LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

5
Gangguan Memori: Dementia Oleh Fahry Hamka (0806320591) Bukti menunjukkan bahwa kelompok subjek yang lebih tua mungkin juga memiliki rata-rata sejumlah kecil neuron, volume korteks yang berkurang, lebih sedikit sinapsis dan reseptor, tingkat metabolisme yang lebih rendah, dan kurangnya aliran darah. Korteks manusia pada subjek usia 90 tahun hampir 10 % lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang berumur 20-21 tahun. Ukuran volume korteks mencerminkan kontribusi dari tubuh sel saraf dan juga neuroglia, dendrit, mielin, dan pembuluh darah. Selain faktor berkurangnya volume otak, ada faktor-faktor lain yang menentukan kemunculan dementia yaitu pengaruh latar belakang genetik, peningkatan umur- tergantung pada variabilitas kinerja, dan "kontaminasi" dari kelompok subjek yang lebih tua dengan individu yang berada dalam tahap praklinis penyakit penyebab dementia. Definisi Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. Dementia adalah deteorisasi progresif dari kecerdasan, perilaku, dan kepribadian sebagai suatu konsekuensi dari penyakit difus pada hemisfer cerebral, secara maksimal mengenai daerah korteks cerebri dan hippocampus. Dibedakan dengan delirium, yang merupakan gangguan akut dari fungsi cerebrum dengan gangguan fungsi kesadaran, halusinasi, dan aktivitas otonom yang berlebihan sebagai konsekuensi dari kondisi toksik, metabolit, dan infeksi. Dementia dapat muncul pada usia berapa saja tetapi lebih umum pada usia tua, tercatat 40 % dari pasien psikiatri yang berusia di atas 65 tahun menderita dementia. Sebuah studi menunjukkan bahwa angka insidens dementia per tahun mencapai 187 dari 100.000 orang. Dementia lebih merupakan sebuah gejala dari penyakit daripada single disease entity. Apabila gejala dementia muncul pada usia di bawah 65 tahun, disebut sebagai presenile dementia. Gejala Klinik Durasi dari riwayat pasien membantu mengarahkan kita pada penyebab dari dementia. Dementia pada penyakit Alzheimer muncul secara perlahan dan progrsif

description

fdd

Transcript of LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

Page 1: LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

Gangguan Memori: DementiaOleh Fahry Hamka (0806320591)

Bukti menunjukkan bahwa kelompok subjek yang lebih tua mungkin juga memiliki rata-rata sejumlah kecil neuron, volume korteks yang berkurang, lebih sedikit sinapsis dan reseptor, tingkat metabolisme yang lebih rendah, dan kurangnya aliran darah. Korteks manusia pada subjek usia 90 tahun hampir 10 % lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang berumur 20-21 tahun. Ukuran volume korteks mencerminkan kontribusi dari tubuh sel saraf dan juga neuroglia, dendrit, mielin, dan pembuluh darah.

Selain faktor berkurangnya volume otak, ada faktor-faktor lain yang menentukan kemunculan dementia yaitu pengaruh latar belakang genetik, peningkatan umur-tergantung pada variabilitas kinerja, dan "kontaminasi" dari kelompok subjek yang lebih tua dengan individu yang berada dalam tahap praklinis penyakit penyebab dementia.

DefinisiDemensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. Dementia adalah deteorisasi progresif dari kecerdasan, perilaku, dan kepribadian sebagai suatu konsekuensi dari penyakit difus pada hemisfer cerebral, secara maksimal mengenai daerah korteks cerebri dan hippocampus.

Dibedakan dengan delirium, yang merupakan gangguan akut dari fungsi cerebrum dengan gangguan fungsi kesadaran, halusinasi, dan aktivitas otonom yang berlebihan sebagai konsekuensi dari kondisi toksik, metabolit, dan infeksi. Dementia dapat muncul pada usia berapa saja tetapi lebih umum pada usia tua, tercatat 40 % dari pasien psikiatri yang berusia di atas 65 tahun menderita dementia. Sebuah studi menunjukkan bahwa angka insidens dementia per tahun mencapai 187 dari 100.000 orang. Dementia lebih merupakan sebuah gejala dari penyakit daripada single disease entity. Apabila gejala dementia muncul pada usia di bawah 65 tahun, disebut sebagai presenile dementia.

