Lp Kista Ovari

21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS KISTA OVARII SUSPECT MALIGNANSI DENGAN EFUSI PLEURA Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas II Disusun oleh : Rizky Putri Dermawanti (P07120113068) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2015

description

Laporan Pendahuluan Kista Ovarium

Transcript of Lp Kista Ovari

Page 1: Lp Kista Ovari

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS KISTA OVARII SUSPECT MALIGNANSI DENGAN EFUSI PLEURA

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas II

Disusun oleh :

Rizky Putri Dermawanti (P07120113068)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

Page 2: Lp Kista Ovari

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS KISTA OVARII SUSPECT

MALIGNANSI DENGAN EFUSI PLEURA

Disusun oleh :

Rizky Putri Dermawanti (P07120113068)

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal __ November 2015

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Klinik

( ) ( )

Page 3: Lp Kista Ovari

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) KISTA OVARI

Konsep Dasar Teori

A. DEFINISI

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat

tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam (Jacoeb, 2007).

Kista adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis,

berisi cairan atau bahan setengah cair (Soemadi, 2006).Kista ovarium

merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau

ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang

terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Agusfarly, 2008).Kista ovarium

adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium yang

membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista

yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi.

(Lowdermilk, dkk. 2005)

B. KLASIFIKASI

Menurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Kista non neoplasma. Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon

esterogen dan progresterone diantaranya adalah :

Kista non fungsional.

Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang

berkurang di dalam korteks.

Kista fungsional.

Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi

ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler

di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang

menarche kurang dari 12 tahun.

Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi

progesterone setelah ovulasi.

Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG

terdapat pada mola hidatidosa.

Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH

yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.

Page 4: Lp Kista Ovari

2. Kista neoplasma

Kistoma ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum

yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam

kista.

Kistodenoma ovarii musinoum. Asal kista ini belum pasti, mungkin

berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya I elemen

mengalahkan elemen yang lain

Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan

ovarium (Germinal ovarium)

Kista Endrometreid. Belum diketahui penyebab dan tidak ada

hubungannya dengan endometroid

Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses

patogenesis

C. ETIOLOGI

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang

nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista

ovarium,tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.

Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak

terkontrol. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam

ovarium. Padakeadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka

saat siklus menstruasiuntuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa

kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian

yang nantinya akan menjadi kista.Cairan yang mengisi kista sebagian besar

berupa darah yang keluar akibatdari perlukaan yang terjadi pada pembuluh

darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh

jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi.Kista jenis ini disebut

dengan Kista Dermoid.

D. PATOFISIOLOGI

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan

diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang

rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki

Page 5: Lp Kista Ovari

struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi

pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara

progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan

membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista

fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang

kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi

oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat

terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap

gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional

(hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada

kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang

disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi

dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang

clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari,

terutama bila disertai dengan pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia

yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh

ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan

sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan

keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas

yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel

granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.

Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan

germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada

sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan

multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.

E. TANDA DAN GEJALA

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya

sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang

menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa

dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan

Page 6: Lp Kista Ovari

lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau

kanker ovarium.

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau

perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-

gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :

1. Perut terasa penuh, berat, kembung

2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)

3. Haid tidak teratur

4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke

punggung bawah dan paha.

5. Nyeri sanggama

6. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat

hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan

segera:

1. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba

2. Nyeri bersamaan dengan demam

3. Rasa ingin muntah

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis

kista ovarium adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Pemeriksaan ultrasonografi dapat melihat pencitraan adanya kista pada

ovarium. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor

apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah

tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam

rongga perut yang bebas dan yang tidak. Citra kista hasil USG dapat berupa:

Kista sederhana (simple cyst): hanya berisi cairan tanpa masa yang

solid, umumnya merupakan kista yang jinak seperti kista fisiologis

(kista folikel dan kista luteal).

Kista kompleks (compount cyst): kista berisi campuran cairan dan

masa solid, perlu observasi lebih lanjut akan kemungkinan

menghilang atau tidak.

Page 7: Lp Kista Ovari

Kista solid (solid cyst): kista berisi masa solid tanpa cairan, perlu

dievaluasi apakah merupakan tumor ganas atau tumor jinak.7

G. PENATALAKSANAAN

Pengobatan kiste ovarii yang besar biasanya adalah pengangkatan

melalui tindakan bedah. Jika ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan tampak

terisi oleh cairan atau fisiologis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi

oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan

kiste.

