LP KAD

download LP KAD

of 7

description

LP KAD

Transcript of LP KAD

LAPORAN HASIL HOME VISITE

PENDIDIKAN KESEHATAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DENGAN HALUSINASI DALAM MENCEGAH KEKAMBUHANDI RUMAHDisusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa

di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta Barat

Disusun Oleh:

Euis Salsabila Izzati141 0721 006PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU ILMU KESEHATANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONALJAKARTA

2015LAPORAN HASIL HOME VISITEBerdasarkan surat tugas tim Pendidikan dan Pelatihan RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Mahasiswa melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada keluarga klien, sebagai berikut:

A. Identitas Klien

Nama

: Sdr. RNo. Rekam Medik : 02-90-74Jenis Kelamin

: Laki-laki

Usia

: 25 Tahun

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 28 Oktober 1989Agama

: KristenPendidikan Terakhir: S1 Pendidikan Diagnosa Medis

: Skizofrenia (F 20.0)

Alamat : Cluster Windsor Rt. O.15 / 24 Kota Wisata CibuburTanggal Kunjungan: 23 Mei 2015B. Keluarga yang dikunjungiNama Keluarga

: Tn. IJenis Kelamin

: Laki-lakiHubungan dengan Klien : Paman klienAlamat: Cluster Windsor Rt. O.15 / 24 Kota Wisata CibuburC. Tujuan Kunjungan

1. Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

2. Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk meningkatkan harga diri.

D. Hasil Kunjungan Rumah

Mahasiswa berkunjung kerumah klien pada hari Sabtu, 23 Mei 2015. Hasil yang didapatkan dari kunjungan rumah adalah:1. Mendapatkan informasi mengenai perkembangan klien selama di rawat di rumah hingga masuk pada tanggal 10 Mei 2015. Klien tidak menitipkan pesan apa-apa kepada perawat untuk disampaikan ke orangtua klien dirumah yang berada di Kupang NTT. Namun pada saat perawat melakukan home visit perawat bersama klien menyampaikan kepada paman dan tante klien bahwa klien selama di RS menyampaikan semua pengalaman hidupnya kepada perawat selama berada di rumah nya yang di Kupang, NTT. Klien mengatakan sejak kecil dirinya selalu mengalami tindakan kekerasan baik secara verbal maupun non verbal dari kedua orang tuanya, terutama ayah kandungnya, klien mengatakan ayah kandungnya memang sesorang yang tempramental, selalu berlaku seperti itu didalam rumah terhadap kaka kandung klien, saudara kembar klien, maupun adik kandungnya. Namun saduara-saudara kandung klien yang tidak terlalu mengambil pusing tindakan yang diberikan oleh orang tuanya saudara kandungnya pun tidak mengalami masalah seperti yang dialami oleh klien, klien mengatakan dirinya memang seseorang yang selalu terus menerus memikirkan segala sesuatu dari hal terkcil hingga hal terbesar. Klien mengatakan dirinya adalah orang yang sangat sensitif. Klien juga mengatakan pernah mendapat perlakuan tindakan seksual yang tidak menyenangkan dari tetangganya, hingga pada akhirnya klien pun khilaf dan menjadi pelaku perilaku seksual yang menyimpang terhadap kekasih prianya selama kurang lebih 8 tahun. Klien mengatakan sangat menyesali perbuatannya yang melanggar ketentuan agama yang di anut klien kepada perawat, tante dan pamannya, klien merasa bersedih telah lupa akan Tuhan. Klien mengatakan ingin membayar pennyesalannya dengan berusaha belajar terus menerus dalam menyelesaikan kuliahnya hingga dapat membuka sebuah organisasi pendidikan gratis kepada teman-teman di Kupang, NTT yang sama seperti dirinya. Klien mengatakan ingin selalu berada dijalan Tuhan dan klien mengatakan berjanji akan kembali ke jalan Tuhan dan membenahi dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. 2. Memvalidasi Dataa. Alasan Masuk Rumah Sakit

Klien mengatakan masuk ke RSJSH karena klien pergi dari rumah di Kupang, NTT lalu klien mencoba melamar pekerjaan disebuah perusahaan swasta di jakarta lalu menyampaikan pesan yang berisikan tentang agama yang di anut kepada teman sekantornya dengan cara pemaksaan dan dengan suara yang lantang.b. Faktor Predisposisi dan Peresipitasi

Ibu klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Sejak klien berusia 5 tahun. Pengobatan ibu klien berhasil dan mengkonsumsi obat hingga saat ini. Klien mengatakan banyak keluarga klien yang mengalami penyakit yang sama seperti dirinya yaitu skizofrenia, keluarga yang memiliki skizofrenia selain ibunya dan dirinya adalah kedua adik dari ibunya, dan om dari ibunya dan pengobatan berhasil hingga saat ini Klien pernah dirawat di RSU di Kupang, NTT selama seminggu. Sampai akhirnya klien masuk ke RSJSH akhir tahun 2014 karena putus obat selama 6 bulan. c. Genogram

: Meninggal

: Klien

: Laki-laki

: Perempuan

: Mengalami skizofrenia

d. Psikologi dan Lingkungan

Keluarga klien mengetahui penyebab yang dialami klien, namun keluarga tidak mau mendukung untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu penyebab klien mengalami depresi dan stres yang berkepanjangan, keluarga terutama ayah klien masih saja berlaku tempramental kepada klien, hingga pada akhirnya klien pergi meninggalkan rumah untuk menghindari perlakuan kasar baik verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh ayahnya terhadap klien. e. Persepsi Keluarga tentang Penyakitnya

Keluarga klien khususnya tante dan om yang saat ini merawat klien tidak mengetahui apa penyebab klien bisa seperti saat ini, keluarga dari adik kandung ibu klien mengatakan klien hanya stres biasa karena selalu mendapat perlakuan kasar baik verbal maupun non verbal dari kedua orang tuanya.

f. Sistem Dukungan KeluargaKeluarga klien khsusunya om, tante dan adik kandungnya akan berusaha terus untuk membantu penyembuhan klien melalui doa dan memenuhi kebutuhannya selama ini, dan memberikan pengarahan secara kekeluargaan terhadap ayah kandung klien yang memiliki sifat tempramental agar klien tidak kambuh kembali dan klien mengatakan ibu nya akan datang menjemput dirinya untuk balik ke rumah di Kupang, NTT. g. Usaha yang telah dilakukan keluarga

Sejak keluarga tahu bagaimana penanganan pada klien yang mengalami skizofrenia keluarga akan selalu menerapkan tindakan-tindakan yang tidak dapat menimbulkan kekambuhan klien.3. Melakukan Implementasi berdasarkan Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi : Halusinasia. ImplementasiSP 1 Keluarga: Klien mendapatkan dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat merawat klien dengan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi di rumah.1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi4) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi5) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi6) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat

7) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.b. Evaluasi

1) Subjektif

a) Keluarga mengatakan mengerti tentang pengertian, tanda-tanda dan gejala dari halusinasib) Keluarga mengatakan akan memberikan dukungan pada klien untuk mengerjakan kegiatan sehari-hari

c) Keluarga akan berusaha meningkatkan peran nya dalam merawat klien2) Objektif

a) Keluarga mendengarkan penjelasan perawat

b) Keluarga kooperatif saat perawat mengunjungi rumahnya

3) Analisa

SP 1 Keluarga tercapai : Keluarga memahami tentang halusinasi4) Planning

Menganjurkan keluarga untuk menerapkan cara-cara merawat klien dengan halusinasi yang sudah diketahui keluarga.