Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

124

description

Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Transcript of Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Page 1: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 2: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 3: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

3Juni ‘11 Tahun 3

Surat dari Redaksi

Banyak orang yang menyarankan bahwa bila Anda ingin sukses, maka bergaul lah dengan orang-orang

sukses. Ya, benar sekali, asalkan selama dalam pergaulan itu, Anda betul-betul belajar dari mereka. Bagaimana mereka berbicara, memimpin rapat, bernegosiasi, menyusun proposal, laporan, hingga bagaimana mereka mengambil keputusan pada saat-saat yang sulit sekalipun. Jika Anda tidak memerhatikan hal-hal tersebut, maka percuma sa ja be r gau l dengan orang sukses, karena A n d a h a n y a akan dianggap s e b a g a i p e n g g a n g g u saja.

Orang-orang yang sukses, bukan asal sukses, tapi mereka memang memiliki keahlian dan intuisi dalam bidangnya, sehingga kesuksesannya bukanlah ke beruntungan se saat. Mereka meng kaji dan me nganalisa dengan caranya sendiri-sendiri. Mereka bergaul dan bersosialisasi sambil mengembangkan bisnis. Mereka berpikir, berkata dan ber tindak sejalan dengan upayanya untuk memperluas usaha, sehingga apabila kita mengatakan kesuksesan itu adalah sebuah keberuntungan, maka orang-orang tersebut akan sangat sering mendapatkannya. Mereka selalu dalam kondisi siap, saat peluang dan kesempatan datang ke hadapan mereka.

Bergaul Dengan Mereka Yang Sukses

Anda tidak akan sulit menjumpai orang-orang sukses atau yang berjiwa sukses. Anda bisa mencarinya di sekitar tempat kerja, lingkungan keluarga, relasi dan pertemanan. Selama Anda berniat tulus untuk belajar, maka hati dan pikiran Anda akan terbuka, sehingga akan mudah menyerap ilmu dari berbagai situasi. Karena model belajar yang kita dapatkan dari mereka bukanlah belajar seper ti di

bangku sekolah atau kursus. Anda betul-betul b e l a j a r d a r i realita bukan teori. Di situ mata, telinga dan logika Anda b e n a r - b e n a r harus fokus.

Seandainya tak ada satu orang pun yang Anda anggap

sukses sebagai tempat Anda belajar, maka kami berharap para pembaca yang budiman dapat me metik berbagai pengalaman berharga dari orang-orang sukses yang kami turunkan melalui Majels tercinta ini. Pembelajaran akan menjadi lebih menarik lagi jika Anda turut berinteraksi melalui akun twitter Majels @MajalahElshinta, karena di sana banyak sekali wirausahawan sukses dan para pakar bisnis yang saling bertukar pengalaman. Ya, akan selalu ada kesempatan bagi mereka yang serius mau belajar, berusaha dan sukses!

Salam Takjub!

Page 4: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

4 Tahun 3 Juni ‘11

DAFTAR ISIJuni 2011

Penerbit:PT NUANSA KARYA BERITA

SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PemimPin redaksi. Iwan Haryono redaktur Pelaksana. Er Prianggodo

redaktur. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja

sekretaris redaksi. Natalia RismarePorter. Cucun Hendriana,

Anto Kurniawan, Donda NaibahoFotograFer. Okie AZ

desain graFis. Abdul Kholis, RusmantoProduksi. Ahmad Alawi, Matsani distribusi/sirkulasi. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna,

Sugi Handono, Yosida B.Akeuangan: Susanti

marketing: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS

Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750

Risma T SidabutarTelp. (62-21) 58359109Fax. (62-21) 58359093

alamat redaksi/sirkulasi/iklan

Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520

Telp. (62-21) 58359112, 58359108Fax: (62-21)58359094

Email: [email protected] Berlangganan (62-21) 93938019

Perwakilan majalah elshinta jawa tengah /di YogYakarta:

Albert MarbunJln Kelud Utara II/4 Semarang

Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781Fax: (024)8313415Agus (Yogyakarta)

rekening PembaYaran: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA

A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

Percetakan: PT. Gramedia

(Isi diluar tanggung jawab percetakan)

12 MAESTROBob Sadino,Juragan Pangan Dari Dagang TelurBermula dari seorang sopir taksi lalu menjadi tukang batu dan dagang telur kemudian sukses menjadi juragan di bidang pangan dan peternakan.

22 PENCERAHANBeragam usaha dengan banyak inspirasi yang bisa kita pelajari,mulai dari mengolah barang rongsokan dengan omset puluhan juta per bulan sampai dengan pengusaha kaca patri yang karyanya memperindah gedung-gedung di berbagai belahan dunia.

Page 5: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

5Juni ‘11 Tahun 3

96 FRANCHISERobotic Education Center,peluang usaha di musim Festival Robot yang banyak diikuti oleh anak-anak usia dini.

108 INFO UKMBerawal dari pertemanan tiga ibu muda dan cara promosi yang sederhana kini Produk Simply Idea mampu merambah ke tingkat yang lebih tinggi

Peluang dan Inspirasi Bisnis

70 BISNIS SELEBThomas Nawilis, selain sebagai artis dan produser film, ia juga mewarisi usaha orangtuanya di bidang otomotif dari segi spooring dan balancing roda

49 PROSPEKMusim liburan membawa berkah bagi beberapa tempat usaha seperti Villa,outbond,restoran dan tentunya jasa travel yang banyak memberikan kemudahan dan Diskon. Simak peluangnya di rubrik ini!

Ft Cover:Dok. MajalahNirmala

76 KOMUNITASRumah Wirausaha,Satu Keluarga Satu Pengusaha. Komunitas dengan program yang bertujuan membangunkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian serta dampaknya bagi kesejahteraan keluarga mereka.

112 SENTRA BISNISBazaar Bintaro, di sini ajang wirausaha UKM yang terdiri mahasiswa, para pensiunan, hingga eksekutif. Tersedia barang branded dengan harga kaki lima.

Page 6: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Maret ‘11 66

Surat Pembaca

Tahun 3 April ‘11

Termotivasi Wirausaha

Saya sangat terbantu dengan adanya

majalah Elshinta, saya jadi termotivasi untuk

berbisnis, mengembangkan usaha saya.

Jika bisa majalah Elshinta menambah kuis,

undian berhadiah, agar pembaca tambah

bersemangat juga peminatnya ber tambah

banyak. Maju terus majalah Elshinta

Budi Junaidi

Gunung Simping Cilacap

Siap! Usul segera diusahakan. Terimakasih

Sulit Mencari Salon Muslimah

Dear redaksi majalah Elshinta, nama saya

Windhi saya selalu mengikuti perkembangan

terbitnya majalah Elshinta di setiap bulannya.

Pada edisi bulan April 2011 saya tertarik ingin

tahu lebih lengkap mengenai salon muslimah

MOz5. Bisa kiranya saya diberikan informasi

alamat dan no telp salon di Jakarta terutama

jika sudah ada cabang di Jakarta Utara atau

Kelapa Gading karena domisili saya disana.

Untuk informasinya saya mengucapkan banyak

terima kasih. Sukses buat majalah Elshinta

Windhiana Yaleswara

Jakarta Utara

Untuk informasi Salon Muslimah MOz5

silakan hubungi: Jln. Margonda raya No:

455, Depok, Telpon: 021-7872360

Ingin Berlangganan

Aku tinggal di Surabaya, tapi agak sulit

menemukan majalah Elshinta jika di Surabaya

ingin beli majalah Elshinta dimana ? Jika

langganan gimana caranya?

Maaf mungkin memang Anda kalah

cepat dengan yang lain yang membeli di agen

maupun di Indomaret. Tapi Anda bisa

berlangganan langsung menghubungi

Hot Line 021-93938019

Yopie

Surabaya

Marketing Media CetakJika Anda seorang wani ta yang ingin mengembangkan diri di dunia Marketing, silakan bergabung bersama PT Nuansa Karya Berita (NKB) yang memiliki beberapa media cetak.

Kualifikasi:1. Wanita usia tidak lebih 26 tahun 2. Mandiri, menyukai tantangan, bisa bekerja tim3. Pendidikan minimal D-34. Pengalaman 1 tahun di bidang Marketing5. Domisili Jabodetabek

Kirimkan CV, fotokopi KTP, fotokopi transkrip nilai dan ijazah, serta foto berwarna

ukuran 4 x 6 via pos ke:HRD PT. Nuansa Karya Berita

Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520

Atau email ke :[email protected]

Page 7: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

7Maret ‘11 Tahun 3 7Juni ‘11 Tahun 3

@MajalahElshinta

Twitter: @majalahelshinta

Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

thony_leong @MajalahElshinta terbit berapa bulan sekali?8:58 AM May 5th via web in reply to MajalahElshintaRetweeted by youUntuk sementara masih terbit sekali sebulan. terimakasih

twitNsave Dapatkan voucher diskon 50% untuk wisata/outbound di Griya Sawah Lega, Cisarua Puncak, yg bisa dipotong di halaman 79 @MajalahElshintaFri May 06 2011 14:40:26 (SE Asia Standard Time) via web

Profesioneur Kapan pak @sandiuno muncul di cover @MajalahElshinta ? Ditunggu2 sama forum kita nih :)Mon May 09 2011 08:34:56 (SE Asia Standard Time) via webSudah di-schedule tinggal menanti kesiapan Beliau. Terimakasih

princessCHIBY @MajalahElshinta ada lowongan kerja gitu ngga di Elshinta ? aku ngga pernah beli soalnya jadi ngga tauFri May 06 2011 14:54:08 (SE Asia Standard Time) via Snaptu

Silakan mulai sekarang beli Majels, ada lowongan marketing. Terimakasih

wahyu27 wow akun @MajalahElshinta ternyata sudah 1 tahun sejak 5 mei 2010 - 5 mei 2011, congrats ya! ;DFri May 06 2011 14:55:37 (SE Asia Standard Time) via ÜbеrSocеal

mohdsahuleka RT @MajalahElshinta: Selamat berakhir pekan sahabat Majels :) Have fun with your family...Sat May 07 2011 16:52:40 (SE Asia Standard Time) via ÜberSocial

andisakab @MajalahElshinta kapan rencana inspiraTrip diadakan lagi?Mon May 09 2011 16:06:37 (SE Asia Standard Time) via Mobile Web in reply to MajalahElshintaDalam waktu dekat rencana ke Bandung, secepatnya diinformasikan. Terimakasih

haloadri Wah, di @MajalahElshinta edisi Mei ada profil pengusaha idola saya, @elang_gumilang :)Sun May 08 2011 13:46:57 (SE Asia Standard Time) via Twitter for BlackBerry®

malin_ndaa @MajalahElshinta biaya untk ikut inspiratrip brapa y?Fri May 13 2011 09:27:01 (SE Asia Standard Time) via m.tweete.net in reply to Nanti kami informasikan. Terimakasih

Page 8: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 8

TAMU

Penyanyi yang melejit lewat lagu berjudul

Pertama, Reza Artamevia, kini sedang

mejajali dunia bisnis. Tepatnya, ibu dari

Zahwa dan Aaliya ini membuka usaha restoran

nasi kebuli bersama dua sahabatnya, Larasati

dan Layla yang sudah terlebih dahulu merintis

restoran yang diberi nama La Ruz Kebuli House.

Wa n i t a b e r n a m a

lengkap Reza

A r t a m e v i a

Reza Artamevia

Bisnis Resto Nasi Kebuli

TAMU

Adriana Eka Suci ini, sebelum serius berbisnis

restoran yang menyajikan masakan Timur

Tengah, mengaku kalau dirinya memang hobi

makan nasi kebuli. “Kita sahabatan dari dulu

pas anak-anak sekolah, saya sering pesan,

makanannya macam-macam dan paling

spesifik adalah nasi kebulinya, rasanya

pun beda. Awalnya cuma sebatas hobi,

berkembang dan kemudian sama-sama serius

dan saya ikutan di sini. Sekarang kita saling

berkolaborasi,” papar Reza.

Wanita kelahiran Jakarta 29 Mei 1975 ini

mengaku, bisnis kuliner tersebut benar-benar

dimulai dari nol. Tapi bukan berarti Reza tidak

bisa melakukan apa-apa untuk usaha barunya

ini. Sebaliknya, Reza justru banyak memberi

usulan dan meracik sendiri resep nasi kebuli

yang menjadi menu andalanya. Restoran

La Ruz Kebuli House bukan hanya

restoran yang menyajikan nasi Kebuli,

tapi masih banyak menu variatif

lainnya dan juga catering. Selain

itu, restoran ini telah mengalami

perkembangan pesat dengan

memiliki beberapa cabang

d i k awasan J a ka r t a .

Diantaranya, terdapat di

jalan Limau- Kebayoran

Baru, Pluit dan Cempaka

Mas. Teks: Donda,

berbagai sumber/

foto: ist

Tahun 3 Juni ‘11 8

Page 9: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

9Juni ‘11 Tahun 3

Hedi Yunus

Rossa

Vokalis dari band Kahitna, Hedi Yunus, saat ini tengah disibukkan dengan pekerjaan barunya. Bukan berperan di atas panggung untuk menghibur penggemarnya, melainkan di balik panggung dan penonton yang masih berhubungan dengan dunia musik. Resmi sejak bulan November 2010, Hedi Yunus membangun usaha Event Organizer (EO) diberi nama HY Project. Walaupun terbilang baru, tapi EO HY Project sudah mendapat kepercayaan untuk menggelar event musik besar, seperti Tour 8 Kota KLa Project yang bertajuk Surya 16 ‘An Exclusive Experience With KLa Project Exellentia.

Sukses menggelar konser musik, tidak membuat pria kelahiran Bandung 24 Agustus 1968 ini tinggi hati. Buktinya, Hedi

EO Kla Project Delapan KotaYunus masih malu-malu kalau disebut promotor. “Berat kalau

dibilang promotor.

‘HY’ ini project yang

baru dibangun, tapi

Alhamdulillah diberi

kepercayaan untuk tanggung jawab konser KLa. Tantangan juga

buat saya dan teman-teman,” ujar pria yang

bernama asli Hedi Suleiman ini. Walaupun

bisnis EO miliknya ini sedang berkembang,

pria yang suka mengkoleksi Donal Duck ini

mengaku tidak akan meninggalkan karir musik

yang sudah membesarkan namanya. Teks:

Donda, berbagai sumber/foto:ist

Bisnis karaoke selebritis populer dimiliki pedangdut Inul Daratista. Namun sebentar lagi, penyanyi Rossa akan mengikuti jejaknya. Jumat (1/4), Rossa resmi mengenalkan bisnis karaoke sekaligus branch terbarunya bernama Diva Family Karaoke. Selain itu, Rossa juga memaparkan target utama dalam usaha barunya tersebut. “Ini adalah branch pertama dari saya. Beberapa bulan ke depan akan buka di tempat lain. Dalam satu tahun targetnya buka sekitar 15 cabang. Setelah Jakarta, disusul Bandung, Bogor, Palembang, Manado. Mungkin di Papua juga,” jelas Rossa.

Untuk menarik perhatian pelanggan, ar tis bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handayani ini, mematangkan konsep ruangan dan fasilitas karaoke yang berdomisili di Jl. Mangga Besar Raya No. 96, Jakarta Pusat. Warna ungu menjadi tema warna ruangan pada Diva Family Karaoke. Alasannya karena warna ungu disukai baik wanita maupun pria. Sedangkan lobby entrance dipadukan dua warna, yaitu putih dan ungu, agar pelanggan serasa berada di dalam Mall. Mantan istri Yoyo Padi ini pun memberikan fasilitas yang tidak tanggung-tanggung. “Di sini tersedia 40 kamar. Sound-systeemnya saya jamin bagus. Siapapun yang bernyanyi di sini, akan bagus suaranya. Mau merasakan jadi diva semalam? Nyanyilah di Diva Karaoke,” ajak Rossa sambil berpromosi. Teks: Donda, berbagai sumber/foto: ist

Target Setahun 15 Karaoke

9Juni ‘11 Tahun 3

Page 10: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 10

TAMU

Sejak menghebohkan masyarakat lewat kasus pernikahannya dengan Pangeran Kelantan Malaysia, Manohara Odelia Pinot, sekejap menjadi seleb tanah air dan kebanjiran tawaran bermain sinetron. Meski tidak sekencang dua tahun sebelumnya. Alih-alih jarang tampil di layar kaca, artis kelahiran Jakarta, 28 Febuari 1992 ini memilih fokus bisnis kosmetik yang memang sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Bintang sinetron Super Girl ini berinisiatif mengusung namanya sendiri sebagai label produk kecantikannya.

Awalnya Manohara berencana kuliah ilmu bisnis manajemen terlebih dahulu, sebelum merintis sebuah usaha. Ternyata rencananya berubah, Mano justru memutuskan untuk langsung berbisnis, menurutnya ilmu bisnis bisa diperoleh sambil menjalankan usahanya.

Manohara

Nova Eliza

Baginya, meluncurkan produk kosmetiknya tidak terlalu rumit. Hanya memakan banyak waktu untuk urusan formulir perizinan. Meski saat ini banyak beredar kasus produk kosmetik yang mengandung mercury dan zat berbahaya lainnya di pasaran,

wanita keturunan Indonesia-Perancis ini menjamin produknya aman digunakan. “Tenang saja, produk Mano aman kok, and it’s very high quality product, dan alhamdulillah sudah ada permintaan ekspor dari India dan Srilanka. So this is going well,” ungkap Manohara. Teks: Donda, berbagai sumber/foto:ist

Setelah menikah dengan sutradara, Mirwan Suwarso dan memiliki buah hati Naima Malinka, Nova Eliza hampir tak ada satu judul sinetron pun yang dibintanginya. Hal ini dikarenakan, Nova sibuk mendampingi sang suami bermain di beberapa judul film sejak tahun 2006 dan mengurus rumah tangganya. Kini, wanita kelahiran Aceh, 4 Juni 1980 ini kembali dengan mengenalkan kesibukan barunya, yaitu berbisnis. Nova mencoba peruntungan dengan membangun usaha tempat olahraga Yoga dan body shape, berlabel Bodylicious Studio di Kemang Jakarta.

Bisnis pusat olahraga ini sebenarnya sudah direncanakan sejak dua tahun lalu, semenjak dirinya mengandung Naima. “Dari dua tahun lalu, saya sudah kepikiran ingin berbisnis, saat saya hamil. Jadi saya prepare sejak itu. Lagi pula waktu hamil saya tidak ada kegiatan, tidak bisa ke mana-mana. Akhirnya saya pikir mengerjakan sesuatu yang masih ada hubungan dengan hobi saya di bidang olahraga, akhirnya buka fasilitas ini dan berjalan sampai sekarang,” jelas pemeran film Susahnya Jadi Perawan ini. Teks: Donda/foto:ist

Bisnis Yoga Sesuai Hobi

Tahun 3 Juni ‘11 10

TAMU

Produksi Kosmetik Berkualitas

Page 11: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 12: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

12 Tahun 3 Juni ‘11

MaestroMaestro

Bob Sadino

Juragan Pangan Dari Dagang Telur Keliling

Page 13: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

13Juni ‘11 Tahun 3

Om Bob, begitu ia disapa banyak orang,

memang terlahir dari keluarga yang

berkecukupan. Saat orang tuanya

meninggal, Bob kecil masih berusia 19 tahun

dan mewarisi seluruh kekayaannya. Di usia

yang masih belia, ia berobsesi untuk bisa

berkeliling dunia. Sebagian har tanya pun

dihabiskannya untuk itu. Namun, belum tuntas

misi itu, di Belanda ia sudah kehabisan bekal.

Dengan terpaksa ia menetap dan bekerja di

negeri kincir angin, bahkan hingga 9 tahun

lamanya. Dalam kurun waktu itulah, ia

bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami

Soejoed.

Lama di negeri orang, Bob pun rindu

pulang ke tanah air. Dengan berbekal 2 mobil

Mercedes, di tahun 1967, ia dan keluarganya

pulang ke Indonesia. Satu mobilnya dijual

untuk membeli tanah di bilangan Kemang.

Yang lain dipakai dan dijadikan taksi gelap.

Bob sendirilah yang menjadi sopirnya. Naas,

suatu ketika mobilnya rusak parah akibat

kecelakaan. Ia pun beralih profesi menjadi

tukang batu meski dengan gaji Rp 100.

Semua itu dilakukannya hanya untuk bertahan

hidup.

Cukup lama ia menderita dalam kehidupan

yang serba susah. Puncaknya, ia bahkan

sempat mengalami depresi karena tekanan

hidup yang bertubi-tubi. Beruntung, seorang

Siapa tak kenal sosok unik Bob Sadino, pengusaha

sukses berusia 78 tahun. Dalam dunia usaha ia pantas menjadi panutan, meski hidupnya bisa dibilang nyaris tanpa rencana.

Betapa tidak, bermula dari seorang sopir taksi lalu menjadi

tukang batu dan dagang telur kemudian sukses menjadi

juragan di bidang pangan dan peternakan. Pemilik jaringan

usaha Kemfood, Kemfarm dan Kemchick ini mengaku, bertindak adalah kata kunci

yang menuntun kesuksesannya.

Siapa tak kenal sosok unik Bob Sadino, pengusaha

sukses berusia 78 tahun. Dalam dunia usaha ia pantas menjadi panutan, meski hidupnya bisa dibilang nyaris tanpa rencana.

Betapa tidak, bermula dari seorang sopir taksi lalu menjadi

tukang batu dan dagang telur kemudian sukses menjadi

juragan di bidang pangan dan peternakan. Pemilik jaringan

usaha Kemfood, Kemfarm dan Kemchick ini mengaku, bertindak adalah kata kunci

yang menuntun kesuksesannya.

Training bersama Om BobOm Bob bersama mantan Presiden RI Soeharto (Alm)

Page 14: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

14 Tahun 3 Juni ‘11

Maestro

teman mengingatkan dan menyarankannya

untuk berbisnis telur ayam negeri. Ia bersama

sang istri menjual beberapa kilogram telur itu

dari pintu ke pintu, tak kenal lelah. Dari sinilah,

pundi-pundi uangnya kembali mengalir. Sukses

di telur, ia pun merambah ke dunia agribisnis

lainnya seperti menjual daging segar, daging

olahan dan sayuran. Sejarah mencatat, di

tahun 1985 saja, dalam sebulan ia bahkan

bisa menjual rata-rata 40-50 ton daging

segar, 60-70 ton daging olahan, dan 100 ton

sayuran segar. Secara gamblang pengusaha

yang memiliki ciri khas selalu memakai celana

pendek ini membeberkan kepada Majalah

Elshinta, bagaimana ia bisa bertahan hidup

dan bangkit dari penderitaan hingga berbuah

kesuksesan.

Bagaimana dengan masa kecil Anda?

Masa kecil saya tidak jauh berbeda dengan

anak-anak pada umumnya. Saat saya berusia

19 tahun, orang tua saya meninggal. Saya

anak terakhir dari lima bersaudara. Karena

kakak-kakak saya saat itu sudah mapan, saat

ayah tiada semua harta itu diwariskan ke

saya. Ayah saya hanya seorang guru.

Om Bob dalam seminar

Page 15: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

15Juni ‘11 Tahun 3

Anda sempat berkeliling dunia dan menetap di Belanda selama 9 tahun?

Ya, memang. Bagi saya, hidup itu adalah

sebuah perjalanan. Saya sempat menetap

di Belanda dan Jerman. Di sana, saya

bekerja di Djakarta Lloyd di kota Amsterdam,

Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Dan

di sana saya bertemu istri saya, Soelami

Soejoed. Namun, hidup tanpa tantangan itu

ternyata membosankan. Hidup menjadi tidak

menarik.

Kondisi ekonomi Anda di Belanda saat itu?

Saat itu, hidup disana sudah enak lah,

gaji besar. Siang kerja, malamnya pesta,

begitu seterusnya. Tapi ya itu tadi, sangat

membosankan. Dengan berbekal 2 mobil

Mercedes, di tahun 1967 akhirnya saya

memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Lalu, bagaimana memulai kembali hidup di Indonesia?

Saya jual tuh mobil untuk membeli tanah.

Yang satunya saya pakai untuk bekerja sebagai

sopir taksi selama satu tahun. Suatu ketika,

mobil saya hancur karena kecelakaan. Saya

beralih profesi menjadi kuli bangunan dengan

gaji harian 100 rupiah dari tahun 1969-1970.

Saat itu, saya merasakan betul bagaimana

pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki

uang. Untuk membeli beras saja susah, karena

itulah saya tidak merokok agar keluarga tetap

bisa makan. Tapi saya tak mau menyerah.

Menyerah berarti gagal. Itu sebuah tantangan.

Saat saya tidak punya uang dan memiliki

tanggung jawab pada keluarga, saya bisa

merasakan kekuatan dahsyat sebagai orang

miskin. Saya percaya, dalam hidup itu, suka

dan duka selalu ada. Tidak ada suka tanpa

duka, begitu pula tak ada duka tanpa suka.

Cara Anda untuk bangkit?Saya tak punya cara apa-apa, dibiarkan

mengalir saja. Hanya satu hal yang saya

lakukan, ber tindak. Karena hanya dengan

itu saya bisa mendapatkan sebuah akibat

dari tindakan saya. Soal akibat, saya terima

akibat itu positif maupun negatif, karena

itu merupakan anugerah Tuhan. Saya yakin

setiap langkah menuju sukses itu akan selalu

diimbangi dengan kegagalan, peras keringat

dan bahkan jungkir balik. Jika Anda berbisnis,

Anda mau untung atau rugi? Saya kira Anda

pasti mau untung, tidak ada yang mau rugi.

Kalau saya tidak! Saya justru mau rugi.

Untung maupun rugi sama-sama anugerah

Fose bersama Om Bob

Page 16: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

16 Tahun 3 Juni ‘11

Maestro

Tuhan. Jadi kenapa harus kita tolak? Kalau Anda tolak, berarti Anda

menolak anugerah Tuhan, dong. Untung dan rugi itu dibutuhkan sebagai

keseimbangan. Saya ini pengambil risiko. Saya tidak mau mengambil

risiko yang kecil, saya mau risiko sebesar-besarnya. Anda tahu kenapa?

