Lp Tumor Hati

12
KONSEP MEDIS A. PENGERTIAN Tumor hati adalah tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya. Sinonim dari hepatoma adalah carcinoma hepatoselluler. Tumor hati merupakan tumor ganas nomor 2 diseluruh dunia , di Asia pasifik terutama Taiwan, hepatoma menduduki tempat tertinggi dari tumor-tumor ganas lainnya. Perbandingan hepatoma pada laki-laki : wanita adalah 4-6: 1. Umur tergantung dari lokasi geografis. Terbanyak mengenai usia 50 tahun. Di Indonesia banyak dijumpai pada usia kurang dari 40 tahun bahkan dapat mengenai anak-anak. B. ETIOLOGI 1. Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C 2. Sirosis hati 3. Bahan-bahan Hepatokarsinogenik : - Aflatoksin - Alkohol - Steroid anabolik - Vinil chloride

Transcript of Lp Tumor Hati

Page 1: Lp Tumor Hati

KONSEP MEDIS

A. PENGERTIAN

Tumor hati adalah tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim

atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya. Sinonim dari

hepatoma adalah carcinoma hepatoselluler.

Tumor hati merupakan tumor ganas nomor 2 diseluruh dunia , di Asia pasifik

terutama Taiwan, hepatoma menduduki tempat tertinggi dari tumor-tumor ganas

lainnya. Perbandingan hepatoma pada laki-laki : wanita adalah 4-6: 1. Umur

tergantung dari lokasi geografis. Terbanyak mengenai usia 50 tahun. Di Indonesia

banyak dijumpai pada usia kurang dari 40 tahun bahkan dapat mengenai anak-anak.

B. ETIOLOGI

1. Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C

2. Sirosis hati

3. Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :

- Aflatoksin

- Alkohol

- Steroid anabolik

- Vinil chloride

- Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)

C. PATOLOGI

a. Ada 3 type :

1. Type masif - tumor tunggal di lobus kanan.

2. Type Nodule - tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.

3. Type difus - secara makroskpis sukar ditentukan daerah massa tumor.

b. Penyebarannya :

1. Intrahepatal.

2. Ekstrahepatal.

Page 2: Lp Tumor Hati

D. PATOFISIOLOGI

Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang

disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik. Pedoman diagnostik yang paling penting

adalah terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita

sirosis hati yang disertai pembesaran hati mendadak. Tumor hati yang paling sering

adalah metastase tumor ganas dari tempat lain. Matastase ke hati dapat terdeteksi

pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar, khususnya untuk

keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga memperlihatkan

kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-paru,

uterus, dan pankreas. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui

sampai penyebaran tumor yang luas.

E. MANIFESTASI KLINIK

- Penurunan berat badan

- Anoreksia

- Anemia

- Nyeri abdomen

- Hepatomegali

- Jaundice

- Ascites

F. DIAGNOSIS

1. Laboratorium

Allfaphetoprotein > 500 nanogram/ml

2. Radiologi :

Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Rontgen

3. Biopsi jaringan liver

Page 3: Lp Tumor Hati

G. PENATALAKSANAAN

Pengobatan tergantung dari saat diagnosa ditegakkan.

1. Pembedahan (reseksi segmen atau lobus hati)

2. Pemberian kemoterapi secara infus

3. Penyinaran

H. KOMPLIKASI

Komplikasi dari tumor ganas liver adalah perdarahan dan akhirnya kematian. Dan proses ini berlangsung antara 5-6 bulan atau beberapa tahun

I. PENCEGAHAN

Beberapa tindakan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya tumor hati, antara

lain :

- Berpartisipasi dalam pelaksanaan imunisasi 5 dasar lengkap (Hepatitis, BCG,

Polio, DPT, dan Campak)

- Menghindari asupan minuman yang mengandung alkohol

- Menghindari konsumsi zat besi yang berlebihan sebab dapat terjadi

hemochromatosis.

Page 4: Lp Tumor Hati

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Gejala klinik

Fase dini : Asimtomatik.

Fase lanjut :Tidak dikenal simtom yang patognomonik.

Keluhan berupa nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia,

rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke

tulang penderita mengeluh nyeri tulang.

Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan Ascites, Ikterus, Hipoalbuminemia,

Splenomegali, Spider nevi, Eritoma palmaris, dan Edema.

