Lp & Sp Remaja Sehat

16
LAPORAN PENDAHULUAN TUGAS PERKEMBANGAN USIA ADOLESCENT MENURUT ERIKSON’S (USIA 12 – 18 TAHUN) Erik Erikson (1902-1996) dalam Teori Perkembangan Psikososial mengatakan bahwa ada dimensi dalam hubungan interpersonal selama tahap adolescent yaitu identitas versus kebingungan peran (identity versus role confusion). Ini merupakan tahap perkembangan kelima dari delapan tahap perkembangan menurut Erikson. Untuk mampu mencapai hal ini, maka remaja harus membawa segalanya secara bersamaan untuk belajar mengenai diri mereka sendiri sebagai seorang anak laki-laki atau perempuan, seorang atlet, seorang teman, sebagai juru tulis toko rokok, sebagai pelajar, seorang pemandu dan sebagainya. Selain itu mengintegrasikan perbedaan pandangan mereka sendiri secara keseluruhan untuk bisa dipertimbangkan. Tugas perkembangan pada usia 12 sampai 18 tahun ini meliputi: 1. Membentuk rasa identitas versus kebingungan peran. 2. Mempelajari siapa laki-laki dan perempuan dan bagaimana jenis kelamin laki-laki atau perempuan akan mengatur gambaran diri yang baru 3. Menunjukkan emansipasi dari orang tua 4. Memilih pekerjaan 5. Menentukan sistem nilai

Transcript of Lp & Sp Remaja Sehat

Page 1: Lp & Sp Remaja Sehat

LAPORAN PENDAHULUAN

TUGAS PERKEMBANGAN USIA ADOLESCENT

MENURUT ERIKSON’S (USIA 12 – 18 TAHUN)

Erik Erikson (1902-1996) dalam Teori Perkembangan Psikososial mengatakan

bahwa ada dimensi dalam hubungan interpersonal selama tahap adolescent yaitu

identitas versus kebingungan peran (identity versus role confusion). Ini merupakan

tahap perkembangan kelima dari delapan tahap perkembangan menurut Erikson.

Untuk mampu mencapai hal ini, maka remaja harus membawa segalanya secara

bersamaan untuk belajar mengenai diri mereka sendiri sebagai seorang anak laki-laki

atau perempuan, seorang atlet, seorang teman, sebagai juru tulis toko rokok, sebagai

pelajar, seorang pemandu dan sebagainya. Selain itu mengintegrasikan perbedaan

pandangan mereka sendiri secara keseluruhan untuk bisa dipertimbangkan.

Tugas perkembangan pada usia 12 sampai 18 tahun ini meliputi:

1. Membentuk rasa identitas versus kebingungan peran.

2. Mempelajari siapa laki-laki dan perempuan dan bagaimana jenis kelamin laki-

laki atau perempuan akan mengatur gambaran diri yang baru

3. Menunjukkan emansipasi dari orang tua

4. Memilih pekerjaan

5. Menentukan sistem nilai

Implikasi keperawatan pada tahap perkembangan ini adalah memberikan

kesempatan pada adolescent untuk mendiskusikan perasaannya mengenai kejadian

yang penting menjadi seorang laki-laki atau perempuan. Berikan dukungan dan pujian

untuk pengambilan keputusan.

Apabila remaja tidak mampu melakukan hal demikian, maka remaja akan

hidup dengan kebingungan akan perannya. Mereka mengetahui dengan pasti siapa

dirinya, mereka juga tidak mengetahui secara pasti apa yang harus mereka lakukan

atau ingin menjadi apa mereka nantinya. Beberapa remaja bahkan mencari identitas

yang negatif; biasanya teridentifikasi sebagai pengguna obat-obatan atau melarikan

diri untuk menjadi lebih baik untuk yang tidak mengetahui identitasnya secara

keseluruhan.

Page 2: Lp & Sp Remaja Sehat

RENCANA TINDAKAN

1. Terapi Keluarga (Triangle) untuk perkembangan remaja2. Terapi Kelompok (Stimulasi Perkembangan Remaja Sehat dengan tehnik FGD)3. Terapi Komunitas (Psikoedukasi)

Tugas Perkembangan Perilaku Remaja Penyimpangan Perkembangan

1. Membentuk rasa identitas Memiliki kelompok bergaul

(geng)

Memiliki bahasa prokem

Kebingungan peran

Identitas diri negatif

2. Mempelajari siapa laki-laki

dan perempuan dan bagaimana

jenis kelamin laki-laki atau

perempuan akan mengatur

gambaran diri yang baru

Mulai tertarik kepada lawan

jenis.

