebuah iklan menyebutkan ‘den-

gan bisnis maka anda telah menciptakan lapangan kerja’ kemudian

salah seorang motivator otak kanan (Ippho Santosa) memberikan

saran dalam berbisnis tak perlu mikir untuk besar dulu, yang pent-

ing laris dulu. Tentunya dibarengi dengan sedekah, dan shalat wajib

maupun shalat sunnah. Sedang menurut Bob Sadino; Kalau mau

bisnis, otak ditaruh di dengkul dulu. Karena jika di kepala nanti kebanyakan mikir, akhirnya

bisnisnya tidak jadi-jadi. Apapun jenisnya, apakah itu bisnis terusan atau membangun dari

awal,semuanya adalah cara yang mulia untuk mencari rizki.

AZRIEL HERDIAN, BEKASI

90 / JUNI 2012/ TAHUN IV

KONSULTASI

Psikologi BisnisDr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Jaminan Surat Berhargatiap bulan mungkin sudah diprediksikan. Inilah yang

akan menjadi dasar apakah dengan menambah

modal akan menambah keuntungan, karena dengan

menambah modal dari hasil pinjaman maka perlu

dipikirkan cicilan yang harus dibayar ditambah

dengan biaya operasional dari usaha yang semakin

besar. Kalau sudah ada hitungan yang jelas dan bisa

diprediksikan maka sebenarnya meminjam uang

dengan agunan hanya suatu jalan untuk mencapai

sukses yang lebih besar. Semoga bermanfaat.

Salam Sehat Jiwa

Ketika usaha ayah saya bangkrut, maka ayah

menggunakan surat sertifikat rumah untuk modal

awal lagi. Keberaniannya membawa hasil, karena

setelah setahun usahanya mampu bangkit kembali.

Saya ingin mengembangkan usaha warnet saya,

namun modal cekak. Saya punya mobil yang sudah

lunas angsurannya. Terpikir untuk menggunakan

BPKBnya sebagai tambahan modal, tapi saya

tidak berani takut tidak bisa mengembalikan. Dok

bagaimana caranya agar jiwa usaha saya seberani

jiwa usaha ayah saya?

Terimakasih,

Priyatna G

Jakarta

Pak Priyatna yang baik,

Keberanian berjiwa usaha juga

harus dibarengi dengan keterampilan

dan kejelian melihat situasi. Jangan

asal berani tetapi kemudian akhirnya

malah terjerumus dalam hutang

yang tidak selesai-selesai. Ketika

memutuskan untuk mengembangkan

usaha, pasti bapak sudah punya hitung-

hitungan tentang perjalanan kas

yang bapak dapat dari usaha

itu. Keuntungan per bulan sudah

jelas berapa dan harapan kenaikan

/ JUNI 2012/ TAHUN IV91

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan

solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda

terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau

email ke [email protected].

Setiap pergi ke mal saya jadi pusing, hampir di

setiap toko memasang diskon gede-gedean. Ada yang

nyaris 80% diskonnya. Secara nalar saja sepertinya

tidak mungkin, masak harganya tinggal 20%. Apa

mungkin harganya sudah dinaikkan dulu? Kadang

saya suka tertarik, karena pikir saya barang tersebut

bisa saya jual kembali dengan harga miring. Saya

akan tawarkan keuntungan lagi pada rekan-rekan

dengan membayar cicil misal 4 kali. Apakah ini

sebagai peluang Dok? Terimakasih jawabannya.

Nenny Tirana

Bandung

Bisnis Barang DiskonIbu Nenny yang baik,

Barang yang dijual diskon sudah jelas memang

harga jualnya saat itu adalah harga yang ditawarkan

sekaligus diskonnya. Ar tinya kalau diskon 80%

memang harga barang itu saat dijual adalah hanya

20%-nya dan pedagang tetap untung (dalam berbagai

ar tian). Kita tahu setiap barang yang dijual itu

punya margin keuntungan sendiri. Beberapa barang

misalnya bisa sampai 10-20x lipat harga produksinya.

Artinya sebuah barang dengan ongkos produksi

seharga 1000 rupiah, bisa dijual ke pasaran minimal

dengan harga 10 ribu rupiah. Ini tentunya untuk

menutupi biaya-biaya marketing, biaya operasional

toko dan juga nilai barang yang menurun karena

termakan usia. Jadi tidak usah heran kalau memang

ada diskon barang sudah 50% masih ditambah 20%

lagi, memang harga barang itu saat dibeli ibu memang

segitu. Ada juga penjual yang ingin segera mengganti

model barang yang dijual sehingga stok lama harus

segera habis, mereka biasanya bisa menjual barang

tanpa perlu untung yang penting balik modal dan

barang habis daripada dimakan tikus. Tapi tentunya

hal ini sudah diperhitungkan sejak awal berjualan.

Usaha yang ingin ibu lakukan bisa saja tetapi ingat

kalau usaha itu mengambil barang dari toko yang

biasa dikunjungi publik, akan sulit rasanya bersaing.

Point positif ibu hanyalah bisa mencicil saja. Saya

lebih menyarankan ibu belanja ke pusat grosir agar

mendapatkan harga yang murah dan barang model

terbaru, bukan model lama yang mungkin sudah

tidak sedang in lagi. Selamat mencoba. Salam Sehat

Jiwa

92 / JUNI 2012/ TAHUN IV

SENTRA BISNIS

Menelusuri sejarahnya, industri senapan angin di Cipacing telah berlangsung lebih satu abad. Menurut catatan Raden

Nata Dimadja adalah perintis pertama pembuatan senapan angin di Cipacing tahun 1854. Sampai awal 1960-an jumlah pengrajin senapan angin yang berada di desa Cikeruh dan Cipacing bisa dihitung dengan jari. Itu pun hanya terbatas pada jasa perbaikan atau bengkel senapan angin luar negeri. Karena hasil dari jasa perbaikan tidak mencukupi, para pengrajin memutuskan untuk membuat senapan angin sendiri.

Raden Sa’ud – cucu Raden Nata Dimaja - dan Raden Momon merupakan tokoh perintis pembuatan usaha senapan angin ini. Raden Saud dikenal masyarakat sebagai satu-satunya saksi sejarah industri Cipacing yang masih hidup hingga sekarang. Usahanya membuat senapan angin akhirnya diikuti warga Cikeruh. Hasilnya, antara tahun 1964 sampai 1967 jumlah pengrajin bertambah menjadi 12 orang. Kemudian dari tahun 1968 sampai 1970 pengrajin di Cikeruh menjadi 23

Usaha WarisanJaman Kolonial

Beberapa daerah di Jawa Barat, Bandung dan Sumedang yang

sejak dulu terkenal sebagai sentra pembuatan senapan angin

adalah Cipacing di Kabupaten Bandung dan Cikeruh di Kabupaten

Sumedang. Letak kedua sentra ini tidak terlalu jauh karena Cikeruh

memang daerah perbatasan kedua Kabupaten.

Produk senapan angin Senapan angin yang siap dikirim

Sentra Senapan Angin JABAR

/ JUNI 2012/ TAHUN IV93

orang dan di Cipacing mencapai sembilan orang.Puncak menjamurnya industri senapan di

Cipacing terjadi antara tahun 1981 sampai 1992. Disebabkan adanya alih profesi yang dilakukan para buruh. Setelah desa Cikeruh masuk dalam kecamatan Jatinangor, banyak buruh kemudian berganti profesi menjadi pengrajin senjata. Bagi mereka, pekerjaan ini ternyata lebih menggiurkan dibanding pergi merantau ke luar kota. Produk senapan angin made in Cikeruh dan Cipacing banyak dijajakan di sepanjang jalan Cileunyi, Bandung. Tak cuma itu di Bandung, pemasarannya juga menyebar ke seluruh Indonesia. Namun, di Cikeruh dan Cipacing pun, para produsen senapan angin banyak menjual langsung produksinya.

Satu diantara pengrajin senapan angin adalah Ade Supriatno Pipik. Usaha yang dikelolanya ini merupakan usaha turun-temurun dari keluarga. Ade - panggilan akrab laki-laki yang juga ahli merakit senjata api itu - adalah generasi ke 3 dalam usaha membuat senapan angin. Awalnya yang merintis usaha produksi senapan ini adalah kakeknya pada

jaman Hindia Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh ayahnya. Baru pada tahun 1982 usaha membuat senapan angin diteruskan oleh Ade.

