Lp Ispa Kep Komunitas
description
Transcript of Lp Ispa Kep Komunitas
LAPORAN PENDAHULUAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ISPA KEGIATAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DUKUH NGUKIRAN RW 05 DESA JOMBORANKECAMATAN KLATEN TENGAH
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2014/2015
LAPORAN PENDAHULUAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ISPA
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA JOMBORAN DUKUH NGUKIRAN 05, KECAMATAN KLATEN TENGAH
I. Latar Belakang
ISPA merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di Negara
berkembang. ISPA menyebabkan empat juta dari I 5 juta perkiraan kernatian pada anak
berusia di bawah lima tahun pada setiap tahun. Sebanyak dua pertiga kematian tersebut
adalah bayi muda (usia kurang dari dua bulan) (WHO, 2012).
Hapsara (2004) menyebutkan bahwa di Indonesia penyakit ISPA masih merupakan
masalah kesehatan. Berdasarkan keluhan responden Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) 2001, ISPA termasuk dalam prevalensi tertinggi untuk 10 kelompok penyakit
terbanyak nomor tiga sebanyak 24% setelah penyakit gigi dan mulut, serta gangguan
refraksi dan penglihatan.
Menurut data di Puskesrnas Klaten Tengah ISPA termasuk dalam sepuluh besar
penyakit dan masih menduduki urutan pertama di Puskesmas Klaten Tengah.
Berdasarkan data di Puskesmas Klaten Tengah, kunjungan pasien penderita penyakit
ISPA pada tahun 2014 adalah 6.971orang yakni 16% menderita ISPA dari 43.944
penduduk Klaten Tengah. Berdasar data kesehatan lingkungan tahun 2013 di Puskemas
Klaten Tengah, dari 1280 rumah yang disurvei terdapat 1280 (100%) rumah yang
memenuhi syarat kesehatan (DinKes Klaten, 2014).
Sedangkan, menurut data di PKD (Pos Kesehatan Desa) ISPA merupakan urutan
pertama penyakit yang berada di Desa Jomboran, dengan kunjungan pasien pada tiga
bulan terakhir sebanyak 599 orang, yang menderita ISPA sebanyak 31 %. Berdasarkan
hasil pengkajian melalui survey terhadap 80 sampel rumah yang telah dilakukan oleh
Mahasiswa DIII Keperawatan Komunitas di Desa Jomboran Dukuh Ngukiran RW 05
didapatkan data 4 (5%) rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan 76 (95%) rumah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahwa kontruksi
rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko
sumber penularan berbagai jenis penyakit. Kondisi sanitasi perumahan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi penyebab penyakit ISPA dan Tuberculosis.
Pencemaran lingkungan seperti asap yang berasal dari sarana transportasi, sampah
yang dibakar dan polusi udara dalam rumah merupakan ancaman kesehatan terutama
ISPA. Perubahan iklim terutama suhu, kelembaban dan curah hujan merupakan beban
ganda dalam pemberantasan penyakit ISPA, oleh karena itu upaya untuk tercapainya
tujuan pemberantasan penyakit ISPA ialah dengan memperhatikan atau menanggulangi
faktor risiko lingkungan (Depkes RI, 2008).
Desa jomboran merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah Kecamatan Klaten
Tengah, Kota Klaten dengan luas wilayah ± 665,56 km2 dengan batas wilayah: sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Sukoharjo, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, dan sebelah barat
berbatasan kabupaten Sleman. Jumlah penduduk di desa jomboran tahun 2014 tercatat 4919
jiwa (Laporan Tahunan Kelurahan Jomboran Tahun 2014). Berdasarkan hasil pengkajian
mahasiswa melalui survey, windshield survey, FGD, observasi, wawancara, dan data
sekunder.
Berdasarkan hasil pengkajian melalui survey terhadap 80 sampel yang telah dilakukan
oleh Mahasiswa D III Keperawatan Komunitas di Desa Jomboran Dukuh Ngukiran RW 05
didapatkan data masalah kesehatan yang dikeluhkan oleh aggregat (n=143) tentang
pengetahuan, sikap dan perilaku tentang ISPA masih kurang yakni 53%, 51% dan 51%.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kesehatan baik
dari sisi pengetahuan, sikap dan perilaku tentang ISPA dengan bekerjasama dengan berbagai
pihak secara lintas sektor dan lintas program dalam menangani masalah ISPA. Penanganan
terhadap masalah tersebut secara bertahap nantinya akan dilakukan bersama-sama dengan
masyarakat setempat dan dengan dukungan pihak terkait antara lain Dinas Kesehatan kota
Klaten, Puskesmas Klaten Tengah, Dukuh Ngukiran RW 05, Desa Jomboran, Klaten
Tengah.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosis Keperawatan
Defisiensi kesehatan komunitas: ISPA ( 00215)
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas selama 1 bulan diharapkan
status kesehatan komunitas meningkat dengan kriteria hasil :
Primer prevention :
Domain IV: Health Knowledge and Behavior
Kelas S :Health Knowledge
1803 : Knowledge Disease Process
1800 : Knowledge Breastfeeding
Kelas T :Risk Control And Safety
1910 : Safe Home Environment
C. Tujuan khusus
Setelah dilakukan intervensi keperawatan komunitas selama 1 bulan diharapkan
masyarakat mampu melakukan tindakan pencegahan dengan upaya promotif dan
preventif untuk mencegah penyakit ISPA.
