LP Post Partum (1)

27
A. Definisi Postpartum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandung seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2009). B. Periode post partum 1. Periode immediate post partum Dimulai setelah persalinan 1 jam pertama sampai 24 jam pertama dimana hamper seluruh sistem tubuh mengalami perubahan secara drastic. 2. Periode early post partum Dimulai setelah 24 jam pertama post partum sampai akhir 1 minggu pertama sesedah melahirkan dimana resiko bahaya yang sering terjadi pada ibu post partum. 3. Periode late post partum Dimulai dari minggu ke-2 sampai minggu ke-6 setelah melahirkan, terjadi perubahan secara bertahap. C. Tujuan pengawasan adaptasi fisiologis 1. Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh 2. Meningkatkan istirahat dan kenyamanan klien 3. Memberi kesempatan untuk dapat merawat bayi

description

pathway

Transcript of LP Post Partum (1)

A. DefinisiPostpartum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandung seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2009).B. Periode post partum1. Periode immediate post partumDimulai setelah persalinan 1 jam pertama sampai 24 jam pertama dimana hamper seluruh sistem tubuh mengalami perubahan secara drastic.2. Periode early post partumDimulai setelah 24 jam pertama post partum sampai akhir 1 minggu pertama sesedah melahirkan dimana resiko bahaya yang sering terjadi pada ibu post partum.3. Periode late post partumDimulai dari minggu ke-2 sampai minggu ke-6 setelah melahirkan, terjadi perubahan secara bertahap.C. Tujuan pengawasan adaptasi fisiologis1. Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh2. Meningkatkan istirahat dan kenyamanan klien3. Memberi kesempatan untuk dapat merawat bayi4. Meningkatkan hubungan bayi dan orang tua5. Merawat diri sendiri secara efektifD. Adaptasi fisiologi post partum1. Tanda-tanda vitala. Tekanan darah Stabil Hipotensi ortostatic pada 48 jam pertama (penurunan sistolik 20mmHg) sebagai kompensasi cardiovascular terhadap penurunan tekanan vaskuler panggul. Sistolik meningkat 30mmHg/diartik 15mmHg, sakit kepala, pengelihatan berkunang-kunang (dicurigai adanya preeclampsia post partum)b. NadiBradikardi pada 24-48 jam pertama (40-50x/menit)c. Respirasi Fungsi pernapasan kembali ke fungsi saat tidak hamil pada bulan ke-6 setelah melahirkan. Setelah rahim kosong, diafragma menurun, aksis jantung kembali normal, gambaran EKG kembali normal.d. Suhu 24 jam pertama 38oC 2 hari berturut-turut dalam 18 hari pertama post partum harus dicurigai adanya infeksi post partum.2. Sistem cardiovasculara. Cardiac outputCardiac output terus meningkat selama kala I dank ala II persalinan, puncaknya pada puer perineum dengan baik tidak memperhatikan tipe/persalinan/penggunaan anestesi. Cardiac output tetap tinggi sampai 48 jam post partum, biasanya diikuti peningkatan volume akibat dari peningkatan venous return.Cardiac output kembali pada keadaan seperti sebelum hamil dalam 2-3 minggu, nadi umumnya bradikardi pada 6-8jam pertama setelah persalinan. Bradikardi merupakan suatu konsistensi peningkatan cardiac output dan nadi pada sebelum hamil 3 bulan setelah persalinan frekuensi nadi biasanya antara 50-70x/menit, nadi yang cepat mengindikasi hipovolemi sekunder dari perdarahan, kecemasan, kelelahan, infeksi, demam atau penyakit jantung. Tekanan darah mungkin sedikit meningkat karena upaya persalinan dan keletihan. Tekanan darah atau normal kembali dalam waktu 1jam. Bila terjdai penurunan mengindikasi terjadi perdaraha uteri, hipotensi ortostatik atau respon fisiologi terhadap kehilangan tekanan intra pelvic.b. Volume dan konsistensi darahPerubahan pada volume darah tergantung pada beberapa