LAPORAN ELEKTROLIT

12
LAPORAN PRAKTIKUM Judul : Daya hantar listrik larutan Tujuan : Membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit lemah dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Teori : Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karna ada nya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Daya hantar atau kemampuan menghantarkan arus listrik tiap larutan mempunyai daya ionisasi yang berbeda. Sehingga larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi besar ( mendekati 1). Sifat-sifatnya dapat mengalami reaksi ionisasi secara sempurna ( mudah terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listrik akan menunjukkan gejala lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas disekitar electrode. Salah satu contoh elektrolit kuat dalam percobaan ini adalah Nacl dan H 2 SO 4 . Sedangkan elektrolit lemah mempunyai derajat ionisasi lemah ( mendekati 0). Sifat-sifatnya dapat mengalami rekasi ionisasi sebagian saja( sedikit terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listriknya akan menunjukkan lampu menyala redup atau tidak menyala dan menghasilkan sedikit gelembung gas disekitar electrode. Harga derajat ionisasinya( α ) kecil dari satu. Contohnya dalam percobaan ini adalah CH 3 COOH. Zat elektrolit dapat menghantar arus listrik karena didalam larutan tersebut terionisasi ( terdisosiasi menjadi ion). Tidak semua zat dapat terionisasi. Pada umunya larutan elektrolit berupa senyawa/ zat yang dapat terionisasi yaitu senyawa ionic dan kovalen polar. Senyawa ion tersusun atas molekul-molekul yang memiliki ikatan ionik. Ciri-cirinya : merupakan gabungan antara atom logam dan atom nonlogam, apabila dilarutkan dalam air dapat terurai menghasilkan ion JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

description

PRAKTIKUM KIMIA SMA

Transcript of LAPORAN ELEKTROLIT

Page 1: LAPORAN ELEKTROLIT

LAPORAN PRAKTIKUM

Judul : Daya hantar listrik larutan

Tujuan : Membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit lemah dengan menggunakan alat penguji elektrolit.

Teori : Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karna ada nya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Daya hantar atau kemampuan menghantarkan arus listrik tiap larutan mempunyai daya ionisasi yang berbeda. Sehingga larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi besar ( mendekati 1). Sifat-sifatnya dapat mengalami reaksi ionisasi secara sempurna ( mudah terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listrik akan menunjukkan gejala lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas disekitar electrode. Salah satu contoh elektrolit kuat dalam percobaan ini adalah Nacl dan H2SO4 . Sedangkan elektrolit lemah mempunyai derajat ionisasi lemah ( mendekati 0). Sifat-sifatnya dapat mengalami rekasi ionisasi sebagian saja( sedikit terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listriknya akan menunjukkan lampu menyala redup atau tidak menyala dan menghasilkan sedikit gelembung gas disekitar electrode. Harga derajat ionisasinya(α ) kecil dari satu. Contohnya dalam percobaan ini adalah CH3COOH.

Zat elektrolit dapat menghantar arus listrik karena didalam larutan tersebut terionisasi ( terdisosiasi menjadi ion). Tidak semua zat dapat terionisasi. Pada umunya larutan elektrolit berupa senyawa/ zat yang dapat terionisasi yaitu senyawa ionic dan kovalen polar. Senyawa ion tersusun atas molekul-molekul yang memiliki ikatan ionik. Ciri-cirinya : merupakan gabungan antara atom logam dan atom nonlogam, apabila dilarutkan dalam air dapat terurai menghasilkan ion positif dari atom logam dan ion negative dari atom non logam, sifat ikatannya sangat kuat sehingga titik didih senyawa ion tinggi. Molekul ionic pada fase padat tidak dapat menghantarkan arus listrik. Setelah dilarutkan didalam air, molekul terionisasi membentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas. Setelah dialiri arus listrik, ion positif bergerak kearah kutub negative sebaliknya ion negetif bergerak kearah kutub positif.

Senyawa kovalen atom-atomnya digabung oleh ikatan kovalen. Ciri-cirinya : merupakan gabungan antara atom-atom logam, perbedaan kelektronegatifan dari atom-atom yang tergabung sangat tinggi sehingga membentuk senyawa kovalen yang polar. Sifat ikatannya kurang kuat dibanding senyawa ion, senyawa kovalen apabila dilarutkan dalam air akan mengahasilkan partikel-partikel yang bermuatan listrik yaitu berupa ion negative dan ion negative. Ion-ion ini dpaat bergerak bebas sehingga dapat menghantar arus listrik.

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 2: LAPORAN ELEKTROLIT

Alat dan Bahan :

No. Nama Ukuran Jumlah

1. Baterai 1,5 V 32. Lampu Pijar 2,4 V 13. Kawat Tembaga 10 cm 14. Kabel 50 cm 25. Sterofoam 30 cm x 40 cm 16. Gelas Kimia 100 mL 77. Selotip Sedang 18. Larutan Garam 100 mL 19. Larutan Gula 100 mL 1

10. Larutan Asam Cuka 100 mL 111. Larutan Urea 100 mL 112. Larutan Alkohol 100 mL 113. Larutan Asam Sulfat 100 mL 114. Air 100 mL 115. Kertas Label 4 cm x 2cm 7

Cara Kerja :

1. Susunlah alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.

2. Masukkan 100 mL Larutan garam, gula, cuka, urea, alkohol, asam sulfat, dan air kedalam gelas kimia dan beri label pada masing-masing gelas.

