Majalah bali post edisi 48

52
Bali Target Teroris X-ray Malah ’’Disimpan’’ 48 | 28 Juli - 3 Agustus 2014 RP 20.000

description

 

Transcript of Majalah bali post edisi 48

Page 1: Majalah bali post edisi 48

Bali Target TerorisX-ray Malah ’’Disimpan’’

48 | 28 Juli - 3 Agustus 2014

RP 20.000

Page 2: Majalah bali post edisi 48
Page 3: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 3

D A F T A R I S I

KILAS BERITAl Pohon Timpa Kantin, Lima Luka 6LAPORAN UTAMAlBali Target Teroris X-ray Malah ’’Disimpan’’ 8

lHamburkan Uang Rakyat 10lBupati Artha Harapkan X-ray Dipasang 11POLITIKKompromi Setelah ”Deadlock” 12ADVERTORIALlBuka Puasa Bersama Bupati Badung 14OPINIlPolitik, Seni dan Kekuasaan 16JAJAK PENDAPATlPenanganan Korupsi Belum Memuaskan 17PENDIDIKANlSekolah Internasional di Bali Biaya Mahal, Ternyata Bodong 18MANCANEGARAlPerang Israel Vs Hamas 20

DAERAHlSekolah Jauh Banyak Tamatan SD Tak Melanjutkan 22KESEHATANlObesitas, Pembunuh Berdarah Dingin 24LENSAlSHOLAT IED 26

OLAHRAGAl Piala Dunia Memang Menguntungkan 28KRIMINALlTerobosan Baru, Kirim Narkoba Lewat Paket Pos 34LINGKUNGANlJalur Hijau Terus Dirongrong 36PARIWISATAlAir Terjun Sekumpul Wisata Alam dan Spiritual 38

EVENTlBrand Shop 40WISATAlATV, Menantang tapi Menyenangkan 42TRADISIl”Ngaben Anyar” di Desa Sampalan 44PROPERTIl Harus Siap Bersaing Hadapi MEA 46GAYA HIDUPl Waspadai Gejala Alergi Musim Dingin 48BUDAYAl Titi Mamah, Wanita Hamil Tak Boleh Melewatinya 50

Page 4: Majalah bali post edisi 48

4

28 Juli - 3 Agustus 20144

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Wira Sanjiwani, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana, Ngurah Kertanegara, Manik

Astajaya, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Perlu Diupayakan Pembentukan PDBI

Toilet di Pasar Beringkit

Unit marching band Universitas Udayana setiap tahun menggelar ke-juaraan drumband dan marching band tingkat nasional, untuk tahun

2014 ini yang ke-27 kalinya. Tentu prestasi ini merupakan kebanggaan luar biasa karena drumband dan marching band merupakan bagian dari olahraga juga. Dan kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh para mahasiswa yang penuh idealisme, jauh dari ambisi finansial.

Di samping kejuaraan Langgam di Denpasar, di beberapa kabupaten di Bali juga sempat diselenggarakan lomba drumband/marching band. Lomba drumband di daerah tentu memberikan semangat dan prestasi bagi perkembangan drumband di Bali. Tetapi penyelenggaraan lomba drumband di daerah jauh dari standar lomba drumband yang ditentukan oleh PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia).

Kalau hal tersebut terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mem-bawa dampak kurang baik bagi perkembangan drumband di Bali. Karena membuat kejuaraan apa pun harus memenuhi standar KONI. Untuk itu saya mengimbau KONI Bali, juga KONI di kapupaten/kota di Bali agar menyambut baik ‘semangat’ para mahasiswa Unud untuk duduk bersama, selanjutnya membentuk PDBI Bali (juga PDBI di masing-masing kabu-paten/kota). Karena kalau sudah terbentuk PDBI tentu kejuaraan-kejuaraan yang tidak memenuhi standar/aturan PDBI bisa ‘diluruskan’ sehingga nantinya bisa menghasilkan unit drumband/marching band yang baik dan benar. Ayo KONI Bali, sambut kreativitas anak-anak marching band Unud untuk segera membentuk PDBI Bali.

Ni Made SultraningsihJl. Gadung 46 Denpasar

Toilet yang ada di lantai satu Pasar Beringkit, Mengwi-Badung, kalau tidak salah ada 4 kamar tapi hanya satu yang berfungsi, yang lainnya

rusak parah dan kotor. Karena yang satu ini masih ada yang pakai maka saya lari ke lantai 2. Keadaannya sama dengan yang di lantai satu. Sebagian juga rusak. Penjaga toilet yang juga sebagai penerima sewa toilet mengatakan toilet tersebut memang sudah lama rusak. Katanya petugas Pasar Beringkit pernah mengeceknya tapi sampai kini belum ada perbaikan.

Pasar Beringkit yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Badung bahkan di Bali ini, dengan pemasukan cukup besar ke kas Pem-bkab Badung, semestinya malu memiliki keadaan toilet seperti itu. Saya menilai bahwa Pasar Beringkit boleh dikatakan sebagai objek wisata pasar di Badung Tengah. Ada saja wisatawan mancanegara yang berbelanja dan jalan-jalan di pasar tersebut. Toilet di pasar tersebut juga harus bersih dan berfungsi dengan baik sehingga tidak mengecewakan para pengguna.

Wayan Beratha YasaKapal, Mengwi Badung

Page 5: Majalah bali post edisi 48

5

Page 6: Majalah bali post edisi 48

6

K I L A S B E R I T A

28 Juli - 3 Agustus 20146

Hujan disertai angin yang terjadi Senin (14/7), menimbulkan ben-cana pohon tumbang dan tanah longsor di Kabupaten Gianyar.

Data yang dihimpun, ada lima titik bencana yang terjadi di Gianyar. Salah satunya yang ter-parah, pohon tumbang di Jalan Kajeng, Ubud yang menimpa kantin hotel. Akibat kejadian ini, lima orang terluka, dan satu mobil dan sepeda motor ringsek. Informasi yang dihim-pun menyebutkan, pohon jenis albelium (be-lalu) tumbang sekitar pukul 09.00 wita. Pohon menimpa kantin Hotel Ubud Sari. Ada belasan orang waktu kejadian sedang berada di sekitar itu, namun yang terjebak pohon tumbang lima orang sehingga menderita luka.

Lima korban luka yakni Ni Wayan Nadi (40), Ni Wayan Wahyuni (22), Ni Wayan

Nilayati (20), A.A. Setya (35), dan Dewa Gede Adibya (24). Kesaksian Dewa Gede Adibya, saat kejadian sedikitnya ada sepuluh karyawan di dalam kantin. Saat itu, dirinya sedang berbe-lanja, kebetulan ada pedagang jajan asongan mampir di kantin. “Setelah hujan reda dan hanya gerimis tiba-tiba angin bertiup kencang dan terjadi pohon tumbang,” katanya.

Petugas BPBD dan instansi terkait lang-sung berdatangan dan melakukan evakuasi. Selain korban luka, satu unit mobil dan sepe-da motor pun ringsek. Evakuasi berlangsung hingga dua jam. Pascakejadian, Bupati Gi-anyar Agung Bharata, mengunjungi korban pedagang makanan keliling Ni Wayan Nadi (40), di rumahnya Lingkungan Sambahan, Kelurahan Ubud, Ubud.

l Agung Darmada

KEBAKARAN menghanguskan enam kios di Pasar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan, Minggu (13/7). Kebakaran ini diduga me-nelan kerugian ratusan juta rupiah. Berdasarkan keterangan pemilik kios Ketut Sumahardika (51), yang juga Kepala Lingkungan Dauh Pala, Tabanan, kepulan asap tebal berasal dari salah satu kios. Berbekal alat seadanya, dirinya dibantu sejumlah warga mencoba memadamkan api sembari menunggu datangnya petu-gas pemadam kebakaran. Namun sayang, upayanya memadamkan api tak berhasil. Api justru membesar dan menghanguskan toko sembako miliknya serta ketiga kios yang dikontrakannya.

‘’Kejadiannya sekitar pukul 03.25 wita saat keadaan sepi. Warga setem-pat dibantu masyarakat yang hendak belanja ke pasar langsung mencoba memadamkan api,’’ ujarnya. Karena api sudah besar, warga kesulitan memadamkannya. Kobaran api baru bisa dipadamkan tiga jam setelah em-pat unit mobil kebakaran Kabupaten Tabanan tiba di lokasi kejadian.

Bahkan petugas damkar juga har-us bolak-balik untuk memadamkan api yang cukup besar, pasalnya di dalam kios sembako tersebut berisi barang-barang yang mudah terbakar. Para pemilik kios pun hanya mampu mengamankan sebagian barang da-gangannya. Api baru bisa dipadam-kan sekitar pukul 06.15 wita.

l Dewi Puspa

Pohon Timpa Kantin, Lima Luka

MBP/dar

Pasar Dauh Pala Terbakar

MBP/bit

Page 7: Majalah bali post edisi 48

7

28 Juli - 3 Agustus 2014 7

HAMPIR seluruh wilayah di Pu-lau Bali, Sabtu (12/7), gelap gulita akibat mengalami mati listrik total alias blackout. Pemadaman terjadi dikarenakan gangguan transmisi SUTT Situbondo-Banyuwangi yang terjadi pukul 20.49 wita.

Kondisi itu menyebabkan kabel laut Jawa-Bali tidak dapat meny-alurkan listrik dari Jawa secara tiba-tiba sebesar 234,5 MW. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan sistem kelistrikan di Bali yang menyebab-kan pemadaman, karena daya yang ada tidak mencukupi. Pemadaman secara tiba-tiba ini sangat mengece-wakan masyarakat Bali.

Pihak PLN tak memberi kepastian kapan kondisi ini akan berakhir. Juga beredar isu adanya ledakan bom di PLTD Sanggaran sehingga sejumlah warga khawatir akan terjadi musibah lagi di Bali.

“Isu pembangkit Pesanggaran dibom adalah kabar bohong,’’ tegas

Humas PLN Bali Wayan Redika. General Manager PLN Jawa-Bali

Ngurah Adnyana mengatakan, bahwa saat ini tengah terjadi gangguan di gardu induk daerah Situbondo-Banyuwangi yang berpengaruh ke Bali. “Situbondo-Banyuwangi 1,2 reclose di Gardu Induk Situbondo dan Banyuwangi akibat gangguan itu subsistem Bali mengalami blackout (mati total) sekitar 640 MW,” tulis-nya melalui pesan singkat.

l Asmara/kmb

ALIH fungsi lahan sawah di Bule-leng nampaknya sulit dikendalikan. Ar-eal persawahan makin banyak menjadi kawasan permukiman (BTN). Sebagian lagi dijual kepada investor untuk pem-bangunan vila atau restoran. Pemerin-tah daerah mencatat dalam kurun waktu 2012-2013 ada 116 hektar sawah di Buleleng telah beralih fungsi.

P a n t a u a n d i l a p a n g a n , M i n g g u (13/7), alih fungsi sawah menjadi ban-gunan banyak ditemukan di sepanjang jalan pantai utara (pantura). Lahan sawah yang sebenarnya masih tergo-long produktif, sudah banyak berubah fungsi menjadi bangunan. Seperti yang terjadi di Subak Kubu Gembong, Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng. Hamparan sawah di tepi pantai ini kini terus menyempit. Yang terbaru adalah lahan sawah milik petani di pinggir panta i desa se tempat sudah di lego kepada warga negara asing (WNA). Rencananya, WNA ini akan memban-gun vila.

Kepala Dinas Pertanian dan Peter-nakan (Kadistanak) Buleleng Nyoman Swatantra ketika dimintai konfirmasi mengakui j ika alih fungsi sawah di daerahnya makin marak. Dia mengata-kan, dari catatan tahun 2012 dan 2013 lalu, lahan sawah yang menyempit di Bali Utara mencapai 116 hektar.

l Mudiarta

DALAM beberapa hari terakhir Korea Utara (Korut) terus melakukan uji coba yang menarik perhatian. Se-hari setelah meluncurkan dua rudal balistik dari sebuah markas dekat perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), Pyongyang, Senin (14/7) melepaskan serangkaian rudal artileri menuju perairan dekat perbatasan laut timur dengan Korsel.

Staf di Seoul mengonfirmasi sudah terjadi pengujian hampir 100 rudal,

roket dan artileri oleh Korut tahun ini, jumlah yang dilihat jauh lebih banyak dari tahun-tahun terakhir. Menurut pengamat, pengujian penembakan secara berkelanjutan dari proyektil-proyektil jarak pendek, merupakan sinyal terbaru bahwa pemimpin muda mereka Kim Jong-Un ingin melakukan hal yang berbeda dibanding ayahnya, diktator Kim Jong-Il, yang meninggal akhir 2011. Pengamat memperkirakan tak ada akhir dari pengujian tersebut.

Seorang juru bicara Dewan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Korea Sela-tan mengatakan, ratusan peluru artil-eri ditembakkan dari sistem peluncur roket ganda dan senapan artileri laut ke perairan di perbatasan laut timurnya dekat zona bebas militer yang memis-ahkan Utara dan Selatan. Rudal-rudal tersebut terbang sekitar 3 hingga 50 km dan Korsel tak melakukan pem-balasan karena tak ada rudal mendarat di perairannya.

l Agustoni/ap

Korea Utara Lepaskan Ratusan Artileri

MBP/rtr

116 Hektar Sawah Beralih Fungsi

MBP/mud

Bali ’’Blackout’’

MBP/wan

Page 8: Majalah bali post edisi 48

8

8 28 Juli - 3 Agustus 2014

L A P O R A N U T A M A

Selain Jakarta, Bali adalah satu target teroris. Demikian isi surat Farhan, teroris yang ditembak di Solo. Apa yang ditulis tersebut,

tentu bukan sekadar ‘’basa-basi’’. Sebab faktanya, Bali sudah dua kali terkena bom yang keduanya dilakukan teroris.

Ini rupanya yang menjadi salah pertim-bangan, bahwa Bali harus dijaga secara maksimal. Apalagi Bali salah satu wilayah yang paling sering dijadikan tempat untuk kegiatan bertaraf internasional.

Pengadaan X-ray, adalah salah satu solusinya. Namun ketika hal itu diadakan, masalahnya kembali muncul. X-ray yang dibeli dengan harga Rp 56 miliar, malah tidak digunakan secara maksimal. Alasan-nya sederhana, uang operasionalnya tinggi yakni Rp 4 juta per unit X-ray. Polda Bali yang diberikan mengelola merasa keberatan atas biaya yang tidak sedikit tersebut. Maka diputuskanlah, X-ray itu digunakan pada event tertentu yang ber-sifat internasional. Seperti WTO, APEC dan Miss World.

Artinya pada saat kedatangan tamu negaralah, Bali harus aman. Di luar acara tersebut, bisa dilonggarkan. Jadi inilah celah bagi teroris atau pembawa barang terlarang lainnya masuk Bali. Ini pula yang dikeluhkan kalangan DPRD Bali. Mereka pun bersuara keras mengkritik keberadaan dua alat pengamanan canggih X-raysenilai total Rp 56 miliar yang digunakan secara

selektif. Selain pengadaan alat ini hanya menghambur-hamburkan uang rakyat dan akhirnya tidak maksimal terpakai, diduga juga ada potensi kemahalan harga dalam pengadaannya. Karanenya sejumlah ang-gota Dewan mendesak agar lembaga De-wan membentuk pansus (panitia khusus) mengusut dan menyelidiki kasus X-ray ini.

“ X-ray ini sudah mubazir dan me-nyebabkan kerugian beberapa hal. Ini adalah kesalahan dari awal. Paling tidak mesti ada presentasi dulu ke Dewan. Tetapi kita sama sekali bongol tidak tahu apa jenis barang itu. Jadi kami usulkan agar diben-tuk pansus saja mengusut kasus X-ray ini,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai, pekan lalu.

Hal serupa juga ditegaskan Nengah Tamba. “Kami sepakat dibentuk pansus agar kasus X-ray ini terang benderang. Termasuk apakah ada unsur mark up harga di dalamnya,” tegas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali itu.

Dewa Rai menambahkan, dari awal pihak Dewan ingin alat X-ray ini berben-tuk portal stasioner dan ditaruh menetap di Pelabuhan Padangbai dan Gilimanuk. “Jadi yang kami inginkan dari awal bukan seperti ini ‘mobil’ dan tidak jelas pemakai-annya. Kami ingin stasioner dan waktu itu ada investor dari Amerika menawarkan barang bagus, tidak ada radiasi dan dapat garansi 15 tahun serta bersertifikat kes-ehatan dari WHO (Lembaga Kesehatan Dunia di bawah PBB). Tetapi kok yang datang X-rayseperti ini. Jadinya ini jang-gal. Makanya hal ini perlu dicek proses pengadaannya di ULP,” kata politisi PDI-P asal Buleleng.

Ia juga berharap DPRD Bali memang-gil pihak pemenang tender dan pihak eksekutif duduk bersama mencari solusi atas masalah ini. “Pemenang tender harus dipanggil. Kalau memang tidak sesuai, di-laporkan saja ke pihak berwajib. Kalau ini adalah kesalahan prosedur hukum, proses saja. Ngapain didiamkan dan pemenang tender juga mesti bertanggung jawab,” tandasnya.

Sementara itu, Tamba juga menilai ada kesalahan penggunaan anggaran pen-

gadaan X-ray sebab tidak sesuai kesepaka-tan awal pihak Dewan dengan eksekutif (Pemprov Bali). “Kami ingin X-ray yang portal dan statis. Tetapi kok yang datang alat yang bergerak. Jadi ini perlu dibentuk pansus menyelidiki kasus ini,” kata ang-gota Komisi II DPRD Bali itu.

Anggota Komisi I DPRD Bali Made Sumiati meminta permasalahan ini segera disikapi Gubernur Bali melalui duduk bersama pihak Polda Bali, DPRD Bali dan pemenangan tender. “Ini sangat merugikan rakyat. Jangan anggap ini masalah sepele. Harus segera duduk bersama mencari solusi terbaik,” tukasnya.

