Majalah Bali Post Edisi 135

52
RP 20.000 Krisis Air Ancam Bali 135 | 25 April - 1 Mei 2016

description

Headline : Krisis Air Ancam Bali

Transcript of Majalah Bali Post Edisi 135

RP 20.000

Krisis Air Ancam Bali

135 |25 April - 1 Mei 2016

25 April 1 Mei 2016 3

D A F T A R I S I

KIPRAH REMAJA Penggiat Pers Sekolah

Eksis di Tengah Himpitan Jadwal Belajar Ketat 18MANCANEGARA

Heboh Panama Papers 20DAERAH

Soal Belanja Hibah Dewan Apresiasi Kebijakan Mendagri 22

LENSA Kerajinan 26

PENDIDIKAN Pengawas Lalai,

Kecurangnan UN Tinggi 27OLAHRAGA

Ganti Pelatih 28IPTEK

Budi Daya Ikan Hias Banggai 33LINGKUNGAN

Keputusan ”Sabha Pandita” Harus Diperjuangkan, Jangan Sekadar Catatan 36PARIWISATA

Tingkatkan PAD Pemerintah-Rakyat Bersaing Bangun Hotel 38HIBURAN

Dian Sastro Beberkan Rahasia Tetap Cantik 42TRADISI

“Ngembang” Jelang Piodalan di Pura Samuan Tiga Media Pembelajaran bagi Anak-anak 48PROPERTI

Program Sejuta Rumah untuk MBR Terkendala Harga Tanah yang Mahal 50

OPINIKorupsi dan Kerusakan Alam 6

BALI SEPEKANDua Rumah di Puri Satria Terbakar 7

LAPORAN UTAMA Krisis Air Ancam Bali 8 PDAM Tak Berebut Air dengan Petani 9 Air Krisis, Warga Mendesis 10 Lewat BUMDes, Dawan Kaler

Kelola Perusahaan Air Minum Udaka 11POLITIK

Mengawal Dua Isu Strategis 16Mandat kepada ’’Sabha Walaka’’ 17

4

25 April - 1 Mei 20164

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur PelaksanaSugiartha

RedaksiDira Arsana, Mawa, Sueca, Daniel Fajry,

Yudi Winanto, Budi Wiriyanto, Diah Dewi, Subrata, Sumatika,

Asmara Putra, Dedy Sumartana.

Anggota Redaksi DenpasarGiriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu

Paranggi, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah

Kertanegara, Komang Suryawan, Agung Dharmada, .

Bangli: Ida Ayu Swasrina, Sosiawan.Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta,

Gianyar: Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa

Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Mohon Perbaikan LPJSaya salah satu pengguna jalan yang sering melintas jalan Latu Mambal-

Abiansemal Badung yang juga sekaligus Bupati Badung sering lewat jurusan jalan ini. Saya merasa kurang aman bila melintas pada malam hari. Terutama mulai dari pertigaan jalan jurusan Taman Ayun-Latu_Abiansemal, jurusan ini sangat padat sekali, sering kejadian kecelakaan lalu lintas. Kondisi jalan yang gelap juga mendorong kemungkinan curanmor. Saya juga salah satu yang mengalami kerugian selaku pelanggan listrik (PLN) yang setiap pembe-lian voucher pembelian pulsa listrik selalu dipotong biaya pernerangan jalan (LPJ). Mohon dengan hormat petugas atau instansi yang berwenang segera memperbaiki agar lampu penerangan jalan jurusan ini segera berfungsi (nyala). Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih banyak sebelumnya.

AA Karma KrisnadiBadung, Bali

5

25 April - 1 Mei 2016 5

BISNIS regulasi kini menjadi perbin-cangan publik. Penegasan KPK bahwa korupsi melibatkan korporasi, meng-indikasikan ada banyak pembuatan regulasi di negeri ini didanai pihak ketiga. Tak hanya regulasi, sering kali analisis dampak lingkungan (Amdal) juga dikendalikan pemilik modal. Dalam konteks ini, ilmuwan dan akademisi ser-ing mengabaikan keahlian akademisnya hanya untuk mengejar keuntungan atau

Menyikapi makin terbukanya pen-garuh kapitalis dan pemilik modal dalam mengendalikan birokrat dan legislatif dalam pembuatan regulasi, Pusat Data Bali Post melakukan jajak pendapat di seluruh Bali. Pada jajak pendapat ini ter-ungkap bahwa persepsi publik terhadap praktik suap dalam pembuatan Perda juga ternyata sangat kuat.

Tercatat 85,07 persen responden meya-kini telah terjadi permainan kepentingan dalam pembuatan aturan. Sering kali perubahan-perubahan atau revisi dilaku-kan hanya untuk mengadopsi kepentingan pemilik modal. Birokrat dan legislatif juga diyakini melakukan kompromi untuk

mendesain aturan yang memungkinkan terjadinya pergeseran peruntukan lahan. Tak hanya regulasi, izin-izin juga diper-dagangkan.

Selebihnya, 12,53 persen responden mengaku tak yakin sepenuhnya bahwa semua produk hukum yang berkaitan dengan investasi yang disusupi suap. Dari sejumlah pasal yang ada dalam Perda ataupun Perundang-undangan masih banyak yang memberikan pengayoman terhadap wilayah maupun tata ruang. Namun, potensi terjadinya praktik suap tetap terbuka ketika diimplementasikan. Responden meyakini banyak pelanggaran diabaikan karena adanya kolusi.

Sedangkan 2,40 persen responden mengaku tak ingin berkomentar soal bis-nis dalam pembuatan regulasi. Responden mengatakan sepanjang tak ada pembena-han etika dan revolusi mental pengelola negara, suap, korupsi dan kolusi akan tetap terjadi. Selain itu, kata responden saat ini masih banyak pejabat yang lebih senang membela kepentingan pemodal ketimbang memperhatikan perlawaanan rakyat. Untuk mengatasi terjadinya kolusi dan korupsi ini, rakyat seharusnya

berani melakukan seleksi mandiri dalam memilih pemimpin. Parpol juga diminta jangan dijadikan perusahaan sehingga tak semua kegiatan muaranya uang.

Dira Arsana

Mengurai ’’Bisnis’’ Regulasi

grafis:asd/BP

6

O P I N I

25 April - 1 Mei 20166

OlehI Made Agus Mahendra Iswara, S.H.,M.H.

Korupsi dan Kerusakan AlamKorupsi sudah pada tahap kronis

dan kritis. Korupsi di Indonesia tidak lagi menjadi monopoli oleh satu sektor saja namun sudah

tersebar pada semua lini kehidupan. Korupsi sekarang dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja dan pada setiap kegiatan atau proyek yang ada. Terhadap setiap kes-empatan atau celah yang ada dimanfaatkan untuk memuaskan nasfu hewaninya untuk memperkaya dan memuaskan dirinya.

Korupsi selain merupakan extra ordi-nary crime dalam perkembangannya juga menjelma menjadi perfect crime, dikatakan demikian dikarenakan korupsi tidak lagi di-lakukan oleh kaum eksekutif (pelaksana pe-merintah seperti menteri, gubernur, bupati), tapi juga sudah merambah kepada lembaga legislatif . Bahkan lembaga ini menjadi pihak terbanyak yang menjadi pesakitan dalam peradilan tipikor. Selain itu ada judikatif (hakim, jaksa dan polisi banyak juga yang su-dah mendekam di hotel prodeo dikarenakan tersandung nikmanya candu uang korupsi). Di samping dilakukan oleh organ penting negara (trias politica) korupsi juga terjadi pada setiap sendi kehidupan masyarakat, dari korupsi bahan-bahan primer seperti beras (bulog gate) hingga korupsi yang terkini pal-ing hangat diperbincangkan adalah korupsi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Korupsi dan Kerusakan AlamSalah satu sektor yang sering dihinggapi

virus korupsi adalah sektor pengelolaan sumber daya alam. Indonesia sebagai zam-rud khatulistiwa yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tercatat Indonesia merupakan pemilik hutan terbesar dan ter-luas didunia setelah brazil, dan memiliki luas panjang pantai nomor 2 didunia. Hal ini me-nandakan bahwa Indonesia telah dianugrahi modal untuk menjadi negara yang maju dan sukses serta kaya. Namun realitanya Indone-sia masih terpuruk dalam kondisi ekonomi yang masih labil, sehingga menimbulkan suatu keheranan mengapa Indonesia yang konon kaya akan sumber daya alam masih sebatas menjadi negara berkembang yang masih banyak hutangnya? salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia terpuruk akan kondisi ekonomi kurang baik adalah faktor korupsi yang ada dimana-mana.

Salah satu korupsi yang menjebolkan Indonesia pada keterpurukan adalah koru-

psi dalam pengelolaan sumber daya alam. Bahwa dari jaman orde lama, hingga seka-rang sering kita baca dan dengar banyak pejabat dari kelas bawah hingga tinggi yang menyalahgunakan kewenangannya untuk turut serta (secara bersama-sama) merugian negara dalam pengelolaan sumberdaya alam. Dahulu kita kenal ada raja illegal loging (pen-jarahan hutan) yang dilakukan kroni salah satu presiden, kita dengar juga ada penang-kapan terhadap guru besar yang merupakan pajabat yang mengelola permigasana, dan terkini yang paling hangat adalah tertangkap tangannya salah satu legislatif (DPRD) di Ibu Kota Jakarta yang kedapatan diberikan suap

-lam proses legislasi pengaturan/pengelolaan daerah reklamasi di Jakarta.

Hal ini menunjukan korupsi berada pada zona nyaman dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang kita miliki. Korupsi pada pengelolaan sumber daya alam cenderung terus berlanjut dikarenakan sistem (aturan) kita yang masih memiliki celah untuk ko-rupsi disamping juga adanya aparat selaku pihak pengelola yang belum memiliki integ-ritas dalam hal menjalankan tugasnya.

Pemangku jabatan dalam hal pengelolaan sumber daya alam sebetulnya memiliki dua tujuan penting, disatu sisi mengelola sumber daya yang ada guna menciptakan keadilan sosial dan kemakmuran bagi masyarakat serta disisi lain menjaga alam agar tetap lestari. Namun, yang terjadi adalah diluar dua tujuan tersebut. Pengelolaan sumber daya alam cenderung penuh tipu daya serta muslihat permufakatan jahat untuk merebut kekayaan alam Indonesia, hal ini ditandai mudahnya izin pertambangan oleh pemerin-tah daerah tanpa melihat kepentingan jangka panjang. Bukti nyata kasus permufakatan Satya Novanto yang tidak jelas ujung pen-anganannya. Disamping izin tambang, izin membuka lahan dengan merusak hutan baik dengan cara illegal loging maupun pem-bakaran banyak terjadi dibeberapa daerah di Indonesia khususnya Kalimantan dan Sumatera, mengapa hutan gampang gundul dan terbakar, dimana para perhutani yang bertugas menjaga hutan dan isinya? mung-kin jawabnya ada dua yaitu kekurangan personail maupun adanya penyuapan buat

mereka sehingga tutup mata. Memang uang menjadi suatu yang ber-

harga didalam perkembangan masyarakat yang individualism dan konsumtifisme, namun perlu diingat juga bahwa uang bukan segalanya, uang tidak akan berarti ketika alam sudah rusak dan murka, yang ada hanya “pralina” yaitu kehancuran umat manusia. Dari gambaran diatas Nampak bahwa korupsi dalam pengelolaan sumber daya alam memberikan dampak yang buruk bagi alam, bahwa korupsi baik itu dalam hal pemberian izin maupun pembiaran dalam hal perusakan alam hanya akan menjadikan alam akan sengsara dan rusak, sehingga berakibat pada penderitaan bagi anak cucu kita.

Reklamasi Bali Bagaimana dengan reklamasi Teluk

Benoa di Bali? Apakah pelaksanaannya dari perencanaan hingga aturan yang ada terdapat unsur kepentingan para pihak yang bermuatan korupsi ? Dilihat dari perenca-naan awalnya bahwa reklamasi dibentuk bertujuan positif dikatakan sebagai konser-vasi alam, namun realitanya hanya sebagian kecil persentase bagian pengembangan perlindungan alamnya lebih dutamakan area komersil, hal ini menandakan adanya penghianatan dari tujuan awal pelaksanaan reklamasi yaitu untuk konservasi alam.

Kedua, dilihat dari wilayah reklamasi, seberapa jauh reklamasi itu dibutuhkan bagi Bali, melihat wilayah reklamasi dilakukan di bali selatan yang padat huniannya menim-bulkan suatu anggapan sepertinya ada unsur kepentingan dengan adanya reklamasi, bukan kepentingan masyarakat Bali namun kepent-ingan bagi pemilik modal dari pelaksana rekl-masi. Ketiga, bahwa tiap pelaksana kegiatan pasti ada amdalnya, apakah di sini reklamasi tidak malah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan bagi daerah sekitarnya? Apabila ada, berarti kegiatan ini dipaksakan sehingga timbul pertanyaan mengapa bisa dipaksana-kan, apakah ada kepentingan yang mengarah pada korupsi? Keempat, pelaksanaan rekla-masi ditentang secara massif sebagian besar masyarakat Bali, namun realitanya pelaksan-aan tugas tetap jalan. Ada adakah ini? Perlu dijawab dan diteliti, mengapa ada pemaksaan kepentingan.

Calon Jaksa di Kejaksaan Negeri Larantuka, NTT

7

25 April - 1 Mei 2016 7

B A L I S E P E K A N

JALAN penghubung antardesa di Banjar Anyar Kaja, Desa Penyaringan, sejak Minggu (10/4) malam terputus. Penyebabnya, tebing di pinggir jalan penghubung Desa Penyaringan-Banjar Petapan Kaja, Kelurahan Tegalcang-kring, longsor akibat diguyur hujan beberapa hari sebelumnya.

Karena jalan tertutupi tanah dan batu, warga yang biasa melintasi jalur tersebut harus menempuh jalan utama. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.

Dari informasi, longsor terjadi, Min-ggu sekitar pukul 21.00 wita. Tebing setinggi 10 meter itu, tiba-tiba tergerus hingga material jatuh tepat di atas aspal.

Perbekel Penyaringan Made Dresta membenarkan longsor yang terjadi di Banjar Anyar Kaja tersebut. Pihak desa sudah berupaya berkoordinasi dengan dinas terkait serta tim penanggulangan bencana untuk membersihkan sisa longsoran.

Surya Dharma

KEBAKARAN hebat terjadi di areal Puri Agung Denpasar (Puri Satria) di Jalan Veteran Denpasar, Senin (11/4). Dua unit rumah milik Anak Agung Ngurah Erdy Erjaya (53) ludes dilalap si jago merah. Percikan api juga membakar Merajan Agung Geria Satria di Jalan Abimanyu Denpasar. Yang terbakar atap palinggih Gedong Gede dan Rong Tiga yang terbuat dari ijuk.

‘’Kurang lebih tiga blok bangunan hangus. Bangunan ini baru saja selesai direnovasi,’’ ujar Agung Erdy yang kerap disapa Turah Kholik ini. Menurut Kapolsek Denpasar Timur Kompol Gede

Redastra, kejadiannya pukul 16.30 Wita. Yang terbakar dua unit bangunan rumah yang terdiri dari 8 kamar.

‘’Saksi yang dimintai keterangan yaitu keponakan korban atas nama Anak Agung Wira Satria usia 21 tahun, sepupu korban, Anak Agung Ngurah Barry usia 33 tahun, pengontrak rumah atas nama Imam Buhari usia 45 tahun, istri pengon-trak rumah Tela Fadilah dan keponakan pengontrak rumah atas nama Yuliana usia 15 tahun,’’ ujar Redastra. Untuk memad-amkan api dikerahkan 9 unit PMK BPBD Kota Denpasar dan Badung.

Kertanegara

TIM Investasi Pemkab Buleleng mulai intens memantau aktivitas usaha galian material golongan C di daerah ini. Monitoring ini dilakukan untuk me-mastikan lokasi galian C yang dikelola oleh pihak perorangan dan perusahaan melengkapi dokumen perizinan yang diwajibkan oleh pemerintah.

Seperti yang dilakukan Selasa (12/4), tim investasi memantau usaha galian C di Kecamatan Seririt. Usaha ini disebut-sebut belum mengantongi dokumen perizinan. Isu tersebut sempat diterima oleh tim investasi pemkab. Untuk mendapatkan kejelasan informasi, tim investasi menemui pihak pengelola galian C tersebut. Hasilnya, usaha galian

C dengan material tanah uruk dan batu kali tersebut telah mendapatkan izin hingga akhir tahun ini.

Tim Investasi Pemkab Ketut Suparto didampingi Kabag Humas dan Protokol Sekkab Buleleng Made Supartawan mengatakan, pemantauan itu merupa-kan terobosan yang dilakukan pem-kab untuk mencegah munculnya usaha galian C yang tidak berizin. Selain itu, tim investasi memberikan pembinaan kepada pekerja dan pemilik usahanya untuk memerhatikan teknis penggalian agar tidak membahayakan pekerja atau menimbulkan gangguan lingkungan di sekitarnya.

Mudiarta

KOMISI III DPRD Bali menggelar sidak proyek drainase dan pembangunan trotoar di Jl. Hang Tuah, Sanur, Denpasar, Senin (11/4). Dewan mengkritisi adanya tiang listrik berdiri tegak di tengah-tengah proyek Dinas Pekerjaan Umum Bali tersebut.

