LPKebutuhanCairan&Elektrolit

download LPKebutuhanCairan&Elektrolit

of 17

Transcript of LPKebutuhanCairan&Elektrolit

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    1/17

    1. Latar BelakangKeseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan

    salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan

    elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.

    Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu

    (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-

    partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.

    Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,

    dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.

    Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal

    dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

    Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang

    lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang

    lainnya (Kozier, 1995).

    Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan

    intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan

    b d di d l l di l h t b h d k i k t l l

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    2/17

    b d di d l l di l h t b h d k i k t l l

    badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam 15 %

    cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler

    (Anderson, 1995).

    Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan

    nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam

    larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa,

    oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit

    tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium

    (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO4

    2-), sulfat (SO42-).

    Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian

    dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-

    tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah

    muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif

    (Anderson, 1995).

    Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase

    yaitu:

    F I Pl d h i d h d i l h t b h k d l i t

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    3/17

    Cairan dan elektrolit merupakan komponen yang dibutuhkan oleh

    tubuh dalam jumlah yang seimbang. Keseimbangan cairan dan elektrolit

    berfungsi untuk mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur

    tubuh, transport nutrien ke sel, transport hasil sisa metabolism, transport

    hormone, pelumas antar organ, dan mempertahankan tekanan hidrostatik

    dalam sistem kardiovaskuler.

    Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau masukan cairan

    dan pengeluaran cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan

    makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800-2.500 ml/hari. Sekitar

    1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Sedangkan

    pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine 1.200 1.500

    ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml dan kulit 600-800 ml.

    Cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen yaitu pada

    intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler kira-kira 2/3 atau 40 %

    dari BB, sedangkan cairan ekstraseluler 20 % dari BB. Cairan ekstraseluler

    ini terdiri dari 15% cairan intravaskuler/plasma (cairan dalam sistem

    k l ) d 5% i i t titi l ( i d di l l l t di

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    4/17

    Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme

    yang diperlukan dan berat badan.

    b. Temperatur lingkungan

    Panas yang berlebihan dapat menyebabakan berkeringat. Seseorang

    dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.

    c. Diet

    Saat tubuh kekurangan nutisi, tubuh akan memecah cadangan energi.

    Proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari nterstisial ke

    intraseluler.

    d. Stres

    Stres dapat meneyababkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi

    darah dan glikolisis otoy. Mekanisme ini menimbulkan retensi

    sodium dan air serta akan meningkaktkan produksi ADH dan

    menurunkan produksi urin.

    e. Sakit

    Pengaturan keseimbangan cairan di dalam tubuh, dikompensasi

    d t

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    5/17

    Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada

    tubulus ginjal untuk meningkatkan absopsi natrium. Pelepasan

    aldosteron dirangsang oleh perubahan konsentrasi kalium, natrium

    serum dan sistem angiotensin renin serta sangat efektif dalam

    mengendalikan hiperkalemia.

    Pengeluaran cairan di dalam tubuh sebagai mekanisme

    homeostasis terjadi melalui organ-organ seperti :

    a. Ginjal

    Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima

    170 liter darah untuk disaring setiap hari. Produksi urine untuk

    semua usia 1 ml/kg/jam. Pada orang dewasa produksi urine sekitar

    1,5 lt/hari. Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh

    ADH dan aldosteron.

    b. Kulit

    Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang

    merangsang aktivitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar

    k i t d t dih ilk d i kti it t t t t li k

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    6/17

    Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel. Na+

    mempengaruhi keseimbanagan air, hantaran impuls saraf dan

    kontraksi otot. Sodium diatur oleh intake garam, aldosteron dan

    pengeluaran urine. Normalnya sekitar 135-148 mEq/lt.

    b. Kalium (potassium)

    Merupakan kation utama cairan intrasel. Berfungsi sebagai

    excitability neuromuskuler dan kontraksi otot. Diperlukan untuk

    pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbanagan

    asam basa, karena ion K+ dapat diubah menjadi ion hidrogen (H+).

    Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/lt.

    c. Kalsium

    Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung,

    pembekuan darah, serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium

    dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.

    Hormon paratiroid mengabsorpsi kalisum melalui gastrointestinal,

    sekresi melalui ginjal. Hormon thirocalcitonin menghambat

    C + t l

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    7/17

    metabolisme karbohidrat, pengaturan asam basa. Pengaturan oleh

    hormon paratiroid.