Kalau risikonya besar, untungnya juga pasti besar. Jadi, kalau Anda

makin memperkecil risiko, ya untung Anda bakal kecil terus.

Bagaimana dengan dukungan keluarga?Keluarga itu bagi saya segalanya. Dukungan istri terhadap saya

sangat penting. Kalau tanpa dia, mungkin Anda tidak bisa melihat saya

seperti sekarang. Dan tanpa dia, saya tidak tahu akan menjadi apa.

Saya itu bukan siapa-siapa tanpa dukungan istri dan keluarga.

Berarti begitu besarnya dukungan keluarga terhadap karir Anda?

Ya terserah Anda lah, bagaimana menerjemahkannya. Yang

jelas seperti itu tadi. Keluargalah yang membuat saya bisa seperti

sekarang.

Totalitas Bob memang tak diragukan lagi. Betapa tidak, ia harus

melakoni drama kehidupan bermula dari menjual beberapa kilogram

telur ayam negeri dari rumah ke rumah. Dialah orang pertama yang

memperkenalkan telur ayam negeri, ayam broiler dan sayuran hidroponik

ke Indonesia. Perlahan, ia juga mulai beternak ayam. “Setiap hari,

saya dan istri terus berjualan telur keliling. Setengah tahun kemudian,

saya memiliki banyak pelanggan terutama orang asing yang tinggal di

kawasan Kemang,” ujarnya. Tak jarang, Bob memperoleh hujatan dari

Aktivitas Bob Sadino

Page 17: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

17Juni ‘11 Tahun 3

pelanggannya. Namun, ia tak patah semangat.

Bob terus meningkatkan dan memperbaiki

pelayanannya termasuk mengubah pribadinya

dari feodal menjadi pelayan.

Berkat kemauan, komitmen yang tinggi

dan keberaniannya mengambil peluang, ia pun

berhasil mendobrak pintu kesuksesan. “Hanya

karena kebodohan saya, saya bisa cepat

bergerak. Yang diperlukan dalam mencapai

sesuatu itu adalah ber tindak! Saya tidak

pernah merencanakannya. Itulah perbedaan

orang bodoh dan orang pintar. Saya ini bodoh,

makanya dalam setiap tindakan saya tidak

pernah melakukan rencana apapun, jadi bisa

lebih cepat bergerak. Kalau orang pintar,

mereka selalu disibukkan dengan rencana-

rencana. Lalu kapan bisnisnya kalau hanya

sibuk mengurusi rencana? Di saat orang

pintar masih menghitung untung rugi, orang

goblok seperti saya sudah melaju cepat,”

jelas Om Bob.

Lebih lanjut ia mengatakan, orang pintar

kalau bertemu kegagalan, mereka cenderung

mencari kambing hitam untuk menutupi

kekurangannya. Sedangkan orang bodoh,

mereka tidak pernah merasa gagal, karena

Page 18: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

18 Tahun 3 Juni ‘11

MaestroMaestroMaestro

mereka merasa sedang belajar. “Harus

diingat, sukses itu bukan teori. Namun didapat

dari aplikasi nyata berupa perjuangan dan

kerja keras,” ungkap pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933 ini.

Saat ini, Anda sudah sukses. Apa tipsnya?

Saya tidak pernah memakai tips untuk

menjadi sukses, dibiarkan mengalir saja, tanpa

rencana tanpa tujuan dan tanpa harapan. Dan

saya pun tidak tahu apa itu sukses, karena

saya tidak pernah mencari sukses. Kalau

dikatakan saya sekarang sukses dalam arti

‘pencapaian sesuatu’, orang lain kan yang

bilang, bukan saya? Ya, itu kata mereka,

karena saya tak pernah merasa sukses. Saya

tidak pernah merencanakan kesuksesan.

Yang terpenting, saya bangun bisnis. Setelah

itu, saya tak pikirkan apa-apa, tapi saya bisa

menjadi seperti sekarang.

Selain itu, ada yang lebih spesifik tentang kunci sukses Anda?

Memangnya sukses itu hanya sebuah

kunci? Selama 48 tahun perjalanan hidup

saya, itulah kuncinya. Tapi kalau Anda tetap

keukeuh dan memaksa ingin tahu, jawaban

saya hanya tiga hal. Pertama, bebaskan diri

Anda dari rasa takut. Kedua, bebaskan juga

diri Anda dari tindakan terlalu berharap. Jadi,

kalau Anda berbisnis, jangan belum apa-

apa sudah membayangkan keuntungannya.

Ketiga, bebaskan diri Anda dari pikiran

sendiri. Pikiran itu bisa berupa konsep,

keyakinan, anggapan dan lain-lain. Jalankan

saja dulu bisnis Anda itu seolah-olah Anda

tidak tahu apa-apa, karena ilmunya akan

datang dengan sendirinya. Anda ‘tahu’ maka

Anda akan ‘bisa’, setelah itu Anda pun akan

‘terampil’ bahkan ‘ahli’ pada dunia bisnis

yang Anda tekuni.

Page 19: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

19Juni ‘11 Tahun 3

Jadi, Anda tak pernah belajar ilmu bisnis untuk menjadi sukses?

Belajar darimana? Saya ini kan orang

bodoh. Pendidikan saya hanya sampai SMA.

Saya itu hanya punya pengalaman bukan ilmu.

Selama 48 tahun saya membangun bisnis

dari nol. Ya dari situlah saya belajar. Skill

saya terbentuk dari jalanan. Lagi pula, kenapa

pula saya harus belajar? Memangnya sukses

ada pelajarannya? Mengalir saja… Ada 2 juta

sarjana pengangguran di luar sana. Konon

mereka berpendidikan dan berilmu tinggi.

Tanpa ilmu, bagaimana Anda bisa mengembangkan perusahaan hingga menjadi besar?

Siapa bilang saya mengembangkan

bisnis? Saya tidak pernah mengembangkan

apa pun apalagi dikembangkan. Kalau

bisnis saya berkembang, itu iya. Bisnis saya

berkembang dengan sendirinya meski saya

tidak mengembangkannya. Anda tentu tahu

apa perbedaan ketiga kosakata itu? Saya pun

tidak mau bisnis saya menjadi lebih besar.

Tapi ini terjadi begitu saja, mengalir. Satu

perusahaan saja sudah cukup bagi saya. Satu

perusahaan saja saya sudah begini, apalagi

dua, tiga dan seterusnya.

Foto bersama Claudia Cintya Bella

Page 20: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

20 Tahun 3 Juni ‘11

Maestro

Dulu, saat memulai bisnis berapa modal Anda?

Memangnya modal itu apa? Kalau

pengertian Anda modal itu uang, saya tidak

pakai uang untuk memulai bisnis. Modal saya

adalah otak saya. Otak saya tak terbatas, bisa

mencapai trilyunan. Itu modal terbesar bagi

saya. Kalau Anda mempunyai otak, meski

tanpa uang, Anda bisa berbisnis. Sebaliknya,

jika Anda tak punya otak, meskipun Anda diberi

uang trilyunan sekali pun, Anda tetap tidak bisa

berbisnis. Malahan, bisa jadi Anda gila, karena

tak tahu uang tersebut untuk apa. Tuhan itu

Maha Pemurah, manusia dikasih modal begitu

besar berupa otak. Maka syukurilah.

Lalu, apa Anda juga mewariskan bisnis ini kepada anak-anak Anda?

Saya membangun bisnis ini dari nol hingga

bisa mencapai ke titik ini. Kenapa saya harus

memikirkan anak saya? Biarkan saja mereka

membangun bisnis sendiri. Itu urusan mereka,

masa depan mereka, keputusan mereka

bukan saya. Kalau ditanya soal regenerasi,

saya tidak mengerti apa itu regenerasi. Kalau

mau hidup enak, ya cari sendiri.

Jumlah karyawan Anda saat ini?Saya tidak punya karyawan. Bagi saya,

yang ada adalah anak saya. Hingga saat ini,

saya sudah punya lebih dari 1.000 anak yang

bekerja di perusahaan saya. Sebagai seorang

bapak, saya banyak melakukan pendekatan

pada mereka. Begitu juga mereka dekat

dengan saya. Sebagai seorang bapak, saya

juga berkewajiban mengurus mereka dari kecil

hingga dewasa, dari mulai mereka belajar

bekerja hingga piawai. Saya benar-benar

mendidiknya dari nol. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majalah Nirmala, Istimewa

Seminar Entrepreneur bersama Om Bob

Page 21: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

elshinta 170x240mm BB julie.pdf 1 16/05/2011 11:23:18

Page 22: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

22 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Hj. Halimah

Jutawan Berkah Barang Rongsokan

22 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Daur ulang barang rongsokGiling barang - barang plastik bekas

Page 23: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

23 Juni ‘11 Tahun 3

Jangan pernah remehkan keuntungan usaha yang hanya uang recehan! Meski didapat dari rongsokan sampah, jika dikalkulasikan hasilnya, omzet perbulannya bisa mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta. Itulah bisnis Hj. Halimah, sang jutawan barang rongsokan!

23 Juni ‘11 Tahun 3

Menjemur biji plastik siap jual

Page 24: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

24 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Walaupun semua keluarganya petani

dan ia sama sekali tidak pernah

mengenyam bangku sekolah,

namun otak bisnis Hj Halimah dan suaminya

almarhum Suhada mampu membaca peluang

usaha berkah dari barang rongsokan dan

sampah. Kejelian membaca peluang yang

hebat karena kini usahanya itu dapat

mendatangkan untung puluhan juta sampai

ratusan juta rupiah.

Semuanya itu tidak didapat dengan

mudah. Sejak awal pernikahannya dengan

almarhum Suhada di Cirebon, keduanya

bersama-sama mulai merintis usaha menjadi

pengepul barang-barang bekas. Usaha ini

membutuhkan modal yang tidak sedikit dan

sekitar tahun 1973 terkumpul uang sebesar

50.000 rupiah dari hasil tabungannya selama

berbulan-bulan. Halimah dan Suhada pun

memulai bisnis menjadi pengepul kecil-

kecilan. Pada waktu itu ia mulai membeli

barang-barang rongsokan dan sampah-sampah

plastik dari pemulung.

Lalu, dengan hanya bermodal ongkos,

Halimah dan suaminya nekat merantau ke

daerah Bogor untuk mencoba mengepakan

sayap bisnis dan mempermudah pengiriman

barang ke penampung di Jakarta. Ternyata

hidup di daerah orang tak semudah yang

dibayangkan, terutama jika tidak punya modal

hidup. Peristiwa pahit pernah dialaminya.

Ketika usahanya maju, pemilik kontrakan

mengusirnya dan kemudian membuka bisnis

yang sama! Dengan kekecewaan yang

mendalam, ibu beranak 6 ini pulang ke

kampungnya di Cirebon, menjual sawah untuk

membeli sepetak tanah di daerah Bogor. Ia

pun membuka usahanya kembali di jalan

baru Bogor.

24 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Page 25: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

25 Juni ‘11 Tahun 3

Dengan kerja keras, ambisi, kemauannya

yang besar untuk maju dan kerjasama

dengan almarhum suaminya, bisnis barang

rongsokan dan sampah ini kemudian menjadi

sumber pundi-pundi uang yang fantastis.

‘’Mumpung masih muda, masih ada jalan dan

masih ada obsesi, ya harus semangat kerja,”

ungkap wanita ramah ini.

Saat itu ia dan suaminya mampu mem-

pekerjakan ratusan kar yawan. Mobilnya

berjejer menghiasi garasi rumah. Pasangan

suami istri ini mampu menyekolahkan ke

enam anaknya sampai jenjang perguruan

tinggi. Tidak ada yang mengira semua

itu didapat dari penjualan barang-barang

rongsokan, besi-besi bekas, limbah karet,

kardus bekas dan sampah-sampah plastik.

Masa SulitPada tahun 90-an, Halimah dan suaminya

menghadapi masa sulit. Keduanya terlilit

hutang bank dengan bunga sangat besar

untuk para peminjam modal. Kondisi itu

dipersulit harga barang yang merosot drastis.

Padahal stok di gudang sangat banyak.

Ditambah manajemen yang kurang matang,

bisnis Halimah pun tergerogoti kerugiaan. Tak

tanggung-tanggung, 125 juta pun melayang.

Maka, ketika ada sebuah perusahaan

ingin membeli tanahnya yang terbilang sangat

strategis, Halimah pun merelakannya. Hasil

penjualan tanah ia gunakan untuk menutupi

hutang -hutangnya dan membeli tanah lagi.

Masih di daerah Bogor, tanah yang dibelinya

seluas 3000 meter persegi dan kembali

digunakan untuk membuka usahanya lagi.

Tahun 1996, Halimah membeli mesin

penggiling. Ini adalah langkah yang sudah

diper timbangkan matang-matang. Dengan

mesin penggiling tersebut, stok barang di

gudang tidak memakan banyak tempat. Biaya

pengiriman barang lebih efisien dan lebih

murah. Satu truk besar bisa mengangkut

8 ton. Berbeda jika barang belum digiling,

satu truk hanya cukup untuk satu ton barang

saja.

Kesulitan kembali menimpa Halimah

dan suaminya di tahun yang sama. Tempat

usahanya diterjang banjir. Kerugiannya tidak

sedikit. Semua barang di gudang ludes tersapu

banjir. Halimah dan Suhada hanya pasrah.

Lalu datang masalah lain. Penduduk sekitar

merasa keberatan karena mesin penggiling

yang dipergunakannya menimbulkan polusi

udara. Halimah pun akhirnya memutuskan

untuk pindah tempat, membeli tanah yang

ditempatinya sampai sekarang.

25 Juni ‘11 Tahun 3

Agen mainan plastik produk - produk China

Page 26: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

26 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Manajemen Yang Baik, Masa Tua dan Anak – Anak Yang Sukses

Di lahan yang di tempatinya sekarang,

ia mulai membenahi semua aspek usahanya.

Berbekal pengalaman, manajemen yang baik,

pengelolaan keuangan dan selalu mengontrol

usaha, tak berapa lama usahanya mulai

bangkit kembali. Dengan mempekerjakan 20

orang karyawan, keuntungan yang diraihnya

sekali mengirim barang mencapai 50 juta.

Padahal sebulan Halimah bisa mengirim 3

sampai 4 kali. Walhasil, omzet 200 juta rupiah

perbulan diraupnya,

Dari pengalaman, ia tidak begitu saja

percaya pelanggan yang baru dikenalnya.

“Bisnis itu harus hati-hati, jangan mudah

percaya pelanggan yang baru dikenal yang

menjanjikan untung yang lebih besar. Giliran

harga sedang turun, tiba-tiba menghilang!”

ungkapnya dengan raut muka serius.

“Harus hati-hatilah memilih pelanggan itu!”

Menurutnya, jangan mudah tergiur keuntungan

besar diawal. Harus pintar-pintar mengatur

keuangan karena sebenarnya uang itu

berputar dan tidak datang tiba-tiba. Uang harus

digunakan sebaik-baiknya untuk pengeluaran

usaha dan modal.

Seperti kata pepatah, buah tak mungkin

jatuh jauh dari pohonnya, tiga dari enam

anak Halimah mengikuti jejaknya menjadi

pengepul barang-barang bekas dan sampah di

lokasi yang berbeda. Masing-masing memiliki

spesialisasi ; pengepul khusus rongsokan

besi-besi, pengepul kardus-kardus bekas dan

satunya pengepul karet dan kayu. Halimah

sendiri sekarang lebih khusus menjadi

pengepul sampah plastik. Dengan arahan yang

baik, kini anak-anaknya pun mengikuti jejak

kesuksesan kedua orangtuanya.

Wanita kelahiran Cirebon tahun 1956 ini,

kini tinggal menikmati masa tuanya. Walau pun

suaminya wafat setahun silam, tapi kehadiran

anak-anaknya yang sukses mengikuti jejaknya

membuat ia tak merasa kesepian. Apalagi,

Halimah kini menginvestasikan hasil kerja

kerasnya dalam bentuk sawah yang sudah

dibelinya di daerah Cirebon seluas 15 hektar,

bisnis sampingan toko mainan anak-anak dan

bisnis sampingan bengkel sepeda dan jual beli

sepeda baru dan bekas. Sekali lagi, semuanya

itu bisa didapatnya dari penjualan barang-

barang rongsokan. Teks: Imas Maslihah /Foto : Okie AZ

26 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Berjualan sepeda baru dan bekas

Page 27: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

27 Juni ‘11 Tahun 3

Page 28: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

28 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Fahrul Umam

Bangun Seribu Sepeda Fixie

Bangun Seribu Sepeda Fixie

Pencerahan

Page 29: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

29 Juni ‘11 Tahun 3

Berangkat dari hobi ngoprek, Fahrul membuktikan bisa sukses di bisnis sepeda. Meski ia seorang sarjana, ia

sama sekali tak canggung bergelut dengan urusan bongkar membongkar sepeda. Selain berbisnis, secara tak langsung ia juga telah turut mengkampanyekan go green, cinta lingkungan. “Saya mulai tekuni usaha bengkel sepeda fixie ini sejak dua tahun lalu. Awalnya, saya bisnis di bengkel juga, tapi di vespa. Selain berbisnis, di sepeda ini saya juga turut membantu kampanye go green. Alam kita sudah penuh dengan polusi,” ucap Fahrul.

Saat sepeda f ix ie - - sepeda yang menggunakan gir mati (fix) dultrap atau terpedo -- menggila dan digandrungi banyak orang, Fahrul menangkap peluang baru. Tanpa modal, hanya berbekal keterampilan, ia memberanikan diri terjun ke dunia ini. Meski masih tergolong pada bisnis skala kecil, tapi peminat yang memakai jasa Fahrul cukup besar. Berbagai komunitas sepeda, kalangan remaja, mahasiswa maupun umum dari berbagai wilayah di Jabodetabek kerap mengunjungi bengkelnya di bilangan Kebayoran Lama, hanya untuk upgrade atau memodifikasi sepedanya. “Dulu, jasa perbaikan sepeda ini hanya sambilan, yang utama adalah vespa. Sekarang malah jadi terbalik,” akunya.

Bukan hanya Jakar ta dan sekitarnya, konsumennya ada pula yang datang dari luar Jawa seperti Sumatera. “Memang saya tidak stok barang. Namun, banyak teman saya yang memasukkan barang ke sini. Barangnya impor, ada yang dari China, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika, Inggris, Italia dan lainnya. Teman saya sediakan barang, saya yang mengerjakan untuk bangun sepedanya,”

Menjamurnya trend sepeda fixie membawa berkah bagi Fahrul Umam. Sarjana Sastra lulusan UI ini sejak 2 tahun lalu menggeluti bisnis sepeda fixie. Meski hanya membangun sepeda, Fahrul bisa menangguk untung hingga di atas Rp 10 juta perbulannya. Di 2 tahun itulah, ia sudah membangun tidak kurang dari 1.000 unit sepeda.

jelas pria berusia 35 tahun ini.Menurutnya, prospek bisnis di bengkel

sepeda fixie masih sangat menjanjikan. Apalagi, saat ini pengguna sepeda fixie sudah mewabah ke berbagai pelosok. “Sekarang sepeda fixie menjadi fenomena. Jenis sepeda ini lebih disukai mungkin karena lebih simpel ketimbang sepeda-sepeda lainnya. Di sini orang bisa bangun sepeda fixie dari awal, mengubah frame, buat custome atau ganti warna. Meski saya hanya pemain kecil dari sekian banyak pemain besar, dengan kualitas pembuatan yang saya tawarkan, alhamdulillah saya bisa tetap bertahan,” kilahnya.

Sebulan Bangun 20 Sepeda Berkat kualitas yang dijaganya, tak aneh

jika dalam sebulan ia mampu mendapat orderan bangun sepeda hingga 20 unit. Selain membangun, ada pula yang hanya ubah frame atau sekadar ganti warna. “Disinilah uniknya sepeda fixie. Kebanyakan orang biasanya suka main warna, terus gonta-ganti. Bentuknya pun

Page 30: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

30 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

macam-macam dan lucu-lucu. Dalam sebulan, saya bisa bangun sepeda hingga 20 unit. Semuanya orderan baik dari Jakarta maupun luar kota. Proses pembuatan satu sepeda bisa memakan waktu 1 - 2 mingguan,” ucapnya.

Karena kualitas pula, bengkel yang dinamainya Sea Road itu bisa dikenal di banyak pecinta sepeda fixie, meski ia mengaku tak pernah melakukan promosi apapun. “Kualitas

itu yang selalu saya jaga. Karena saya yakin, kalau kualitas kita bagus, konsumen akan membawa konsumen-konsumen lainnya. Hanya melalui mulut ke mulut saja dan mungkin forum dan milis di internet. Itu saja,” ungkap Fahrul.

Terkait kualitas, Fahrul mengaku hanya mempekerjakan 6 karyawan yang bertugas mulai dari ngelas, ngecat hingga merakit.

Page 31: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

31 Juni ‘11 Tahun 3

“Kualitas mekanik itu penting. Karena kalau mekaniknya tidak berkualitas, ya hasilnya pun akan jelek. Selama ini sih, banyak pelanggan saya yang mengaku puas dengan sepeda buatan Sea Road,” ulasnya bangga.

Di 2 tahun itulah, Fahrul sudah membangun sekitar 1.000 unit sepeda yang disebar ke berbagai wilayah di Indonesia. “Sampai saat ini, saya sudah bangun sekitar 1.000 unit-an. Karena karakter penggila sepeda fixie ini berbeda-beda. Kalau sudah kecanduan, terkadang ada orang yang bahkan bisa membangun sepeda hingga 2 atau 3 unit sekaligus. Adapula orang yang hanya suka upgrade, mengubah frame dan lain-lain,” kisahnya.

Untung Besar Mengenai harga yang ditawarkan untuk

membangun satu unit sepeda, ia tawarkan

variatif tergantung bahan dasar dan merk apa yang dipakai. “Kalau saya biasa bangun sepeda mulai dari 1,5 juta sampai 4 jutaan rupiah. Ini tergantung pada kualitas dan merk yang dipakai, tergantung si pemesannya. Tapi rata-ratanya, karena harga sepeda fixie sedang melambung, harganya sekitar 2 juta rupiah perunitnya,” ujar Fahrul.

Dikatakannya, saat ini harga sepeda fixie bahkan ada yang sampai 5-10 juta perunitnya. Jelas, bangun sepeda di Sea Road menjadi lebih murah. Soal omset, ia mengaku, perbulannya saja ia harus mengeluarkan pengeluaran rutin hingga 10 juta rupiah. “Satu bulan, saya harus mengeluarkan uang sekitar 10 juta untuk keperluan aktivitas bengkel dari mulai gaji karyawan, listrik dan lain-lain. Sisanya, ada lah,” pungkasnya sambil terkekeh. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ

Page 32: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

32 Tahun 3 Juni ‘11

PencerahanPencerahan

Brian Yaputra

Tukang Kain Sukses ‘Mematri’ Dunia

Page 33: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

33 Juni ‘11 Tahun 3

Sesekali, perhatikan bangunan-bangunan ini ; Pasaraya, Bank Tabungan Negara, Rumah Sakit Dharmais, Gedung BPPT,

Kedubes Rusia, Museum Purna Bhakti Pertiwi (TMII), Johar Shopping Centre Semarang, Bali Hilton Octopusy Discotheque, Masjid Bank Indonesia, dan Gereja Kristen Indonesia Jatinegara. Brian juga menangani proyek kaca patri untuk Apartemen Da Vinci, Belleza, Palazzo, Plaza Crystal, Kimia Farma, Indosat, Medco, Batavia Tower, Bank Indonesia, Taman Sahid Bogor, BNI 1946, Gedung Aryo (Indofood), Pasar Glodok, Hotel Patra Jasa, Novotel, Hilton Executive Club, Hotel Classic, Hotel Ibis Slipi,

Seni seperti halnya udara bagi Brian Yaputra, yang tidak dapat dipisahkan dari dirinya. Kecintaannya terhadap seni khususnya kaca patri, dimulai saat kunjungannya ke Turki. Membawa pria anak tukang kain asli Semarang ini, mempopulerkan seni kaca patri di Indonesia. Melalui Eztu Glass Art, bahkan Brian menapaki jejak bisnis di bidang kaca patri dengan menghiasi sejumlah bangunan di mancanegara.

Page 34: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

34 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Omni Batavia, Holiday Inn Crowne Plaza, Cilantro BNI City, serta seluruh gerai baik Holland Bakery maupun McDonald’s. Jika Anda menemukan kaca-kaca yang terpatri indah, itulah karya Brian Yaputra.

Produk-produk kaca patrinya menghiasi berbagai bangunan, mulai dari gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah tinggal, sampai tempat ibadah, seperti masjid dan gereja. Produk kaca patri Brian banyak pula memperindah bangunan-bangunan di berbagai belahan dunia, semisal: Masjid Zirjah (Dubai), Hotel The Shanghai Equatorial (Cina), Masjid Café Town (Afrika) hingga Disneyland (Hong Kong). Bagi bapak tiga anak ini kaca patri tidak hanya sebagai lahan bisnis tapi juga sebagai cawan tempatnya mengekpresikan jiwa seninya.

Semuanya berawal saat Brian mengunjungi Turki. Di negeri tersebut Brian jatuh cinta pertama pada seni ini. Brian saat itu terpesona dengan keindahan kota-kota di Negara yang berada di kawasan Eurasia ini, yang sarat dihiasi kaca-kaca patri yang indah. Brian yang

sebelumnya berkecimpung di bisnis peralatan elektronik rumah tangga milik keluarganya ini pun merasa menemukan passion yang selama ini dicarinya. Terdorong sense of art yang kental dan rasa penasaran akhirnya menarik Brian untuk mempelajari kaca patri lebih jauh. Sesampainya di Tanah Air ia sempat menjadi kolektor panel kaca yang ia beli dari rumah-rumah tua.

