Skizo Afektif Tipe Manik

download Skizo Afektif Tipe Manik

of 50

description

buku

Transcript of Skizo Afektif Tipe Manik

  • Dr pembimbing:dr. Carlamia, Sp.KJdr. Adhi, SpKJdr. Imelda, Sp.KJPRESENTASI KASUS SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK

  • I. IDENTITAS PASIENNama: Tn. STempat & tanggal lahir: Jambi, Kuala Tunggal,4 September 1982Jenis kelamin: Laki-lakiSuku bangsa: MelayuAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: Tidak bekerjaStatus Perkawinan: Belum MenikahAlamat : Jln. Kemayoran Barat, No 3,Kelurahan Kemayoran, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat.

  • II. RIWAYAT PSIKIATRIKData diperoleh dari :Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 28 Januari dan 1 dan 6 Februari di ruangan detoksifikasiRekam medis pasien

  • A. KELUHAN UTAMAPasien dibawa ke RSKO karena mengamuk.

  • B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANGPasien dibawa ke RSKO pada tanggal 12 Januari 2012 oleh petugas RSKO karena 1 minggu sebelum masuk rumah sakit adanya perubahan perilaku, pikiran dan emosi.Sering marah-marah, gelisah, sukar tidur dan mengamuk.Menurut pasien dia bertemu dengan orang nomor satu zaman dulu yaitu Bung Karno, Bung Karno menyimpan banyak harta.Mengatakan hanya orang orang yang terpilih secara langsung yang dapat melihat uang harta Bung Karno tersebut dan pasien merupakan salah satu orang yang dipilih tersebut.

  • B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANGPasien mengamuk karena dianggap gila oleh orang orang disekitarnya. Mengatakan menemukan 129 jenis mata uang yang nyata dari tiap zaman dan sekarang masih bisa digunakan pada zaman sekarang, mMemiliki benda peninggalan Adam dan Hawa yaitu berupa pasak bumi Pakubuwono dan tulang tulang rusuk Adam.Menceritakan bahwa ada satelit dan televisi mengikuti dia Bisa berkomunikasi dan memerintah orang orang yang terpilih dalam sistem tersebut walaupun tanpa alat komunikasi yaitu dengan hanya membaca Al-Fatihah.

  • B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANGPasien merasa curiga terhadap pewawancara karena dianggap pewawancara dapat merekam omongannya dan mengirimkan ke satelit.Saat pasien dibawa ke RSKO, pasien menyatakan dia masih kuliah tahun pertama di bagian sound engineering di Kampus Kelapa Gading Lembaga Pendidikan Defit Klaim.Melakukan penetilian tentang material serat nabati. Mengolah sekam padi menjadi alat peredam bunyi yang beramplitudo 4Hz setiap satunya dengan ketebalan 3cm.Menciptakan cara mempertahankan suhu ruangan yang ber-AC apabila listrik mati

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARIWAYAT PSIKIATRIKPada tanggal 12 Juli 2010,pasien dibawa ke RSKO Jakarta atas permintaan ibunya karena suka berperilaku kasar terhadap ibunya, selalu membanting-banting barang.Pasien sulit tidur, sering marah-marah dan sangat emosional. Pernah mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri karena lamarannya ditolak .Mendengar bisikan-bisikan yang membuatnya merasa tidak nyaman karena bisikan itu mengajak pasien untuk berkelahi.

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYABila pasien meminta uang dan tidak diberikan oleh orangtuanya, ia marah dan pernah juga memukul ibunya sendiri. Selama di RSKO pada tahun 2010, pasien masih mendengar suara-suara yang tidak dikenalinya, gelisah tidak menentu, mengacak-acak pakaian pasien lain, menyalakan keran air sehingga banjir, teriak-teriak, menangis, dan menggedor-gedor teralis.Tahun 2011, pasien dimasukkan lagi ke RSKO karena relaps adiksi terhadap NAPZAPada tahun 2012 pasien kembali dibawa ke RSKO karena masalah yang sama yaitu penyalahgunaan NAPZA.