Sekarang ini PD. PIPIK PUTRA yang dikelola Ade mempekerjakan 7 orang. Untuk masalah produksi, perbulan Ade bisa membuat 120 unit senapan angin. Harga perunitnya ada yang 500 ribu sampai 8 juta rupiah. “Untuk masalah keuntungan, rata-rata dari berbagai tipe senapan tadi saya hanya mengambil keuntungan bersih antara 10 sampai 12 %. Kalo penghasilan perbulan,rahasia. Cukuplah untuk menyekolahkan anak,” ungkap Ade sambil tertawa.

Sempat TiarapMenurut Ade, bisnis senapan angin ini sempat

tiarap saat masa Orde Baru. Ketatnya peraturan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah, membuat para produsen senapan angin selalu berhati-hati menjajakan dagangannya. Tapi itu belum seberapa dibanding kondisi sepi pembeli yang sempat dirasakan industri senapan angin beberapa tahun

Ade Supriatno Pipik pemilik PD. PIPIK PUTRA

94 / JUNI 2012/ TAHUN IV

SENTRA BISNIS

belakangan ini. Begitupun, Ade mengaku, saat ini kondisi bisnisnya kembali membaik.

Bahan utama membuat senapan angin adalah besi, kayu dan karet. Dijelaskan pula oleh Ade, kalau kategori senapan angin itu ada 3, yaitu senapan per (pegas), gas, dan pompa. Senapan angin yang mahal yang memakai gas. “Ini penemuan terbaru senapan angin memakai gas. Modelnya juga seperti senapan serbu di militer,” paparnya.

Untuk masalah pasar, senapan angin produksi dalam negeri sudah banyak diminati orang asing. Sedang untuk pasar dalam negeri kadang mengalami kuwalahan melayani pesanan. Senapan produksi Ade banyak dijual di daerah Bandung,

karena Bandung merupakan tujuan wisata. Bila hari Sabtu dan Minggu, maka di daerah Bandung misalnya Cihampelas - tempat paling ramai dikunjungi oleh wisatawan - banyak pedang kaki lima yang menjajakan senapan angin.

Untuk masalah merk, memang sengaja Ade yang punya naluri dagang tinggi ini, hampir semua senapan angin produksinya memakai merk-merk dari senapan produksi luar negeri. Juga tentang modifikasi bodi dari senapan angin tadi, Ade sengaja membuatnya beda dengan senapan angin produksi perusahaan lain. Meskipun secara fungsi kerjanya sama, ada yang memakai tenaga gas, pompa, dan juga per (pegas).

Untuk masalah promosi, Ade merasa masih kesulitan terbentur dana. Harapannya adalah adanya kepedulian pemerintah daerah. Karena usaha yang dikelola oleh Ade termasuk usaha UKM, jadi harus dibantu untuk masalah permodalan. Sedangkan untuk masalah konsumen yang mengambil senapan angin produksi Ade adalah toko-toko senapan yang pernah ia kenal saat ikut pameran. Teks/ Foto: Dody Handoko

Kayu untuk gagang senapan Saat proses bubut

Besi bahan mentah untuk laras senapan

Pengecekan tekanan angin senapan

SENTRA BISNIS

96 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Berangkat dari hobi ber-airsoftgun, Donny Hendaris dan Ari Malik akhirnya memutuskan untuk berbisnis. Yang menjadi pilihan

adalah bisnis seputaran hobi mereka. Seperti sudah umum diketahui, airsoft-gun memang makin marak peminatnya. Dan hobi yang satu ini, juga

TAKE OVER AIRSOFT

Modifikasi Harga Belasan Jutakomunitasnya, menyediakan peluang yang cukup menggiurkan.

Awalnya Donny dan Ari hanya sebatas berusaha memenuhi permintaan komunitas mereka soal pengadaan kebutuhan airsoft-gun. Lama-kelamaan, mereka memutuskan untuk menjadikan layanan mereka sebagai bisnis. “Kami berinisitif membuat workshop. Jadi awalnya workshop, untuk mendapatkan sesuatu atau men-develope sesuatu, mem-provide kebutuhan teman-teman, bukan murni bisnis,” ujar Donny. “Ada memang yang bisnis murni tapi kami berawal dari komunitas, jadi tidak benar-benar murni bisnis.” Donny juga mengakui, workshop-nya di Permata Hijau Mall bukan hanya untuk bisnis. “Jadi tempat ngumpul juga sih,” katanya sambil tertawa.

Ini memungkinkan karena untuk peralatan airsoft-gun yang utama, belum ada produsen lokal.

INFO

Donny dan Ari pengelola Take Over Airsoft

Airsoft gun banyak peminat

/ JUNI 2012/ TAHUN IV97

Bisnis komunitas memang mengasyikan. Bisnis yang kerap berangkat dari hobi ini ternyata juga menyimpan potensi keuntungan hingga belasan juta. Contohnya, Take Over Airsoft, bisnis berbasis komunitas yang makin marak ini.

Sedangkan untuk asesoris tertentu, produk lokal sudah tersedia. Namun Donny dan Ari cenderung lebih memilih produk-produk luar, misalnya China. “Ada istilah ACM ; All China Made. Kalau dihitung-hitung, harganya lebih murah dibanding jika kita, misalnya harus memproduksi sendiri. Kualitasnya juga lebih bagus dibanding lokal.” papar Ari. Begitupun untuk item-item tertentu yang spesifik – misalnya ukuran khusus, Donny dan Arry juga bersedia menyediakan dengan memproduksi sendiri. “Tapi itu untuk item yang memang sangat khusus ya,” tambah Donny.

Jadi, Take Over Airsoft yang berdiri sejak 2007 ini, selain menyediakan beragam asesoris, memang khusus menyediakan layanan seperti umumnya workshop. “Kami menyediakan layanan tunning, servis, modifikasi dan menyediakan gear!” ujar Donny. “Kalaupun ada yang butuh unit atau senjata, ya kita sediakan juga. Tapi biasanya kita ambil dari teman-teman juga. Jadi kami semacam hub-lah!”

Take Over juga melayani permintaan para newbie yang ingin memiliki peralatan airsoft-gun. Uniknya, Take Over tidak mematok harga. “Kami tidak ingin mematok para newbie, kami tidak mau begitu. Biasanya kami menanyakan dulu, budgetnya berapa. Sebab harga-harga airsoft-gun range-nya luas. Range untuk satu unit ada yang dua juta sampai 15 belas juta!” papar Donny. Selain itu, peralatan airsoft-gun juga beragam mutu dan jenis. “Ada yang lokal, ACM, ada yang buatan China tapi branded, ada buatan Taiwan atau Hongkong, ada yang secondary tapi dipakai oleh real-ops,

ada juga yang original, asli dipakai oleh real-ops,” lanjutnya. Uniknya, ada beberapa jenis airsofter ; mereka yang memang suka berperang-perangan, kolektor, geardo, atau hanya suka mengutak-atik bahkan atlet serius yang menekuni tembak reaksi. Perbedaan ini membuat bisnis airsoft-gun makin berkembang karena kebutuhan masing-masing airsofter ini relatif berbeda. Untuk modifikasi, Take Over pernah menangani modifikasi seharga 17 juta.

Untuk memberi pelayanan lebih, Take Over juga selalu berusaha menyediakan gear atau peralatan yang diinginkan konsumennya. Selain itu, “Kami juga berusaha untuk menjadi trend-setter,” papar Donny. “Artinya, menciptakan trend yang kemudian diterima oleh kalangan airsofter. Tahun 2008-1009 kami menjadi trendsetter soal modifikasi unit!” lanjutnya. “Kita memang harus jeli melihat apa yang diinginkan pasar ya. Biasanya kami memantau lewat forum-forum komunitas airsofter di dalam atau luar negeri.”