Secara umum pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus kanker hati,

meliputi :

1. Gangguan metabolisme

2. Perdarahan

3. Asites

4. Edema

5. Hepatomegali

6. Jaundice/icterus

7. Aktivitas terganggu

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,

gangguan absorbsi, metabolisme vitamin di hati.

TUJUAN :

1. Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn

normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi

2. Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat.

Page 5: Lp Tumor Hati

INTERVENSI :

1. Kaji ulang status nutrisi klien

2. Observasi indikator terpenuhinya nutrisi seperti Berat badan dan Lingkar lengan

atas

3. Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian tentang makanan

sesuai indikasi

4. Anjurkan klien untuk makan deit tinggi kalori kaya protein dengan masukan

cairan adekuat.

5. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering

6. Identifikasi makanan yang disukai atau tidak disukai

7. Kolaborasi pemberian suplemen

RASIONAL :

1. Pengkajian merupakan dasar data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan

dan mengevaluasi intervensi.

2. Memantau sejauhmana terapi nutrisi yang diberikan untuk memenuhi dan

mengatasi masalah nutrisi klien.

3. Pantau Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual

pascaterapi. Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi terbaik.

4. Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan, begitu juga cairan ( untuk

menghilangkan produksi sisa ).

5. Memaksimalkan masukan nutrisi dan menurunkan iritasi lambung

6. Membantu dalam mengidentifikasi pertimbangan keinginan individu serta dapat

memperbaiki masukan diet.

7. Suplemen dapat memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan

kalori dan protein adekuat.

Page 6: Lp Tumor Hati

Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites )

TUJUAN :

1. Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan

sesuai indikasi nyeri.

2. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan pengaruh minimal

pada AKS

INTERVENSI :

1. Kaji ulang riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan intensitas ( 0-10 )

dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk tengkurap

dengan dialas bantal pada daerah antara perut dan dada.

2. Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok punggung

3. Kaji tingkat nyeri / kontrol nilai

4. Ajarkan pasien untuk melakukan managemen nyeri

RASIONAL :

1. Memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan / keefektifan intervensi

2. Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

3. Untuk mengontrol nyeri

4. Pasien mampu melakukan managemen nyeri secara mandiri ketika nyeri terasa.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2

dengan kebutuhan

TUJUAN :

1. dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.

INTERVENSI :

1. Kaji tingkat aktivitas klien

2. Anjurkan klien untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi, bangun

dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan

3. Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada TD/

frekuensi jantung / pernapasan.

4. Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan

Page 7: Lp Tumor Hati

5. Anjurkan keluarga klien untuk melatakkan kebutuhan klien dekat dari jangkauan

klien.

6. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi

RASIONAL :

1. Memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan / keefektifan intervensi

2. Meningkatkan kekuatan / stamina dan memampukan pasein menjadi lebih aktif

tanpa kelelahan yang berarti.

3. Toleransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi,

keseimbnagan cairan dan reaksi terhadap aturan terapeutik

4. Menghemat energi untuk beraktivitas dan regenerasi seluler.

5. Melatih kemandirian dalam beraktivitas.

6. Adanya hipoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan seluler dan

memperberat keletihan.

Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan

asites

TUJUAN :

1. Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondisi kusus.

2. Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan

penyembuhan

INTERVENSI :

1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan atau

perlambatan penyembuhan,

2. Mandikan dengan air hangat dan sabun

3. Anjurkan pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering

dari pada menggaruk.

4. Balikkan / ubah posisi dengan sering

5. Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan bedak kecuali

ada indikasi.

Page 8: Lp Tumor Hati

RASIONAL :

1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi dalam area radiasi dapat terjadi

dalam area radiasi. Deskuamasi kering dan deskuamasi kering,ulserasi.

2. Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.

3. Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.

4. Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/ jaringan yang

tidak perlu.

5. Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara nyata.

C. EVALUASI KEPERAWATAN

1. Berat badan ideal, pertambahan berat badan ke arah yang ideal

2. Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mampu melakukan managemen

nyeri mandiri

3. Dapat melakukan aktifitas secara optimal

4. Tidak timbul gejala kerusakan integritas kulit

Page 9: Lp Tumor Hati

DAFTAR PUSTAKA

Pramono (2009), Askep kanker hati, Diakses tanggal 10 Oktober 2009 <http://lulu-pramono.blogspot.com/2009/06/askep-kanker-hati.html>

Sahrul (2009), Askep kanker hati, Diakses tanggal 10 Oktober 2009 <http://healthycaus.blogspot.com/2009/07/askep-kanker-hati.html>