Kenapa ia tertarik kepada jenis benda seni yang satu ini, ia sendiri susah untuk mengerti. “Pertamanya memang saat saya ke Turki dan melihat kaca patri begitu Indah. Tapi sebenarnya saya penyuka warna yang bagus dan desain menarik. Intinya saya suka seni, Saya sendiri juga kurang mengerti bagaimana awalnya saya menyukai seni ini karena dulu saya adalah pedagang. Pokoknya hanya terpanggil saja,” ujar Brian. Namun semuanya seakan berhubungan dengan masa kecil dan remajanya saat di Semarang.

Ia menduga latar belakangnya sebagai anak penjual kain agaknya menumbuhkan persepsi khusus kepada penglihatan dan pemahaman Brian atas sifat harmonisasi

Page 35: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

35 Juni ‘11 Tahun 3

warna. Ia merasakan adanya korelasi antara keramaianan warna di kain dengan biasan warna di kaca patri. Jiwa berdagang sendiri telah diturunkan oleh ayahnya yang memang seorang padagang kain grosiran. Ayah Brian memiliki toko bernama Yoe Ho Kongsi. Di toko ini Brian acapkali membantu ayah dan ibunya berdagang, dari mulai mengangkat gelondongan kain dari tumpukan sampai membungkus kain yang dibeli orang.

Semua dilakukannya seusai sekolah. Jika kebanyakan orang Tionghoa pada saat itu lebih menginginkan anaknya pintar berdagang, beda dengan Brian yang memang dididik dengan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Sebenarnya Brian kecil juga cukup familiar dengan seni ini. Ia sering melihat kaca patri yang menghiasi rumah peninggalan Belanda hingga gereja di Semarang yang sering dikunjunginya. Semua itu tanpa disadari membuatnya menyukai seni ini. Di awal tahun 1981 Brian diajak mengunjungi AS oleh seorang kawannya dan diajak pula menyambangi studio pembuatan kaca patri.

Di sana ia melihat ada 6-8 orang bekerja membuat kaca patri. “Saya lihat kok kelihatannya gampang,” kata Brian. Lantas tanpa ragu ia pun membeli beberapa material kaca, rangka dan timah dari sana. “Dasar tidak mengerti apa-apa, suka tapi caranya masangnya kurang tahu. Lalu saya datangkan satu lot dari Amerika tapi

karena tidak tahu caranya sampai tangan saya terkena solder. Jadi awalnya semuanya belajar secara otodidak,” paparnya sambil tertawa. Karena sudah terlanjur jatuh cinta, Brian terus mempelajari seni kaca patri ini dari majalah dan buku.

Ketika datang brosur dari Carolina Utara mengenai pelatihan membuat kaca patri dari tempatnya dulu ia membeli material kaca, tanpa ragu ia mengutus Freddy Sudjadi untuk mempelajari bisnis ini. “Akhirnya saya minta orang saya untuk pergi ke Amerika belajar. Begitu datang dia melihat hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang besar karena di Indonesia waktu itu, lagi booming properti. Akhirnya pada 1981 saya mendirikan Eztu Glass Art (EGA). Saya mulai bikin kaca patri tapi hasilnya masih jauh dari sempurna,” jelas ayah dari Mounty Augusta, Ken Binsar dan Dien Moontly ini.

Page 36: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

36 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Pada awalnya, klien-klien Brian adalah teman-teman dan relasi yang memesan kaca patri yang ia produksi di garasi rumahnya. Terhitung masih usaha yang sangat muda, Brian pun harus turun tangan sendiri untuk menyelesaikan pesanan. Terbakar solder patri hingga tersayat kaca sudah sering dialaminya. “Jika tukang kaca tidak kebeler (tersayat, bahasa Betawi – Red.) maka bukan tukang kaca namanya. Saat itu saya juga tidak ngerti caranya gimana. Bahkan saat partai pertama datang pecah semua,” jelasnya. Hal itu tidak lantas membuatnya menyerah. Walau tidak memiliki background seni, namun Brian percaya bahwa yang ia yakini pasti akan berhasil.

Brian terus mencoba dan berpikir positif bahwa apabila ia kelak menjadi pengusaha seni kaca patri, ia sudah mengenal seluk beluknya dari hal yang terkecil hingga yang terbesar. Prinsipnya jika seseorang bisa memahami persoalan dari hulu sampai ke hilir, ia akan menyongsong kemajuan perusahaan dengan penuh keyakinan. Seiring gencarnya pembangunan kawasan real estate, order pun terus berdatangan. Karena itu, produksi yang semula hanya dikerjakan di garasi dengan tiga karyawan pada 1986 dipindahkan ke Cikupa. Untuk mendukung pemasaran, Brian

membuka ruang pamer di Jalan S. Parman dan Jalan Biak, Jakarta. Bahkan kini ia telah memiliki pabrik sendiri seluas 8.000 persegi meter persegi di Cikupa, Tangerang, Banten dan mempekerjakan kurang lebih 300 karyawan.

Dalam perkembangannya kemudian, EGA juga memperkenalkan sistem triplon glass atau unit triple glazed yang merupakan pelapisan panil kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered. Selain bermanfaat menghemat energi, triplon glass juga bisa berfungsi sebagai peredam suara.Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara, antara lain Amerika, Inggris, Rusia, Jepang, Hongkong, Malaysia dan Australia. “Perkembangan industri kaca patri di tanah air membuat EGA harus melakukan ekspor. Hal ini lebih karena seni kaca patri ini milik dunia dan merupakan warisan budaya dunia, bukan hanya cerminan budaya orang bule saja,” ucapnya.

Pertama menapaki bisnis ini tidak terlintas oleh kakek lima cucu ini akan sukses seperti sekarang. “Saya tidak mengira ini jadi bisnis,” kata Brian. Keteduhan, kedamaian kekhusyukan dan sekaligus keindahan warna yang disampaikan lewat mozaik, sepertinya menggugah naluri kesenian dan pikiran industrinya. “Awalnya saya mengerjakan hal ini adalah demi kesenangan untuk menghasilkan sebuah karya seni yang indah. Lama-lama melalui kaca patri saya ingin mewarnai Indonesia agar lebih damai dan indah,” tandasnya. Teks : Kurniawan/ Foto : Anto, Doc Eztu Glass Art.

Page 37: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

37 Juni ‘11 Tahun 3

Page 38: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

38 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Ide untuk membuat sesuatu yang kreatif dan inovatif memang bisa datang dari mana saja. Seperti kebanyakan pengguna

laptop, Nana – begitu ia biasa dipanggil, kerap memangku laptop di atas paha. Atau menggunakan majalah atau bantal sebagai alas laptop jika berada di tempat tidur. Ibu dua anak ini juga sering melihat anak-anaknya bingung meletakkan laptop.

Di tengah penggunaan laptop yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Nana lantas menuangkan ide untuk membuat alas laptop yang trendi juga nyaman dengan merek Lap Topper. “Usaha ini dimulai dari hanya sekedar melihat kebutuhan kami di rumah. Mulailah kami merintis ; survey dan study produk LapTopper ini. Setelah 3 bulan melakukan research dan test models, penyesuaian ukuran, berat, model dan bahan baku, kami mulai produksi. Awalnya hanya 50 buah setiap pembuatan,” ujarnya. Sejak Desember 2007, perempuan kelahiran 11 Agustus 1960 ini melalui bendera PT Juara Radya Kencana mulai serius membuat alas laptop untuk penahan laptop agar bisa dipangku dengan nyaman.

Ide yang dicetuskan dan dimulai dari home industry ini ternyata disambut baik oleh para pengguna komputer jinjing. Permintaan terhadap produk ini terus meningkat seiring

Juananda Sutan Assin

Inovasi 2000 Alas Laptop

Melalui ide kreatif dan jeli melihat peluang membuat Juananda Sutan Assin sukses mengembangkan bisnis alas laptop yang ia beri nama LapTopper. Produknya yang unik dan inovatif mampu menghasilkan omzet hingga Rp. 200 juta perbulan.

38 39Tahun 3 Juni ‘11 Juni ‘11 Tahun 3

Pencerahan

Page 39: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

39 Juni ‘11 Tahun 3

Ide untuk membuat sesuatu yang kreatif dan inovatif memang bisa datang dari mana saja. Seperti kebanyakan pengguna

laptop, Nana – begitu ia biasa dipanggil, kerap memangku laptop di atas paha. Atau menggunakan majalah atau bantal sebagai alas laptop jika berada di tempat tidur. Ibu dua anak ini juga sering melihat anak-anaknya bingung meletakkan laptop.

Di tengah penggunaan laptop yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Nana lantas menuangkan ide untuk membuat alas laptop yang trendi juga nyaman dengan merek Lap Topper. “Usaha ini dimulai dari hanya sekedar melihat kebutuhan kami di rumah. Mulailah kami merintis ; survey dan study produk LapTopper ini. Setelah 3 bulan melakukan research dan test models, penyesuaian ukuran, berat, model dan bahan baku, kami mulai produksi. Awalnya hanya 50 buah setiap pembuatan,” ujarnya. Sejak Desember 2007, perempuan kelahiran 11 Agustus 1960 ini melalui bendera PT Juara Radya Kencana mulai serius membuat alas laptop untuk penahan laptop agar bisa dipangku dengan nyaman.

Ide yang dicetuskan dan dimulai dari home industry ini ternyata disambut baik oleh para pengguna komputer jinjing. Permintaan terhadap produk ini terus meningkat seiring

Juananda Sutan Assin

Inovasi 2000 Alas Laptop

Melalui ide kreatif dan jeli melihat peluang membuat Juananda Sutan Assin sukses mengembangkan bisnis alas laptop yang ia beri nama LapTopper. Produknya yang unik dan inovatif mampu menghasilkan omzet hingga Rp. 200 juta perbulan.

38 39Tahun 3 Juni ‘11 Juni ‘11 Tahun 3

Pencerahan

Page 40: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

40 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

dengan pertumbuhan penjualan laptop atau notebook yang juga naik. “Kami mulai masuk market dengan berpartisipasi di pameran, yaitu di Citos. Respond nya sangat baik, kami banyak menerima pesanan. Public awareness menanjak luar biasa, yang membuat kami harus aktif dalam berbagai macam pameran,” jelas Nana. Produk yang 100% hand-made dan menerapkan quality control yang maksimun ditambah bentuknya yang cantik membuat LapTopper ini banyak diminati.

Sebagai sebuah produk yang diproduksi sendiri, awalnya Nana melakukannya semuanya sendiri mulai dari merancang hingga pembelian bahan baku. “Sampai dengan saat ini, saya sendiri yang memilih fabrics dan kombinasi antara wood dan fabricsnya. Belanja raw materials pun masih saya lakukan sendiri. Hal ini memberikan kepuasan tersendiri. Dan saya selalu melihatnya sebagai service excellence yang kita berikan kepada customers. Alhamdulillah, customer kami tidak hanya sekali beli, namun rata-rata kembali membeli LapTopper lagi untuk keluarganya ataupun untuk pemberian,” ungkapnya.

Semua merupakan buah dari kerja keras yang ditanamkan dalam keluarga yang mengutamakan pendidikan. Ini membuat

Nana terbiasa belajar dan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Memulai karir sebagai konsultan di Price Waterhouse Coopers (PwC) selama tiga tahun, Nana kemudian menjajal karier baru di dunia perbankan. Namun jiwa entrepreneur telah melekat, membuat ia hanya bertahan lima tahun di dunia perbankan dan keuangan. Lalu ia memulai karir dengan membangun usaha food and beverages di Jakarta dan Bali.

Saat 2007, ketika bisnisnya meredup, Nana melihat peluang berbisnis alas laptop. Ia lantas memutar modal. Ibu tiga anak ini menggunakan modal Rp 50 juta untuk membeli mesin jahit. Selanjutnya, ia merekrut

40 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Usaha yang didukung suami

Page 41: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

41 Juni ‘11 Tahun 3

dua tukang jahit untuk mengerjakan desain bantalan. Sisa uang ia pakai untuk membeli material seperti kayu, busa dan kain pelapis. “Modal awal pada saat itu kurang lebih Rp. 50 juta untuk raw materials awal, dokumentasi perusahaan dan hak patent karena kami melihat pentingnya hak patent untuk design ini,” jelas Nana.

Produknya Terbang Hingga Mancanegara

Nana mulai memasarkan produksinya dengan membawa 50 LapTopper untuk dipamerkan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Dari sini, pesanan mulai berdatangan. Ia tak menyangka, animo masyarakat sangat tinggi. Nana sempat kewalahan memenuhi permintaan. Ia pun tidak hanya mengikuti sejumlah pameran di Indonesia tapi juga di luar negeri. Pemasaran via website laptopperonline.com yang terbukti efektif.

Kini pangsa pasar LapTopper tidak hanya sebatas Jakar ta, Jawa Timur, Jawa Tengah serta Bali, tapi juga sudah mencapai ke beberapa Negara. “Untuk mancanegara, kami sudah mempunyai Agent atau Reseller di Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Perancis, Spanyol, Irlandia, Italia, Swedia dan Inggris. Kami juga sedang persiapkan untuk Taiwan,” jelasnya. Saat ini, LapTopper tersedia dalam tiga ukuran yakni ukuran S (40 cm x 30 cm) yang dijual seharga Rp 195.000, ukuran M (40 cm x 50 cm) dengan harga Rp 250.000 dan ukuran L (40 cm x 60 cm) yang dijual dengan harga Rp 285.000 per unit. Untuk di Jakarta LapTopper sendiri bekerja sama dengan beberapa perusahaan atau toko baik itu secara cash ataupun konsinyasi. Produk lapTopper dapat ditemui di Office2000, Chic Mart, Infinite Apple Shop, PaperClips, Global Teleshop, EMAx, Estore, Istore, hingga Kemang88.

Kini, Nana bahkan mampu memproduksi hampir 2.000 unit LapTopper tiap bulan dengan omzet perbulannya mencapai lebih dari Rp. 200 juta. Melihat animo public untuk produk ini serta semakin populernya penggunaan laptop, Nana yakin aksesoris laptop seper ti produknya akan terus berkembang. “Seterusnya kami akan terus mengembangkan produk LapTopper dan juga mengembangkan produk-produk lainnya sesuai kebutuhan. Hal ini terus kami lakukan dengan research kami dan saat ini sudah ada beberapa products in-line yang akan kami launching,” tandasnya. Teks : Anto Kurniawan/ Foto : Doc.

41 Juni ‘11 Tahun 3

Bersama keluarga

Page 42: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

42 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Firly Ferdiansyah

Sukses 9 Bubur Jakarta di Kota Gudeg

42 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Page 43: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

43 Juni ‘11 Tahun 3

Syarifah adalah nama almarhumah

ibu kandung Firly Ferdiansyah yang

merupakan anak bungsu dari 5

bersaudara. Sebenarnya usaha ini didirikan

untuk beliau, namun ibu Syarifah meninggal di

bulan Maret 2004, 3 hari sebelum berdirinya

warung bubur ayam ini. Usaha ini termasuk

pionir Bubur Ayam Jakar ta tipikal Bubur

Cirebon di kota Yogyakar ta. Berawal dari

warung kaki lima untuk sarapan dengan jam

buka dari pukul 06.00 hingga 11.00 WIB.

Segmentasi pasarnya masyarakat umum,

baik mahasiswa, pegawai maupun keluarga.

Jadi punya prospek di semua lingkungan yang

ramai, baik lingkungan kampus, perkantoran

atau perumahan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bubur

Ayam Jakarta Syarifah mendapat tanggapan

yang positif dari masyarakat. Hasil yang

menggembirakan itu membuat Firly dapat

menyewa tempat di daerah Sagan, Yogyakarta.

Di situlah ia menjalankan usahanya dengan

menambah menu-menu hasil inovasi dan

kreasinya sendiri. Di luar dugaan, pelanggan

bubur ayam Syarifah semakin banyak. Firly pun

memutuskan membuka cabang bisnisnya ini.

Sampai sekarang sudah ada 9 cabang yaitu

Bubur Ayam Jakarta Syarifah di Samirono,

Sagan, Jakal, Kaliurang Km. 12, Mangkubumi,

Seturan, Pugeran, Tajem dan Kusumanegara

yang baru dibuka pada 26 April 2011.

Setiap Sabtu dan Minggu, Firly se-

lalu menambah jumlah dagangannya.

persediaannya, Sebab, akhir pekan adalah

saat dimana pengunjung mencapai puncaknya.

Apalagi, hari Senin, warung bubur ayam ini

tutup. “Khusus warung yang berada di Sagan,

buka mulai pukul 6 pagi hingga 21 malam.

Di tengah kota Yogyakarta yang khas menyajikan gudeg, Firly Ferdiansyah justru menyuguhkan Bubur Ayam Jakarta Syarifah. Menu alternative yang berbeda ini, justru menarik minat orang untuk menyantapnya. Kesuksesannya terbukti dengan berdiri 9 cabang dengan konsumen selalu mengantri.

Saat ini, akan ada banyak berbagai menu

spesial selain bubur ayam. Diantaranya lomie

ayam, yamien manis, yamien asin,yamien

polos dan masih ada puluhan menu tersedia

untuk memuaskan selera para pembeli,”

ungkap Firly.

Tidak seperti kebanyakan warung penjual

makanan, Bubur Ayam Jakar ta Syarifah

memang unik. “Kami hanya buka 6 hari dalam

seminggu dan kurang lebih 11 bulan dalam

setahun. Hari Senin kami libur, begitu juga

sepanjang bulan Ramadhan. Buat kami itu

bukan halangan melainkan sebuah tantangan

dan kebaikan. Jadi saya dan kar yawan

dapat fokus ibadah di bulan Ramadhan. Ini

akan memberi efek positif untuk 11 bulan

selanjutnya,” papar Firly.

Mengawali usaha dengan gerobak

Page 44: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

44 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

Bubur Ayam BervisiPria kelahiran 22 Agustus 1980 ini yakin

usaha bubur ayamnya menjadi salah satu

makanan yang diminati banyak orang. Ia punya

alasan. “Konsep awal usaha ini sejak berdiri

sampai sekarang tidak berubah. Itu yang saya

yakini membuat usaha ini berjalan baik. Kami

memiliki visi, menjadikan bubur ayam Jakarta

kami pionir dalam bisnis kuliner bubur ayam

di Yogyakarta dan Indonesia. Visi lain yaitu

membuka peluang kerjasama dan membuka

lapangan pekerjaan. Juga menyebarkan

motivasi bahwasanya rejeki tidak perlu ngotot

dicari. Dengan usaha secukupnya namun

dimaksimalkan dengan terus memperbanyak

sedekah dan berbagi,” ujarnya. “Sedangkan

misi yang dibangun dalam usaha ini adalah

membuat outlet berkonsep semi permanen

Selalu dipadati oleh pengunjung

Salah satu cabang Bubur Ayam Jakarta

Page 45: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

45 Juni ‘11 Tahun 3

sehingga biaya investasi dapat diminimalisir.

Misi lainnya adalah menggunakan tenaga kerja

muda produktif yang akan turut mengurangi

jumlah pengangguran, turut serta menguatkan

jaringan ekonomi di sektor riel sebagai

pilar penyangga ekonomi umat dan menjadi

wadah berinvestasi pemilik dana dengan

selalu menyebarkan kebaikan, selalu saling

membantu,” tutur suami dari Ajeng Wahyu

Setyaningsih ini.

Jika ditelisik lebih dalam keunggulan bisnis

Firly memang ada semua aspek. Di aspek

produksi, rasa bubur ayam ini disesuaikan

dengan lidah orang Indonesia. Bahan bakunya

berkualitas. Proses produksinya efisien. Di

aspek penjualan, bubur ayam ini menggunakan

wadah yang sama di semua cabang. Untuk

pelayanan take-away, wadahnya berbahan

mika, bukan stereofoam seperti kebanyakan

bubur ayam lain. Ini tentu lebih hiegenis dan

sehat. Standar pelayanan pun sama di semua

cabang. Pelayanan yang menyenangkan dan

strategi jitu menangani komplain membuat

Bubur ayam Jakarta Syarifah menjadi tempat

makan yang menyenangkan. Para pegawai juga

dilatih dan dipilih khusus. Mereka diharuskan

memiliki daya ingat tinggi untuk melayani

pesanan masing-masing pembeli yang berbeda

selera.

Hingga kini Firly menjalankan usahanya

dibantu oleh 30 orang karyawan yang bekerja

setiap hari melayani konsumen dari berbagai

kalangan. Selain menjalin komunikasi sesama

karyawan, Firly juga menekankan pentingnya

menjalani komunikasi dengan pelanggan.

”Kami sangat menjaga hubungan baik dengan

pelanggan,” ujarnya.

Teks/Foto : Agus Susanto, Elshinta Yogyakarta

9 cabang dengan 30 karyawan

Page 46: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

46 Tahun 3 Juni ‘11

PencerahanPencerahan

46 Tahun 3 Juni ‘11

Howard Schultz

Anak Supir Truk Miliki 15 Ribu StarbucksKeberhasilan Starbucks menjadi kedai kopi kelas dunia merupakan kisah keberhasilan sebuah ide. Awalnya hanya toko biji kopi, lantas berkembang menjadi kedai kopi, dengan manjemen yang luar biasa beranak pinak menjadi 15 ribu gerai. Ide itu berasal dari anak supir truk miskin bernama Howard Schultz!

jaminan kesehatan. Ayahnya adalah seorang mantan tentara AS dan kemudian menjadi supir truk. Schultz harus melakukan berbagai pekerjaan mulai dari pengantar koran, penjaga kantin, pabrik tenun dan bahkan menguliti binatang untuk perusahaan pengrajin kulit.

Demi terlepas dari jeratan kemiskinan, Howard melihat olahraga menjadi salah satu

Lahir dari keluarga Yahudi yang miskin, membuat Howard memiliki cita-cita yang tinggi. Muncul ke dunia pada 19 Juli 1953,

Schultz kecil dibesarkan di pemukiman miskin Brooklyn, New York. Sejak kecil berkeinginan tidak bekerja sebagai pegawai seperti orang tuanya - Fred Schultz dan Elaine yang hanya mendapat bayaran rendah dan tidak mendapat

Kerja keras Fred Schultz membangun Starbuck

Page 47: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

47 Juni ‘11 Tahun 3

jalan keluar. Di sekolah tinggi, Schultz unggul pada bidang olahraga dan mendapatkan beasiswa untuk Northern Michigan University. Beasiswa olahraga tersebut seakan menjadi tiket baginya untuk keluar dari himpitan kemiskinan. Namun selepas lulus dari universitas dia memilih bekerja pada perusahaan Xerox yang kala itu sangat terkenal dengan program pelatihan bagi manajer muda. Selanjutnya pada tahun 1979 ia menjadi manajer operasi pada perusahaan Hammarplast, produsen alat mengolah kopi asal Swedia.

Saat di Hammarplast ia memperhatikan salah satu kliennya, pedagang kopi di Seattle dengan nama Starbuck, selalu membeli mesin pembuat kopi - drip coffeemaker - dalam jumlah besar. Itu membuatnya tertarik mengunjungi toko kopi tadi. Toko kopi Starbuck sendiri telah berdiri sejak tahun 1971. Didirikan oleh Jery Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker yang menjual biji kopi baik utuh maupun yang telah digiling halus. Awalnya Starbuck dapat disebut toko kopi ketimbang sebuah kedai kafe. Mereka hanya sebuah toko kecil menjual biji kopi pilihan. Konsep awal Starbucks adalah mereka hanya menjual biji kopi yang berkualitas. Orang membeli biji kopi dan menggilingnya di toko tersebut kemudian pulang untuk menikmati kopi di rumah mereka.

Saat mengunjungi Starbuck pada 1982, Schultz terkesan dengan aroma kopi olahan di toko tersebut. Akan tetapi, yang lebih memikatnya adalah totalitas orang-orangnya dalam memilih dan mengolah kopi. “Saya pergi

dari tempat itu seraya berkata, “Tuhan, betapa hebatnya perusahaan itu, betapa hebatnya kota itu. Saya ingin sekali menjadi bagian darinya,” kata Schultz mengenang. Setahun kemudian, impian Schultz terwujud.

Bos Starbucks menerimanya dan mengangkatnya sebagai direktur pemasaran dan operasional. Itulah titik balik perjalanan Schultz, dengan misi “menyuguhkan secangkir kopi hebat” kepada dunia. Setahun bergabung ia mendapatkan tugas untuk melakukan lawatan bisnis ke Milan, Italia. Di Milan, Howard takjub melihat begitu banyak coffee shop dan bagaimana orang Italia begitu menikmati minum kopi. Di Italia kopi memang menjadi perekat kehidupan sosial masyarakat. Maka tidak heran ada lebih dari 200.000 kedai kopi seantero Itali. Schultz benar-benar menyukai suasana romantis dan tentram yang menjadi ciri khas kafe-kafe di Italia.

Gambaran tentang semuanya i tu memberikan ide pada Howard untuk menjadikan Starbuck sebuah cof fee shop. Ia sangat ter tarik dengan kedai kopi di Italia yang menyediakan kehangatan tempat bertemu, selain berjualan kopi dan expresso. Kembalinya ke Seatlle, Howard mengusulkan Starbuck untuk mengadaptasi konsep tersebut. Tapi, trio guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, dan penulis Gordon Bowker, sebagai pemilik Starbucks, tak setuju. Alasannya, ide memasukkan bisnis minuman akan menjauhkan perusahaan itu dari fokus utamanya berdagang biji kopi olahan kualitas

47 Juni ‘11 Tahun 3

Bersama karyawannya

Page 48: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

48 Tahun 3 Juni ‘11

Pencerahan

tinggi dan peralatan pengolah kopi. Lagi pula, menurut mereka, orang minum kopi, ya di rumah.

Schultz yang begitu yakin akan idenya, akhirnya keluar dari Starbuck dan mendirikan jaringan warung kopi Il Giornalle pada 1985. Dua tahun kemudian pemilik Starbuck memutuskan untuk menjual bisnisnya. Schultz melihat ini sebagai suatu kesempatan untuk bergabung kembali dengan Starbuck yang dicintainya. Ia kemudian maju dan menggelontorkan dana 4 juta dollar untuk mengambil alih Starbuck. Dengan kemampuan menjualnya Schultz berhasil meyakinkan sejumlah investor. Walau dengan talenta bicaranya yang dahsyat dari sejumlah pendekatan yang dia lakukan tetap hanya sebagian saja yang berhasil membuat orang berinvestasi untuknya.

ketika terluka saat bekerja,” katanya. Itu sebabnya Schultz menerapkan kebijakan yang tak lazim dalam dunia ritel. Seluruh pegawai, organik ataupun tidak, yang bekerja paling sedikit 20 jam dalam sepekan berhak mendapat tanggungan kesehatan komprehensif. Pegawai mendapat opsi kepemilikan saham, termasuk pegawai paruh waktu.