Kendala bisnis ini mungkin pada legalitas airsoft yang masih diperdebatkan. Untunglah kini sudah ada Federasi Airsoft-gun Indonesia (FAI) yang berusaha membuat airsoft-gun menjadi olahraga sendiri. “Federasi ini Pengurus Besarnya di Bandung dan kami berusaha agar kegiatan ini diakui sebagai olahraga sendiri,” papar Donny yang menjadi Ketua Pengurus Daerah DKI Jakarta. Anggota FAI adalah klub-klub airsoft-gun, bukan perorangan. Anda yang tertarik, bisa menyambangi workshop Take Over di ITC Permata Hijau. Wendy Danoeatmadja

Perlengkapan dan aksesoris

92 / JUNI 2012/ TAHUN IV

FILE

92 / MARET 2012/ TAHUN IV

FILE

Selama 40 tahun Ajinomoto telah menjadi bumbu masak andalan di dapur Ibu-Ibu Indonesia. Perusahaan ini terus berusaha untuk memenuhi komitmen dalam memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang makanan dan kesehatan secara global guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Ajinomoto dan Dapur Umami adalah mendatangi SMK-SMK diantaranya SMKN 27 Jakarta, untuk mensosialisasikan bahwa MSG itu aman. Dengan mengusung tema besar “Mari Tahu MSG”, Ajinomoto mengajak siswa SMK untuk lebih mengenal MSG, mulai dari bahan hingga fungsinya.Choen/Foto: Dok. Ajinomoto

ACI Gelar Seminar Anak

AJI-NO-MOTO Goes to School

Lantik RWK, Dirikan Koperasi

Bupati Kabupaten Kuningan, H. Aang Hamid Suganda secara resmi melantik kepengurusan baru Rukun Wargi Kuningan (RWK) se-Jabodetabek masa bhakti 2012-2016 bertempat di auditorium gedung Cawang Kencana, Jakarta (11/05). Drs Sudar Siandes selaku Ketua Umum baru mengatakan, dalam waktu dekat ia akan membangun koperasi yang berfungsi untuk mengayomi masyarakat Kuningan khususnya para pedagang yang ada di wilayah Jabodetabek. “Mereka berwiraswasta seperti pedagang indomie, bubur, ketoprak dan lainnya. Nantinya mereka akan mengambil bahan ke koperasi,” ujarnya. Choen/Foto: Dok. RWK

Keluarga besar Autism Care Indonesia (ACI) menggelar seminar bertemakan “Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak” bertempat di Aula Pendidikan Widuri Jl. Gunung Balong 1 / 2 Lebak Bulus III Jakarta Selatan. Acara yang terselenggara oleh Yayasan Cinta Harapan Indonesia ini dihadiri oleh para orangtua dari anak – anak berkebutuhan khusus (ABK), relawan, therapist, pengurus dan para donator berjumlah sekitar 50 orang. Dalam kesempatan ini, hadir pula Dr. Anna Tjandrayani, SpA sebagai pembicara seminar. “Jumlah anak yang kami bantu, lebih 100 anak di 5 lokasi klinik kami. Kami berencana akan membangun

46 klinik di berbagai kota,” imbuh Aji Widowati, Ketua Pengurus ACI. Choen/Foto: Dok. ACI

/ JUNI 2012/ TAHUN IV93 / MARET 2012/ TAHUN IV93

Sidomuncul

Mari Berwisata di Negeri SendiriSidomuncul melalui produk unggulan Kuku Bima Energi meluncurkan iklan terbarunya dengan tiga versi yang ber temakan “Mari Berwisata di Negeri Sendiri” Bertempat di XXI Club Djakarta Theater, Senin, (30/5) acara dibuka dengan menampilkan Tarian Cakalele dari Maluku dan akan diteruskan dengan pemutaran iklan terbaru Kuku Bima Energi dengan tiga versi yaitu Maluku, Sumatera Utara dan Labuan Bajo II. Acara ini menghadirkan pembicara diantaranya; Irwan Hidayat, Dirut PT Sidomuncul, Arswendo Atmowiloto dan Butet Kertaredjasa, Ben Mboi dan lain.

Launching Fourties Resto Wine House

KTV Kemang Perubahan dan tuntutan gaya hidup modern

terlihat dalam hal menikmati sajian makanan dan minuman, perlu kualitas terbaik untuk memenuhi selera tinggi mereka. Oleh karenanya, hadir Fourties Resto Wine House KTV Kemang sebagai restauran high end terlengkap yang memiliki Hip Lounge, Wine House dan Karaoke KTV, dilaunching pada 27 April 2012. Resto ini merupakan tempat yang trendi dan seru untuk menikmati makanan dan minuman terbaik serta entertainment berkelas dengan suasana modern nan elegan.Teks & Foto : Choen

PT. Mazda Motor Indonesia (MMI) resmi

memperkenalkan varian crossover All New Mazda

CX-5 di Indonesia dengan dua varian yaitu All New

Mazda CX-5 Sport seharga Rp. 375 juta dan All

New Mazda CX-5 Touring seharga Rp. 410 juta.

“All New Mazda CX-5 diharapkan dapat memuaskan

keinginan pelanggan Mazda Indonesia yang

membutuhkan kendaraan tangguh, desain stylish

dan irit bahan bakar,” kata Presiden Direktur PT

Mazda Motor Indonesia Keizo Okue.

Launching All New Mazda CX 5

Irit Bahan Bakar

INFO FRANCHISE

100 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Bukan tanpa alasan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mencanangkan stra­tegi waralaba Indonesia go international.

Ini adalah strategi yang bila dikaji lebih dalam mengarah pada soal eksistensi Indonesia sebagai bangsa, bukan hanya peningkatan ekonomi. Jika benar, ini tentu memiliki dasar pemikiran sendiri.

Franchise, harus diakui, merupakan strategi bisnis paling sukses di dunia. Sebabnya sederhana. Bisnis bisa dimiliki tanpa susah payah dengan jaminan nama baik dan jaringan yang dimiliki si pemilik waralaba. Siapa sih, yang mau bersusah payah membangun istana pasir di tepaian pantai, jika bisa membangun istana bamboo di daratan? Tentu san ini hanya gambaran. Karena istana pasir – terutama yang indah, mampu mengundang decak kagum juga.

Tapi bisnis memang bukan soal membangun istana pasir – yang meski indah tetap rentan terhadap air. Bisnis adalah soal masa depan dan pertaruhan di dalamnya. Jadi wajar jika pengusaha

Franchise Internasional Adalah Eksistensi

pemula, lebih suka meminimalisir kegagalan dengan memilih franchise yang notabene sudah terbayang – belum terlihat, masa depannya itu. Apakah franchise menjamin kesuksesan? Tidak juga. Tingkat kegagalan franchise di Indonesia mencapai 40%. Bandingkan dengan tingkat kegagalan franchise di Amerika yang hanya 10%. Sebabnya beragam. Bisa dari sisi pewaralaba (franchisor), bisa dari sisi terwaralaba (franchisee).

/ JUNI 2012/ TAHUN IV101

Mengapa franchise lokal merasa perlu bersaing di tingkat nasional disbanding terjun langsung ke pasar global? Apa keuntungan menyasar pasar global

tanpa terbebani iming-iming pasar lokal?

Nah, lalu mengapa di Indonesia franchise tetap berkembang pesat meski keberhasilannya hanya sedikit berbeda dari fifty-fifty? Jawabannya sederhana. Franchise yang disasar ternyata bukan franchise lokal, tapi franchise internasional. Masyarakat, ternyata masih tetap percaya pada kualitas franchise luar. Namun ini bukan patokan jika kita bicara mengenai muatan bisnisnya. Bila muatan bisnisnya memang muatan lokal – kuliner tradisional misalnya, maka masyarakat, tentu saja, memilih franchise lokal.

Jadi, semua ini masih soal pilihan. Bisnis apa dan dari mana. Jika ada yang dari luar, ya pilihlah yang dari luar saja. Beberapa franchise nasional minimarket misalnya, sekarang digempur oleh franchise sejenis dari luar. Hal yang sama juga dialami oleh franchise­franchise di sektor lain. Di titik ini, kebutuhan franchise lokal untuk go­internasional menjadi penting. Apalagi lemahnya regulasi pemerintah soal franchise internasional, membuat franchise lokal tidak punya pilihan selain “balas” menjajah pasar luar.

Dalam buku Creative Business Idea, Joewono menulis bahwa franchise lokal yang go international berada pada fase speeding­up. Franchise ini telah memenangkan lomba di tingkat lokal dan merasa harus ikut lomba di tingkat yang lebih luas dengan beberapa tujuan. Artinya, keuntungan ekonomi bukan satu­satunya alasan mengapa sebuah franchise membidik pasar luar negeri. Tidak sesederhana itu. Banyak motivasi lain, misalnya mencari tolok ukur kualitas yang lebih tinggi. Mampu menjawab tantangan ini, membuat franchise lokal tidak hanya akan membesar pundi­pundinya namun juga mendapat pengakuan global.

