Luka

9
Perlukaan LAPORAN KASUS PENDAHULUAN Pemeriksaan kasus-kasus perlukaan yang merupakan tindak pidana, hendaknya dilakukan dengan teliti dan waspada. Tujuan pemeriksaan kedokteran forensik pada korban hidup adalah untuk mengetahui penyebab luka / sakit dan derajat parahnya luka atau sakitnya tersebut. Terhadap setiap pasien, dokter harus membuat catatan medik atas semua hasil pemeriksaan mediknya. Pada korban yang diduga korban tindak pidana, pencatatan harus lengkap dan jelas sehingga dapat digunakan untuk pembuatan Visum et Repertum. Catatan medik yang tidak lengkap dapat mengakibatkan hilangnya sebagian barang bukti di dalam bagian Pemberitaan Visum et Repertum. RIWAYAT Korban diterima di Rumah Sakit Abdul Moeloek hari Senin tanggal 14 Agustus 2007, pukul 14.30 WIB, dengan Surat

description

luka

Transcript of Luka

Page 1: Luka

Perlukaan

LAPORAN KASUS

PENDAHULUAN

Pemeriksaan kasus-kasus perlukaan yang merupakan tindak pidana,

hendaknya dilakukan dengan teliti dan waspada. Tujuan pemeriksaan

kedokteran forensik pada korban hidup adalah untuk mengetahui penyebab

luka / sakit dan derajat parahnya luka atau sakitnya tersebut.

Terhadap setiap pasien, dokter harus membuat catatan medik atas semua

hasil pemeriksaan mediknya. Pada korban yang diduga korban tindak

pidana, pencatatan harus lengkap dan jelas sehingga dapat digunakan untuk

pembuatan Visum et Repertum. Catatan medik yang tidak lengkap dapat

mengakibatkan hilangnya sebagian barang bukti di dalam bagian

Pemberitaan Visum et Repertum.

RIWAYAT

Korban diterima di Rumah Sakit Abdul Moeloek hari Senin tanggal 14

Agustus 2007, pukul 14.30 WIB, dengan Surat Permintaan Visum dari

Polsekta Kedaton, nomor polisi : R/205/VIII/2007/SPK, tertanggal 13 Agustus

2007.

Page 2: Luka

Visum Et Repertum

Nomor : 353/8002/1.5/VIII/2007--------------------------------------------Perihal : Permintaan Visum et Repertum--------------------------------Lampiran : -------------------------------------------------------------------------

Bandar Lampung, 15 Agustus 2007

PRO JUSTISIA

Visum Et RepertumNo. 353/8002/1.5/VIII/2007

Saya yang berrtanda tangan di bawah ini, Dr. ER, dokter pada RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Propinsi Lampung, atas permintaan Kepala Kepolisian

(Daerah / Poltabes / Polres / Sektor) Bandar Lampung, nomor polisi :

R/205/VIII2007/SPK, tertanggal 13 Agustus 2007, yang kami terima tanggal

14 Agustus 2007 Perihal permintaan Visum et Repertum atas nama :

Nama : Tn. SW----------------------------------------------------------------

Jenis kelamin : Laki-laki---- ----------------------------------------------------------

Umur : 20 tahun---------------------------------------------------------------

Pekerjaan : Turut Orang Tua----------------------------------------------------

Alamat : Jl. Xx, No.1, Bandar Lampung----------------------------------

No. MR : 12 34 56---------------------------------------------------------------

Page 3: Luka

Hasil Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan luar pada tanggal 13 Agustus 2007, pukul 14:30 WIB,

sebagai berikut :