Selain itu, Starbuck juga menjaga komitmen tinggi pada tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility/CSR). Menurut Orin Smith, pengganti Schultz sebagai CEO pada 2000, CSR menjadi bagian tak terpisahkan dari Starbucks, yang menjadi langganan daftar For tune’s 100 Best Company. “Tanpa itu, perusahaan kami tak mungkin beroperasi,” kata Smith. Starbucks sangat memedulikan pemangku kepentingan (stakeholders), mulai

Mereka yang melakukan investasi ke Starbucklah yang kelak akan menjadi bagian dari bisnis yang paling menguntungkan di era 90-an. Kemudian Howard mengganti nama cof fee shop miliknya Il Giornale menjadi Starbucks dan bisnispun berjalan sukses. Kesuksesan menempel seiring dengan prinsip seperti yang dikemukakannya ; membangun sebuah perusahaan dengan jiwa.

Prinsip tersebut sangat dipegang Schultz karena getir hidup sang ayah. Ayahnya bekerja mati-matian dengan gaji rendah dan sampai akhir hayatnya tetap menderita. “Dia direndahkan dan tidak dihormati. Dia tidak punya asuransi kesehatan dan dia tak mendapat kompensasi

mitra (pegawai), petani kopi sampai ke pelestarian lingkungan. Dan, kepentingan pemegang saham tetap terpenuhi dengan laju pertumbuhan tinggi.

Kepada petani yang meningkatkan standar kualitas, kepedulian lingkungan, sosial dan ekonomi, Starbucks bahkan menghadiahinya status pemasok pilihan dan membayar harga ter tinggi. Hal tersebutlah yang membuat Starbuck menjadi sejarah terbesar dunia dalam bisnis coffee shop. Starbucks mendunia! Saat ini Starbucks telah menjadi coffee shop terbesar di dunia dengan lebih dari 15.000 gerai yang tersebar di lebih dari 44 negara. Teks : Anto Kurniawan/Foto:Ist.

Pencerahan

Bersantai di gerai Starbuck

Page 49: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

49Juni ‘11 Tahun 3

Bulan Juni –Juli menjadi tradisi liburan di tanah air. Meskipun yang berlibur anak-anak sekolah, namun kesempatan ini juga dimanfaatkan para orangtua ambil cuti panjang dan berlibur bersama keluarga. Bagi pelaku bisnis, liburan adalah peluang mendatangkan uang. Mulai dari usaha travel, tempat rekreasi

outbond, permainan anak-anak, villa penginapan, hingga kuliner. Saat peak season seperti ini perlu peningkatan pelayanan,

promosi, bahkan memainkan rate, namun harus tetap menjaga kualitas. Bagaimana kiat para pengusaha dalam menjala rejeki di bulan liburan? Ikuti kiprah beberapa nara sumber , seperti: Sawah Lega, Jagoan Travel, Resto Bandar Jakarta, Jadul Village

Villa & Spa dan Kidzania.. Teks: Choen, Anto, Wendy, Donda, Er Foto: Okie AZ,

Doc. Jadul Village Villa & Spa, Ist

Bisnis Liburan

Peluang Menjala Uang

Page 50: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 50

ProsPek

Kehadiran restoran di berbagai tempat

hiburan dan wisata adalah sesuatu

yang niscaya. Bandar Djakarta, sebuah

restoran yang mengusung aneka masakan

seafood hadir di area wisata Ancol sejak tahun

2001. “Awalnya kami hanya menyediakan

100 kursi saja, tidak terlalu besar. Namun,

karena perkembangannya cukup bagus,

perlahan kapasitasnya pun kami tambah,”

ujar Shandra, Kepala Pengembangan Bisnis

Bandar Djakarta.

Tahun 2009, untuk pertama kalinya,

Bandar Djakarta pun melebarkan sayap atau

Resto Seafood 1.000 Pengunjung

Bandar Djakarta

Ikan kerapu saus bumbu rujak

Kepiting saus lada hitam

Shandra, Kepala Pengembangan Bisnis Bandar Djakarta.

Page 51: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

51Juni ‘11 Tahun 3

ekspansi ke bilangan Alam Sutera, Serpong,

Tangerang. Di sini, kemajuan pun begitu

cepat terjadi. Betapa tidak, saat ini jumlah

pengunjung yang datang untuk makan di

Bandar Djakarta Serpong bisa capai 1.000

orang perharinya. “Ya, rata-ratanya bisa

sampai 800 hingga 1.000 pengunjung. Kalau

untuk yang di Ancol sendiri, bisa lebih dari

1.000 orang perharinya,” jelas Shandra.

Tahun 2011 ini pun, Bandar Djakarta akan

membuka cabang keduanya di daerah Pluit.

Dengan konsep seafood garden

restaurant yang dilengkapi dengan pasar ikan,

dimana orang bisa berbelanja ikan layaknya

di pasar pada umumnya, Bandar Djakarta

Serpong tak ayal menjadi buruan para

pecinta kuliner di selatan Jakarta. “Memang,

kami menciptakan konsep ini, orang datang

ke sini itu bukan hanya untuk makan, tapi

mereka pun bisa melihat terlebih dahulu apa

yang mau mereka makan. Mereka bisa pilih-

pilih ikan mana yang akan disantapnya, atau

yang selain ikan seperti kepiting, kerang dan

lobster,” imbuhnya.

Untuk memenuhi kebutuhan para

pelanggannya, setiap 6 bulan sekali, pihak

resto pun menghadirkan sajian menu baru.

Saat ini, dari 3 jenis bahan pokok seperti

ikan, kepiting dan lobster saja, bisa diolah

menjadi aneka ratusan menu masakan. “Dari

bahan dasar ikan misalnya, ini bisa dijadikan

puluhan varian menu yang berbeda-beda.

Tak aneh, jika banyak masakan kami yang

menjadi favorit para pengunjung. Karena

bagi kami, untuk eksistensi sebuah resto

itu diperlukan inovasi dan kreasi. Itulah yang

kami lakukan!” beber Shandra.

Memilih ikan sebelum dimasak

Page 52: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 52

ProsPek

Mengenai kapasitas, Anda jangan kuatir,

karena resto ini mampu menampung hingga

1.300 orang. Selain itu, yang mungkin

membuat Anda tertarik untuk berkunjung

ke sini adalah soal harga yang kompetitif.

Misalnya saja, untuk satu kilogram kerang, di

sini hanya dijual seharga Rp 17.000. “Selain

itu, kami juga menyediakan paket nasi

pakai sambal lalap dengan harga hanya Rp

7.000 sampai puas. Kami pun menyediakan

aneka menu dengan harga terjangkau, bisa

disesuaikan dengan budget pengunjung.

Ini juga yang membuat seafood kami bisa

bersaing dengan yang lainnya,” kilahnya.

Sedangkan untuk harga tertinggi dipatok

sebesar 250 ribuan rupiah perkilonya.

Menjamurnya resto seafood serupa di

berbagai tempat, Bagi Shandra tidak begitu

mempengaruhi pengunjung ke Bandar

Djakarta. “Ya, pesaing kita mungkin banyak.

Tapi dengan konsistensi yang kami lakukan

baik melalui pelayanan, kesegaran bahan baku

dan rasa, kami tetap bisa menjaga pelanggan

hingga bertahan sampai sekarang. Servis itu

penting, begitu juga kesegaran ikan, kepiting

dan lobster. Karena pelanggan biasanya

Tips bisnis:Lakukan servis yang baik•Upayakan harga bisa dijangkau •

berbagai kalangan

Jalin kerjasama dan promosi • dengan berbagai pihak

melihat dari sisi ini. Selain ini mengenai rasa,

rasa yang kami sajikan di Ancol dan Serpong

itu sama, tidak ada perbedaan sama sekali,”

ujarnya.

Soal bahan baku, Shandra mengaku bisa

mendatangkan dari berbagai wilayah di tanah

air. “Karena permintaan terus bertambah,

kami harus sampai mencari bahan baku ke

berbagai belahan daerah di Indonesia seperti

Kendari, Bangka, Makasar dan kota-kota

penghasil produk laut lainnya. Alhamdulillah,

selama ini kami tidak pernah kekurangan stok

bahan baku,” pungkas Shandra. Kini, Bandar

Djakarta Serpong telah mempekerjakan tidak

kurang dari 200 karyawan dan beroperasi

mulai pukul 10.00 WIB sampai 23.30 WIB.

Hewan laut dalam keadaan hidup Proses pemasakan hidangan

Page 53: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

53Juni ‘11 Tahun 3

IKLAN

Page 54: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 54

ProsPek

Memasuki liburan sekolah, biasanya

setiap keluarga, sekolah-sekolah,

sampai institusi berburu tempat

hiburan dan wisata untuk mengisi waktu

liburan mereka. Dari sekian banyak pilihan

tempat, berlibur dengan wisata alam juga

banyak diminati sebagai pilihan untuk

mengisi waktu liburan. Tidak heran kalau saat

memasuki liburan sekolah, tempat berwisata

alam mengalami lonjakan pengunjung yang

drastis selama sebulan. Di kawasan Puncak-

Bogor banyak tempat wisata yang bisa

dijadikan referensi tempat berlibur. Salah

satunya, usaha wisata Griya Sawah Lega

yang berada di Cisarua, Bogor.

Berlibur di Atas Lahan 3 Hektar

Griya Sawah Lega

Adi Warsito

Berkemah di lereng gunung

Page 55: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

55Juni ‘11 Tahun 3

Bermodal awal tanah yang dibeli mencicil, Adi Warsito mengembangkan wisata alam yang makin digemari. Mengutamakan kepuasan pengunjung, wisata alam lengkap di kawasan Puncak ini, panen rezeki di musim libur.

Griya Sawah Lega memang bukan satu-

satunya tempat wisata yang menonjolkan

keindahan alam. Namun, Griya Sawah Lega

termasuk tempat wisata yang memiliki

kelebihan dalam menyediakan fasilitas dan

permainan. Di atas tanah seluas 3 hektar

tersebut, kurang lebih ada 17 fasilitas

dan permainan untuk para pengunjung.

Seperti, Flying Fox, Mountain Bike, berkuda,

bersepeda, perahu dayung, kolam renang,

kolam pancing, kolam lumpur, paint ball,

wisata Agro dan fun-game lainnya. Terdapat

juga rumah bambu untuk tempat dan aula.

Sampai saat ini Griya Sawah Lega adalah

satu-satunya tempat wisata yang memiliki

Flying Fox terpanjang diantara tempat wisata

lainnya di daerah Puncak. Panjangnya

mencapai 200 meter.

Kelebihan lainnya dari tempat wisata

ini adalah, Griya Sawah Lega sangat

memprioritaskan kepuasan pengunjung.

Dengan tidak menerima rombongan lain bila

sudah ada yang membooking atau menyewa

fasilitas, sekalipun itu dalam jumlah besar.

“Kalau sudah ada yang membooking atau

memakai sarana Griya Sawah Lega, kami

tidak akan menerima rombongan lain. Hal ini

kami lakukan agar pengunjung puas bermain

dan tidak terganggu dengan kelompok lain.

Sekalipun saat liburan sekolah, dimana kami

mengalami kenaikan jumlah pengunjung.

Kecuali, bila rombongan yang bentrok itu

satu institusi, hanya beda cabang saja, itu

dibolehkan” jelas Suci Vidiani selaku Humas

Griya Sawah Lega.

Griya Sawah Lega awalnya hanya sebuah

villa bernama Villa Hejo atau Hijau, yang

berfungsi sebagai tempat peristirahatan

atau liburan keluarga dan teman-teman Adi

Warsito, pemilik Griya Sawah Lega. Namun

lama-kelamaan ada tuntutan dari teman-

teman Adi yang berkunjung ke Villa Hejo untuk

ditambahkan beberapa fasilitas. Misalnya,

tempat pemancingan, kolam renang dan

ruangan untuk kumpul-kumpul. Karena

banyaknya permintaan, Adi pun berpikir untuk

mengembangkan dan mengkomersilkan Villa

Hejo. “Dari sinilah saya mulai terpikir untuk

mengkomersilkan tempat ini. Saya mulai

membongkar interiornya menjadi beberapa

Villa bergaya etnik

Page 56: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 56

ProsPek

kamar, 4 cottages yang terbuat dari kayu khas

Tomohon dan menambah sarana-prasarana

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Tepat pada tahun 2007, Villa

Hejo berubah menjadi tempat wisata dengan

nama Griya Sawah Lega,” cerita Adi Warsito.

Dalam membangun dan mengembangkan

Griya Sawah Lega, Adi mengaku sulit untuk

menghitung modal awal yang dia butuhkan

untuk berbisnis tempat wisata ini. Pasalnya,

Adi sudah memiliki sebidang tanah di daerah

Kampung Cidokom, Desa Kopo sejak 20 tahun

yang lalu. Dengan cara menyicil, Adi membeli

lahan dari warga setempat dan menatanya

menjadi lahan wisata, hingga menjadi Griya

Sawah Lega seperti sekarang. “Membangun

Griya Sawah Lega ini saya harus menunggu

uang terkumpul, baru bisa beli tanah. Kalau

sudah ada uang lagi, saya beli tanah lagi. Jadi

saya tidak menggunakan modal dalam jumlah

tertentu. Seperti kata pepatah, sedikit demi

sedikit menjadi bukit” ujar Adi

Selain menjadi tujuan mengisi liburan,

Griya Sawah Lega juga menjadi refrensi

tempat untuk mengadakan kegiatan lainnya.

Seperti, gathering, training, rapat, camping,

outbond dan retreat. Untuk menikmati

liburan atau mengadakan kegiatan di Griya

Sawah Lega, pengunjung dikenakan biaya

dari Rp. 50.000 - Rp. 350.000 per-peserta,

sudah termasuk fasilitas permainan, makan

dan snack. Dengan harga variatif tersebut,

dalam sebulan Griya Sawah Lega mendapat

kunjungan antara 500-1200 orang, baik

tamu yang menginap atau pun tamu yang

melakukan One Day Tour.

Walaupun di daerah Puncak-Bogor

banyak tempat wisata, namun Adi Warsito

tidak mau ambil pusing soal persaingan

usaha di bidang tempat wisata. Adi malah

menjadikan persamaan bisnis sebagai

teman usaha. “Setiap tempat wisata punya

kekurangan dan keunggulan masing-masing.

Dengan begitu, sesama tempat wisata ada

baiknya bisa saling mengisi, saling memberi

infromasi dan saling membantu mengatasi

kendala yang terjadi,” ujar pria yang tinggal di

Pondok Pinang, Jakarta ini. Adapun kendala

yang sering dihadapi dalam mengelola bisnis

tempat wisata menurut Adi biasanya masalah

pungutan. “Maklumlah kalau ada gula, pasti

ada semut. Saya berangkat dari niat hanya

untuk tempat istirahat dan berkembang

menjadi usaha, mau tidak mau pasti banyak

‘semut’ yang datang,” sindirnya.

TIPS:Jangan takut melangkah. Kalau

ada kesalahan, paling tidak Anda sudah

berada di depan

ProsPek

Anak - anak bermain di kali

Flying Fox anak - anak

Page 57: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

57Juni ‘11 Tahun 3

Sukses KidZania tidak terlepas dari

konsep edutainment yang kuat.

Ini mencuri perhatian tidak hanya

anak-anak, namun juga orang tua dan guru.

Wajar saja, sebab orang tua dan guru kerap

mendambakan masa liburan yang digunakan

tidak hanya untuk bersenang-senang

tapi sekaligus mendidik. “Sejak pertama

didirikan, pemilik Kidzania ingin memberikan

terobosan terhadap dunia pendidikan bagi

anak-anak Indonesia. Konsepnya KidZania

ini memadukan tiga unsur ; pendidikan,

entertainment, dan juga advertising,” ujar Ari

Bagi para entrepreneur jeli, kebingungan orang tua memilih tempat atau kegiatan liburan bagi anak-anak mereka bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan. Contohnya KidZania, pelopor theme park berkonsep edutainment ini. Saat musim libur, KidZania bisa dipenuhi hingga 1200 pengunjung yang bermain dengan berbagai simulasi profesi!

Simulasi Profesi 1200 Pengunjung

KidZania

Ari Kartika S. Si, M.

Page 58: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 58

ProsPek

Kartika S. Si, M. Si GM Marketing Partnership

& Communication KidZania.

Melalui permainan peran layaknya orang

dewasa, KidZania memberi kesempatan

pada anak-anak dan orang tua untuk melihat

gambaran masa depan mereka melalui

peran-peran profesi-profesi yang dimainkan.

Di KidZania, anak-anak memainkan peran

dengan bekerja layaknya orang dewasa

serta mendapat bayaran dari pekerjaan

yang mereka lakukan. Anak-anak dapat

belajar lebih menghargai profesi dan nilai

uang, sekaligus memberikan pengetahuan

terhadap mereka bahwa ada beragam profesi

selain pilot, dokter, polisi yang umum mereka

ketahui. Permainan peran ini diwujudkan

pada 75 establish dengan 120 profesi yang

dapat dimainkan.

Konsumen anak-anak membuat KidZania

harus selalu berusaha memberikan pelayan

yang terbaik demi memberikan kesenangan

yang tidak melupakan unsur pendidikan. “Kita

harus terus memberikan servis yang terbaik

kepada pengunjung, karena pengunjungnya

di sini itu beda. Bukan orang tua melainkan

anak-anak. Maka kita harus berpikir seperti

halnya mereka,” ujar Ari. “Contohnya, bagi

orang tua sudah OK, tapi buat anak-anak

belum tentu. Hal itu menjadi tantangan

terus,” ucapnya lagi

Makin ketatnya persaingan bisnis

rekreasi,,KidZania juga kerap melakukan

inovasi. Selain strategi promosi, mereka

juga melakukan KidZania Go ke sekolah-

sekolah. Di sana mereka mengenalkan

konsep KidZania - membawa mini KidZania

dengan sekitar 5 sampai

10 profesi. “Kita ada juga

event setiap minggu yang

kita beri nama coaching

clinic. Ada pelatihan

dari para ahli langsung

kemudian dipraktekkan.

Seperti kita mengundang

pembalap A1 Satrio

Hermanto atau racer Rifat

Sungkar yang memberi

coaching seputar balap

mobil tentang pentingnya

sabuk pengaman dalam

Koki membuat kue

Pemadam kebakaran

Meneliti bakteri

Page 59: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

59Juni ‘11 Tahun 3

balap atau bagaimana menikung dalam arena

balap. Semuanya lalu dipraktekan langsung

di area KidZania,” jelas Ari.

Lalu ada juga join promo bekerja sama

dengan beberapa brand. Ada juga parenting

skill bagi para orang tua, jadi saat orang tua

menunggu, ada acara yang mengedukasi

mereka. Ada juga lomba hingga special event

yaitu kongres pada bulan Juni - Juli dan Miss

KidZania di bulan Desember. Melihat prospek

pada bisnis ini membuat pihak KidZania yang

merupakan waralaba dari Meksiko ini berupa

untuk melebarkan sayapnya. “Di Indonesia,

kami rencananya mau membuka lagi di

Surabaya, namun semuanya masih dalam

tahap evaluasi apakah cocok di sana. Kami

ingin KidZania bisa dinikmati seluruh lapisan

masyarakat,” tandas Ari..

Terkait pertumbuhan bisnisnya - dengan

nilai total investasi kurang lebih US$ 14 Juta

Tips :Memberikan pelayan yang terbaik •

karena disini yang menjadi konsumen

adalah anak-anak dengan keinginan

yang sulit ditebak.

Selalu melakukan inovasi.•Memperhatikan bidang promosi.•Memperkuat konsep yang akan •

ditawarkan

- walau baru berjalan tiga tahun kehadiran

Kidzania telah mampu bersaing dengan

tempat rekreasi lain yang sudah terlebih dulu

ada. “Pada bulan liburan di Juni - Juli biasanya

memang akan bertambah untuk pengunjung

dan banyak juga yang berasal dari luar kota.

Rata-rata seharinya itu bisa mencapai 1700

orang yang terdiri dari 1200 anak dan 500

dewasa dan itu adalah kuota maksimal yang

bisa kita terima dalam satu shift,” ungkap

Ari.

Panjat gedung

Pilot pesawat terbang

Airport KidZania

Page 60: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 60

ProsPek

On Line 85 Ribu Hotel Dunia

Jagoan Travel.Com

Era globalisasi membuka peluang

dunia travelling menjadi lebih cepat

dan akurat. Kemajuan ini terutama

didukung adanya sistim IT yang canggih.

Terobosan ini dilakukan Jagoan Travel. Com,

untuk reservasi hingga pembayaran hotel

cukup dilakukan melalui sistim e-commerce

dalam hitungan menit. Edwin Tjahjadi Widjaja

sebagai President Director Jagoan Travel,

merintis bisnis travel secara on-line ini sejak

Juli 2010. Dan kemudahan ini dapat dinikmati

konsumen pada 85 ribu hotel yang tersebar

di 174 negara.

Edwin Tjahjadi Widjaja President Director Jagoan Travel

Page 61: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

61Juni ‘11 Tahun 3

Menurut Edwin, perubahan travelling

mode di masa depan tak akan terelakkan lagi

dengan adanya kemajuan dunia internet dan

penggunaannya. “Kami mencoba melakukan

terobosan dalam bidang e-commerce pada

kebutuhan orang bepergian. Untuk langkah

awal, kami menyiapkan hotel-hotel dalam dan

luar negeri yang dapat dibeli secara full on line

(payment gateway untuk Visa/Master dan BCA

e-commerce) dalam website www.jagoantravel.

com , termasuk full on line payment. Dalam hal

ini, kami yang pertama di Indonesia,” tutur pria

kelahiran Jakarta, 12 November 1969.

Bisnis yang menguras modal awal Rp 800

juta dari tiga pemegang saham ini, tentu tidak

langsung familier di masyarakat. Dan tentu

memiliki kekurangan dan kelebihan, seperti

diutarakan pria lulusan BPLP Bandung ini,

“Kelebihannya, konsumen dapat mencari data

hotel dan harga untuk 85.000 hotel di 174

negara, melakukan reservasi, pembayaran

on line dan menerima invoice dan voucher

hanya dalam hitungan menit selama 24 jam.

Konsumen tak perlu lagi repot-repot melakukan

hubungan telepon yang memakan waktu,”

katanya. Dan kekurangannya, “ Kami harus

terus melakukan pengembangan program dan

pada saat ini, konsumen belum semuanya

terbiasa dengan system e-commerce.”

Jagoan Travel yang berkantor di Citra

Garden City Jakarta Barat, memang masih

terus melakukan pengembangan system

ticketing. Diakui, untuk domestic flights,

sangat membutuhkan waktu karena tidak

mendukungnya system penerbangan-

penerbangan domestic di Indonesia. Sehingga

saat ini tidak membuka system penjualan

tour di dalam websitenya karena begitu

kompleksnya perihal tour. Pesanan biasanya

mencapai peak season di musim liburan bulan

Juni, Lebaran dan Desember.

Apakah konsumen bisa membuat usaha

tour secara pribadi? “Tentu saja memungkinkan

di era globalisasi. Saat ini globalisasi secara

perlahan telah berjalan walaupun market

terkadang tidak menyadarinya,” ucap pria

yang telah mengunjungi 63 negara ini. Untuk

itu Jagoan Travel juga mengembangkan

Page 62: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 62

ProsPek

sistem franchise. Seorang franchisor dapat

melakukan penjualan langsung ke konsumen

mereka dengan system web tersebut, kapan

saja dan dimana saja 24 jam. Franchisor dapat

pula melihat hasil-hasil penjualan mereka

setiap saat dalam admin web yang mereka

miliki.

Mengenai harga franchise suami dari

Juliana Widjaya dan ayah Celine dan Nathan

ini mengungkapkan, “ Nilai nominalnya saat

ini, Rp. 15 juta per tahun. Yang mereka miliki

adalah full auto penjualan hotel voucher di

seluruh dunia tanpa perlunya sdm yang harus

memantau atau melakukan pekerjaan admin

dan pembookingan. Seluruhnya full auto dalam

web kami. Mereka akan menerima komisi dari

hasil-hasil penjualan yang mereka lakukan.”

Kini, saatnya Anda membuka bisnis travel

secara mandiri.

Tips Bisnis Travel On Line:

Passion!

Page 63: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

63Juni ‘11 Tahun 3

IKLAN ATKI

Page 64: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 64

ProsPek

Bingung mencari villa untuk liburan? Jangan! Coba tengok Bandung. Ada Jadul Village Villa & Spa. Ini Village

yang menawarkan nuansa tradisional dan tempo dulu yang kental namun hadir dengan pelayanan mumpuni.

Ada 3 jenis villa di sini, Gebyog, Joglo dan Limasan. Masing-masing menawarkan keunikan sendiri. Tapi kualitas pelayanannya sama ; top markotop alias Bintang Lima. Memang, Jadul Village dirancang untuk keluarga atau individu yang mengutamakan kualitas tempat dan pelayanan. “Kami memang hadir dengan nuansa tempo dulu

Vila Kuno Layanan Bintang Lima

JADUL VILLAGE VILLA & SPA

dengan mengangkat wisata dan sejarah!” ujar Managing Director Jadul Village Windiyana Putra. “Sasarannya semua kalangan, termasuk keluarga!” tambahnya.