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 3: LAPORAN ELEKTROLIT

3. Uji daya hantarnya dengan memasukkan kawat tembaga kedalam larutan – larutan tersebut, dan catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektrode ( kawat tembaga).

4. Buatlah Laporan dan kesimpulan percobaan.

Tabel pengamatan :

No LarutanPengamatan

Sifat LarutanNyala Lampu Gelembung

1 Larutan Garam Menyala Banyak Elektrolit kuat

2Larutan Gula Tidak menyala Tidak ada gelembung Nonelektrolit

3 Larutan Asam Cuka Tidak menyala Sedikit Elektrolit lemah

4Larutan Urea Tidak menyala Tidak ada gelembung Nonelektrolit

5Larutan Alkohol Tidak menyala Tidak ada gelembung Nonelektrolit

6 Larutan Asam Sulfat Menyala Banyak Elektrolit kuat7 Air Tidak menyala Tidak ada gelembung Nonelektrolit

Foto Hasil Uji Elektrolit pada Larutan

Larutan NaCl Larutan C12H22O11 Larutan CH3COOH

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 4: LAPORAN ELEKTROLIT

Larutan C2H5OH Larutan H2SO4 H20

Larutan Co(NH2)2

Analisis Data :

1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan ?

2. Kelompokkan bahan – bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit

Pembahasan :

Gejala adanya hantaran listrik melalui larutan ditandai dengan timbulnya gelembung disekitar electrode dan nyalanya lampu. Jika gelembungnya banyak dan nyala lampunya terang maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit kuat. Pada tabel pengamatan dapat dilihat bahwa larutan NaCl dan H2SO4 setelah diuji terdapat gelembung pada elektroda dan lampu menyala. Hal itu disebabkan Larutan NaCl dan H2SO4 mengion. Ion-ion tersebut bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik dan mengakibatkan lampu dapat menyala.

Jika gelembung sedikit dan nyala lampu redup atau tidak menyala maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit lemah. Pada tabel pengamatan CH3COOH termasuk elektrolit lemah. Gelembung yang sedikit dan akhirnya membuat lampu tidak menyala disebabkan oleh hanya sebagian kecil molekul- molekulnya terurai menjadi ion.

Jika gelembung tidak ada dan lampu pun tidak menyala, maka larutan tersebut adalah larutan non elektrolit. Larutan gula, urea, alkohol dan air pada tabel menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk larutan non elektrolit. Gula, urea, alkohol, dan air tidak mengalami ionisasi, sehingga tidak dapat menghantar listrik.

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 5: LAPORAN ELEKTROLIT

Kesimpulan :

Dari 7 larutan yang diuji, dapat ditarik kesimpulan bahwa larutan garam dapur (NaCl) dan larutan asam sulfat (H2SO4) bersifat elektrolit kuat. Hal itu ditunjukkan dari banyaknya gelembung pada elektrode dan menyalanya lampu pijar. Larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar yang disebabkan oleh mengionnya molekul-molekul NaCl dan H2SO4 di dalam air. Sedangkan asam cuka (CH3COOH) bersifat elektrolit lemah. Dari pengujian yang dilakukan gelembung yang dihasilkan hanya sedikit dan membuat lampu tidak menyala. Larutan gula, urea, air suling, dan alkohol tidak mengalami ionisasi di dalam air sehingga tidak terdapat gelembung dan tidak menghantarkan listrik sehingga lampu tidak menyala.

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 6: LAPORAN ELEKTROLIT

Judul : Menunjukkan Larutan Asam, Larutan Basa dan Larutan NetralTujuan : Membedakan larutan asam, larutan basa dan larutan netral dengan

menggunakan kertas lakmus dan indikator asam basa dari bahan-bahan alami.

Teori : Larutan asam dan basaAsam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basaIndikator asam dan basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan bersifat basa. Dengan demikian indikator asam dan basa dapat digunakan untuk membedakan larutan bersifat asam dan bersifat basa. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam laboraturium kimia adalah kertas lakmus biru dan lakmus merah. Indikator-indikator tersebut memberikan warna yang berbeda pada larutan asam, larutan basa dan larutan netral.Selain indikator tersebut dapat juga digunakan tumbuhan sebagai indikator seperti ekstrak mahkota bunga dan tumbuhan obat seperti kunyit. Ekstrak bahan-bahan tersebut memberi warna yang berbeda pada asam dan basa.