Kabid Humas Polda Bali Kombes. Pol. Hery Wiyanto mengakui, bahwa dua X-ray dari Pempov Bali kegunaannya hanya mendeteksi manusia dan barang bawaannya. Dua alat tersebut kini ditaruh di Mako Brimob Polda Bali. Mesin ini hanya digunakan sewaktu-waktu, dengan skala prioritas sasaran tertentu seperti APEC, Miss World dan lainnya.

Kombes Wiyanto menyatakan, tidak dioperasikannya kedua alat tersebut di Gilimanuk maupun Padangbai, karena biaya operasionalnya sangat tinggi. Satu kali digunakan (24 jam) biaya satu X-ray mencapai Rp 4 juta. “ X-raytidak ada yang tidak digunakan, hanya dioperasikan pada saat tertentu saja karena biaya operasion-alnya sangat tinggi,” katanya.

Sementara Karo Humas Setda Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, S.H. me-nyatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik pada Tahun Anggaran 2012 hanya mengadakan mobile screening berupa ken-daraan (mobil) yang berfungsi sebagai alat cek keamanan terhadap kendaraan/barang sebanyak 2 (dua) unit.

Adapun dua unit mobile screening su-dah dihibahkan kepada Polda Bali tahun 2013 sebagai alat pendukung penciptaan keamanan menuju keamanan berstandar internasional. Dengan demikian segala yang terkait operasionalisasi kedua alat tersebut menjadi tanggung jawab Polda Bali.

l Widana/Manik

Bali Target Teroris

X-ray Malah ’’Disimpan’’Bali tetap menjadi target kelompok

teroris. Demikian ‘’peringatan’’ yang selalu disampaikan aparat

keamanan dan para pejabat di Bali. Mereka juga mengingatkan krama Bali harus bahu-membahu untuk menciptakan rasa aman. Apalagi

sebagian besar masyarakat di Bali hidup dari pariwisata. Namun, apa yang disampaikan para pejabat itu

ternyata berbalik dengan realita yang ada. Sebab faktanya, alat X-ray yang dijadikan salah satu tolok ukur bahwa pengamanan Bali berstandar internasional, malah ‘’disimpan’’ di

Mako Brimob Polda Bali.

Page 9: Majalah bali post edisi 48

Antrean kendaraan yang menunggu melintas di Pelabuhan Gilimanuk.

Pemeriksaan dengan X-ray dikhwatir-kan akan menambah panjang antrean karena setiap pemeriksaan memerlukan

waktu sampai 15 menit.MBP/dok

9

Page 10: Majalah bali post edisi 48

10

28 Juli - 3 Agustus 201410

L A P O R A N U T A M A

Janji pemerintah untuk menyediakan sarana pemeriksaan kendaraan, X-ray, di Gilimanuk hingga kini be-lum terealiasasi. Satu X-ray bantuan

Mabes Polri hingga kini masih teronggok di samping pos jaga KTP di Gilimanuk. Demikian pula dua X-ray yang dibeli melalui APBD Bali sebesar Rp 56 miliar juga belum efektif digunakan.

Padahal sebelumnya, masyarakat Bali memuji respons cepat pemerintah mengantisipasi gangguan keamanan di pulau Seribu Pura ini. Apalagi sejumlah personel Polres Jembrana juga sudah dilatih oleh Mabes Polri untuk pengop-erasiannya. Ada empat orang personel dari Polres Jembrana dan anggota dari Gilimanuk yang dilatih untuk itu.

Sementara untuk X-ray Pemprov Bali, sudah dihibahkan ke Polda Bali pada 2013 lalu. Bahkan Kapolda Bali (kala itu) Irjen Pol. Drs. Arif Wachyunadi telah melakukan pengecekan dan uji coba ter-hadap mobil X-ray tersebut di lapangan belakang Polda Bali.

Kini muncul kekhawatiran nasib X-ray

sama dengan proyek Bali Crisis Centre yang lebih dikenal dengan sebutan LED TV. Sebab efektivitas alat pemindai ba-rang terlarang; bahan peledak dan narko-ba itu belum ditempatkan di pelabuhan Gilimanuk seperti rencana sebelumnya.

Anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Nengah Tamba S.H. pun menyayangkan hal tersebut. ‘’Kesepakatan di dewan bah-wa alat yang dipasang adalah semacam portal yang bersifat tetap bukan mobile system yang bisa berpindah-pindah,’’ tegas Tamba.

Atas fakta-fakta tersebut, muncul keluhan bahwa program pengamanan Bali berstandar internasional, masih di angan-angan. Alat X-ray masih dibiar-kan teronggok di kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Sejak alat itu didatangkan satu setengah tahun lalu, sampai saat ini belum pernah digunakan. Alasannya, tidak ada areal yang cukup untuk lokasi alat yang memnimbulkan radiasi yang membahayakan kesehatan.

Sementara di Padangbai juga belum dipasangi X-ray. Kapolsektif KP3 Laut

Padangbai Kompol Made Darsana, men-gatakan, polisi masih menggunakan alat manual untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang dan barang yang keluar-masuk Pelabuhan Padangbai. Soalnya alat X-ray belum ada.

Alat yang digunakan memeriksa penumpang dan barang selama ini yakni metal detektor, mirror atau cermin. Unit satwa atau anjing pelacak juga digunakan, terutama untuk Operasi Ketupat Agung dalam rangka pengamanan arus mudik terkait Idul Fitri.

Selain metal detektor dan cermin, kepolisian di Padangbai juga memiliki dua buah unit kamera CCTV. Dua unit kamera itu dipasang untuk memantau areal Pelabuhan Padangbai. ‘’Meski belum ada X-ray, kami tetap melakukan pemeriksaan. Selama ini berjalan lancar,’’ katanya.

Tidak terpasangnya X-ray di pintu masuk Bali; Pelabuhan Gilimanuk juga mendapat sorotan dari Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Bali. Drs. Ec I Putu Anom, M.Par. mengaku prihatin melihat kondisi alat-

HamburkanUang Rakyat

Page 11: Majalah bali post edisi 48

Harapan dimanfaatkannya mesin X-ray yang saat ini teronggok di Gili-manuk juga diinginkan Bupati Jembrana I Putu Artha. Kepada wartawan, Bupati Artha, menyayangkan mesin mahal dan canggih tersebut tidak digunakan. Pem-kab Jembrana siap menyokong apabila yang menjadi kendala adalah lokasi atau lahan, Pemkab akan menyiapkan lahan. Sayang mesin canggih dengan dana miliaran rupiah tidak digunakan.

Apalagi selama ini pemeriksaan di Gilimanuk masih manual dan anjing pela-cak tidak setiap saat digunakan sehingga pemeriksaan tidak maksimal. “Ya me-mang informasinya tidak dipakai karena radiasinya yang berbahaya, namun ini kan harus dicarikan solusinya sehingga bisa dimanfaatkan,” ujar Bupati Artha. Pihaknya mengusulkan agar dicarikan tempat pembanding di wilayah lain yang menggunakan X-ray seperti itu, bagaimana seharusnya digunakan. Perlu juga dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang menggunakan, sebab menyangkut rekomendasi penggunaan X-ray. “Kami berharap agar bisa dimanfaatkan, jika memang tidak bisa hendaknya dipasang alat yang memungkinkan,” ujarnya.

Pemkab Jembrana juga berencana merancang pintu keluar dari pelabuhan itu lebih terkoordinasi dengan memban-gun selasar khusus bagi penumpang bus atau pejalan kaki. Selasar itu akan langsung menghubungkan penumpang yang masuk ke Bali ke terminal Gili-manuk. Di sana para penumpang akan diperiksa identitas (pos KTP).

Selasar tersebut rencananya berdiri di atas jalan raya dan di atas selasar pen-umpang yang tidak membawa kendaraan. Dengan dibangunnya selasar itu akan menekan jumlah pelanggaran kepen-dudukan. Selain itu juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi siapa saja yang memasuki Bali melalui Jembrana. Artha mengingatkan bahwa keamanan Bali bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Pemkab Jembrana saja, melainkan seluruh komponen masyarakat Bali.

l Surya Dharma

Bupati Artha Harapkan X-ray Dipasang

X-ray ditutupi terpal di Pelabuhan Gilmanuk, Bali.

pengamanan canggih X-ray yang kini tidak berfungsi alias nganggur. Padahal, sebagai Daerah Tujuan Wisata Utama (DTW) di Indonesia, Bali membutuhkan jaminan keamanan.

“Alat pengaman itu kan dibeli den-gan mengunakan uang rakyat untuk mengamankan Bali. Kalau sekarang dibiarkan begitu saja dengan alasan yang tidak masuk akal, sama saja dengan menghabur-hamburkan uang rakyat,” ungkapnya.

Menurutnya, pariwisata sebagai pe-nyumbang hampir 50 persen penda-patan devisa pariwisata Indonesia harus terjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Bali, termasuk keamanan dan kenyamanan aktivitas masyarakatnya.

“Kalau X-ray yang fungsinya untuk mendeteksi keamanan tidak berfungsi, maka perlu dipertanyakan apakah alat X-ray sudah sesuai dengan yang diper-lukan? Apakah tidak disiapkan dana perawatan atau pemeliharaan dan dana operasional? Lantas buat apa alat ini

dibeli kalau kita tidak mampu mengop-erasionalkan,” ucapnya.

Dia berharap, pembelian X-ray bukan bagian dari aji mumpung, karena tidak sedikit aset-aset yang dibeli dengan uang rakyat tidak berfungsi dengan baik, seperti LED TV yang kini tidak jelas kegunaanya. “Ada yang aji mumpung, karena sedang menjabat membeli sesuatu dari uang rakyat lantas dipergunakan sembarangan,” katanya.

Dia meminta pejabat eksekutif dan legislatif agar efisien dan efektif meman-faatkan uang rakyat, sehingga tepat guna, termasuk cermat mengawasi tender-tender proyek pengadaan barang yang menjadi aset pemerintah nantinya. “Ke depan perlu memilih pemimpin-pemimpin jabatan politik, seperti bupati/wali kota, gubernur hingga ke tingkat menteri, bahkan presi-den/wapres yang benar-benar peduli pada aset-aset pemerintah dan cermat menga-wasi bawahan agar benar-benar peduli pada aset,” pungkasnya.

l parwata

Page 12: Majalah bali post edisi 48

12

28 Juli - 3 Agustus 201412

P O L I T I K

Pilwabup Badung akhirnya bergulir. Fraksi Demokrat yang sempat menghadang proses politik ini melunak. Menjelang akhir kekuasaan politik para legislator Periode 2009-2014, kom-

promi politik terbangun. Semua Fraksi di DPD Badung pun akhirnya sepkat memilih Wakil Bupati Badung.

Kompromi politik terwujud setelah melalui serang-kaian pembahasan maraton persiapan pilwabup. DPRD Badung dalam rapat paripurna internal akhirnya men-etapkan jadwal rapat paripurna dengan agenda pilwabup dilaksanakan pada 23 Juli 2014. Dewan juga menetapkan tambahan pasal dalam tata tertib (tatib) pilwabup tentang syarat kuorum rapat paripurna yang dinilai bisa menghin-dari deadlock.

“Dewan memutuskan adanya penambahan pasal dalam tatib yang menyangkut kuorum dan menjadwalkan pil-wabup pada 23 Juli,” ujar Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta seusai rapat paripurna internal. Penetapan jad-wal ulang pilwabup yang sempat mengalami kegagalan pada 8 Januari lalu tersebut telah melalui serangkaian mekanisme pembahasan di dewan. Menariknya, rangka-ian pembahasan berlangsung relatif cepat dan dilakukan secara maraton. Tidak seperti agenda-agenda rapat sebe-lumnya, yang selalu mengalami jalan buntu.

Bahkan Fraksi Demokrat yang sebelumnya getol menolak pilwabup dengan dua cawabup, kemarin justru berbalik haluan. Demokrat yang selama ini dinilai banyak pihak sebagai batu sandungan terbesar pelaksanaan pil-wabup, kini menyatakan siap mengikuti proses pilwabup. “Kami merasa plong. Intinya kami memahami jika dewan ingin menyelesaikan semua pekerjaan yang ada. Kita tanggalkan kepentingan kelompok demi kepentingan masyarakat Badung. Ini harapan rakyat agar Badung punya wabup. Jadi, Demokrat dalam hal ini beryadnya untuk kepentingan masyarakat Badung,” kata I Nyoman Ardana, anggota dewan dari Fraksi Demokrat.

Terkait syarat kuorum, Ketua Panlih I Gusti Anom Gumanti mengungkapkan, ada penambahan ayat di pasal 7 pada tatib. Sebelumnya di pasal tersebut hanya dicantumkan syarat kuorum rapat paripurna adalah 3/4 (tiga perempat) jumlah anggota dewan. Sekarang, ditam-bahkan ayat yang mengatur syarat kuorum sesuai arahan Mendagri yakni 1/2 (setengah) plus 1 dari jumlah anggota legislatif Badung yang sebanyak 40 orang. Itu berarti, pilwabup pada 23 Juli mendatang bisa dilangsungkan dengan 21 anggota DPRD Badung. Sementara terkait hal lainnya, tidak ada perubahan dalam tatib.

l Dedi

Kompromi Setelah

”Deadlock”

Kursi DPRD Badung kosong saat Pilwabup Badung 8 Januari lalu. Pilwabup deadlock lantaran kehadiran anggota dewan tidak kuorum.

BMBP/eka

Page 13: Majalah bali post edisi 48

13

Page 14: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201414

A D V E R T O R I A L

Sebagai wujud toleransi dan memupuk rasa kekeluar-gaan antarumat beragama, Bupati Badung A.A. Gde

Agung menggelar buka puasa ber-sama anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Badung dan jajaran Muspida Badung, Selasa (15/7), di salah satu rumah makan di Jalan Raya By Pass Ngurah Rai.

Acara buka puasa bersama terse-

but berlangsung dalam suasana santai dan penuh rasa kekeluar-gaan. Menurut Bupati Gde Agung, acara buka puasa bersama tersebut merupakan upaya mewujudkan tri kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Badung.

“Buka puasa seperti ini selalu dilakukan guna mempererat ikatan persaudaraan. Ini juga dalam rangka menghormati umat yang sedang

menjalankan ibadah puasa,” ujar Gde Agung.

Dijelaskannya, kebersamaan ini menjadi salah satu bentuk sikap saling menghormati antarumat be-ragama yang mencerminkan bahwa krama Bali khususnya Badung sangat menghormati perbedaan yang ada dan ingin menjadikan perbedaan tersebut menjadi sesuatu yang indah. (adv)

Bupati Badung A.A. Gde Agung menggelar buka puasa bersama di Kuta, Selasa (15/7).

Buka Puasa Bersama Bupati Badung

Page 15: Majalah bali post edisi 48

E K O N O M I

28 Juli - 3 Agustus 2014 15

Anomali musim ternyata tak hanya membuat gelombang laut tak menentu dan suhu yang dingin belakangan ini. Cuaca

yang tidak menentu juga membuat petani garam di Buleleng cenderung merugi.

Proses pembuatan garam dari merata-kan lahan, menyirami ladang dengan air laut dan menjemur, penyaringan, hingga menghasilkan butiran garam halus, yang masih dilakukan dengan teknologi sederhana gagal. Produksi tidak sesuai harapan karena bercampurnya air hujan dengan air laut.

Seperti dialami Made Suastika (45), asal Banjar Bantes, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng. Ia mengeluhkan

cuaca yang tidak menentu dan akhirnya berimbas pada produksi garam.

Dalam memproduksi garam yang berkualitas, dia mengaku cuaca masih menjadi kendala. “Saat ini semestinya masih musim kemarau, tapi ternyata hujan turun dan membuat proses produksi ga-ram menjadi terhambat, karena kekuran-gan sinar matahari,” ujarnya.

Menurutnya ketika hujan, air laut yang sedang dijemur malah bercampur dengan air hujan dan tidak mendapat sinar ma-tahari. Kalau sudah bercampur, air laut tetap cair tidak mau membeku menjadi butiran garam,” ucapnya.

Dalam sehari, Suastika biasa meng-hasilkan 25 kg garam. Dia biasanya

memanen butiran garam selama dua hari sekali. Dari 25 kg yang dipanen, uang yang didapatkannya Rp 200 ribu. “Kalau musim hujan saya rugi total dan mesti mengulangi proses penjemuran dari awal,” imbuhnya.

Untuk diketahui, jumlah petani garam di Banjar Bantes mencapai 15 orang. La-han yang dikelola masing-masing petani berkisar dua are hingga 4 are untuk ladang penjemuran air laut menjadi garam. Jika di Bali Selatan dominan menggunakan media pasir, petani garam di Tejakula menggunakan media tanah dalam proses produksi garam beryodium.

l Dewa Kusuma

MBP/kmb34

Made Suastika sedang menggarap ladang miliknya untuk menghasilkan butiran garam beryodium.

Produksi GagalPetani Garam Merugi

Page 16: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201416

O P I N I

Politik sesungguhnya bisa dil ihat dari hubungan antara seni dan kekua-saan. Ia merupakan seni

untuk mencapai kekuasaan. Dalam hubungannya dengan sumber daya yang dimiliki oleh negara, politik merupakan upaya untuk mendis-tribusikan sumber daya tersebut untuk kemakmuran rakyat. Tetapi politik pun bisa dilihat dari sisi negatif, yakni segala upaya untuk mendapat kekuasaan. Maka ke-tika ia didekatkan dengan unsur seni, maka sesungguhnya politik itu amat bisa dinikmati karena mengandung unsur keindahan dan semangat yang memacu dinamika hidup manusia dan memberikan inspirasi kepada khalayak. Seni pada hakikatnya adalah sebuah susunan atau komposisi fenomena yang mampu memberikan keter-tarikan manusia secara positif bagi kehidupan. Ketika manusia melihat gambar, maka yang terlihat adalah susunan warna menantang, terkon-figurasi yang menyerap daya tarik manusia.