Bagi mereka yang butuh nuansa baru selama masa libur, village ini masuk rating atas. Bagi keluarga, village ini juga bisa memberi anak-anak Anda edukasi soal bangunan dan pernak-pernik jaman dulunya yang memang menjadi ciri khas village ini. Terutama, jika mereka terbiasa dengan kehidupan modern dan post-modern yang cenderung kaku, suasana village ini memberi nuansa lingkungan yang teduh

ProsPek

Page 65: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

65Juni ‘11 Tahun 3

dan menyegarkan. Bukan hanya villa yang bernuansa tempo dulu, lingkungan village juga dihiasi nuansa serupa. Ada gerbang-gerbang bernuansa tradisional dan tempo dulu dari Cina, Bali, Jawa dan sebagainya.

Selain bangunan-bangunan fungsional utama, Jadul Village juga dilengkapi Galeri yang mengkoleksi beragam pernak-pernik bersejarah. “Termasuk kamera dan mesin jahit kuno!” ujar Windiyana. Tak hanya itu, di area taman, terdapat wajan kuno peninggalan Raden Patah yang ditemukan di Semarang. Berasal dari tahun 1912, wajan ini asli dan merupakan wajan terbesar di Indonesia. Diameternya mencapai 4,8 meter!

Uniknya lagi, semua karyawan Jadul Village dilatih untuk menguasai informasi sejarah yang disajikan di Jadul Village. “Kami selalu mewajibkan karyawan untuk menawarkan tur keliling pada tamu,” ungkap Windiyana. Lokasi Jadul Village di pinggiran

Page 66: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 66

ProsPek

TIPSKonsep harus unik dan terintegrasi•Pelayanan harus prima•

Bandung dan Lembang membuat village ini mudah diakses. “Kami terletak di lokasi yang termasuk wilayah Wisata 1000 bunga,” tambahnya. Jadi, Anda bisa membayangkan sendiri bagaimana Suasana asri di dalam dan di luar village ini.

Dan jangan anggap remeh nuansa tradisional! Village ini juga sanggup meng-hadirkan atmosfir romantic yang dicari pengantin baru. Tak cuma menyediakan paket honeymoon, Jadul Village juga menyediakan paket Wedding dan pre-wedding photo. Satu paket lengkap yang membuat calon

pengantin tidak perlu pusing tujuh keliling. Selain itu, Jadul Village juga menyediakan sarana spa yang semuanya berkonsep jaman dulu. “Semua bahan spa kami natural,” ujar Windiyana. “Untuk scrub misalnya, kami menggunakan kopi atau beras, bukan bahan kimia!” Rate sesuai dengan pesonanya, misal Gebyok sekitar Rp 1.500.000, Joglo Rp 2.500.000 dan Limas berkisar Rp 3.500.000.

Selain villa, Jadul Village yang buka sepanjang tahun ini juga menyediakan sarana untuk meeting. Kapasitasnya mencapai 200 orang. Restorannya sanggup menampung 400 orang. Village yang mulai beroperasi 22 Desember 2011 ini ternyata banyak diminati wisatawan lokal dan mancanegara. “Namun sampai sekarang, wisatawan lokal, terutama dari Jakarta, masih lebih banyak,” ungkap Windiyana. “Mencapai 80%.” Ini mungkin bukti bahwa peluang usaha berbasis konsep tradisonal, masih terbuka lebar!

Page 67: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 68: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Konsultasi

Tahun 3 Juni ‘11 68

Psikologi BisnisDr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Dr. Andri SpKJ

Dok saya punya usaha di bidang iklan dan reklame. Untuk menarik pelanggan, saya harus memperbesar data dari kenyataan, misal jumlah pembaca atau status ekonomi. Memang klien saya banyak, tapi nurani saya sering berontak, kenapa harus tidak realistis. Saya takut jadi kebiasaan dalam kehidupan saya. Mohon solusi? Terimakasih.

Damono Lukito, Yogya

Menjalani usaha memang sulit sulit gampang. Dalam usaha anda yang sangat mementingkan persepsi daripada kenyataan maka anda terkadang hidup dalam dunia fantasi. Saya pernah mengatakan bahwa jaman sekarang ini ”Perception is more important than

Usaha Dunia PeriklananReality”. Ini akibat kondisi jaman yang semakin berubah dan mengandalkan pencitraan. Bagi usaha anda memang agak sulit menguranginya. Namun saya berharap ketika anda mendapatkan klien, anda bekerja baik untuk klien tersebut. Jadi tidak terus berbohong demi mendapatkan keuntungan sepihak. Karena kalau seperti itu pasti usaha anda tidak akan maju seperti sekarang. Pesan saya hanya satu, jangan bawa kondisi ini ke dalam kehidupan pribadi anda. Anda harus pisahkan masalah kantor dengan pribadi. Berusaha menjadi orang yang apa adanya ketika bersama keluarga yang anda cintai. Karena ketika dengan keluarga yang kita cintai, kita akan berani menjadi diri kita apa adanya. Foto: Ist

Page 69: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

69Juni ‘11 Tahun 3

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan

solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar

Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah

Elshinta atau email ke [email protected].

Saya membuka usaha di bazaar rutin setiap minggu. Ada sebuah counter yang tidak pernah sepi, selalu dirubung pengunjung. Otomatis tempat tersebut menjadi gossip para pengusaha lainnya, “Wah dia pasti pakai ‘apa-apa’ biar laris!” Tapi saya tidak ambil pusing, bagi saya usaha keraslah yang membuahkan kesuksesan, bukan begitu Dok?

Mediana Pratiwi, Karawaci - Tangerang Iri atau tidak senang melihat kebahagiaan

orang adalah salah satu tanda awal dari suatu keluhan kejiwaan yang dinamakan paranoid. Seharusnya kita selalu berpikir positif terhadap

diri kita dan orang lain, karena itulah definisi orang yang sehat jiwanya. Ketika kita berpikir positif maka aka n ada kecenderungan kita berpikir kreatif. Kita senang bahwa orang lain sukses, kita ingin mengikuti jejaknya. Kita berpikir apa yang sekiranya dilakukan supaya kita juga bisa seperti dia. Dengan berpikir seperti itu anda akan semakin mencari cara terbaik dalam usaha anda. Sebaliknya jika anda sibuk bicara tentang kejelekan atau berguncing tentang orang tersebut, maka energi anda akan terbuang percuma serta menimbulkan energi negative yang tidak baik untuk badan dan pikiran anda. Foto: Ist

’Apa-Apa’ di Balik Bisnis Laris

Page 70: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni‘11 70

Bisnis seleB

Pelopori Spooring dan Balancing Komputer

Usai menuntut ilmu penyutradaraan di Negeri Paman Sam, Thomas Nawilis tidak langsung mempraktekkan ilmunya di dunia akting dan perfilman Indonesia. Sebaliknya, dia memilih untuk turun tangan mengurusi usaha bengkel keluarga secara profesional. Ketika karir entertainnya kian menanjak, bengkel keluarga yang dikelolanya pun juga ikut populer.

Thomas Nawilis

Dalam berkendara mobil, stabilitas kemudi harus akurat, sehingga tidak oleng ke kanan maupun ke

kiri yang mengganggu kenyamanan maupun keamanan. Untuk ketepatannya dibutuhkan sistim Spooring and Balancing. Kini teknologi Spooring dan Balancing di Indonesia telah dilakukan dengan komputerisasi hingga mendapatkan pengerjaan yang cepat dan akurat. Tapi tahukan Anda, keberadaan perangkat ini di Indonesia dipelopori oleh Jusuf Nawilis pada tahun 1973, pendiri

bengkel Nawilis yang tidak lain adalah kakek dari aktor sekaligus sutradara Thomas Nawilis.

Menjadi yang pertama dalam memperkenalkan service Spooring and Balancing dalam berwirausaha bengkel memang tidak mudah. Di saat dunia otomotif Indonesia masih dalam kondisi berkembang, dan jarang masyarakat yang memiliki kendaraan mobil, bengkel Nawilis malah berani membuka usaha bengkel mobil. Awalnya bengkel Nawilis hanya menjual ban,

Page 71: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

71Juni ‘11 Tahun 3

tapi seringnya mendapat keluhan pengguna mobil yang mengalami ban mobil goyang, setir mobil membanting sendiri dan cepat menipisnya permukaan ban, dijadikan peluang usaha bagi sang kakek dan ayah Thomas, Peter Nawilis.

Dengan mengimport mesin Balancing dari Amerika dan mesin Spooring buatan Denmark yang dibeli langsung dari Bangkok, bengkel Nawilis dengan pesat menjadi bengkel spesialis Spooring and Balancing. Setelah 38 tahun berdiri dan mempunyai beberapa cabang - diantaranya di Tanah Abang, Radio Dalam dan Bogor - kini bengkel Nawilis dikelola oleh putra-putri dari Peter Nawilis, termasuk Thomas. Aktor yang pertama kali bermain sinetron Disini Ada Setan ini memang sempat benar-benar turun tangan mengembangkan bengkel keluarganya. Tepatnya, pada tahun 2001. Lokasi Nawilis yang strategis

Pelayanan yang nyaman

Page 72: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni‘11 72

Bisnis seleB

Saat itu Thomas baru pulang dari Amerika setelah menyelesaikan sekolah penyutradaraannya. “Saya sempet pegang bengkel yang di Tanah Abang tahun 2001. Waktu itu saya pertama kali pulang dari Amerika dan dipercaya untuk mengelola bengkel ini. Tapi sekarang karena kesibukan di dunia entertain, saya tidak bisa intens turun tangan langsung mengelola bengkel ini. Tapi setidaknya saya masih bisa memantau bengkel setiap hari sebelum saya beraktifitas di dunia entertainment” jelas pria jangkung ini.

Walaupun sibuk dengan karir akting dan penyutradaranya, namun pria kelahiran Jakarta, 26 November 1978 ini tidak pernah absen ambil bagian untuk tetap mengembangkan bengkel keluarganya ini. Tidak jarang Thomas mengajak teman sesama artis untuk melakukan perawatan mobil mereka di bengkel Nawilis. Sebut saja, Adi Nugroho, Duta Sheila On 7, Once. Selain promosi dikalangan artis, Thomas juga sering mempromosikan bengkel Nawilis lewat jejaring sosial. Baik lewat facebook, twitter sampai fan pagenya.

Hal ini juga diakui oleh sang ayah, Peter Nawilis, kalau nama besar anaknya dalam dunia entertaiment mempunyai pengaruh besar untuk perkembangan bengkel. “Dulu bengkel Nawilis hanya diketahui kalangan orangtua saja, mungkin karena bengkel ini sudah ada sejak tahun 1973. Tapi berkat Thomas yang sering mempromosikan bangkel

lewat status akun facebook, twitter dan fan pagenya, bengkel Nawilis sekarang menjadi langganan anak muda juga,” papar Peter.

Bengkel spesialis Spooring and Balancing ini tidak hanya sibuk berpromosi, tapi juga meningkatkan kualitas pelayanan service. Salah satunya dengan mengupdate mesin Spooring yang digunakan. Bengkel Nawilis saat ini memiliki Beissbarth, yaitu mesin spooring asal Jerman yang memiliki layar 3D, dengan 12 kamera dan full sensor tanpa menyentuh pelek sama sekali. Mesin istimewa ini merupakan mesin pertama di Asia dan hanya dimiliki Bengkel Nawilis. Dengan kualitas mesin yang luar biasa tersebut, maka tidak aneh kalau bengkel ini sehari bisa menerima 20-25 mobil untuk di service, dengan biaya service spooring antara Rp. 150.000-Rp. 700.000 per-mobil dan service balancing Rp. 30.000-Rp. 140.000 per-roda.

Selain memiliki mesin Spooring luar biasa dan nomor satu di Asia, dalam waktu dekat bengkel Nawilis akan membuka cabang di Serang dan kota Surabaya. Teks: Donda/Foto:okie, Istimewa

Balancing automatis Spooring balancing

Langganan mobil berkelas

Page 73: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

EDISI 22 / Th. I I/ 25 M

ei 2011 - 24 Juni 2011 / Rp. 18.000,-

story teenlit magazine

cover#22.indd 95 18/05/2011 11:28:14

Bacaan

wajib cewek yang masih punya cinta!

MajalahKumpulan Cerpen Remaja

displayELSHINTA.indd 108 18/05/2011 11:57:59

Page 74: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 April ‘11 74

Konsultasi

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Ir. Royandi Junus, MBA

Tahun 3 Juni‘11 74

Anda aman bila mengikuti saran dan

anjuran dari Franchisor? Jawabnya

adalah relatif ya tapi bergantung

kerja keras Anda dalam menjalankan

bisnis tersebut. Apakah bisnis Anda

aman bila bekerja keras? Jawabnya

relative, tapi tetap bergantung pada

daya tahan Anda.

Pada dasarnya semua bisnis

mempunyai resiko, bahkan deposito

yang saat ini dianggap paling aman

pun mempunyai resiko. Mungkin Anda

pernah merasakannya pada waktu krisis

moneter pada tahun 1998 yang lalu. Franchise

hanyalah sebuah sistem, atau tepatnya

hanyalah sebuah bentuk dari sebuah sistem

pemasaran. Sebuah bisnis menjalankan

sistem franchise adalah disebabkan keinginan

untuk ekspansi bisnisnya secara cepat dengan

pembatasan atas modal. Hanya dampak dari

sistem franchise ini sangat luar biasa terhadap

branding dan ekspansi dari bisnis tersebut.

Dalam sistem franchise, duplikasi dari

bisnis tersebut adalah mengenai tata cara

membuat sebuah bisnis menjadi sukses

bila dijalankan oleh orang lain dengan

Franchise AmanSesuai ‘Passion’

Kepada Pak Royandi

Banyaknya pilihan franchise yang ada,

membuat saya agak ragu untuk memilih salah

satunya. Menurut Pak Roy, Franchise apakah

yang aman yang dapat saya pilih sebagai

pemula dalam hal bisnis ?

Ferry

Bekasi

Jawab:

Bila Anda ber tanya apakah sistem

franchise itu aman? Jawabnya relatif ya tapi

bergantung peran Anda dalam mengikuti

anjuran dari Franchisor. Apakah bisnis

Page 75: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

75April ‘11 Tahun 3

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

75Juni‘11 Tahun 3

Email: [email protected]

cara mengikuti saran akan

pengalaman dari Franchisor

yang telah sukses dalam

bisnis tersebut. Setidak-

t idaknya Franchisor

adalah seorang/ se-

buah badan yang

telah master y atas

bisnis tersebut. Dia

tahu cara menghadapi

masalah-masalah yang

timbul dan atau akan

timbul pada bisnis tersebut.

Mungkin dia sudah mengalami pasang surut

atau bahkan bangkrut dalam bisnis tersebut,

tetapi dia tetap berusaha memecahkan

masalah tersebut sehingga sukses kembali.

Kesuksesan inilah yang kemudian dijadikan

sebuah sistem dalam bentuk bisnis model

untuk diduplikasi.

Saat ini banyak bisnis yang menyatakan

dirinya menjalankan sistem franchise (menjadi

Franchisor), tetapi pada dasarnya mereka

tidak mengerti atau tidak menjalankan apa

yang seharusnya dijalankan dalam sistem

franchise. Bila Anda ingin tahu apa syarat

untuk menjadi Franchisor yang baik, dapat

mengunduh syarat tersebut pada website

Kementrian Perdagangan, yaitu Peraturan

Pemerintah No. 42 tahun 2007 tetang

Waralaba (PP No.42 tentang Waralaba) serta

Peraturan Menteri Perdagangan No.31 tahun

2008 tetang Waralaba (PerMenDag No.31

tahun 2008 tentang Waralaba).

Jadi bisnis apa yang aman? Menurut saya,

jawabannya adalah bisnis yang Anda minati

dari hati anda (passion). Kenapa demikian,

karena bisnis yang kita jalankan dengan hati,

apapun yang dikatakan orang sebagai masalah

dan atau kegagalan, maka dihadapan Anda

akan terlihat bukan sebagai suatu masalah,

tapi sebagai sebuah tantangan. Contoh

klasik adalah pernyataan Thomas Alva Edison

dalam eksperimennya, yaitu bahwa dalam

ketidakberhasilannya dia menyatakan bahwa

dia tidak gagal, tapi hanya telah menemukan

10.000 cara yang membuat eksperimennya

tidak berjalan sesuai harapannya. Artinya, dia

mengetahui 10.000 cara lebih banyak dari

orang lain, yang membuat sesuatu tidak akan

berjalan secara sukses.

Jadi sekali lagi, bisnis franchise apa yang

aman? Jawabnya adalah bisnis franchise (atau

bisnis apapun juga) yang Anda jalankan dengan

hati, atau sesuai dengan minat. Foto: Ist

Page 76: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 76

Komunitas Bisnis

Satu Keluarga, Satu Pengusaha

Rumah Wirausaha

Valentino Dinsi bersama keluarga dan Bob Sadino

Page 77: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

77Juni ‘11 Tahun 3

Sekarang ini, menjadi pengusaha

di dalam keluarga merupakan hal

yang wajib. Minimal satu orang di

dalam keluarga harus jadi pengusaha guna

menaikkan taraf hidup. Jika dibandingkan

dengan Singapura yang 7% penduduknya

pengusaha dan Amerika dengan 11% dari

jumlah penduduknya menjadi pengusaha,

maka Indonesia masih tertinggal. Hanya

Di tengah kebutuhan agar terjadi peningkatan jumlah pengusaha di Tanah Air, muncullah sebuah gerakan moral dan sosial entrepreneur yang bercita-cita mencetak satu keluarga satu pengusaha. Di prakarsai oleh Valentino Dinsi yang dikenal sebagai penulis buku bestseller Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian ini, mencoba berbagi pengalaman sebagai pengusaha yang telah berhasil membantu anggota keluarga yang lain. Ia mencoba menularkan semangat tersebut lewat komunitas Rumah Wirausaha.

0,18% dari jumlah penduduk Indonesia

menjadi pengusaha. Padahal negara akan

makmur dan sejahtera jika minimal 2%

saja penduduknya jadi pengusaha atau

wirausaha.

Itu mendorong Rumah Wirausaha me­

ncanangkan gerakan nasional Ayo Mandiri

untuk menggugah banyak pihak mengenai

pentingnya kemandirian di dalam setiap

Page 78: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 78

Komunitas Bisnis

keluarga. Diharap gerakan ini akan melahirkan

jutaan wirausaha baru. “Walau terbilang baru

berdiri pada tahun 1999, sebagai sebuah

gerakan moral dan sosial yang ingin mencetak

satu keluarga satu pengusaha, Rumah

Wirausaha mempunyai misi untuk mencetak

50 juta keluarga pengusaha di tahun 2030,”

jelas Valentino Dinsi, SE, MM, MBA.

Valen selaku ketua Rumah Wirausaha

juga menambahkan, agar terlaksana dan

tersosialisasi Gerakan Ayo Mandiri dengan

taglinenya Satu Keluarga Satu Pengusaha

maka dilakukan empat tahap perubahan

yang disebut dengan 4P Formula. “4P sendiri

adalah penyadaran, pendidikan, pendanaan,

dan pendampingan. P pertama yaitu

Penyadaran, dimana program ini bertujuan

membangunkan kesadaran atau awareness

masyarakat akan pentingnya kemandirian

serta dampaknya bagi kesejahteraan keluarga

mereka. Secara ekonomi dan status sosial

mereka akan terangkat,” jelasnya.

Adapun aktivitas yang dilakukannya

meliputi, penyebaran brosur dan pamflet,

pemasangan spanduk motivasi, website,

hingga advertorial di media massa. Setelah

sadar akan pentingnya kemandirian dengan

menciptakan satu keluarga satu pengusaha,

maka langkah selanjutnya adalah memberikan

pendidikan agar menguasai keahlian dan

keterampilan tertentu yang dibutuhkan untuk

mandiri. Pendidikannya sendiri dilakukan

dalam bentuk seminar, pelatihan keterampilan

yang disesuaikan dengan pendidikan, minat

dan bakat hingga kunjungan wirausaha.

Sedangkan P ketiga adalah pendanaan.

“Untuk menjamin keterampilan serta keahlian

yang dimiliki dapat diterapkan dalam bentuk

usaha nyata, maka dibutuhkan dana. Hal ini

penting dilakukan dikarenakan mereka akan

bertanggung jawab atas dana yang mereka

kelola karena berasal dari mereka sendiri,”

ucap Valen. Artinya dibutuhkan juga injeksi dari

pihak ketiga dalam bentuk dana hibah atau

dana CSR. Valen juga menambahkan bahwa

hal ini masih akan terus dikembangkan.

Seminar Rumah Wirausaha

Valentino Dishi bersama dengan

Hidayat Nurwahid

Page 79: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

79Juni ‘11 Tahun 3

Strateginya adalah Rumah Wirausaha

menerapkan pendampingan. Alasannya

kebanyakan usaha mikro gagal dan bangkrut

atau tidak bisa berkembang karena kesalahan

pada tahap P1 sampai P3. Namun tidak

sedikit mereka yang melakukannya secara

benar dalam tahap P1 sampai dengan P3,

tapi gagal juga untuk berkembang. Hal itu

disebabkan ketiadaan pendamping dalam

bisnis atau tidak adanya Business Coach.

“Untuk itulah kami bekerjasama dengan

MuslimCOACH International, ActionCOACH

International dan lembaga business coaching

lainnya yang akan mendampingi mereka

dengan teknik, metode serta tool bisnis yang

sudah terbukti di dunia untuk membantu

bisnis mereka tumbuh dan berkembang,’

jelas Valentino.

Untuk keanggotannya, Rumah Wirausaha

mengandalkan sistem on line yang bisa

dilihat diakses di ayomandiri.org. Namun

tidak tertutup juga bagi yang ingin bergabung

secara offline. “Tahun 1999 Rumah

Wirausaha beranggotakan hampir sekitar 4

ribu. Lebih berbasis on­line sedangkan untuk

off­line kurang begitu aktif. Namun saat

seminar ada saja yang datang sekitar ratusan

orang,” tambahnya.

Dalam mendirikan Rumah Wirausaha

ini, Valen tidak terlepas dari pengalamannya

sebagai pengusaha sejak kecil akibat

ditinggal oleh ayah. “Karena tidak ada bapak,

untuk mengurus adik dan kebutuhan makan,

maka saya sekolah sambil dagang dan juga

jadi orang suruhan. Mulai dari mengantar

anak sekolah dengan upah 45 ribu sebulan,”

ucapnya

Valen mampu menyekolahkan adik­

adiknya, dan pengalaman itu membawanya

pada niat menulis sebuah buku seputar

dunia usaha. Ternyata buku tersebut mampu

diterima pasar dan terjual kurang lebih 90

ribu eksemplar. “Saat itu, dalam buku itu

ada kartu anggota dan 20 % dari yang terjual,

kembali ke saya dalam bentuk kartu. Maka

tercetuslah untuk dibuat komunitas, jadilah

Rumah Wirausaha,”’ tandasnya. Valen

mengandeng Habibie Afsayah, seorang anak

muda berusia 20 tahun pengidap multiple

scelerosis ­ hanya bisa duduk di kursi roda

dan menggerakkan satu jarinya saja ­ namun

berhasil berbisnis on­line dan mampu

menghasilkan income yang tidak sedikit

sehingga dapat membantu keluarganya.

Teks:Anto Kurniawan/Foto:Dok. Rumah

WirausahaSeminar dengan para Pengusaha

Kampanye Gerakan Nasional Ayo Mandiri

Page 80: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 80

Expo

Bisnis Laris Dari BibitLele

Pecel lele banyak disukai

penggemar kuliner, kedainya pun

menjamur hampir di setiap pinggir

jalan. Tentu potensi bisnisnya sangat

menggiurkan. Bila Anda memiliki

sedikit lahan, bisa dimanfaatkan untuk

membudidayakan lele. Beternaknya

sangat mudah, benihnya juga sangat

murah tersedia dari ukuran 1 cm- 9 cm

dengan harga berkisar Rp 50 hingga

Rp 250 perekor.

BebekDagingnya lebih gurih dari ayam, maka dari

itu bebek (itik) menjadi makanan favorit banyak

orang. Digoreng, bumbu pedas atau dibakar,

menjadi racikan yang sangat lezat menggoyang

lidah. Di samping telornya mahal harganya.

Kalau Anda memiliki lahan di tepi sawah,

manfaatkan untuk beternak bebek. Bibitnya

diperoleh dengan harga Rp 2.500-Rp 5.000

perekor, dalam 2 – 3 bulan dapat dipanen

dengan harga Rp 35 000 perekor.

Ayam SeramaAyam bagi pehobi hewan unggas ini asalnya

dari Malaysia. Memiliki keunikan model lebih

kecil dari ayam kate, termini di dunia (sekitar 300

gram) dengan tubuh berdiri tegak. Karena banyak

diadakan kejuaraan, maka harga jualnya tidak

ada patokannya yang termahal sampai Rp 100

juta. Jika Anda ingin menekuni bisnis ini, bibit

yang baru menetas bisa didapat dengan harga

Rp 300 ribu sampai setengah juta rupiah.

Page 81: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

81Juni ‘11 Tahun 3

Buah NagaSemakin masyarakat peduli pada obat-obatan herbal,

maka buah naga menjadi komoditi yang potensial. Buah

berwarna merah dengan daging putih dan berbiji lembut

ini, kabarnya memiliki berbagai khasiat diantaranya

sebagai pendingin panas badan. Tidak saja banyak

ditemui di supermarket, tapi juga di beberapa penjual buah

siap santap pinggir jalan. Sejenis kaktus ini bisa ditanam

di taman rumah Anda, ukuran 25 cm-120 cm harganya

berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 25 ribu.

Bila Anda ingin berwirausaha pembudidayaan produk dengan memanen nilai tambah. Tidak perlu memulai dari nol, karena ada beberapa item pembibitan yang sudah tersedia. Misal ternak itik, ayam serama atau lele, penanaman jamur tiram, pohon Jabon dan buah naga. Yang jelas bibit-bibit ini berpotensi meraup keuntungan.

JabonJabon provenan pulau Jawa ( Anthocepalus cadamba

) kini banyak ditanam orang. Pohonnya seperti Jati, tapi

cepat sekali besar dan tinggi. Daunnya yang lebar tidak

disukai binatang hingga aman dari hama. Kayunya di

atas kwalitas pohon sengon, sangat bermanfaat untuk

pembuatan lapisan plywood, tentu memiliki pasar

tersendiri bagi industri. Dengan harga bibit perpohon Rp

2.000, Anda dapat memanen Rp 900 ribu perkubik.

