lp skizo afektif.rtf

11
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF A PENGERTIAN Gangguan skizoafektif adalah suatu perasaan euphoris meliputi rasa gembira yang tidak ada taranya, seolah-olah dunia ini dikuasainya. Penderita mempunyai perasaan optimis yang berlebihan, jalan pikirannya cepat, tidak mengenal lelah, menganggap semua persoalan enteng, tapi perasaan ini nantinya beralih menjadi rasa sedih yang sangat mendalam pula (Tarmizi, 1975). Gangguan utama yang disebabkan karena gangguan afek (alam perasaan/mood) yang disertai oleh sindrom manik atau depresif yang lengkap ataupun tidak lengkap yang tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau gangguan jiwa lainnya (Maramis, 1998). Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif) sehingga gejala perilaku diwarnai oleh ketergantungan keadaan emosi (Kuntjoro, 2002). Gangguan-gangguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain (PPDGJ-III). B PENYEBAB 1; Genetik Seseorang menderita skizoafektif jika anggota keluarga lainnya juga menderita skizoafektif dan kemungkinan seseorang menderita skizoafektif adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudaraan tersebut (contoh: sanak saudara derajat pertama atau derajat kedua). Pada hubungan antara tempat kromosom tertentu dengan skizoafektif telah dilaporkan, lebih dari setengah kromosom telah dihubungkan dengan skizoafektif. 1

Transcript of lp skizo afektif.rtf

Page 1: lp skizo afektif.rtf

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

A PENGERTIAN

Gangguan skizoafektif adalah suatu perasaan euphoris meliputi rasa

gembira yang tidak ada taranya, seolah-olah dunia ini dikuasainya. Penderita

mempunyai perasaan optimis yang berlebihan, jalan pikirannya cepat, tidak

mengenal lelah, menganggap semua persoalan enteng, tapi perasaan ini

nantinya beralih menjadi rasa sedih yang sangat mendalam pula (Tarmizi,

1975).

Gangguan utama yang disebabkan karena gangguan afek (alam

perasaan/mood) yang disertai oleh sindrom manik atau depresif yang lengkap

ataupun tidak lengkap yang tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau

gangguan jiwa lainnya (Maramis, 1998).

Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif)

sehingga gejala perilaku diwarnai oleh ketergantungan keadaan emosi

(Kuntjoro, 2002).

Gangguan-gangguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif dan

skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam beberapa

hari yang satu sesudah yang lain (PPDGJ-III).

B PENYEBAB

1; Genetik

Seseorang menderita skizoafektif jika anggota keluarga lainnya juga

menderita skizoafektif dan kemungkinan seseorang menderita

skizoafektif adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan

persaudaraan tersebut (contoh: sanak saudara derajat pertama atau derajat

kedua). Pada hubungan antara tempat kromosom tertentu dengan

skizoafektif telah dilaporkan, lebih dari setengah kromosom telah

dihubungkan dengan skizoafektif.

1

Page 2: lp skizo afektif.rtf

2; Biokimia

Factor biokimia terdiri atas aktifitas dopamine di mana skizoafektif

disebabkan terlalu banyaknya aktifitas dopaminergik. Neuron

dopaminergik dalam jalur mesokortial dalam jalur mesokortial dan jalur

mesolimbik berjalan dari badan selnya di otak tengah neuron

dopaminoseptik di system limbic dan korteks serebral. Peran penting

dopamine adalah konsisten dengan penelitian yang telah mengukur

plasma metabolik dopamine utama, yaitu homovanilic acid. Dalam

kondisi eksperimental yang terkontrol cermat, konsentrasi homovenilik

acid dalam system saraf pusat.

3; Melankolia involusi

Factor yang mempengarhi dan memudahkan timbulnya melankolia

involusi ialah yang berhubungan dengan usia lanjut dalam bidang sosial,

psikologik, dan ekonomik.

4; Psikosa manic depresif

Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu faktor keturunan.

C KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS

Terjadi waham atau halusinasi selama paling sedikit 2 minggu tanpa gejala,

alam perasaan yang menonjol. Gangguan skizoafektif diklasifikasikan

menjadi 2:

1; Melankolia involusi

Kelainan fisik yang disebabkan oleh kemunduran fungsi endokrin yang

belum jelas pengaruhnya tetapi terdapat hal yang menunjukkan bahwa

pengaruh ini tidak sepenting faktor psikologik yang diakibatkan oleh

masa involusi.