Inilah yang diinginkan pemerintah. Artinya, jika sudah memenuhi standar sebagai franchise yang baik dan berkualitas, mengapa harus menunggu untuk punya puluhan atau ratusan franchisee di dalam negeri? Kenapa tidak menjajal pasar yang lebih luas di luar sana? Sebab, bukti menunjukan, banyak franchise luar yang masuk ke Indonesia ternyata tidak punya banyak franchisee di negera

asal mereka. Mereka menyasar pasar luar bukan karena mereka tidak mampu menyasar pasar dalam negeri, tapi karena keberhasilan berkompetisi dalam segi kualitas di tingkat global memberi mereka eksistensi global yang otomatis membuat mereka diterima di pasar manapun!

Ini memang skenario ideal. Tapi bukan tidak mungkin dilakukan oleh wirausaha Indonesia jika mereka memang ingin mengubah paradigma. Sekali lagi, kualitas sebuah franchise tidak ditentukan oleh berapa banyak mereka mampu menjual franchise mereka di dalam negeri. Sebab, laku­tidaknya sebuah franchise juga ditentukan oleh jenis usaha. Franchise di bentuk usaha umum seperti minimarket, memang menarik banyak pembeli. Berbeda dengan franchise di bentuk usaha khusus yang berhubungan dengan minat atau hobi, misalnya. Padahal, kualitas keduanya bisa sama. Jadi, sekali lagi ini memang soal cara pandang terhadap pasar.

Apakah usaha Anda bersiap untuk menjalankan strategi franchise? Apakah pasar luar negeri menerbitkan air liur Anda? Terjunlah ke sana. Jika gagal, Anda masih punya pasar lokal yang menanti untuk didatangi. Bedanya, Anda telah memiliki standra kualitas yang lebih di banding pesaing­pesaing lokal Anda. Cukup masuk akal? Memang akan banyak kendala dan usaha. Tapi itulah inti dari wirausaha bukan? Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber

102

KONSULTASI

/ JUNI 2012/ TAHUN IV

Niam Muiz, Msc, MPsiIa adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Subsidi Silang Bisnis

Tanya:

Facebook, google adalah orang yang

sukses mengibarkan bendera bisnisnya,

meskipun produknya digratiskan. Omsetnya

juga sangat besar. Pak Niam, mungkin tidak

kalau kita menerapkan strategi ini di bisnis

yang basisnya non internet? Terima kasih.

Hendro, Bogor.

Jawab:

Di Indonesia ini ada ratusan koran dan

majalah gratis – dengan strategi persis plek-

plek-plek dengan facebook dan google- yang

gratis. Darimana income mereka?! Bukan

dari jual majalah itu, tapi dari para pengiklan.

Jadi konsumen sih gratis. Anda juga bisa

bikin “pasar malam” gratis buat pengunjung-

nya, dengan disponsori oleh beberapa pihak.

Sebutlah, Anda mau bikin Training NLP GRA-

TIS (di Jakarta, biayanya bisa sampai 2 juta/

org), tapi sponsornya banyak dan sponsor

itulah yang bayar Anda.

Nah, Anda mau buka bisnis tambal ban

gratis ?! Bisa saja, selama ada sponsor yang

berminat. Syaratnya, sponsornya bisa tidak

ada hubungan dengan tambal-menambal.

Sebuah produk kopi instant misalnya, siapa

tahu berminat mensponsori bisnis tambal

ban Anda. Hehehe… Tapi ini serius loh!

Foto: Ist

/ JUNI 2012/ TAHUN IV103

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

Tanya:

Pak Niam, ide bisnis saya banyak. Meli-

hat peluang kuliner, saya tertarik. Ketika ada

bisnis baru yang non kuliner tapi prospeknya

bagus, saya juga tertarik. Begitu seterus-

nya. Bisnis apa yang harus saya pilih? Bobi,

Tegal

Jawab:

Yang harus Anda lakukan adalah cek

kompetensi Anda. Di area mana Anda mera-

sa lebih enjoy. Kalau Anda lebih mampu dan

suka dalam bisnis kuliner, maka berarti itu

yang harus dijalankan. Anda jangan melaku-

kan sesuatu yang Anda sendiri tidak mampu

melakukannya. Anda tak mengerti soal bisnis

meubel dan Anda juga tak suka dengan dunia

itu misalnya, maka saya sarankan Anda men-

jauhlah dari sana. Pilihlah bisnis yang me-

nyenangkan, karena dengan itu Anda akan

semakin kreatif. Kalau Anda sudah menemu-

kan kecocokan antara kompetensi dan bisnis

yang akan dijalankan, juga penting dilakukan

adalah Anda harus fokus. Fokuslah dengan

pilihan Anda! Foto: Ist

Pilih-Pilih Bisnis

Bertajuk We Care Share For Indonesia

– Ayo Gabung ke Donor Darah ,

Majalah Story bekerjasama dengan

The New You menggelar aksi kamanusiaan

berupa donor darah. Rencananya kegiatan ini

akan dilakukan di beberapa daerah seperti

Lampung, Pontianak, Bandung, Banjarmasin,

Solo, Tangerang dan Jakarta. Pada tanggal

10 Mei 2012, dengan menggandeng

Binus Center, acara ini pun telah sukses

diselenggarakan di dua tempat sekaligus,

Binus Center Syahdan Palmerah dan Binus

Center Grogol. “Kegiatan ini merupakan salah

satu program yang bertujuan untuk mencari

donator untuk empat lembaga sosial, BPY,

Semangat Maju Indonesia Baru, Yayasan

Sepakat Kar ya Utama dan Autism Care

Indonesia,” ujar Zulfikar Alimudin, selaku

Ketua Pembina Yayasan Cinta Harapan

Indonesia. Teks: Choen/ Foto: Dok. Mj. Story

Donor Darah Majalah Story

& The New You

FILE

POJOK ELSHINTA

104 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Seminar - Talkshow Bisnis

BISNIS UNGGUL MODAL DENGKULBISNIS UNGGUL

MODAL DENGKUL“Pindahkan otak ke dengkul!”

Inilah teori bisnis Bob Sadino. Maksudnya supaya tidak terlalu banyak berfikir dan bertimbang dalam memulai membuka bisnis.

Kata kuncinya adalah ;

“Lakukan sekarang juga!”Lalu bagaimana dengan modal?

Ternyata passion plus semangat adalah urutan utama. Bukan modal. Banyak pengusaha sukses berawal dari nol, alias modal dengkul.

Proses menjadi sukses, itulah yang terpenting.

Henky Eko Sriyantono (Bakso Malang Cak Eko)

Brian Yaputra (Ezztu Glass Art)

Riezka Rahmatiana (Justmine Pisang Ijo)

Majalah ELSHINTA menyelenggarakan Seminar – Talkshow Bisnis memaparkan rahasia sukses para pengusaha Peraih Anugerah Majels 2011

/ JUNI 2012/ TAHUN IV105

Inspirasi berbagi sukses ini juga diperkuat dengan pencerahan motivasi oleh pakar bisnis

Niam Muiz, PresDir. PT. Inspira Consulting, Pengasuh Rubrik Konsultasi di Majalah ELSHINTA.

Bergegaslah karena tempat sangat terbatas!Pendaftaran dan Informasi : Natalia Risma 021- 94568007 /081282350407

Zulfikar Alimudin, Motivator dan Penulis Buku ‘The New You’

Deddy Yudiant, Motivator dan Penulis Buku ‘Mabok Bisnis’

CATAT WAKTU dan TEMPATNYA!

Tempat : Amos Cozy Hotel & Convention Hall Melawai Raya, Jakarta SelatanWaktu : Senin, 25 Juni 2012Pukul : 09.00 - 17.00Investasi : Peserta - Rp 500. 000 Stand - Rp 750.000. (Untuk memperkenalkan Bisnis /Produk Anda)

Paket Peserta dan Stand - Rp 1.000.000.

Peserta mendapat goody-bag, sertifikat dan berkesempatan meraih Door Prize menarik!

POJOK ELSHINTA

106 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Bakso Cak Eko

Membuka usaha sejak 2005, kini usaha Bakso Cak Eko, yang ia franchisekan telah tersebar di berbagai kota seperti, Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok, Banda Aceh, hingga Kutai, Kalimantan, jumlah total outlet sebanyak 155 buah dengan pertumbuhan sekitar 3 cabang baru perbulannya. Sukses lulusan Teknil Sipil ini tak diukurnya lewat pundi-pundi uang yang ia dapatkan. Namun, ia menganggap bahwa lewat 155 outletnya tersebut, berarti ia sukses untuk membuka lapangan usaha dan memicu pertumbuhan wirausaha di tanah air.