factor, variable seperti perdarahan selama persalinan, mobilisasi, cairan intravaskuler, jumlah darah yang hilang dalam persalinan melalui vagina selama 24 jam post partum sekitar 500-600 ml dan persalinan pada anak kembar atau dengan section caesaria jumlah darah yang hilang mencapai 100ml. pada minggu ke-3 post partum, total volume secara normal berkurang dari 5-6 liter sebelum melahirkan jadi 4 liter selama melahirkan eritropoiesis meningkat dan bias disertai adanya dehidrasi.c. VarisesVarises pada ekstremitas bawah yang berkembang selama kehamilan dikarenakan peningkatan volume darah dan terjaddi dependent verosus statis akan berkurang sedikit demi sedikit, kelahiran edema pada ekstremitas atau nagian tubuh lain juga akan menghilang.3. Sistem gastrointestinalPeritoneum yang membungkus sebagian besar atas menjadi berlipat-lipat dan kerutan. Ketika meometrium kontraksi dan berinteraksi setelah kelahiran dan beberapa hari sesudahnya. Pemulihan defekasi secara normal terjadi lambat dalam 1 minggu, hal ini disebabkan karena penurunan motilitas usus dan rasa tidak nyaman pada perineum, adanya episiotomy, laserasi atau hemoroid.4. Sistem reproduksia. PayudaraSaat melahirkan payudara mengeluarkan prolaktin sehingga sel-sel yang mengeluarkan ASI mulai berfungsi, keadaan ini ditandai dengan adanya pembuluh dalam payudara menjadi bengkak terisi darah, terasa hangat, bengkak dan sakit.Pada ibu yang tidak menyusui, payudara biasanya teraba nodular kadar prolactin akan menurun dengan cepat, terjadi pembengkakan, nyeri dan keras pada hari ke-3 dan ke-4, karena penimbunan nair susu. Laktasi akan berhenti beberapa hari sampai 1 minggu.Pada ibu yang menyusui ketika laktasi terbentuk, terasa suatu masa (berjalan), tetapi kantong susu yang terisi berubah posisi dari hari ke hari. Sebelum laktasi dimulai payudara terasa hangat dan keras bila disentuh, rasa nyeri akan menetap dalam 48 jam.b. Involusi uteriInvolusi uteri dimulai segera setelah placenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Dalam waktu 12 jam post partum, tinggi fundus uteri mencapai 1cm diatas umbilicus. Selanjutnya fundus uteri turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam. Pada hari ke-6 tinggi fundus berada antara umbilicus dan simpisis pubis. Dan pada hari ke-9 tinggi fundus tidak dapat dipalpasi.c. EndometriumProses regenerasi endometrium berlangsung cepat tepat placenta ditempat yang lain permukaan bebas menjadi tertutup oleh epitel dalam 1 minggu atau 10 hari diseluruh endometrium pulih kembali dalam minggu ke-3.d. Involusi tempat menempel plasentaEkstrusi lengkap tempat placenta memerlukan waktu 10 minggu. Diameter tempat 1 minggu implementasi setelah persalinan 8-9cm. pada akhir minggu ke-2 diameter menjadi 3-4cm.e. Perubahan serviks dan segmen bawah uterusSetelah kelahiran, serviks dan segmen bawah uterus strukturnya menipis, berlapis dan kendur selama beberapa hari setelah persalinan. Mulut serviks dengan mudah dapat memasukan 2 jari, tetapi pada akhir minggu pertama menjadi sempit. Involusi serviks dan segmen bawah uterus paska persalinan berbeda dan tidak kembali pada keadaan sebelum hamil.Pada multipara tsmus segmen bawah uterus memiliki dinding sejajar kemudian setelah melahirkan dinding menutup. Kanalis servikal menjadi lebih besar dan longgar sehingga ove tampak lagi berupa titik atau lingkaran kecil (seperti pada nulipara) tetapi berupa garis horizontal agak lebar (disebut paraous serviks). Pada persalinan yang tidak bersih sering terjadi infeksi aides tuba fallopi dan menyebabkan sulpingitis akut sampai 2 minggu post partum. Jika hal ini terjadi maka akan menghambat proses involusi, sehingga sering dilakukan salpingektomi.