Politik dalam konteks seni men-capai kekuasaan akan melibatkan konfigurasi susunan yang menarik minat manusia untuk mencapai kekua-saan tersebut, tanpa harus menimbulkan kekhawatiran.

Ketika politik dihadapkan pada sum-ber daya manusia, maka tidak lain, ia merupakan upaya untuk mendistribusi-kan hasil dan kepemilikan sumber daya manusia itu. Tidak lain, politik berakar pada kata politie yang mengacu kepada rakyat. Segala sumber daya yang dimiliki oleh negara atau lembaga, harus didistri-busikan agar mampu dinikmati oleh selu-ruh masyarakat di negara itu secara adil. Harus juga dinikmati oleh pengampu lembaga itu agar tersebar secara merata. Mereka yang memegang kekuasaan mempunyai kewajiban untuk melakukan pemerataan tersebut. Indonesia sesung-guhnya paling cocok menganut paham politik seperti ini. Begitu luar biasanya

kekayaan Indonesia, menjadi tanggung jawab presiden untuk mendistribusikan agar kekayaan tersebut bisa dinikmati oleh seluruh komponen masyarakat, bukan hanya segelintir.

Demikian beragamnya kebudayaan Indonesia, akan menjadi tugas presiden untuk merepresentasikannya dalam konteks nasional. Misalnya dalam kom-posisi kabinet. Tetapi ada juga pengertian politik yang ‘’seram’’, yakni menggu-nakan segala macam cara untuk meraih kekuasaan. Kekuasaan merupakan hal pokok yang harus dilihat ketika bermain politik karena dengan kekuasaan itu akan mampu mengubah keadaan dari sisi ke-hendak pribadi atau kelompok. Ambisi akan kekuasaan membuat pihak luar dari kelompok menjadi penghalang sekaligus musuh yang mesti dihancurkan. Hanya dengan cara seperti itulah kekuasaan bisa

didapatkan. Pemahaman politik seperti ini banyak dianut mereka-mereka yang berpikiran sempit dan selalu hanya mementingkan ego tinggi dan kehendak kelom-poknya. Dalam kendali seperti itu, tidak akan mungkin rasional mampu berjalan dengan baik, dan negara juga tidak akan dapat dikendalikan dengan positif untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki.

Ada kecenderungan bahwa pemahaman-pemahaman politik dalam konteks seni yang men-junjung inspirasi membangun bagi masyarakat, sudah menipis. Rakyat Indonesia disuguhi ton-tonan yang di luar harapannya. Poli t ik diterjemahkan hanya sebagai upaya untuk mencari kekuasaan saja. Sayangnya itu diperlihatkan melalui televisi ke seluruh pelosok Nusantara pada momen memilih pimpinan paling tinggi negara. Kita lihat misalnya berbagai nada tidak mendidik melalui tayangan di televisi, se-hingga masyarakat sama sekali tidak mendapat pendidikan dan pencerahan politik.

Jangan sampai, kelak masyarakat kita makin menjauhi peristiwa-peristiwa politik. Padahal politik ini harus tetap dekat dengan masyarakat karena poli-tik akan mampu menjalankan fungsi dan manfaatnya dengan baik kalau masyarakat terlibat di dalamnya secara intens. Baik-buruknya penilaian orang akan politik, sangat tergantung dari ba-gaimana rakyat terlibat di dalamnya.

Jika para elite mempertontonkan ‘drama politik’ yang tidak simpatik, lalu siapa yang akan jadi panutan lagi? Siapa yang ke depan menjadi guru bagi masyarakat? Tidak salah kemudian kalau banyak yang menanyakan, pengertian bagaimana yang paling pantas diberikan untuk politik Indonesia saat ini?

Penulis, staf pengajar Sosiologi di Fisip, Universitas Udayana

Politik, Seni dan Kekuasaan

Oleh GPB Suka Arjawa

Page 17: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 17

J A J A K P E N D A PAT

Masyarakat Bali ternyata mengaku belum puas ter-hadap penanganan kasus korupsi oleh penengak hukum. Saat ini, masih banyak kasus mengendap dan tak kunjung disidangkan. Bahkan, ada kasus

yang bertahun-tahun macet pada penetapan tersangka.Demikian diungkapkan krama Bali ketika Pusat Data Bali

Post menggelar jajak pendapat terkait dengan penanganan ka-sus korupsi di Bali. Jajak yang dilakukan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon ini juga menyikapi ren-cana pemberian bantuan hukum oleh Pemkab kepada tersangka korupsi.

Terkait dengan penindakan korupsi di Bali, 63 persen respon-den menilai belum memuaskan. Kinerja penegak hukum dalam menindak kasus korupsi masih terkesan tebang pilih. Kasus yang melibatkan kepala desa, camat dan ketua kelompok cepat diproses. Sedangkan kasus-kasus yang meli-batkan pejabat setingkat kadis dan kolega penguasa, urusannya berbelit-belit. Bahkan, ada kasus yang mandek hanya pada penetapan tersangka.

Atas fenomena itu, biasanya penegak hu-kum berdalih barang bukti belum lengkap dan menunggu angka kerugian negara. Responden berharap penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan bersikap tegas terhadap para korup-tor, jangan ikut mengayomi pelaku kejahatan. Penegak hukum harus berani melawan intervensi agar kasus yang ditangani cepat tuntas. Sedangkan 32 persen responden mengaku penegakan hukum termasuk penanganan kasus korupsi di Bali sudah memuaskan. Buktinya ada sejumlah bupati yang dipenjara karena terlibat kasus hukum. Selain itu, terbongkarnya kasus prona dan penggelapan dana bantuan sosial (bansos) di sejumlah kabupaten juga membuktikan penegak hukum sudah bekerja sesuai tupoksinya.

Selebihnya, 5 persen responden tidak memberi-kan respons atas pertanyaan ini. Responden hanya berharap penegak hukum berpihak kepada kepent-ingan penegakan hukum dan jangan terlalu lama menggantung sesorang dengan status tersangka.

Sementara terkait dengan bantuan hukum kepada pejabat tersandung kasus korupsi, 71 re-sponden menyatakan tak setuju jika para pejabat yang terbelit masalah hukum mendapat bantuan hukum dengan anggaran daerah. Semestinya, kata responden, pejabat yang terseret kasus korupsi segera dinonaktifkan agar bisa leluasa menghadapi

proses hukum. Bupati dan penegak hukum jangan melindungi pejabat berstatus tersangka jika ingin membangun pemerintahan yang bersih. Bupati dan gubernur harus tegas dan menunjukkan diri mendukung pemberantasan korupsi.

Selebihnya, 25 persen responden menyatakan tak masalah jika bantuan hukum diberikan kepada pejabat bermasalah den-gan hukum. Sepanjang masih berstatus tersangka, pemerintah bisa mengedepankan asas praduga tak bersalah. Namun, jika nantinya pejabat bersangkutan divonis bersalah, maka biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan harus dibebankan kepada pejabat bersangkutan. Sedangkan 4 persen responden lainnya tidak memberikan komentar hal ini.

l Dira Arsana

Penanganan KorupsiBelum Memuaskan

N= 601

Menurut Anda apakah penidakan terhadap kasus korupsi di Bali

sudah memuaskan?32%

Sudah

5% Tidak Tahu

63% Belum

Grafis/Tomik Cahya

Page 18: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201418

P E N D I D I K A N

Apapun yang berlabel internasion-al tampaknya memberi prestise khusus bagi masyarakat. Begitu juga dalam urusan mengenyam

pendidikan. Sekolah berlabel internasional menjadi pilihan sebagian masyarakat Bali yang “berkantong tebal” dan menginginkan kualitas internasional pula bagi anaknya.

Biaya selangit dan mahal tentu menjadi salah satu ciri khas masuk ke sekolah inter-nasional. Bahkan, untuk biaya masuk atau pendaftaran pun mencapai puluhan juta rupiah. Sementara untuk biaya SPP per bulan berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta tergantung sekolah masing-masing. Ironisnya, ketika masyarakat Bali harus membayar mahal untuk mengenyam pendidikan di sekolah interna-sional, ternyata banyak sekolah internasional tersebut malah tidak mengantongi izin alias bodong.

Berdasarkan data hasil pemantauan dan pengecekan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora Bali) terhadap ke-beradaan sekolah asing atau sekolah interna-sional di Bali, banyak sekolah tersebut tidak memiliki izin operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) alias bodong tetapi sudah melaksanakan proses pembelajaran dan beroperasi bertahun-tahun di Bali. Dari 25 sekolah asing atau sekolah inter-nasional yang ada di Bali, sebagian besar masih belum mengantongi izin dari Kemendikbud dalam pelaksanaan satuan pendidikan. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelengga-

raan Pendidikan dinyatakan bahwa izin pendi-rian dan izin operasional sekolah internasional menjadi kewenangan Kemendikbud.

Dalam surat Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada Mendikbud disebutkan terjadin-ya permasalahan banyak sekolah internasional tak berizin di Bali disebabkan ketidakjelasan peran dan fungsi pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam proses sebelum izin pendirian dan izin operasional sekolah internasional tersebut dikeluarkan. Di samping itu, kewenangan pemerintah provinsi dalam melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap sekolah internasional yang beroperasi di Bali tidak jelas. “Ke depan kami harapkan Kemendikbud melibatkan pemerintah provinsi dalam proses penerbitan izin hingga pengawasan sekolah internasional yang beroperasi di Bali. Karena bagaimanapun kalau ada permasalahan kami di daerah yang kena dampaknya dan disalahkan masyarakat,” kata Kepala Disdikpora Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.H.

Permasalahan di sekolah internasinal di Bali sebenarnya tidak hanya terkait administrasi dan izin operasional yang tidak lengkap alias bodong. Yang ironis adalah adanya perlakukan diskriminatif terhadap guru lokal (guru Warga Negara Indonesia) dibandingkan dengan guru asing. “Masalah di sekolah internasional tidak hanya soal izin, tapi perlakuan diskiriminasi guru lokal dan asing. Guru lokal kerap diper-lakukan dengan sangat tidak manusiawi. Mis-alnya, guru asing sekali datang dan mengajar satu jam dibayar Rp 8 juta. Sementara guru

lokal hanya digaji Rp 1,5 juta per bulan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta.

Ia menuding pemerintah kecolongan den-gan banyaknya sekolah internasional di Bali yang bodong namun sudah beroperasional, dan menerima anak didik serta melaksana-kan proses belajar mengajar bertahun-tahun. “Pemda kecolongan. Inilah cerminan mental birokrasi yang melakukan pembiaran terh-adap persoalan itu. Mereka tidak ingin repot. Birokrasi yang malas juga menyebabkan maraknya sekolah-sekolah bodong. Sudah tahu salah, tapi dibiarkan pemerintah,” kata Parta mengkritisi.

Banyaknya sekolah internasional bodong di Bali juga mendapat atensi khusus Komisi X DPR-RI yang membidangi pendidikan, pariwisata dan lainnya. Bahkan, Ketua Komisi X DPR-RI Agus Hermanto meminta Kemendikbud menindak tegas sekolah interna-sional bodong tersebut. Dia mengusulkan agar operasional sekolah tersebut distop atau dihen-tikan sementara sampai sekolah bersangkutan mengantongi izin. ”Tidak boleh ada suatu institusi pendidikan yang tidak mempunyai izin. Ini harus ditindak tegas. Mestinya mereka tidak boleh beroperasional dulu,” kata Agus Hermanto ditemui usai menggelar kunjungan kerja dengan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali belum lama ini. Komisi X DPR-RI juga berjanji menindaklanjuti permasalahan ini dan menyampaikan ke Mendikbud.

l Widana

Sekolah Internasional di Bali

Biaya Mahal, Ternyata Bodong

Page 19: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 19

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tunjung, kelas jarak jauh yang berada di Dusun Tonggak, Desa Tunjung, Keca-matan Kubutambahan, Buleleng kurang ruangan kelas dan tenaga pengajar yang minim. Di sekolah ini hanya terdapat lima orang guru termasuk kepala sekolah.

Kepala SDN 2 Tunjung I Made Arca mengatakan, di sekolah dipimpinnya hanya ada empat ruangan kelas. Ruangan ini diperuntukan sebagai ruang guru, ru-ang kepala sekolah, perpustakaan, dan dua ruangan untuk kelas V dan VI. “Siswa-siswi kami baru sampai tingkat kelas V saja. Ruangan untuk guru, kepsek, dan perpustakaan masih belum ada hingga kini,” ujarnya.

SDN 2 Tunjung dibangun tahun 2010. Sekolah tersebut dipergunakan sebagai kelas jarak jauh, mengingat sekolah in-duk berada jauh di daerah perbukitan, di Dusun Penulisan, Desa Tunjung. Kecend-erungannya, apabila siswa-siswi berseko-lah di sekolah induk, maka siswa-siswi asal Desa Tunjung dan sekitarnya akan drop out, sebab mereka harus berjalan kaki hingga sepanjang 7-10 kilometer.

Pihak sekolah bersama Dinas Pen-didikan Kabupaten Buleleng menyiasati dengan menempatkan SDN 2 Tunjung kelas jauh di Dusun Tonggak. Dari sana antusiasme bersekolah siswa-siswi kem-

bali meningkat. “Karena banyak anak yang drop out, pihak sekolah memiliki ide membuat kelas jauh SDN 2 Tunjung,” jelas Arca belum lama ini. Arca berharap guru pengajar segera ditambah. Ia ber-harap SDN 2 kelas jarak jauh ini agar dijadikan SDN 3 Tunjung.

Ditegaskan, dia tidak mungkin me-nanggani dua sekolah dengan lokasi berbeda dan jarak yang jauh. Induk SDN 2 Tunjung berada di Dusun Penulisan, Desa Tunjung, dengan medan jalan terjal dan jauh di atas perbukitan. “Tenaga guru tamatan PGSD mesti ditambah. Selanjut-nya, tidak mungkin saya selaku kepala sekolah menanggani dua sekolah. Sekolah yang baru agar secepatnya dijadikan SD N 3 Tunjung,” katanya menyarankan.

Sementara itu, Nyoman Gunastra, salah seorang guru pengajar di SDN 2 Tunjung kelas jarak jauh, dipercaya untuk menga-jar mata pelajaran IPA dan Matematika. Dulunya, banyak siswa-siswi yang drop out dan tidak ingin bersekolah, karena masalah jarak tempuh sekolah.

Menanggapi persoalan kekurangan kelas dan minimnya tenaga guru pen-gajar di SDN 2 Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdik-pora) Ni Wayan Lugraheni mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya kom-

prehensif menyikapi persoalan tersebut. Tender pembangunan dua ruang kelas baru untuk kelas jarak jauh sedang dalam proses. Rencananya, Agustus mendatang pembangunan terealisasi. “Sekarang kami sudah dalam proses tender. Sekitar Agus-tus sudah bisa terealisasi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pembanguan kelas baru untuk ruang belajar siswa-siswi kelas V dan VI diperkirakan menghabis-kan Rp 400 juta. Selain ruang kelas juga akan dibangun ruang guru dan ruang perpustakaan. Pembangunan ruangan akan dilakukan secara bertahap. “Pasti Dinas Pendidikan akan membantu, nanti pembangunannya secara bertahap, tidak bisa sekaligus,” tegasnya.

Menyikapi minimnya tenaga guru pengajar di SDN 2 Tunjung, khususnya di kelas jarak jauh, Lugraheni mengatakan Buleleng memang masih memerlukan banyak tenaga pengajar. Disdikpora, kata dia, sudah mengajukan tenaga guru ke Bupati Buleleng dan DPRD Buleleng. Da-lam perkembangannya, belum mendapat tanggapan. “Di Buleleng memang masih banyak kekurangan tenaga guru pengajar. Tidak hanya di Tunjung, di sekolah lain-nya di Buleleng juga masih kekurangan tenaga guru,’’ ujarnya.

l Dewa kusuma

Situasi SDN 2 Tunjung, kelas

jarak jauh memerlukan

fasilitas kelas tambahan dan

tenaga guru.

Medan Terjal, SDN 2 Tunjung Kurang Guru

Page 20: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201420

M A N C A N E G A R A

Israel melancarkan serangan ke Gaza dan menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Banyak bangunan dan fasilitas umum yang hancur.

Agresi tersebut dilakukan untuk meng-hancurkan Hamas, sebuah organisasi untuk menentang Israel yang digagas penduduk Palestina. Serangan roket Israel sebenarnya sempat terhenti dan tercipta gencatan senjata selama 12 jam. Namun Hamas berbalik menyerang Israel sehingga memancing terjadinya perang kembali.

Hal ini membuat para pejabat di ka-wasan itu mencoba mencari cara lagi un-tuk menghentikan konfrontasi mematikan itu. Konflik berdarah antarkedua wilayah itu, mau tak mau menjadi beban para warga sipil Gaza. Apalagi, begitu banyak korban berjatuhan tidak hanya di Pales-

tina tetapi juga dari pihak Israel. Namun, apakah hal ini yang diinginkan oleh pen-duduk masing-masing negara? Mereka yang tinggal di tengah pemboman Israel di area miskin Palestina, menginginkan perdamaian. Tak hanya itu, mereka juga ingin kebebasan yang lebih besar. “Saya tidak senang melihat anak-anak Israel ter-luka,” kata Mustafa, yang pernah bekerja di Israel. “Saya punya cucu, saya tidak ingin mereka terluka. Kami ingin hidup.” Warga lainnya mengatakan, tidak ses-ederhana itu menghentikan permusuhan. Hal ini disebabkan pembatasan pasokan barang-barang yang dilakukan Israel.

“Kami berada dalam penjara di sini, penjara besar,” kata Abu Ashraf di kamp pengungsi Shati di bagian utara Gaza. “Kami tidak bebas. Saya ingin bebas, seperti orang lain. Seperti Swedia, Nor-

wegia, Mesir, Suriah, Lebanon, Kanada. Mengapa bukan kami yang seperti mer-eka, Anda tahu?,” tanyanya

Sayap politik Hamas mengatakan, apa yang Palestina inginkan adalah mengakh-iri blokade Israel di Gaza yang mencekik kehidupan sehari-hari dari 1,8 juta warga Palestina yang tinggal di sana. Selain itu juga menuduh Israel tidak membebaskan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, seperti yang telah disepakati dalam gencatan senjata sebelumnya.