“Kok bisa ada tiang listrik di tengah got? Ini solusinya harus dicarikan, mem-belokkan trotoar atau dipindah tiangnya,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba. Menurutnya, masalah seperti itu tidak akan terjadi bila tahap perencanaan proyek dilakukan dengan tepat.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI-P, Kadek Diana menambahkan, masalah perbaikan trotoar dan drainase seharusnya sudah diketahui pada saat perencanaan dan tahapan Detail Engineering Design (DED).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi, mengatakan, proyek trotoar dan drainase ini dianggarkan Rp 13 miliar dengan panjang 2,6 km. Tinggi trotoar dibuat 30 cm untuk standar keamanan bagi peng-guna jalan. Terkait adanya tiang listrik, pihaknya akan berkoordinasi dengan PLN.

Rindra

Dua Rumah di Puri Satria Terbakar

MBP/eka

Tim Investasi Monitoring Galian C

Tiang Listrik di Saluran Drainase

Tebing Longsor, Jalan Putus

8

8 25 April - 1 Mei 2016

L A P O R A N U T A M A

Nyaris tiap tahun ada kasus rebutan air di Bali. Ancaman krisis air bersih ini makin mendekat akibat penggunaannya melebihi ambang batas. Tak kecuali di Kabupaten Badung. Saat ini, penggunaan air tanah di kabupaten terkaya di Bali terutama

wilayah Badung Selatan, melampaui batas wajar. Pesatnya pertumbuhan kamar hotel di Badung Selatan menjadi pemicu borosnya penggunaan air bawah tanah.

Kamar yang tersedia di kabupaten terkaya di Bali ini dari 2009 hingga 2014 telah mencapai 61.206 kamar. Masalahnya, akomodasi yang berdiri di kawasan elite ini belum sepenuhnya memanfaatkan supply air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga harus meman-faatkan air bawah tanah (ABT). Berdasarkan data Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Badung, pemakaian air tanah di Badung mencapai 28 juta meter kubik setiap tahunnya. Padahal, batas maksimal pemakaian selama setahun 25 juta meter kubik. Itu artinya, ada 3 juta meter kubik kelebihan pemakaian air tanah.

Kepala DCK Kabupaten Badung Ni Putu Dessy Darmayanti menyata-kan, kondisi ini sangat memprihatinkan. Penggunaan air tanah berlebihan tidak hanya mengancam terjadinya krisis air. Tapi, juga menggangu keseimbangan lingkungan. Badung Selatan menjadi wilayah terbanyak pemakaian air tanah karena perkembangan pariwisata yang pesat. Peru-mahan yang memakai air tanah 20.990 perumahan, sementara akomodasi wisata seperti hotel, restoran dan sejenisnya, 847 unit.

Menurut Dessy, pemakaian air tanah 28 juta meter kubik setahun ini sudah termasuk air imbuhan. Air imbuhan adalah air tanah yang berasal dari hujan. Sebanyak 15 persen air tanah di Badung berasal dari air imbuhan atau air hujan. Ke depan, pihaknya berupaya mencari solusi pengurangan pemakaian air tanah. Yang paling memungkinkan adalah penyulingan air permukaan laut atau desalinisasi. Hanya saja, penggunaan air laut dalam jangka waktu lama juga memberikan dampak buruk. “Memang air laut tidak akan habis. Tapi, penggunaan terus menerus juga akan merusak biota laut. Ini juga yang kami pikirkan dan kaji,” sebutnya. Langkah lain yang bisa ditempuh, yakni melalui regulasi. Pajak air tanah harus tinggi, sehingga pemakaian air tanah berkurang dan bisa dialihkan memakai air PDAM.

Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung Gusti Kade Sutawa berpendapat, krisis air yang terjadi akan berdampak pada kesinambungan pariwisata. Untuk itu, ia berharap tidak ada lagi proyek mercusuar di Badung Selatan. “Kita tahu di sana sudah oversupply, akibatnya akan boros air. Sebab, hampir semuanya mengunakan air tanah. Kalau jumlah kamar terus meningkat, bukan tidak mungkin Badung Selatan akan kekeringan. Kalau itu terjadi, pariwisata akan mati,” prediksinya.

Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung I Putu Anom mengatakan, dari penelitian Pusat Penelitian Pariwisara Unud ta-hun 2000 tentang Daya Dukung (carrying capacity) Bali dan Pariwisata, dari segi jumlah kamar hotel waktu itu sudah terjadi kelebihan kamar sampai prediksi tahun 2010. “Waktu itu juga sudah terjadi kekurangan air, karena maraknya pembangunan sektor pariwisata dan pembangunan perumahan,” terang Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali ini.

Parwata

Krisis Air Ancam Bali

9

25 April - 1 Mei 2016 9

PERSOALAN air belakangan ini men-jadi polemik serius. Tak sedikit masyarakat khususnya yang bergelut di bidang pertani-an berebut pasokan air dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Akan tetapi, hal ini ditampik oleh beberapa PDAM, di antaranya PDAM Bangli dan Tabanan.

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gede Yuliawan Askara tak menampik pemanfaa-tan sumber mata air oleh pihak komersil di beberapa daerah kerap menimbulkan keluhan dan berujung protes dari kalangan petani. Guna menghindari hal tersebut, pihaknya memilih untuk memanfaatkan sumber air yang berada di lembah, jauh dari lingkungan pertanian basah (sawah). “Air yang ada kami utamakan dulu untuk pertanian, khususnya sawah. Supaya tak terjadi persoalan, sumber yang kami manfaatkan ada di lembah, jauh dari la-han pertanian. Ini benar-benar kami kaji,” ujarnya.

Guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencapai 14 ribu lebih, sejauh ini PDAM memanfaatkan 15 belas sumber mata air yang paling banyak berada di Kecamatan Bangli. Debit air pada sumber tersebut kondisinya masih sangat baik dan jauh dari pencemaran. “Air yang dimanfaatkan ini belum pernah diprotes masyarakat. Kalau debitnya, masih sangat bagus,” ujar Askara. Menjaga ketersediaan air di bawah tanah, pejabat asal Kelurahan Kawan, Bangli ini mengatakan, kegiatan penghijauan sudah rutin dilakukan setiap tahunnya.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkun-gan Hidup Bangli I Made Alit Parwata mengatakan sumber air yang tersebar di seluruh daerah Bangli mencapai 300 ti-tik dan kondisinya masih tergolong baik. “Sumber air ini kondisinya masih sangat baik, tak ada tercemar,” ucapnya.

TerintegrasiDi Kabupaten Tabanan, wacana jika

kurangnya air dikarenakan air untuk irigasi juga dipakai PDAM dan perusahaan air minum kemasan, dibantah oleh Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Ta-banan I.B. Marjaya Wirata. Menurutnya, PDAM Tabanan memiliki 31 sumber air

dan tidak semuanya dipakai untuk usaha air dalam kemasan (AMDK). ‘’Dari 31 sumber air, enam di antaranya adalah air permukaan dan sisanya adalah mata air. Untuk bahan baku air minum mineral, sumbernya harus mata air, sementara air permukaan tidak bisa dipakai,’’ ujarnya.

Berdasarkan UU, lanjut Wirata, pe-makaian air diutamakan untuk keperluan air minum, setelahnya baru untuk irigasi dan pariwisata. Sehingga, sumber air yang ada harusnya dipakai untuk kebutuhan minum masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat, baru setelahnya untuk irigasi. Wirata mengakui, pengusaha AMDK (isi ulang) juga termasuk pelang-gan PDAM. Mereka menggunakan meteran dan membayar pemakaian air berdasarkan meteran tersebut. ‘’Perusahaan air minum mineral adalah pelanggan PDAM yang termasuk pelanggan premium. Pelanggan premium ini adalah pelanggan yang mem-berikan subsidi kepada pelanggan rumah tangga,’’ tuturnya.

Meski salah satu pelanggannya adalah perusahaan air minum mineral, tidak semua sumber air bisa digunakan sebagai bahan baku air mineral. Misalnya, air di Telaga Tunjung yang merupakan air per-mukaan, hanya digunakan untuk keperluan pelanggan PDAM masyarakat umum dan irigasi petani. ‘’Penggunaannya pun belum kami gunakan sepenuhnya. Dari debit 120 liter per detik yang dijatahkan ke PDAM baru 20 liter per detik yang dipakai,’’ tutur Wirata.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan Gusti Ngurah Anom Anthara menjelaskan, penyediaan saluran irigasi di sejumlah areal persawahan di daerah lum-bung beras Bali ini merupakan program terintegrasi antara bendungan satu dengan bendungan lainnya. Artinya, meski bend-ungan Telaga Tunjung di bawah wewenang Balai Wilayah Sungai Bali Penida, namun daerah tetap mengadakan koordinasi jika ada hal-hal yang kemungkinan terjadi, salah satunya kerusakan. “Petugas dari Balai terus mengadakan pengamatan debit air di bendungan Telaga Tunjung,” ujarnya didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Ketut Sadra.

Pihaknya mengatakan, Pemda Tabanan hanya diberi wewenang untuk mengelola 194 daerah irigasi dengan total areal 16.749 hektar. “Sedangkan pengelola PU Provinsi menaungi dua daerah irigasi dengan total areal 1.134 hektar. Ini tentu berpedoman pada undang-undang yang ada, khususnya tentang status daerah irigasi dan pembagian kewenangan pen-gelolaan,” ujarnya.

Luas areal garapan di Kabupaten Tabanan yang dikelola pemerintah pusat seluas 9.468 hektar, terdiri dari Das Yeh Ho dengan 10 daerah irigasi dengan total luas areal yang dialiri seluas 5.559 hektar, Das Tukad Sungi dengan 9 daerah irigasi dengan total areal 2.594 hektar, Das Tu-kad Penet dengan 5 daerah irigasi dengan total areal 1.315 hektar are. Dua daerah irigasi pengelolaannya dilakukan oleh PU Provinsi dengan total areal 1.134 hektar. Sementara yang dikelola Pemda Tabanan, hanya 194 daerah irigasi dengan total areal 16.749 hektar.

Sosiawan/Dewi Puspa

MBP/eka

Salah seorang warga tengah membeli air dari mobil pengangkut air saat krisis air

melanda.

PDAM Tak Berebut Air dengan Petani

10

25 April - 1 Mei 201610

L A P O R A N U T A M A

Berbagai program dan proyek dilaksanakan pemerintah guna mengatasi krisis air. Di Karan-gasem misalnya, sudah banyak

ada proyek pipanisasi air bersih. Proyek embung geomembran juga sudah belasan. Namun, warga tetap krisis air bersih. War-ga mendesis, karena begitu banyaknya proyek pipanisasi air bersih dan proyek embung geomembran, tetapi mereka tetap krisis air bersih. Mereka mesti membeli air dengan harga mahal.

Anggota DPRD Karangasem asal daerah tandus Kubu, seperti Putu Deni Suryawan Giri Nyoman Sartika, dan Nyo-man Karya Kartika mengatakan, warga paling banyak minta proyek pipanisasi air bersih Telaga Waja segera dialirkan airnya. Soalnya, proyek itu sudah dikerja-kan sekitar delapan tahun lalu. Anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ratusan miliar rupiah, namun sampai kini belum mengalir sampai jauh, sep-erti di Kecamatan Kubu dan desa-desa Kecamatan Abang. Padahal, tak hanya pemasangan pipa, bak reservoir juga su-dah ke desa-desa. ‘’Namun mana airnya, kapan dialirkan ke desa kami di Datah, di

Ban dan desa tandus lainnya,’’ ujar Deni Suryawan Giri mewakili anggota Dewan lainnya, menirukan pertanyaan warga.

Warga di Desa Dukuh, kata Deni, kini minta tambahan lagi paling tidak tiga proyek embung guna menampung air hujan. Masalahnya, air Telaga Waja yang didambakan, sampai kini tak mengalir. Warga pun mendesis, mereka tetap krisis air bersih. Padahal, selain proyek Telaga Waja, juga sudah ada proyek pipanisasi empat kecamatan. Proyek pemipaan air bersih menelan dana Rp 27 miliar lebih itu, sebenarnya untuk perpipaan air bersih di Kecamatan Kubu, Karangasem, Abang dan Manggis. Namun, tetap sedikit warga yang menikmati air bersih.

Bahkan, PDAM Karangasem sendiri krisis air baku untuk melayani sekitar 6 ribu pelanggan. PDAM, kata Direkturnya Gede T. Baktiyasa, sudah memiliki 30 ribu lebih pelanggan. Sementara air baku yang tersedia, hanya cukup untuk 24 ribu pelanggan rumah tangga. Akibat-nya, pasokan ke pelanggan di sejumlah lokasi kecrat-kecrit, karena pengaliran ke wilayah pelanggan bergiliran. Pihaknya bakal membuat MoU dengan pihak Puri

Karangasem selaku pemilik kolam objek wisata taman Tirtagangga. Mata air untuk kolam itu bakal diminta untuk dipakai ber-sama guna lebih banyak lagi bisa dipasok untuk memenuhi pelanggan PDAM.

Wakil Ketua DPRD Karangasem Nyoman Karya Kartika mengatakan, di desanya di Ban, delapan tahun lalu juga su-dah ada proyek rehabilitasi dan pemipaan air bersih dari mata air Kasian di Banjar Daya di kaki Gunung Agung. Anggaran yang ditelan miliran rupiah. Selain dari APBD Karangasem sekitar Rp 900 juta, juga bantuan dari LSM dari Denpasar lebih dari Rp 300 juta. ‘’Sayangnya, pen-gelolaannya yang tak ada atau tak bagus, sehingga pipanisasi itu mubazir. Sehar-usnya, dari potensi debit mata air, cukup untuk dipasok ke 800 KK, tetapi kini hanya untuk beberapa KK saja,’’ katanya. Gede Dana menambahkan, kalau pengelolaan tak bagus, baik proyek perpipaan atau pun proyek embung total nilai ratusan miliar rupiah, tetap bakal tak menjawab masalah krisis air bersih bagi sebagian besar warga di desa tandus di Karangasem.

Budana

Air Krisis, Warga Mendesis

MBP/budana

Salah satu proyek embung geomembran di Temukus, Besakih. Embung hanya berisi sedikit air keruh berwarna kuning dan tercemar sampah plastik.

25 April - 1 Mei 2016 11

INOVASI yang dilakukan Desa Dawan Kaler dalam menggali dan me-manfaatkan potensi yang ada di desanya, membuat terkesan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Betapa tidak, Desa Dawan Kaler melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Kertalaba, telah membentuk Perusahaan Air Minum Uda-ka yang mengolah potensi air di daerah ini menjadi air minum dalam kemasan (AMDK) gelas dan galon isi ulang.

Perbekel Desa Dawan Kaler Kadek Su-darmawa menjelaskan, pembuatan BUMDes Kertalaba ini berasal dari bantuan Provinsi Bali pada tahun 2014 sebesar Rp 1 miliar dan anggaran dana desa (ADD) Rp 560 juta. Bantuan tersebut digunakan setengahnya saja untuk pembelian mesin pengolahan air minum Rp 500 juta dan ADD yang sebesar Rp 560 juta digunakan untuk pembuatan bangunan perusahaan. Usaha air minum yang berasal air sumur bor ini dapat mem-produksi air minum dalam bentuk galon sebanyak 700 galon per hari dan 500 dus air minum kemasan gelas per hari.

Dari produksi tersebut, untuk saat ini omsetnya mencapai Rp 35 juta per hari. Sementara pasar yang sudah dijangkau oleh BUMDes Air Minum Udaka ini meliputi wilayah Klungkung, Den-pasar dan beberapa wilayah yang ada di Karangasem. Keberadaan BUMDes Air Minum Udaka ini dimiliki oleh 4 banjar yang ada di Desa Dawan Kaler. Di antaranya Banjar Metulis, Sengguan, Pasekan dan Banjar Kayehan.

Setelah Udaka berdiri Agustus 2015, pihaknya telah merekrut tenaga hingga 40 tenaga kerja. Tingginya jumlah tenaga yang dimanfaatkan ini, karena dalam proses pengemasan lebih mengutamakan proses manual. “Untuk pengemasan kita lakukan secara manual sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja,” tuturnya di sela-sela proses produksi di lahan sel-uas delapan are.

Hingga saat ini, Udaka telah melayani pelanggan yang ada di Denpasar, Klung-kung, Bangli, Gianyar dan Karangasem. Hanya saja, air minum kemasan ini masih dijual langsung ke konsumen,

belum dilakukan secara retail. Selain itu, akibat keterbatasan modal yang dimi-liki, pihaknya belum mampu memenuhi permintaan yang terus mengalami pen-ingkatan. Mengingat untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pihaknya masih terkendala dari perlengkapan pendukung seperti kardus dan galon yang digunakan mengemas air minum tersebut.

Sementara untuk produksi air, peru-sahaan Udaka ini masih mampu untuk meningkatkan produksi. Meski saat ini persaingan antar perusahaan air minum kemasan sangat ketat, Udaka ternyata dapat diterima oleh masyarakat. Ini tidak terlepas dari kualitas air Udaka yang mengandung mineral rendah dan tambahan oksigen. Hasil dari uji lab, air Udaka memiliki kandungan mineral 4 ppm (parts per million) dan 1 ppm kandungan oksigen. Sumber air yang digunakan Udaka berasal dari sumur bor dengan kedalaman hingga 123 meter dari permukaan tanah. “Dibutuhkan modal

sekitar Rp 1 miliar untuk bisa mengem-bangkan pemasaran untuk memenuhi permintaan,” jelasnya sembari menam-bahkan, untuk sementara ini keuntungan dari penjualan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan perusahaan.