Nara Sumber Seminar Bisnis

Bisnis Unggul Modal Dengkul

Brian Yaputra-Kaca Patri

Di kalangan dunia property, nama Brian Yaputra sudah tak asing lagi. Pria kelahiran Semarang, 12 Agustus 1947 itu memang dikenal sebagai pionir dalam bisnis kaca patri di Indonesia. Sejak melancong ke kota Byzantium, Turki di tahun 1980, Brian terpesona dengan keindahan kota tersebut yang sarat dengan kaca-kaca patri. Brian yang berkecimpung di bisnis peralatan elektronik rumah tangga merk Orbit milik keluarganya, merasa

menemukan passion pada bisnis kaca patri. 30 tahun dijalani telah membuahkan karya cipta dari Masjid Al-Mahri di kawasan Cinere hingga masjid di Cape Town, Afrika Selatan, termasuk gereja dan bangunan di berbagai daerah dan negara-negara lainnya.

Justmine Pisang Ijo – Riezka Rachmatiana Menu makanan asal Makassar dengan bahan dasar pisang berbalut

tepung berwarna hijau ini sukses dipasarkan Riezka Rahmatiana. Perempuan muda berusia 24 tahun ini sanggup meraup omzet mencapai Rp 850 juta dari hasil jualan pisang ijo dengan merek dagang JustMine. Padahal, saat memulai usaha pada 2007, dia hanya merogoh koceknya Rp 2 juta. Modal tersebut kemudian habis dibelanjakannya untuk membuat etalase kecil serta bahan-bahan pembuat pisang ijo. Gerainya tak hanya tersebar dikawasan pulau Jawa, namun sudah merambah dari wilayah Sabang hingga Merauke.

Tiga pengusaha sukses ini adalah penerima Anugerah Majels 2011. Sebagai favorit, tentu pembaca ingin mendapat bagian ilmu atau pengalamannya. Seminar Bisnis Majalah Elshinta

menjadi ajang yang tepat untuk sharing. Kesempatan yang tak boleh disia-siakan!

POJOK ELSHINTA

94 / MARET 2012/ TAHUN IV

108 / JUNI 2012/ TAHUN IV

POTENSI DAERAH

Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu

terletak di antara: 2o52’ – 3o47’ Lintang

Selatan dan 115o15’ – 116o04’ Bujur

Timur. Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah

satu kabupaten dari 13 kabupaten dan kota di

Provinsi Kalimantan Selatan. Terletak persis

KABUPATEN TANAH BUMBU

Alam Kaya Rindu InvestasiKabupaten di ujung tenggara

Pulau Kalimantan ini alamnya begitu kaya. Selain terkenal

sebagai sentra tambang batubara, masih banyak

potensi yang bisa digali di sini. Pilihannya beragam ; dari

jagung, kelapa hingga ikan gabus. Belum lagi potensi

wisata yang masih menunggu investasi. Seperti namanya,

kabupaten ini menanti investasi untuk meraup

lezatnya keuntungan.

108 / JUNI 2012/ TAHUN IV

/ JUNI 2012/ TAHUN IV109

Alam Kaya Rindu Investasidi ujung tenggara Pulau Kalimantan, wilayah

Kabupaten Tanah Bumbu berbatasan dengan

Kabupaten Kotabaru di sebelah utara dan timur,

Laut Jawa di sebelah selatan dan Kabupaten

Banjar dan Kabupaten Tanah Laut di sebelah

barat.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV109

110 / JUNI 2012/ TAHUN IV

POTENSI DAERAH

Kabupaten yang beribukota di Batulicin

ini memiliki 10 kecamatan yaitu Kecamatan

Kusan Hilir, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu,

Batulicin, Karang Bintang, Simpang Empat,

Mantewe, Kuranji dan Angsana. Lima kecamatan

terakhir merupakan kecamatan dari pemekaran

pada pertengahan 2005 lalu. Kecamatan

Kusan Hulu merupakan kecamatan terluas yang

mencakup 31,76 persen dari luas keseluruhan

Kabupaten Tanah Bumbu. Sedangkan

Kecamatan Kuranji memiliki luas

wilayah terkecil sebesar 110,42

km2 atau hanya 2,18 persen

dari wilayah Kabupaten

Tanah Bumbu. Berturut-

turut dari kecamatan terluas

setelah Kusan Hulu adalah

Mantewe, Satui, Kusan Hilir,

Sungai Loban, Simpang Empat,

Angsana, Batulicin, Karang Bintang

dan Kuranji.

Kabupaten Tanah Bumbu

memiliki luas wilayah 5.066,96

km2 atau 13,50 persen dari total luas

Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil Sensus 2010

jumlah penduduknya mencapai. Angka 267.913

jiwa. Kabupaten ini merupakan pemekaran

dari Kabupaten Kotabaru. Berdiri dengan dasar

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1972 tanggal 20

Maret 1972 tentang Pembentukan Kabupaten

Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di

Provinsi Kalimantan Selatan.

Dari Jagung Hingga KelapaBidang pertanian Kabupaten Tanah Bumbu

menyediakan potensi dalam bentuk pertanian

jagung dan ubi. Kedua komoditas ini merupakan

Industri kopra Jagung yang subur

/ JUNI 2012/ TAHUN IV111

produk unggulan yang makin dikembangkan.

Komoditas kelapa memenuhi kriteria sebagai

produk unggulan, terutama karena diperkirakan

mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah

besar yaitu 9.776 orang, dengan volume

produksi 7.480 ton senilai Rp. 1.735.000.000,-.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal,

pemasaran kelapa telah menjangkau wilayah

Kalimantan Selatan dan sekitarnya, sementara

bibit yang digunakan berasal dari daerah lokal

dengan jumlah ketersediaan cukup. Kecamatan

yang sangat potensial adalah Kecamatan Kusai

Hilir dan Satui

Tingkat pertumbuhan produksi kelapa

diper kirakan rata-rata mencapai 9% pertahun.

Komoditas kelapa memiliki kemanfaatan yang

amat tinggi sehingga memiliki keterkaitan hulu

hilir yang tinggi pula. Pemanfaatannya antara

lain dipergunakan untuk membuat kopra sebagai

bahan minyak goreng serta bumbu masak.

Industri hilir yang bisa dikembangkan

dari hasil perkebunan kelapa adalah industri

Nata de Coco. Bahan sisa seperti tempurung

kelapa dipergunakan untuk memasok industri

kerajinan. Lidi ber fungsi untuk membuat sapu

lidi sedangkan sabut kelapa dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku industri kerajinan sapu.

Komoditas karet merupakan komoditas

unggulan selain kelapa sawit di Kabupaten

Tanah Bumbu. Di Tanah Bumbu terdapat kebun

karet seluas 235.490 Ha, dengan komposisi

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 93.992

Ha, Tanaman Menghasilkan (TM) : 100.904 Ha

dan Tanaman Tua/Rusak (TT/TR) : 31.094 Ha.

Dari luas areal tanaman tua/rusak tersebut

secara teknis diperkirakan jumlah tegakan

11.793.840 batang (rata-rata 360 batang/ha).

Jumlah log kayu karet 1.107.1752 m2 (1.818

batang ekivalen 1 M3 kayu karet), jumlah kayu

gergajian 787.589 M3 (potensi kayu karet

gergajian rata-rata 43.5 M3/hektar).

Program peremajaan karet tua dikombinasikan

dengan budaya setempat (berladang), tanaman

sela padi/palawija dan atau tanaman kehutanan

(sengon). Lahan masih tersedia dengan mencabut

kembali ijin-ijin arahan/lokasi untuk perusahaan

yang tidak serius serta melalui pola kemitraan

guna mengakomodir lahan-lahan milik masyarakat

sekitar perusahaan. Total Produksi selama tahun

2007 kedua komoditi ini mampu menghasilkan

10.434.18 Ton Karet Mentah. Kecamatan yang

sangat potensial adalah Kecamatan Kusan Hulu,

Sungai Loban dan Satui.