1. Pasien datang dengan keadaan sadar------------------------------------------------

2. Pada kepala samping kanan ditemukan bengkak diameter dua sentimeter-

3. Pada kepala atas depan kanan ditemukan luka lecet diameter satu

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------

4. Pada batang hidung kanan ditemukan luka lecet diameter setengah

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------

5. Sekitar bola mata kanan ditemukan kebiruan---------------------------------------

6. Pada batang hidung kiri ditemukan bengkak diameter satu

sentimeter-------

7. Pada pipi kiri ditemukan luka lecet diameter satu sentimeter--------------------

8. Pada siku kanan depan ditemukan luka lecet bergaris panjang empat

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------

9. Pada pergelangan tangan kanan ditemukan luka lecet diameter satu

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------

10. Pada punggung tangan kanan ditemukan luka lecet diameter satu

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------

11. Pada bahu kiri ditemukan luka lecet diameter dua

sentimeter-----------------

12. Pada punggung kiri ditemukan luka lecet satu kali setengah sentimeter---

13. Pada siku tangan kiri ditemukan luka lecet diameter dua sentimeter--------

Page 4: Luka

Kesimpulan

Pasien datang dalam keadaan sadar, pada kepala samping kanan ditemukan

bengkak, pada kepala atas depan kanan ditemukan luka lecet, pada batang

hidung kanan ditemukan luka lecet, sekitar bola mata kanan ditemukan

kebiruan, pada batang hidung kiri ditemukan bengkak, pada pipi kirii

ditemukan luka lecet, pada siku kanan depan ditemukan luka lecet bergaris,

pada pergelangan tangan kanan ditemukan luka lecet, pada bahu kirii

ditemukan luka lecet, pada punggung kiri ditemukan luka lecet, pada siku

tangan kiri ditemukan luka lecet, pasien mengalami luka ringan akibat benda

tumpul, pasien tidak dirawat inap-----------------------------------------------------------

Demikianlah Visum et Repertum ini dibuat dengan sebenar-benarnya dengan

menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai

dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Ttd_ Dokter ybs.

Page 5: Luka

PEMBAHASAN

Pemeriksaan terhadap korban sudah sesuai dengan prosedur medikolegal

yaitu dengan adanya permintaan dari penyidik, dalam hal ini An. Kepala

Kepolisisan Sektor Kota Besar (Ka SPK I) kepada Kepala Rumah Sakit

Umum Abdul Moeloek atas korban yang diduga mengalami Pengeroyokan

Permintaan pemeriksaan korban pemerkosaan atas nama Tn. SW dilakukan

secara tertulis.

Dasar permintaan visum et repertum pada kasus ini adalah pasal 133 KUHP

yaitu: “Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan mengenai seseorang

korban baik itu luka, keracunan, maupun mati yang diduga karena peristiwa

yang merupakan tindak pidana ia berwenang meminta keterangan ahli

kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.”

Pasien datang dalam keadaan sadar, ditemukan bengkak pada kepala

samping kanan dan batang hidung kiri. Luka lecet pada kepala atas depan

kanan , batang hidung kanan , pipi kirii , pergelangan tangan kanan, bahu

kiri, punggung kiri, siku tangan kiri, dan luka lecet bergaris pada siku kanan

depan. Sekitar bola mata kanan ditemukan kebiruan, pasien mengalami luka

ringan akibat benda tumpul, pasien tidak dirawat inap.

Umumnya korban dengan luka ringan datang ke dokter setelah melap;or ke

penyidik / pejabat kepolisian, sehingga mereka datang dengan membawa

serta surat permintaan Visum et Repertum. Korban dengan luka ringan

merupakan hasil dari tindak pidana penganiayaan ringan (pasal 352 KUHP).

Page 6: Luka

Berdasarkan ketentuan dalam KUHP, penganiayaan ringan adalah

penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk

menjalankan jabatan atau pekerjaan, sebagaimana bunyi pasal 352 KUHP.

Umumnya yang dianggap sebagai hasil dari penganiayaan ringan adalah

korban dengan ”tanpa luka” atau dengan luka lecet atau memar kecil di lokasi

yang tidak berbahaya / yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh tertentu.

Luka-luka tersebut termasuk dalam kategori luka ringan atau luka derajat

satu.