Dengan melihat inovasi yang dilaku-kan oleh Desa Dawan Kaler, Bupati Su-wirta mengimbau perbekel lainnya agar dapat menggali potensi yang ada di de-sanya masing-masing. Dengan begitu, ke depannya Kabupaten Klungkung tidak lagi mengimpor dari luar air minum, makanan maupun camilan. Bupati Su-wirta berharap agar masyarakat Klung-kung memanfaatkan atau memproduksi potensi lokal di daerahnya. Untuk pro-mosi, Bupati Suwirta akan melakukan pendekatan dan berkoordinasi dengan pihak swalayan, supermarket dan toko-toko yang ada di Klungkung untuk ikut memasarkan produk-produk lokal ini.

Farendra

Lewat BUMDes, Dawan Kaler Kelola Perusahaan Air Minum Udaka

Bupati Suwirta terkesan dengan Perusahaan Air Minum Udaka yang dikelola BUMDes Desa Dawan Kaler.

25 April - 1 Mei 201612

A K T I V I T A S

AKBID - Ratusan mahasiswa Aka-demi Kebidanan (Akbid) Kartini Bali akhirnya menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung dengan dilak-sanakannya pertemuan tingkat akhir yang diikuti dengan penutupan PKL, Jumat (8/4). Pada kegiatan tersebut, Akbid Kartini Bali juga menyerahkan kenang-kenangan kepada pihak Desa Pesinggahan beserta jajarannya. PKL yang dilaksanakan akademi kebidanan terakreditasi B ini bertujuan untuk menggerakkan peran serta masyarakat dan membuat desa mandiri di dalam kesehatan.

MBP/ist

HUT GIANYAR - Semarak peringatan HUT ke-245 Kota Gian-yar kini mulai terasa. Berbagai kegiatan perlombaan pun dilak-

sanakan, bahkan di setiap ruang dimanfaatkan untuk melak-sanakan perlombaan. Seperti pelaksanaan Car Free Day Spesial

HUT ke-245 Kota Gianyar, Minggu (10/4). Sebagai ruang publik tempat berinteraksi, baik bagi kalangan pejabat maupun masyarakat, CFD semakin menjadi pilihan favorit masyarakat Gianyar dalam menikmati hari libur bersama keluarga. Selain

kegiatan rutin, seperti senam aerobic serta pementasan dari pelajar, pengunjung CFD juga disuguhkan kegiatan lomba men-

gukir buah yang diikuti oleh 12 peserta dari kalangan pelajar, lomba mewarnai dan lomba ketangkasan anjing, hiburan dari

siswa dan donor darah.

MBP/ist

STIKOM BALI - STIKOM Bali dan Bunkyo University Tokyo, Jepang sepakat bekerja sama mengembangkan pendidikan kelas

internasional untuk program dua gelar (dual degree), yakni gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dari Stikom Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) dari Bunkyo University Tokyo.

Kesepakatan kerja sama itu ditandatangi Dr. Dadang Hermawan (Ketua Stikom Bali) dengan Prof. Masaya Nojima (Rektor Bun-

kyo University Tokyo), di Tokyo, Kamis (24/3) .

SEKAR DUPA - Paiketan Perantauan Desa Pakraman Dukuh Penaban yang sering dis-ebut Semeton Karangasem Dukuh Penaban (Sekar Dupa), Karangasem, Minggu (10/4),

mengadakan Dharma Santi Tahun Baru Çaka 1938. Dharma santi dipusatkan di

Wantilan Pura Sakenan, dihadiri Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya

Mantra. Dharma santi juga dihadiri Kadis Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Erwin

Surya Darma, Kepala Kesbangpol Den-pasar Komang Sugiarta, Forum Sekar Kota

Denpasar, Jero Bendesa dan Kertha Desa Dukuh Penaban.

MBP/ist

25 April - 1 Mei 2016 13

MBP/ist

UNWAR - Rektor Universitas Warmadewa Prof. Dewa Putu Widjana, Sabtu (9/4) mewisuda 581 orang. Dari jumlah itu

115 orang dari FH, FE (320), Fak. Sastra (15), Fisip (6), Fak. Teknik (24), Fak Pertanian (11) dan Fak Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (52) serta Program Pascasarjana (38).

Hingga kini Unwar telah memiliki alumni 25.334 orang. Rektor Unwar Dewa Putu Widjana dalam jumpa pers, Jumat

(8/4) kembali menekankan berbagai langkahnya untuk menuju Unwar sebagai kampus kelas dunia pada 2034. Car-anya meningkatkan kualitas dosen dengan mencetak doktor

dan guru besar sebanyak-banyakanya.

MBP/ist

SMK BIWI - Kampus SMK Pariwisata BIWI Tabanan dan LPK BIWI Miami Talent beralamat di BIWI Marine Building

Center Jalan By-pass Dr. Ir. Soekarno No. 131 Tabanan. Ida Bagus Putu Astina, S.H., MBA., CLA. yang juga founder

Astina Foundation dan Ketua Kadin Tabanan, mengatakan sedari awal kampus pariwisata dan kelautan ini didirikan

dengan konsep Green Campus dan Tri Hita Karana. Astina yang akrab dipanggil Gus BIWI ini mengatakan, den-

gan luas lahan satu hektar menjadikan kampus BIWI ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap dibandingkan dengan

kampus swasta lainnya.

MBP/ist

BRI DENPASAR - Kantor Cabang BRI Denpasar Gajah Mada dan Cabang Renon menyelenggarakan penarikan

undian ‘’Panen Hadiah Simpedes’’ periode II Tahun 2015, Jumat (8/4), di Krisna Gallery & Resto, Jalan Diponegoro Denpasar. Kantor Cabang (Kanca) Denpasar Gajah Mada

menyediakan grand prize I yaitu sebuah mobil Zusuki Ertiga type GL, grand prize II Suzuki Splash type GL M/T, dan

hadiah utama I tiga buah sepeda motor Suzuki Hayate, 4 sepeda motor Honda Vario, 3 sepeda motor Honda Beat dan

3 sepeda motor Suzuki Adress.

MBP/ist

BALIMED DENPASAR - Pasien demam berdarah (DB) tercatat meningkat sejak bulan Januari hingga Maret 2016 di Rumah Sakit (RS) BaliMéd Denpasar. Data RS memperlihat-

kan, bulan Januari ada 28 pasien, Februari menjadi 63 pasien dan Maret meningkat menjadi 100 pasien. Terkait hal ini, RS BaliMéd kian gencar melakukan upaya Promosi Kesehatan

Rumah Sakit (PKRS) untuk mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap DB. Hal ini diungkapkan Wakil Direktur Medik Keperawatan dan SDM RS BaliMéd dr. A.A. Ngurah

Budiarta, MARS. di Denpasar, Minggu (10/4) .

25 April - 1 Mei 201614

A K T I V I TA S

MBP/ist

TRISMA - Prestasi anak-anak SMAN 3 Denpasar (Trisma) terus melejit. Belum lama ini, anak-anak Trisma meraih juara umum I di ajang HUT Persma Akademika Unud.

Hingga tahun ini, tim Trisma sudah tiga kali berturut-turut merebut juara umum I sehingga berhak memboyong piala

tetap Rektor Unud. Di ajang itu anak-anak Trisma mengirim dua tim masing-masing berkekuatan sepuluh orang. Tim

Kording P3rda sukses meraih juara I, sedangkan tim kord-ing Trisma lain Tak3r meraih ranking IV.

MBP/ist

RAKOR - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didamp-ingi Wabup I Ketut Suiasa, Sekda Badung Kompyang

R. Swandika, Sekretaris Bappeda Litbang Badung Agus Ariawan, Selasa (12/4) memaparkan program pembangunan

strategis di Kabupaten Badung (permasalahan, solusi dan penganggaran) di hadapan Gubernur Bali pada acara Rapat

Koordinasi (Rakor) Gubernur dengan Bupati/Wali Kota se-Bali tahun 2016 di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gu-bernur Bali. Kegiatan Rakor Gubernur dengan Bupati/Wali Kota se-Bali dirangkaikan dengan pembukaan Musrenbang

Provinsi Bali tahun 2016.

MBP/ist

VETERAN - Serangkaian memperingati Serangan Umum Kota Denpasar ke-70 yang jatuh setiap tanggal 11 April, Wali

Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyerah-kan bantuan kepada sejumlah veteran yang kurang mampu

di Kota Denpasar, Selasa (12/4). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Rai Mantra juga melakukan dialog langsung den-gan anggota veteran yang turut berjuang melawan penjajah pada masa itu. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui

Bagian Kesra Setda Kota Denpasar setiap tahunnya.

MBP/ist

RAKER - Membangun dan menjalin komunikasi yang harmonis dengan jajaran legislatif, kembali dipertunjukkan

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Kamis (7/4), didampingi Sekda Kompyang R. Swandika, Bupati dan Wakil Bupati datang dan mengikuti rapat kerja (raker) dengan DPRD Badung. Pertemuan ini

merupakan harmonisasi program-program yang dicanang-kan pemerintah, dengan dukungan kalangan dewan.

25 April - 1 Mei 2016 15

MBP/ist

REI BALI - Sesuai AD/ART Real Estate Indonesia (REI), Pengurus DPD REI Bali dan jajarannya menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Senin (11/4) di Hotel Fave, Jalan WR Supratman, Denpasar Timur. Kegiatan ini merupakan

event tahunan organisasi atau minimal wajib diselenggara-kan sekali dalam satu masa kepemimpinan/kepengurusan

DPD REI. Tema yang diusung ‘’REI Bali Bersama Pemer-intah Daerah Mendukung Program Sejuta Rumah untuk

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah’’.

MBP/ist

TOYOTA SIENTA - Setelah diperkenalkan pada ajang IIMS 2016, Toyota Sienta sudah mulai dipasarkan di Bali. Toyota

Sienta yang merupakan produk Multi Activity Vehicle (MAV) ini hadir dan didesain untuk memanjakan segala aktivitas

penggunanya. Model ini tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki desain yang modern dan dinamis. Selain itu, Toyota

seperti power sliding dor, dive-in seat serta menggunakan transmisi CVT.

MBP/ist

UN BERINTEGRITAS - SMK PGRI 3 Denpasar kembali tercatat sebagai sekolah dengan peserta UN terbanyak

di Bali yakni 650 siswa. Yang luar biasa, semua ruangan dipenuhi secara mandiri dan tingkat kehadiran 100 persen. Kepala SMK PGRI 3 Denpasar Drs. I Nengah Madiadnya-

na, M.M. ditemui di sela-sela hari terakhir UN, Kamis (7/4), menjelaskan UN berlangsung lancar tanpa ada masalah

teknis dan mengutamakan UN berintegritas. Sebab, budaya UN berintegritas sudah ditanamkan kepada siswa kelas XII

sejak try out, tes semester dan ulangan harian yang berkeju-juran. Dengan demikian, hasilnya mencerminkan kemam-

puan diri sebenarnya.

MBP/ist

UNDHIRA BALI - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali kembali melakukan penandatanganan MoU dengan Univer-

sitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Penandatan-ganan MoU tersebut dilaksanakan di kampus hijau Undhira,

Kamis (7/4). Penandatanganan MoU dilakukan Rektor Undhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro., FIAS. di-dampingi Wakil Rektor 1 Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E.,

M.MA., M.A., Wakil Rektor 2 Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, S.E., M.A. Sedangkan dari pihak Universitas Kristen Satya

Wacana hadir Rektor UKSW Prof. Drs. John Adrian Titaley, Th.D. didampingi Pembantu Rektor 4 Martha Ewandari

Handoko, M.A.

16

25 April - 1 Mei 201616

P O L I T I K

Reklamasi Teluk Benoa bu-kan semata persoalan amdal, ekonomi dan ketenagaker-jaan. Penolakan krama Bali

yang disuarakan lewat desa adatnya ada-lah bentuk keyakinan umat Hindu bahwa Teluk Benoa adalah kawasan suci.

Dengan penegasan ini maka pemer-intah pusat juga harus mengakomodasi keputusan lembaga umat. “Teluk Benoa tak bisa diuruk. Secara sosial budaya proyek ini ditentang. Mestinya tahapan perizinan proyek ini dibatalkan.” Hara-pan itu dilontarkan Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra kepada Majalah Bali Post. Ia mengaku telah berulang ulang kali menyampaikan hal mendasar yang membuat krama bersama para ben-desa yang ada di 28 desa adat menolak reklamasi itu. ‘’Umat Hindu meyakini bahwa Teluk Benoa merupakan ka-wasan suci yang tidak boleh reklamasi. Ini bukan sekadar pendekatan amdal yang didesain penuh nuansa pragmatis dan kompromis,’’ tegasnya.

Ia pun meminta Pemda Bali tidak mengalihkan isu tuntutan penola-kan reklamasi dengan isu morato-rium. Moratorium dan reklamasi ada-lah dua isi strategis yang berbeda,’’ ujarnya. Dua isu strategis ini harus dikawal masyarakat Bali agar tak ada celah melakukan ‘’bisnis’’ regulasi.

Ia mengingatkan Pemprov Bali mestinya fokus pada upaya-upaya mengamankan keputusan Sabha Pan-dita mengingat itu merupakan aspirasi suara umat. Ia mengatakan reklamasi tidak menguntungkan bagi masyarakat Bali. Pasalnya pembangunan nasion-al seharusnya berakar pada amanat Undang-undang Dasar 1945 yang berorientasi pada penyejahteraan juga pemerataan pembangunan bagi rakyat. Problemnya mengapa reklamasi Teluk Benoa ditolak keras, karena penimbu-nan areal, pembangunan kawasan hotel dan resort mewah justru memperburuk ketidakmerataan. Ia mengatakan jika

reklamasi dijalankan, nasib nelayan tangkap dan penggiat usaha bahari di Teluk Benoa akan tergusur.

Di kawasan ini saat ini ada sedikit-nya 443 nelayan tangkap, 704 rumah tangga budi daya perikanan, tiga unit usaha pengolahan hasil perikanan, dan 120 orang penggiat usaha wisata bahari. Selain itu, data pihak pengem-bang dalam uji Analisis mengenai Dampak Lingkungan (fundat) disebut membutuhkan sekitar 153.50l pekerja yang nantinya dapat menimbulkan kepadatan cukup buruk. Bali Selatan, khususnya Badung, tengah mengalami kesesakan populasi yang tidak lagi kondusif. Problem penyerapan tenaga kerja luar dalam jumlah besar, tentunya memiliki risiko tersendiri, salah satunya berpotensi menimbulkan benturan den-gan masyarakat lokal di wilayah Bali Selatan. Perlu ada cara pandang baru dalam melihat pertumbuhan ekonomi di Bali. Cara melakukan sensus tidak lagi memadai dengan tujuan melihat pertumbuhan ekonomi semata. Sebab, kejanggalan yang terjadi adalah per-

tumbuhan ekonomi tidak berbanding lurus dengan pemerataan.

Ketua Umum Kadin Bali AA Ngu-rah Alit Wiraputra menegaskan Kadin sampai saat ini masih konsisten dan akan terus merekomendasikan agar Bali menerapkan moratorium di Bali Selatan. Desakan Kadin ini bahkan akan terus dikawal termasuk akan melakukan class action jika ada perizinan yang melanggar zone tata ruang. “Jika mora-torium dilanggar, kami akan lakukan class action. Kami sudah persiapkan tim advokasi Kadin,” tegasnya.

Kadin siap melakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi untuk mem-batalkan izin pembangunan akomodasi perhotelan yang dikeluarkan di tengah moratorium. Kepada Majalah Bali Post, Wiraputra mengaku Kadin telah mendapat dukungan dari DPR RI un-tuk memperjuangkan moratorium di Bali Selatan. Dalam memperjuangkan komitmen Kadin ini pihaknya akan bekerja sama dengan aparat hukum.

Dira Arsana

Mengawal Dua Isu Strategis

17

Pandita tidak saja seorang rohaniwan

tetapi juga warga negara Indonesia

yang mempunyai hak untuk menyampaikan

pendapat maupun pengetahuannya. Terkait

rencana reklamasi Teluk Benoa, semua

pihak akan mendapat dampak negatif kalau

sampai pembangunan itu terus

dilanjutkan.

25 April - 1 Mei 2016 17

PERDEBATAN siapa yang akan membuat rumusan dan redaksional keputusan Sabha Pandita tentang ka-wasan suci Teluk Benoa, mengemuka dalam Pasamuhan Sabha Pandita.Ketika itu Mpu Siwa Budha Dhaksa Darmita sempat membacakan rantus (rancangan keputusan) yang disiap-kan Sabha Walaka, tetapi langsung dipotong salah satu peserta dengan mengatakan bahwa hal seperti itu sudah standar dan bisa dikerjakan Sabha Pandita.

Sementara Acharya Yogananda me-negaskan, Sabha Walaka tidak perlu membantu membuat keputusannya, karena di Sabha Pandita sudah ada berbagai pakar, seperti pakar hukum, pakar theologi, bahkan pakar bahasa.

Ketua Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa menegaskan Sabha Panditamenugaskan kembali Sabha Walakauntuk membuat redaksional keputusan tersebut.