Tetapi selama dua sisi terus berusaha untuk berunding tampaknya ada sedikit prospek kesepakatan apa pun yang lebih luas. Harapan semua pihak adalah agar keduanya segera berdamai dan mengakh-iri perang.

l Gugiek Savindra

Perang Israel Vs Hamas

Page 21: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 21

Kisah ini sungguh luar biasa dan tidak kalah dengan dongeng terkenal macam Cinderela atau Puti Tidur. Kisah tentang seorang gadis pedagang seder-hana, yang kecantikannya memikat hati seorang pangeran, dan kemudian menjadi ratu di sebuah kerajaan. Perempuan ber-nama lengkap Letizia Ortiz Rocasolano itu ternyata sempat menjual tembakau ketika ia masih menjadi mahasiswa di sebuah universitas di Meksiko.

Layaknya gadis pada umumnya, Letizia menjalani pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti menjual rokok. Entah siapa yang mengabadikannya, foto-foto Letizia yang sedang menjajakan rokok pun kini tersebar. Gambar-gambar itu disebutkan diambil pada pertengahan 1990-an. Saat dirinya menempuh studi di University of Guadalajara di Meksiko.

Dalam foto-fotonya, istri Raja Felipe VI itu mengenakan kemeja bertuliskan ‘Boots’, sebuah merek tembakau, dipadu dengan jeans dan syal merah. Dalam foto itu dia terlihat mirip dengan koboi. Pose Letizia tersenyum saat berkeliling menawarkan rokok kepada pengunjung untuk memperoleh beberapa uang ekstra pun tak luput dari jepretan.

Namun, kini gadis penjual rokok itu telah berubah drastis. Kini wanita beru-sia 41 tahun tersebut telah menjadi Ratu Spanyol. Perubahannya begitu mencolok, seperti saat Letizia dan suaminya -- yang baru menjadi raja -- dalam kunjungan dua hari ke Maroko. Saat pasangan kerajaan berada di Rabat, mengunjungi Makam Raja Mohammed V. Pakaiannya pun anggun, mengenakan blus tertutup yang dipadu dengan celana dan kerudung berwarna senada. Senyumnya pun begitu

ditata, tak selebar saat dia dulu menjadi penjaja rokok di jalan.

Sebelum menikah, Letizia juga sempat menjadi presenter TV. Ia sukses men-jadi seorang presenter TV dalam sebuah program berita ternama di Spanyol. Dia juga dikenal menjadi salah satu pembawa berita untuk CNN. Kemunculannya inilah yang akhirnya mengawali pertemuannya dengan sang pangeran yang kini telah resmi menjadi suaminya, Raja Felipe de Borbon.

Usai resmi menjadi anggota keluarga kerajaan, wanita yang sebelumnya pernah menikah dan bercerai ini berhenti total dari pekerjaannya di dunia jurnalistik. Kisah sang Ratu Spanyol bisa menjadi inspirasi bagi kita. Mimpi, semuluk-muluk apa pun itu bisa dicapai jika tetap berusaha.

l Gugiek savindra

Kisah Dongeng dari Spanyol

Page 22: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201422

D A E R A H

Program wajib belajar yang selama ini diwacanakan pemerintah ternyata belum sepenuhnya berjalan. Potret siswa putus

sekolah masih banyak terjadi terutama di belahan desa terpencil di Bali. Di Desa Subaya Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli misalnya, dalam setiap tahunnya ada belasan siswa lulusan SD yang tidak melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang SMP.

Sebagaimana data yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli tercatat bahwa jumlah anak yang melanjutkan pendidikan selama lima tahun terakhir menunjukkn angka yang cukup rendah. Pada tahun 2009/2010 dari total siswa 11 orang yang lulus di SDN Subaya hanya ada 2 orang siswa yang melanjutkan sekolah ke bangku SMP. Demikian juga pada tahun ajaran 2010/2011, dari 20 orang siswa SD yang lulus hanya ada 7 orang siswa yang melanjutkan. Selanjutnya di tahun 2011/2012 dari 26 orang siswa yang lulus yang melanjutkan ke SMP hanya 3 orang.

Tahun 2012/2013 dari 18 orang siswa yang lulus yang melanjutkan hanya sebanyak 5 siswa. Hal yang sama juga terjadi di tahun ajaran 2013/2014 terakhir,

dari 17 orang siswa yang lulus SD hanya ada 9 orang siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMP. Kepala Desa Subaya Nyoman Diantara mengakui bahwa program wajib belajar dari pemerintah selama ini belum bisa berjalan sepenuhnya di Desa Subaya. Angka putus sekolah di desa setempat masih sangat tinggi dan terjadi dalam setiap tahunnya. Bahkan dia mengaku hafal betul jumlah warganya yang berhasil mengenyam bangku kuliah.

Setidaknya di desa yang memiliki topografi berbukit itu hanya memiliki dua orang sarjana. Menurut Diantara, tingginya angka putus sekolah di Desa Subaya selama ini terjadi akibat banyak faktor. Selain karena faktor kemiskinan dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan, hal yang menjadi persoalan utama warga setempat adalah jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk mencapai SMP yang terdekat.

Sekolah SMP terdekat dari Desa Subaya adalah SMPN 7 Kintamani yang terletak di Desa Sukawana, Kintamani. Untuk menempuh sekolah tersebut warga harus menempuh jarak kurang lebih 8 kilometer. Selama ini jauhnya jarak tersebut juga belum didukung infrastruktur jalan yang memadai termasuk transportasi di desa

setempat yang masih sangat minim. “Banyak kendala warga kami untuk melanjutkan sekolah ke SMP. Salah satunya karena persoalan jarak yang sangat jauh,” ungkapnya.

Untuk itu Diantara berharap pemerintah daerah dapat mendirikan kelas belajar jarak jauh di desa setempat. Hal itu sangat diperlukan untuk memberi kesempatan siswa mengenyam pendidikan di bangku SMP tanpa harus terkendala jarak yang jauh. “Sebagaimana keinginan warga selama ini, saya berharap agar pemerintah bisa mendirikan kelas jauh di sini,” imbuhnya.

Dituturkannya, selama ini anak-anak Desa Subaya yang putus sekolah terpaksa bekerja di usia yang masih sangat dini. Mereka yang usianya rata-rata masih di bawah 15 tahun itu kebanyakan bekerja sebagai buruh proyek pengaspalan jalan, petani dan pembantu rumah tangga di daerah perkotaan. Bahkan yang sangat memprihatinkan, tak sedikit dari mereka yang putus sekolah adalah siswa berprestasi di sekolahnya. “Seperti tahun ini, ada siswa yang berprestasi di sekolahnya tidak melanjutkan ke bangku SMP,” kata Diantara.

l Swasrina

Sekolah Jauh

Banyak Tamatan SD Tak Melanjutkan

Page 23: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 23

Tingginya angka putus sekolah di Desa Subaya, Kintamani sudah selayaknya dientaskan secara bersama-sama oleh semua pihak. Tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah namun seluruh pihak dari elemen yang terbawah. Dengan demikian permasalahan pendidikan di Subaya yang sudah terjadi sejak lama tidak lagi menjadi penyakit kronis yang menjangkit dunia pendidikan di Bangli.

Menurut pengamat pendidikan Prof. dr. A.A. Gde Muninjaya, M.PH., untuk menentukan kemajuan pendidikan di suatu daerah diperlukan adanya visi dan target yang jelas dari tiga pimpinan, di antaranya bupati, kepala dinas dan kepala sekolah. Ketiganya harus memiliki visi yang jelas untuk memajukan pendidikan di daerah. Bupati melalui kepala dinas pendidikan juga harus memiliki target terhadap siswa yang wajib melanjutkan sekolah dari jenjang SD ke SMP maupun dari SMP ke SMA.

Khusus terhadap kondisi pendidikan di Subaya, Pemkab harus memiliki kebijakan khusus untuk mengatasi persoalan tersebut, yakni dengan membantu mendekatkan sekolah SMP ke wilayah tersebut ataupun membantu transportasi untuk mempermudah siswa mengakses SMP terdekat. Selain tiga unsur pimpinan tersebut, menurut Prof. Muninjaya pihak pemerintah desa termasuk camat juga tidak boleh lepas tangan. Keduanya harus memiliki rasa jengah untuk membangun pendidikan di desa.

Terlebih selama ini pemerintah sudah menggulirkan dana alokasi dana desa (ADD) ke setiap desa. “Sekarang kepala desanya apakah punya rasa jengah atau tidak untuk mendorong anak-anak yang ada melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kalau pemerintah desa tidak jengah dan pemerintah kecamatan juga tidak peduli, ya terus menerus Bangli akan seperti ini,” ungkapnya.

Tak hanya itu peranan Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), dharma wanita maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) wanita di Bangli harus mampu mengubah pola pikir masyarakat agar bisa lebih maju. Jangan biarkan persepsi tradisional masyarakat yang menganggap pendidikan terhadap anak perempuan tidak penting untuk masa depan terus melekat pada diri mereka.

“Jadi tidak bisa menyerahkan pendidikan kepada satu pihak. Semua pihak harus turun tangan dan itulah pentingnya musrenbang. Dimana permasalahan di bidang pendidikan dicarikan solusi. Padahal selama ini musrenbang kan sudah dilakukan berpuluh-puluh kali tetapi kok pemecahan masalah seperti ini tidak bisa,” kata Muninjaya.

Sementara itu ditemui belum lama ini, Bupati Bangli Made Gianyar meminta kepala desa setempat untuk lebih memanfaatkan alokasi dana desa

(ADD) yang ada. Dana ADD yang selama ini digelontorkan Pemkab Bangli bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dalam hal ini membantu transportasi siswa SD yang akan melanjutkan sekolah ke SMP.

Menurut Bupati asal Kintamani ini sebenanya angka putus sekolah di Desa Subaya tidak mesti sampai terjadi karena selama ini pemerintah sudah menggelontorkan dana ADD. “Kepala desa bisa memanfaatkan dana ADD untuk membantu biaya transportasi siswa,” kata Made Gianyar.

Sebagaimana yang sudah diterapkan

di Desa Siakin, Kintamani. Dimana untuk membantu siswa bersekolah ke SMP yang jaraknya cukup jauh, pihak desa memanfaatkan dana ADD untuk membantu pembiayaan transportasi siswa. Menurut Bupati Made Gianyar hal tersebut terbukti mampu menekan angka putus sekolah di Desa Siakin, selain tentunya dibarengi dengan upaya merevolusi mental masyarakat terkait pentingnya pendidikan. “Sebenarnya di Bangli tidak ada masalah itu. Sudah ada ADD,” ujarnya.

Sementara itu terpisah, Kadisdikpora Kabupaten Bangli Nyoman Sumantra mengatakan, pihaknya saat ini baru bisa membuka kelas jauh di Desa Siakin. Persiapan tahun depan untuk membuka SMP satu atap. Nantinya setelah SMP di Siakin mandiri, barulah pihakya juga akan membuka kelas jauh di Desa Subaya. “Kita terpaksa bertahap karena kekurangan tenaga guru di SMP 7 Kintamani sebagai SMP Induk. Nantinya jika Subaya siap dengan lahan, kita juga bisa buka satu atap di sana,” terangnya.

l Swasrina

Pemerintah Jangan Lepas Tangan

Page 24: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201424

K E S E H ATA N

Obesitas, Pembunuh Berdarah DinginSeorang ibu datang ke tempat

praktik dengan membawa anak wanitanya yang berusia 10 tahun karena demam sejak 3 hari yang

lalu. Kemudian setelah dilakukan pemer-iksaan fisik maka saya dapatkan adanya peradangan pada tenggorokan atau istilah medisnya tonsilofaringitis akut. Sepintas tampak masalah sudah selesai. Namun tidak demikian adanya. Ternyata anak ini juga memiliki berat badan 55 kg dan tinggi badan 151 cm serta tekanan darah 125/85 mmHg. Apakah ada yang aneh?

Saat ini kejadian obesitas meningkat di kalangan anak-anak dan menjadi salah satu tantangan terbesar masalah kesehatan pada abad ini. Pada tahun 2013 kejadian obesitas pada anak usia kurang dari 5 ta-hun secara global sebanyak 42 juta orang dimana 32 juta di antaranya tinggal di negara-negara berkembang seperti Indo-

nesia. Di Indonesia menurut survei Riset Kesehatan Dasar Litbangkes Kementerian Kesehatan RI (Riskesdas 2013) kejadian kelebihan berat badan dan obesitas pada tahun 2013 sebesar 18.8% pada usia anak 5-18 tahun. Sedangkan di negara-negara industri maju seperti Amerika kejadian obesitas pada anak usia 2-19 tahun sebe-sar 17%.

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) dan center for disease control and prevention (CDC) kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas (obesity) meru-pakan penumpukan lemak berlebih pada tubuh yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Kelebihan berat badan dan obesitas diakibatkan oleh ketidakseim-bangan antara kalori yang masuk dan kalori yang keluar serta kombinasi antara faktor genetik, perilaku, lingkungan dan budaya.

Penentuan obesitas pada anak agak sedikit berbeda dengan dewasa. Pada anak-anak penentuan obesitas dilakukan dengan menghitung IMT berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan yang kemudian di pasangkan pada kurva pertumbuhan dari CDC. Indeks massa tubuh (IMT/BMI) dihitung dengan rumus berat badan (kg): tinggi badan (cm): tinggi badan (cm) x 10.000. Jika kita hitung IMT-nya maka didapatkan nilai 24,12 kg/m2 atau berada di persentil ke 96. Indeks massa tubuh normal berada dalam rentang persentil 5-85, IMT yang berada di antara persentil 85-95 masuk dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT lebih dari persentil 95 masuk dalam kategori obesitas. Jadi sudah dapat disimpulkan masuk dalam kategori apa anak tersebut.

Page 25: Majalah bali post edisi 48

Secara sepintas sangat mudah mengenali anak yang obesitas seperti dijumpai adanya wajah yang bulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, dada membusung dengan payudara yang membesar, perut buncit dan berlipat-lipat, pada laki-laki didapatkan penis yang terbenam, pada kulit sering ditemukan kehitaman pada belakang leher-ketiak-lipatan paha atau yang dikenal sebagai acanthosis nigricans atau sering juga dijumpai adanya striae (tanda garis kehi-taman pada kulit). Kadang kala dijumpai bentuk kaki seperti huruf X dengan dis-ertai paha bagian dalam saling menem-pel sehingga sering menimbulkan lecet dibagian tersebut. Tanda-tanda lainnya mengikuti penyakit yang berhubungan dengan obesitas seperti hipotiroid, Sin-droma Prader-Willi, Sindroma polikistik ovari, sindroma Turner, Sindroma Down dan lain sebagainya.

Semua orang bisa mengalami obesitas mulai anak hingga dewasa. Hanya diper-lukan asupan kalori yang berlebih dan kurangnya pengeluaran kalori ditambah dengan faktor risiko maka obesitas akan terjadi. Anak yang lahir dengan berat ba-dan lebih dari 4 kg memiliki kemungkinan untuk menjadi obesitas di kemudian hari. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah terjadinya obesitas sedangkan di sisi lain anak yang minum susu formula atau diberikan makan lebih awal memiliki kecenderungan mengalami obesitas. Ini-lah salah satu faktor penting mencegah obesitas.

Bahaya yang ditimbulkan akibat obe-sitas, di antaranya tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol, penyakit jantung dan pembuluh darah, kenc-ing manis, asma, masalah pernafasan, ketidaknyamanan otot dan sendi, batu empedu, perlemakan hati dan tentu saja masalah sosial-psikologis. Masalah sosial psikologis yang banyak dijumpai berupa diskriminasi, depresi, tidak percaya diri dan pelecehan anak yang dapat berlanjut higga dewasa. Kegemukan pada anak wanita juga dapat memicu munculnya menstruasi dini yang tentunya berlan-jut menjadi gangguan pertumbuhan. Kegemukan pada anak sangat besar ke-mungkinannya berlanjut hingga dewasa dan risiko yang akan ditimbulkan saat dewasa akan lebih berat lagi. Salah satu

bahaya yang mengintip adalah sindroma metabolik yang ditandai dengan adanya obesitas, hipertensi, dislipidemia dan peningkatan gula darah.

Dokter akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah obesitas. Dimu-lai dengan memberikan dukungan psikol-ogis kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan tubuh/fisik secara menye-luruh termasuk pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar perut, tekanan darah serta menyarankan pemeriksaan laboratorium seperti pemer-iksaan darah lengkap, gula darah, fungsi hati, kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL dan sebagainya tergantung dari kecurigaan dokter terhadap penyebab obesitas. Bagaimana solusinya?

Hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa obesitas merupakan suatu penyakit sehingga harus disembuhkan. Mengingat anak masih dalam fase per-tumbuhan dan perkembangan maka pengobatan obesitas dilakukan dengan program tertentu yang menjamin masa pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan baik. Program yang direkomen-dasikan bagi anak adalah 5-2-1-0. Lima, lima porsi sayur dan buah dalam sehari. Anjurkan anak untuk lebih banyak meng-konsumsi sayuran dan buah. Bukan hanya anak yang harus lebih banyak meng-konsumsi sayur dan buah, anggota keluarga yang lainnya juga harus melakukan hal yang sama.

Dua, dua jam atau kurang screen time dalam satu hari, termasuk menghindari tele-visi, video games, telepon pintar, komputer dll. Ajak anak untuk lebih banyak beraktivitas fisik. Satu, satu jam atau lebih aktivitas terstruktur setiap hari. Aktivitas fisik merujuk pada olah-raga yang harus di-lakukan secara teratur dan terstruktur. Olah-raga dapat membantu menguatkan tulang serta menguran-gi stres.