Tanda gejalanya antara lain:

- Beberapa minggu sampai beberapa bulan permulaan penderita

cenderung menjadi hipokondrik, lekas marah, pesimis, mengeluh

tentang insomnia

- mulai tidak suka bekerja serta sering menangis

2

Page 3: lp skizo afektif.rtf

- Penderita ragu-ragu dan tidak dapat mengambil keputusan

- lapang minat menyempit

- ia menarik diri dari kehidupan sosial

Bila penyakit sudah jelas maka timbul depresi hebat, kecemasan, agitasi,

hipokondriasis dan waham dosa, waham penyakit, dan rasa akan mati

sampai dengan waham nihilistic, sering keluar ucapan yang menyatakan

keputusannya.

2; Psikosa manik depresif

Kadang-kadang timbul satu atau dua kali serangan saja seumur hidup

orang itu. Interval antara dua fase tidak tentu lamanya, kadang-kadang

lama, tetapi kadang-kadang tidak ada sama sekali.

Ada dua jenis psikosa manik depresif:

a; Gangguan skizoafektif tipe manik

Suatu gangguan psikotik dengan gejala-gejala skizofrenik dan manik

sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama

(PPDGJ-III).

Tanda dan gejala:

- Gangguan emosi: penderita merasa senang dan optimistik, terlalu

percaya diri, setiap usaha dan pekerjaan dianggap enteng.

- Aktifitas yang berlebihan: penderita sangat gelisah, tidak dapat

duduk diam dan tinggal di tempat tidur, sangat boros, terus

berbicara dan menyanyi-nyanyi, sering berbicara dengan kata yang

tidak sopan, tidak mau makan, tidak dapat tidur, tidak merasa lelah

akibat kegelisahan yang tinggi sehingga timbul bahaya dehidrasi.

- Gangguan proses pikir: pikiran menjadi cepat, pikiran melayang,

asosiasi bunyi, perhatian sangat terganggu, mudah tertarik pada

hal-hal lain. Halusinasi mungkin timbul tapi jarang, sering timbul

ilusi, waham berupa waham kebesaran dan tidak simetris.

3

Page 4: lp skizo afektif.rtf

b; Gangguan skizoafektif tipe depresif

Suatu gangguan dengan satu episode serangan gejala-gejala

skizofrenia maupun depresif terdapat bersama-sama secara menonjol

pada episode penyakit yang sama (PPDGJ-III).

Tanda dan gejala:

- Gangguan emosi: tampak selalu lelah dan khawatir, merasa tidak

mampu menyelesaikan atau melakukan sesuatu, pesimistik,

sangat rendah diri, rasa sedih yang berlebihan sehingga putus asa

dan timbul bahaya bunuh diri.

- Penghambatan aktifitas: dapat dilihat dari roman muka, sudut

mulut yang turun, banyak lipatan di dahi dan sudut mata, gerakan

berkurang dan menjadi sangat lambat, penderita menghindari

pergaulan dengan teman-temannya, pada penderita sering tidak

dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tangga pada waktunya, dan

penderita kurang memerhatikan dirinya sendiri.

- Gangguan proses pikir: arus pikiran tidak lancar, kemampuan

untuk mengutarakan isi hati berkurang, tidak sanggup mengambil

keputusan, penderita menjadi cemas dan takut. Halusinasi jarang

timbul, lebih sering ilusi dan waham.

- Keluhan badaniah: rasa lelah, perasaan tertekan pada kepala dan

dada, kedua tungkai berat sekali, sukar tidur, nafsu makan

berkurang, obstipasi/sulit buang air besar, pada wanita haid

terganggu dan pada pria terjadi impotensi.

c; Gangguan skizoafektif tipe sirkular

Pada jenis ini terdapat episode mania dan depresi berganti-ganti dalam

waktu kurang dari 12 bulan. Diagnosa dari interval ini harus kurang

dari 12 bulan, bila lebih maka didiagnosa sebagai jenis mania atau

jenis depresi tersendiri.

4

Page 5: lp skizo afektif.rtf

D RENTANG RESPON EMOSIONAL

Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat-sakit akan nampak

beberapa parameter yang relevan:

1; Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dlam

dunia internal dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut

terbuka dan sadar akan perasaan sendiri.

2; Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap

kehilangan tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi suatu

kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses berdukanya.