Ketua Sabha Walaka PHDI Putu Wirata Dwikora mengaku sudah menerima surat dari Dharma Ad-hyaksa untuk melakukan penyusunan redaksional keputusan Pasamuhan Sabha Pandita. Ia pun menjanjikan redaksional keputusan Sabha Panditarampung dalam seminggu ke depan.

Ida Pendada Sebali Tianyar Arim-bawa mengatakan, rekomendasi Tim 9 PHDI merupakan salah satu yang dijadikan acuan Pasamuhan Sabha Pandita terkait Teluk Benoa. Sabha

Pandita juga mengacu pada bahan kajian dan rekomendasi Pasamuhan Sabha Walaka tahun 2015. Begitu juga bahan tambahan yang memang merupakan tugas Sabha Walaka sesuai Anggaran Dasar Parisada.

‘’Keputusan Sabha Pandita tentang kawasan suci Teluk Benoa adalah keseluruhan masukan yang telah dis-ampaikan dalam Pasamuhan Sabha Pandita di Jakarta tanggal 24 Oktober 2015 dan Pesamuhan Sabha Panditadi Bali tanggal 9 April, diintegrasikan sedemikian rupa untuk melengkapi penetapan status Teluk Benoa sebagai kawasan suci dalam keputusan dan lampiran keputusan yang utuh,’’ ujar Ida Pedanda.

Ida Pedanda juga telah mem-buat surat untuk Sabha Walaka agar melakukan penyusunan redaksional keputusan Pasamuhan Sabha Pan-dita tentang kawasan suci Teluk Benoa. Selanjutnya, Sabha Walakadan pengurus harian Parisada dari pusat sampai ke daerah agar mendis-eminasikan keputusan Pasamuhan Sabha Pandita tersebut kepada para pemangku kepentingan maupun masyarakat pada umumnya.

Ida Pedanda menambah-kan, pandita tidak saja seorang rohaniwan tetapi juga warga negara Indonesia yang mempunyai hak untuk menyampaikan penda-pat maupun pengetahuannya. Terkait rencana reklamasi Teluk Benoa, Ida Pedanda berpendapat, se-

mua pihak akan mendapat dampak negatif kalau sampai pembangunan itu terus dilanjutkan.

Wakil Dharma Adhyaksa Ida Mpu Siwa Budha Daksa Darmita men-gatakan, keputusan Sabha Panditamerupakan keputusan umat Hindu di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, seluruh umat Hindu di Indonesia seharusnya menaati apa yang menjadi keputusan Pasamuhan Sabha Pandita.‘’Setelah keputusan ini, bagaimana pemangku kebijakan di Bali, pejabat, supaya menaati,’’ tegasnya.

Rindra

Mandat kepada ’’Sabha Walaka’’

25 April - 1 Mei 201618

K I P R A H R E M A J A

Pagi itu, di salah satu ruang kelas di SMAN 3 Denpasar I Made Yana Priyatna, Ni Nyoman Galuh Sri Wedari dan sejumlah rekannya

yang tergabung dalam Tim Madyapadma (MP) tampak sibuk mempersiapkan pener-bitan koran dinding yang menjadi aktivitas rutin mereka setiap minggu sekali. Ada yang tampak berkonsentrasi penuh di depan laptop untuk menyelesaikan materi

laporan utama, artikel, tajuk dan profil yang menjadi “menu wajib” dalam koran dinding mereka.

Sementara itu, sejumlah siswa tampak tengah mendiskusikan foto-foto dan kar-ikatur yang dinilai layak untuk ditampilkan sebagai ilustrasi tulisan maupun “pemanis” perwajahan koran dinding yang akan mer-eka pajang di depan perpustakaan sekolah. Serupa dengan penerbitan umum, para

penggiat pers sekolah ini juga mengenal istilah deadline sehingga informasi yang umumnya didominasi masalah pendidikan itu bisa dinikmati dan dibaca oleh segenap civitas akademika SMAN 3 Denpasar secara tepat waktu. Dengan kata lain, para penggiat pers sekolah ini mencoba tetap ek-sis di tengah himpitan jadwal belajar yang sangat ketat sehingga kedisiplinan dalam memanage waktu menjadi “harga mati”.

Penggiat Pers Sekolah

Eksis di Tengah Himpitan Jadwal Belajar Ketat

MBP/sumatika

Mempersiapkan penerbitan koran dinding, salah satu aktivitas rutin yang digeluti para siswa yang bergabung dalam Tim Madyapadma.

25 April - 1 Mei 2016 19

BAGI I Made Yana Priyatna, ada banyak manfaat yang bisa dipetik para siswa yang aktif dalam kegiatan pers seko-lah seperti yang dilakoninya bersama 70-an siswa SMPN 3 Denpasar lainnya dalam ekstrakurikuler Madyapadma. Dalam penerbitan koran dinding dan majalah sekolah, misalnya, para siswa sejatinya secara otomatis sudah mendapatkan pengala-man praktis dalam bidang jurnalistik. Pengalaman ini tentunya merupakan bekal dan modal yang sangat berharga jika mereka nantinya benar-benar manjatuhkan pilihan berprofesi sebagai pekerja pers.

Dari sebuah tim penerbitan majalah sekolah, misalnya, siswa sebenarnya sudah belajar mengembangkan pola pikir yang lebih kritis dan terbuka dalam menyikapi suatu per-masalahan untuk selanjutnya menyajikannya dalam bentuk tulisan yang logis, sistematis, runut dan enak dibaca dengan tetap berpijak pada fakta-fakta yang tengah terjadi. “Di sini, kita tidak hanya belajar menyajikan tulisan yang enak dibaca, tapi juga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata remaja berkacamata minus yang dipercaya sebagai Ketua Madyapadma ini.

Dalam mengelola penerbitan sekolah seperti majalah dan koran dinding, kata Yana Priyatna, para siswa sejatinya sudah belajar manajemen. Artinya, mereka dituntut mengetahui pros-es pembuatan majalah dari awal perencanaan konsep hingga menujudkannya menjadi bacaan yang siap saji. Selain itu, siswa juga belajar mengorganisir dan mendelegasi-kan tugas dan tanggung jawab dengan anggota tim. Mereka juga dilatih bekerja dalam satu tim di mana kesuksesan dari hasil kerja tim itu sangat ditentukan oleh so-liditas atau kekompakan antarang-gota tim yang terlibat. “Tak kalah pentingnya, melalui kegiatan ini siswa juga dibiasakan bijaksana men-gatur waktu antara tugas belajar di kelas dan tanggung jawab menyelesaikan majalah. Di sini, kita juga belajar bertanggung jawab dan disip-lin karena ini adalah satu bagian terpenting agar penertiban sekolah itu bisa terbit tepat waktu,” tegasnya.

Sumatika

“Selain mendapatkan pengalaman berharga dalam bidang jurnalistik, siswa-siswa yang bergabung di ekstrakulikuler MP ini juga ditempa kedisiplinannya dan dilatih untuk bisa bekerja dalam sebuah tim yang solid,” kata Yana Priyatna, siswa kelas XI MIPA 1 yang dipercaya sebagai Ketua Madyapadma dengan wajah serius.

Menurut Yana Priyatna, penerbitan koran dinding hanyalah salah satu dari sekian banyak aktivitas rutin yang harus dilakoni crew MP. Pasalnya, MP mengembangkan sejumlah divisi yang juga padat aktivitas. Selain Divisi Redaksi yang memiliki tugas utama menerbitkan koran dinding, MP News (koran dalam bentuk cetakan) dan majalah sekolah secara teratur, MP juga memiliki Divisi Buku yang secara rutin menerbitkan buku-buku yang umumnya mengangkat isu-isu pendidikan maupun isu-isu lainnya yang sedang aktual. Menariknya, MP juga mengem-bangkan Divisi Radio untuk menghimpun siswa-siswa yang memiliki minat khusus di dunia penyiaran dan mereka digem-bleng menjadi penyiar handal lewat radio komunitas “Voice of Trisma”. Sementara siswa yang memiliki minat khusus di bidang pertelevisian atau tertarik untuk menjadi sineas atau

Audio Visual. Mereka yang hobi melakukan riset atau penelitian juga diberikan wadah khusus di Divisi Penelitian.

Guna menjaga denyut aktivitas Madyapadma yang sangat padat itu bisa berjalan lempang, Madyapadma mengembangkan Divisi Usaha yang bertanggung jawab dalam bidang peng-galian dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan Madyapadma secara umum. ”Kami memang menyiapkan banyak divisi untuk menghimpun potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa-siswa Trisma (julukan SMAN 3 Denpasar-red) yang sangat beragam. Namun, semua divisi itu memiliki keterkaitan atau benang merah satu sama lain. Sebagai contoh, keterampilan di bidang penelitian, tentu saja akan sangat mendukung kinerja seorang pekerja pers ketika nantinya mereka mendapat tugas untuk mengerjakan laporan investigasi dan indept news yang memerlukan akurasi data yang tinggi dan bisa dipertanggung-jawabkan,” katanya memaparkan.

Hal senada juga dilontarkan Galuh Sri Wedari. Meskipun belum memantapkan pilihan untuk menjadi pekerja pers setelah menamatkan pendidikan kelas, namun siswa kelas X MIPA 4 ini mengaku memiliki ketertarikan khusus dengan dunia jurnalistik. Bahkan, dia berhasil mendapat salah satu “kursi” di SMAN 3 Denpasar yang menjadi rebutan para lulusan SMP se-Bali ini berkat prestasinya di bidang jurnalistik. “Saya diterima di Trisma lewat jalur prestasi. Waktu itu, saya berhasil menjadi salah satu juara dalam lomba madding,” kata alumni SMPN 9 Denpasar ini dengan nada bangga.

Dia mengaku banyak sekali manfaat yang diperolehnya dari mengikuti ekstrakurikuler Madyapadma. Salah satunya, dia menjadi terlatih menyajikan berbagai informasi dan mengolah berbagai informasi itu, menilai dan menarik kesimpulan dalam bentuk tulisan yang logis, sistematis, runtut dan enak dibaca. “Di sini, saya juga dituntut belajar berpikir lebih kreatif dan jeli memilih materi yang layak untuk ditulis dan disajikan di dalam penerbitan sekolah. Kita juga dituntut selalu update wawasan, informasi dan pengetahuan agar tak melulu menyajikan berita atau artikel yang itu-itu saja. Jadi, saya juga dituntut rajin membaca sehingga tahu informasi dan isu-isu yang aktual,” tegasnya.

Sumatika

KembangkanPola Pikir Kritis dan Terbuka

25 April - 1 Mei 201620

M A N C A N E G A R A

Dunia tengah membicarakan

-

-man, SüddeutscheZeitung

offshore

-

-

offshore

HebohPanama

Papers

offshore

paper companies

backdated

Tempo

offshore

Gugiek Savindra

25 April - 1 Mei 2016

D A E R A H

25 April - 1 Mei 201622

Soal Belanja Hibah

Dewan Apresiasi Kebijakan Mendagri

25 April - 1 Mei 2016 23

Ada kabar baru yang mengemuka dari Kementerian Dalam Negeri. Khususnya soal belanja hibah yang sebelumnya terkendala

dalam pencairan. Karena yang diperboleh-kan menerima dana hibah, harus berbadan hukum. Kini, Surat Edaran (SE) terkait belanja hibah sudah dicabut Mendagri sejak beberapa minggu yang lalu. Pencabutan SE berimplikasi pada penerima hibah yang tidak perlu lagi berbadan hukum.

Kebijakan ini tentu saja menjadi angin segar bagi para wakil rakyat. Pasalnya, mereka kini bisa kembali menyalurkan dana hibah kepada kelompok masyarakat yang menjadi konstetuenya. “Ini keputusan yang melegakan bagi kami. Karena dengan dicabutnya SE Mendagri nomor 900/4627/SJ tertanggal 18 Agustus 2015 itu, maka pencairan dana hibah yang difasilitasi

dewan, bisa lebih mudah,” kata anggota DPRD Denpasar I Wayan Suadi Putra, S.T., saat mendengar kabar pencabutan SE tersebut.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Bali 2016 di Wiswasabha, Kantor Guber-nur Bali, belum lama ini mengatakan, SE Mendagri nomor 900/4627/SJ tertanggal 18 Agustus 2015 tersebut berisi ketentuan bahwa belanja hibah dapat diberikan ke-pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD serta badan, lembaga kemasyarakatan dan organisasi yang ber-badan hukum Indonesia. Namun, SE ini telah dicabutnya.

Mendagri Tjahjo Kumolo juga menyam-paikan telah mencabut 800 peraturan daerah (perda) yang bermasalah dan menghambat

investasi. Setiap bulan, pihaknya menarget-kan pencabutan 1.000 perda bermasalah. Apalagi, ada 3.226 perda yang dinilai menghambat investasi dan perizinan.

Sebelumnya, dewan maupun eksekutif ragu cairkan dana bansos dan hibah. Kar-ena ada ketentuan yang mengatur tentang penerima dana hibah atau bantuan sosial (bansos) harus berbadan hukum. Mereka merasa dirugikan dengan peraturan terse-but. Karena selama ini penerima dana ban-sos yang difasilitasi dewan, rata-rata tidak berbadan hukum, seperti pengempon pura, sekaa truna, atau lembaga adat, subak, atau sejenisnya. Karena itu, kini dewan merasa lebih baik setelah adanya pernyataan dari Mendagri tersebut.

Asmara Putera/Rindra

KEBIJAKAN pemerintah pusat dalam mengatur realisasi belanja hibah dinilai menghambat pembangunan di masyarakat. Karena penerima hibah harus berbadan hukum sesuai dengan yang disyaratkan Pasal 298 ayat (5) huruf d Undang Un-dang (UU) No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah. Meskipun Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) per 18 Agustus 2015 lalu, bernomor 900/4627/SJ berisi penajaman pasal 298 ayat (5) UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang memberi-kan kemudahan bagi pemberian hibah dan bansos. Namun, dewan Denpasar masih ragu. “Kami belum jelas, sehingga perlu

dipertajam lagi. Kami tak ingin menjadi temuan dalam penyaluran dana bansos,” jelas anggota DPRD Denpasar Nyoman Darsa, menyikapi kebijakan penyaluran dana hibah ini.

Selain Darsa, sejumlah anggota DPRD Denpasar, di antaranya Gede Made Arya Jembawan, Wayan Duaja, juga men-gaku terhambat dengan aturan tersebut. Karena itu, anggaran dana bansos yang disetujui pada APBD perubahan belum bisa terealisasi. “Kami khawatir ini akan menjadi silpa, karena anggarannya cukup besar,” jelas wakil rakyat asal Panjer ini.

Anggota badan anggaran I Kadek Agus

Arya Wibawa mempertanyakan, masalah mekanisme pencairan dana hibah ke depan. Karena mengacu pada ketentuan yang baru, pengalokasian dana hibah tampaknya akan semakin sulit. Bahkan, lembaga sosial seperti desa adat, subak dan sekaa teruna terancam tidak bisa menerima dana hibah dari pemerintah. Kondisi ini dinilai akan merugikan masyarakat secara umum.

Pada 2015, untuk dana hibah yang di-anggarkan pada APBD sampai akhir tahun masih tersisa Rp 14 miliar lebih tidak bisa disalurkan. Hanya bisa disalurkan sekitar Rp 7,65 miliar lebih.

Asmara Putera

Sempat Menjadi SilpaSuadi Putra

Nyoman Darsa MBP/araMBP/ara

K E S E H ATA N

25 April - 1 Mei 201624

Demam dengue adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan virus dengue. Di masyarakat demam dengue

dikenal sebagai demam berdarah. Deman berdarah dengue ini bahkan bisa memicu sindrom shock dengue. Gejala umum infeksi dengue ditunjukkan dengan ciri demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada bola mata, bintik-bintik merah pada kulit, disertai nyeri otot dan nyeri sendi.

Infeksi virus dengue dapat terjadi pada berbagai usia. Keadaan ini tidak terkec-uali pada kehamilan wanita. Penanganan demam dengue ini harus diupayakan se-

cara khusus. Alasannya, berbagai peruba-han alami berpeluang dapat terjadi pada kehamilan. Adanya infeksi virus dengue ini dapat mengganggu proses kompensasi alami dari perubahan selama kehamilan dan sebaliknya. Beberapa gejala klinis akibat virus. Hal itu bahkan berpotensi menimbulkan kondisi membahayakan baik pada kehamilan dan juga proses persalinan. Perubahan tersebut sangat penting menentukan persangkaan di-agnosis infeksi dengue. Mungkin tidak

selalu lengkap sesuai kriteria demam berd-arah dengue, sebagaimana halnya pada orang yang tidak hamil. Kondisi terse-but berubah seiring hadirnya kehamilan itu.

Konsentrasi elek-trolit dalam serum ibu hamil menurun. Pada demam berdarah dengue, terutama fase syok sangat diper-lukan konsentrasi elektrolit didalam darah untuk tetap mempertahankan volume plasma dalam pembuluh darah. Sehingga wanita hamil dengan demam berdarah perlu diwaspadai. Wanita hamil itu relatif rentan jatuh ke fase shock. Soalnya, kon-sentrasi elektrolit dalam serum secara alami menurun.