Nol, zero sugar alias tidak ada tambahan gula dalam makanan maupun minuman. Terutama minuman seperti soda dengan pemanis, minuman berenergi, minuman olahraga dan jus kalengan.

Kadangkala dokter juga akan mem-berikan satu jenis obat tertentu pada anak dengan obesitas. Obat-obatan hanya diberikan jika modifikasi gaya hidup ga-gal memberikan hasil yang diharapkan.

l arie Purwana, dari berbagai sumber

Dokter anak dan peserta pendidikan konsultan endokrin anak

28 Juli - 3 Agustus 2014 25

Tanda-tanda Obesitas

Page 26: Majalah bali post edisi 48

L E N S A

Pelaksanaan Sholat Ied dalam rangka perayaan Idul Fitri ber-langsung di Lapangan Renon.

Berdasarkan kalender nasional, umat Muslim merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah pada Senin (28/7) dan Selasa (29/7) setelah 1 bulan penuh

menjalankan puasa.

SHOLAT IED

Page 27: Majalah bali post edisi 48

MBP/Eka

Page 28: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201428

O L A H R A G A

Piala Dunia 2014 menghasil-kan tim Jerman sebagai juara setelah menundukkan Argen-tina 1-0 di final. Turnamen di

musim panas ini menjadi etalase para pemain untuk mempertontonkan

kemahirannya dalam mengolah bola atau mencetak gol sementara agen sibuk

memasarkan kliennya di klub-klub besar lainnya.

Kompetisi sepak bola Eropa dimulai Agustus men-datang dari Liga Prancis,

Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia. Pemain anggota timnas masih

me- nikmati libur, sedangkan yang tidak terlibat dalam turnamen Piala Dunia, memulai pemusatkan latihan pra musim disusul tur dan mengikuti turnamen-turnamen lainnya. Saat itulah

pada agen bekerja keras memasarkan kliennya ke klub-klub.

Toni Kroos adalah salah satu pemain yang berun-tung musim ini. Hanya dalam hitungan hari setelah

mengangkat trofi Piala Dunia, gelandang timnas Jer-man itu tidak lagi mengenakan seragam Bayern Munich

setelah tercapai kesepakatan dengan klub Liga Spanyol Real Madrid.

“Saya di sini untuk memenangkan gelar. Itulah yang terjadi sepanjang karier saya,” kata pemain yang ber-

tugas mengatur serangan tim itu.

Pria berusia 24 tahun itu dengan senyum mengembang mem-perlihatkan kebolehannya mengolah bola saat diperkenalkan di depan pendukung Real di Stadion Santiago Bernabeu. “Saat saya bermain di Bayern Munich, opsinya hanyalah menjadi juara. Dan sekarang hal itu tetap sama,” tambah Kroos yang mantan timnya Bayer Munich ditundukkan Real Madrid secara keseluruhan 0-5 musim lalu.

Real yang kemudian menjuarai Liga Champions dengan menundukkan klub sekotanya Atletico Madrid 4-1, tak berdaya di kompetisi domestik. Atletico tampil superior dan pasukan Diego Simeone menjuarai Liga Primera. “Saya tahu saya berada di klub yang sukses. Saya akan berusaha kelanjutan sukses itu akan terus berlangsung,” lanjut Kroos. Kroos menjelma menjadi pengatur serangan yang melejit di Piala Dunia lalu. Ia menghasilkan dua gol dalam dua menit saat Die Mannschaft, julukan timnas Jerman, menggunduli tuan rumah Brazil 7-1.

Media Spanyol menyebutkan Real dan Bayern mencapai kata sepakat untuk transfer Kroos antar 33-40 juta dolar AS. Real terpaksa membeli agak mahal karena Kroos masih memiliki sisa waktu setahun untuk kontraknya di Bayern.

Kroos yang mengenakan nomor 8, membantah kepergiannya dari Allianz Arena ke Santiago Bernabeu karena ada konflik dengan pelatih Bayern Pep Guardiola. “Saya telah lama di Bayern dan memenangkan banyak trofi, jadi saya pikir saya perlu langkah baru demi kepentingan diri sendiri,” ujarnya seperti dikutip Agence France-Presse.

Kedua klub juga tidak berkeinginan melaporkan nilai ke-pindahan pemain tersebut kendati Bayern dalam pengumuman awalnya hanya menjelaskan Kroos menandatangani kontrak selama 6 musim dengan Real. Namun dengan kedatangan Kroos memaksa Real harus memangkas jumlah pemain tengahnya agar tidak terjadi penumpukan. Sami Khedira potensial meninggalkan klub tersebut.

Transfer Pemain Sepanjang JuliPemain Klub asal Klub Baru

1. Toni Kroos Bayern Munich Real Madrid2. Diego Costa Atletico Madrid Chelsea3. Luis Suarez Liverpool Barcelona4. Alexis Sanchez Barcelona Arsenal5. Cesc Fabregas Barcelona Chelsea6. David Luiz Chelsea Paris Saint Germain7. Adam Lallana Southampton Liverpool8. Daryl Janmaat Feyenoord Newcastle9. Mathieu Debuchy Newcstale Arsenal10.Bacary Sagna Arsenal Manchester City

MBP/ap

Toni Kroos dengan seragam baru Real Madrid.

Cesc Fabregas dengan kaos klub Chelsea.

MBP/chelsea.com

Piala Dunia Memang Menguntungkan

Page 29: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 29

MBP/arsenal.com

Duet rekrutan terbaru Arsenal Alexis Sanchez (kiri) dan Mathieu Debuchy.

Gelandang timnas Jerman yang tidak tampil di final Piala Dunia itu, dikabarkan diminati Arsenal dan Chelsea. “Seorang pemain hebat telah datang. Dia telah perlihatkan kemampuan-nya di Piala Dunia lalu,” kata Presiden Real Florentino Perez yang musim lalu berhasil menggaet pemain hebat lainnya Gareth Bale dari Tottenham Hotspur. “Penampilannya yang luar biasa itu tidak terjadi dalam seketika. Tetapi seperti lapo-ran yang kami kumpulkan, kami telah memilih pemain yang tepat,” tambah Perez.

Kepergian Kroos tidak dianggap merugikan Bayern. Kar-ena klub Bavaria itu masih memiliki gelandang terbaik Javier Martinez, Xherdan Xaqiri, Franck Ribery, mesin gol timnas Jerman Thomas Mueller serta Mario Goetze yang menyumbang gol kemenangan atas Argentina di final Piala Dunia lalu. Daya gempur Bayern juga tak menurun karena klub telah menghad-irkan bomber Robert Lewandowski dari klub rival utamanya Borussia Dortmund dengan status bebas transfer.

Lewandowski akan ditandemkan dengan penyerang veteran Claudio Pizarro dan Patrick Weihrauch yang masih berusia 20 tahun. “Kami beterima kasih pada Kroos atas dedikasinya di Bayern. Kami menjalani sukses luar biasa bersama dia,” uang-kap ketua eksekutif Bayern Karl-Heinz Rummenigge.

Kroos tiba di Madrid setelah mengoleksi 11 trofi juara slain Piala Dunia, di antaranya Liga Champions 2013, Bundesliga 2013/2014 serta Piala Dunia antarklub.

Ia bergabung dengan Bayern saat masih remaja pada 2007 dan menjalani debut di usia 17 tahun. Setelah 18 bulan dipin-jamkan ke klub Bayer Leverkusen, Kroos menjadi penghuni utama skuad inti Bayern.

Tidak hanya Kroos yang beruntung setelah tampil menawan di Piala Dunia. Peraih Golden Boot James Rodriguez juga da-lam fase penampilan terbaiknya. Raih 6 gol di Piala Dunia lalu menjadi gelandang muda Kolombia itu menyabet gelar pencetak gol terbanyak. Bahkan sejumlah kalangan menyebutkan pemain yan membela klub Monaco itu layak mendapatkan gelar Pemain Terbaik dibandingkan Lionel Messi (Argentina).

Rodriguez yang baru berusia 23 tahun, masuk dalam radar Real. Bila Monaco memerlukan 45 juta euro untuk membeli Rodriguez dari Porto, maka Real menyiapkan lebih dari 70

juta euro untuk membelinya dari klub Liga Prancis itu. Tentu saja Perez akan menjual gelandang Argentina Angel Di Maria lebih dahulu dengan harga yang jelas tidak murah.

Kiper timnas Kosta Rika Keylor Navas juga mendapat berkah di Piala Dunia. Nominator Golden Gloves yang kalah dari Manuel Neuer (Jerman) itu tiga kali meraih gelar man of the match dalam lima pertandingan.

Navas yang membela klub Levante dibidik Real untuk meng-gantikan Iker Casillas. Sedangkan kiper lainnya Diego Lopez diincar klub Italia Napoli dan Monaco.

Bek Jerman Mats Hummels juga siap-siap menerima bayaran besar setelah Piala Dunia. Klubnya Borussia Dortmund telah menerima proposal dari Manchester United dan Barcelona dengan nilai transfer hampir 30 juta euro.

Nasib baik juga menghampiri penyerang muda Belanda Memphis Depay. Pemain berusia 20 tahun itu menyumbang 2 gol di Piala Dunia dan mengantarkan tim Oranye menduduki peringkat ketiga dengan mengalahkan Brazil 3-0. PSV Eind-hoven berusaha mempertahankan Depay namun klub terse-but juga mempertimbangkan tawaran tinggi dari Tottenham Hotspur, Manchester City serta Manchester United yang kini ditangani mantan pelatih Belanda Louis van Gaal.

Kiper Meksiko Guillermo Ochoa juga siap menikmati petu-alangan di klub besar setelah kontraknya dengan AC Ajaccio berakhir musim lalu. Bek Brazil David Luiz menangis tersedu setelah timnya mengalami kekalahan ganda dan memalukan. Namun setelah itu ia menikmati kepuasan lain karena menjadi bek termahal di dunia. Ia meninggalkan Chelsea menuju Paris Saint Germain dengan nilai trasfer 60 juta euro.

Piala Dunia memang menjadi batu loncatan untuk meraih sukses yang lebih tinggi. Bahkan penyerang Uruguay Luis Su-arez yang paling sial sekalipun masih bisa menikmati transfer 75 juta pound dari Liverpool menuju Barcelona. Kendati FIFA melarang Barcelona memperkenalkan pemain barunya yang menjalani hukuman larangan tampil selama 4 bulan karena menggigit bek Italia Giorgio Chiellini.

l Yudi Winanto

Page 30: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201430

O L A H R A G A

Cabang futsal yang tengah hingar-bingarnya di Bali, termasuk olahraga yang akan dipertandingkan pada Pekan

Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. Namun, untuk bisa tampil di PON, masih ada tahapan yang harus dilewati,

yaitu babak Pra-PON yang digelar tahun depan. Hanya tim-tim yang lolos dari Pra-PON yang berhak berlaga di PON.

Targetkan Lolos ke PON 2016

Futsal Bali Perlu Dukungan

MBP/nan

I Komang Mahendra Wistawan

Page 31: Majalah bali post edisi 48

Tim futsal Bali sendiri masih dalam proses pembentukan. Asosiasi Futsal Daerah (AFD) Provinsi Bali terus me-mantau pemain terbaik yang layak mem-perkuat Pulau Dewata melalui tahapan seleksi. Penjaringan pemain sepak bola di dalam ruangan ini dilakukan sejak pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2013 di Denpasar, dan di-lanjutkan Juni 2014 lalu saat Kejuaraan Daerah (Kejurda) Futsal.

Seleksi yang digelar melibatkan pe-main dari seluruh kabupaten/kota asal klub-klub futsal, akademi, pemilik lapangan futsal, dan masyarakat umum. AFD Bali juga memberikan kesempatan kepada setiap kabupaten/kota untuk menggelar kejuaraan futsal, sehingga bisa dipergunakan sebagai ajang menyeleksi pemain. ”Kami sudah melakukan seleksi pe-main persiapan tim Pra-PON. Hanya, kami belum bisa memastikan pemain yang bakal direkrut karena masih harus memantau kemampuan mereka lebih jauh lagi,” kata Ketua AFD Bali I Komang Mahendra Wistawan di Denpasar pekan lalu.

Di luar itu, pihaknya akan mer-ekrut pemain yang membela Bali pada Pra-PON 2012 di Kupang, NTT. ”Kemungkinan kami menarik beberapa pemain Pra-PON sebel-umnya untuk kembali bergabung memperkuat tim futsal Bali. Namun, mereka harus mengikuti tahap seleksi sejak awal. Masalah direkrut atau tidak tergantung pengurus AFD Bali nanti,” tegas pria kelahiran Denpasar, 7 Maret 1967 ini.

AFD Bali tidak mematok jumlah pemain dalam tahap seleksi. Semakin banyak pemain yang mengikuti seleksi, peluang memperoleh pemain berkualitas semakin besar, sebab makin banyak pilihan untuk direkrut. ”Dari sana baru bisa kami tentukan siapa-siapa pemain yang berhak masuk tim futsal Bali menghadapi Pra-PON,’’ terang Mahendra.

Tim futsal Bali menargetkan lolos ke PON 2016, setelah gagal berpatisipasi pada PON 2012 di Su-matera Selatan menyusul kekalahan

dari NTT saat Pra-PON di Kupang. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, t idak cukup hanya mengandalkan pemain berkualitas, tetapi juga harus didukung oleh organisasi AFD Bali yang baik, mulai dari pelatih, pelatih, ofisial, hingga seluruh pengurus baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. ”Jika koordinasinya bagus serta didukung penuh oleh pemerintah dan insan-insan futsal, saya yakin hasil yang dicapai bakal maksimal,” ungkap ayah tiga anak buah perkawinannya dengan

Liestyani ini.Futsal resmi dipertandingkan pada

Porprov Bali 2015 yang akan berlang-sung di Buleleng. Setiap daerah sudah mempersiapkan tim untuk menghadapi ajang tersebut. Inilah salah satu bentuk dukungan untuk pembentukan tim futsal Bali yang tangguh, sehingga mampu menembus persaingan di Pra-PON, dan melaju ke PON 2016. Tidak boleh gagal lagi seperti saat Pra-PON 2012!

l Eka Parananda

Page 32: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201432

K R I M I N A L

Penyelundupan narkoba melalui pa-ket pos semakin marak terjadi. Hal ini agaknya merupakan terobosan baru setelah upaya pengiriman

lewat kapsul yang ditelan. Karenanya, para bandar dari luar negeri terus mencoba cara-cara pengiriman narkoba lewat pos.

Beberapa waktu terakhir ini Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali yang bekerja sama dengan aparat Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai berhasil meng-gagalkan setidaknya empat paket narkoba yang dikirim lewat Kantor Pos Besar (Lalu Bea), Renon. Paket itu masing-masing

berasal Afrika Selatan (Afsel), India, dan Malaysia. “Setidaknya empat kasus penye-lundupan narkotika melalui paket kiriman berhasil diungkap BNN yang bekerja sama dengan Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai, serta Dit. Narkoba Polda Bali,” kata Kepala BNN Provinsi Bali, Kombes Pol. Gusti Ketut Budiarta, belum lama ini.

Menurutnya, kasus pertama BNN Provinsi Bali dan petugas Bea-Cukai Ngurah Rai yang bertugas di Kantor Pos Lalu Bea, Renon, Denpasar, menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu (SS). Barang haram seberat 715 gram itu

diselundupkan dari Afsel menuju Bali melalui paket kiriman pos pada 14 Mei 2014 lalu. Saat itu petugas mengamankan pemilik SS mencapai miliaran rupiah terse-but yakni I Nyoman Suputra. Dia mengaku tinggal di Jalan Kosambi, Pondok Rahayu No. 9, Banjar Kancil Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

Terungkapnya kasus penyelundupan SS ini berawal dari kecurigaan petugas mengenai hasil pencitraan mesin X-ray paket kiriman Pos Lalu Bea Renon yang bernomor kartu alamat (karal) CN 028 557 978 ZA.

Terobosan Baru, Kirim Narkoba Lewat Paket Pos

MBP/wiadnyana

Kurir sabu-sabu (SS) berinisial EEP yang ditangkap petugas Bea-Cukai Ngurah Rai, BNN Provinsi Bali, dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali, saat mengambil paket narkoba di Kantor Pos Lalu Bea, Renon pada Senin (30/6) lalu.

Page 33: Majalah bali post edisi 48

Akhirnya petugas memeriksa paket kiriman dari Afsel itu. Hasilnya, di da-lamnya berisi bungkusan alumunium foil berisi kristal putih yang disembunyikan di media lukisan. Setelah dilakukan pen-gujian dengan narcotics test, ternyata SS itu beratnya mencapai 715 gram.

Selanjutnya, penyelundupan SS seberat 452 gram melalui paket pos kembali digagalkan petugas Lalu Bea Renon pada 24 Mei lalu. Saat itu petugas mengamankan seseorang yang bertugas mengambil paket SS yang bernama Matheus Hedi alias Unyil (29). Tersang-ka yang tinggal di Jalan Tegal Wangi Gang Wijaya Kusuma, Sesetan, Densel ini, mengaku telah dua kali mengambil paket SS kiriman dari Malaysia.

Penyelundupan narkoba berikutnya melalui paket pos kembali digagalkan petugas Bea Cukai Bandara Ngurah Rai. Ketika itu petugas mengamankan sedikitnya 100 gram ganja kering yang diselundupkan dari India. Yang menarik, ganja tersebut rencananya dikirim ke seorang napi Lapas Kerobokan. Ganja kering seberat 100 gram itu dikirim langsung dari India melalui paket jasa pengiriman barang. Namun, si pengirim tidak mencantumkan identitas diri, seperti nama dan alamat tinggalnya di India.

Terdeteksinya paketan berisi ganja kering tersebut berawal dari pemerik-saan X-ray barang yang mengidenti-fikasi bahwa di dalam paket tersebut ada sejenis narkoba.