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARIWAYAT GANGGUAN MEDIKRiwayat asma dari kecil. Ayah dan kakaknya juga menderita penyakit asma. Pasien berobat ke Puskesmas.Riwayat pneumonia pada tahun 2010. Pasien menjalani pengobatan selama 2 bulan.Riwayat Hepatitis CRiwayat HIV pada tahun 2010, menjalani terapi ARV dan putus obat ARV pada tahun 2013 dan sekarang kembali menjalani terapi ARV sejak masuk RSKO 2013.Riwayat KP duplek aktif pada tahun 2013.

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARIWAYAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIFMulai minum alkohol dan merokok pada tahun 1996, sewaktu masih bersekolah di SMP. Merokok mulai dengan 1-3 batang perhari dan meningkat menjadi sebungkus sehari. Mengenal NAPZA dari teman-teman. Menggunakan ganja pada tahun 1996. Menggunakan ganja dengan cara dihisap/dirokok, sebanyak 1-3 linting per hari.Menggunakan putauw sejak tahun 1997. Mula-mula digunakan dengan cara inhalasi, kemudian secara suntik. Pertama kali pemakaian sebanyak seperempat gram, lalu meningkat sampai dengan setengah gram sekali.

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYATahun 1997, mulai mengenal dan menggunakan shabu tapi tidak lebih sering dari pemakaian putauw. Menggunakan bong plastik untuk mengkonsumsi shabu dengan cara menghisap asap yang keluar dari bong.Pasien pernah menggunakan ekstasi tapi jarang sekaliTahun 2006, pasien mulai minum metadon di bawah pengawasan dokter Puskesmas tempat ia berobat. Saat ini, pasien mengatakan sudah tidak mengkonsumsi obat metadon.

  • C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

    Cobaan bunuh dirimanikhipomaniahipomaniamanik1996 1997 2006 2009 2010 2011 2012 2013

  • Keterangan:1996: Pasien pertama kali minum alkohol, merokok, dan menggunakan ganja sewaktu masih bersekolah di SMP.1997: Pasien pertama kali menggunakan putauw dan shabu.2006: Pasien mulai minum obat metadon di bawah pengawasan dokter Puskesmas.2010: Pasien kembali menggunakan NAPZA secara aktif karena mengalami depresi akibat masalah dengan keluarga pacarnya. Pasien diintervensi dan dibawa ke RSKO atas permintaan ibunya karena mengamuk di rumah, suka berperilaku kasar terhadap ibunya, membanting-banting peralatan kaca dan TV, suka berteriak, dan mengganggu warga. Pasien juga mendengar bisikan-bisikan yang menimbulkan rasa tidak nyaman bagi dirinya sehingga ia gelisah dan sangat emosional.2011: Pasien kembali menggunakan NAPZA setelah keluar dari RSKO. Masuk lagi ke RSKO karena relaps adiksi terhadap NAPZA. Pasien menolak pengobatan metadon dan tidak mau diobati.2012: Pasien dimasukkan lagi ke RSKO karena dilaporkan ada perubahan perilaku yaitu marah-marah,gelisah,sukar tidur dan mengamuk. Pasien pernah menjual barang rumah seperti AC untuk membeli NAPZA.2013: Pasien dimasukkan lagi ke RSKO karena dilaporkan ada perubahan perilaku yaitu marah-marah,gelisah,sukar tidur dan mengamuk.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRiwayat perkembangan fisik :Lahir cukup bulan di tolong bidan rumah sakit.Lahir sebagai bayi normal. Tidak pernah ada riwayat demam kuning, demam campak maupun kejang demam.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI RIWAYAT PERKEMBANGAN KEPRIBADIANMasa kanak-kanak : Pasien dijaga oleh kakak-kakak, abang dan bibi kandungnya saat orang tua pasien sibuk bekerja. Pasien mengaku dia seorang anak yang hiperaktif, sangat suka bermain dengan banyak teman dan mengaku dia seorang anak yang nakal sehingga sukar dijaga oleh penjaganya. Pasien sangat berprestasi ketika usia kanak-kanaknya.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIMasa remaja :Pasien tinggal bersama orang tua dan saudaranya. Ceria saat kanak-kanak dan berprestasi.Setelah tamat SMA, prestasi pasien mulai menurun karena sudah mulai coba-coba mendekati NAPZA. Mencoba NAPZA karena perasaan ingin tahunya yang tinggi dan kurangnya sosialisasi tentang bahaya NAPZA pada saat itu. Saat usianya 16 tahun, dia sudah mulai minum alkohol,dan usia 17 tahun pasien sudah mulai memakai NAPZA.Sejak usia pemakaian, pasien sudah 4 kali keluar masuk dari penjara