Memiliki tokoh idola remaja

Gangguan konsep diri (gambaran

diri, harga diri, )

3.Mencari emansipasi dari

orang tua

Merasa tidak ingin diatur

oleh orang tua

Merasa posisinya mulai

sejajar dengan orang tua

Konflik dengan orang tua

4. Memilih pekerjaan Memiliki cita-cita dan

harapan- harapan positif

sesuai dengan kemampuan

yang dimilikinya

Mudah putus asa

Tidak memiliki tujuan hidup yang

positif

5. Menentukan sistem nilai Menentukan tujuan hidup

secara pasti

Memiliki keyakinan diri

secara positif dalam hidup

Mudah terpengaruh dengan

lingkungan yang negatif

(pergaulan bebas, atau terkait

NAPZA)

Tugas Perkembangan Tindakan Keperawatan Alat/Media

1. Membentuk rasa identitas Beri kesempatan pada remaja untuk

eksplorasi arti penting sebuah

kelompok

Beri kesempatan pada remaja untuk

Alat tulis

Leaflet

Page 3: Lp & Sp Remaja Sehat

eksplorasi perasaan mereka

mengenai identitas diri mereka

sebagai laki-laki atau perempuan

Bantu remaja untuk identifikasi

peran mereka sebagai laki-laki atau

perempuan

2. Mempelajari siapa laki-laki

dan perempuan dan bagaimana

jenis kelamin laki-laki atau

perempuan akan mengatur

gambaran diri yang baru

Beri kesempatan pada remaja untuk

mengungkapkan gambaran diri

mereka secara utuh

Bantu remaja untuk identifikasi

kemampuan diri yang positif yang

dimiliki

3.Mencari emansipasi dari

orang tua

Beri kesempatan pada orang tua

untuk eskplorasi perasaan mereka

mengenai peran dalam membantu

perkembangan remaja

Identifikasi hambatan dalam peran

menjadi orang tua dari seorang

remaja

4. Memilih pekerjaan Beri kesempatan pada remaja untuk

identifikasi tujuan hidupnya

Bantu remaja untuk identifikasi

kesesuaian antara cita-cita dan

kemampuan diri

5. Menentukan sistem nilai Diskusikan bersama remaja dan

orang tua mengenai tujuan hidup

yang dimiliki remaja

Identifikasi keyakinan diri yang

positif dari orang tua dan remaja

Triangle Terapi

Page 4: Lp & Sp Remaja Sehat

Sesi I : Mengenali dan mengekspresikan perasaana. Menyampaikan pada keluarga kemungkinan masalah yang

terjadi pada klien.b. Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan menanggapi

masalah klien.c. Mempersilahkan klien untuk menceritakan masalah yang

dihadapi. Pada saat ini, terapis menggunakan tehnik – tehnik komunikasi, misalnya; silence, klarifikasi, focusing, sentuhan teraupetik dan lain – lain

d. Terapis menanyakan perasaan keluarga terhadap masalah yang dihadapi klien tersebut.

e. Menanyakan efek dari masalah yang dialaminya (kerugiannya) pada keluarga.

Sesi II : Menerima orang lain (klien)a. Bersama klien dan keluarga menggali kelebihan klien,

dokumentasikan.b. Mengajak keluarga untuk dapat menerima orang lain dan lebih banyak

memberi kepada orang lain bukan tergantung kepada orang lain (anggota keluarga)

c. Memberikan lingkungan yang aman bagi anak

Sesi III : Penyelesaian masalaha. Terapis mengajak keluarga untuk merumuskan hal- hal apa yang dapat

keluarga lakukan dengan kemampuannya dalam mengatasi masalah tersebut.

b. Memberikan masukan apabila perlu (misalnya keluarga belum mampu untuk memutuskan sendiri)

c. Memberi kesempatan pada keluarga untuk menjalankan kegiatan yang telah dirumuskan

d. Memberi pujian kepada keluarga terhadap rencana kegiatan yang telah dibuat

e. Menjelaskan pada keluarga bahwa kunci dari keberhasilan terapis adalah tergantung dari kedisiplinan klien dan keluarga sendiri.

Sesi IV : Mengungkapkan hasila. Beri reinforcement positif b. Diskusikan manfaat yang diraakanc. Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalahd. Berikan persepsi terhadap ambaran yang dihadapi.e. Diskusikan untuk mengatasi sesuai memampuanf. Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuang. Beri reinforcement positif

Page 5: Lp & Sp Remaja Sehat

Strategi Pelaksanaan

Tanggal: Rabu, 26 April 2006

Keluarga dengan anak Remaja

1. Proses Keperawatan

a. Identitas Kepala Keluarga: Bp. Y

b. Kondisi Keluarga: Keluarga mempunyai anak remaja yang memiliki

kelompok sebaya dan sering nongkrong untuk menghabiskan waktu. Dalam

keluarga memiliki kebiasaan merokok.