Kasus penyelundupan teranyar yakni pada Sabtu (28/6) lalu. Petugas meng-gagalkan dua kali penyelundupan SS seberat total 739 gram. Bahkan petugas Bea-Cukai Ngurah Rai, BNN Provinsi Bali, dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali menangkap seorang kurir berinisial EEP saat mengambil paket SS tersebut di Kantor Pos Lalu Bea, Renon, pada Senin (30/6) lalu. Kristal bening ini dikirim dari ‘’Negeri Jiran’’, Malaysia. Paket SS itu dikirim bertahap. Pertama, pada Sabtu (28/6) dikirim dua paket dengan berat keseluruhan 206 gram. Untuk mengelabui petugas, narkoba diselipkan di dua buku cerita bergambar Hello Kitty. Di kardusnya, berisi paket SS. Bandar di Malaysia itu juga menyisipkan 4 potong pakaian dan 12 bungkus makanan ringan. Dengan alasan kasusnya masih dikembangkan, di penerima barang tersebut diinisialkan dengan KS.

Kantor Pos Lalu Bea Renon kembali mendeteksi narkoba dari dua kardus yang dikirim terpisah. Petugas yang melakukan pembongkaran, menemukan satu kardus berisi dua paket SS seberat 327 gram. Se-dangkan satunya lagi berisi 206 gram.

Maraknya penyelundupan lewat pos tersebut, menurut Kombes Pol. Gusti Ketut Budiarta, kemungkinan para bandar beranggapan jika pengiriman barang lewat pos lebih aman. Tetapi mereka belum me-nyadari kalau di kantor pos di Bali sudah ada mesin X-ray. “Meski telah berulang kali gagal, pelaku masih saja mengirim

narkoba melalui paket pos,” tegasnya.Sedangkan sebuah sumber di Bea-Cukai

menyebutkan dari beberapa kali penyelun-dupan lewat kantor pos tersebut, petugas setidaknya telah mengamankan 9 kg SS dan 2 kg ganja. Kasusnya telah ditangani Polda Bali.

Menurutnya, penyelundupan narkoba lewat kantor pos ini terjadi karena para Bandar telah mempelajari karakter para petugas yang berjaga di pintu masuk Bali. ‘’Begitu mendapatkan situasi terlemah, saat itulah mereka masuk,’’ tambah sum-ber itu.

Disebutkan pula, pengiriman narkoba lewat kantor pos merupakan modus baru yang selalu dilakukan berubah-ubah. Jika tahu petugas Bea-Cukai sangat ketat melakukan pemeriksaan, maka penge-dar akan berusaha mencari modus baru. ‘’Tapi petugas kami di kantor Pos Lalu Bea Renon telah terlatih dan dilengkapi alat deteksi berupa X-ray, sehingga sulit rasanya narkoba bisa lolos,’’ tegas sumber tersebut.

Semakin berinovasinya para bandar, menurut dia, membuat petugas Bea-Cukai juga meningkatkan pengetahuan, sehingga tak sampai ketinggalan oleh para penye-lundup.

l Wiadnyana

Page 34: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201434

K R I M I N A L

Judi dan seks agaknya tak bisa dipi-sahkan pada diri tersangka pencuri motor I Gede Sastrajaya (42). Buktinya setelah mencuri motor dan menggadaikannya, tersangka segera menuju kompleks WTS di Sanur, Densel, untuk menyalurkan nafsu birahinya. Begitupun kalau uangnya habis untuk nyewek dan hidup sehari-hari, pria asal Sawan, Buleleng ini, kembali meng-gasak sepeda motor.

Kalau dilihat dari raut wajahnya, ter-sangka Sastrajaya seperti sosok yang lugu. Justru dengan modal kesan keluguannya itu tersangka mampu mengelabui beberapa korbannya. Sebelum diciduk polisi, dia telah beraksi di 10 tempat (TKP). Tetapi nasib buruk berpihak padanya. Tersangka yang residivis dalam kasus penipuan dan pencurian ini akhirnya dibekuk di arena sabung ayam (tajen) di Kediri, Tabanan, Kamis (26/6) lalu.

Menurut Kasubbid Penmas Polda Bali, AKBP Sri Harmiti, Senin (14/7) lalu, ter-sangka sempat menghuni Lapas Kelas II A Denpasar (LP Kerobokan) pada Januari 2014. Namun penjara agaknya tidak mem-buatnya jera. Terbukti, hanya beberapa bulan ke luar dari LP, dia kembali dibekuk

setelah mencuri motor masing-masing di Singaraja, Badung, dan Denpasar.

Tersangka Gede Sastrajaya diperkira-kan beraksi di 10 TKP masing-masing enam TKP di Denpasar, satu TKP di Badung, dan tiga TKP di Singaraja. “Dari tersangka, diamankan tujuh sepeda motor dan satu mobil Suzuki APV putih. Kini semua bukti itu diamankan di Polda Bali,” imbuh AKBP Sri Harmiti.

Mengenai proses penangkapan ter-sangka Gede Sastrajaya, berawal dari laporan I Made Adrian Arda yang mengaku kehilangan motor Suzuki Satria FU saat diparkir di Jalan Tukad Badung, Densel. Saat itu korban meninggalkan motornya dalam keadaan terkunci. Tetapi begitu kembali, motornya hilang.

Berdasarkan laporan itu, polisi kemu-dian melakukan penyelidikan hingga men-gantongi identitas tersangka Sastrajaya yang diketahui sebagai residivis. Tak perlu waktu lama, pada Kamis (10/7) lalu, polisi meringkus tersangka yang bertubuh gem-pal itu di arena tajen di Kediri, Tabanan. “Dia memang punya kegemaran ke tajen. Kemungkinan hasil kejahatannya dihabis-kan di sana,” tambah AKBP Sri Harmiti.

Tersangka Gede Sastrajaya mengaku bahwa aksi pencurian itu dilakukannya dengan modus kunci palsu. Selain itu, dia kerap menyamar sebagai pembeli motor. Setelah pura-pura mencoba motor korban, tersangka kemudian membawanya kabur. “Tidak itu saja, saya juga pernah mencuri motor dengan kunci T,” ujar pria asal Sawan ini.

Tersangka mengaku beraksi tak sendi-rian, tetapi bersama rekannya yang berini-sial T yang kini buron. Sedangkan, motor-motor curiannya digadaikan di Denpasar. Seperti halnya tujuh motor curian, diga-daikannya seharga Rp 3 juta. Biasanya, motor tersebut digadaikan kepada penadah yang berinisial IMN asal Padangsambian. “Saya beraksi bersama seorang teman yang melarikan diri,” tegas Sastrajaya.

Untuk apa hasil kejahatannya? Ter-sangka mengaku, untuk hidup sehari-hari. Jika mendapat uang lebih, biasanya digunakan matajen. “Saya memang suka matajen. Jika saya tidak punya uang untuk matajen, biasanya saya mencuri motor,” tandasnya.

Rupanya tersangka tak peduli kena pe-nyakit menular dan AIDS. Kegemarannya mencari WTS di lokalisasi Sanur tak dapat dia bendung. “Uang hasil kejahatannya selalu dihabiskan untuk matajen dan men-cari WTS. Bahkan dia bertemu dengan IW yakni rekannya yang masih buron di loka-lisasi WTS di Sanur,” ujar Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali, Kompol Pande Putu Sugiarta, didampingi Panit Jatanras, Iptu Harianto, Selasa (15/7) lalu.

Sebelum menghuni LP Kerobokan dalam kasus pencurian motor, tersangka yang bertubuh gempal ini ditangkap da-lam kasus penggelapan mobil tahun 2013 lalu. Setelah bebas, dia kembali ditangkap dalam kasus pencurian emas dan penggela-pan mobil. “Tersangka mengaku mencuri motor setelah tiga kali ke luar-masuk penjara,” tegas Kompol Pande.

l Wiadnyana

Gasak 10 Motor, ’’Bebotoh’’Ditangkap di Arena ’’Tajen’’

MBP/wiadnyana

Tersangka pencuri motor I Gede Sastrajaya, saat diamankan di Polda Bali, Senin (14/7) lalu.

Page 35: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 35

BEBERAPA kali ditangkap hingga diproses di pengadilan, beberapa warga tak juga jera menyelundupkan penyu ke Bali. Bahkan belum tuntas penanganan kasus dua anggota Dit. Polair Polda Bali berinisial Aiptu WDN dan Briptu AP yang ditangkap aparat Polsek Densel saat membawa 7 penyu di Banjar Pitik, Pedungan, Densel, pada Jumat (4/7) dini hari lalu, kasus serupa muncul kembali. Sebuah mobil Toyota Ki-jang pick-up ditangkap satuan Polair Polresta Denpasar lantaran penyelundupan 17 penyu hijau. Hewan langka itu diselundupkan dari Gilimanuk, Jembrana menuju Serangan, Denpasar Selatan (Densel) pada Minggu (13/7) dini hari lalu. Polisi juga membekuk tersangka penyelundupnya yakni Sangkala (56), beserta mobil yang dipakainya men-gangkut penyu.

Terungkapnya penyelundupan 17 penyu hijau ini berawal dari laporan masyarakat yang mengatakan bahwa ada orang memba-wa penyu dari Gilimanuk menuju Serangan, Densel. Berdasarkan laporan itu, pasukan Buser Polresta Denpasar yang dikomado Ipda Ketut Sujana kemudian melakukan penyelidikan.

Pada Minggu sekitar pukul 02.45, polisi menghentikan mobil Kijang nopol DK 1210 BF yang melintas di Jalan By Pass Sanur, tepatnya di depan Hotel Patricia. Saat di-periksa, ditemukanlah 17 penyu hijau yang masih hidup di bak belakang mobil Kijang tersebut. Pengemudi mobil, Sangkala, segera digelandang ke Polresta Denpasar untuk dimintai keterangan. Ketika itu Sangkala sendirilah yang menyetir mobil tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, Sangkala men-gaku hanya disuruh untuk mengantarkan penyu-penyu itu kepada seseorang di

wilayah Densel. Sedangkan Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP I.B. Sarjana ketika dimintai konfirmasi mengatakan, petugas masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengembangkan kasus penangkapan penyu ini. Sedangkan barang bukti ke-17 penyu hijau dititipkan di tempat penangkaran penyu. “Kasusnya masih ditangani Sat. Po-lair,” tandas AKP Sarjana. Sebelum kasus pe-nyelundupan 17 penyu ke Serangan ini, dua anggota Dit. Polair Polda Bali Aiptu WDN dan Briptu AP ditangkap aparat Polsek Den-sel saat membawa 7 penyu di Banjar Pitik, Pedungan, Densel pada 4 Juli dini hari lalu. Dari hasil pemeriksaan polisi, ke-7 penyu tersebut dibawa dari Canggu, Kuta Utara, menuju rumah Pak Buda di Pedungan yang diduga merupakan penadah penyu.

Menurut informasi, terungkapnya kasus upaya penyelundupan penyu itu berawal dari laporan masyarakat. Saat itu beredar kabar bahwa di wilayah Densel kerap ter-jadi penyelundupan penyu langka. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya petugas memperoleh informasi bahwa ada oknum polisi yang membawa penyu dengan mobil pick-up. Selanjutnya petugas menuju lokasi untuk melakukan penggerebekan.

Polisi mengecek bak mobil pick up yang dicegat di Banjar Pitik, Pedungan, hingga ditemukanlah 7 penyu yang disembunyikan di bak mobil. Tidak itu saja dua pengendara mobil yang diketahui merupakan anggota Dit. Polair Polda Bali berinisial Aiptu WDN dan Briptu AP juga dibawa ke Polsek Densel. Kedua polisi itu mengaku, penyu-penyu itu rencananya untuk upacara yadnya.

Petugas Polsek Densel kemudian me-limpahkan penangkapan kedua anggota Dit. Polair Polda Bali ini ke Direktorat

Polair Polda Bali untuk ditindak-lanjuti. “Karena itu melibatkan anggota Polair makanya tidak diproses di Polsek, tetapi diserahkan ke Direktorat Polair Polda Bali,” ujar sebuah sumber. Jauh sebelum kasus ini, aparat Polsek Gerokgak dan Polair Polres Buleleng juga menggagalkan penyelundu-pan 330 kg daging penyu pada 8 Mei 2014 lalu, di perairan Pantai Dusun Mandar Sari, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak. Selain barang bukti daging penyu, polisi juga mengamankan empat anak buah kapal (ABK), termasuk nakhoda Kapal Motor Sumber Usaha Baru yang berlayar dari Sepeken, Madura.

Kasatreskrim Polres Buleleng AKP I Ketut Adnyana, T.J. seizing Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto, saat itu mengungkapkan, daging penyu yang sudah terpotong-potong itu dibungkus dengan enam karung plastik dan setiap karungnya berisi sekitar 50 kg hingga 70 kg. ‘’Totalnya setelah kami timbang menjadi 330 kg daging penyu,’’ imbuh Adnyana T.J.

Polisi menetapkan seorang tersangka dari lima orang yang diperiksa dalam kasus penyelundupan daging penyu ini. Nakhoda kapal motor Usaha Baru yakni Rusdi (35), warga Desa Pegerungan Kecil, Kecamatan Sepeken Sumenep, Madura sebagai ter-sangka. Sedangkan empat ABK-nya yakni Asri (37), Abdul Rahman (53), Usman (35) dan Rahman (29), sebagai saksi.

l Wiadnyana/Robin

Penyelundupan Penyu ke Bali Sulit Dibendung

MBP/wiadnyana

Penyu-penyu yang diamankan dari mobil Kijang nopol DK 1210 BF yang melintas di Jalan By Pass Sanur, kini diamankan di tempat penangkaran penyu di Denpasar.

Page 36: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201436

L I N G K U N G A N

Kawasan jalur hijau di Badung terus dirongrong. Kawasan jalur hijau di Kecamatan Kuta nyaris habis beralih

fungsi menjadi bangunan. Kini para pengembang dan investor terus meng-incar areal persawahan di Kecama-tan Kuta Utara. Setelah Dalung dan Canggu, bidikan investor diarahkan ke kawasan jalur hijau di jalan raya Munggu-Tanah Lot. Kawasan ini diincar proyek-proyek pembangunan karena berada di jalur pariwisata strategis antara Kuta dan Tanah Lot, Tabanan. Sebelumnya kawasan jalur hijau Kerobokan dan Canggu banyak dipasang papan jalur hijau. Namun entah ke mana papan-papan jalur hijau tersebut seakan sirna ditelan bumi. Pa-dahal di sisi timur jalan raya Kerobo-kan menuju Kuta dulunya lahan sawah subur yang banyak dipasang papan jalur hijau. Kawasan dari Kerobokan menuju Canggu adalah kawasan lahan sawah yang subur. Namun pesatnya pembangunan di kawasan itu nyaris tak menyisakan kawasan jalur hijau. Bangunan komersial berdiri di kiri kanan jalan. Ruko-ruko berderet di sepanjang jalan. Ini mengindikasikan kawasan jalur hijau di Badung khusus-nya Kuta dan Kuta Utara sangat sulit dipertahankan.

Meski berbagai program dan ke-bijakan telah digulirkan, nyatanya laju alih fungsi jalur hijau tak mampu diredam. Salah satu kebijakan yang dilakukan Pemkab Badung adalah me-negakkan aturan perda jalur hijau se-cara tegas. Misalnya di kawasan Kuta Utara dan Mengwi. Belum lama ini, di seputaran Jalan Raya Munggu-Tanah Lot, ditemukan pelanggaran jalur hijau. Terdapat empat proyek pem-bangunan yang kedapatan berdiri di atas lahan jalur hijau. Keempat proyek tersebut lantas dihentikan oleh jajaran

Satpol PP Badung. ‘’Keempat bangu-nan yang dihentikan paksa itu berada di jalur hijau dan itu berarti jelas tidak mengantongi izin,’’ ujar Kepala Satpol PP Badung Ketut Martha.

Menurutnya, pelanggaran jalur hi-jau disebabkan berbagai faktor. Salah satunya desakan kebutuhan ekonomi pemilik lahan. Masyarakat pemilik lahan yang tak memiliki sumber penda-patan memadai, biasanya memilih memanfaatkan asetnya. Tidak sedikit yang nekat menyewakan atau bahkan menjual asetnya meskipun telah menge-tahui lahannya merupakan jalur hijau. Kondisi ini tak terlepas dari pengenaan pajak bumi dan bangunan yang tinggi di kawasan tersebut. Hal ini memaksa para pemilik lahan mengalihfungsikan tanah pertaniannya menjadi bangunan komersial. Selebihnya sektor pertanian oleh warga kini dianggap kurang kom-petitif ketimbang sektor lain seperti jasa dan perdagangan. Artinya para pemilik lahan tak lagi hanya bisa mengan-dalkan sebagai petani. Mereka mesti memutar otak bagaimana bisa bertahan hidup di tengah gempuran kebutuhan ekonomi yang semakin dahsyat. Salah satunya lahan mereka dialihfungsikan menjadi bangunan atau ruko sekadar untuk berdagang atau dikontrakkan kepada pendatang. ‘’Masalah ekonomi biasanya yang mendasari masyarakat memanfaatkan jalur hijau. Apalagi dulu pemilik lahan di jalur hijau juga harus membayar pajak,’’ kata anggota Komisi A DPRD Badung I Made Dharma.

Saat ini, kata dia, di Badung sebe-narnya sudah ada kebijakan dimana jalur hijau dibebaskan dari pajak. Itu berarti pemilik lahan sudah tak perlu memikirkan lagi masalah pengeluaran untuk pajak. Akan tetapi, pelanggaran jalur hijau tetap saja tak bisa dihenti-kan. Dharma mengatakan, kebijakan sebaik apapun tetap akan menemui

kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Terlebih lagi jika hal itu menyangkut masalah ekonomi.

Namun dia mengingatkan, fungsi jalur hijau sangatlah penting. Ma-kanya, pemerintah harus lebih tegas melaksanakan pengawasan termasuk dalam menindak pelanggar jalur hi-jau. Aturan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Kembali ke soal pe-manfaatan jalur hijau, Dharma tidak menampik penegakan aturan sangat sulit diterapkan.