Jamur TiramAnda tentu tergiur dengan camilan

‘jamur kriuk’? Banyak gerobak franchise

menjual jamur ala fried chicken ini,

sebagai alternative penganan di sore

hari. Rasanya memang gurih seperti

kulit ayam, dijual dengan harga Rp

5.000 perkantong. Selain itu juga banyak tukang sayur menjajakan jamur tiram sebagai bahan

masakan yang lezat. Potensi bisnis ini bisa Anda kembangkan cukup sederhana, bibitnya bisa

diperoleh dari pembiak jamur dengan harga kurang lebih Rp 7.000 per botol.

Page 82: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

82 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

Kabupaten Subang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang terletak di sebelah utara. Dengan

luas wilayah 205.176,95 ha atau 6,34 % dari luas Provinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak di antara 107º 31’ sampai 107º 54’ Bujur Timur dan 6º 11’ sampai 6º 49’ Lintang Selatan. Secara administratif berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, Kabupaten, Subang terdiri dari 30

KABUPATEN SUBANG

Gali Kekayaan Laut Hingga Gunung

82 Tahun 3 Juni ‘11

Page 83: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Juni ‘11 Tahun 3 83

Apel Malang, Mangga Indramayu, Jeruk Garut, maka Nanas Subang. Terkenal dengan jenis nanas Si Madu, namun kini Subang tengah menggairahkan pepaya sebagai buah idola terbaru. Dan dalam rangka HUT ke 63 (5 April), Subang telah bergiat menggalakkan potensi yang dimiliki mulai dari kekayaan laut hingga gunung.

Juni ‘11 Tahun 3 83

kecamatan, 245 desa, 8 kelurahan, 943 RW dan 6088 RT.

Batas-batas wilayah Kabupaten Subang di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang, di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu dan sebelah utara dengan Laut Jawa. Secara topografi, Kabupaten Subang memiliki wilayah dataran tinggi, dataran rendah dan wilayah pantai.

Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang menerapkan strategi Desa dan Kelurahan Mandiri Gotong Royong yang artinya desa atau kelurahan yang aparatur dan masyarakatnya mampu mengatasi permasalahannya dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dan dilakukan dengan cara gotong royong membangun rasa kebersamaan dan kepedulian.

Beragam PotensiBentang alam Subang menyediakan

potensi beragam dan siap digali. Pertanian misalnya. Subang adalah kabupaten dengan

Page 84: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

84 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

84 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

lahan persawahan terluas ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2009 tercatat seluas 84.167 hektar atau sekitar 41,71% dari total luas wilayah Kabupaten Subang. Ini menjadikan Subang sebagai kontributor beras ketiga terbesar di Jawa Barat. Tahun 2009 saja, Subang menyumbang padi sebesar 1.128.353 ton untuk stok padi nasional. Produksi padi tersebut dihasilkan dari persawahan 1.121.600 ton dan sisanya dari ladang. Sedangkan varietas padi yang banyak ditanam di antaranya verietas Ciherang, Cimelati dan Cigeulis. Sentra produksi padi di Kabupaten Subang terdapat di Kecamatan Binong, Pusakanagara, Ciasem, Pamanukan, Patokbeusi dan Blanakan.

Hasil pertanian lain adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Hasil palawija ini merupakan potensi bahan baku beragam industry makanan yang siap dikembangkan. Semuanya tersebar di kecamatan Cipeundeuy hingga Dawuan. Untuk sayuran, primadonanya adalah kacang panjang. Sedangkan buah-buahan, tetap

nenas yang terkenal dengan nama Nenas Simadu. Rambutan dan mangga juga potensi yang siap digali.

Perkebunan hingga PeternakanKabupaten Subang sudah menjadi daerah

perkebunan sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga saat ini perkebunan besar masih menjalankan usahanya secara

Page 85: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Juni ‘11 Tahun 3 85Juni ‘11 Tahun 3 85

Page 86: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

86 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

efektif, dengan komoditas utamanya karet, teh serta tebu. Perkebunan besar yang ada, pada saat ini diusahakan oleh PT. Perkebunan VIII untuk komoditas karet dan teh. Sedangkan perkebunan tebu dikelola Pabrik Gula PT. Rajawali III. Areal perkebunan besar di kabupaten Subang meliputi wilayah seluas 17.281,01 ha yang terdiri atas perkebunan karet di Jalupang seluas 3.771,25 ha, di Wangunreja 2.392,19 ha, perkebunan teh di Tambaksari 2.013,65 ha dan Ciater 3.777,62 ha serta perkebunan Tebu PT. Rajawali III mencapai 5.326,30 ha.

Sektor kehutanan juga masih menyimpan potensi besar. Luas hutan di Kabupaten Subang pada tahun 2009 tercatat 20.703,97 hektar terdiri dari hutan produksi seluas 19.634,22 hektar dan hutan lindung 1.069,75 hektar. Berdasarkan data dari Perum Perhutani, pengelolaan hutan di Kabupaten Subang dibagi ke dalam 5 BKPH yang terdiri dari BKPH Tambakan, Subang, Kalijati, Pamanukan dan Cisalak. Sektor kehutanan ini member peluang untuk ekowisata yang masih belum banyak dikembangkan.

Untuk sektor perikanan dan peternakan, Subang juga menyimpan potensi yang menggiurkan. Tahun 2009, produksi ikan air tawar mencapai kurang lebih 10.834,44 ton, yang terdiri dari : kolam air tenang sebanyak 6.256,97 ton dengan nilai produksi Rp 124.509.020,00; sawah atau mina padi

sebanyak 1.168,87 ton dengan nilai produksi Rp. 29.556.800,00; Running Water/kolam air deras sebanyak 2.873,00 ton dengan nilai produksi Rp 56.974.000,00,- dan Perairan Umum sebanyak 539,60 ton dengan nilai produksi Rp 4.844.200,00. Dengan sum-berdaya alam yang demikian kaya atas potensi perikanan, menjadikan Kabupaten Subang sebagai salah satu sentra produksi ikan air tawar. Potensi perikanan laut juga sangat besar. Lahan tambak di Kabupaten Subang pada tahun 2009 mencapai 12.885,72 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 255.297.580,00 yang tersebar di Kecamatan Sukasari, Pusakanagara, Legonkulon dan Blanakan. Peluang usaha budidaya laut di Kabupaten Subang ini sangat besar sebab panjang pantai mencapai 68 km dan sangat potensial untuk pengembangan usaha budidaya laut. Komoditas yang sangat cocok untuk dikembangkan adalah Rumput Laut, Kakap, Kerapu, Udang Windu, Udang Putih, Bandeng dan kerang-kerangan serta jenis ikan lainnya. Seiring dengan besarnya peluang usaha tambak, peluang usaha pembenihan (hatchery) pun sangat besar. Sedangkan potensi sumber daya ikan laut hasil tangkapan (non budidaya) di Kabupaten Subang pada tahun 2009 mencapai 18.240,95 ton, dengan nilai produksi sebesar Rp. 127.550.972,00.

Untuk sector peternakan, Subang memiliki beragam pilihan. Ternak kecil seperti kambing, domba dan babi. Juga peternakan unggas

Page 87: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Juni ‘11 Tahun 3 87

seperti ayam pedaging dan petelur juga itik. Sapi potong juga banyak diternakan terutama untuk menyuplai kebutuhan daging di Jakarta dan Bandung. Sapi perah dan kuda, juga merupakan pilihan hewan ternak yang bisa dikembangkan di kabupaten ini.

Migas dan Mineral

Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi dan gas alam, bahkan potensi migasnya terbilang cukup besar. Hingga tahun 2006 tercatat 65 sumur telah di ekplorasi di 17 lokasi produksi, dengan jumlah produksi gas alam mencapai 250 MMSCF dan produksi minyak bumi sebesar 2.100 BOPD per hari.

Kabupaten ini juga memiliki berbagai jenis sumber daya mineral. Potensi sumber daya pada sektor ini yang paling besar adalah bahan galian C. Dari jenis bahan mineral tersebut yang paling banyak ditambang dan dimanfaatkan adalah jenis bahan galian untuk bahan bangunan seperti batu belah, pasir dan sirtu. Sedangkan jenis bahan galian yang potensial untuk ditambang antara lain tanah lempung hingga belerang dan batu gamping.

Industri besar dan kecil juga berkembang pesat di kabupaten ini. Industri kecil dari industri makanan hingga kerajinan tangan umumnya dikembangkan untuk mendukung

sektor wisata. Sedangkan industry menengah dan besar mencakup agrobisnis hingga kimia. Wisata dan Budaya

Subang juga memiliki potensi wisata dan budaya yang masih bisa dikembangkan. Lokasi wisata andalan antara lain Ciater dengan air panasnya. Lalu ada beragam curug atau air terjun yang pengembangannya bisa dilakukan untuk memancing jumlah pengunjung. Untuk penyuka wisata petualangan ada Capolaga Adventure Camp yang menyediakan wisata dan ekosistem sungai. Juga beragam Desa Wisata dengan keunikan tersendiri.

Di kawasan utara, beberapa pantai telah dikelola untuk menjadi tujuan wisata, antara lain Pantai Kalapa Patimban dan Pondok Bali. Uniknya, terdapat penangkaran buaya di Blanakan. Untuk penyuka olahraga, Pacuan Kuda di Ciater Highland Resort merupakan daya tarik tersendiri. Subang juga memiliki seni budaya yang cukup menarik untuk dijual. Ada yang bisa ditampilkan sendiri seperti Doger Kontrak hinggak adat istiadat turun temurun seperti Mapag Dewi Sri, Nadran dan beragam lainnya, yang menarik dikembangkan sebagai sebuah paket wisata budaya. Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber, Foto: Istimewa.

Page 88: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

88 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

Program Desa Mandiri Gotong Royong

yang merupakan strategi Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang untuk

menggali potensi daerah memiliki beragam

program. Salah satunya Gerakan Tanam

Pepaya yang diapresiasi dengan baik oleh

warga. Terutama karena program ini telah

memberi hasil nyata. Jika sudah besar tidak

menutup kemungkinan Subang akan menjadi

salah satu sentra pepaya terbesar.

Program ini muncul seiring anjuran Bupati

Subang Eep Hidayat untuk mengkonsumsi

papaya secara rutin. Begitu lekatnya anjuran

ini hingga varietas papaya California/Calina

IPB 9 yang banyak ditanam di Subang sering

disebut sebagai Gedang Eep (Gedang ;

pepaya, bahasa Sunda. Red.) Menurut

Wakil Bupati Subang, Ojang Subandi, perlu

dilakukan upaya meningkatkan nilai jual

pepaya. Diantaranya dengan membangun

pabrik pengolahan buah pepaya. “Sehingga

yang kita jual bukan hanya mentahan

saja,” kata Wakil Bupati. Namun Ojang juga

mengingatkan perlunya memperhatikan

ketersediaan bahan baku. “Kita l ihat

dulu. Sudah siap belum? Jangan sampai

kita membangun pabrik tidak ada bahan

bakunya!” ujarnya.

Begitupun Ojang yakin potensi ini bisa

dikembangkan. Apalagi pepaya merupakan

bahan baku yang bisa diolah menjadi

beragam jenis olahan makanan. “Saya yakin

potensi pepaya sangat besar.,” ujarnya

optimis. Hingga kini, beberapa pengusaha

lokal telah mampu menghasilkan papaya

dalam jumlah besar walau tetap tidak bisa

memenuhi kebutuhan pasar.

Hal yang sama terjadi pada beras

produk Subang. H. Ahmad Zaelani, Ketua

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha

Beras Indonesia (PERPADI) Subang yang

juga Ketua Gapoktan Pusakajaya Subang,

Jangan Hanya Euphoria Sesaat!

Wakil Bupati Subang ; Ojang Sohandi, S.STP, M.Si

Ojang Sohandi, S.STP, M.Si

Page 89: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Juni ‘11 Tahun 3 89

berobsesi mengangkat beras Subang. Salah

satunya dengan cara menawarkan kepada

pemerintah supaya PNS diberikan jatah

beras dari produk petani Subang.

Obsesi Ahmad Zaelani, kata Ojang perlu

didukung karena selama ini Subang dikenal

sebagai tempat penelitian varietas beras

terbaik, yaitu BB Padi yang berlokasi di

Sukamandi Ciasem. “Tapi kenapa masyarakat

lebih mengenal beras Cianjur?” tanyanya

lagi. “Ini tantangan. Bisa saja dimulai dari

PNS-nya yang mau mengkonsumsi beras

Subang,” katanya lagi. Yang terpenting,

sambung Wakil Bupati, ialah kualitas yang

dihasilkan dan upaya menjaga kualitas

tersebut. Mengenai kemungkinan PNS akan

diberikan beras yang baik, Wakil Bupati akan

memper timbangkan regulasinya. “Untuk

itu kita akan kaji regulasinya dari berbagai

aspek. Jika kualitasnya bagus, kenapa

tidak?” pungkasnya.

Apresiasi yang ditunjukkan masyarakat

dan pengusaha lokal terhadap program-

program Pemerintah Daerah semata karena

terbukti memberikan peningkatan kepada

kesejahteraan petani itu sendiri. Atas

apresiasi tersebut, Ojang sangat berterima

kasih. Ia juga berharap dukungan pemerintah

bisa terus ber jalan. “Jangan sampai

hanya euphoria sesaat,” ujarnya..

H Ahmad Zaelani Tunjukkan Kemasan

Proses pengemasan beras Penulis di Kebun pepaya Yusuf

Page 90: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

90 Tahun 3 Juni ‘11

Potensi Daerah

Anjuran Bupati Subang untuk meng-konsumsi buah pepaya membawa berkah bagi petani buah-buahan. Salah satunya

petani pepaya di Kecamatan Purwadadi, H. Dedi Sobandi yang mengaku kewalahan melayani permintaan konsumen pepaya. Dedi bersama 13 anggota Kelompok Tani Bhineka menanam 13.600 pohon di atas tanah seluas 10 hektar.

Ceruk pasar papaya ternyata sangat menjanjikan. Berawal mengelola 2 hektar yang ditanami 3000 pohon dengan investasi Rp 42 juta selama 2 tahun telah membukukan omset sebesar Rp 48 juta. Harga yang dijualnya berkisar Rp 2 ribu – Rp 3 ribu/kg tergantung kualitas diklasifikasikan KW-1, KW-2 dan KW-3. Para pembelinya berasal dari Purwadadi,

Pamanukan, Ciasem, Sukamandi, Patokbeusi dan Cilamaya Karawang. Permintaan dari waktu ke waktu terus meningkat. Untuk mengantisipasinya, dilakukan saling mengisi bersama kelompok tani lain di desa tetangga atau sesama rekan petani.

Pasar pepaya di Subang cukup besar, ditambah kebutuhan pasar luar Subang yang sering mencari sumber ke Purwadadi. Diantaranya 4 toko swalayan besar di Subang, Purwakarta dan Cikampek memintanya untuk disuplay pepaya dengan kuota masing-masing 1 kuintal/hari dan permintaan Kementerian Per tanian dengan kuota 10 ton/minggu. “Itu teh belum permintaan dari pengepul perorangan. Sudah 3 orang pengepul yang meminta 4 – 6 kwintal per 3 hari dengan

Menangguk Laba Bisnis Pepaya

H. Dedi Sobandi

Page 91: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Juni ‘11 Tahun 3 91

KW-1. Permintaan tersebut hingga kini belum bisa dipenuhi. Setiap kali panen selalu habis diserap pasar,” ujar Dedi

Usaha mengelola pepaya kata H. Dedi Sobandi, berawal dari saran putri sulungnya alumni IPB Bogor yang membawa bibit papaya California/Calina IPB 9. Semula mendapat tentangan dari sang istri yang tidak meginginkan tanaman rambutannya diganti oleh pepaya. “Nyaah (sayang) atuh kalau harus diganti oleh pepaya. Apalagi pohon rambutannya sudah besar,” ujar Dedi menirukan perkataan istrinya. Setelah mem berikan alasan yang kuat akhirnya istrinya mengijinkan lahan 2 hektar untuk ditanami pepaya. Bersama putrinya Dedi mencoba me nanam 3000 pohon pepaya dengan cara disemai. Untuk luas lahan 2 hektar Dedi menginvetasikan modal Rp 42 juta untuk biaya bibit, pengolahan tanah dan pemeliharaan. Selama 3 bulan panen telah membukukan omset sebesar 85 juta rupiah.

Selama itu banyak inovasi yang dilakukan. Diantaranya cara memberantas hama kutu putih yang efektif dengan menggunakan detergent. “Dibandingkan insektisida, saya lihat paling efektif menggunakan deterjen. Selain hasilnya sama, biayanya jauh lebih murah,” katanya. Karena adanya permintaan bibit pohon pepaya, Dedi secara khusus menginvestasikan 4 juta untuk penyemaian. Selama dua bulan penyemaian Dedi menjual hasil dengan kisaran harga Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dengan bibit setinggi 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Dari Rp 4 juta telah menghasilkan omset sebesar Rp 5,5 juta.

Sedangkan di wilayah Utara Subang, yaitu Compreng marak pula budidaya pepaya diantaranya dilakukan oleh Yusuf Supriadi. Pada awalnya Yusuf menanam di atas lahan seluas 1 Ha dengan kapasitas 1200 pohon di Kampung Karangsari Desa/Kec. Compreng. Pasar yang diincar oleh Yusuf ialah pasar Bogor dan Bekasi dengan harga ditingkat petani berkisar kelas A Rp 3000,- per kilo,

kelas B Rp 2000,- per kilo sedangkan kelas C Rp 1500,- per kilo. Pasar pepaya di dua daerah tersebut, kata Yusuf masih terbuka lebar dengan harga yang relatif stabil, kisaran di tingkat pembeli Rp 4.000,- s/d Rp 4.300,- per kilo untuk kelas A dengan sasaran akhir pasar-pasar swalayan.

Guna menambah pasokan untuk mengisi pasar, Yusuf menggandeng beberapa anggota keluarga yang memiliki lahan lebih luas di Desa Wanajaya Kecamatan Tambakdahan. Pepaya pun mulai digarap di atas lahan hingga 20 hektar. Tantangan yang dihadapi untuk di Utara Subang umumnya ialah penyakit busuk batang dan mata itik. Untuk mengatasinya diantisipasi dengan penyemprotan.Teks/ Foto: Tedy

Page 92: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 92

Direktori Franchise

KUBUS WARNET, INTERNET & GAMES

Ingin bisnis warnet berprospek? Coba Kubus! Ini adalah

franchise khusus warnet dan games yang sudah memiliki

banyak cabang. Selain menyediakan layanan prima,

Kubus juga hadir dengan mengedepankan kepuasan

pelanggan. Estimasi investasi 250 – 500 juta.

UMIKU CREPES & BURGER

Menyediakan franchise untuk burger dan crepes.

Uniknya, franchise didasari sistem syariah. Di bawah

manajemen CV Cinta Umiku, telah ada 120 cabang di

seluruh Indonesia. Estimasi investasi : Rp 6.500.000–

Rp 15.000.000

HAPPY PLAY

Franchise untuk jasa peyediaan permainan anak-anak.

Selain masih sedikit, usaha bidang ini jelas berjangka

panjang. Selain menyediakan saran bermain anak, juga

menawarkan lounge dan family café. Estimasi investasi:

Rp 30.000.000

GOOD TEA

Peluang bisnis minuman, terutama the, memang tetap

menggiurkan. Selain the merupakan minuman yang

disukai semua kalangan, bisnis makanan-minuman

umumnya member peluang keuntungan berlipat.

Estimasi investasi : Rp 4.500.000

MANTIKA LEARNING CENTER

Peluang bisnis pendidikan bahasa juga cukup besar.

Mantika Learning Center menawarkan franchise dengan

3 paket pilihan yang bisa disesuaikan dengan lokasi

dan modal. Estimasi investasi Rp 25.000.000 – Rp

50.000.000 juta.

Peluang bisnis dari makanan, minuman hingga pendidikan, masih terus terbuka. Silahkan

pilih sesuai minat dan keuangan.

Page 93: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

93Juni ‘11 Tahun 3

Women Power Day 2011

Peran Wanita Menopang Ekonomi Keluarga

hadir sebagai pembicara, Mita Sirait penulis buku The Young Social and Eco Entrepreur, dari British Council. Siti Maryam sebagai pengusaha TKI dan Elly Susilowati, seorang pengusaha sepatu berstatus single parent. Ketiga wanita, berbagi cerita dan kunci kes-uksesan mereka dalam berkarir dalam dunia bisnis.

Hadir juga, Ligwina Hananto, wanita yang berprofesi sebagai Financial Planer. Dalam pembicaraannya, Ligwina mengajak para wan-ita Indonesia untuk menjadi manager keuan-gan keluarga dan berbagi trik dan tips men-gelola keuangan keluarga menjadi produktif. Sebagai sesi terakhir, yaitu Bedah UKM, hadir sebagai pembicara Nuning Priyatna, se-laku pengusaha Agribisnis. Nuning mengupas habis kesuksesannya beriwirausaha agribis-nis lewat peternakan kelinci. Teks: Donda Naibaho/foto:Wendy Danoeatmadja, Doc. UKM Center FEUI

Saat ini, peran wanita Indonesia sangat jauh berbeda bila dibandingkan beber-apa puluh tahun lalu. Beberapa wanita

Indonesia malah sudah mampu berpikiran maju dan berhasil dalam bidang yang mereka tekuni. Dibalik proses kemandirian tersebut, tetap saja wanita tidak bisa lepas dari tang-gung jawab keluarga. Bukan hanya mengu-rus keluarga di rumah saja, kini wanita juga sudah ikut berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Untuk menanggapi masalah tersebut, sekaligus memperingati hari Kartini, UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) mengadakan acara Women Power Day 2011 di Auditorium FEUI Depok.

Dengan mengusung tema The Power-ful Women and Their Economic Contribu-tion, acara ini terbagi beberapa sesi, yaitu talkshow, workshop, bedah UKM dan Expo UKM. Acara yang digelar untuk kedua kalinya ini turut menghadirkan narasumber wanita-wanita yang berperan dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Hadir sebagai pembicara pembuka dalam acara ini, Dr. Ir. Nining I. Soe-silo, selaku Direktur UKM Center FEUI dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar. Sedangkan dalam sesi workshop,

File

Page 94: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 94

File

Jika sebelumnya iPhone 4 hanya terse-dia untuk satu warna saja yaitu hitam, maka tak lama lagi iPhone 4 Putih siap

masuk pasar ponsel pintar di Tanah Air. Head of MDS Device Management XL, Agung Wi-janarko mengatakan, iPhone 4 warna putih dihadirkan untuk menjawab respon positif masyarakat dan pelanggan atas peluncuran paket bundling XL-iPhone 4 belum lama ini. “Untuk fitur sendiri tidak ada perubahan hanya berbeda pada casing. Tapi yang putih

Seminar Entrepreneur Mahasiswa

juga eksklusif karena limited edition jadi tidak sebanyak iPhone hitam yang kita pasarkan. Apalagi Apple sendiri pun terbatas tidak mas-sal,” tambahnya.

iPhone 4 Putih XL tersedia dengan harga Rp 6.999.000 untuk 16GB dan Rp 7.999.000 untuk 32GB. Paket ini sudah termasuk gratis internet unlimited, gratis telepon 150 menit, gratis 150 SMS, gratis 15 MMS. iPhone 4 disebut-sebut sebagai salah satu ponsel pal-ing inovatif di dunia. Sejumlah fitur yang jadi andalan adalah retina display, layar dengan resolusi tinggi serta FaceTime yang membuat panggilan video menjadi nyata. Paket iPhone 4 warna putih bisa didapatkan di XL Center tertentu, Apple premium reseller seperti EMAX, iBox, infinite, dan e Store. Selain itu, juga bisa didapatkan di outlet-outlet resmi Er-afone, Global Teleshop, Oke shop, Investore, C Palm, pcMax dan Pazio. Anto Kurniawan/Foto: Okie AZ

untuk hal itu. Sementara itu, selaku Ketua IPPMK, Tendi Nathan mengatakan, “Seminar ini digelar agar mahasiswa tidak hanya memi-liki jiwa entrepreneur di area teoritik saja melainkan juga di tataran praktik,” jelasnya. Cucun Hendriana/Foto: IPPMK

Eksistensi mahasiswa sebagai agent of change tak diragukan lagi. Untuk itulah, dalam rangka mengisi Hari Pendidikan

Nasional, Ikatan Pemuda, Pelajar dan Maha-siswa Kuningan (IPPMK) Jakarta bekerjasa-ma dengan UKM Pramuka Nyi Mas Gandasari UIN Syarif Hidayatullah menggelar seminar nasional dengan tajuk ‘Menumbuhkan Tunas Bangsa yang Berjiwa Entrepreneurship’. Sem-inar ini diisi oleh mantan Dirut PT Siemens Indonesia, Dipl. Ing. Osriman Oesman, MM dan staf ahli dari PT Charoen Pokphand Indo-nesia, Dr Syahrir Akil yang merupakan salah satu perusahaan di bidang perunggasan terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Dalam kesempatan itu, Osriman men-jelaskan, usaha adalah soal kejelian melihat peluang dan langsung melakukan tindakan

iPhone 4 Putih Siap Menyerbu Pasar

Page 95: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

95Juni ‘11 Tahun 3

Java Princess Alam Sutra Serpong

Bisnis perawatan tubuh spa saat ini su-dah menjamur di beberapa daerah dan kota-kota besar di Indonesia. Dalam

rangka mengembangkan bisnis spa dengan konsep kuat dan bereputasi nasional bahkan international, Java Princess selaku brand spa dari PT. Mustika Ratu melakukan penanda-tanganan perjanjian kerjasama Franchise di

Restoran Eropa Citarasa Asia

Franchisee Ke-14 Mustika Ratu

suasana cozy dan hangat, Velpa Restaurant dapat menjadi tempat yang cocok untuk meeting point dengan rekan bisnis, kerabat dan sahabat, atau sekedar kumpul dengan keluarga” jelas Lego Setioyoso, General Man-ager Velpa Restaurant. Donda Naibaho/Foto: Okie AZ

Dengan perubahan gaya hidup metro-politan saat ini, ternyata mempengar-uhi selera kuliner masyarakat juga.