Sari kelapa

Ikan gabus

112 / JUNI 2012/ TAHUN IV

POTENSI DAERAH

Perikanan dan PeternakanPeluang pengembangan investasi di sektor

Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Tanah

Bumbu memiliki prospek yang sangat cerah, hal

ini dikarenakan secara alami Kabupaten Tanah

Bumbu memiliki wilayah pesisir dan laut yang

cukup luas. Beberapa peluang pengembangan

investasi yang layak dikembangkan antara lain

usaha budidaya udang windu, budidaya rumput

laut, budidaya ikan kerapu, industri pembekuan

ikan dan cold storage, industri terasi udang,

industri pengolahan ikan asin, dan industri

konstruksi kapal penangkap ikan.

Pemandangan laut yang indah

Tradisi masyakat Tanah Bumbu, Kalimantan

/ JUNI 2012/ TAHUN IV113

Dengan ketersediaan SDM yang mencukupi,

terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga

kerja dan ketersediaan infrastruktur yang

memadai seperti jaringan jalan dan pelabuhan

serta infrastruktur lainnya. Maka peluang

keberhasilan investasi sektor kelautan dan

perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu menjadi

sangat besar. Besarnya potensi perikanan

Kabupaten Tanah Bumbu menjadikan subsektor

perikanan, yang memiliki nilai cukup strategis

dalam peta perekonomian daerah maupun antar

kabupaten.

Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tanah

Bumbu paling tidak memiliki satu potensi

perikanan- potensi perikanan perairan laut,

perairan umum atau budidaya. Tahun 2007 saja,

total produksi perikanan Tanah Bumbu sebesar

38.974.79 ton. Sebesar 96.20% merupakan

produksi perairan laut. Kecamatan yang

memiliki tingkat produksi perikanan terbanyak

adalah Simpang Empat, sebesar 9.587.20

ton. Sementara itu, produksi perikanan umum

paling besar dari jenis ikan gabus. Tahun 2006

produksinya mencapai 121.30 ton.

Jenis ternak besar terbanyak di Kabupaten

Tanah Bumbu pada tahun 2006 berupa ternak

sapi yang mencapai 29.303 ekor, yang sebagian

besar berada di Kecamatan Sungai Loban.

Sedangkan jenis unggas terbesarnya berupa

ternak ayam buras, ayam ras dan itik. Kecamatan

Sungai Loban merupakan daerah potensial untuk

kegiatan peternakan, dimana populasi sapi dan

ayam buras terbesar berada di daerah tersebut.

Bukan Hanya BatubaraKabupaten Tanah Bumbu memang masih

identik dengan komoditas batubara. Usaha

pengelolaan tambang batubara baik dalam skala

kecil maupun besar, sangat diminati. Padahal

selain batubara, Kabupaten Tanah Bumbu juga

memiliki potensi bahan tambang lain yang sangat Acara adat di pantai

114 / JUNI 2012/ TAHUN IV

POTENSI DAERAH

berpotensi untuk dikembangkan.

Sebut saja kromit, batu gamping,

kaolin, pasir kuarsa, marmer,

posfat, peridotit, dan andesit.

Untuk bahan-bahan tambang ini,

peminatnya masih sedikit sehingga

peluang investasi masih terbuka

lebar. Apalagi permintaan bahan

tambang untuk kebutuhan luar negeri

cenderung naik setiap tahun.

Secara umum, komoditas batu-

bara kandungan kalori tinggi dapat

langsung dijual dalam bentuk bahan

mentah. Permintaan bahan tambang

ini memang masih sangat tinggi.

Batubara kualitas rendah dapat

ditingkatkan nilai tambahnya menjadi

briket batubara. Ini merupakan

peluang investasi lain yang bisa

dikembangkan sebagai industry hilir

per tambangan.

114 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Hotel penginapan bagi turis

Tambang batu bara Tanah Bumbu

Saya Wahyu Liz Adaideaja, seorang Pakar. Lebih tepatnya pakar makan tanaman. Lahir 23 Juni. Hari pasaran Senin Kliwon, oleh karena itu julukannya seperti artis Korea, Coy Siwon (Cowok Yogya lahir Senin kliWon). Coy Siwon personil SuJu, saya sendiri memang termasuk Suju, Suka Jualan.Zodiak saya unik, Zodiak Payung Sebelum Hujan, itu karena saya lahir di Kota Plesetan, Zodiakarta Hadiningrat. CanCer, yg berarti Canda Ceria, Cantai tapi Cerius.

Prestasi waktu TK adalah lulus dengan predikat Ciumlaugh, ketawa-ketawa diciumin..Waktu SD juara Lompat Jauh.. jauh dari harapan.Saya meraih penghargaan Inspirasi Indonesia Sejati tahun 2011, dan ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) tahun 2012 dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia..

Latar Belakang Buku EmperpreneurDulu, Rafles menulis History of Java, dan hari ini saya merilis buku yang isinya Hi Hi Hi story of Java. judulnya emperpreneur. Buku Plesetan motivasi wirausaha.Saya bukan titisan Rafles. tapi bercita-cita jadi Rafles, Raja Flesetan.

Buku ini Berisi, eh lebih tepatnya BerisiK, banyak hal diungkapkan, antara lain :--BisNis yg awalnya Bisik-bisik manis..--Rahasia mencari wangsit di lapangan, yakni wangsit

sepakbola--makna yang dalam dan bikin malu dari kata-kata:

Gadai Pasti Berlalu--Rahasia mesin 4 tak pada delman--Makanan Shakespeare yg membuatnya punya ide

cemerlang--Memaknai Halangan dan Rem Tangan dalam berbisnis--Mengapa tiap orang wajib jualan kaos, karena beKaos.

Manfaat:--menjadikan Senin tidak mboSenin--mengatasi Serangan Umum Sabtu Macet--mengatasi kesedihan dengan metode Keep Less Sad

(kepleset)--Hidup penuh IDE never DIE

Bagaimana cara menikmati buku ini:Anda bisa sambil menikmati camilan atau cepuluh, minum kopi. Dan menikmati tiap kata-kata dari buku ini.Bersiaplah,

“akan COOKIESahkan pada dunia, KUEdarkan melalui berita, bahwa hidup ini CAKE and give, berBAKERY pada negeri jadikan ROTInitas sehari-hari..majulah maju, BROWNIS karena benar..! ringan sama dijinjing, BREAD sama dipikul..yakinlah kita PASTRY bisa!”

Emperpreneur: From Emperan to EmpirePenerbit: Tiga Serangkai, Solo, Mei 2012Pemesanan untuk edisi perdana:Plus kaos dan tandatangan berikut salam manis dari penulisnya:

Adaideaja Tbk (Tukang bikin kaos)[email protected]

kalau anda ketawa, ajak adiknya, biar Ngakak Beraddict, keCanduan Canda.

Semoga Mengharukan

www.wahyuliz.comwww.adaideaja.com@wahyuliz

�I�K�L�N� �A�D�A�I�D�E

�T�u�e�s�d�a�y�,� �M�a�y� �1�5�,� �2�0�1�2� �1�2�:�4�4�:�5�5� �P�M

/ JUNI 2012/ TAHUN IV115

Saya Wahyu Liz Adaideaja, seorang Pakar. Lebih tepatnya pakar makan tanaman. Lahir 23 Juni. Hari pasaran Senin Kliwon, oleh karena itu julukannya seperti artis Korea, Coy Siwon (Cowok Yogya lahir Senin kliWon). Coy Siwon personil SuJu, saya sendiri memang termasuk Suju, Suka Jualan.Zodiak saya unik, Zodiak Payung Sebelum Hujan, itu karena saya lahir di Kota Plesetan, Zodiakarta Hadiningrat. CanCer, yg berarti Canda Ceria, Cantai tapi Cerius.

Prestasi waktu TK adalah lulus dengan predikat Ciumlaugh, ketawa-ketawa diciumin..Waktu SD juara Lompat Jauh.. jauh dari harapan.Saya meraih penghargaan Inspirasi Indonesia Sejati tahun 2011, dan ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) tahun 2012 dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia..

Latar Belakang Buku EmperpreneurDulu, Rafles menulis History of Java, dan hari ini saya merilis buku yang isinya Hi Hi Hi story of Java. judulnya emperpreneur. Buku Plesetan motivasi wirausaha.Saya bukan titisan Rafles. tapi bercita-cita jadi Rafles, Raja Flesetan.