Jalur Hijau Terus Dirongrong

Page 37: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 37

Oleh karenanya, jika jalur hijau su-dah telanjur dimanfaatkan, pemerintah harus memberikan batasan mengenai peruntukannya. ‘’Kan tidak mesti dibangun akomodasi pariwisata. Untuk pertanian terpadu kan bisa khususnya untuk komoditi tertentu. Contoh yang sudah ada seperti di Thailand. Jadi nantinya hasil pertanian terpadu di jalur hijau itu bisa dimanfaatkan untuk men-support sektor pariwisata,’’ katanya.

Lebih lanjut dia kembali mengin-gatkan, pemerintah harus mengatensi

khusus perlindungan jalur hijau. Jan-gan sampai ada titipan investor ataupun kepentingan pragmatis tertentu yang mempengaruhi sikap pemerintah.

Sementara, anggota Komisi A DPRD Badung Made Duama, mengungkap-kan, maraknya pelanggaran jalur hijau tak terlepas dari lemahnya pengawasan dan upaya penertiban dari pemerintah. Ke depan, pengawasan dan tindak te-gas dari pemerintah sangat diperlukan. Termasuk memidanakan pelanggar jalur hijau agar kawasan jalur hijau

tak tergerus.‘’Jika pola penertiban selama ini

kurang efektif dan belum memberikan efek jera, Pemkab Badung bisa saja mempidanakan pelanggar jalur hijau. Apalagi jika merujuk aturan yang lebih tinggi yakni Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, ada pasal yang memberikan peluang mempidanakan pelaku pelanggar tata ruang,’’ tegasnya.

l Dedy

Page 38: Majalah bali post edisi 48

P A R I W I S A T A

28 Juli - 3 Agustus 201438

Selain air terjun di Desa Gitgit di Kecamatan Suak-sada, di Bali Utara juga terdapat objek wisata se-

rupa, yakni Air Terjun Sekumpul. Objek wisata ini tidak hanya me-nawarkan keunikan panoramanya, namun juga layak dikembangkan sebagai kawasan wisata spritual. Untuk menjangkau objek wisata yang terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan ini bisa ditem-puh dari perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan. Sepanjang perjalanan wisatawan akan dimanjakan den-gan pemandangan indah kebun cengkeh, kopi, dan kakau. Selain itu, wisatawan bisa menyaksikan aktivitas masyarakat memetik cengkeh atau kopi. Dari tempat parkir wisatawan akan berjalan kaki untuk bisa sampai di objek wisata Air Terjun Sekumpul.

Objek wisata Air Terjun Sekum-pul, sejak dahulu dikelola dengan seadanya oleh warga setempat. Warga yang mengelola objek ini kini sudah berkumpul dalam wadah Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Tirta Bhuana Lestari. Selain pe-masukan parkir kendaraan, ang-gota Darwis ini juga mulai banyak yang menjadi pemandu wisata untuk mengantarkan rombongan wisatawan untuk sampai di ob-jek Air Terjun Sekumpul. Dari pengelolaan ini warga pun sangat terbantu karena mereka mendap-atkan pemasukan tambahan untuk penghasilan keluarga mereka.

Ketua Kelompok Darwis Tirta Bhuana Lestari, Nyoman Arnaya mengatakan, objek wisata Air Terjun Sekumpul sebagai salah satu objek wisata spiritual. Peman-dangan alam yang dikenal masih asri dan suasananya yang tenang sangat cocok untuk melakukan aktivitas spritual. Obyek ini mu-lai digandrungi oleh wisatawan mancanegara. “Kalau pemandang-

an alamnya saja mungkin sama dengan obyek air terjun di tempat lain, tetapi air terjun di desa kami ini juga cocok untuk melakukan aktivitas spritual,” katanya.

Selain itu, keunggulan sebagai wisata spritual, lanjut Arnaya, da-lam satu obyek wisatawan melihat beberapa air terjun bertingkat, sehingga keunikan ini mampu memikat daya tarik wisatawan lebih banyak mengunjungi obyek di desanya itu. Sejak pengem-bangan objek wisata Air Terjun Sekumpul mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa setempat. Buktinya, warga bisa menawarkan buah lokal kepada wisatawan atau membantu men-gantarkan wisatawan untuk menuju ke lokasi. “Setelah dikembangkan, banyak lapangan pekerjaan diper-oleh masyarakat Desa Sekumpul dan sekitarnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ke-budayaan dan Pariwisata (Kadisbud-par) Buleleng Jro Ketut Warkadia menyatakan, pariwisata Buleleng yang lebih menonjolkan wisata alam dibandingkan dengan Bali Selatan. Kelebihan ini menjadi daya tarik sendiri dalam menarik wisatawan untuk mengunjungi Buleleng. Warkadea berharap pengelolaan dilakukan lebih maksimal dan tetap menjaga kondisi lingkungan dan pengelolanya mengacu pada konsep “Sapta Pesona”. “Bagaimana rasa memiliki dan mau melestarikan lingkungan dan memelihara ka-wasan air terjun, sehingga daya tarik wisatawan semakin meningkat,” katanya.

l Mudiarta

Air terjun di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan mulai dilirik

wisatawan asing. Objek ini tidak hanya menonjolkan keindahan

alam, tetapi juga menjadi tempat untuk melakukan aktivitas wisata

spritual.

Air Terjun Sekumpul

Wisata Alam dan Spiritual

Page 39: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 39

KetiKa perdagangan bebas ASEAN dimulai akhir tahun 2015, maka produk barang akan bebas bersaing, termasuk sektor jasa pariwisa-ta antarnegara di ASEAN. Indonesia pun harus merebut peluang dari pertumbuhan sektor pariwisata ASEAN yang merupakan tertinggi di dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyatakan, peran sektor pariwisata semakin penting bagi perekonomian negara-negara ASEAN. Pada 2023, potensi kontribusi pari-wisata terhadap perekonomi-an kawasan ini diproyeksikan akan mencapai 480 miliar dolar AS dengan pertumbu-han rata-rata 5,8 persen per tahun. Sedangkan pertumbu-han investasinya sekitar 6,8 persen per tahun. “Pariwisata Indonesia harus bisa meman-faatkan peluang ini untuk memperkuat perekonomian nasional,” katanya.

Dalam beberapa tahun tera-khir ini, kontribusi sektor pari-wisata terhadap perekonomian nasional semakin besar. Ini terasa saat perekonomian na-sional menghadapi krisis global seperti tahun lalu, ketika peneri-maan ekspor turun tajam.

Ketua Pusat Analisis Data Ekonomi Bisnis FEB UNUD Dr. Sudjana Budhi di Denpasar juga menyatakan, perdagangan bebas ASEAN akan memberi peluang bagi peningkatan pari-wisata, khususnya pariwisata massal di ASEAN. Namun, peluang ini sekaligus berpotensi menciptakan kemacetan lalu lintas dan peningkatan potensi sampah sebagai akibat dari mass tourism yang membawa aktivitas konsumsi.

“Memang penduduk kelom-pok menengah yang tadinya

tidak memiliki kemampuan untuk berwisata, menjadi ter-buka kesempatan, karena per-dagangan bebas membuat biaya perjalanan mereka menjadi lebih murah. Tetapi, dampak ikutanya adalah bertambahnya jumlah sampah dan kemacetan,” ucapnya.

Dijelaskan, terjadi peruba-han pandangan atas dampak pengembangan kepariwisataan bagi negara yang bersangkutan, pariwisata massal dipandang sebagai memiliki peluang men-imbulkan degradasi, bahkan destruksi atas lingkungan, baik lingkungan alam maupun ling-kungan budaya dan sosial, di samping dampak positif pada kehidupan ekonomi negara dan bangsa yang dikunjunginya.

“Sebagai upaya meredam dampak negatif itu, berbagai negara berupaya mengembang-kan pariwisata berkualitas, dalam arti menyelenggarakan kepariwisataannya dengan me-nawarkan perjalanan wisata eksklusif, alternatif dan se-bangsanya yang tidak bersifat massal,” sebutnya.

Disebutkan, berbagai negara di dunia berupaya mengubah arah pengembangan kepari-wisataannya dari mass tourism ke arah quality tourism, karena diyakini bisa lebih berman-faat tidak saja bagi kehidupan ekonomi negara dan bangsa, namun juga bermanfaat dalam hal kemajuan masyarakat se-cara utuh dan sinambungan dan berkelanjutan.

“Persiapan menuju perda-gangan bebas akan menjadi tugas ekstra bagi pemerintah di daerah untuk membendung dampak negatif yang ditimbul-kan, sehingga dapat mempertah-ankan segmentasi pasar secara berkelanjutan,” tegasnya.

l Parwata

Merebut Peluang Pariwisata ASEAN

MBP/dok

Page 40: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201440

PEMENANG KUIS - UseeTV menggelar acara nonton bareng final Piala Dunia 2014 yang meng-hadirkan big match antara Jerman dan Argentina di Hard Rock Café, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari puncak program USee-Brazil yang juga mengumumkan pemenang utama dan hiburan Quiz USeeBrazil. Hadiah utama berupa I unit mobil diserahkan secara sim-bolis kepada pemenang pada saat yang sama. Turut hadir dalam acara nonton bareng ini Direktur Innova-tion & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo, Direktur Consumer Service Telkom Sukardi Silalahi, para sponsor, tamu undangan dan para pemenang kuis.

Bali Post/kmb23

BERKUNJUNG - Manajemen Harris Riverview Kuta melakukan kunjungan ke Kantor Bali Travel News (BTN), Jumat (11/7).

BRAND SHOP - PT

LG Electronics Indone-

sia kembali menambah

jaringan LG Brand Shop

di Kota Denpasar, Jumat

(11/7) bertempat di Jalan

Imam Bonjol No. 3S4.

Denpasar. LG Brand Shop

ini merupakan outlet kedua

yang dibuka oleh vendor

asal Korea Selatan dengan

menampilkan produk pre-

miumnya.

MBP/Ist

PRODUK BARU - Artis Lola Amaria (kanan), bersama Nicholas Saputra (tengah) dan Julie Estelle menunjukkan produk Sam-

sung Galaxy Tab S saat peluncuran di Jakarta, Rabu (16/7).

MBP/Ist

MBP/Ist

Page 41: Majalah bali post edisi 48

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial peru-sahaan (CSR), peluncuran produk, dan pro-mosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua

minggu sebelum penerbitan.

28 Juli - 3 Agustus 2014 41

MBP/Wawan/Edi

NONTON BARENG - Perhelatan Piala Dunia yang berlang-sung 4 tahun sekali disambut antusias para penggemar bola.

Kelompok Media Bali Post menggelar acara nonton bareng di 3 lokasi, yakni di Bali Cafe Warung Tenda Tuban, Bali Pizza

Shankara Resto Sanur, dan Bali Coffee Warung 63 Denpasar. Tampak antusiasme penonton semakin tinggi saat menonton

partai final Piala Dunia 2014, Jerman vs Argentina, yang berhasil membawa Jerman sebagai juara Piala Dunia.

Page 42: Majalah bali post edisi 48

W I S A T A

Wisatawan yang sedang menikmati permainan ATV di Badung Adventure Bali.

Page 43: Majalah bali post edisi 48

www.bali-travelnews.com

Anda punya nyali, cobalah per-mainan ATV yang menantang ini. Di bawah bendera Badung Adventure Bali, Anda akan

bisa merasakan rute menarik yang men-gundang rasa senang, bangga sekaligus ngeri. Lokasi ada di kawasan Badung Tengah, tepatnya di Desa Sedang, Keca-matan Abiansemal atau sekitar 15 menit dari Kota Denpasar dan sekitar 35 menit dari Kuta.

Lewat motor gede itu, Anda bisa men-jelajahi alam pedesaan yang penuh liku, terjal namun mengasyikan. Melewati race teras (sawah bersusun) yang penuh lumpur, serta melintas pada sungai yang panjang dengan air sangat deras. Teknik dan kecerdasan pengendara, sangat diperlukan terlebih melintas di sungai melawan arus.

Jungle yang ada benar-benar hutan dan pura, tempat beribadat masyarakat di sana. Dan yang pasti, dalam menye-lesaikan rute dibutuhkan kerja keras. Namun menyenangkan, sebab panorama alam begitu indah dan asri. Aktivitas masyarakat pedesaan menjadi teman dalam perjalanan menyelesaika rute. Hampir semua masyarakat yang ditemui ramah dan baik. Jika ada petani yang se-dang memanjat pohon kelapa, Anda bisa meminta kelapa muda.

Badung Adventure Bali memiliki ATV sebanyak 20 kendaraan. Dalam permai-anan ATV itu sudah dilengkapi dengan helm, sepatu boat, peralatan, ansuransi, makan siang dan suvenir.

Dalam permainannya dibagi menjadi tiga, sesuai dengan kemampuan. Pertama ada ATV Race. “Ini sangat bagus untuk

para pemula dan anak-anak,” kata Busi-ness Development Manager Joe Michael Abas. Kedua ATV Middle Track, dan ketiga ATV Full Track.

Setiap peserta ditemani seorang guide, post guard. Peserta yang berminat juga siap diantar jemput dari tempat hotelnya menginap. Para peserta juga mendapat makan dan suvenir khas. “Kami juga memiliki restoran yang menyajikan minu-man dan makanan yang disiapkan bagi peserta setelah berpetualang,” ucap owner I Gst. Agung Oka Ardana seraya Badung Adventure Bali ini mulai beroperasi sejak Januari 2012 lalu.

l Budarsana

ATV, Menantang tapi Menyenangkan

Page 44: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201444

T R A D I S I

Upacara ngaben di Desa Sampalan, Kecamatan Dawan, Klungkung sedikit unik. Ketika seorang tokoh masyarakat atau warga

dengan status sosial lebih tinggi mening-gal, mereka akan di-aben melalui tradisi ngaben anyar. Seperti apakah pelaksanaan tradisi itu?

Desa Sampalan terdiri atas 16 banjar. Tradisi ngaben anyar ini masih dilestarikan warga setempat. Jika biasanya ngaben lazimnya jenazahnya langsung dibakar, na-mun pada ngaben anyar jenazahnya justru digarap lebih dulu. Bendesa Adat Sampalan Ketut Sujana mengatakan, di Desa Sampalan ada tiga proses upacara ngaben, antara lain ngaben massal, ngaben anyar dan ngaben niri atau sendiri. Ngaben massal dan ngaben niri prosesinya hampir sama dengan pelak-sanaan ngaben di Bali pada umumnya. Se-mentara ngaben anyar banyak menyajikan perbedaan, yang mungkin hanya ada di Desa Sampalan.

Proses pengabenannya tidak boleh di-lakukan sembarangan orang. Sujana mene-gaskan, hanya orang-orang tertentu saja yang

bisa melaksanakannya. Seperti orang yang ekonominya mampu dan seorang memiliki status sosial lebih tinggi dari warga lainnya. Namun, pelaksanaannya sendiri apakah akan melaksanakan ngaben anyar atau ngaben lainnya tergantung dari warga yang bersang-kutan. Sebab, biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. “Kami kembalikan pada pihak kelu-arga, apakah akan ngaben anyar atau jenis pengabenan lainnya,” katanya. Kalau pihak keluarganya memilih upacara ngaben anyar, maka proses selanjutnya akan diambil alih oleh warga setempat selama lima hari sejak orang tersebut dinyatakan meninggal.

“Proses pengabenan jenazah juga meng-gunakan sistem patus yang artinya semua warga turun melakukan proses upacara peng-abenan,” jelasnya. Ada prosesi khusus yang membedakan ngaben anyar, dengan ngaben massal atau ngaben niri. Perbedaan itu terletak pada proses penggarapannya sebe-lum jenazah dimasukan ke dalam wadah. Sebelum prosesi ngaben, jenazah melewati prosesi pembersihan sebagaimana upacara ngaben biasanya. Kemudian jenazahnya diikat terlebih dahulu dengan rangkaian

bambu, yang sudah disiapkan sebelumnya oleh warga. Jenazah itu kemudian digulung di dalam rangkaian potongan bambu terse-but. Prosesi penggarapan jenazah kemudian diserahkan kepada warga.

Perbedaan ngaben anyar terletak saat prosesi ini. Usai diserahkan, warga men-garak jenazah itu di depan rumah duka dan mengelilingi batas wilayah banjar. Prosesi ini berlangsung menegangkan. Apalagi, ke-tika jenazahnya mulai dimasukkan wadah pengabenan. Saat itu, terjadi aksi saling tarik antarwarga. “Saat itu namanya prosesi ngarap. Sehingga, ngaben anyar juga sering disebut ngaben ngarap,” kata Sujana.

Di satu sisi ada warga yang menarik agar jenazah yang digarap cepat dimasukkan ke dalam wadah. Namun di sisi lain, ada yang menahannya agar jenazah tidak langsung dimasukkan ke dalam wadah. Warga juga sering menyebut proses itu sebagai konsep rwa bhineda, guna menghormati perbedaan di antara warga. Proses garap jenazah juga diyakini dapat membawa berkah.

l Bagiarta

”Ngaben Anyar” di Desa Sampalan

Page 45: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 45

PROSESI ngaben anyar be-lakangan mulai semakin jarang dilaksanakan warga setempat. Hal itu, karena terkendala biaya pelaksanaannya. Sekali proses ngaben anyar, bisa menghabiskan Rp 100 juta. Sebab, biaya banten-nya saja bisa menghabiskan Rp 50 juta. Oleh karena itu, warga saat ini lebih banyak menerapkan upacara ngaben massal, karena lebih sedikit mengeluarkan biaya. Sehingga, saat ini upacara ngaben anyar ini kembali tergantung dari permintaan warga dan kemampuan warga.