Pada kehamilan juga terjadi peruba-han hemodinamik. Volume darah dalam tubuh meningkat selama kehamilan antara 40-45%. Pada demam berdarah dengue terjadi peningkatan kepekatan darah yang mencerminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma. Pada kehamilan dengan darah lebih encer dan demam berdarah dengue dengan pening-katan kepekatan darah cenderung didap-atkan nilai hematokrit normal, sehingga kriteria peningkatan kekentalan darah pada kehamilan dengan demam berdarah dengue sulit ditemukan

Pada demam berdarah dengue terjadi kerusakan bentuk trombosit Karena itu, perubahan alami penurunan kemampuan pembekuan darah pada kehamilan disertai demam berdarah dengue, akan memper-berat terjadinya gejala perdarahan.

Pada kehamilan sesungguhnya terjadi berbagai perubahan sistem imunologis, se-hingga menyebabkan ibu hamil rentan ter-hadap berbagai infeksi dan memungkinkan infeksi berkembang menjadi berat.

Segera setelah partus, sirkulasi darah antara uterus dan plasenta berhenti, sehingga sirkulasi umum membebani kerja jantung. Peningkatan trombosit yang diakibatkan kepekatan darah pada ibu setelah melahirkan dengan demam berdarah dengue, dapat memberikan nilai trombosit yang normal, sehingga tidak menghasilkan gambaran kekuran-gan trombosit, yang biasanya terjadi pada penderita demam berdarah dengue. Adanya transmisi vertikal dari ibu ke fe-tus menyebabkan bayi baru lahir mudah menderita demam berdarah dengue atau sindroma syok dengue pada saat terinfeksi virus dengue.

Penatalaksanaan

berdarah dengue ini pada kehamilan. Prin-sip utama adalah terapi suportif. Dengan terapi suportif secara adekuat, membuat angka kematian dapat diturunkan kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan paling penting dalam penanganan kasus demam berdarah dengue. Asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan cairan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara bermakna.

Ostririahta

Demam Dengue pada Kehamilan

Ostririahta

25 April - 1 Mei 201626

L E N S A

Seorang perajin tengah mem-buat meja dari kayu sampah

laut di Badung. Selain produk meja dan kursi, perajin terse-but juga membuat berbagai jenis hiasan ruangan. Peng-gunaan sampah kayu laut

sebagai bahan baku kerajinan dikarenakan kayu tersebut memiliki daya tahan terh-adap rayap yang lebih ba-

gus. Selain itu harganya juga lebih murah, serta secara tidak langsung membantu

penanganan sampah kiriman khususnya ranting dan kayu yang hampir tiap tahun me-

landa pantai di Bali.

MBP/eka

KERAJINAN

25 April - 1 Mei 2016 27

P E N D I D I K A N

Kelalaian pengawas saat Ujian Nasional (UN) berbuntut pada kecurangan. Hasil pemantauan Ombudsman Bali di enam

kabupaten/kota di Bali pada UN SMA/sederajat, masih menemukan adanya siswa yang membawa peralatan elek-tronik ke dalam kelas. Kecurangan ini paling banyak ditemukan di Denpasar dan Badung.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung Ketut Widia Astika mengatakan, kecurangan ini merupakan kelalaian dari pengawas. Jus-tru, ia mengaku senang jika Ombudsman yang mengawasi dan mau mengungkap, sehingga ke depan mereka tidak berbuat lalai. ”Mereka (pengawas-red) kan tahu aturan. Apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang boleh dilakukan. Saya malah senang Ombusman memantau. Jadi, untuk ke depan mereka tidak lagi macam-macam,” ujarnya.

Menurut Widia Astika, para pengawas secara keseluruhan telah menandatan-gani fakta integritas. Temuan adanya kecurangan ini menjadi catatan bagi pengawas yang dilibatkan di Badung ke depannya agar dapat bekerja sungguh-sungguh. Adanya, siswa yang membawa handphone (HP), membawa contekan dan bocoran kunci jawaban ke dalam kelas ini juga menjadi peran pengawas. ”Karena mereka (pengawas –red) yang memang benar-benar mengawasi sebelum siswa ujian, saat jalannya ujian hingga usai ujian. Kuncinya tetap kepada peran pengawas, karena yang bertugas saat UN berlangsung di dalam kelas,” tegasnya.

Selain peran pengawas, kata dia, kepala sekolah selaku penyelenggara UN itu sendiri juga ikut berperan aktif. Mereka harus siaga di masing-masing sekolah. ”Mestinya kepala sekolah mene-gur dan mengawasi para pengawas karena menyangkut integritas sekolah. Kalau sekolahnya ada kecurangan, nanti akan mempengarui kredibiltas sekolahnya,” ungkapnya.

Kendati demikian, Widia Astika akan berupaya menekan kecurangan dengan

berupaya untuk menerapkan Ujian Na-sional (UN) Berbasis Komputer (UNBK). ”Kami pasti tetap mengupayakan ke arah sana (UNBK-red). Untuk SMP, kami pu-nya target 2018 semua sekolah di Badung bisa menerapkan sistem itu,” ujarnya.

Selain itu, masih ditemukan juga adanya siswa yang menyontek, melihat catatan, coretan, dan bekerja sama satu dengan peserta UN lainnya. Ombusman juga menemukan fakta bahwa masih terjadi banyak kecurangan baik yang dilakukan oleh individu dari sekolah itu sendiri maupun oleh guru atau pengawas. Mirisnya, ketika siswa membuka HP atau berdiskusi, para pengawas tidak melaku-kan pemeriksaan atau teguran apapun.

Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadhi Putra sangat menyayangkan terjadinya kebocoran kunci jawaban pada pelaksanaan ujian

nasional (UN) tingkat SMA/SMK. Hal ini menjadi tamparan bagi dunia pendidi-kan di Badung. ”Bagaimana bisa kunci jawaban bisa beredar di kalangan siswa. Kami sangat menyesalkan peristiwa itu bisa terjadi,” katanya.

Menurutnya, pasti pihak-pihak yang terlibat, apakah itu bimbingan belajar (bimbel) atau tidak mustahil guru-guru sendiri, karena menginginkan hasil ujian anak didiknya tinggi-tinggi. ”Ada infor-masi, sebelum UN dimulai anak-anak diminta masuk sekolah pagi-pagi buta, kemudian dibagi-bagikan kunci jawaban. Entah benar atau tidak, jelas itu sebuah kecurangan,” tegas Nadhi Putra se-raya meminta Disdikpora Badung segera melaksanakan sistem Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK).

Parwata

Pengawas Lalai, Kecurangnan UN Tinggi

MBP/edi

Pihak Ombudsman RI (ORI) perwakilan Bali saat memberikan keterangan terkait be-berapa kecurangan yang dilakukan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/

SMK, beberapa waktu lalu.

25 April - 1 Mei 201628

O L A H R A G A

Usai menjuarai grand slam Wimbledoan 2011 dan 2014, prestasi Petra Kvi-tova tak kunjung membaik.

Petenis Rep. Ceko itu pun terpaksa mengganti pelatihnya setelah pacek-lik gelar utama sepanjang tahun lalu. Petenis berusia 26 tahun itu menun-juk mantan spesialis ganda Frantisel Cermak sebagai pelatih baru. Cermak menempati posisi yang ditinggalkan David Kotyza sejak Januari lalu.

Kvitova menghentikan kerja sama dengan Kotyza setelah tersingkir di putaran kedua grand salm Australia Terbuka. Padahal Kotyza melatih dia selama tujuh tahun terakhir termasuk saat mengantarkannya memenangkan trofi utama di Wimbledon. “Saya

memikirkan apa yang harus saya ker-jakan selanjutnya dan saya menunjuk dia supaya dia membantu saya,” tegas Kvitova yang mengikat Cermak den-gan kontrak hingga akhir tahun ini.

Kvitova yang menempati ranking ke-7 WTA, turun di lapangan tanah liat di Stuttgart, Jerman. Turnamen ini sebagai pemanasan sebelum menuju grand slam Prancis Terbuka yang digelar akhir bulan depan. Sejak mengikuti turnamen di Roland Garros pada 2008, prestasi terbaik Kvitova

2012. Selebihnya terhenti di putaran ke-3 dan 4 kecuali pada 2009 yang absen, laporan Associated Press.

Yudi Winanto

MBP/ap

Petenis Rep. Ceko Petra Kvitova.

Ganti Pelatih

25 April - 1 Mei 2016 29

LIGA Utama Inggris mendekati akhir musim dan Leicester City digadang-gadang bakal menjadi juara untuk pertama kali dalam lebih dari 100 tahun sejarah klub tersebut. Penampilan apik the Foxes musim ini berkat tangan dingin pelatih Claudio Ranieri, mesin gol Jamie Vardy serta gelandang Riyad Mahrez serta penampilan mengesankan kiper Kasper Schmeichel.

Jika Licester menjadi juara maka Kasper mengikuti jejak bapaknya Peter, yang men-jadi legenda di Old Trafford saat Manchester United memenangi treble pada 1999 dengan menjuarai Liga Champions, Liga Utama Inggris dan Piala FA. Kisah bapak dan anak menjadi legenda di sepak bola Inggris ini akan melengkapi misteri sepak bola negeri itu yang musim ini berjalan aneh karena tim-tim ung-gulan justru tersingkir dari lima besar.

Kasper mengakui dirinya di bawah bayang-bayang kesuksesan bapaknya. Peter tidak hanya menjadi salah satu kiper yang ditakuti di Eropa di tahun 90-an, bukan karena postur badannya yang tinggi besar. Namun reaksi

jauh. Selain itu ia juga menjadi kunci sukses tim Dinamit Denmark saat menjuarai Piala Eropa 1992. MU pun kebagian lima gelar juara Liga berkat kontribusinya.

Kasper ingin keluar dari bayang-bayang itu. Meski tugas utamanya mengamankan gawang, ia cukup vokal membela teman-temannya bila mendapat hukuman yang tidak adil dari wasit. Komandonya dari garis belakang juga dihormati Vardy.

Bek Chelsea John Terruy bahkan men-empatkan Kasper sebagai pemain yang tepat

dikarenakan aksi penyelamatan yang gemilang dan gawangnya tetap aman dari kebobolan.

Dalam 15 pertandingan terakhir, ia memas-tikan gawang Leicester aman dari 11 tembakan yang mengarah tepat ke gawang. Pada pekan kedua April, ia mencatat clean sheet keempat

berturut-turut dalam lima pertandingan setelah timnya menang 1-0 atas lawan-lawannya.

Kasper yang kelahiran Copenhagen 5 No-vember 1986, direkrut Manchester City pada 2005. Namun dalam empat tahun berikutnya nasbnya tak menentu karena dipinjamkan ke lima klub berbeda. Baru pada 2011 ia menetap di Leicester yang dibela hingga kini.

Dengan gelar juara yang ada di depan mata sekarang ini, Leicester perlu konsisten dalam memenangi laga-laga tersisa termasuk melawan mantan klub bapaknya Manchester United di Old Trafford atau pun menantang mantan klub pelatihnya, Chelsea.

Tugas musim depan pun diyakini lebih menantang karena Leicester akan masuk kom-petisi Liga Champions. Ini menjadi tantangan terhebat klub yang didirikan pada 1884. Tera-khir kali klub itu tampil di Eropa terjadi pada 2001 saat berlaga di turnamen Piala UEFA.

“Fans melanjutkan mimpinya dan kami harus lebih fokus dan konsentrasi di lapan-gan,” jelas Ranieri kepada BBC yang meng-ingatkan pemain-pemainnya tidak lengah di fase akhir.

Ranieri membuat perubahan penting den-gan menempatkan Danny Simpson dan Chris-tian Fuchs di lini pertahanan yang membuat gawang Kasper lebih aman dari terjangan serangan lawan.

Peter pun mengingatkan pada putranya untuk selalu memberikan komando pada rekan-rekannya di depan untuk waspada. Dengan demikian kontrol dan penjagaan yang dilakukan bersama-sama akan lebih efektif dibandingkan beraksi sendirian.

Seandainya Leicester benar-benar menjadi juara, maka Kasper bisa bernafas lega keluar dari bayang-bayang bapaknya. Posisinya seba-gai kiper nomor satu Denmark pun tak goyah meski negaranya tak lolos ke Piala Eropa di Prancis Juni mendatang.

Yudi Winanto/dari berbagai sumberMBP/ap

Kiper Leicester City Kasper Schmeichel.

Keluar dari Bayang-bayang sang Bapak

25 April - 1 Mei 201630

O L A H R A G A

BETAPA pentingnya komunikasi kon-vensional. Percakapan yang sederhana atau ngobrol itu tidak hanya menyam-paikan pesan-pesan yang diinginkan para pelakunya namun juga pemahaman emo-sional terhadap pribadi mereka masing-masing serta lingkungan sosialnya.

Pelatih klub Liga Inggris Southamp-ton, Ronald Koeman pun menginginkan hal itu lebih sering terjadi di timnya. Ia kurang menyukai jika pemain-pemainnya langsung menutup telinga dengan men-genakan headphone dan mereka disi-bukan mendengarkan musik saat dalam perjalanan di dalam bus tim.

Kebiasaan semacam itu menguran-gi keintiman berinteraksi dalam tim. Berkurangnya komunikasi secara lang-sung bisa menggerus solidnya sebuah tim.

“Keseluruhan gaya hidup saat ini telah berubah,” ujar pelatih asal Belanda itu saat berbicara dalam konferensi medis tentang sepak bola “ Return To Play” di London.

Ia menganjurkan pemain-pemainnya lebih sering berbicara dengan rekan-rekannya daripada mengurusi gawai demi berkomunikasi di dunia maya. Ada sesi khusus di tim the Saint itu dimana pemain akan ngobrol dengan penuh suka cita.

“Salah satu permasalahan di dunia sepak bola sekarang ini adalah minim-nya komunikasi di lapangan. Ini sebagai dampak maraknya media sosial. Orang-orang menyukai media sosial setiap kali mereka menggunakan telpon seluler mereka,” ungkap Koeman yang klubnya kini menghuni peringkat ke-7 klasemen Liga Inggris.

Pelatih berusia 53 tahun itu mem-berikan contoh perbedaan di era telepon pintar sekarang ini dengan saat dirinya masih aktif sebagai pemain di awal tahun 90-an.

“Mereka sekarang ini mengenakan headphone dan hidup di dunianya sendiri. Pemain-pemain muda hanya memikirkan dirinya sendiri dan kurang berkomunisi dengan rekan-rekan lainnya di tim,” kata Koeman yang anggota the Dream Team Barcelona saat dilatih Johan Cruyff. “Tapi saat saya masih bermain, saya bermain kartu saat dalam perjalanan dengan meng-gunakan bis. Kami mengobrol dan banyak berkomunikasi,” tambah Koeman yang

memenangi Piala Eropa 1988 bersama Ruud Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard.

Mantan bek timnas Belanda itu pun akhirnya menyadari betapa pemain-pemain muda sekarang ini kesulitan berinterkasi dan beradaptasi di lapangan, dikarenakan kebiasaan tidak suka ngo-brol. Padahal komunikasi diperlukan saat tim memerlukan bantuan.

“Karena itu, untuk mengatasi perso-alan ini kami memiliki program khusus dalam sesi pelatihan yakni komunikasi dan konsentrasi yang dilakukan dengan program berbeda-beda setiap pekannya,” tegas pria yang pernah bermain di klub Liga Belanda Ajax, PSV Eindhoven dan Feyenoord itu.

Yudi Winanto

MBP/ap

Pelatih Southampton Ronald Koeman.

Soal Komunikasi dan Interaksi Sosial

PEREBUT medali emas pada Pra-PON 2015 di Jabar berhak tampil pada PON 2016 di Bandung, September mendatang. Akan tetapi ketentuan ini tidak berlaku buat Adip Gandadiputra. Atlet Bali yang turun di kelas 70-75 kg ini tidak bisa berlaga karena me-masuki 34 tahun, sedangkan batasan usia maksimal atlet PON adalah 33 tahun.

Nasib Adip berbanding terbalik dengan rekannya Ketut Sumerta Yasa (+80 kg). Yasa yang mendulang emas pada Kejurnas 2013 di Bandung setelah di final mengalahkan petarung Jabar, berhak mengikuti PON 2016. Atlet Jabar tidak turun pada Pra-PON, sebab lolos otomatis ke PON.

Petarung Jabar dipastikan menjadi lawan terberat atlet Bali pada PON 2016. Sebab, sebagai tuan rumah, mereka lebih menguasai medan dan akan mendapat dukungan melimpah dari penggemarnya. ‘’Saya paling me-waspadai petarung Jabar,’’ kata Yasa di Denpasar pekan lalu.

Akan tetapi pria kelahiran Desa Tajun, Kubutambahan, Buleleng, 23 November 1984, ini tidak gentar sama sekali. Menurutnya, teknik dan strategi bertarung versi Kodrat hampir sama. ‘’Tinggal siapa yang lebih siap di atas matras,’’ jelas ayah dua anak ini. Ia akan berupaya maksimal dan berdoa ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar bisa mempersembahkan medali emas untuk Bali pada keikutsertaan pertamanya di PON.

Petarung yang akrab disapa Tut Sumer ini merupakan peraih emas untuk kontingen Buleleng pada tiga Porprov Bali terakhir, yaitu 2015 di Buleleng, 2013 di Denpasar, dan 2011 di Jembrana. Ia menyukai olahraga bela diri meskipun takut berkelahi.