Gejala Klinik

Durasi dari riwayat pasien membantu mengarahkan kita pada penyebab dari dementia. Dementia pada penyakit Alzheimer muncul secara perlahan dan progrsif selama bertahun-tahun, sedangkan enchepalihis dapat muncul cepat di antara beberapa minggu. Dementia akibat penyakit cerebrovascular

appears to occur “stroke by stroke”. Semua dementia menunjukkan sebuah kecenderungan untuk terjadi semakin cepat melalui perubahan lingkungan, infeksi intercurrent, atau prosedur bedah.

Munculnya gejalaFase inisiasi dari dementia mungkin inseparable dari pseudodementia of depressive illness.

Page 2: LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

Klasifikasi dementiaBerdasarkan penyebab Sekitar 60 % dari dementia disebabkan oleh penyakit Alzheimer dan 20 % lainnya disebabkan oleh penyakit cerebrovaskuler. Mengidentifikasi penyebab dementia ini penting karena pada 10-15 % kasus dementia ini dapat diobati.

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Beberapa informasi yang perlu digali dari pasien dementia antara lain angka penurunan intelektual, gangguan fungsi sosial, kondisi medis umum, status gizi, riwayat penggunaan obat, riwayat dementia di keluarga. Untuk mengetahui fungsi intelektual perlu dilakukan beberapa tes khusus seperti tes memori, berpkir abstrak, judgement, beberapa fungsi khusus area korteks. Khusus untuk pemeriksaan neurologis, diperlukan beberapa pemeriksaan seperti focal sign, gerakan involunter, pseudobulbar sign, dan refleks primitif. Refleks primitif ini biasa dijumpai pada balita dan pada orang yang telah berumur, begitupun pada pasien dementia.

Gambar: Beberapa contoh pemeriksaan refleks primitif

Dementia pada penderita AlzheimerAlzheimer merupakan penyebab paling sering dari dementia dan diperkirakan dialami oleh setengah juta penduduk UK. Penyakit ini jarang muncul pada pasien berusia di bawah 45 tahun. Insidensinya meningkat seiring dengan

bertambahnya usia dan 30% kasus merupakan kasus familial. Patofisiologi dari munculnya dementia tersaji melalui gambar berikut.

Diagnosis dementia pada pasien ini ditegakkan ketika ada gangguan awal memori dengan progresivitas yang lambat dan telah menyingkirkan kemungkinan etiologi lainnya. Penelitian terakhir mengklaim bahwa deposisi

Page 3: LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

amiloid β juga muncul di kulit dan organ-organ pencernaan sehingga memberi harapan untuk biopsi organ-organ tersebut sebagai alat diagnostik. Gambaran CT Scan dapat mendukung disgnosis namun diagnosis lain seperti infark atau lesi massa telah disingkirkan.

Gambar Gambaran CT Scan pada pasien AlzheimerDementia pada Penyakit PickDementia akibat penyakit Pick muncul pada 5 % kasus dementia. Biasanya sporadik dan menyerang wanita umur 40 dan 60 tahun. Gangguan lobus frontalis mendominasi disertai apatis, kurang inisiatif, dan perubahan kepribadian. Pada gambaran CT Scan menunjukkan atrofi dari lobus frontal. Dengan pemeriksaan aliran darah (SPECT) terjadi hipoperfusi dari anterior. Munculnya gangguan pada penyakit Pick disebabkan oleh badan inklusi agrofilik yang berada di sitoplasma sel di korteks frontotemporal.

Dementia pada Penyakit Parkinson Walaupun masih diperdebatkan, dementia dengan badan Lewy diperkirakan merupakan penyebab

dementia kedua pada usia lanjut. Badan Lewy, inklusi neuron biasanya dikaitkan dengan penyakit Parkinson idiopatik. Badan Lewy pada Parkinson nampak eosinofilik dan terletak di saraf monoaminergik dan kolinergik yang terletak di lokus seruleus, substansia nigra, dan nuklues basalis. Badan Lewy ini memiliki inti yang padat dikelilingi