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIMasa dewasa :Pasien semakin ketergantungan terhadap NAPZA. Bekerja sebagai pelayan di Hotel Akasia.Pernah membuka sebuah studio musik, menjadi guru drummer dan mulai menyambung pelajaran di bidang sound engeneering di Kampus Kelapa Gading Lembaga Pendidikan Defit Klaimpada akhir tahun 2011. Banyak teman dan sering bertemu teman-teman lain untuk mendapatkan NAPZA.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRIWAYAT PENDIDIKANA)SD : bersekolah di SDN 094N, pasien mempunyai banyak teman dan tamatB)SMP : Bersekolah di SMPN 269, mempunyai banyak teman dan tamatC)SMA : Bersekolah di dua sekolah. Pertama di SMA Muhammadiyah 2 sampai kelas 2. Tidak sempat naik ke kelas 3 karena sudah tertangkap melakukan masalah kriminal dan pemakaian NAPZA. Kemudian, pasien dimasukkan ke SMA PGRI 19 sampai selesai sekolah. D)Universitas : Pasien sudah mendaftar sebagai mahasiswa Fakultas Engeneering di Kampus Kelapa Gading Lembaga Pendidikan Defit Klaim dalam bidang sound engeneering sejak akhir tahun 2011. Pasien masih belum tamat perkuliahan karena masalah NAPZA dan dirawat di RSKO.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRIWAYAT PEKERJAANPernah sempat menjadi seorang Bandar yaitu pengedar napza setelah tamat SMA. Napza di dapatkan dari warga Nigeria dan dipasarkan ke pasaran gelap. Sejak 1 tahun yang lalu,pasien bekerja sebagai seorang pelayan di Hotel Akasia sambil kuliah.Pasien berhenti kerja karena sulit untuk membagi waktu antara kuliah dan kerja.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIKEHIDUPAN BERAGAMAPenganut agama Islam. Sejak dirawat mulai sedar dan belajar mengenai Islam, sholat, puasa dan lain-lain melalui pembacaan buku-buku agama.

  • D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIKEHIDUPAN SOSIAL DAN PERNIKAHANPernah berpacaran kurang lebih sebanyak 5 kali, putus karena banyak sebab. Anggota keluarga mengetahui tentang hubungan mereka dan merestui hubungan tersebut. Pasien mengaku pernah berhubungan seks dengan pacarnya yang terakhir dan pacarnya dikatakan hamil 1 bulan.

  • E. RIWAYAT KELUARGAPasien adalah anak ke-4 dari empat saudara.Pohon keluarga:

    5 123 45

  • Keterangan: = Laki-laki = Perempuan = Pasien

  • Tn. M.S, ayah pasien, 60 tahun, lulusan Teknik Sipil, seorang guru pensiun, mempunyai riwayat asma.Ny.S, ibu pasien,63 tahun, seorang ibu rumah tangga.Ny.Sa, kakak pertama pasien, 38 tahun, lulusan S1 fakultas ekonomi, seorang pekerja Badan Penelitian Statistik (BPS) dan sudah menikah.Ny. P, kakak kedua pasien, 34 tahun, lulusan Master Kop., bekerja di bidang imigrasi, mempunyai riwayat asma dan sudah menikah.Tn. S, abang pasien, 32 tahun, lulusan PEMLIDO, bekerja di Densus Antiteror 88 Polda dan sudah menikah.