Suami Ni Putu Suratmi ini mulai belajar tarung derajat ketika mahasiswa di Yogyakarta pada 2004. Ia merupakan alumnus SMKN 1 Sukasada jurusan Seni Kriya yang mendapatkan bea-siswa melanjutkan kuliah di Politeknik Seni di Yogyakarta jurusan Kriya Kayu. Setamat Politeknik Yogyakarta D-3, Tut Sumer melanjutkan ke S1 di

Undiksha Singaraja jurusan Seni Rupa. Ia kini membuka usaha pembuatan meubel, almari, kusen pintu, dan jen-dela berdasarkan pesanan pembeli di Desa Mengening, desa pecahan dari Tajun.

Sumerta Yasa bertarung di PON bersama Wayan Kariyasa, Made Milan-tara, Gede Suandika, Nengah Sudika, Komang Wardika, Wayan Mahardika, Gede Bima, dan Made Jangga. Mereka ditargetkan mempertahankan tradisi

emas pada hajatan multievent empat tahunan tersebut. ‘’Kami mematok dua keping emas dari keempat petarung,’’ sebut Sekum Pengprov Kodrat Bali A.A. Bagus Tricandra Arka.

Sebagai persiapan menghadapi PON, Tut Sumer dan kawan-kawan mengikuti Asia Tenggara di Malaysia, 24-28 April. Mereka tampil membela tim nasional Indonesia.

Daniel Fajry

25 April - 1 Mei 2016 31

Ketut Sumerta Yasa

Waspadai Petarung Jabar

MBP/ist

MEDIKA PERSADA - Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali menyeleng-

garakan Workshop Dasar-dasar Kurikulum Pendidikan Tinggi, Sabtu (9/4). Pem-

bicaranya terdiri dari Prof. Dantes, Dr. I Wayan Suardana, Prof. I W. Budiarsa

Suyasa. Rektor Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali Prof. Dr. dr. I Made

Bakta, Sp.PD., KHOM. mengatakan, proses pendidikan di Institut Ilmu Keseha-

tan Medika Persada Bali baru akan dimulai 1 September 2016. Hal ini mengacu

pada aturan Dikti bahwa semester ganjil harus dimulai per 1 September.

A K T I V I TA S

25 April - 1 Mei 201632

O L A H R A G A

SELURUH pelaku sepak bola di Ta-nah Air mendapat kabar gembira. Setelah berkutat dari satu turnamen ke turnamen lainnya, akhirnya kompetisi kembali bergulir di Indonesia. Kompetisi bertajuk Indonesia Soccer Championship 2016 diputar mulai 29 April diawali pertandin-gan Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta.

Kompetisi merupakan impian se-mua penggila bola dari Sabang sampai Merauke sejak berakhirnya Indonesia Super League (ISL) 2014 yang dijua-rai Persib Bandung. ISL 2015 sempat berjalan beberapa pertandingan, namun kemudian berhenti menyusul sanksi yang dikeluarkan Menpora kepada PSSI usai Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya yang memilih La Nyalla Matalitti sebagai Ketua Umum.

Setelah itu, pemain dan klub-klub ISL hanya berlaga dalam sejumlah turnamen. Piala Presiden dimenangkan Persib, Piala Jenderal Sudirman dijuarai Mitra Kukar Tenggarong, Piala Gubernur Kaltim diboyong Pusamania Borneo FC,

dan Piala Bhayangkara direbut Arema Cronus Malang. Arema juga berjaya dalam Bali Island Cup yang melibatkan empat klub.

Deretan turnamen itu ternyata tidak memuaskan para pemain dan klub. Sem-pat ada ajakan agar pemain tidak turun dalam kejuaraan, dengan harapan pemer-intah segera menggulirkan kompetisi. Na-mun, wacana ini menghilang begitu saja karena pemain tidak mempunyai pilihan lain. Mereka membutuhkan pemasukan agar bisa menghidupi keluarganya, seh-ingga mau tidak mau harus tampil dalam turnamen yang diikuti klubnya.

Rasa haus akan kompetisi akhirnya terjawab menyusul kepastian PT Gelora Trisula Semesta menggelar ISC A mulai 16 April yang kemudian diundur men-jadi 29 April. ISC merupakan kompetisi independen tidak berada di bawah naun-gan PSSI. Kompetisi ini hanya menjadi pengisi waktu kosong selama belum ada keputusan PSSI atas sanksinya dari Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Tidak ada yang terdegradasi dari kompetisi ini karena

bukan liga reguler. Tim yang berlaga adalah klub-klub yang sebelumnya turun di kompetisi ISL.

Meski begitu, ISC A disambut antusias oleh klub-klub peserta. Mereka melaku-kan persiapan serius menyongsong ajang ini. Apalagi sebagian besar tim sudah tampil pada sejumlah turnamen. Itu sangat bermanfaat buat pelatih untuk mengevalu-asi kekuatan timnya. Pelatih Arema, Milomir Seslija, ingin membuktikan kepada suporternya (Aremania) bahwa timnya benar-benar siap dan akan mampu

Salah satu faktor yang membuat ISC A menarik adalah kehadiran dua tim pendatang baru, yaitu PS TNI dan PS Polri. PS TNI memakai lisensi Persiram Raja Ampat (Papua), sedangkan PS Polri merger dengan Surabaya United. PS TNI sudah teruji sejak Piala Jenderal Sudirman dan bertahan hingga delapan besar, sedangkan PS Polri baru turun di Piala Bhayangkara.

Mawa

MBP/wan

Pemain Bali United (merah) dan Arema Cronus Malang bersaing dalam Indonesia Soccer Championship A 2016.

Sepak Bola

Akhirnya Ada Kompetisi ISC

25 April - 1 Mei 2016 33

I P T E K

Budi daya ikan hias terus meng-geliat di Buleleng. Ikan hias hasil budi daya nelayan di daerah ini tidak hanya berasal

dari laut setempat, namun juga ikan hias dari Kepulauan Banggai, Sulawesi Ten-gah (Sulteng). Selain ikan hias langka dari luar daerah, nelayan di Buleleng juga membudidayakan ikan hias jenis lain seperti nemo, dori dan udang hias.

Kelompok Mina Lestari, Desa Les, Kecamatan Tejakula, intens membudi-dayakan ikan hias. Belasan nelayan di ujung timur Buleleng ini membudidaya-kan ikan hias bernilai jual tinggi dengan pendampingan dari Yayasan Alam Lestari Indonesia, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Buleleng, serta melibatkan pihak volunter asing asal Australia. Ne-layan yang rata-rata memiliki kemampuan menangkap ikan hias di lautan lepas ini mengikuti pelatihan sambil bekerja lang-sung tentang teknik budi daya ikan hias di darat. Untuk mendapatkan hasil optimal, nelayan diarahkan untuk membudidaya-kan ikan hias yang bernilai jual tinggi.

Dari pembinaan itu, nelayan berhasil

membudidayakan ikan langka yang berasal dari Kepulauan Banggai, Sulteng. Motivasi nelayan membudidayakan ikan langka yang dikenal dengan sebutan ikan Bang-gai ini, karena permintaan dari konsumen di luar negeri tergolong tinggi dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan ikan hias dari daerah lain. Gayatri, pimpinan Yayasan Alam Lestari Indonesia, menuturkan, kerja sama budi daya bersama kelompok nelayan ini untuk melestarikan keberadaan populasi ikan hias di Bali dan daerah lain di Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat populasi beberapa jenis ikan hias asli perairan Indonesia mulai langka. Ini terjadi karena penangkapan di laut lepas yang tidak terkendali.

Untuk itu, nelayan diajarkan membudi-dayakan ikan hias yang mulai langka. Dia mencontohkan, ikan hias jenis Banggai kini terancam punah. Di daerah asalnya ikan ini merupakan hewan endemik. Meski populasi yang mulai langka, per-mintaan di pasar di luar negeri tidak per-nah sepi. Untuk itu, pihaknya menjawab peluang ini untuk membudidayakan ikan hias Banggai di Buleleng. Selain itu, saat

ini pihaknya masih melakukan penelitian untuk membudidayakan udang hias. Dari penelitian itu ada dua jenis udang hias yakni udang velet dan udang api. Kedua jenis udang hias ini populasinya mulai langka, namun permintaan di pasaran masih tetap tinggi.

‘’Peluang ini kita jawab dengan men-gajarkan teman-teman nelayan di sini bagaimana sambil melestarikan ikan hias yang mulai langka kita budi dayakan di darat. Hasilnya cukup memuaskan karena ikan hias seperti Banggai sudah berhasil kita budi dayakan dan nelayan sudah menikmati hasilnya,’’ katanya.

Di sisi lain, Gayatri mengatakan, ikan hias jenis Banggai harganya tergolong tinggi dibandingkan dengan ikan hias jenis lain. Ikan hias jenis ini ukuran satu sentimeter laku di pasar internasional 2 dolar AS atau Rp 26.000 per ekor. Sedangkan ikan hias jenis yang sama namun ukurannya lebih besar harganya mencapai 4 dolar AS atau sekitar Rp 580.000 tiap ekor.

Mudiarta

MBP/mud

Nelayan di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng membudidayakan ikan hias yang keberadaannya mulai langka.

Budi Daya Ikan Hias Banggai

25 April - 1 Mei 201634

A K T I V I TA S

MBP/ist

AKSI BERSIH - Kerja bakti serentak yang dilakukan warga Banjar Semilajati Desa Pemecutan Kaja Kecamatan Denpasar Utara, Minggu (9/4), mendapat support dari Wali Kota I.B. Rai Dharmwijaya Mantra. Dengan mengendarai

kendaraan roda dua, Wali Kota Rai Mantra hadir dalam kegiatan aksi bersih bersama seluruh warga Banjar Semila-

jati. Kerja bakti juga dihadiri SKPD Pemkot Denpasar dan Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra.

MBP/ist

WISUDA UNMAS - Jumat (8/4), Rektor Universitas Ma-hasaraswati (Unmas) Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta,

M.Pd. mewisuda 612 sarjana S-1 dan S-2. Dari jumah itu, 49 Magister P2WL dan Magister Manajemen dan sisanya

563 orang sarjana S-1 dari enam fakultas di Unmas. Acara juga dirangkaikan dengan Dies Natalis ke-34 Unmas. Pada

acara wisuda akan diteken MoU antara Rektor Unmas Made Sukamerta dengan Menteri Koperasi dan UKM RI A.A.

Ngurah Puspayoga dalam bidang penguatan jiwa kewirau-sahaan.

MBP/ist

ANGKASA PURA - General Manager (GM) PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai, Trikora Harjo dan staf, Rabu (13/4) menyerahkan corporate social responsi-

bility (CSR) di Besakih. CSR diterima Klian Desa Besakih Wayan Gunatra dan selanjutnya Ketua Panitia Karya Ida

Batara Turun Kabeh (IBTK) itu menyerahkan kepada koor-dinator pedagang di Besakih Nyoman Mangku Jati. Saat itu, GM Trikora Harjo menyampaikan penyerahan CSR

sejalan dan mendukung rangkaian kegiatan penataan zona ekonomi di wilayah ekonomi Pura Besakih.

MBP/ist

PEMKAB TABANAN - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan untuk mewujudkan tata kelola pemerin-tahan yang baik dan bersih terus dilakukan. Seiring dengan hal itu, upaya tersebut satu per satu mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak. Satu di antaranya dari Majalah Sindo

Weekly yang memberikan Pemkab Tabanan penghargaan Government Award 2016 untuk kategori Tata Kelola Pemer-

intahan. Government Award itu sendiri merupakan ajang penghargaan tahunan yang digelar Majalah Sindo Weekly

bagi pemerintah daerah berprestasi dari tingkat kota, kabu-paten, dan provinsi.

25 April - 1 Mei 2016 35

MBP/ist

UJIAN PROMOSI DOKTOR - Universitas Hindu Indo-nesia (Unhi) Denpasar menggelar ujian promosi doktor dengan promovendus dr. Gede Ngurah Budiyasa, Sp.PK di aula rektorat kampus setempat, Jumat (8/4). Budiyasa

mempertahankan disertasi berjudul Makanan Satwika dan

Penguji pimpinan Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH.,M.Hum. Di-sertasinya itu meraih predikat cumlaude sehingga Budiyasa

berhak menyandang gelar Doktor pada Program Doktor Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi Denpasar.

MBP/ist

SEORANG NEGARAWAN - Di saat politisi lainnya masih

I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III memilih menjadi seorang negarawan. Hal ini ditunjukkan oleh Senator Dr.

Arya Wedakarna saat menghadiri Musrembang Provinsi

Dalam Negeri RI ) di Kantor Gubernur Bali. Wedakarna menjadi satu satunya wakil rakyat baik DPD RI atau DPR RI yang hadir di acara yang dihadiri oleh 9 Wali Kota dan Bupati se-Bali sekaligus SKPD di Bali dan pejabat terkait.

TERBAIK -Felice Jewel-lery kembali menghadir-

kan perhiasan emas ber-

lian terbaik untuk pecinta

perhiasan di Bali.

Harga yang ditawarkan pun relatif

terjang-kau tanpa

menurunkan kualitasnya.

Perhiasan emas ber-

lian itu bisa didapat pada pameran Fe-

lice Jewellery di Business

Center, Hotel Aston Jl. Ga-

tot Subroto, Denpasar

mulai Kamis (14/4) sampai Sabtu (16/4).

MBP/ist

UNMAS DENPASAR - Rektor Unmas Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta,M.Pd., Jumat (8/4) mewisuda 612 sarjana

-ister Manajemen dan sisanya 563 orang sarjana S-1 dari

enam fakultas di Unmas. Acara juga dirangkaikan dengan Dies Natalis ke- 34 Unmas. Sebagai momentum dies dan

wisuda kali ini Rektor Unmas, Made Sukamerta menegas-kan Unmas bekerjasama dengan Kementerian Koperasi

dan UKM RI. Kerja sama ini menyangkut penguatan jiwa kewirausahaan dan perkoperasian.

36

L I N G K U N G A N

25 April - 1 Mei 2016

Teluk Benoa adalah kawasan suci. Demikian kepu-tusan Sabha Pandita PHDI. Keputusan ini menjadi sangat penting, ketika lingkungan Bali terancam. Namun yang lebih penting lagi, apa kewajiban umat

Hindu dalam mengamankan keputusan lembaga tertinggi tersebut. Sejauh mana keputusan tersebut bisa mewarnai kebijakan publik dalam mengelola lingkungan Bali. Dua hal itulah yang mesti dilakukan, sebagai implementasi keputu-san tersebut. Kalau tidak, keputusan PHDI hanya menjadi catatan. Tak lebih dari hasil seminar.

Ketua Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa, pekan lalu memaparkan bahwa keputusan Sabha Pandita tentang kawasan suci Teluk Benoa adalah keseluruhan masukan yang telah disampaikan dalam Pasamuhan Sabha Pandita di Jakarta tanggal 24 Oktober 2015 dan Pasamuhan Sabha Pandita di Bali tang-gal 9 April. Keputusan tersebut juga diintegrasikan dengan berbagai pemikiran tokoh masyarakat.

Terkait rencana reklamasi Teluk Benoa, Ida Pedanda berpendapat semua pihak akan mendapat dampak negatif kalau sampai pembangunan itu terus dilanjutkan. “Teluk itu Pedanda dengar lebih dari 800 hektar akan diuruk. Kalau diuruk, air itu akan meluap ke mana-mana, bagaimana nasib rakyat di pinggir pantai,” ujarnya.

Ida Pedanda meminta pemerintah agar mengkaji ulang rencana tersebut. Menurutnya, Teluk Benoa yang orisinil sangat indah tanpa reklamasi dan tidak ada duanya di dunia. Merusak habitat di dalamnya melalui reklamasi adalah dosa yang tiada ampun. Ida Pedanda mengaku pernah mengusul-kan agar Teluk Benoa dikeruk, dan hasil kerukannya dipakai untuk menutup abrasi pantai di sekitarnya.

Wakil Dharma Adhyaksa, Ida Mpu Siwa Buda Daksa Darmita mengatakan, keputusan Sabha Pandita merupakan keputusan umat Hindu di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, seluruh umat Hindu di Indonesia seharusnya menaati apa yang menjadi keputusan pasamuhan Sabha Pandita.Semua pihak diharapkan menahan diri dari ancam-men-gancam, serang-menyerang, atau hujat menghujat karena tidak produktif, tidak konstruktif, dan tidak mencerahkan. “Setelah keputusan ini, bagaimana pemangku kebijakan di Bali, pejabat, supaya menaati,” tegasnya.

Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menilai, apa yang menjadi keputusan Sabha Pandita, sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat Bali. Dengan keputusan tersebut, yang perlu dilakukan adalah tindak lanjutnya. Sayangnya, Pemkot Denpasar tidak memiliki kewenangan

untuk melakukan langkah lanjutan terkait dengan kepu-tusan itu. “Yang penting sekarang apa tindak lanjutnya,” katanya.

Koordinator ForBALI, Wayan “Gendo” Suardana, men-gapresiasi keputusan sabha pandita bahwa Teluk Benoa adalah kawasan suci. Setidaknya di tengah kecurigaan masyarakat terhadap posisi PHDI dalam kasus reklamasi Teluk Benoa, Sabha Pandita sudah memberi kepastian bahwa Teluk Benoa sebagai kawasan suci.

“Kenapa menarik, karena Sabha Pandita justru sangat kritis terhadap hasil Tim 9 sehingga men-delete 2 point re-komendasi yang cenderung memberi peluang bagi rencana reklamasi berkedok revitalisasi di Teluk Benoa,” ujarnya.