Primer prevention
Domain IV: Health Knowledge and Behavior
Kelas S :Health Knowledge
1803 : Knowledge Disease Process
1800 : Knowledge Breastfeeding
Kelas T :Risk Control And Safety
1910 : Safe Home Environment
III. Rancangan Kegiatan
A. Topik
B. Media
C. Metode
D. Waktu
E. Tempat
: Penyuluhan tentang ISPA
: Leaflet, power point, LCD
: Ceramah dan tanya jawab
: Jumat, 20 Maret 2015 Pukul (19.30 WIB – selesai)
: Dukuh Ngukiran RW 05 Desa Jomboran, Klaten Tengah
F. Strategi
NoTahap / Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Warga
1
Pembukaan5 menit
a. Memberikan salamb. Perkenalanc. Menjelaskan TIU dan TIKd. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
a. Menjawab salamb. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Inti15 menit
Menanyakan (review) kepada warga tentang ISPAMenjelaskan materi dan memperagakan tentang:a. Pengertian ISPAb. Penyebab ISPAc. Tanda dan gejala ISPA
a. Menjawab pertanyaan penyuluh
b. Mendengarkan dan memperhatikan
c. Bertanya pada penyuluh bila masih ada yang belum jelas.
d. Perawatan ISPA di rumah
e. Pencegahan ISPA
3Penutup10 menit
a. Evaluasib. Menyimpulkanc. Mengucapkan maaf dan
terima kasihd. Salam Penutup
a. Menjawab pertanyaanb. Mendemonstrasikan cara
merawat tali pusatc. Memperhatikand. Menjawab salam penutup
G. Pengorganisasian Waktu ( 30 menit)
1. Fase orientasi (5 menit)
- Pembukaan : 5 menit
2. Fase kerja ( 15 menit)
- Penyampaian materi tentang ISPA : 15 menit
3. Fase terminasi (10 menit)
- Kesimpulan : 5 menit
- Tanya jawab : 5 menit
H. Pengorganisasian Kelompok
Bidang Nama Panitia Uraian TugasKetua Dwi Endriyani 1) Bertanggung jawab mulai dari persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari seluruh kegiatan dalam pertemuan ketiga.
2) Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas dan peran masing-masing anggota.
3) Memimpin pertemuan pendahuluan (technical meeting) untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.
Sekretaris 1) Betty Nur Azizah
2) Nurvia Fajar Ningrum
1) Menyiapkan surat-surat dan berkas-berkas2) Membuat undangan dan daftar hasil peserta3) Membuat laporan pendahuluan dan laporan hasil
kegiatan penyuluhanSie. Acara Dewi Retno
Utami1) Membuat susunan acara penkes ISPA2) Memandu seluruh proses kegiatan secara
keseluruhan selama pertemuan berlangsung.
Penyampai materi
1) Ita Tri Purnamawati
2) Fitriana Ratna Hapsari
3) Diah Ayu Lestari
1) Menyampaikan materi tentang ISPA
Sie. Humas 1) Ita Ratna Sari 1) Menghubungi pihak-pihak terkait dalam
2) Mega Krisnawati
pelaksanaan kegiatan.2) Bertanggung jawab dalam penyebaran undangan.
Sie. Perlengkapan
1) Oktaviana2) Sari Quraini
1) Bertanggung jawab pada ketersediaan alat dan media yang digunakan selama acara berlangsung.
2) Mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan ketersediaan alat dan media yang digunakan.
3) Memastikan semua alat dan media siap digunakan dalam proses diskusi dan berfungsi dengan baik.
Sie. Dokumentasi
Rina Setiowati 1) Bertanggung jawab dalam pendokumentasian (kamera, HP, handycam) selama acara berlangsung.
Sie. Konsumsi 1) Ima Fitriani2) Fitri Karina
1) Menentukan menu snack.2) Membagikan snack saat acara berlangsung.
Observer 1) Retno Puspasari2) Juni Astuti
1) Mengamati jalannya acara2) Membuat laporan hasil kegiatan mulai dari awal
hingga akhir acara.3) Memberikan evaluasi jalannya acara pada akhir
acara.I. Pengorganisasian Tempat
IV. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi struktur
1. Mahasiswa
a. Laporan pendahuluan Diare telah disiapkan, dikonsulkan dan disetujui
pembimbing akademik.
b. Mahasiswa telah menyebarkan undangan sesuai tujuan maksimal 2 hari
sebelum pelaksanaan kegiatan.
Keterangan:
: Moderator
: MC/sie acara
: Notulen
: Masyarakat
: Observer
:Mahasiswa/Pembimbing
2. Sasaran
Warga Dukuh Ngukiran Rw 05 Desa Jomboran
3. Tempat
Tempat kegiatan telah mendapat izin dari pengelola 2 hari sebelum kegiatan
4. Perlengkapan
Alat dan media yang diperlukan telah siap digunakan
B. Evaluasi proses
1. Menyiapkan media 2 hari sebelumnya
2. Mengkoordinasikan dengan kader untuk pelaksanaan kegiatan, dua hari
sebelum kegiatan
3. Menyebarkan undangan 2 hari sebelum kegiatan
C. Evalusi hasil
1. Mahasiswa hadir 100%
2. Sasaran 75% warga Dukuh Ngukiran RW 05 Desa Jomboran hadir
3. Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
a) Peserta mampu menjelaskan pengertian ISPA
b) Peserta mampu menyebutkan penyebab ISPA
c) Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala ISPA
d) Peserta mampu melakukan perawatan ISPA dirumah
e) Peserta mampu melakukan pencegahan ISPA
4. Afektif
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan peserta berusaha akan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah ISPA.
5. Psikomotor
Peserta mampu memperagakan penggunaan masker dan tisu saat
mengalami batuk pilek.