f. Perdarahan pervaginaKongesti pada dinding vagina berakibat sampai beberapa hari. Vagina kembali normal sampai 3 minggu. Labia minora dan mayora tampak sedikit tegang dan tidak licin.g. LocheaPengeluaran lochea berdasarkan jumlah dan warna dibagi menjadi 3:1) Lochea rubra: hari ke 1-3 berwarna merah dan hitam, terdapat sel-sel caesaosa, rambut lanugo, sisa mekonium dan sisa darah.2) Lochea sangiolenta: hari ke 3-7 berwarna putih campur darah3) Lochea serosa: hari ke 7-11 berwarna kekuningan4) Lochea alba: setelah 14 hari berwarna putihPerdarahan lochea menunjukan keadaan yang abnormal dari:1) Perdarahan berkepanjangan2) Pengeluaran lochea tertahan3) Lochea purulenta berbentuk darah4) Rasa nyeri yang berlebihan5) Terdapat sisa placenta6) Terjadi infeksi intra uterin5. Sistem urinariaPembentukan sistokopik segera setelah melahirkan tidak hanya memperlihatkan edema dan hyperemia dinding kandung kencing melainkan sering terjadi ektravasasi darah ke mukosa pada post partum. Kadar stimoid menurun, fungsi ginjal menurun dan akan kembali normal setelah 1 bulan post partum. hipertonia, dilatasi ureter serta pelvis ginjal selama kehamilan akan kembali normal setelah 8 minggu post partum. Trauma pada kandung kemih selama persalinan akan menyebabkan pengurangan kandung kemih tidak sempurna, sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih dan distensi kandung kemih. Ibu dapat berkemih spontan pada 8-12 jam post partum. Dalam 12 jam persalinan, ibu mulai membuang cairan yang tertimbun dijaringan selama hamil dengan mekanisme diaphoresis luas terutama pada malam hari. 6. Sistem integumentSegera setelah persalinan terjadi peningkatan suhu tubuh tetapi tidak lebih dari 38oC bila terjadi berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi, hyperpigmentasi pada areola linea vigra tiidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir, kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul mungkin menghilang tetapi tidak hilang seluruhnya.7. Sistem EndokrinTerjadi penurunan yang signifikan dari hormon yang di keluarkan plasenta (HPL, estrogen, kortisol, plasenta enum, insulinase) menyebabkan kadar gula darah menurun secara bermakna pada wanita yang tidak menyusui kadar estrogen mulai meningkat pada minggu ke 2 dan ovulasi dapat terjadi secara dini (27 hari) rata-rata 20-25 hari pada wanita menyusui kadar prolaktin tetap meningkat sampai minggu ke 6 post partum dan waktu ovulasi terjadi rata-rata 90 hari cairan menstruasi pertama setelah melahirkan biasanya lebih banyak darii pada normal dan kembali normal setelah 3-4 kali siklus dalam 2 jam setelah persalinan, keadaan angiotensin menurun nilai normal sebelum hamil. 8. Sistem NeurologisEliminasi oedema fisilogis melalui dieresis akan menghilangkan syndrome carpil. Rasa baal kesemutan periodik pada jari biasanya hilang setelah post partum, nyeri kepala post partum dapat disebabkan berbagai hal diantaranya hipertensi akibat kehamilan, stress, dan kebocoran cairan, serebrospinalke ruang extradural bila persalinan dibantu dengan anestesi epidural.9. Sistem MuskuloskeletalTerjadi adaptasi yang mencakup hal-hal yang membantu relaksasi dan hipomobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim muskulus tekstur abdominalis kembali normal pada minggu ke 6 stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke 6 sampai minggu ke 8.10. Komponen Darah Hematokrit dan hemoglobin72 jam pertama post partum volume plasma yang hilang lebih besar dari pada sel darah merah yang hilang lebih besar dari pada sel darah merah yang rusak/kelebihan sel darah merah akan menurun secara bertahap sesuai dengan usia sel darah merah kembali ke batas normal setelah 8 minggu post partum. Sel darah putihLeukositosis selama 10-12 hari post partum 120.000-250.000 /mm3 neotropil melalui sel darah putih yang terbanyak. Faktor koagulasiTerjadi hyperkoagulasi yang diiringi kerusakan pembuluh darah dan keadaan mobilitas sehingga dapat meningkatkan resiko tromboemboli terutama bbila melahirkan secara SC. Varises di tungkai dan daerah anus akan mengecil dengan cepat setelah bayi lahir.E. Adaptasi psikologis post partum1. Perubahan psikologis ibu post partumMenjadi orang tua merupakan suatu krisis sebagai masa transisi akibat dari pertumbuhan emosional. Adaptasi yang harus dilakukan oleh orang tua adalah mengenali bayi baru lahir2. Tahapan perubahan psikologis ibu post partum Fase talking-in (fase dependen=periode tingkah laku ketergantungan) perhatian klien lebih besar terhadap dirinya sendiri, klien tergantung pada orang lain untuk perawatan dirinya. Klien lebih senang membicarakan pengalaman persalinan yang telah dialaminya, fase talking biasanya terjadi pada hari ke-3 sampai minggu ke 4-5. Fase talking go (fase independen: periode kemandirian dalam peran baru) ibu dan keluarga membuat sistem baru yang saling berinteraksi. Pada fase ini kemungkinan stress kadang terjadi hubungan seksual antara suami dan istri mulai berlangsung. Fase talking hold (fase dependen independen: periode tingkah laku mandiri dan ketergantungan) adanya keinginan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan diri dan bayinya secara mandiri. Ibu merawat bayinya secara langsung, fase talking hold terjadi pada hari ke-3 sampai minggu ke 4-5.