c. Masalah Keperawatan: Koping keluarga yang tidak efektif

d. Tujuan Khusus: 1. Keluarga mampu membina hubungan saling percaya

2. Keluarga mampu mengenal dan mengekspresikan

perasaannya

3. Keluarga mampu menerima anggota keluarga (remaja)

e. Tindakan Keperawatan:

Salam terapeutik

Perkenalkan diri

Tanyakan nama klien

Jelaskan tujuan interaksi

Perhatikan dengan penuh empati

Pertahankan lingkungan yang kondusif

Lakukan kontrak dengan jelas pada tiap pertemuan

Pertahankan prinsip-prinsip dalam komunikasi terapeutik

Lakukan terapi keluarga dengan tehnik triangle untuk sesi I

dan II

2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Orientasi

a. “Assalamualikum, bagaimana perasaan ibu Y pagi ini, lagi santai ya bu, oh

ya kemarin kita sudah ketemu ya bu.”

b. ”Kemarin kita sudah berkenalan kan, saya suster Novie dari FIK-UI, saya

berada di sini ya hari ini (Rabu) dan Kamis minggu ini dan Rabu serta

Kamis depan, dari jam 09.00 sampai jam 11.30.

c. “Bagaimana bu kalau pagi ini kita bercakap-cakap ..., kira-kira mau berapa

lama ya bu cakap-cakapnya…?”

Page 6: Lp & Sp Remaja Sehat

d. “Apa ibu mempunyai anak yang masih sekolah di SMP atau SMA?”

e. “Kalau begitu, kita bercakap-cakap tentang kegiatan yang biasa dilakukan

oleh anak ibu setelah pulang dari sekolah, supaya saya dapat melakukan

penyuluhan tentang kesehatan mental pada anak remaja seusia anak ibu

saat ini.”

f. Ibu mau berapa lama bercakap-cakapnya, bagaimana kalau 45 menit. Mau

dimana tempatnya biar santai bu, bagaimana kalau di ruangan ini saja bu?”

Kerja

a. “ Tadi juga kita sudah sepakat kalau percakapan kita selama 45 menit.”

b. “Pagi ini kita kan mau bercakap-cakap tentang kegiatan yang biasanya

dikerjakan oleh anak ibu setelah pulang dari sekolah.”

c. “Nah, sekarang ibu bisa bercerita ke saya, silahkan bu.”

d. “Atau ibu mempunyai keluhan tentang perilaku atau tingkah laku anak ibu

saat ini.”

e. “Misalnya anak ibu senang jalan-jalan dan punya teman-teman geng atau

ada tingkah laku anak ibu yang dianggap kurang sopan?”

f. “Menurut ibu, kira-kira anak remaja yang sehat mental itu gimana ya bu?”

g. “Anak remaja yang sehat mental itu bu, tentunya memiliki kebiasaan yang

juga sehat, salah satunya bebas dari pengaruh narkoba atau minuman

keras.”

h. Mempertahankan kontak mata, menunjukkan sikap empati,

memperhatikan anggota keluarga serta responnya secara verbal dan non

verbal, agak mencondongkan badan ke depan, sikap terbuka, menunjukkan

kejujuran antara verbal dan non verbal.

Terminasi

a. Evalusi Respon Klien terhadap tindakan keperawatan

“Bagaimana bu, setelah kita ngobrol apa ibu merasa masih ada

yang ibu khawatirkan dengan anak ibu.”

“Pagi ini ibu sudah bisa menyebutkan ciri-ciri anak remaja

yang sehat mental dan mengungkapkan permasalahannya kepada

saya.”

Page 7: Lp & Sp Remaja Sehat

“Bagus bu, nanti ibu bisa membantu anak ibu untuk dapat

menghindari hal-hal yang tidak sehat bagi perilaku anak remaja. ”

b. “Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau nanti, ibu mengingat apa yang

sudah saya sampaikan kepada ibu tadi, dan coba nanti sampaikan juga

dengan anak ibu.”

c. Kontrak yang akan datang

“Nah, bu, nda’ terasa kita ngobrol sudah 45 menit lho.” Apa masih ada

yang mau disampaikan.”Baiklah kalau tidak ada, saya permisi dulu ya bu.”

Besok kita ketemu lagi jam 09.00 untuk melanjutkan percakapan mengenai

cara-cara yang bisa dilakukan orang tua bila terjadi suatu masalah pada

anak remaja.”