    2. Etiologia. Mekanisme pengaturan melemah

    b. Kelebihan dan kekurangan intake cairan

    c. Kelebihan dan kekurangan intake sodium

    d. Meningkat dan Menurunnya laju filtrasi glomerulus (menurunnya

    curah jantung)/ meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air

    3. Faktor PredisposisiGlomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler

    (nefrosklerosis), penyakit kolagen (lupus sistemik), agen nefrotik

    (aminoglikosida), penyakit endokrin (diabetes) (Doenges, 2000).

    4. PatofisiologiHi l ik

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    8/17

    Adanya perubahan pada membran glumerolus menyebabkan

    peningkatan permeabilitas, yang memungkinkan protein (terutama

    albumin) keluar melalui urine (albuminuria). Perpindahan protein

    keluar sistem vaskular menyebabkan cairan plasma pindah ke ruang

    interstitisel, yang menghasilkan oedema dan hipovolemia.

    Penurunan volume vaskuler menstimulasi sistem renin angiotensin,

    yang memungkinkan sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik

    (ADH). Aldosteron merangsang peningkatan reabsorbsi tubulus

    distal terhadap Natrium dan Air, yang menyebabkan bertambahnya

    oedema. Hiperlipidemia dapat terjadi karena lipoprotein memiliki

    molekul yang lebih berat dibandingkan albumin sehingga tidak akan

    hilang dalam urine.

    5. Tanda dan GejalaHipervolemia

    a. Peningkatan plasma : penurunan konsentrasi protein plasma,

    HCT

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    9/17

    l. Reflek hepatojugular positif

    m. Oliguria, azotemia

    n. Perubahan status mental, gelisah, cemas

    Hipovolemia

    a. Peningkatan tekanan darah dan vaskuler.

    b. Penurunan cairan interstitial edema dan turgor kulit.

    c. Penurunan berat badan cepat

    d. Intake lebih sedikit dari output

    e. Perubahan tekanan darah, tekanan arteri pulmonal, peningkatan

    tekanan vena sentral (CVP)

    f. Perubahan pola respirasi, disnea, napas pendek, ortopnea; suara

    abnormal: rales atau crakles, kongesti paru, efusi pleura

    g. Penurunan Hb dan Hematokrit, gangguan elektrolit, khususnya berat

    jenis

    h. Oliguria, azotemia

    i. Perubahan status mental, gelisah, cemas

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    10/17

    d. Biopsi Renal : Memberikan informasi tentang status glomerulus dan

    type dari NS, serta respon dari obat.

    7. PathwayUsia, temperature lingkungan, diet, stress, penyakit tertentu

    Volume cairan CES

    Melalui kulit, ginjal,

    gastrointestinal, perdarahan

    Volume cairan CES

    Sekresi ADH dan elektrolit

    Reabsorbsi Na dan air

    Rasa haus

    Kekurangan volume cairan

    Reabsorbsi Na dan air

    Ekresi natrium dan air

    Kelebihan pemberian cairan

    Perpindahan cairan interstisial ke

    plasma

    Kelebihan volume cairan

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    11/17

    b. Pengukuran klinik

    1) Berat badan : kehilangan / bertambahnya berat badan

    menunjukkan adanya masalah keseimbangan cairan :

    +/- 2 % : ringan

    +/- 5 % : sedang

    +/- 10 % : berat

    Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu

    yang sama.

    2) Keadaan umum : pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan

    darah, nadi dan pernapasan. Tingkat kesadaran.

    3) Pengukuran pemasukan cairan : cairan oral (NGT dan oral),

    cairan parenteral termasuk obat-obatan IV, makanan yang

    cenderung mengandung air, irigasi kateter atau NGT.

    4) Pengukuran pengeluaran cairan : urine (volume, kejernihan /

    kepekatan), feses (jumlah dan konsistensi), muntah, tube

    drainase, IWL.

    5) Uk k i b i d k t l kit +/

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    12/17

    9. Diagnosis Keperawatan yang Mungkin Muncula. Defisit volume cairan b.d. kehilangan volume cairan secara aktif,

    kegagalan mekanisme pengaturan.

    b. Kelebihan volume cairan b.d. kelebihan intake cairan, kompensasi

    mekanisme pengaturan.

    c. Risiko defisit volume cairan b.d. muntah

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    13/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8

    volume 2, EGC, Jakarta

    Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and

    Treatment, first Edition, Paramount Publishing Bussiness and

    Group, Los Angeles

    IIOWA Outcomes Project, 2000,Nursing Outcomes Classification (NOC) Second

    Edition, Mosby Year Book, USA.

    IIOWA Intervention Project, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC),

    Mosby Year Book, USA.