Buku ini Berisi, eh lebih tepatnya BerisiK, banyak hal diungkapkan, antara lain :--BisNis yg awalnya Bisik-bisik manis..--Rahasia mencari wangsit di lapangan, yakni wangsit

sepakbola--makna yang dalam dan bikin malu dari kata-kata:

Gadai Pasti Berlalu--Rahasia mesin 4 tak pada delman--Makanan Shakespeare yg membuatnya punya ide

cemerlang--Memaknai Halangan dan Rem Tangan dalam berbisnis--Mengapa tiap orang wajib jualan kaos, karena beKaos.

Manfaat:--menjadikan Senin tidak mboSenin--mengatasi Serangan Umum Sabtu Macet--mengatasi kesedihan dengan metode Keep Less Sad

(kepleset)--Hidup penuh IDE never DIE

Bagaimana cara menikmati buku ini:Anda bisa sambil menikmati camilan atau cepuluh, minum kopi. Dan menikmati tiap kata-kata dari buku ini.Bersiaplah,

“akan COOKIESahkan pada dunia, KUEdarkan melalui berita, bahwa hidup ini CAKE and give, berBAKERY pada negeri jadikan ROTInitas sehari-hari..majulah maju, BROWNIS karena benar..! ringan sama dijinjing, BREAD sama dipikul..yakinlah kita PASTRY bisa!”

Emperpreneur: From Emperan to EmpirePenerbit: Tiga Serangkai, Solo, Mei 2012Pemesanan untuk edisi perdana:Plus kaos dan tandatangan berikut salam manis dari penulisnya:

Adaideaja Tbk (Tukang bikin kaos)[email protected]

kalau anda ketawa, ajak adiknya, biar Ngakak Beraddict, keCanduan Canda.

Semoga Mengharukan

www.wahyuliz.comwww.adaideaja.com@wahyuliz

�I�K�L�N� �A�D�A�I�D�E

�T�u�e�s�d�a�y�,� �M�a�y� �1�5�,� �2�0�1�2� �1�2�:�4�4�:�5�5� �P�M

116 / JUNI 2012/ TAHUN IV

POTENSI DAERAH

Sampai saat ini pemakaian briket batubara

sebagai sumber energi alternatif masih relatif

kecil. Padahal dengan cadangan batubara yang

sangat besar, penggunaan briket batubara

diperkirakan masih akan terus meningkat.

Pangsa pasar briket batubara di Indonesia

diperkirakan masih cukup potensial. Setidaknya

untuk kawasan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara

terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan

bakar pengganti untuk rumah tangga dan industri

kecil.

Wisata MempesonaSalah satu sektor yang diharap memberi

kontribusi besar, dalam upaya mendorong

pertumbuhan wilayah Kabupaten Tanah Bumbu

yang sedang tumbuh dan berkembang adalah

sektor pariwisata. Peluang pengembangan

sektor pariwisata di Kabupaten Tanah Bumbu

masih sangat terbuka lebar dan dapat dijadikan

sebagai salah satu unggulan. Terutama

karena potensi wisata di kabupaten ini cukup

lengkap. Apalagi, sarana pendukung seperti

jalan darat yang makin baik membuat sektor

wisata makin penting ar tinya bagi usaha

pengembangan ekonomi. Di Kabupaten Tanah

Bumbu investasi di sektor pariwisata diarahkan

untuk pengembangan infrastruktur transportasi

dan penyediaan fasilitas pendukung yang masih

sangat kurang seperti hotel dan restoran, biro

perjalanan wisata hingga toko cinderamata.

Ada sekitar 20 lebih lokasi yang sangat

potensial dijadikan obyek wisata di Kabupaten

Tanah Bumbu. Untuk wisata pantai, ada lebih

dari 5 pantai yang siap menjadi tujuan wisata.

Misalnya saja, Pantai Tanjung Petang, Pantai

Pagatan, Pantai Sei Lembu, Pantai Cemara Indah

dan Pantai Rindu Alam di Kecamatan Kusan

Hilir. Di Kecamatan Salui ada Pantai Bunati dan

di Kecamatan Sei Loban ada pantai Tanjung

Batu. Hotel, restoran, pemancingan hingga toko

souvenir merupakan peluang yang bisa diambil.

116 / JUNI 2012/ TAHUN IV

Pantai Pagatan kab. Tanah Bumbu

/ JUNI 2012/ TAHUN IV117

Masih seputar wisata air dan bahari,

ada Pulau Burung, Pulau Swangi, Air Terjun

Perbatasan Sei Dua Serongga dan Wisata Alam

Batu Kemudi di Kecamatan Batulicin.

Juga ada wisata air panas di Sei Loban.

Obyek-obyek wisata ini cocok dikembangkan

sebagai obyek wisata keluarga. Untuk penyuka

petualangan, ada 4 gua menarik di Kecamatan

Batulicin yang cocok dijadikan lokasi wisata

semi-petualangan ; Goa Sugung, Goa Kodok,

Goa Sedayau dan Goa Batu Kapur

Lalu ada juga potensi wisata religius

seperti Upacara Ngaben di Desa Harapan Maju,

Kecamatan Batulicin. Mappanretasi di Kusan Hilir

dan Babalian Tandik di Batulicin. Beberapa obyek

ziarah yang juga berpotensi adalah Situs Makam

Pahlawan Mattone, Situs makam Muhammad

Arsyad Al Banjari dan Situs Makam Raja Purang

Aj Toa di Kusan Hilir. Di Kusan Hulu ada Situs

Makam Pangeran Muhammad Nafiz. Sedangkan

di Ansana dan Batulicin ada Situs Makam Syarif

Ali dan Situs Makam Raja-Raja Batulicin.

Dengan potensi beragam ini, Kabupaten

Tanah Bumbu memang layak menjadi tujuan

investasi. Apalagi Kalimantan merupakan pulau

dengan laju peningkatan ekonomi yang cukup

tinggi dan aman dari ancaman bencana alam.

Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber

Suasana sunset di pantai Pagatan

Jembatan Romantic Angsana Beach

118 / JUNI 2012/ TAHUN IV

EXPO

Alat Keamanan Mandiri

HP Senjata ListrikSenjata berbentuk handphone ini bisa memancarkan listrik sebesar 1.200.000 volt, tampak tidak berbahaya tapi dapat mengejutkan penyerang. Pistol setrum ini tujuannya untuk pertahanan diri, tidak mematikan sehingga memberikan Anda waktu untuk menyelamatkan diri. Sumber tegangan: 4,8 V dengan baterai charge isi ulang, namun output tegangannya 1200KV, ukurannya 110 × 50 × 22 (mm). Harga perunit berkisar Rp 720.000,-

Senter SetrumBentuknya seperti senter, namun kegunaannya cukup meyakinkan. Sehingga dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain yang membutuhkannya. Alat kejut bervoltase tinggi ini berkekuatan 3000 KV, input voltage 4.5 V DC dengan baterai internal re-chargeable mampu 1 minggu standby. Alat yang berukuran 185mmx33mm ini menggunakan super LED flash light, sehingga dapat berfungsi sebagai senter. Harga Berkisar Rp 270 ribu.

Pepper SprayUntuk melindungi diri, perangkat ini cukup efisien. Bentuknya kecil cocok untuk dibawa di tas terutama kaum wanita. Sediakan di mobil, jika diperlukan sebagai pengaman tindak kriminal. Semprotan merica di mata, setidaknya mampu mengusir penjahat. Harganya sangat terjangkau Rp 70 ribu

/ JUNI 2012/ TAHUN IV119

Rawannya kriminalitas perlu diwaspadai oleh setiap individu, apa lagi di kota besar seperti Jakarta misal pencopetan, pencurian, pemerkosaan dan lain-lain. Perlu adanya proteksi diri yang dipersiapkan untuk mencegah insiden. Ada beberapa alat yang diperlukan untuk menjaga keamanan, mungkin bisa menjadi lahan usaha Anda? (Dari berbagai sumber)

Stun GunTongkat penyelamat ini memiliki daya kejut yang cukup besar karena dapat memancarkan voltage 8000 KV. Cukup aman karena jangkauannya bisa diperpanjang hingga 50 cm. Menggunakan Super LED flash light sehingga berfungsi sebagai senter, kelebihannya memiliki sirine sebagai pemanggil massa. Alat keamanan yang berbaterai internal re-chargeable ini dipatok harga Rp 380 ribu.