Strategi Pelaksanaan

Page 8: Lp & Sp Remaja Sehat

Tanggal: Kamis, 27 April 2006

Keluarga dengan anak Remaja

1. Proses Keperawatan

a. Identitas Kepala Keluarga: Bp. Y

b. Kondisi Keluarga: Remaja dan orang tua berkomunikasi secara terbuka.

c. Masalah Keperawatan: Koping keluarga yang tidak efektif

d. Tujuan Khusus: 1.Remaja mampu membina hubungan saling percaya

2. Keluarga mampu identifikasi alternatif penyelesaian

masalah yang dihadapi

3. Keluarga mampu mengungkapkan hasil atau manfaat

yang dirasakan

e. Tindakan Keperawatan:

Salam terapeutik

Perkenalkan diri

Tanyakan nama klien

Jelaskan tujuan interaksi

Perhatikan dengan penuh empati

Pertahankan lingkungan yang kondusif

Lakukan kontrak dengan jelas pada tiap pertemuan

Pertahankan prinsip-prinsip dalam komunikasi terapeutik

Lakukan terapi keluarga dengan tehnik triangle untuk sesi III

dan IV

2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Orientasi

a. “Assalamualikum, bagaimana perasaan ibu Y siang ini, lagi santai ya bu,

oh ya kemarin kita janji mau bercakap-cakap bersama-sama dengan D.”

b. “Bagaimana bu, tentunya D sudah diberitahu, ya..”Dan bagaimana cara

yang kemarin apa sudah dicoba untuk dilakukan?”

c. “Bagaimana sekolahnya hari ini D, asyik ya bareng ama teman-teman?”

Kenalin dulu D, saya suster N dari FIK UI.”Tujuannya untuk memberi

penyuluhan kesehatan mental pada remaja.”

d. “Oke D, udah tahu kan dari ibu, siang ini kita mau ngobrolin tentang

kehidupan remaja yang sehat mental.”

Page 9: Lp & Sp Remaja Sehat

e. Ibu dan D mau berapa lama bercakap-cakapnya, bagaimana kalau 15

menit.”

Kerja

a. “Coba sekarang D, cerita ke suster N, selama ini bagaimana perasaan D

sebagai seorang remaja?”Trus apa saja yang D hadapi selama

ini.”Bagaimana dengan peran orang tua D selama ini. ”Tentunya mereka

sangat membantu dan mendukung D ya selama ini.” Apa D masih merasa

sulit untuk ngobrol atau gosip ama ibu atau bapak?”Ya gosip tentang apa

aja, misalnya teman geng, artis idola, atau pacar D, udah punya teman

dekat kan?"

b. ”Bagus sekali, memang seperti itulah peran orang tua dalam menghadapi

anaknya yang menginjak masa remaja.”

c. ”Nah nanti coba dilakukan lagi sesuai dengan daftar yang sudah kita

diskusikan barusan ya bu dan juga D coba nanti juga dilakukan apa saja

tadi yang sudah kita bicarakan.”

d. ”Nah, bagaimana bu, apa semua yang kita diskusikan ini bermanfaat?”

Atau D apa merasa bermanfaat apa yang sudah kita bicarakan tadi

e. ”Kira-kira apa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga

selama ini dalam menghadapi anak remaja?”

f. ”Ya, hampir semua keluarga mengeluhkan tentang bagaimana menghadapi

anak remaja, hal ini wajar bu, semua keluarga juga punya perasaan yang

seperti ibu rasakan itu.”Juga D, coba nanti cerita ama teman-temannya,

apa yang dirasakan sama gitu ya D.”

g. ”Tapi, bagaimanapun setiap keluarga akan mempunyai aturan main

sendiri-sendiri, jadi tergantung kesepakatan dari setiap anggota keluarga

untuk mencari cara penyelesaian yang sehat mental tentunya

h. ”Wah..ibu hebat sekali, juga D sangat luar biasa, orang tua sangat bangga

dengan hal itu, iya kan bu?”

Terminasi

a. Evalusi Respon Klien terhadap tindakan keperawatan

Page 10: Lp & Sp Remaja Sehat

“Bagaimana bu, setelah kita ngobrol apa ibu merasa masih ada

yang ibu khawatirkan dengan anak ibu.”Trus D bagaimana, mau

lebih terbuka ama ibu dan bapak kalau ada masalah yang dihadapi?”

“ Nah siang ini keluarga ini sudah punya cara untuk

menghadapi remaja dan D sebagai remaja juga mengerti peran

pentingnya dalam keluargam”

“Bagus bu, nanti ibu bisa membantu anak ibu untuk dapat

menghindari penyimpangan perilaku dari anak remaja. ”Dan anak

remaja sendiri juga mampu mengenal identitas dirinya sehingga tidak

mudah terpengaruh dengan hal-hal yang jelek.”

b.“Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau nanti, ibu mengingat apa yang

sudah saya sampaikan kepada ibu tadi, dan coba nanti sampaikan juga

dengan anak ibu.”

c. Kontrak yang akan datang

“Nah, bu, nda’ terasa kita ngobrol sudah 30 menit lho.” Apa masih ada

yang mau disampaikan.”Baiklah kalau tidak ada, saya permisi dulu ya bu.”

Rabu depan kita ketemu lagi jam 14.00 ya D untuk melanjutkan

percakapan kita dalam kelompok gaulnya D, oke kan D?”