Sujana menegaskan, ngaben anyar ini, tidak dapat dilakukan untuk para pemangku desa. Mer-

eka dinilai harus lebih diberlakukan istimewa, karena dinilai sebagai jan banggul atau orang suci di desa. Selain dari sisi proses garap jenazah, keunikan ngaben anyar ini juga terlihat pada kondisi rumah duka. Dalam persiapan pelaksan-aan pengabenan, warga setempat menghias depan rumah duka den-gan berbagai ranting pepohonan. Selain itu, warga juga menebarkan darah segar anak babi di depan pintu masuk rumah, sebagai simbol pelaksanaan proses ngaben anyar ini. Semua itu, agar pelaksanaan ngaben anyar berlangsung lancar dan nampak semakin magis.

l Bagiarta

Jarang Dilaksanakan

Pelaksanaan tradisi ngaben anyar di Desa Sampalan. Terjadi aksi saling tarik antarwarga terhadap jenazah yang akan diaben.

MBP/bagiarta

Page 46: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 201446

T R A D I S I p R o p e R T I

Masyarakat Ekonmi ASEAN (MEA) akan diberlakukan pada tahun 2015 men-datang. Dengan diber-

lakukannya MEA beberapa bulan ke depan itu, segala bentuk perdagangan di kawasan ini bakalan terbuka lebar. Termasuk, di sektor properti. Meng-ingat, Indonesia telah menjadi pasar yang menarik bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Antara lain, karena pertumbuhan ekonomi yang nisbi stabil yang ditunjang dengan peningkatan kelas menengah. Karenanya, properti Indonesia pun mau tidak mau harus siap bersaing dengan negara-negara ASEAN.

Menurut Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy, sektor properti Indonesia harus siap bersa-ing ketika diberlakukan Masyarakat

Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Namun pertanyaannya, sejauh mana kesiapan kita. “Indonesia harus siap bersaing termasuk di sektor properti,” kata Eddy Hussy dalam sebuah seminar di Jakarta, belum lama ini.

Kekuatan sektor properti dalam neg-eri juga akan diuji dengan masuknya pe-saing dari negara tetangga. Karenanya, pengembang dan investor penting mengetahui lebih jauh, bagaimana cara dan terobosan teknis mendapatkan dana murah. Pengembang bisa memanfaat-kan pendanaan lewat pasar modal dan Real Estate Investment Trusts (RE-ITs). Sayangnya, saat ini masih belum banyak pengembang nasional yang memanfaatkan alternatif pendanaan di pasar modal dan REITs.

Mayoritas pengembang, hanya men-genal pembiayaan dari perbankan.

Padahal, pendanaan alternatif lewat pasar modal dan REITs sangat strategis mengembangkan industri properti na-sional. “Daya saing pengembang lokal mesti ditingkatkan, khususnya dari seni permodalan,” tegasnya.

Bagaimana halnya dengan Bali? Pengembang di Bali pun harus bersiap-siap menghadapi MEA sebentar lagi. Mengingat, properti di Bali saat ini bukan sebatas masalah kepemilikan rumah, namun sudah menjadi alternatif investasi. Tak pelak properti di Bali juga telah menjadi ajang spekulasi. Hanya saja, pengembang di Bali masih sangat langka memanfaatkan dana lewat pasar modal maupun REITs. Pengembang di Bali masih memanfaatkan dana secara konvensional, yakni perbankan.

l Sugiarta/dari berbagai sumber

Harus Siap Bersaing Hadapi MEAMBP/dok

Page 47: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 47

NASIB itu tidak bisa dicari dan dihin-dari. Tak sedikit orang kurang mampu, karena keuletannya dan didukung faktor nasib, berubah jadi pengusaha sukses. Seperti dialami pengusaha properti I Gede Suardita, S.E. asal Tabanan ini. Gagal meraih cita-cita melanjutkan sekolah ke STAN karena tidak disetujui orangtua, terpaksa kuliah di Unud.

“Di Unud pun saya memilih kuliah di ekstensi. Karena kuliahnya sore, saya nyambi kerja di salah satu developer sebagai cleaning service. Saat itulah saya diam-diam belajar bisnis properti,” kata Direktur PT Bumi Cem-paka Asri (BCA) beralamat di Jalan Tukad Yeh Empas Blok 32/3, Perum Sanggulan Indah, Tabanan.

Saat itulah, dia tahu bahwa bisnis prop-erti itu banyak tantangan dan membuatnya semakin kepincut. Setelah bekerja tiga tahun di sana, ternyata perusahaan tersebut kolaps. Melihat peluang tersebut, sarjana akuntansi ini ingin membantu dengan cara join dengan bosnya tersebut. “Karena bos saya itu tidak mampu lagi, akhirnya saya ambil alih seki-tar tahun 2006. Saat itu usia saya sekitar 25 tahun,” ujar ayah tiga anak ini.

Berkat kerja keras, ketulusan, dan konsep mayadnya, Suardita yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Pembiayaan dan Per-pajakan DPD REI Bali, membuat perusa-haannya berkembang pesat. Bahkan karena dipercaya masyarakat, kejayaan mulai dira-sakan sejak 2008 ketika perumahan produk PT BCA diresmikan Menteri Perumahan Rakyat kala itu. Meski masih junior, karier pengusaha muda properti ini terus melejit. Hingga tahun ini, 2.000 unit rumah ditun-taskan. Tak hanya di Tabanan, perusahaan

di bawah kendali Suardita yang merupakan anak semata wayang ini, ekspansi ke Bule-leng, Jawa Tengah, dan Kupang. “Memang fokus saya di Tabanan. Saya lahir dan dibe-sarkan di Tabanan, jadi kewajiban saya ikut membangun tanah kelahiran saya,” ujar pria ramah dan senang tantangan ini.

Saat ini, PT BCA sedang menggarap 1.000 unit rumah. Bisnisnya bisa jalan mulus hingga sekarang karena Suardita memilih segmen konsumen menengah ke bawah. Sementara lagi trend pengembang menggarap segmen menengah ke atas. “Pe-luangnya terbuka lebar. Membuat customer puas jadi target kami. Slogan saya yaitu murah tapi tidak murahan dan konsep jualan sambil mayadnya. Selain itu, saya berusaha membantu masyarakat berpenghasilan me-nengah ke bawah bisa punya rumah,” ujar Ketua REI Bali Rider (RBR) ini.

Menurut pengusaha sukses bertubuh mungil ini, pihaknya khusus membangun satu tipe rumah yakni tipe 26/70. Tujuannya

untuk memudahkan konsumen. Di samping itu, selalu menggarap perumahan kawasan yang luasnya minimal 3 hektar sehingga keinginan konsumen terakomodir misalnya jalan 6 meter diaspal, fasum dan fasos.

“Syukurnya belum ada keluhan dari konsumen. Bahkan mereka ikut mempro-mosikan kepada saudara, keluarga, dan masyarakat. Ini yang kami jaga sejak 2006. Saya juga melayani konsumen kolektif seperti karyawan Pertokoan Sudirman dan Sosro. Angsurannya rata-rata Rp 2 juta. Hanya di tempat saya bisa dapat segitu,” tandas pria beralamat di Jalan Tukad Pan-curan Blok 10, Perum Bukit Sanggulan Indah, Tabanan ini.

Proyek yang sedang digarap pengem-bang di bawah bendera PT BCA ini di antaranya BCA Land Residence Tabanan di Desa Delod Peken (60 unit), BCA Land Kediri di Desa Abiantuwung (120 unit), BCA Land Senapahan di Desa Banjar Anyar (128 unit), dan Ruko BCA Center I, II, III di Desa Banjar Anyar dan Banjar Delod Peken, Tabanan (12 unit). Perusahaan properti ini punya pengalaman menggarap proyek Griya Multi Jadi di Banjar Jadi (1.200 unit), Multi Banyuning Residence di Singaraja (360 unit), Green Hill Residence di Jawa Tengah (420 unit), BCA Land Bongan di Desa Bongan (135 unit), dan BCA Land Residence Gubug di Desa Gubug, Tabanan (8 uniy). “Konsep Tri Hita Karana tetap saya laksanakan. Saya selalu menjaga hubungan dengan Tuhan, masyarakat, dan lingkungan,” ujar penghobi motor Harley Davidson ini. (adv/Ngurah Kerta Negara)

“Cleaning Service” Jadi Pebisnis Properti Sukses

Page 48: Majalah bali post edisi 48

G A Y A H I D U P

28 Juli - 3 Agustus 201448

Mungkin kita pernah mera-sakan sesuatu yang mem-buat kita merasa gatal-gatal tanpa sebab, kem-

erahan pada kulit dan keanehan lain pada kulit. Itulah alergi yang kadang dialami oleh sebagian orang. Alergi adalah respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh.

Orang-orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu zat biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Alergi debu atau makanan adalah jenis alergi yang paling banyak diderita. Tetapi ternyata ada sebagian orang yang mengalami berbagai gejala alergi pada musim dingin. Gejala apa sajakah itu?

Berikut adalah gejala alergi pada musim dingin:

1. Mengalami BengkakGejala alergi ini adalah pembengka-

kan jaringan dalam tubuh yang disebut juga dengan Cold-induced Angiodema. Kondisi ini sama dengan urticaria. Kon-disi ini lebih berbahaya karena juga di-sertai dengan penurunan tekanan darah. Gejala ini juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius.

2. Sindrom RaynaudsPada beberapa orang, paparan udara

dingin pada tangan dan kaki bisa me-nyebabkan kontraksi pembuluh darah yang berat. Kondisi itu akan menyebab-kan penurunan kadar oksigen pada area yang mengalami kontraksi sehingga kulit menjadi putih dan sakit. Ketika kulit dihangatkan, area yang terkena menjadi berwarna seperti pelangi, merah diikuti dengan biru. Jangan abaikan sindrom ini karena bisa menjadi tanda adanya gang-guan sistem imun atau penyakit lupus.

3. Hidung BerairMeski secara teknis ini bukanlah aler-

gi, tetapi vasomotor rhinitis atau hidung

berair mirip dengan gejala alergi. Gejala kondisi ini antara lain hidung terus be-rair, bersin, atau hidung tersumbat.

4. AsmaMenghirup udara dingin juga bisa

menyebabkan serangan asma muncul, yakni sesak napas dan pengerutan sa-luran napas. Udara dingin yang kering merupakan pemicu yang paling sering. Untuk memastikan mulut dan hidung tetap hangat, hiruplah udara yang han-gat dengan cara menutup mulut dan hidung. Bawalah selalu inhaler saat berada di daerah dingin.

5. Urticaria Udara dingin bisa memicu reaksi

urticaria atau bercak-bercak kemera-han pada kulit, umumnya disertai rasa gatal. Bercak tersebut bisa muncul mendadak dan bersifat kambuhan jika terpapar udara atau air dingin.

Untuk mencegahnya, tutupi seluruh bagian tubuh saat akan berada di luar ruan-gan atau konsumsi obat antihistamin selama Anda berada di daerah yang sangat dingin

Agar alergi dingin pada kulit yang gatal tidak bertambah parah, sebaiknya hindari kontak langsung dengan air dingin atau udara malam yang cukup dingin. Biasakan mandi hanya dengan menggunakan air hangat sampai kondisi gatal mulai mereda. Jika ingin keluar malam, jangan lupa untuk menutup tubuh dengan pakaian tebal yang dapat menghangatkan badan. Dengan membiasakan melindungi tubuh dari udara dingin, maka diharapkan alergi yang terjadi pada kulit tidak bertambah parah.

Jika dirasa memerlukan obat-obatan, maka konsumsilah obat dari golongan steroid atau anti histamin. Bisa juga menaburkan bedak dingin pada permukaan kulit yang terkena alergi, secara perlahan, alergi pada kulit akan semakin membaik.

l Pusdat BP

Waspadai Gejala Alergi Musim Dingin

Page 49: Majalah bali post edisi 48

28 Juli - 3 Agustus 2014 49

H I B U R A N

DEDDY Mizwar kini banyak dibi-carakan. Wagub Jabar ini kini juga aktif main sinetron dan jadi bintang iklan. Ia mengaku menggunakan waktu luangnya. Kegiatan keartisan yang dilakoninya tidak mendapat teguran dari Menteri Da-lam Negeri (Mendagri) ataupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemeran Bang Jack di sinetron “Para Pencari Tuhan” ini mengatakan sebagai Wagub Jabar, ia selalu mengikuti jad-wal kegiatan yang sudah disusun pro-tokoler. “Saya mempunyai tugas besar sebagai Wakil Gubernur Jabar dan selalu mengikuti agenda yang sudah disusun,” katanya.

Namun, lanjutnya, ia menggunakan waktu luangnya untuk syuting seusai

seluruh agenda resminya dilaksanakan. “Jika pejabat lain main golf di waktu senggangnya, saya mempergunakannya untuk syuting bila memiliki waktu mis-alnya tiga jam,” ujarnya.

Sebagai contoh, lanjutnya, seusai mengikuti acara di Jakarta dan tidak lagi ada agenda apapun, ia menyempatkan diri ke Bekasi untuk syuting. Ia menyatakan dirinya sebagai wagub paling produktif yang mampu menginspirasi tidak hanya masyarakat Jabar namun juga masyarakat Indonesia lewat tayangan inspiratif khususnya di bulan Ramadan.

“Ini lebih bagus daripada sebuah kunjungan atau acara protokoler karena itu bisa diwakili siapa saja tapi Bang Jack tidak bisa digantikan dan manfaat-

nya bisa dirasakan puluhan juta orang,” ujarnya.

Deddy mengakui jika dirinya tidak banyak tampil dalam sinetron ini seperti tayangan-tayangan episode sebelumnya sehingga apa yang dipermasalahkan oleh segelintir orang terkait kiprahnya ini lebih berbau politis.

Terkait dengan laporan honor sebagai artis, Deddy menjelaskan telah melaku-kan pelaporan keuangannya secara trans-paran pada April lalu. “Sangat jelas ada pembayaran pajak dan penghasilannya berapa dan pastinya KPK lebih tahu hal ini,” tegasnya.

l Pusdat BP

’’Bang Jack’’ Membela Diri

Page 50: Majalah bali post edisi 48

Kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kedi-ri, Kabupaten Tabanan, sekitar 15

Km dari Kota Denpasar. Kawasan wisata itu memang menjadi tujuan wisata favorit belakangan ini. Selain memiliki panorama eksotik, objek wisata yang merupakan perpaduan dari alam dan budaya itu juga terkenal dengan auranya yang positif.

Meski demikian, tak sembarang tempat bisa dikunjungi di kawasan wisata tersebut. Ada tempat-tempat suci dan sakral yang tidak bisa dijamah oleh sembarang orang atau hanya bisa dilewati oleh orang-orang khusus. Karena itu, untuk lebih amannya perhatikanlah petunjuk yang ada. Atau bertanya langsung kepada petugas sebelum memilih tempat yang baik untuk bersantai.

Sebut saja di kawasan sakral Titi Mamah yang terletak di sebelah barat Tanah Lot, tepatnya di depan Pura Luhur Pakendungan menuju areal pantai (kini Surya Mandala). Titi Mamah adalah sebuah jembatan kecil terbuat dari dua batu besar. Tempat ini tidak boleh dilewati oleh wanita yang sedang hamil. Terlebih mereka yang sedang hamil muda. Jika hal itu dilanggar, wanita hamil tersebut bisa keguguran.

Di kawasan Titi Mamah itu memang

tergolong sakral dan angker. Di bagian timur terdapat Pura Titi Mamah yang terbuat dari batu hitam. Sementara di sebelah barat Titi Mamah itu tumbuh pohon waru yang tidak terlalu besar, yang di batangnya terdapat batu kecil yang dipercaya masyarakat Hindu sebagai tempat menghaturkan sesajen pada penghuni titi tersebut.

Salah satu tukang sapu bernama Ni Wayan Nomer mengatakan, areal Titi Ma-mah itu memang dipercaya angker sejak dulu. Wanita yang sedang hamil tidak be-rani melintas di jembatan batu itu. “Dulu, ketika kami masih anak-anak, kami selalu menghaturkan apa yang kami dapatkan di pantai,” katanya.

Memang, sebelum Tanah Lot menjadi objek wisata, masyarakat setempat biasa mencari berbagai tumbuhan seperti terong, ikan, dan buah-buahan lainnya di tempat ini. “Nah, apa yang kami dapatkan itulah yang kami haturkan, sehingga kami selalu mendapat lindung-Nya,” papar wanita sepa-ruh baya ini.

Hal senada dikatakan Pemucuk Pengem-pon Pura Luhur Pakendungan I Gusti Arya-di. Perintis DTW Tanah Lot itu menegaskan, Titi Mamah adalah tempat sakral yang masih merupakan pesanakan dari Pura Luhur Pakendungan yang dibangun pada 2006.

Dulunya merupakan jembatan kecil terbuat dari batu. “Selain dipavingnisasi, sekarang juga telah dibuatkan pelinggih terbuat dari batu,” katanya.

Pura tersebut baru dibangun setelah adanya gejala alam. Ketika itu, tanaman padi yang ada di seluruh Kabupaten Tabanan diserang bikul rusuh (tikus ngamuk). Sudah melakukan beberapa cara baik secara sekala (alam nyata) dan niskala (alam tak nyata), namun tetap saja dirusak.

“Pada suatu hari ada anak kecil yang masih duduk dikelas II SD mengalami kerauhan (trance). Anak itu menyuruh dibuatkan pelinggih (pura) sebagai tempat panyimpenan merana jero ketut (tempat tinggal tikus secara niskala),” papar pemilik Hotel Dewi Sinta ini.

Karenanya, setiap piodalan di Pura Luhur Pakendungan yang jatuh setiap Tumpek Kuningan juga melakukan upacara di Pura Titi Mamah. Pura Pakendungan di-sungsung oleh 222 subak carik (sawah basah) dan 220 subak abian (tegalan) di Tabanan.

l Budarsana

B U D A Y A

50 28 Juli - 3 Agustus 2014

Titi Mamah, Wanita Hamil Tak Boleh Melewatinya

www.bali-travelnews.com

Page 51: Majalah bali post edisi 48
Page 52: Majalah bali post edisi 48

Bali Target TerorisX-ray Malah ’’Disimpan’’

48 | 28 Juli - 3 Agustus 2014

RP 20.000