Hal ini terlihat dari masyarakat yang sering datang ke restoran. Bukan hanya sekedar in-gin mengisi perut dan melepas dahaga saja melainkan mereka lebih mempertimbangkan kualitas citarasa makanan dan tempat yang nyaman. Untuk memenuhi kebutuhan terse-but, kini sudah hadir Velpa Restaurant yang berlokasi di Gandaria City lantai dasar.

Restoran ini mengusung jenis menu ma-kanan Eropa, seperti steak, tetapi citarasan-ya sudah disesuaikan dengan lidah Asia. Se-dangkan untuk minuman, Velpa menyediakan minuman jenis cocktail dan wine. “Kehadiran Velpa Restaurant akan menjadi alternatif pi-lihan tempat bagi masyarakat modern yang selalu mengedepankan kenikmatan. Dengan

lantai Penthouse Graha Mustika Ratu. Penandatangan dilakukan antara July Wahjusari Sugiharja, pemilik Java Prin-cess Alam Sutra Serpong, sebagai franchisee dan Putri Kuswinuwardhani selaku CEO PT. Mustika Ratu.

July selaku investor mengaku, membidik Java Princess sebagai mitra bisnisnya, dikarenakan PT. Mustika Ratu memiliki support sistem yang kuat dalam menyediakan tenaga kerja, IT sistem dan manajemen yang profe-

sional. Sampai saat ini Java Princess sudah memiliki 14 franchisee yang tersebar di se-luruh Indonesia. Dalam kata sambutannya, Putri Kuswinuwardhani mengatakan, daerah Alam Sutra Serpong sangat berpotensi dalam bisnis spa. Melihat daerah tersebut sudah menjadi daerah sub urban dan berkembang pesat. Donda Naibaho/foto: Okie AZ

Page 96: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 96

Info franchIse

Konon teknologi robot masih dimiliki Jepang, namun belakangan ajang festival robot dunia banyak dimenangkan anak-anak negeri. Potensi jenius ini patut digali sejak dini di usia kanak-kanak. Untuk itu, Robotics Education Center (REC) menawarkan sistem pendidikan untuk mengasah kreatifitas murid-muridnya sebagai peluang di bidang pendidikan masa depan.

Robotics Education Center

Para staff Robitic Education Center Siswa mengerjakan project kompetisi

Mencetak Si Jenius Sejak Dini

Page 97: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

97Juni ‘11 Tahun 3

akan memasuki era kreativitas, dimana setiap orang yang punya kreativitas tinggi akan dihargai, memiliki nilai jual tinggi dan mampu bersaing di masa depan. Maka sejak dini dibutuhkan sistem belajar atau pendidikan yang dapat mengasah kemampuan anak, supaya kelak mampu bertahan dalam era kreativitas.

Robotics Education Center (REC) adalah lembaga pendidikan non formal yang menawarkan sistem belajar yang memacu daya kreativitas anak, dengan cara menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri. “Sekolah formal atau lembaga pendidikan lain, pada

Banyak hal yang bisa dilakukan orangtua untuk memancing daya kreativitas anak. Salah satunya, memberikan sang

anak dengan berbagai macam pendidikan non formal. Untuk menarik perhatian para orangtua, lembaga pendidikan kursus ramai-ramai melakukan penawaran yang menggiurkan. Dari sistem proses belajar yang efektif, paket harga pendidikan yang murah, sampai fasilitas pendidikan yang mewah.

Memasuki era informasi, masyarakat kini dengan mudah bisa mendapatkan informasi apapun dari internet. Dan ke depannya nanti, kita

Page 98: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 98

Info franchIse

umumnya hanya menyentuh otak kiri atau hanya menyentuh sisi rasional dan logika anak-anak saja. Sedangkan imajinasi, semangat, antusiasme, visi dan kreativitas itu adanya di otak kanan. Secara umum, REC memang mengajarkan anak-anak membuat robot atau mesin sesuai daya imajinasi mereka. Dengan mewujudkan imajinasi tersebut dalam bentuk kenyataan, itulah kreativitas” jelas Martin Wijaya, Manager Robotics Education Center.

Dalam proses belajarnya, Robotics menyediakan arena dan memberikan misi yang dipadukan dengan rintangan. Dengan misi dan tantangan yang sudah diberitahukan oleh guru, otomatis anak akan berpikir ingin membuat robot seperti apa, agar bisa melewati tantangan dan menyelesaikan misi tersebut. Pada saat siswa

sudah membayangkan building atau mekanik yang akan mereka buat, secara otomatis para murid akan menggunakan imajinasi. Setelah imajinasi itu dituangkan dalam bentuk nyata atau mekanik, maka timbullah kreativitas.

REC terdiri dari 5 tingkatan kelas. Dimana setiap levelnya, murid menerima materi yang berbeda. Pertama, level Mozaik. Di level ini, siswa terhitung golongan Preschool dan TK, yang berusia 5 tahun. Disini para murid belajar tentang 1 dimensi, 2 dimensi, 3 dimensi, dan mengenal aneka bentuk. Level selanjutnya, adalah Fun With Machine dengan usia murid antara 6-7 tahun. Pada level ini siswa belajar mekanika sederhana dan lebih bermain pada logika. Setelah itu, siswa naik ke level Fun With Programing. Untuk tingkatan ini dikuasai anak usia 7-8 tahun, dengan materi pembelajaran tentang standart program mekanik dan belajar robotic basic. Selanjutnya, siswa memasuki level Mechanical Engineering. Di level ini biasanya diikuti anak berusia 8 tahun dan sudah praktek membuat mekanik dengan perangkat yang lebih kecil. Dan level terakhir adalah kelas Programing. Disini para siswa sudah merancang mekanik dengan program komputer, dasar-dasar programing dengan mengenal warna, pergerakan maju-mundur dan logika programing.

Tempat kursus yang berdiri sejak tahun 2005 ini, memang termasuk lembaga pendidikan

Siswa REC dari berbagai cabang di Jakarta mengikuti kompetisi Robotic

Robotics menggunakan logo education

Page 99: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

99Juni ‘11 Tahun 3

yang memilih bidang studi yang unik. Tidak heran kalau REC disebut lembaga pendidikan pertama di Jakarta yang memberikan inovasi dalam dunia pendidikan. Selain belajar dengan mengasah kemampuan motorik anak, REC juga memiliki kelebihan lainnya, dibandingkan jenis tempat kursus pada umumnya. Seperti, REC mengajak para siswanya belajar merakit robot dengan cara yang menyenangkan, REC memiliki kurikulum yang lengkap untuk mendukung kemampuan seni kreativitas, imajinasi, desain dan estetika untuk anak pada usia dini. REC memperkenalkan science and technology, REC memakai Lego education, REC berorientasi pada sistem pembelajaran praktek, bukan hanya teori. REC mampu melatih anak menjadi problem solver. Dan REC aktif menggelar Jakarta Junior Robotic Competition (JJRC), ikut serta dalam kompetisi nasional (IRO) dan kompetisi internasional (WRO)

Karena kelebihan-kelebihan tersebut, membuat REC dilirik banyak investor untuk dijadikan mitra usaha. Kini, lembaga pendidikan yang berkantor pusat di Kelapa Gading ini, membuka kesempatan bermitra usaha dalam bentuk Bisnis Opportunity (BO), tapi support terhadap mitra usaha mirip franchise. “Memang konsep mitra usaha kita bukan franchise, tapi sebenarnya support kita seperti franchise. Karena harga jual tiap cabang beda-beda. Dari 22 cabang yang tersebar di Indonesia, biaya kursus per-anak dikenakan antara Rp. 250.000-Rp. 350.000. Sedangkan kalau franchise harus sama tarifnya di semua cabang. Namun, dibilang lisensi juga tidak. Karena lisensi itu hanya beli merk, dan sistem bebas. Sedangkan REC masih

bagi sistem d e n g a n m i t r a usaha, dan sistem tersebut juga fleksibel. Dalam arti, sistem kita boleh dipakai dan dikembangkan. Intinya, konsep kerjasama REC adalah BO, tapi supportnya cenderung mirip franchise,” jelas Martin.

Paket harga untuk BO dimulai dengan harga Rp. 75.000.000 juta sampai Rp. 100.000.000. Untuk paket Rp. 75.000.000, mitra usaha tidak mendapatkan tools pengajaran, tetapi hanya tools marketing. Sedangkan untuk paket Rp. 100.000.000 atau paket lengkap dan istimewa, mitra usaha akan mendapatkan tools pengajaran dari level terendah sampai tertinggi, worksheet pengajaran, tools marketing, seperti banner, spanduk dan brosur. Selain itu juga tools administrasi, seperti kwitansi, formulir pendaftaran, tas, kaos. Modal investasi tersebut belum termasuk biaya penyewaan gedung. Sedangkan untuk sistem pembagian keuntungan, REC memberlakukan sistem royalty fee, sebesar 15% dari omset per-bulannya.

Martin menjelaskan, kalau dari modal investasi dan potongan royalty fee tiap bulannya, mitra usaha akan mengalami balik modal dalam kurun waktu satu setengah tahun dan paling lama dua tahun. Perkiraan ini diperoleh bila rata-rata setiap cabang memiliki 70 murid, dengan biaya kursus per-anak Rp. 300.000. Maka bisa diperhitungkan owner akan mendapat laba bersih sampai Rp. 10.000.000 per-bulan. Untuk menjadi mitra usaha REC, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Selain harus memiliki modal, calon owner juga harus memiliki jiwa pendidikan dan aktif dalam mengembangkan usaha. Sedangkan masalah tempat, lokasi yang tepat untuk mendirikan REC adalah di dekat sekolah atau berdekatan dengan tempat kursus lainnya. Teks: Donda Naibaho/Foto:Donda, Dok. REC Murid yang menjuarai kompetisi

Page 100: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 100

Info

Dari 36 peserta InspiraTrip, sebagian besar adalah mereka yang telah membuka jalur usaha. Bagaimana sepakterjangnya di dunia bisnis, mari kita ikuti profilnya setidaknya menjadi inspirasi bagi Anda dalam berwirausaha.

yang sama sekali buta teknologi, proyektor

dan media lainnya. Disediakan 10 notebook

untuk 10 orang guru dalam sekali training,”

jelasnya.

Mengenai biaya, sekali training dikenakan

biaya sekitar 2 juta rupiah untuk 10 orang guru.

“Terkadang kan banyak guru yang sama sekali

tidak bisa komputer, sehingga kami harus

mengajarinya dari nol. Tapi kami jamin, dengan

administrasi tersebut, kami ajari sampai

bisa. Tiap bulannya ada saja

yang order ke kami,” imbuh

sarjana lulusan UI ini. Soal

pesaing, Irma mengaku,

usaha di bidang ini

masih sepi persaingan.

“Mungkin, usaha yang

hampir mirip dengan

kami ada, tapi

rasa - rasanya

masih sangat

j a r a n g , ”

pungkasnya.

Teks: Choen/Foto: Majels

Irma Murti Kusuma Anggara

Pelatihan ICT Guru SD

Metode mengajar konvensional

seringkali menimbulkan kebosanan

pada siswa. Sehingga siswa menjadi

tidak konsentrasi, acuh tak acuh dengan

penjelasan guru dan bahkan ter tidur di

kelas. Atas dasar itulah, metode pengajaran

dengan memakai media Powerpoint di

komputer menjadi lebih efektif. Hal ini pula

yang ditekuni Irma Murti Kusuma Anggara,

peserta InspiraTrip Majalah Elshinta sejak

setahun lalu.

Wanita kelahiran Jakarta, 9 September

1986 ini secara intensif menggalang kerjasama

dengan berbagai sekolah untuk memberikan

pelatihan ini. “Dari tahun ke tahun, metode

pengajaran begitu saja, tidak berubah sehingga

siswa menjadi bosan. Cara mengajar dalam

bentuk Powerpoint sepertinya bisa menjadi

solusi mengatasi kebosanan itu. Selain lebih

efektif, ini pun sekaligus menjadi media agar

para siswa melek teknologi,” ujar Irma.

Melalui CV Natripa Media, Irma dan

karyawan lainnya telah melakukan banyak

training ke berbagai Sekolah Dasar (SD) di

wilayah Jadetabek dan sekitarnya. “Kami

berusaha agar belajar itu menjadi sesuatu

yang menyenangkan. Saat ini kami fokus untuk

memberikan training ke guru-guru SD. Ada

modul pembelajarannya berupa VCD. Kami

perkenalkan notebook - karena banyak guru

Page 101: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

101Juni ‘11 Tahun 3

Yandi Juniansyah

Ritel Online Segala Produk

Peserta InspiraTrip majalah Elshinta yang satu ini memiliki ritel online yang menjual beragam kebutuhan,

seper ti perlengkapan elektronik, pakaian bahkan sampai hewan ternak. Melayani pelanggan secara online memudahkan Yandi dan kawan- kawan memenuhi kepuasan pelanggan. Setiap produk yang dijual Yandi melalui www.flamboyan.co.id ini dapat dipesan melalui yahoo messenger, telephone, faximile dan sms, yang tentu memudahkan para pelanggan mendapatkan barang kebutuhan yang diinginkan.

Mengutamakan kepuasan pelanggan, ritel online ini memberikan pelayanan maksimal tanpa ongkos kirim, untuk pemesanan segala macam produk dengan transaksi Rp. 250. 000 untuk wilayah Jabodetabek. Toko online ini tidak saja menyasar masuk ke pasar ritel tapi juga turut memasok kepada reseller dan koperasi untuk pembelian dalam partai besar. Dengan kata lain, harga jual yang ditawarkan Flamboyan juga cukup kompetitif di tengah persaingan usaha sejenis. Yandi pun memberi banyak potongan harga yang ia berikan kepada seluruh member yang setia berbelanja di Flamboyan dengan transaksi minimal Rp. 5 Juta.

Pria lajang kelahiran 11 Juni 1986 di Sukabumi ini tengah mempersiapkan ritel onlinenya untuk bisa difranchisekan.”Itu sebabnya saya ikut InspiraTrip Majalah Elshinta,” ujarnya Yandi yang pernah membuka

usaha ternak lele, jamur tiram dan jati ini. Meski secara online, Ritel Flamboyan juga memiliki 4 jaringan toko di wilayah Jakarta, Bogor dan Tangerang. Kemudahan akses dan efisiensi waktu menjadi keutamaan Flamboyan dalam memanjakan para konsumennya. Karena berbasis online, toko ini melayani pemesanan konsumen 24 jam.

Beromset Rp. 200 juta perbulan membuat sarjana Ekonomi Pertanian IPB ini semakin yakin menjalankan usaha ritel online-nya. Pria yang gemar berselancar di dunia maya ini terinspirasi membuka r i te l be ragam kebutuhan secara online lantaran telah banyak sebelumnya usaha yang menawarkan produk lewat forum jual beli. Saat itu pula Ia terinspirasi untuk menjual berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan e l e k t r o n i k sampai hewan ternak.

Farhan Dwitama/Foto Dok. Inspiratrip

Page 102: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 102

Semangat kebersamaan menjalin wirausaha, benar-benar tercermin dalam aktivitas alumni InspiraTrip Yogyakarta. Setelah tersepakati nama IAC (InspiraTrip Alumni Community), tour ala entrepreneur angkatan pertama ini langsung membentuk kepengurusan IAC Satu. Resmi dilakukan di kediaman salah seorang peserta Betsy Monoarfa (11/5) di Jati Bening, Pondok Gede, Bekasi.

Info

Resmi Pengurus IAC Satu

Meski tidak seluruh peserta (36 orang) hadir, namun suasana pertemuan cukup semarak. “Maklum mengumpulkan

pengusaha itu tidak gampang, masing-masing memiliki aktivitas yang tak bisa ditinggalkan,” ujar JB. Basuki, Ketua IAC Satu. Namun kwalitas pertemuan akan lebih berarti, terutama dengan sharing maupun presentasi produk usaha masing-masing.

Setelah ketuk palu kepengurusan IAC Satu, program-program kerjanya pun segera dilansir sebagai kesinambungan perolehan ‘ilmu wirausaha’ saat di Yogya. Pada kesempatan ini, IAC sekaligus mengunjungi usaha Betsy Monoarfa, CV Fiva Food & Meat Supply, berupa trader daging sapi impor dan lokal serta produsen makanan olahan daging basis sapi, ayam dan ikan. Anggota IAC diperkenankan untuk melihat proses produksi seperti sosis, bakso, kornet, rollade, chicken drumstick, nuget dan lain sebagainya.

Kesuksesan langkah bisnis Betsy juga disharingkan pada anggota, “ Awalnya saya hanya menempati ruangan 9 m2 terbatas hanya menyediakan daging beku,” kenang Betsy, Wakil Ketua IAC. Istri Subagyo (Komisaris Utama, PT. Sarinah) ini mengandalkan gizi serta kehalalan produknya (sertifikasi MUI 1997) serta mengutamakan faktor higienis dalam proses

produksinya. Tak heran jika Fiva Food memiliki lebih 100 pelanggan untuk catering di Jawa, Pekanbaru, Batam, juga supply daging untuk beberapa supermarket.

Presentasi lainnya diberikan Dody Andrian kontraktor bidang proper ty, tentang aspek pembangunan rumah yang didetail dengan fungsi, ukuran, bahan, berikut rincian pembiayaan. Demikian juga Ismail, pemilik usaha ‘Multichip’ yakni penjualan voucher pulsa telepon. Dengan sebuah alat chip, Anda dapat mengakses bisnis pulsa tanpa harus membuka counter. Bagaimana modal, pembiayaan, cara pembelian pulsa hingga perhitungan keuntungan dibeber gamblang dalam kesempatan ini. Inilah kwalitas dan kesinambungan InspiraTrip yang akan berlanjut diprogram berikutnya. Er/Foto: Anto

Pengurus IAC ( InspiraTrip Alumni Community) Satu

Penasehat: Bpk. Wahyu AdhitamaPembina: Bpk. Subagyo, Bpk Budi PrasetyoKetua : Bpk. JB. BasukiWakil Ketua: Ibu Betsy MonoarfaSekretaris : Irma Murti Kusuma AnggaraBendahara: DM. RosaTim Pengembang Usaha: Bpk. Iwan D. Simatupang, Bpk YandiBpk. IsmailEmail: [email protected]

Page 103: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

103Juni ‘11 Tahun 3

Page 104: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

104 Tahun 3 Juni ‘11

Konsultasi Bisnis

Niam Muiz, Msc, MPsiIa adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Konsultasi Bisnis

Memilih Bisnis Atau Kerja?

Pertanyaan:

Saya bekerja di perusahaan finance

dengan gaji cukup lumayan. Di samping itu

saya juga merintis wirausaha laundry kilo yang

cukup potensial. Ada dua cabang income-nya

bagus, tapi dengan catatan harus selalu saya

kontrol. Bila dilepas maka pendapatannya

akan berkurang. Saya minta persetujuan

istri untuk keluar dari pekerjaan, tapi setelah

dihitung-hitung ternyata salary saya masih

lebih besar dari penghasilan usaha saya. Pak

Niam, apa yang harus saya lakukan?

Terimakasih. Sulhan, Yogyakarta

Jawaban:

Selamat ! Anda sudah berhasil menemukan

bisnis yang “menghasilkan” buat Anda.

Selamat pula Anda dengan

cepat memasuki tantangan

tahap 2. Tanya deh kawan-

kawan Anda yang memulai

bisnis, kapan pertama mereka

sujud syukur ketika mulai

menjalankan bisnis? Pasti

sujud syukur mereka lakukan

ketika (istilah Anda) income-nya

bagus. Nah, sesudah suatu

bisnis menghasilkan, tahap

kedua yang harus Anda lakukan

adalah menjalankan manajemen

agar income berjalan konstan dan kalau

bisa terus meningkat. Anda jadi pebisnis

kelas “tukang” jika untuk itu Anda harus

menerapkan “manajemen kontrol secara

fisik/kehadiran”. Disisi ini saya tidak setuju

Anda mundur dari pekerjaan. Mengapa?

Karena itu tadi, berarti manajemen Anda

kelas “tukang” yang me-mandor-i bisnis

Anda. Jika ini diterapkan, kapan Anda

akan buka cabang baru?! Anda HARUS

mengupayakan kontrol tanpa kehadiran.

Caranya: pakai form, pakai sistem komputer,

atau apapun yang kegiatan maupun kinerja

pekerja di outlet bisnis Anda dapat dipantau

secara real time. Anda pasti tahu bagaimana

menerapkannya.

Page 105: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

105 Juni ‘11 Tahun 3

Niam Muiz, Msc, MPsi

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

Pertanyaan:

Usaha saya bidang kuliner, saya memiliki

sebuah restoran masakan Jepang di sebuah

foodcour t. Omsetnya bagus, karena saya

menerapkan harga terjangkau kantong

menengah ke bawah. Tentu saja, chef-

nya khusus yang berpengalaman. Saya

ada kendala ketika juru masak saya ini

mengundurkan diri,

dalam setahun saya

ganti 4 kali. Mohon

petunjuk bagaimana

m e m b u a t S D M

khususnya koki saya

agar betah bekerja.

Terimakasih.

Bobi, Jakarta

Jawaban:

Bisnis itu proses

learning. Tidak boleh

ada b isn is yang

mengandalkan satu

orang. Walaupun

harus diakui bahwa

d a l a m d o m a i n

kuliner, seorang chef adalah segala-galanya.

Namun output bisnis Anda harus team

oriented. Anda bisa tempatkan asisten

chef, bahkan lebih dari satu orang. Pastikan

ada “training hour” dimana para asisten

Atasi Pekerja Tidak Betahitu menimba ilmu si Chef. Pastikan juga

si Chef paham bahwa program ini bukan

untuk “menggeser” dirinya, melainkan

dalam rangka meringankan tugas yang

bersangkutan. Bukankah menyenangkan jika

si Chef hanya tinggal mengawasi saja, jika

para asisten telah mampu bekerja sekualitas

Chef-nya. Supaya lebih elok dan luwes, para

asisten itu perorang

bertugas menguasai

sebagian saja dari

i lmu sang Chef .

M i s a l n y a s a j a ,

asisten 1 diwajibkan

untuk menguasai

d a n m e n i m b a

ilmu “menu mie”,

asisten 2, menimba

ilmu “menu soup”,

asisten 3 menimba

i l m u “ g o r e n g -

g o r e n g a n ” d a n

begitu seterusnya.

Jadi si Chef tidak

merasa terancam

oleh 1 orang yang

bisa menyainginya. Lalu, bagaimana jika si

Chef tidak mau berbagi ilmunya? Ya, suruh

buka warung sendiri saja. Bukan menjadi

pegawai Anda, tentunya. Tiap level dan

jabatan itu ada konsekuensinya, Bung.

Page 106: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 106

Tips

Kata dasar branding adalah brand . Ini didefinisikan sebagai nama atau simbol dagang suatu produk yang membeda-

kannya dengan produk lain. Brand sering kali diartikan sebagai merek dagang. Jadi branding kerap diartikan secara umum sebagai upaya untuk menciptakan nama atau simbol seba-gai merek dagang suatu produk. Itu artinya, nama perusahaan penghasil produk dan nama produknya bisa saja berbeda.Lalu apa keuntungan branding?

Merek dagang memberi kesempatan pasar untuk mengenali produk Anda. Ini pent-ing! Produk Anda – terutama yang general sep-erti sepatu, misalnya, memiliki ribuan pe saing. Merek yang bagus memberi kesem patan produk Anda untuk mencuri perhatian dan menumbuhkan loyalitas. Branding juga mem-beri kesempatan pasar untuk mengembang-kan citra perusahaan Anda sebagai perusa-haan yang besar, berkualitas, berpengalaman dan realibel. Apalgi jika merek dagang Anda, maju ke tengah persaingan dengan ciri khas dan kualitas tersendiri.

Namun, upaya branding juga membebani Anda.

Branding Itu Penting! Yang pertama adalah biaya. Percayalah,

branding bukan perkara murah meriah! Kedua, waktu. Anda harus yakin, gigih dan sabar sebab branding relative membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Branding juga membuat produk Anda tidak lagi bersifat pribadi karena selalu dan akan selalu diasosiasikan dengan ses-uatu. Aqua misalnya, selamanya akan diaso-siasikan dengan air mineral. Padahal, perusa-haannya sendiri sudah memproduksi beragam produk minuman lain. Branding juga membuat merek dagang itu melekat dengan kuat. Jika Aqua adalah brand bagi air mineral berkualitas, usaha untuk menjadikan Aqua sebagai merk computer, hampir bisa dipastikan gagal total! Betapapun canggihnya computer itu!Sekarang, bagaimana Anda bisa melakukan branding? Inilah tipsnya.

Nama dan Logo yang mudah dikenal 1. dan diingat.

Menciptakan nama dan logo yang mudah dikenal dan diingat bukan perkara mudah. Anda bisa menciptakannya dari elemen-el-emen bisnis Anda atau mengambilnya dari elemen di luar bisnis Anda. Apapun pili-hannya, nama dan logo itu harus sederha-na namun memikat. Unik namun familiar. Contoh, bagaimana Anda bisa mengaso-siasikan logo Nike dengan produknya?Nama dan Logo yang mengambarkan 2. kekuatan bisnis.

Nama dan Logo juga harus menggam-barkan kekuatan produk sebagai sebuah produk bisnis. BBC untuk British Broad-casting Company, misalnya. Kata British dengan jelas melambangkan kekuatan dan kebesaran perusahaan sebagai sebuah lembaga pers akurat dan objektif – seperti sifat bangsa Inggris, umumnya.Profesional3.