Kata Gendo, dengan penetapan Teluk Benoa sebagai ka-wasan suci oleh Sabha Pandita maka tidak akan memberikan ruang atau celah bagi adanya proyek-proyek reklamasi atau pembuatan pulau-pulau baru sebagaimana direncanakan PT TWBI. Keputusan ini sejatinya cukup menjadi dasar bagi pemerintah untuk menolak Amdal PT TWBI karena tidak memenuhi aspek sosial budaya dan tidak bisa dipulihkan atau ditanggulangi dengan cara apapun.

Demikian keputusan Sabha Pandita ini sekaligus bisa menjadi dasar bagi pemerintah menghentikan rencana re-klamasi Teluk Benoa, termasuk mencabut Perpres No. 51 Tahun 2014. Pasalnya, Perpres tersebut telah senyatanya mencederai Teluk Benoa sebagai kawasan suci sebagaimana telah diputusan Sabha Pandita.

Rindra

Keputusan ”Sabha Pandita”

Harus Diperjuangkan,Jangan Sekadar Catatan

Ida Mpu Siwa Buda Daksa Darmita dan Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa

25 April - 1 Mei 2016 37

Kawasan Teluk Benoa yang masih banyak aktivitas

rencananya diuruk untuk dijadikan beberapa pulau

oleh investor.

MBP/eka

P A R I W I S A T A

25 April - 1 Mei 201638

Persaingan dunia perhotelan di Bali kian ketat. Tak hanya investor, Pemerintah Kabupaten Badung melalui badan usaha milik daerah

(BUMD) pun berencana membangun hotel untuk meningkatkan pundi-pundi penghasilan guna mendongkrak Penda-patan Asli Daerah (PAD). Padahal, bisnis akomodasi kini tengah terpuruk akibat ke-datangan wisatawan dengan jumlah kamar yang tersedia tak sejalan. Alhasil upaya meningkatkan PAD lewat pembangunan hotel ini justru semakin merusak pasar, dan mematikan hotel-hotel kecil sekelas pondok wisata, guest house yang notabena milik masyarakat.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, mengatakan pihaknya kini tengah meran-cang pengelolaan APBD Badung. Selain diarahkan untuk penyediaan infrastruktur daerah dan penyediaan pelayanan dasar masyarakat, pemkab juga akan men-garahkan untuk investasi yang nantinya akan dikelola Badan Usaha milik daerah. Misalnya, dengan membangun akomo-dasi pariwisata berupa hotel. “Jadi hotel ini yang dikelola oleh perusahaan daerah akan mampu mendatangkan penghasilan dan meningkatkan PAD Badung, sehingga sumber pendapat Badung menjadi bertam-bah,” ungkapnya.

Hotel yang dibangun pemerintah, kata Suiasa selain menyasar wisata umum, para tamu dari daerah lain yang akan berkunjung ke Badung juga bisa diarahkan untuk me-manfaatkan akomodasi yang dimiliki daerah. “Tamu pemerintah juga bisa diarahkan untuk menginap di sini. Saya yakin dengan manaje-men pengelolaan yang baik dan profesional investasi di bidang akomodasi pariwisata ini akan bisa jalan,” tegasnya.

Apa yang menjadi rancangannya, itu semua kata dia, akan bermuara pada kes-ejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja, memperkecil pengangguran dan meningkatkan PAD. Dengan meningkatnya

PAD dan minimnya pengangguran maka masyarakat memiliki daya saing yang kuat. “Intinya mengelola APBD dengan spirit management entrepreneurship dapat kita terapkan di Badung,” sebutnya.

Menanggapi rencana tersebut, Per-himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, mengingatkan pemerin-tah setempat untuk tidak bersaing dengan rakyatnya sendiri yang bergerak di sektor tersebut.

“Idenya memang bagus, namun belum tempat dengan kondisi pariwisata sekarang. Lagipula pemerintah sebagai regulator jangan sampai bersaing dengan pengusaha yang notabena rakyat Badung sendiri,” ungkap Ketua PHRI Kabupaten Badung, IGN Rai Suryawijaya.

Rencana Pemkab Badung membangun akomodasi pariwisata, diakui Rai Suryawi-jaya kontrakdiktif dengan kondisi saat ini. Pasalnya, jumlah kamar hotel di Badung sendiri kini telah mencapai 95 ribu kamar, baik hotel berbintang, melati, vila, kondo-tel, dan apartemen. “Hotel berbintang saja tingkat hunianya hanya 60 persen, artinya masih ada 40 persen kamar yang harus diisi. Apalagi, non-star hotel yang dimiliki oleh rakyat pribumi, seperti losmen, hotel melati, pondok wisata lebih memprihatikan lagi, yakni hanya 43 persen,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah harusnya mem-bangun infrastruktur penunjang pariwisata. Di antaranya, penataan objek wisata, pena-taan sebelas desa wisata, di mana baru tiga desa wiata yang dikelola baik, pendirian gedung kesenian, dan fasilitas penunjang lainya. “Saya sudah menyerahkan hasil kajian kepada pemerintah bahwa di Badung ini sudah over supply. Ini harus dipakai pijakan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengingatkan, Pemkab Badung tidak bertentangan dengan Pera-turan Bupati (Perbup) 2015 tentang syarat minimal pembangunan hotel. Seperti pembangunan hotel di kawasan Kuta Utara

minimal di atas lahan 75 are, Kuta dan Kuta Tengah 50 are serta Kuta Selatan 100 are.

Akademisi pariwisata Unud, Putu Anom, juga mengakui jumlah kamar hotel di Bali, khususnya di Bali Selatan saat ini sedang mengalami oversupply kamar hotel. Karena itu, sebaiknya moratorium hotel harus tetap diberlakukan oleh pemerintah setempat, dengan catatan harus konsisten diikuti oleh Pemkab Badung, Pemkab Gi-anyar dan Pemkot Denpasar. “Hal ini saya argumenkan dari hasil penelitian tim riset BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Kabupaten Badung yang saya sendiri ikut sebagai tim peneliti,” ungkapnya.

Pada penelitian tersebut, dikatakan khususnya di Kabupaten Badung saja pada tahun 2015 ditemukannya 95 ribu kamar hotel yang tersedia dengan tingkat hunian kamar hotel berbintang kurang dari 60 persen, dan hotel non bintang kurang dari 40 persen. Begitu juga dengan lama tinggal wisatawan juga semakin menurun, walau jumlah wisata yang berkunjung ke Bali meningkat. Sehingga, terjadi persaingan yang ketat antara pembisnis akomodasi yang diwarnai dengan terjadi perang tarif kamar hotel yang dapat merugikan pari-wisata itu sendiri.

Selain itu, khususnya Badung dan Den-pasar masih mengalami kekurangan air ber-sih, kemacetan lalu lintas yang masih krodit, terutama waktu peak season. Kedua hal ini yang masih menjadi permasalahan yang dihadapi pembisnis perhotelan dan men-jadi tantangan bagi Bali dalam memejukan pariwisata ke depannya. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar Moratorium Hotel tetap diberlakukan pada tahun ini. Meng-ingat kamar hotel di Bali Selatan sedang overload. Sehingga, tidak memunculkan permasalahan yang dapat merugikan dan mematikan periwisata itu sendiri (tourism kills tourism).

Parwata

Tingkatkan PAD

Pemerintah-RakyatBersaing Bangun Hotel

25 April - 1 Mei 2016 39

Pertumbuhan akomodasi pariwisata di Bali semakin masif. Ironisnya, pertumbuhan terse-but hanya terjadi di satu tempat, yakni Bali Selatan yang menimbulkan persaingan tidak

sehat lantaran jumlah kedatangan wisatawan dengan pertumbuhan kamar hotel tak sejalan.

25 April - 1 Mei 201640

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

BRI GIANYAR - Undian Simpedes Periode II/2015, BRI Cabang Gianyar dilaksanakan, Kamis (7/4) di Jalan By-pass Dharma Giri (kantor sementara) berhubung Kantor BRI Ca-bang Gianyar di Jalan Pudak No. 19 A Gianyar sedang dipu-

gar. Pengundian Hadiah Simpedes ini merupakan acara rutin setiap enam bulan sekali sebagai wujud apresiasi dan ucapan terima kasih kepada nasabah Simpedes BRI yang selalu setia

dan loyal kepada BRI.

MBP/ist

PRO RAKYAT - Perhatian terhadap kesejahteraan aparatur pe-merintah harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan

publik kepada masyarakat. Kebijakan yang sedang dicanangkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung

I Ketut Suiasa ini mendapat apresiasi positif dari kalangan DPRD Badung. Eksekutif diminta terus berinovasi membuat program

pembangunan yang pro-rakyat.

MBP/ist

SENATOR WEDAKARNA - Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menilai bahwa saat ini perha-tian pemerintah pusat di bawah komando Presiden Joko Widodo,

terutama di bidang perindustrian, masih dirasa minim. Walau sudah ada paket kebijakan dari Presiden, tetapi manfaat dan per-hatian terutama di industri kecil masih dirasa kurang maksimal.

Padahal pemerintah sudah berjalan hampir dua tahun. Demikian diungkapkan Senator DPD-RI di sela–sela Sidang Paripurna X

DPD-RI di Jakarta.

MBP/ist

FE UNWAR - Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unwar Dr. I Made Sara, S.E., M.P. untuk kali pertama meyudisium 321 sarjana baru,

Kamis (7/4). Dari jumlah itu, tujuh orang dari Jurusan IESP, 97 orang Jurusan Manajemen, 71 orang Jurusan Manajemen Non-reguler, 85 orang dari Jurusan Akuntansi dan 60 orang Jurusan

Akuntansi Nonreguler.Ketua Panitia I Gusti Ayu Inten Saputra Rini, S.E., M.Si.Ak., C.A. menjelaskan, dari jumlah itu 30,38

persen lulus dengan predikat cumlaude dan 68,99 persen lulus dengan predikat sangat memuaskan.

25 April - 1 Mei 2016 41

MBP/ist

HAMA TIKUS - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta beserta ratusan warga yang terdiri dari krama subak, ang-gota TNI, serta siswa SMAN 1 Abiansemal, Minggu (10/4)

melaksanakan pengropyokan hama tikus di areal persawahan Subak Sengempel, Pesedahan Yeh Sungi, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal. Akibat serangan hewan pengerat

tersebut, hasil panen krama subak Sengempel kurang maksi-mal. Seusai melaksanakan pengropyokan, Bupati Giri Prasta

melaksanakan tatap muka dengan krama di Balai Subak Sengempel didampingi sejumlah pejabat.

MBP/ist

SERTIFIKAT

kompetensi bidang hotel dan restoran kepada beberapa perwaki--

dilakukan oleh Asdep Pengembangan SDM Kementerian Pari-wisata RI Wisnu Tarunajaya bersama Ketua BNSP yang diwakili

Tatang Azrisal dan didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali IGA Sudarsana dan Direktur LSP

Pariwisata Bali Agung Widnyana.

MBP/ist

IAPE BALI - Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) Bali 2016 menggelar Pameran Mesin Produksi Pakaian ‘’Garment Konveksi Sablon’’ yang berlangsung dari 7 - 10 April di Bali

Creative Industry Centre, Jl. WR Supratman, Denpasar. IAPE merupakan pameran industri dan teknologi produksi sandang

(apparel production) yang menyajikan proses industri mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari proses desain, proses produksi

hingga proses penjualan barang jadi, sehingga akan tersaji

MBP/ist

PARTAI GERINDRAMuklas Sidik meresmikan kantor baru DPD Partai Gerindra Bali, Rabu (6/4) pagi. Kantor yang dibangun layaknya balai pertemuan

beralamat di Jalan Kapten Tantular, Gang Garuda Nomor 8, Renon, Denpasar.Muklas Sidik menyampaikan apresiasi kepada jajaran Partai Gerindra Bali karena telah memiliki kantor yang

eksistensi partai di daerah, sesuai amanat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

25 April - 1 Mei 201642

H I B U R A N

Tanda-tanda penuaan dini tidak nampak pada kulit wajah aktris Dian Sastrowardoyo, meski telah menginjak usia

yang tak lagi muda. Ibu dua orang anak itu berbagi rahasia kecantikan kulit wajahnya. “Saat usia 20-an, bolos memakai perawatan kulit tidak masalah. Di umur sekarang krim pagi dan malam itu perlu banget,” katanya di Jakarta, belum lama ini.

Sebelum memasuki usia 30 tahun,

mengaku jarang menggunakan krim perawatan wajah. “Saya memang kebiasaan tidak rutin menggunakan krim, dua atau tiga hari sekali. Bi-asanya hanya membersihkan muka lalu tidur, tidak pakai krim malam,” ujar Dian. “Pelembab wajah dan ta-bir surya pun ga pakai, saya anggap enteng,” sambung dia.

Menjelang umur 30 tahun, wanita berusia 34 tahun tersebut merasa kelembaban wajahnya berkurang jika tak menggunakan krim perawa-

tan wajah. “Kulit kalau lagi kering cahaya yang terpantul tidak baik. Ini jadi masalah, karena akan me-nyebabkan kulit tampak kusam,” kata Dian. Tidak hanya kulit kusam, Dian mengaku kantong mata menjadi ancaman tersendiri. Pasalnya, ibu dari

“7 Hari 24 Jam” itu juga memiliki masalah yang sama.

“Kata orang, kalau ingin tahu bagaimana kamu tua nanti, lihat ibumu. Mama saya pu-nya kantong mata yang lumayan nyata, saya sadar diri punya bakat seperti Mama,” ujar dia. “Oleh karena itu, area mata pakai krim malam tidak boleh bolos, sehingga pem-bentukan kan-tong mata da-pat dicegah,” tambah dia. (kmb)

Dian Sastro

Beberkan Rahasia Tetap Cantik

Dian SastrowardoyoMBP/ist

25 April - 1 Mei 2016 43

FILM keenam Spi-der-Man akan berjudul ‘’Spider-Man: Homecoming.’’ Bintang Tom Holland mengu-mumkan hal itu di atas panggung CinemaCon di Las Vegas belum lama ini. Gagasan “Homecoming” juga memiliki beberapa tema yang berkaitan, baru dan bahkan lebih muda dari Peter Parker.

“Peter sedang mencoba mencari identitas sejatinya,” kata Hol-land seperti dikutip Entertain-

ment Weekly. “Dan di mana sebenarnya

posisinya.”Bos Sony Pictures Tom

Rothman berkelakar, “Saya harap ini bisa jadi tiga film untuknya!” Spider-Man: Homecoming akan rilis 7 Juli 2017. Sony berencana akan memutar sebuah klip “teaser” pendek yang menunjukkan Tony Stark (diperankan Robert Downey) mengunjungi Peter dan Bibi May di apartemen Queens.

“Sulit bagi saya untuk percaya ka-lau dia adalah bibi orang,” kata Tony

Home-coming diperankan Marisa Tomei yang beberapa dekade lebih muda dari Rosemary Harris, pemeran May

Spider-Man.Sony juga sedikit membocorkan

film animasi Spider-Man 2018 akan “mendobrak bukan hanya film ani-masi tapi juga genre pahlawan su-per.” Belum ada judul resmi untuk film animasi. (kmb)

“Spider-Man: Homecoming”

Judul Film Spiderman

Terbaru

25 April - 1 Mei 201644

A K T I V I T A S

MBP/ist

ASPIRASI UMAT HINDU - Melalui Surat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 5.70/PJLHK/PJLA/KSDAE-3/2/2015 Tanggal 2 Maret 2016 yang diterima Senator

DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III yang membidangi urusan agama dan kesra, Menteri LH dan Kehutanan

RI menyampaikan jawaban atas aspirasi dari umat Hindu di Banyuwangi yang sempat dirapatkan oleh DPD-RI di Kantor Bu-

pati Banyuwangi, Jawa Timur pada akhir tahun lalu, yang intinya keberatan umat Hindu akan adanya tarif masuk saat bersem-

bahyang di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo.

MBP/ist

LPD SIBETAN - Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem pantas berbangga atas capaian LPD Sibetan. Betapa tidak,

LPD yang dibangun sejak tahun 1990 kini menjadi LPD tersukses di Karangasem. Meskisudah dalam posisi pun-cak, LPD Sibetan tidak pernah melupakan kewajibannya

mengabdikandiri dengan desa adat. Salah satunya dengan mengajak lebih dari seratus pemangku setempattirta yatra

keliling Bali.Kepala LPD Sibetan Made Mastiawan, menga-takan program tirta yatra dilakukan dua kali dalam setahun.

MBP/ist

MIPPI BALI - Pengurus Daerah (Pengda) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Bali- Nusa Tenggara menggelar

rapat kerja daerah di Sanur, Denpasar, Kamis (7/4). Rakerda mengagendakan penyusunan program kerja MAPPI untuk

tahun 2016. Termasuk persiapan menuju Rapat Kerja Nasional di Banjarmasin, 22-24 April mendatang.Di MAPPI sendiri ada

beberapa bidang, seperti bidang pendidikan, organisasi. Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Rakerda MAPPI Bali-Nusra M.

Arief MW,S.E., M.Ec.Dev.