F. Adaptasi KeluargaFase peran serta menjadi orang tuaa. Fase antisipasi: kelahiran bayi merupakan proses perubahan mendasar dalam interaksi keluarga. Keadaan tidak stabil memerlukan anggota keluarga untuk menjalani peran transisi baru.b. Fase honey moon: pada saat perhatian terarah pada bayi kelahiran bayi merupakan hal yang penting bagi kedua pasangan karena adanya tambahan anggota keluarga.G. Bounding attachmentBounding merupakan suatu hubungan yang berawal saling mengikat diantara orang tua dan anak ketika pertama kali bertemu. Attachment merupakan suatu perasaan kasih saying yang menikat satu sama lain dan bersifat unik dan memerlukan kesabaran.H. Ciri-ciri family center nursing di ruang post partum1. Berfokus pada pemenuhan kebutuhan wanita usia subur, berkaitan dengan sistem reproduksi, tampak adanya kehamilan, wanita masa persalinan, wanita pada nifas sampai dengan 6 minggu, bayi sampai dengan 28 hari berserta keluarganya.2. Pendekatan kepada keluarga sebagai suatu kesatuan (ayah, ibu dan anak)3. Kerjasama tim (klien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat)4. Melakukan kegiatan seperti:a. Penkes wanita subur dalam masa reproduksib. Menghadapi persalinanc. Konsultasi perawatan ibu bayi baru lahir5. Perawatan berorientasi dengan kliena. Mengkaji masalah dan sumber pendukung dari masyarakat, keluarga dank lienb. Merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah klien, keluarga dan masyarakat.I. Discharge planningPada persiapan pulang klien diberi pengarahan mengenai:1. Cara memandikan bayi2. Cara merawat tali pusat3. Cara menyusui dengan benar4. Cara merawat vulva dan luka episiotomy5. Mengenal tanda dan bahaya post partumJ. Home careSaat home care klien dikaji pengetahuannya tentang perilaku hubungan seksual saat post partum dan kesiapan mental ibu.