Nama dan logo juga harus terlihat profes-

Page 107: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

107Juni ‘11 Tahun 3

Aqua, Levi’s, Indomie, Teh Botol, pompa air Sanyo, adalah produk-produk yang memiliki branding kuat, sehingga konsumen akan me-nyebut merek tersebut sekalipun mereknya beda. Menurut ahli, ada produk yang membutuhkan branding, ada yang tidak. Semua tergan-tung dari seperti apa dan mau kemana bisnis Anda. Jika harus melaku-kan branding, bagaimana caranya?

sional. Ini karena nama dan logo akan Anda gunakan pada semua elemen bisnis Anda ; mulai dari kemasan hingga kop surat dan kartu nama. Profesionalitas ini ditentukan oleh banyak hal, misalnya war-na dan bentuk, juga pilihan huruf. Tentu saja, semua tergantung dari citra seperti apa yang ingin Anda lekatkan pada produk Anda. Paparan4.

Maksudnya ada bagaimana merek da-gang Anda diperkenalkan dan dihadirkan terus menerus ke dalam ruang pasar. Ini juga penting, makin sering dan tinggi fre-kwensi paparan, makin besar kemungki-nan produk Anda dikenal dan diingat. Ada beberapa jalan untuk membawa merek dagang produk Anda ke pasar :Iklan : Ini cara termudah sekaligus

termahal. Pilihannya beragam, me-dia elektronik dan cetak. Anda harus benar-benar memiliki dana yang besar sebelum memulai strategi ini. Sebab, iklan yang efektif juga memakan wak-tu.

Public Relations : Public Relations relative lebih murah namun tentu saja meminta lebih banyak waktu dan caku-pannya pun terbatas. Anda tidak perlu memiliki PR sendiri, cukup menyewa konsultan PR untuk mulai menginvasi pasar dengan produk Anda.

Mulut ke Mulut : Jangan remeh-kan kekuatan mulut ; terutama yang bicara soal kualitas produk Anda. Inti-nya, Anda pun harus mau melakukan upaya pengenalan produk Anda secara personal. Strateginya adalah dengan menggaet seorang speak person – juru bicara. Biasanya dari kalangan terten-tu yang memiliki kemampuan menjadi

trendsetter ; artis, misalnya. Kontinuitas Produksi : Setelah se-

mua publikasi dan promosi dilakukan, kontinuitas produksi harus diperhati-kan. Jangan sampai ketika pasar mu-lai mengenali dan menerima produk Anda, produk itu justru menghilang atau susah didapat. Ini akan menghan-curkan citra produk yang sudah Anda bangun!

Trademark : Melindungi merek Anda secara hokum juga penting. Apalagi, Anda tentu mahfum, persaingan bisnis kerap meghalalkan segala cara. Pesa-ing yang panic bisa saja menghancur-kan citra produk Anda dengan mem-buat merek yang sama namun dengan mutu yang rendah.

Intinya, branding adalah sebuah usaha terus menerus yang terkonsep dan terintegrasi. Produk Anda mungkin membutuhkan branding jika Anda bermaksud untuk mempeluas pasar atau melakukan diversifikasi usaha. Rencana-kan strategi branding Anda dengan baik dan terinci. Ingat, branding membutuhkan biaya! Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber, Foto: Istimewa

Page 108: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 108

Info UKM

Dalam menggeluti sebuah bisnis

diperlukan kreasi serta inovasi, agar

beda dengan produk-produk yang

beredar di pasaran. Demikian pula dengan

Simply Idea, produksinya pun diperlebar

dengan melengkapi penunjang kamar tidur

anak seperti kap lampu, gordyn, kelambu,

furniture dan sebagainya. Tidak sampai disitu,

clothing dan perlengkapan solat anak, seperti

Perlengkapan Anak dan Bayi Modal Rp 3 Juta

mukena menjadi suatu produk yang dipasarkan

di saat bulan Ramadhan. Kabarnya, pada saat

itu omsetnya meningkat tiga kali lipat hingga

Rp. 150 Juta. “Setiap orangtua pasti akan

memberi yang terbaik bagi anaknya, tidak saja

pada penataan ruang tapi juga penampilan.

Selain itu, produk kami juga cocok untuk

buah tangan,” ungkap Dinar Esfandiari, salah

seorang pengelola Simply Idea.

Page 109: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

109Juni ‘11 Tahun 3

Berawal hanya membuat bedcover dan sprei, kini Simply Idea berkembang memproduksi perlengkapan kamar bayi dan anak. Dengan sentuhan kreasi seni serta inovasi, produksinya diakui konsumen dengan meraup omset hingga Rp 150 juta.

Berawal dari omset yang membaik, Simply

Idea yang berdiri sejak tahun 2004 semakin

menguatkan diri pada industri perlengkapan

kamar bayi dan anak. Menurut Dinar, kala

itu produsen yang berkecimpung di bisnis

tersebut masih minim, karena kebanyakan

produk import dengan harga jual jauh lebih

mahal. Sementara produsen lokal lainnya

hanya bermain pada produk printing, yang

jelas berbeda dengan produk buatan Simply

Idea yang kaya akan disain dan kreasi

seni yang membuat anak-anak ter tarik.

Warna cerah, kaya motif, bentuk lucu dan

imajinatif bagi anak, mutlak menjadi padanan

disain setiap produk Simply Idea. Agar tidak

berkesan ‘pasaran’ Simply Idea sengaja tidak

menciptakan motif tokoh karakter.

Hubungan perkawanan setelah dua tahun

mengantarkan anak-anaknya di sekolah TK,

tiga Ibu muda diantaranya Dinar Esfandiari,

Rani Sugeng, dan Ira Pramiasih berlanjut pada

urusan bisnis. Coba – coba mendirikan sebuah

usaha patungan dengan modal yang sangat

minim, “Saat itu modal kami hanya Rp 3

Juta, dari masing – masing Rp 1 juta. Karena

hanya coba – coba dan sama sekali belum ada

pengalaman bisnis. Ya kalau tidak mendapat

untung setidaknya tidak terlalu rugi, ” ujar

Dinar selaku PR dan Marketing Simply Idea.

Dari ketekunannya menjalankan usahanya

itu, Simply Idea meraih penghargaan dari

majalah Femina dan Bank BNI sebagi

Pemenang 3 Wanita Wirausaha 2010.

Padahal hanya didahului dengan promosi yang

sangat sederhana untuk memperkenalkan

Simply Idea, “ Teman – teman dekat

dan saudara itu pasar awal

kita mengenalkan produk

Simply Idea. Dari

pengalaman dan

keter tar ikan

m e r e k a ,

baru kita

Dinar Esfandiari, salah seorang

pengelola Simply Idea

Page 110: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 110

Info UKM

memberanikan diri mengikuti pameran dan

bazaar.” ungkap Dinar.

Dari kualitas dan jenis produknya Simply

Idea memang ditargetkan untuk menggaet

pasar kelas menengah ke atas. Selain dua

counter yang berada di Metro Departement

Store, Simply Idea juga bekerjasama dengan

seluruh jaringan Mother Care Indonesia

dalam memasarkan produknya. Untuk dapat

menitipkan produk Simply Idea di Metro

Departement store tidaklah mudah. “Beberapa

standard harus dipatuhi Simply Idea untuk

bisa menembus pasar kelas menengah atas

ini. Selain memiliki standar kualitas produk

yang baik, kemasan yang apik juga turut

diperhatikan,” tambah Dinar. Teks : Farhan

Dwitama, Foto : Ist

Page 111: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 112: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 112

Setra BiSniS

Cobalah sesekali ke Sektor VII

Bintaro, tepatnya di Bintaro Trade

Centre (BTC) saat weekend. Anda

akan terkesima melihat pasar kaget yang

ramai. Karena bukan pasar permanen

(tenda-tendanya hanya terpasang hari Sabtu-

Minggu saja) mereka yang berjualan di sini

bukan hanya pedagang asli, namun juga

karyawan bahkan eksekutif yang nyambi

Wirausaha UKM Mahasiswa Hingga Eksekutif

Bazaar Bintaro

Sentra BiSniS

berbisnis, ibu rumah tangga, pensiunan

hingga mahasiswa.

Seperti Edhiyoso Widodo yang

menggeluti bisnis kuliner sejak satu tahun

lalu. Usahanya adalah dimsum bermerk

Bee Bee Dimsum. Di pasar kaget yang

dikenal dengan nama Bazaar Bintaro ini,

tidak sedikit omzet yang mampu diraupnya.

“Di Bazaar Bintaro sudah berjalan empat

Page 113: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

113Juni ‘11 Tahun 3

Jangan ditunda-tunda bila Anda akan berwirausaha. Agaknya inspirasi ini menjadi penyemangat seseorang dalam berbisnis. Bazaar Bintaro, menjadi arena bagi komunitas ini, ada mahasiswa hingga eksekutif menjalankan usahanya. Produknya pun berbagai macam mulai dari fashion sampai kuliner. Karena banyak barang branded harga kaki lima, tak ayal menyedot kalangan menengah ke bawah belanja di sini.

bulan. Saya memilih berjualan di sini

karena tempatnya strategis. Setiap Sabtu-

Minggu kita bisa jual sampai 150 porsi,”

ujar Edhy, yang menjual dimsumnya Rp

2.500 perbuah.

Berawal dari usaha orang tua yang

bergerak di bidang kuliner, ser ta hobinya

makan dan jalan-jalan. Membuat pria dengan

background IT ini rela menerima gaji separoh

sebagai karyawan agar lebih fokus dalam

memajukan usahanya. Baginya Dimsum

produksinya cukup praktis, “Produk yang

satu ini sangat simple dan memang belum

banyak di pasar. Cukup dikukus saja tanpa

minyak, tentu menyehatkan, ” ungkap Edhiy

yang membuat website untuk fasilitas

promosi berikut menjalankan franchisenya.

Begitu juga dengan Irene Dyahayu,

Berbagai produk tas dan pakaian

Boneka-boneka untuk anak-anak

Page 114: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 114

Setra BiSniS

wanita yang bekerja sebagai HRD di sebuah

perusahaan rental otomotif kalangan asing

ini, bersama suaminya membuka kuliner

Gudeg Yogya Bu Dibyo. Makanan tradisi

memang banyak diminati dengan lauk

telor, bacem tahu-tempe dan ayam opor

atau kremes, “Buat belajar berwirausaha,

pulang kerja saya masak, kebetulan gudeg

harus dimasak beberapa hari agar berwarna

cokelat dan berasa nikmat,” ujar Irene yang

menyediakan menu gudeg komplit harga

berkisar Rp 25.000.

Tidak hanya menawarkan beragam

kuliner, pada Bazaar Bintaro ini juga

terhadap beragam multi produk. Seperti

fashion, batik, sepatu, tas, aksesori, jam,

hingga mainan anak-anak. Banyak barang

branded sekelas mall dengan harga amat

miring. Maka dari itu, banyak konsumen

berduit dari kalangan Bintaro, BSD dan

sekitarnya berburu barang di sini.

Hal ini juga diakui Wani, seorang

wirausaha fashion yang sehari-harinya

berprofesi sebagai direktur sebuah

perusahaan di bidang forwading. Anie

Collection menjadi tempat usahanya sejak

awal Bazaar Bintaro berdiri, menawarkan

baju-baju impor maupun lokal. “Penjualan di

bazaar ini cukup lumayan jika dibandingkan

dengan di Mall. Istilahnya produk Mall harga

kaki lima, kualitas bagus tapi harga

lebih murah. Bahkan saya juga ada produk

harganya di atas satu juta tapi itu barang

impor,” ucapnya.

Bagi perempuan asli Medan ini, jiwa

berdagang di keluarganya merupakan

Sentra BiSniS

Baju - baju fashionProduk - produk kacamata

Aneka jam tangan

Page 115: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

115Juni ‘11 Tahun 3

warisan turun temurun. Maka tidak heran

jika di Bazaar Bintaro ini ada empat stand

yang masing-masing dibuka anggota

keluarganya, mulai dari usaha aksesoris,

baju wanita maupun anak-anak hingga

aneka kuliner khas melayu seperti kari

kambing hingga lontong Medan. “Kita

semua sehari-hari juga bekerja. Sabtu,

minggu di hari libur kita mengisi kegiatan

dengan berdagang di Bazaar ini,” ujarnya.

Bazaar yang dibuka sejak pukul

06.00 hingga jam tiga sore ini, menjadi

wahana bagi mereka yang hobi berbelanja,

terutama untuk produk yang sedang trend.

Di Bazaar Bintaro Trade Center, kita tidak

lagi berhadapan dengan barang murah

meriah tapi juga soal gaya dan melibatkan

berbagai kelas sosial. “Kita memang

menyasar untuk semua kalangan. Tapi bagi

beberapa produk kita bisa lihat memang

di peruntukkan bagi kelas menengah ke

atas,” ujar Teddy Faryadi, selaku pihak

Tunas Organizer sebagai pengelola.

Peluang memanfaatkan keinginan

konsumen untuk mendapatkan barang

bagus dan bermerek dengan harga yang

relatif murah. Maka membuat sentra

bisnis yang lebih merakyat ini akan tetap

tumbuh layaknya jamur di musim hujan.

Sebagai peluang usaha yang nantinya

mampu bersaing untuk kelas yang lebih

besar. Bazaar Bintaro juga mengalami

perkembangan, awalnya di sektor 9 di

belakang Mc Donalds, kemudian di halaman

Ayam Bakar Wong Solo, dan kini berada

di BTC berdekatan dg Café D’Cost. Di

lokasi ini ditempati sekitar 160 pedagang.

“Pedagang sekitar 60 % warga seputar

Bintaro. Selebihnya dari wilayah Pamulang,

BSD, Bekasi hingga Jakarta Utara. Dengan

tingkat kunjungan konsumen yang setiap

minggunya mengalami peningkatan,

tentunya hal ini berdampak positif bagi

potensi bisnis kita ,” jelas Teddy. Teks/

Foto:Anto Kurniawan

Irene, Gudeg Bu Dibyo Wani bersaudara

Edhy franchise Dim Sum

Page 116: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 116

Mediasi

Menjaring Untung Lewat Jejaring

Komunitas dalam facebook menjadi incaran bagi pewirausaha dalam mempromosikan produknya. Cukup effisien, karena selain gratis, hubungan pertemanan menciptakan suasana

aman dalam berbisnis. Jika terjadi penipuan hanyalah prosentase kecil. Ribuan orang bisa mengakses jejaring ini,

tentu omset akan mengalir.

Jangkauan Lebih LuasMenjangkitnya bisnis via online saat ini memang sangat

membantu dan mempermudah system perdagangan, khususnya dalam hal promosi. Kalau dulu kita harus mengeluarkan budget tambahan untuk sebar brosur, buat spanduk dan mengiklankan. Kini, dengan bisnis online kita bisa mendapatkan pangsa pasar lebih besar dan jangkuannya juga lebih luas, sampai seluruh Indonesia. Saya mempromosikan bisnis konveksi saya lewat jejaring sosial facebook sejak tahun 2004, dan hasilnya hampir setiap sebulan saya bisa memproduksi 1.000 baju dan 5.000 potong bordir komputer.

Anindhya MeditaPemilik Bisnis Online Medium Konveksi

Page 117: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

117Juni ‘11 Tahun 3

Media Promosi Efektif

Promosi lewat jejaring sosial seper ti Facebook, Twiter dan lainnya itu sangat efektif karena dengan promosi lewat jejaring sosial banyak teman, kenalan, saudara atau teman dari teman kita kalau di FB friend of friend bisa melihat jadi tahu bisnis dan produk yang kita jual. Semakin banyak orang yang mengetahui barang / situs milik kita, semakin besar peluang penjualan kita terutama bila ada teman yang merekomendasikan ke orang lain. Caranya posting link dari web untuk memberitahu produk, barang yang kita jual, tag foto produk, tag link web kita, melalui FB ada juga fasilitas iklan dengan membayar sekian rupiah untuk per klik web kita. Selain

Cara Mudah Cari Pelanggan

Untuk orang yang ingin berwirausaha, namun belum punya modal untuk sewa toko, bisnis online adalah solusi paling tepat dilakukan. Cara paling mudah dan efisien adalah membuat shopping online lewat jejaring sosial facebook. Selain bisa meraup untung, bisnis online juga bisa menambah kenalan, sehingga mudah bagi kita untuk mendapatkan pelanggan. Keuntungannya sudah saya alami sendiri. Baru dua bulan saya membuka shopping online, saya sudah berhasil menjual 400 tas dan kaos. Namun, tidak seterusnya bisnis online itu berjalan lancar, pasti ada saja kendalanya. Masalah yang pernah saya alami dalam berbisnis online, adalah pada saat proses pengiriman

Relasi Dongkrak Bisnis

barang dagangan yang dipesan pembeli. Christina Naiborhu

Pemilik Shopping Online Buahhati Bunda

S e l a i n m e ­mungkinkan kita untuk memperoleh teman, baik teman baru maupun teman semasa sekolah yang sudah lama t idak ber jumpa, sampa i dengan t e m a n k e r j a , semuanya dapat d i s uppo r t o l e h Facebook. Namun selain itu kita juga dapat memanfaatkan Facebook untuk mendongkrak bisnis yang kita tekuni, dengan menekankan dalam membangun jejaring pertemanan di dunia internet. Dengan banyaknya teman maka otomatis kita memiliki banyak relasi untuk menawarkan bisnis kita. Dengan cara melakukan share bagi produk atau jasa yang kita tawarkan kepada mereka yang telah menjadi teman kita. Bisa juga dengan cara membuat akun untuk membuat semacam tempat bagi mereka yang tertarik terhadap produk bisnis kita.

Yanuar SetiawanPegawai Swasta

cara ini lebih mudah, murah bahkan gratis, banyak penggunanya, bisa menjual dengan sistem jaringan hal itu beberapa keuntungan y a n g m e m b u a t F B populer.

Sigit Tri WibawaPegawai dan

Pemilik nadnetshop.com

Page 118: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 118

Bisnis Unik

Berawal dar i tahun 2000, Meisny mencoba peruntungan baru di

dunia bisnis mainan anak-anak tempo dulu. Bisnis ini dibidiknya agar mainan yang sudah turun temurun dan menjadi warisan itu tidak ludes digerus zaman. “Saat itu masih krisis moneter, saya berpikir kira-kira bisnis apa

Siapa bilang mainan tempo dulu tak potensial untuk dibisniskan? Meisny membuktikan, ia mampu menangguk untung hingga 400 juta pertahun dari usaha ini. Meski modalnya tidak terlalu besar, kini aneka mainannya telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia bahkan mancanegara.

Teks: Cucun Hendriana/

Foto: Dok. Pribadi

Hanny’s Craft

Mainan Jadul Omset 400 Juta

yang bagus untuk dijalankan dengan modal yang tidak terlalu besar. Nah, terpikirlah untuk mencoba bisnis di dunia mainan anak-anak,” kisahnya.

T idak ter la lu besar, saat memulai bisnis ini, ibu berusia 35 tahun yang dibantu sang suami Bambang Budi Har tono ini bermula

Page 119: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

119Juni ‘11 Tahun 3

membuat empat item mainan tempo dulu seperti gangsing, yoyo dan lainnya. “Ternyata, banyak juga anak-anak yang menyukai aneka mainan lawas ini. Karena selain bentuknya yang lucu-lucu, saya juga membuatnya agar bisa didengar seperti suara binatang. Dengan begitu, mudah-mudahan saya bisa memper tahankan budaya tradisional berupa mainan anak-anak,” ucapnya.

Mengenai modal awal, Meisny mengaku, ia hanya menghabiskan uang tidak kurang dari 10 juta rupiah. Untuk mengembangkan sayap bisnis agar lebih dikenal masyarakat, tak jarang usaha yang dinamainya Hanny Craft itu mengikuti banyak kegiatan pameran di berbagai kota besar. Walhasil, kini produknya bisa dikenal di berbagai wilayah di tanah air. “Alhamdulillah, dengan banyak mengikuti pameran, bisnis saya bisa makin berkembang. Mainan saya dipasok ke berbagai kota besar di Indonesia seper ti Jakar ta, Bandung

dan kota lainnya,” ujar wanita yang membuka usahanya di Jombang, Jawa Timur ini.

Pasok 10.000 Buah, Omset 400 Juta

Berkat keseriusannya menangani b isn is , k in i bisnisnya sudah merambah ke pasar mancanegara seperti Malaysia. Saat ini, ia baru bisa mengembangkan 10 item mainan anak-anak. “Ya, mainannya baru 10 item. Masing-masing item itu terdiri dari 1.000 buah mainan yang disebar ke banyak wilayah. Bahkan, saya sudah menjalin kerjasama dengan beberapa agen untuk mengekspor mainan ke Malaysia,” aku Meisny.

Meski begitu, ia tak memungkiri persaingan bisnis di dunia mainan anak-anak. Apalagi hal itu diperparah dengan masuknya aneka mainan produk China yang semakin mewabah. “Ya itulah tantangan saya. Mainan produk China makin menjamur. Saya harus ber tahan dari gempuran itu agar mainan

tradisional tetap langgeng,” kata ibu satu anak ini.

Mengenai harga, produk buatan Meisny terbilang masih sangat kompetitif. Untuk harga eceran, ia mematok harga dari mulai Rp 5.000 sampai Rp 20.000. Sedangkan untuk harga grosir bermula dari Rp 1.500 hingga Rp 7.500 perbuahnya. “Selain produk kami aman untuk anak-anak, harganya pun masih sangat murah,” kilahnya. Ke depan, ia pun berencana untuk memperbanyak lagi jumlah item yang dijual dengan menggunakan kemasan yang lebih menarik.

Soal omset, jangan di-tanya, ia bisa meraup untung hingga Rp 400 juta pertahun dari produk yang dibuatnya. “Alhamdulillah, kerja keras saya dan suami selama lebih dari 10 tahun bisa terbayar. Produk saya bisa diminati dan dinikmati oleh banyak anak-anak di Indonesia adalah sebuah kebanggaan. Kunci sukses bisnis di dunia mainan ini, ya ketelatenan,” pungkasnya.

Page 120: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

Tahun 3 Juni ‘11 120

#Pengusahahaha

Blackberry Baru Karena harga cabe Rp 100 ribu

perKg, ada dua petani cabe mendadak menjadi pengusaha dan langsung membeli Blackberry. Ucup : “Cep ngapain kamu megangin pager rumah?” Acep : “Ini Cup, gw lagi mau isi pulsa...” Ucup : “Eh, apa hubunganya nempel di pager sama isi pulsa Cep? Telpon operator saja. Susah amat sih.” Acep : “Itu masalahnya,dari tadi aku disuruh operator tekan pager, nah sudah tekan pager berkali-kali kok nggak bisa juga. Sampai bonyok nih jempol.” Ucup : “Aku lebih parah Cep.” Asep : “Memang kamu kenapa?” Ucup : “Aku malah disuruh mencet bintang.”

Buka Bank, Pegang Uang

Ada dua orang sahabat mempunyai cita-cita ketika masih remaja. Remaja pertama, berkata kalau besar pingin membuka bank. Remaja kedua, punya cita-cita memegang uang banyak.

Setelah keduanya beranjak dewasa, ternyata cita-cita mereka kesampaian: Remaja pertama mewujudkannya dengan menjadi security bank, dan remaja kedua menjadi seorang kasir di bank yang sama.

Tidak saja pengusaha, karyawan dalam perusahaan pun kadang berpolah aneh. Tapi justru menjadi lucu untukmengurangi stress. Buktikan?

Polah Aneh Justru Lucu

Ditilang PolisiKaryawan perusahaan delivery

ditangkap Polisi lalu ditilang : “Apa salah saya Pak? Saya pakai helm, pakai jaket, punya SIM, bawa STNK, kenapa saya di tilang ?” Polisi menjawab dengan enteng : “Sebel saja lihat kamu… muter-muter pakai jaket dan pakai helm tapi nggak pakai motor”

Syukurlah Kalau Begitu

Seorang karyawan baru dua hari kerja di sebuah perusahaan asing, si karyawan menelpon ke bagian dapur sambil berteriak, “Ambilkan aku kopi...cepat!.” Ternyata jawaban dari balik telepon tidak kalah keras dan marahnya. “Hei bodoh... kamu salah pencet extention? Kamu tahu dengan siapa kamu bicara?,” gertak dari ujung telepon. “Tidak...,” karyawan menyahut. “Saya Direktur Utama di sini, dasar idiot. Saya pecat kamu nanti!,” ancam si Boss. Tidak kalah gertak dan lebih teriak si karyawan balas menyahut, “Dan Bapak tahu siapa saya?” “Tidak!,” jawab Boss itu. “Syukurlah kalau gitu” sahut si karyawan cuek sambil menutup telepon.

Page 121: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

HAL 85.indd 85HAL 85.indd 85 8/16/2010 8:32:46 PM8/16/2010 8:32:46 PM

Page 122: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011

122 Tahun 3 Juni ‘11

Otak Atik

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA

Nama : ......................................................................................................................

Alamat : .......................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp : ......................................................................................................................

Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,

No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ...................................................................................................

Permintaan edisi .........................................s/d.........................................................................

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

Untuk berlangganan Rp 59.400 (6 Bulan) Rp 112.200 (12Bulan)

Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirimUntuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah ElshintaTelp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

( )

Otak Atik

Peluang dan Inspirasi Bisnis

Pertanyaan :

Mendatar2. Mukadimah4. Sangat terlatih: cakap5. Gelas dari keramik6. Gejala kekurangan oksigen9. Dibuat notaris10. Kurang hati-hati12. Kredit Usaha Rakyat - Singkatan15. Pusat17. Honor, imbalan yang bersifat rutin20. Salah satu teknik menjernihkan air dengan sinar matahari21. Penggarapan secara tekun dan cermat

MenurunSanak saudara : 1.

kerabatSurat penawaran 2.

kerjasamaJenis kopi yang 3.

terkenal di dunia7. Campur tangan dalam perselisihan8. Kemauan yang pasti11. Kaidah13. Kapal Selam - Inggris14. Selat antara Inggris dan benua Eropa16. Nama perusahaan internasional milik Sir Charles Barnson17. Badan ; tubuh18. Jahitan khusus pada tepi kain19. Bersifat dasar ; pokok

Page 123: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011
Page 124: Majalah Elshinta Edisi Juni 2011