  • F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANGTinggal bertiga di Kemayoran bersama kedua orang tuanya. Kakak perempuan dan kakak laki-laki tinggal terpisah karena sudah menikah dan punya keluarga sendiri. Bapaknya seorang pensiun guru, ibunya seorang ibu rumah tangga.Pernah dikatakan gila karena merasa dirinya adalah orang yang terpilih untuk mengetahui rahasia besar harta Bung Karno.

  • III. STATUS MENTALDESKRIPSI UMUMPenampilan : laki-laki , 30 tahun, sesuai usianya. tenang dan bersemangat. kulit sawo matang, rambut pendek hitam, tidak rapi. memakai kaos abu abu, celana merah dan sandal jepit hitam, kebersihan diri pasien kurang terjaga.Kesadaran: Kesadaran sensorium / neurologic : Compos mentis, Kesadaran psikiatrik : Berkabut (tampak terganggu)Perilaku dan aktivitas psikomotortenang, tampak bersemangat, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, konsentrasi tidak terganggu, suara agak tinggi. Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif (menjawab pertanyaan dengan baik).Pembicaraan : Spontan, suara jelas dan tinggi, lancar.

  • Alam perasaan (emosi) & gangguan persepsi

  • Sensorium dan kognitif (fungsi intelektual)Taraf pendidikan : Tamat SMA.Pengetahuan umum : Cukup ( Presiden Indonesia sekarang)Kecerdasan : Rata-rata (dapat menghitung)Konsentrasi : Baik (DUNIA menjadi AINUD )Orientasi : Waktu, Tempat, Orang, Situasi : BaikDaya ingat : Jangka panjang, Jangka pendek, Segera : Baik Gangguan : Tidak adaPikiran abstraktif : Baik (apel-jeruk, peribahasa udang dibalik batu)Visuospatial : Baik (jam dan waktu sesuai diminta)Bakat kreatif : Baik (bisa bermain musik)Kemampuan menolong diri sendiri

  • Proses pikir & pengendalian impuls

  • Daya nilai, Tilikan & RealibilitasDaya nilaiDaya nilai sosial : Baik (tidak wajar apabila seorang anak memukul ibunya)Uji daya nilai : Baik Daya nilai realitas : Terganggu (waham kebesaran, paranoid dan bizzarre)TilikanDerajat 1 penyangkalan penuh terhadap penyakit ( merasa tidak sakit / gila )ReliabilitasTidak dapat dipercaya.

  • IV. PEMERIKSAAN FISIKSTATUS INTERNUSKeadaan umum: BaikKesadaran : Compos mentisTekanan darah : Tidak diperiksaNadi : Tidak diperiksaPernafasan : 18x/menitSuhu : Tidak diperiksaSistem kardiovaskuler : Tidak diperiksaSistem respirasi : Tidak diperiksaSistem gastrointestinal: Tidak diperiksaExtremitas: Tidak diperiksaSTATUS NEUROLOGIKRefleks fisiologis: Tidak dilakukanRefleks Patologis: Tidak dilakukanKonsul neurologi: Tidak dilakukan

  • V. PEMERIKSAAN PENUNJANG1)Laboratorium 12 Januari 2013, 21.30 pmHematologiHb:16,5 gr/dlN : 10,0-15,0 gr/dlEritrosit: 5,1juta/mm3N : 3,2-4,6 juta/mm3Leukosit: 8.300 mm3N : 4.000-10.000 mm3LED: 20mm/1jamN :
  • V. PEMERIKSAAN PENUNJANGKimia darahSGOT: 79 u/LN :
  • VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien laki-laki berumur 30 tahun, Islam, belum menikah dan tidak bekerja, pada tanggal 12 Januari 2013, pasien datang ke RSKO oleh petugas RSKO dengan riwayat penggunaan ganja dan adanya perubahan perilaku. Pasien sering marah-marah, sulit tidur dan mengamuk. Pasien mengatakan bahwa dia adalah antara orang yang terpilih untuk memegang amanah menjaga harta Bung Karno dan bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terpilih hanya dengan membaca Al-Fatihah. Pasien juga mengatakan menemukan 129 jenis mata uang yang nyata dari tiap zaman termasuk mata uang yang belum diciptakan dan masih bisa digunakan pada zaman sekarang.Pasien juga memiliki benda peninggalan Adam dan Hawa yaitu berupa pasak bumi Pakubuwono dan tulang tulang rusuk Adam.

  • VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien juga menceritakan bahwa ada satelit dan televisi mengikuti dia. Pasien merasa curiga terhadap pewawancara karena dianggap pewawancara dapat merekam omongannya dan mengirimkan ke satelit sehingga pasien mengatakan cukup dia dan sistemnya yang tahu rahasia besar tersebut.Riwayat pendidikan pasien, pasien menyatakan masih dalam perkuliahan tahun pertama dan telah melakukan penetilian tentang alat penyerap bunyi dan ingin dipasarkan di seluruh Eropa namun belum di uji di laboratorium Universitas Indonesia. Hubungan dengan orang tua dan saudaranya yang lain akur.

  • VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien memiliki riwayat penggunaan NAPZA sejak tahun 1996 lagi. Pasien pernah dirawat di RSKO sebanyak 4 kali akibat gejala putus zat dan gangguan jiwa akibat NAPZA pada tahun 2010 dan 2011. Selain itu pasien mempunyai riwayat asma, sedang menderita TB paru, HIV dan hepatitis C.Kesadaran neurologis pasien compos mentis, keadaan umum tampak sehat.Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien agak aktif dan bicaranya cepat,suara jelas dan lancer dan selalu ada ide-ide untuk ngobrol. Suasana perasan pasien adalah hipertimia. Sensorium dan kognisi pasien dalam batas normal. Orientasi waktu,tempat,orang dan situasi serta daya ingat pasien tidak terganggu. Pasien mempunyai waham bizarre dan waham kebesaran.

  • VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNADaya nilai sosial baik dan daya nilai realitas pasien terganggu. Tilikan pasien Derajat 1 yaitu penyangkalan penuh terhadap penyakit. Pasien merasa dirinya tidak sakit / gila dan orang awam tidak akan mengerti sistem mereka. Pada pemeriksaan radiologi, menunjukkan adanya infiltrat di lobus atas kedua paru yaitu memberi kesan KP duplek aktif.

  • VII. FORMULASI DIAGNOSTIKAksis I : F19. 21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya : Sindrom ketergantungan: Kini abstinen tetapi dalam suatu lingkungan yang terlindung (seperti dalam rumah sakit, komuniti terapeutik, lembaga pemasyarakatan, dll)F25.0 Gangguan SkizoafektifTipe Manik Gangguan psikotik akibat zat multipel karena adanya hendaya berat dalam menilai realita yang dibuktikan dengan adanya:Riwayat menggunakan NAPZA sebelum 6 bulan terakhir dan gejala psikotiknya muncul sehingga sekarang.Waham: Waham kebesaran, waham paranoid dan waham bizzarre

  • VII. FORMULASI DIAGNOSTIKGangguan afek, dibuktikan dengan adanya :Mood : pasien dalam mood hipertimiaAfek : afek labilGangguan fungsi/hendaya :Nafsu makan berkurangSulit tidurGangguan jiwa ini bukan Gangguan Mental Organik F0 karena:Tidak ada gangguan kesadaran neurologisTidak ada gangguan fungsi kognitifTidak ada gangguan fungsi intelektualTidak ada disorientasiTidak ada faktor organik spesifik yang diduga berkaitan dengan gangguan jiwanya.