K. L. PatofisiologiPartusPost PartumPerubahan fisiologis

Sistem perkemihansistem GIsistem kardiovakulersistem integumentsistem reproduksiTrauma persalinanpenurunankekenyalanperdarahanluka episiotomyrupture perineum,motilitasoto abdomeninvolusi uteriEdema, sensitifitasususmenurunHb menurunterputusnya kontinuitasCairan menurunjaringanmerangsang ujung (reflek pengosongan distensi abdomenO2 ke jaringan berkurangsaraf bebasCairan berkurang)media yang baik untukresiko konstipasiperubahan perfusi jaringanmasuk & keluarmengeluarkan mediatorTekanan meningkatperkembangbiakankimia (bradikinin, serotonin,Pengosongan urinehypoxiamikroorganismehistamine dan prostaglandin)Tidak sempurnagangguan metabolismresiko infeksimerangsang reseptor nyeriRetensi urineanorexia, mual muntahkegagalan sirkulasihipotalamusPerubahan polaEliminasi BAKnutrisi kurang dari kebutuhanpenimbunan asamthalamusLaktat dalam tubuhcortex cerebriKeletihannyeri dipersepsikanGangguan mobilisasi fisiknyeriM. Data focus pengkajian1. Wawancaraa. Biodatab. Penanggung jawabc. Keluhan utamad. Riwayat kehamilan sekarang dan sebelumnya yang berhubungan dengan ANC, adanya masalah kehamilan seperti spooting atau hipertensi selama kehamilan.e. Riwayat persalinanf. Lamanya proses persalinan, menggunakan analgetik, anestesi, masalah saat persalinan seperti: petal distress, partus spontan, partus dengan induksi.g. Riwayat penyakit yang diderita: DM, CKD, sistem pernapasanh. Data bayi: jenis kelamin, BB, Apgar scor, adanya penyakit persalinan, perencanaan untuk pemberian ASI ( susu formula), cacat congenitali. Riwayat kesehatan post partum sekarang: Immediate, early late Keluhan perdarahan: infeksi, hipertensi Adaptasi psikologis: talking in, hold, letting go Konsep diri atau gambaran diri post partum Adaptasi keluarga: ayah, ibu, anak, kakek, nenek Tingkat pengetahuan ibu dan keluarga2. Pemeriksaan fisika. Penampilan umum Respon klien Status emosib. Tanda-tanda vital Tekanan darah: cenderung hipotensi, bila hipertensi waspadalah Nadi: bradikardi pada 24-48 jam pertama Repirasi: 16-20x/menit, bila respirasi meningkat waspada Suhu: 24 jam pertama 38oC berturut-turut dalam 10 hari post partum harus dicurigai adanya infeksi post partum

c. KepalaKebersihan rambut, pada beberapa ibu post partum mengalami kerontokan rambut.d. Muka Edema akan berkurang sampai dengan hilang Konjungtiva anemis bila ada perdarahan banyak Kebersihan hidung, secret, septum deviasi Mukosa mulut, kemampuan mengunyah dan menelane. LeherBila ada peningkatan JVP waspadai adanya kelainan kardivaskuler atau hipertensi, kelenjar tiroid dan getah bening.f. Dada Paru-paru: auskultasi irama dan frekuensi respirasi, pergerakan dada Jantung: auskultasi bunyi dan irama jantung Payudara: perhatikan bentuk bra yang dipakai, harus adekuat untuk menopang payudara dan ukuran yang sesuai Jaringan payudara teraba lembut saat dipalpasi pada hari ke-1 dan ke-2, pada hari ke-3 biasanya membengkak, agak keras dan hangat. Perhatikan adanya tanda-tanda mastitis atau pearadangan dan kemungkinan infeksi pada kelenjar atau saluran ASI.g. AbdomenTFU, kontraksi, involusi uteri, ditensi uteri, bising usus, striade, keadaan blassh. VaginaVarises, lochea (warna, jumlah, bau), edemai. PerineumObservasi, ecimosis, memar, edema, keutuhan dan keluaran darah/cairan dari luka episiotomy (REEDA), hemoroid dan ukurannya.j. EkstremitasKaji tromboflebitis, tanda homans, edema, pariasis, kekuatan otot, ROM.