3; Supresi emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap

perasaan sendiri, terlepas dari perasaan tersebut atau internalisasi

terhadap semua aspek dari dunia afektif seseorang.

4; Penundaan reaksi berduka adalah ketiadaan yang persisten respon

emosional terhadap kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses

bergabung dan menjadi nyata pada proses berduka atau keduanya.

Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun

adalah ketiadaan yang persisten respon emosional terhadap kehilangan.

Ini dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata pada

proses berduka, atau keduanya. Penundaan dan penolakan proses berduka

kadang terjadi bertahun-tahun.

5; Depresi atau melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka yang

berkepanjangan atau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan

berbagai fenomena, seperti tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional,

reaksi penyakit.

6; Mania ditandai dengan alam perasaan yang meningkat, bersemangat, atau

mudah terganggu. Hipomania digunakan untuk meggambarkan sindrom

klinis serupa, tetapi tidak separah mania atau episode manic.

5

Page 6: lp skizo afektif.rtf

E PSOKOFISIOLOGI

6

Page 7: lp skizo afektif.rtf

F PSIKOPATOLOGI

7

Page 8: lp skizo afektif.rtf

G PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan dengan wawancara dan observasi kepada klien dan

keluarga yang menghantar. Pengkajian pertama kali dilakukan secara lengkap

guna menggali informasi yang dibutuhkan untuk terapi guna kesembuhan

klien.

Beberapa hal yang dapat dikaji kepada klien antara lain :

a; Identitas

Meliputi :

- Nama

- Umur

- Jenis kelamin

- Alamat

- Pekerjaan yang bertanggung jawab

b; Alasan masuk

Meliputi :

- Penyebab klien masuk rumah sakit

- Usaha yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dan

hasilnya.

c; Faktor Predisposisi

Meliputi :

- Riwayat penyakit masa lalu dan hasil pengobatan sebelumnya.

- Riwayat penyakit keluarga

- Riwayat trauma yag pernah dialami

- Masalah keperawatan yang muncul

d; Faktor fisik

Meliputi :

- Tanda-tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan )

- Tinggi dan berat badan

- Masalah keperawatan yang muncul

e; Faktor psikososial

; Genogram

8

Page 9: lp skizo afektif.rtf

Menggambarkan hubungan klien dengan keluarga minimal 3 generasi

keatas

; Konsep diri

- Gambaran diri

- Identitas diri

- Ideal diri

- Harga diri

- Masalah keperawatan yang muncul

; Hubungan Sosial

Orang yang berarti dalam hidupnya

Kelompok yang berarti dalam masyarakat

Keterlibatan klien dalam kelompok tersebut

; Spiritual

Nilai dan keyakinan

Kegiatan ibadah

Masalah keperawatan yang muncul

; Status mental

Penampilan

Pembicaraan

Aktivitas motorik alam perasaan

Waham

Isi pikir

Tingkat kesadaran

Memori

Tingkat konsentrasi dan berhitung

; Kebutuhan persiapan pulang

Makan

BAK / BAB

Mandi

Berpakaian

Pemeliharaan kesehatan di dalam rumah

9

Page 10: lp skizo afektif.rtf

H DIAGNOSA KEPERAWATAN

1; Isolasi sosial berhubungan dengan kurangnya kepercayaan, panic,

penurunan tingkat perkembangan, delusi, perkembangan ego yang lemah,

pengalaman masa lalu yang sulit berinteraksi dengan sesama.

2; Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan

kurangnya kepercayaan, panik, perintah halusinasi, pikiran delusi.

3; Menarik diri berhubungan dengan penyangkalan terhadap realita.

4; Gangguan konsep diri berhubungan dengan perasaan tidak berguna dan

harga diri rendah.

5; Defisit perawatan diri berhubungan dengan rasa tidak berharga, dan

kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dirinya sendiri.

10

Page 11: lp skizo afektif.rtf

skizoafektif

Faktor eksternal

keluarga Sosiokultural Lingkungan

Konflik keluarga

Tumbang anaktidak optimal

Anak merasa tdkdiperhatikan

Menarik diri

Pernikahanlintas budaya

Perbedaanadat istiadat& kebiasaan

Konflik hubungan

Stressor

Pendapat tdkdihargai

Tuntutan hidup

Stressor ekonomi

Kebutuhan hidupmeningkat,

pendapatan tdkmencukupi

Dikucilkan olehmasyarakat

Isolasi sosial

11