Alat :(1) lumpang persolen / mortar (2) tabung reaksi (3) rak tabung (4) pipet tetes (5) pelat tetes

Bahan :(1) lakmus merah (5) air suling (2) lakmus biru (3) mahkota bunga

“ Bougenville : warna ungu dan merah “ Euphorbia : warna kuning “ Kacang piring : warna putih (4) larutan

“ Sabun“ Cuka“ Kapur“ Urea“ Asam sulfat“ Jeruk“ Sumur“ Gula

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 7: LAPORAN ELEKTROLIT

Variabel kontrol: “ air suling (larutan netral) “ asam cuka (larutan asam) “ air kapur (larutan basa)

Cara kerja : 1. Giling mahkota bunga warna ungu dalam lumpang / mortar hingga halus2. Kemudian tambahkan 5 ml air suling dan saring lalu ambil sarinya3. Masukan larutan cuka, air suling,kapur,air sabun, urea, gula,jeruk,air

sumur,dan asam sulfat kedalam tabung reaksi4. Masukan 1ml air bunga masing-masing kedalam 9 tabung raksi yang sudah

berisi larutan-larutan tersebut5. Guncangkan atau aduklah tabung hingga air bunga yang dicampurkan merata6. Amati perubahan warna dan catat hasil pengamatan7. Dengan cara yang sama, lakukan untuk bunga warna merah , kuning, dan

putih pada larutan8. Lakukan percobaan diatas dengan indikator lain yaitu lakmus merah dan

lakmus biru9. Lakukan kembali pengamatannya dan catat hasil analisis

Hasil pengamatan :

1. Pengujian larutan dengan indikator ekstrak mahkota bungaLarutan Bougenville

unguBougenville

merahEuphorbia

kuningKaca piring

putihAir suling Ungu Merah muda Kuning PutihAsam cuka Merah muda Merah Coklat BeningKapur Kuning cerah Kuning Coklat tua KuningUrea Ungu Merah muda Kuning PutihAir jeruk Merah muda Merah Coklat BeningAsam sulfat Merah Merah Coklat BeningGula Ungu Merah muda Kuning PutihAir sumur Kuning cerah Kuning Coklat tua KuningAir sabun Kuning muda Kuning Coklat tua Kuning

2. Pengujian larutan dengan indikator lakmus merah dan lakmus biruLarutan Lakmus biru Lakmus merah

Air suling Biru MerahAsam Cuka Merah Merah

Kapur Biru BiruUrea Biru Biru

Air jeruk Merah MerahAsam sulfat Merah Merah

Gula Biru MerahAir sumur Biru BiruAir sabun Biru Biru

Foto percobaan indikator asam dan basa

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 8: LAPORAN ELEKTROLIT

Larutan cuka mortar pipet tetes tabung reaksi air suling

Plat tetes ekstrak bunga kapur alat percobaan penggilingan

Pemasukan ekstrak hasil pengamatan hasil pengamatan hasil pengamatan

Mahkota bunga percobaan dalam tabung pada lakmus

Analisis data :Dari data percobaan diatas setelah dengan berbagai urutan indikator dalam gambar sesuai urutan dalam tabel : ekstrak mahkota bunga, lakmus merah, dan lakmus biru. Cara membuat ekstrak mahkota bunga sesuai dengan cara kerja yang dijelaskan. Ekstrak mahkota bunga dapat memberikan warna-warna yang berbeda terhadap warna mahkotanya. Hal tersebut bergantung pada larutannya yang bersifat asam maupun basa. Sedangkan pada lakmus yang diujikan juga dapat mnghasilkan perbedaan warna yang bergantung pada larutan yang diuji cobakan. Untuk larutan yang menghasilkan warna biru pada kertas lakmus memiliki sifat basa, menghasilkan warna merah pada kertas lakmus memiliki sifat asam sedangkan larutan yang menghasilkan warna biru pada kertas lakmus biru dan warna merah pada kertas lakmus merah bersifat netral. pH untuk larutan sifat-sifat tersebut adalah :

Netral = 7 Asam < 7 Basa > 7

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3

Page 9: LAPORAN ELEKTROLIT

Kesimpulan :

Dengan variabel kontrol air suling bersifat netral karena tidak merubah warna lakmus merah dan lakmus biru, asam cuka bersifat asam karena saat diuji dengan lakmus merah tetap merah dan dengan lakmus biru berubah menjadi merah, lautan kapur bersifat basa karena lakmus merahnya berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa:Air jeruk dan larutan asam sulfat bersifat asam, karena warna yang dihasilkan ketika dilakukan pengujian dengan bunga empat warna berbeda sama dengan warna pada pengujian asam cuka dan dengan lakmus merah tetap berwarna merah.Air sabun, air sumur dan larutan urea bersifat basa karena warna yang dihasilkan sama dengan warna pada pengujian larutan kapur dan dengan lakmus merah warnanya berubah menjadi biru.Larutan gula bersifat netral karena warna yang dihasilkan setelah dilakukan pengujian sama dengan warna yang ditunjukkan pada pengujian air suling.

JANUALIATI XII IA 1 KELOMPOK 3