3. Pemeriksaan penunjangHematologi:a. Kadar Hb mendekati keadaan sebelum melahirkanb. Leukosit meningkatc. Eritrosit mendekati keadaan sebelum melahirkand. Hematokrit mendekati keadaan sebelum melahirkanN. Analisa dataData Etilogi Masalah

DS:Mengungkapkan ketidaknyamanan karena nyeri.DO: Skala nyeri 1-5 TTV mengalami perubahan Klien terlihat menangis Terdapat lukaPartusPost partusPerubahan fisiologiSistem reproduksiRupture perineum, involusi uteriMerangsang ujung-ujung saraf bebasMengeluarkan mediator kimia (bradikadinin, serotonin, histamin, prataglandin)Merangsang reseptor nyeriHipotalamusThalamusCortex serebriNyeri dipersepsikanNyeriGangguan rasa nyaman nyeri

DS:Keluhan ingin BAK tetapi takut tertahan (belum BAK)DO: Distensi blass Oligoria Pemasangan DCPersalinanPost partumPerubahan fisilogisSistem perkemihanTrauma persalinanEdema, sensitivitas cairan menurun (reflex pengosongan urin tidak sempurna)Retensi urinePerubahan pola eliminasi BAK

DS: Klien mengeluh adanya mual tidak nafsu makanDO: Porsi makan tidak habis BB menurun ASI keluar sedikitPerdarahanHb menurunOksigen ke jaringan berkurangPerubahan perfusi jaringanHipoksiaGangguan metabolismAnorexia, mual, muntahNutrisi kurang dari kebutuhnaNutrisi kurang dari kebutuhan

DS:Klien mengatakan sakit saat beraktifitasDO: Klien terlihat cemas Klien tampak hati-hati saat beraktifitas ADL sebagian dibantuPartusPost partusPerubahan fisiologisSistem vaskulerPerdarahanHb menurunOksigen ke jaringan berkurangKegagalan sirkulasiPenimbunan asam laktat dalam tubuhKeletihanGangguan mobilitas fisikGangguan mobilitas fisik

DS: -DO: Terdapat tanda-tanda infeksi TTV mengalami perubahan Leukosit meningkat Suhu >38oC Nadi takikardiPartusPost partusPerubahan fisiologiSistem integumentLuka episiotomyTerputusnya kontinuitas jaringanMedia yang baik untuk masuk dan perkembangbiakan mikroorganismeResiko tinggi infeksiResiko tinggi infeksi

DS: Klien mengeluh BAB kurang lancerDO: Bising usus menurun Distensi abdomenPartusPost partumPerubahan fisiologisSistem gastrointestinalKekenyalan otot abdomen menurunDistensi abdomenResiko konstipasiResiko konstipasi

O. Diagnose keperawatan1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma persalinan, rupture perineum, involusi uteri dan luka episiotomy.2. Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan trauma persalinan, edema, reflek pengosongan, urin berkurang3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya anorexia, mual muntah4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya nyeri akut, keletihan, kurang mobilisasi.5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, invasi bakteri sekunder6. Resiko konstipasi berhubungan dengan adanya penurunan motilitas usus, kekenyalan otot abdomen menurun, ketidaknyamanan perineum.P. Nursing care planningDxTujuanIntervensiRasional

1Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil: Klien melaporkan penurunan rasa nyeri. TTV dalam batas normal Klien tampak tenang Kaji skala nyeri dan intensitasnya

Atur posisi senyaman mungkin sesuai kebutuhan klien Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan rasa nyeri Beri ucapan selamat atas kelahiran bayinya