    Nanda, 2005, Nursing Diagnosis Deffinition and Classification, Mosby yearBook. USA

    McCloskey, 1996,Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA

    Ralph & Rosenberg, 2003,Nursing Diagnoses:Definition & Classification 2005-

    2006, Philadelphia USA

    P i S l i A d Will L i M 1996 P fi i l i K Kli i

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    14/17

    Lampiran 1

    Angka Rujukan

    Persentase cairan dalam tubuh manusia:

    Umur Persentase

    Bayi cukup umur, bayi baru

    lahir

    70 - 80 %

    1 tahun 64 %

    Usia puber

    39 tahun 52

    60 %4060 tahun 4755 %

    Lebih dari 60 tahun 4652 %

    Komposisi cairan tubuh :

    Komposisi cairan masing-masing orang berbeda, Ion yang ada pada cairan

    ekstravascular adalah Sodium da Klorida. Pada intravaskuler ionnya adalah

    Potasium da Pospate. Cairan elektrolit diukur dengan miliequivalent / liter (

    mEq/L) atau milligram/100 mili liler (mg/100mL ).

    Jenis cairan dan elektroli t

    Nilai normal dalam tubuh

    P t i [K+] 3 5 5 E /L

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    15/17

    2 tahun 11,8 1350

    1500

    6 tahun 20 1800

    200

    0

    10 tahun 28,7 2000

    250

    0

    14 tahun 45 2200

    270

    0

    18 tahun (

    dewasa

    )

    54 2200

    270

    0

    Rata-rata cairan yang keluar per hari

    Rute Jumlah (mL)

    Urin 1400 1500

    Cairan yang tidak terasa

    Paru-paru

    Kulit

    350400

    350400

    Keringat 100

    Feces 100 200

    T t l 2300 2600

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    16/17

    10. Rencana Asuhan KeperawatanNo Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

    1 Defisit volume cairan b.d. kehilangan

    volume cairan secara aktif, kegagalan

    mekanisme pengaturan.

    NOC : keseimbangan cairan,

    dengan kriteria hasil:

    a. Tekanan darah, nadi, suhu dalam batas normalb. Nadi perifer dapat terabac. Keseimbangan intake dan output selama 24

    jam

    d. Tidak terdapat rasa haus yang abnormale. Elektrolit serum dan hematokrit dalam batas

    normal

    NIC : Manajemen cairan

    a. Ukur intake dan output cairan serta timbangberat badan setiap hari.

    b. Pasang kateter urin, jika ada.c. Monitor status hidrasi (misalnya kelembaban

    membran mukosa, nadi, dan tekanan darah

    ortostatik).

    d. Monitor hasil laboratorium yang berhubungandengan retensi cairan

    e. Monitor TTVf. Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.g. Berikan cairanh. Atur kemungkinan tranfusi

    i. Persiapan untuk tranfusi2 Kelebihan volume cairan b.d.

    kelebihan intake cairan, kompensasi

    mekanisme pengaturan.

    NOC : Keseimbangan cairan, dengan kriteria

    hasil:

    a. Tekanan darah dalam batas normalb. Berat badan stabilc. Tidak terdapat asitesd. Tidak terdapat distensi vena jugularis

    e. Tidak terdapat edema periferf. Elektrolit serum dalam batas normal

    NIC : Manajemen cairan

    a. Ukur intake dan output cairan serta timbangberat badan setiap hari.

    b. Monitor hasil laboratorium yang berhubungandengan kelebihan cairan

    c. Kaji lokasi dan luas edema

    d. Lakukan pemberian diuretik sesuai resepe. Monitor TTVf. Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.g. Batasi masukan cairan pada keadaan

    hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130mEq/l

    3 Risiko defisit volume cairan. NOC: keseimbangan cairan, dengan kriteria

    hasil:NIC : Manajemen cairan

    a. Ukur intake dan output cairan serta timbang

  • 8/13/2019 LPKebutuhanCairan&Elektrolit

    17/17

    LAPORAN PENDAHULUAN

    STASE KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

    a. Tekanan darah dalam batas normalb. Nadi perifer dapat teraba

    c. Keseimbangan intake dan output selama 24jamd. Tidak terdapat suara nafas tambahane. Tidak terdapat rasa haus yang abnormalf. Hidrasi kulit adekuatg. Membran mukosa lembabh. Elektrolit serum dan hematokrit dalam batas

    normal

    berat badan setiap hari.

    b. Pasang kateter urin, jika ada.

    c. Monitor status hidrasi (misalnya kelembabanmembran mukosa, nadi, dan tekanan darahortostatik).

    d. Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.e. Monitor indikasi terjadinya retensi cairan

    (bunyi nafas crackles, peningkatan CVP, dan

    peningkatan osmolalitas urin)