oleh halo yang lusent dan dibutuhkan pewarnaan khusus untuk dapat melihatnya. Sebagai perbandingan, badan Lewy neokorteks yang merupakan tipe yang terkait dengan dementia, berbentuk lebih kecil dengan sedikit halo.Badan-badan Lewy ini dapat tervisualisasi dengan imunokimia ubiquitin walaupun pewarnaan imunohistokimia α-sinuklein lebih sensitif, memperlihatkan badan Lewy yang lebih jelas. Komponen terbesar dari badan Lewy yaitu α sinuklein, sebuah protein yang dikode SNCA, sebuah gen yang berlokasi di kromosom 4. Fungsi α-sinuklein ini masih belum diketahui. Otak pasien dengan badan Lewy menunjukkan deplesi yang parah pada penanda kolinergik dan dopaminergik.

halnya penyakit Alzheimer, diagnosis yang jelas dari dementia akibat badan Lewy adalah dengan cara biopsi atau otopsi. Akurasi dari diagnosis klinis dementia dengan badan Lewy biasanya

rendah berdasarkan Konsorsium Kriteria Diagnostik Dementia dengan Badan Lewy. Melalui kriteria ini, nilai

Page 4: LTM Pemicu 3 Saraf Jiwa

spesifisitas 71-100 % tetapi sensitivitasnya hanya 22-75 %. Diagnosis dementia ini ditujukan pada pasien yang menunjukkan dementia seperti penyakit Alzheimer dan tanda-tanda lain seperti halusinasi visual. Tes neuropsikologi dapat membantu membedakan penyakit Alzheimer murni dengan dementia dengan badan Lewy. Pasien dengan Badan Lewy menunjukkan lebih banyak defisit pada perhatian dan fungsi eksekutif, kelancaran berkata-kata dan fungsi visuospatial.

Penatalaksanaan

Tujuan utama penatalaksanaan demensia adalah mengobati penyebab demensia yang dapat dikoreksi dan menyediakan situasi yang nyaman dan mendukung bagi pasien. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah:

menghentikan obat – obatan yang bersifat sedative dan mempengaruhi fungsi kognitif. jika ada depresi dapat diberikan obat antidepresan yang mempunyai efek minimal terhadap fungsi kognitif

yaitu SSRI. jika terdapat agitasi dan insomnia dapat diberikan haloperidol dosis rendah, trazodone, atau buspiron. upaya dalam mempertahankan kondisi fisik atau kesehatan pasie. contohnya olahraga, mempertahankan

hipertensi, mencegah komplikasi. kerjasama yang baik antara dokter dan pramuwerdha (caregivers)

Terapi medikamentosa:

kolinesterase inhibitor (tacrine, donepezil, rivastigmin dan galantamin) telah disetujui oleh FDA untuk pengobatan Alzheimer, cara kerjanya adalah dengan menghambat enzim kolinesterase sehingga meningkatkan asetilkolin di jaringan otak. Obat-obat tersebut dapat meningkatkan fungsi kognitif secara bermakna sehingga membantu pasien dalam mempertahankan kemampuan mereka untuk aktivitas sehari – hari. Efek samping berupa gangguan gastrointestinal, mimpi abnormal, bradikardi, sinkop dan fatig.

antioksidan (vitamin E) efek terapi vitamin E pada pasien demensia maupun gangguan kognitif ringan tampaknya hanya bermanfaat jika dikombinasikan dengan kolinesterase inhibitor.

menantin (antagonis N-metil-D-aspartat) efeknya melalui pengaruhnya terhadap glutaminergic excitocity dan fungsi neuron di hipokampus.

Daftar Pustaka1. Lindsay KW, Bone I. Neurology and Neurosurgery Illustrated. Edisi ke-5. Edinburgh: Churchill Livingstone.

2005. h. 121-8 (e-book)2. Mesulam MM. Principles of Behavioral and Cognitive Neurology. Edisi ke-2. New York: Oxford University

Press. 2000. h. 440-4. (e-book)3. Raffi MS, Ellis RJ, Bloom JC. Dementing and Degenerative Disorders. Dalam: Bloom JC, David RB (editor).

Clinical Adult Neurology. Edisi ke-3. New York: Demosmedical. 2009. h. 395-410 (e-book) 4. Carlson NR. Physiology of Behaviour. Edisi ke-10. Boston: Pearson International Edition. 2010. h. 465-9.