Beri penjelasan/pengetahuan tentang proses terjadinya nyeri

Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi dan distraksi nyeri Mengetahui skala nyeri sehingga intervensi dapat disusun dengan tepat. Membantu mengurangi rasa nyeri

Mengkaji mekanisme koping ibu dalam menghadapi nyeri

Member support mental dengan memunculkan kebahagiaan atas kelahiran bayinya Ketidaktahuan tentang proses nyeri dapat meningkatkan nyeri akut, informasi dapat mengurangi kecemasan klien karena kurang informasi Mengalihkan perhatian terhadap rasa nyeri dan menjadi fiksasi pengalaman nyeri

2Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola eliminasi kembali normal dengan kriteria hasil: Kandung kemih dapat dikosongkan dengan sempurna Kaji masukan cairan infuse (intake) dan keluaran urin (output) dan lamanya persalinan

Palpasi kandung kemih, pantau TFU, lochea, serta jumlah lochea

Perhatikan adanya edema/laserasi dan jenis yang digunakan Pada periode awal kira-kira 4kg cairan hilang melalui urine dan kehilangan secara kasat mata termasuk intranatal persalinan lama dan penggantian cairan tidak efektif dapat mengakibatkan dehidrasi Aliran plasma ginjal yang meningkat 25%-50% selama prenatal tetap terganggu pada minggu pertama post partum mengakibatkan pengisian kandung kemih Trauma kandung kemih, edema dapat mengganggu berkemih

3Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil: Tidak ada mual muntah Nafsu makan meningkat Kaji bising usus

Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik Anjurkan klien untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet makanan Mengetahui fungsi sistem pencernaan Meningkatkan nafsu makan dan akan mengurangi mual Mencegah mual dan mempertahankan asupan nutrisi Menentukan diet yang sesuai kebutuhan

4Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan mobilisasi fisik tidak ada gangguan Kaji kemampuan dan fungsi tubuh

Berikan penjelasan tentang pentingnya mobilisasi

Latih mobilisasi sesuai kemampuan

Libatkan klien dan keluarga tiap pengambilan keputusan dari rencana tindakan keperawatan Mengetahui kemampuan dan fungsi tubuh sehingga intervensi bias ditentukan Klien mengetahui dan memahami pentingnya mobilisasi dini untuk mencegah kekakuan sendi dan melatih kemandirian Mobilisasi dapat maximal bila sesuai kemampuan Membutuhkan rasa control klien dan dapat meningkatkan kerjasama serta kepercayaan klien dan keluarga

5Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak ada infeksi dengan kriteria hasil: Luka bersih Tidak ada tanda-tanda infeksi Kaji keadaan luka

Rawat perineum/luka episiotomy setiap hari

Kolaborasi untuk pemberian antibiotic Menentukan intervensi yang akan ditentukan dengan tepat Menjaga kebersihan dan mempersempit ruang gerak dan perkembangbiakan mikroorganisme Melemahkan dan membunuh mikroorganisme

6Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak ada konstipasi dengan kriteria hasil: Bising usus normal (7-12 x/menit) Klien dapat BAB tiap hari Anjurkan klien untuk banyak minum dan diet tinggi serat Anjurkan klien untuk mobilisasi

Kolaborasi untuk laktasif Dapat melunakan feses sehingga mudah dikeluarkan Mobilisasi dapat meningkatkan motilitas usus Melunakan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan

DAFTAR PUSTAKAMitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Ambarwati, Eny retna. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia offset

Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta: TIM

Maryunani, Anik. 2010. Imu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM

Nanny, Vivian Lia Dewi. dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Putaka

Rohani. dkk. 2011. Asuhan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika

Rukiyah,Aiyeyeh.dkk.2010.Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info Media

Saleha,Siti.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Soepardan, Suryani. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas. Jogyakarta: CV Andi Offset

Sulistyawati, Ari. dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarata: Salemba Medika