MBP/ist

LKPJ BUPATI KARANGSEM - DPRD Karangasem da-lam sidang paripurna dipimpin Ketua I Nengah Sumardi

di DPRD Karangasem, Selasa (12/4), menerima berkas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Karang-asem tahun 2015. Ditemui usai memimpin sidang, Sumardi mengatakan Dewan yang dipimpinnya sudah siap

membahas LPKJ itu.Pasalnya, lanjut pria asal Banjar Kereteg, Sibetan itu, Dewan lewat Badan Musyawarah yang

dipimpinnya sudah membuat jadwal persidangan.

4525 April - 1 Mei 2016

MBP/ist

KEMENPAR RI - Dalam percepatan pengembangan sektor wisata Meeting Incentive, Convention, Exhibition (MICE), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI melaksanakan pro-

gram promosi MICE di empat kota besar di Indonesia. Ketua INCCA Bali IB Surakusuma, Selasa (12/4) mengatakan keg-iatan promosi ini sudah menyasar kawasan Medan, Bali dan

Makasar. IB Lolec yang juga Ketua Bidang Incentice dari Tim Percepatan Pengembangan Wisata MICE menjelaskan, Presiden telah mengintruksikan Kemenpar guna mengenjot

sektor pariwisata.

MBP/ist

BRI TABANAN - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Salah satunya den-

gan pengundian Simpedes semester II/2015 yang digelar BRI Cabang Tabanan periode September 2015 sampai Februari 2016 di Balai Banjar Ulundesa, Desa Beraban, Kediri, Selasa (12/4).

Hadiah yang diperebutkan berjumlah Rp 400 juta lebih den-gan 21.791.696 kupon yang diundi. Nasabah yang beruntung

mendapatkan hadiah utama satu unit mobil, yakni Ni Made Widiani dari BRI Kantor Cabang Tabanan.

MBP/ist

AIPNI - Pimpinan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indo-nesia (AIPNI) Regional X (Bali, NTB dan NTT) mengadakan

audiensi dengan Koordinator Kopertis VIII Prof. Dr. I Nen-gah Dasi Astwa, M.Si., Kamis (7/4) kemarin. Usai mendapat pengarahan, dilanjutkan dengan Raker AIPNI X di Gedung Kopertis VIII. Ketua AIPNI Regional X I Gede Putu Darma

Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D. menjelskan, audiensi dilakukan untuk mendapatkan pengarahan dan mendiskusikan lang-

kah-langkah penyelarasan program-program dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan ners

khususnya di Bali, NTB dan NTT.

MBP/ist

PEMKOT DENPASAR - Percepatan pembangunan di Kota Denpasar melalui rakerda tidak terlepas dari keinginan untuk

menciptakan tata kelola perencanaan pembangunan yang baik dimulai dari perencanaan pembangunan, baik jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang. Selain itu, rakerda ini juga untuk mensinkronisasikan program-program pemban-

gunan antara pemerintah pusat, provinsi dan Kota Denpasar. Demikian diungkapkan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhar-

mawijaya Mantra saat membuka Rapat Kerja (Raker) Pemerin-tah Kota (Pemkot) Denpasar, Kamis (7/4).

A K T I V I T A S

25 April - 1 Mei 201646

MBP/ist

BALI KIDDY - Sekolah Bali Kiddy menyelenggarakan program Preschool yang dimulai dari rogram Playgroup A, Playgroup B,

Kindergarten (TK) A dan B. Bali Kiddy Preschool telah terakredi-tasi A (sangat baik) dari Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Merupakan kelanjutan program Preschool yaitu Primary Program atau SD Bali Kiddy. Sekolah Bali Kiddy menerapkan Kurikulum

Nasional dan international Standard Curriculum untuk Math, English dan Science dengan memfokuskan pada penguasaan

Bahasa Inggris dan Teknologi Komunikasi.

MBP/ist

IKIP SARASWATI - Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pen-

didikan Bahasa dan Seni (FPBS) IKIP Saraswati Tabanan, Sabtu (2/4) menyelenggrakan kuliah umum tentang metode

pembelajaran sastra mutakhir di aula kampus setempat. Ku-liah umum diberikan oleh Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum. dari Fakultas Bahasa dan Seni Univeritas Negeri Yog-yakarta yang juga sebagai Ketua umum Himpunan Sarjana

Kesusastraan Indonesia (HISKI) Pusat.

MBP/ist

BNNP BALI - Ratusan warga Lelateng mengikuti sosialiasi Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap (P4GN)

yang digelar BNN Provinsi Bali, Rabu (13/4) di Balai Banjar Ketapang, Kelurahan Lelateng, Negara. Kepala BNNP Bali,

Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa hadir langsung dan mem-berikan pengarahan. Wakil Bupati Jembrana I Made Kem-

bang Hartawan dan Ketua Forum Bela Negara Provinsi Bali, Agustinus Tinus Nahak juga memberikan pembekalan terkait

bahaya narkoba.

MBP/ist

HUT GIANYAR - Sejumlah persiapan terus digeber menje-lang pawai budaya pada 16 April di Open Stage Balai Budaya

Gianyar. Saat pawai itu ratusan penarin akan memeriahkan HUT ke-245 Gianyar. Penari yang terdiri dari anak-anak

sampai orang dewasa ini berasal dari dua kecamatan yang berkolaborasi. Yakni Kecamatan Sukawati yang di wakili oleh Batubulan Kangin dan Kecamatan Ubud yang di wakili Desa

Petulu. Mereka pun terus menggelar latihan, seperti yang ter-lihat pada di Pura Desa, Desa Batuyang, Batubulan Kangin,

Kamis malam (7/4).

4725 April - 1 Mei 2016

MBP/ist

SK TPP - Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bu-pati Badung Ketut Suiasa kembali melakukan gebrakan untuk

membangun etos kerja para pegawai di Kabupaten Badung. Kamis (7/4) di ruang Nayaka Gosana 1 Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung Mangupura, Bupati Badung I Nyoman Giri

Prasta didampingi Wabup I Ketut Suiasa dan Sekda Badung Kompyang R. Swandika memandatangani Surat Keputusan (SK)

Revisi Peraturan Bupati mengenai Tunjangan Penghasilan Pe-gawai (TPP) di Kabupaten Badung.

MBP/ist

PENGHARGAAN IGA - Jelang perayaan HUT ke-245 Kota Gianyar, Kabupaten Gianyar berhasil meraih penghargaan

Indonesia Government Award (IGA) 2016 untuk kategori Kabupaten Terbaik Bidang Ekonomi Kreatif. Penghargaan dis-

erahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., MALD kepada Bu-

pati Gianyar diwakili Asisten II Setda Gianyar I Ketut Astawa Suyasa di Jakarta, Selasa (12/4) lalu.

MBP/ist

BUKA PORSENIJAR - Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri didampingi Sekda Karangasem Adnya Mulyadi, Selasa (12/4)

sore usai membuka Porsenijar, langsung ke gubuk bengkel kerja manusia robot, Tawan yang nama lengkapnya Wayan Sumardana

(33). Bupati Mas berharap Tawan tetap bekerja di Karangasem, untuk membantu warga di Karangasem yang memerlukan kaki

palsu atau kursi robot. Kaki palsu atau pun kursi roda yang menggunakan mesin atau serupa robot dengan listrik atau dengan

remote kontrol banyak diperlukan warga.

MBP/ist

RAKOR SATPOL PP - Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten/Kota se-

Bali tahun 2016 diselenggarakan di ruang Kriya Gosana Puspem Badung Mangupraja Mandala, Kamis (7/4). Rakor

dilaksanakan dalam upaya meningkatkan sinergitas serta persamaan persepsi dan guna mewujudkan pemerintahan

yang berwibawa dalam penegakan hukum, penegakan Perda dan pelayanan terhadap masyarakat.

T R A D I S I

25 April - 1 Mei 201648

Seusai jam sekolah, sejumlah anak berpakaian adat madya mendatangi rumah penduduk. Mengucapkan penganjali umat

“Om Swastyastu’’, mereka melakukan tradisi ngembang. Tradisi ini dilangsung-kan menyambut piodalan di Pura Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar. Piodalan kali ini dirangkai dengan karya Panca Wali Krama di pura tersebut. Tradisi ngembangitu sudah dilaksanakan dari tanggal 6 hingga 13 April 2016, bertepatan dengan hari pengrawuh.

Tradisi unik ini melibatkan anak-anak dari lima desa pakraman pangemongPura Samuan Tiga, yaitu Desa Pakraman Wanayu Mas, Desa Pakraman Taman, Desa Pakraman Bedulu, Desa Pakraman Tengkulak Kaja dan Desa Pakraman Tengkulak Kelod.

Anak-anak pangayah dengan wajah ceria memasuki rumah warga dengan mengucapkan salam panganjali umat. Se-

lanjutnya tuan rumah memberi aneka hasil bumi yang menjadi sarana upacara, seperti buah kelapa, tebu atau sebungkus dupa. Warga meyakini dengan mempersembah-kan hasil bumi untuk keperluan upacara kepada anak-anak pengayah, akan menda-pat rezeki lebih baik. “Warga yang dida-tangi oleh anak-anak ini pantang menolak, karena diyakini dengan menghaturkan sesuatu bahan upacara akan mendatangkan rezeki, terutama para pedagang,” jelas Bendesa Desa Pakraman Bedulu, I Gusti Made Ngurah Serana.Usai mengumpulkan sejumlah sarana upacara, anak-anak ini langsung menuju Pura Samuan Tiga, untuk nunas pica yang juga diyakini memberi kesehatan dan keselamatan.

Gusti Serana mengatakan, tradisi ngembang ini sempat ditiadakan beberapa tahun silam. Namun, ada sesuatu yang terjadi. Saat ditiadakan justru berbagai sarana upacara piodalan serba kekuran-gan, bahkan yang sudah ada justru hilang

secara mendadak. ”Percaya atau tidak, dulu saat tradisi tidak diselenggarakan banyak keperluan upacara yang secara mendadak hilang, sehingga pelaksanaan upacara serba kekurangan,’’ ungkapnya.

Akhirnya tradisi ngembang ini tetap diselenggarakan hingga kini. Dikatakan-nya, tradisi ini memiliki makna strategis bagi anak-anak. Pelaksanaan tradisi ini juga menjadi media pembelajaran, karena mereka terlibat dalam upacara keagamaan sejak usia dini.

Bendesa Bedulu juga sudah bersurat sampai ke desa pakraman di luar desa pakraman pangemong, sebagai permaklu-man kehadiran para pangayah di setiap rumah warga. “Karena ada beberapa pan-gayah yang ngembang sampai di luar desa pangemong. Jadi kami mohon warga yang didatangi pangayah ngambeng menjadi maklum,” tandasnya.

Manik

MBP/nik

Sejumlah anak terlibat dalam tradisi ngembang serangkaian upacara di Pura Samuan Tiga, Gianyar.

“Ngembang” Jelang Piodalan di Pura Samuan Tiga

Media Pembelajaran bagi Anak-anak

K U L I N E R

25 April - 1 Mei 2016 49

Jukut urab adalah salah satu makanan favorit masyarakat Hindu di Bali. Ba-hannya, menggunakan sayur mayur organik dan diolah dengan bumbu

lokal yang sederhana. Jukut urab biasa disajikan oleh masyarakat pedesaan pada acara manyama braya (bergotong royong) juga ngayah. Pada hari raya Kuningan, jukut urab biasa dipersembahkan kepada Dewa yang disandingkan dengan lauk dan nasi kuning.

Jukut urap memiliki rasa yang enak dan gampang membuatnya. Disebut jukut urabkarena bumbunya maurab (bercampur dan diaduk dengan bahan pokok). Nama jukut urab biasanya disesuaikan dengan nama bahan pokoknya. Misalnya, memakai bahan kacang, maka disebut dengan jukut urab kacang dan kalau memakai bayam maka disebut dengan jukut urab bayem.

Dulu, masyarakat Bali tidak biasa membeli jukut urab, namun biasa diberikan (sedekah) oleh tetangga dan sebaliknya. Artinya, saling memberi karena rasa

kekeluargaan masih terasa kental. Petani yang datang dari membajak sawahnya biasa pulang membawa sayur mayur untuk dijadi-kan jukut urab. Beda dengan sekarang, jika ingin mencicipi jukut urab harus mengelu-arkan kocek. Untuk bisa mendapatkan jukut urab biasa membelinya di pasar-pasar tra-disional. Jenis jukut ini sering juga menjadi materi bahan lomba kuliner dan disajikan dalam festival-festival.

Di Kota Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, jukut urab menjadi menu spesial bagi pedagang bubur, Men Tasik dan peda-gang ketongkol, Men Rita. Kedua pedagang makanan tradisional ini selalu menyertakan jukut urab dalam setiap menu yang disaji-kan kepada pembeli.

Bagi ibu-ibu rumah tangga sangat mudah mendapatkan bahan jukut urab bayem. Sebab, mereka bisa memetik di pekarangan rumah. Sayuran ber-

warna hijau itu memiliki k h a s i a t luar bi-

asa bagi

kesehatan tubuh, mengandung vitamin A yang sangat baik untuk penglihatan. Men-gandung serat yang bisa mencegah penyakit kanker pada tubuh, menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan daya ingat otak serta mampu menguatkan semua tulang.

Bumbu jukut urab terdiri dari bawang putih, kencur, cabai, terasi, garam, dan ke-lapa parut. Cara membuatnya, sayur direbus dengan air mendidih hingga matang. Jika menggunakan toge, hanya direbur dengan air panas. Semua bumbu diulek hingga halus. Lalu campur dengan kelapa parut. Selanjutnya tambahkan garam secukupnya dan diberi lemo agar terasa khas. Jika ingin rasa yang lebih enak dan cara yang lebih cepat, bumbu tidak usah di rebus.

Budarsana

“Jukut Urab”, Menu Favorit Masyarakat Bali

LAPORAN

25 April - 1 Mei 201650

P R O P E R T I

Belum terpenuhinya kebetuhan rumah bagi masyarakat ber-penghasilan rendah (MBR), membawa dampak muncul-

nya hunian kumuh. Padahal Presiden Joko Widodo membuat program sejuta rumah yang pro rakyat kecil. Namun program itu sulit terealisasi di Bali karena harga tanah mahal, terutama di wilayah Denpasar dan Badung.

Menurut pengurus DPD REI Bali I Gede Suardita, di Bali baru di Bule-leng dan Negara yang bisa menyerap program itu. Dengan demikian, pemda mampu menyediakan perumahan den-gan harga terjangkau kepada rakyatnya sehingga kesejahteraan masyarakatnya meningkat.

Sebenarnya program tersebut, lanjut Suardita, khusus untuk meringankan masyarakat bawah yang belum punya rumah. Harganya dipatok Rp 133.500.000 per unit. Selain itu konsumen mendapat keringannya yaitu uang muka 1 persen dari harga jual, non-PPN, bunga 5 persen per tahun dan dapat bantuan Rp 5 juta. “Kami berharap anggarannya ditambah, minimal seperti di Papua (Rp 180 juta/unit-

red). Sebenarnya pengembang tidak dapat apa-apa. Teman-teman (pengembang-red) lebih banyak misi sosial saja,” ucapnya.

Untuk mencegah spekulan bermain, kata Suardita, konsumennya benar-benar tidak punya rumah dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala desa atau tempat-nya kerja. Selain itu, rumah tersebut untuk dihuni bukan dijualbelikan.

“Dilihat harga tanah di Bali, tidak bisa dengan harga segitu (Rp 133 juta). DPP masih berjuang ke Kementerian PU-Pera supaya harga tiap provinsi beda. Masih dikaji, misalnya untuk Bali Rp 180 juta sampai Rp 200 juta. Kita minta FLPP pemerintah maksimum Rp 250 juta,” kata Eddy Hussy, di sela-sela Rakerda DPD REI Bali 2016.

Menurut Eddy, DPP sudah melakukan pembahasan tertulis bahkan menggelar FGD. Rencana keputusannya akan disampaikan saat dikeluarkannya Paket Pedua bidang properti dari Kementerian PU-Pera. Eddy menegaskan, harga tanah di Bali kian meroket sehingga program-program pemerintah bidang perumahan yang menyentuh masyarakat menengah ke bawah, sulit terealisasi di Bali. Padahal

pihaknya melihat pemerintah sangat serius membangunan infrastruktur.

“Spekulasi tanah bukan dari anggota REI. Dukungan pemda untuk mencegah harga tanah supaya tidak terus naik,” ujarnya. Meski demikian, lanjut Eddy, pihaknya terus mendorong pemerintah da-lam hal penyediaan rumah, khususnya un-tuk masyarakat menengah ke bawah atau MBR. Ia mengapresiasi banyak perubahan yang dilakukan pemerintah melalui paket ekonominya, terutama adalam hal program sejuta rumah tersebut.

“Di Bali harga tanahnya mahal dan ada aturan daerah yang mengunci sehingga program perumahan rakyat sulit tercapai. Bapak Menteri sudah menangkap dan memahani masalah ini,” ujarnya. Apalagi Bali merupakan daerah yang pembangu-nannya mengalami perkembangan sangat pesat. Akibatnya harga tanah tinggi dan ada aturan daerah tidak bisa membangun bangunan lebih tinggi. “Kalau pemban-gunan arahnya vertikal, akan mengurangi

Hussy.

Kerta Negara

Program Sejuta Rumah untuk MBR

Terkendala Harga Tanah yang Mahal

MBP/dok

Bangunan kumuh yang menjamur di beberapa daerah menunjukan banyak masyarakat yang belum mampu membangun rumah layak huni.