Perawatan paska operatif setelah pembedahan serupa dengan perawatan

pembedahan abdomen. Penurukan tekanan intraabdomen yang diakibatkan

oleh pengangkatan kiste yang besar biasanya mengarah pada distensi

abdomen yang berat, komplikasi ini dapat dicegah dengan pemakaian gurita

abdomen yang ketat.

H. KOMPLIKASI

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas

terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme

terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang

berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap

kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral

terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila

seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan

kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera

melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker

ovarium.

Kista ovarium yang besar bisa mengakibatkan ketidaknyamanan pada ovarium.

Jika kista yang besar menekan kandung kemih akan mangakibatkan seseorang

menjadi sering berkemih karena kapasitas kandung kemih menjadi berkurang.

Beberapa wanita dengan kista ovarium tidak menimbulkan keluhan, tapi

dokterlah yang menemukan pada pemeriksaan pelvis. Masa kista ovarium yang

berkembang setelah menopause mungkin akan menjadi suatu keganasan

(kanker).

Beberapa komplikasi dari kista ovarium antara lain:

Torsio Kista Ovarium.

Page 8: Lp Kista Ovari

Komplikasi kista ovarium bisa berat. Komplikasi paling sering dan paling

berbahaya adalah torsio dari kista ovarium yang merupakan

kegawatdaruratan medis yang menyebabkan tuba falopi berotasi, situasi

ini bisa menyebabkan nekrosis. Kondisi ini sering menyebabkan

infertilitas. Manifestasi dari torsio kista ovarium adalah nyeri perut

unilateral yang biasanya menyebar turun ke kaki. Pada kondisi ini pasien

harus segera di bawa ke rumah sakit. Jika pembedahan selesai pada 6

jam pertama setelah onset krisis, intervensi pada kista torsio bisa

dilakukan. Ovarian cyst torision is manifested by atrocious stomach pain,

unilateral, that usually radiates. Jika torsio lebih dari 6 jam dan tuba falopi

sudah nekrosis, pasien akan kehilangan tuba falopinya

                                              

                                                     Gambar. Torsio Kista Ovarium

Perdarahan dan ruptur kista.

Komplikasi lain adalah perdarahan atau rupturnya kista yang ditandai

dengan ascites dan sering sulit untuk dibedakan dari kehamilan ektopik.

Situasi ini juga perlu pembedahan darurat. Gejala dominan dari

komplikasi ini adalah nyeri kuat yang berlokasi di salah satu sisi dari

abdomen (pada ovarium yang mengandung kista). Ruptur kista ovarium

juga mengakibatkan anemia. Ruptur kista ovarium sulit dikenali karena

pada beberapa kasus tidak ditemukan gejala. Tanda pertama yang bisa

terjadi adalah terasa nyeri di abdomen bagian bawah, mual, muntah dan

demam

Infeksi.

Infeksi bisa mengikuti komplikasi dari kista ovarium. Kista ovarium yang

tidak terdeteksi dan susah untuk didiagnosis bisa mengakibatkan

kematian akibat septikemia. Gejala infeksi pertama adalah demam,

malaise, menggigil dan nyeri pelvis

Page 10: Lp Kista Ovari

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

1. Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan

alamat, serta data penanggung jawab

2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit

Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di

daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarangKeluhan yang dirasakan klien adalah

nyeri pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah

perut, menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual dan muntah.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Sebelumnya tidak ada keluhan.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Kista ovarium bukan penyakit menular/keturunan.

d. Riwayat perkawinan

Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh terhadap timbulnya kista

ovarium.

4. Riwayat kehamilan dan persalinan

Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi

untuk tumbuh/tidaknya suatu kista  ovarium.

5. Riwayat menstruasi

Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan

bahkan sampai amenorhea.

6. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara

sistematis.

a. Kepala

1) Hygiene rambut

2) Keadaan rambut

b. Mata

1) Sklera                  : ikterik/tidak

2) Konjungtiva        : anemis/tidak

Page 11: Lp Kista Ovari

3) Mata : simetris/tidak

c. Leher

1) pembengkakan kelenjer tyroid

2) Tekanan vena jugolaris.

d. Dada

e. Pernapasan

1) Jenis pernapasan

2) Bunyi napas

3) Penarikan sela iga

f. Abdomen

1) Nyeri tekan pada abdomen.