  • VII. FORMULASI DIAGNOSTIKAksis II : Gangguan kepribadian emosional tidak stabilAksis III : Pasien mengidap KP dupleks aktif, serta HIV dan hepatitis C.Pemeriksaan darah :CD4 : 270sel/ulPemeriksaan rontgenSinus, diafragma dan sinus baikMediastinum superior tak melebar, trakhea di tengah dan hilus normalInfiltrat di lobus atas kedua paruTulang baikKesan : KP duplek aktif

  • VII. FORMULASI DIAGNOSTIKAksis IV : masalah keluarga, pekerjaan, psikososial dan masalah pendidikanAksis V : Global Assement Functioning Scale (GAF)Skala GAF setahun sebelum: 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)Skala GAF pada saat dievaluasi: 40 31(beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi).

  • VIII. EVALUASI MULTIAKSIALAksis I : F11.25 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opiate F25.0 Gangguan SkizoafektifTipe Manik Aksis II : Gangguan kepribadian emosional tidak stabil Aksis III : Pasien mengidap TB dupleks aktif,serta HIV dan hepatitis CAksis IV : masalah yang berhubungan dengan keluarga (pernah memukul ibunya), pekerjaan (tidak bekerja), lingkungan sosial ( bergaul dengan teman pemakai) dan masalah yang berhubungan dengan pendidikan (tidak menyelesaikan kuliah ).Aksis V : Skala GAF setahun sebelum: 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)Skala GAF pada saat dievaluasi: 40 31(beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi).

  • IX. PROGNOSISDubia ad malamIndikator prognosis baik Tidak ada riwayat gangguan kejiwaan pada keluarga pasien sampai pada kakek dan nenek dari orangtua OSPredominasi gejala positifIndikator prognosis burukOnset mudaFaktor pencetus tidak jelasPasien belum menikahAda hendaya fungsi, sosial dan pekerjaanTidak dapat menyelesaikan pembelajaran

  • X. DAFTAR PROBLEMOrganobiologik : penderita KP duplek aktif, hepatitis C dan HIVPsikologis: i. waham kebesaran, waham paranoid dan waham bizarre ii. kondisi manik : Pasien dalam mood hipertimia, sering menyapa pasien lain dan suaranya tinggi.Sosial/Keluarga: hendaya dalam fungsi pekerjaan dan pendidikkan

  • XI. TERAPIPsikofarmaka:Neripros (Risperidon) 2mg 2 x 1Tetrahydropalmatine(THP)2 mg 2 x 1Luften 25mg(Klozapin) 1 x 1 Neurodex (Vit.B kompleks)1 x 1Inj. Zyprexa (Olanzapin) 3 hari berturut - turut

  • XI. TERAPIPsikoterapi kepada pasienMemberikan terapi suportif yang telah dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dorongan, motivasi, dan memperkuatkan pertahanan diri pasien. Memberikan Terapi Perilaku Kognitif (cognitive behaviour therapies). Terapi ini dilakukan untuk mengajak pasien menentang pikiran yang salah dengan memberikan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan pasienMemberikan Pelatihan Keterampilan Sosial. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu individu dapat mengembangkan respon interpersonal yang efektif dalam situasi sosial

  • XI. TERAPIMelakukan konseling keluarga. Dimana dalam keluarga diberi pemahaman bahwa pasien masih tetap membutuhkan suport dari pihak keluarga agar penyembuhan pasien lebih cepat.Mendorong pasien untuk minum obat secara teratur Memberi penyuluhan untuk membantu pasien agar dapat mengerti keadaan yang sekarang dan mengatasi permasalahan yang ada dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Memotivasi pasien untuk tidak lagi menggunakan zat psikoaktif.

  • XI. TERAPIPsikoterapi terhadap keluarga pasienMelakukan kaunseling keluarga. Memberi pemahaman bahawa pasien masih tetap membutuhkan suport dari pihak keluarga agar penyembuhan pasien lebih cepat.Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga dan pentingnya rutinitas minum obat dalam proses kesembuhan pasien.

  • Terima kasih

    **************************************************