CCTV (Closed Circuit TeleVision)Kamera pengawas ini memang tergolong efektif dalam meminimalisir terjadinya tindak kriminalitas di area publik. Tidak saja dipasang di pusat perbelanjaan, hotel, tempat umum tapi juga di kediaman pribadi. Desain ini diperkuat dengan waterproof & vandalproof , juga berkwualitas Hi-Resolution video serta support mode Day/Night. Jangkauan kamera mencapai 300 m, bisa diawasi dari layar monitor. Harga satu unit kira-kira Rp 1, 5 juta.

GPS AutoTrack Banyaknya pencurian mobil membuat Anda harus super hati-hati. Alat keamanan GPS ini akan mendeteksi lokasi keberadaan kendaraan, sehingga mudah dilacak dalam pencarian. Selain itu juga mampu mengirim informasi pada pemilik jika kendaraan dibuka pintunya, menyalakan mesin dan pergerakannya. Pemilik bisa mematikan mesin dimana pun kendaraan berada melalui internet. Harga perangkat GPS seharga Rp 2, 5 juta.

/ JUNI 2012/ TAHUN IV

Spesial Bisnis Busana GamisHanisah Pramsiska

INFO

Dari 35 peserta InspiraTrip, sebagian besar adalah mereka yang telah membuka jalur usaha. Bagaimana sepak terjangnya

di dunia bisnis, mari kita ikuti profilnya setidaknya menjadi inspirasi bagi Anda dalam berwirausaha.

Pengusaha yang mengikuti kegiatan InspiraTrip Bali 2012 ini memang benar-benar kreatif,

bisnisnya Palugada (Apa lu mau gua ada). Berbisnis baju mulai mendesign, menjahit

hingga menjual dilakukan sendiri secara langsung. Lalu budidaya ternak ikan lele, wedding

organizer, catering, kursus menyulam hingga membuat aksesoris. Bagi Hanisah Pramsiska,

kelahiran 6 Januari 1980, mengikuti kegiatan InspiraTrip tujuannya semata-mata bukan hanya

sekedar menambah teman, tetapi juga menambah ide bisnis dan memperluas jaringan bisnis

yang sudah ia jalani.Sejak tahun 2006 produk fashion busana muslimnya dipasarkan di Mega Bekasi Hypermall

dengan nama “Qory-Qory Collection”. Ide bisnis fashion tersebut berawal dari hobi nya berbelanja dan kegemarannya memadu - padankan baju dan aksesorinya. “Awalnya melihat teman-teman kuliah serta dosen-dosen berpakaian selalu senada. Hal ini menginspirasi saya untuk keluar dari jalur mode yang serasi, bukan berarti tabrak warna tidak bagus, malah terlihat lebih fresh

dan eksotik…”papar wanita yang hobbi travelling ini.Modal awal sebesar 80 juta rupiah dengan rincian 20 juta untuk

membeli perlengkapan kios, etalase, hanger, patung, ambalan kaca. 40 juta untuk mesin jahit, obras, neci border, bahan, benang dan lain-lain, dan 20 juta untuk membeli pakaian jadi. Dalam sehari baru bisa memproduksi 4 - 5 gamis saja. “ Untuk kualitas, insya Allah tidak mengecewakan, karena saya sudah mengirim barang ke teman-teman, saudara saya yang ada di berbagai wilayah seperti Palembang, KalSel, Purwokerto, Malang, Bandung, Banten, Jogja, Solo,” papar ibu dua anak ini.

Promosi melalui bazar-bazar yang diadakan komunitas UKM, ataupun pameran Smesco, Jakarta. Dan biasanya melalui website, newsletter, banner. Saat ini barang yang diproduksi masih sebatas gamis dengan kisaran harga sekitar Rp 130 ribu sampai Rp 2,5 juta dengan keuntungan mencapai Rp 15 juta.

Pengidola BJ.Habibi ini juga membuka bisnis budidaya ternak lele, di bidang ini ia mampu mempekerjakan banyak orang yang menganggur di lingkungannya. “Saya berpikir daripada saya kasih mereka ikan, lebih baik saya kasih kailnya, padahal saya tidak

mengerti banyak bisnis lele,” ungkap Hanisah. Teks: Imas Maslihah

120

/ JUNI 2012/ TAHUN IV121

Batik Pekalongan Omzet 200 Juta

Muhammad Arif Hidayat

Pengusaha kelahiran Pekalongan 23 Agustus 1979 ini, merupakan salah satu peserta

InspiraTrip Majalah Elshinta ke 3 di Bali. Motivasi mengikuti program ini karena ingin

mencari peluang untuk mengembangkan usahanya di Pulau Dewata. Baginya Bali

merupakan etalase Indonesia untuk membuka peluang bisnis eksport.Bisnis garmen Batik Martha yang diproduksi di kota Pekalongan ini, merupakan usaha

keluarga yang dimulai tahun 2002. Meski demikian bakat bisnisnya sudah terasah sejak duduk di bangku kuliah, ketika itu Muhammad Arif Hidayat menjual batik secara retail, menjadi suplier buah jeruk di pasar Cikampek sampai memboyong grup band Sheila on 7 konser di Pekalongan.

“Lulus kuliah pada tahun 2001, saya bekerja kantoran di anak perusahaan SingTel Singapore. Saya tidak gabung di Batik Martha, saya tidak mau dianggap mengekor usaha yang dirintis Bapak. Saya ingin membuktikan bisa mewujudkan usaha dari nol, sayangnya tidak berlangsung lama. Namun ketika kondisi pabrik tidak stabil akibat krisis pasar global, sebagai putra pertama ya saya siap meneruskan usaha keluarga,” papar pengusaha yang hobi fotografi dan design grafis ini.

Selain memproduksi garmen batik CV. Batik Martha, juga menerima pesanan souvenir berbahan dasar batik seperti tas batik. Kapasitas pabriknya sekitar 500 meter untuk meja sablon, kini sudah tersedia 6 meja sablon panjang masing-masing 30 meter. Proses sablon dikerjakan sendiri, sedangkan design yang masih mentah biasanya diperlukan waktu 3 minggu untuk pembuatan cetakan, penyablonan dan juga proses jahit.

Promosi selain melalui website resminya di http://www.seragambatikmurah.com, Arif juga melakukan cara menjemput bola dengan menawarkan langsung kepada user di samping berniat mengikuti pameran. Perusahaan ini menitikberatkan pada job order, sedangkan penjualan secara retail baru 2 tahun ini dilakukan di pasar Tanah Abang – Jakarta. Menurut bapak dari dua orang anak ini, ia juga akan mencoba terjun di bisnis kaos distro.

Konsumennya saat ini datang dari sekolah-sekolah, perusahaan swasta, dan instansi pemerintahan. Harga penjualan produknya berkisar antara 30 ribu sampai 150 ribu rupiah, jika pemesanannya dalam jumlah besar maka akan diberikan diskon. Walaupun harga relatif murah, Batik Martha tetap mengedepankan kualitas demi kepuasan konsumen. Wajar saja jika dari produk retailnya mampu

mendatangkan omzet Rp 200 juta perbulannya. Teks: Imas Maslihah

122 / APRIL 2012/ TAHUN IV

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA

Nama : ......................................................................................................................

Alamat : .......................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp : ......................................................................................................................

Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,

No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ...................................................................................................

Permintaan edisi .........................................s/d.........................................................................

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

Untuk berlangganan Rp 59.400 (6 Bulan) Rp 112.200 (12Bulan)

Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirimUntuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah ElshintaTelp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

( )

Peluang dan Inspirasi Bisnis

122

MENURUN1. Agar. 2. Lawan dari malam.

3.Hembus. 4. Nama tanaman/

bunga.5. Sejenis rumput liar.6. Sungai di india. 13. Hanya terdapat dalam

angan-angan. 15. Hadiah sebagai tanda

balas jasa. 17. Minuman penting bagi

balita. 18. Hasil suatu perbuatan.20. Tingkat. 23. Muara sungai. 24. Elus.

MENDATAR 1. Berkurang. 4. Tidak dikenal. 7. Praja Muda Karana.

8.Kantor Berita Jerman Timur.

9. Olahraga dengan semedi.11. Kakak Laki laki.12. Amat,sekali. 14. Puasa. 16. Bagian muka yang bawah

sekali. 19. Dasar. 21. Kepala Bagian(disingkat).

22.Serta. 25. Bola26. Sedih hati. 27. Terkenal. 28. Rawat.

PERTANYAAN:

124 / APRIL 2012/ TAHUN IV