2) Teraba massa pada abdomen.

g. Ekstremitas

1) Nyeri panggul saat beraktivitas.

2) Tidak ada kelemahan.

h. Eliminasi, urinasi

1) Adanya konstipasi

2) Susah BAK

7. Data Sosial Ekonomi

Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan

berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum

menopause.

8. Data Spritual

Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan

kepercayaannya.

9. Data Psikologis

Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana

ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium tersebut

sementara pada klien dengan kista ovarium yang ovariumnya diangkat

maka hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil/punya

keturunan.

10. Pola kebiasaan Sehari-hari

Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam

aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri

11. Pemeriksaan Penunjang

Page 12: Lp Kista Ovari

Data laboratorium

a. Pemeriksaan Hb

b. UltrasonografiUntuk mengetahui letak batas kista.

2. DIAGNOSA

1. Nyeri akut b/d agen injuri fisik

2. Resiko infeksi b/d tindakan invasif dan pembedahan

3. Deficit perawatan diri b.d imobilitas (nyeri paska pembedahan)

Page 13: Lp Kista Ovari

RENCANA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

NO

DIANGOSA

KEPERAWATAN DAN

KOLABORASI

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri pasien berkurangNOC :

  Pain Level,  Pain control,  Comfort level

Kriteria Hasil :  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab

nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang

ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan

dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.

Page 14: Lp Kista Ovari

  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

  Tanda vital dalam rentang normal

Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non

farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahatKolaborasi Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan

nyeri tidak berhasil

2. Resiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam diharapakan infeksi terkontrolNOC :

  Immune Status  Knowledge : Infection control  Risk control

Kriteria Hasil :  Klien bebas dari tanda dan gejala

infeksiMendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,Menunjukkan

Infection Control (Kontrol infeksi) Bersihkanlingkungansetelahdipakaipasienlain Pertahankanteknikisolasi Batasipengunjung bila perlu Instruksikanpadapengunjunguntukmencucitangansaatberkunju

ng dan setelahberkunjungmeninggalkanpasien Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai

dengan petunjuk umum Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi

Page 15: Lp Kista Ovari

kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

  Jumlah leukosit dalam batas normal  Menunjukkan perilaku hidup sehat

kandung kencing Tingktkan intake nutrisi Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Monitor hitung granulosit, WBC Monitor kerentanan terhadap infeksi Batasi pengunjung Saring pengunjung terhadap penyakit menular Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko Pertahankan teknik isolasi k/p Berikan perawatan kuliat pada area epidema Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,

panas, drainase Ispeksi kondisi luka / insisi bedah Dorong masukkan nutrisi yang cukup Dorong masukan cairan Dorong istirahat Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara menghindari infeksi Laporkan kecurigaan infeksi Laporkan kultur positif

3. Deficit personal hyegene Setelah dilakukan asuhan keperawatan Personal hyegene managemen

Page 16: Lp Kista Ovari

b.d imobilitas (nyeri pembedahan)

selama 3x24 jam diharapakan pasien menunjukkan kebersihan diriNOC :

  Kowlwdge : disease process  Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil :  Pasien bebas dari bau  Pasien tampak menunjukkan kebersihan  Pasien nyaman

Kaji keterbatasan pasien dalam perawatan diri Berikan kenyamanan pada pasien dengan membersihkan tubuh

pasien (oral,tubuh,genital) Ajarkan kepada pasien pentingnya menjaga kebersihan diri Ajarkan kepada keluarga pasien dalam menjaga kebersihan

pasien

Page 17: Lp Kista Ovari

DAFTAR PUSTAKA

A.Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi, kosep klinis proses-proses penyakit. Jakarta :

EGC.

Lowdermil, Perta. 2005. Maternity Women’s Health Care. Seventh edit.

Andrei Riciuon. Ovarian Cyst: Cause, Treatment and complication. Avalable at

http://www.doctortipster.com/2612-ovarian-cyst-causes-treatment-and-

complications.html. Cited by 11 juli 2013

Mansjoer, Arief dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media

Aesculapus.

Manuaba. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. Jakarta:EGC.

Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC). United

States of America:Mosby.

Meidian, JM. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of

America:Mosby.

William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005. American College of Obstetricians and

Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available at

http://emedicine.com

Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.