Ispa Farmakologi
-
Upload
beningputriramadhaniusman -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
description
Transcript of Ispa Farmakologi
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 1/21
Laporan Diskusi Kasus
ISPAModul Elektif Farmakologi
Oleh :
Almira Dwina Arifah Sha!rina
Aulia A"rina
#ening Putri $
Fithri%ah
Fe!ri &anifaMutia Okta'ia
Puspa Antika
Siti (a%ah
)enia Alfitri
PO*AM S)$DI PE+DIDIKA+ DOK)E
FAK$L)AS KEDOK)EA+ DA+ ILM$ KESE&A)A+
$+I,ESI)AS ISLAM +E*EI S(AIF &IDA(A)$LLA& -AKA)A
+O,EM#E ./01
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 2/21
P EMI2$
Kasus 0
Seorang wanita usia 16 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena demam dan nyeri
tenggorokan sejak 2 hari lalu. Keluhan tersebut tidak disertai batuk dan pilek. Pasien
sudah makan tablet parasetamol namun belum ada perbaikan. Pemeriksaan fisik :
suhu 4°! faring bengkak dan hiperemis" tonsil #2$#2" terdapat pus di kedua tonsil.
Kasus .
Sama dengan kasus 1 tetapi suhu %&"' °!
Kasus 3
Sama dengan kasus 2 pasien kembali hari ke (" masih demam" batuk dengan banyak
riak.
Pertan%aan :
1. )uat diagnosis kerja ketiga kasus tersebut
2. Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakiukan untuk masing$masing pasien*
%. )agaimana penatalaksanaan pasien$pasien tersebut * apa saja obat yang dapat
dipakai untuk mengatasi penyakit ini * bagimana +ara pemakaian dan berapa
lama obat harus diberikan *
4. )agaimana prognosis penyakit masing$masing * komplikasi apa yang dapt
terjadi *(. ,elaskan mekanisme kerja" kontraindikasi" efek samping" interaksi obat" dan
aspek farmakokinetik dari berbagai antibiotik yang sering digunakan pada
kasus$kasus tersebut" yang saudara resepkan -6. pa edukasi yang anda berikan untuk pasien$pasien tersebut sehubungan
dengan penyakitnya dan obat yang anda berikan *&. )uatlah resep untuk pasien$pasien tersebut sesuai dengan obat$obat yang telah
ada pilih.
-awa!an
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 3/21
04 Diagnosis Ker"a05 Diagnosis : )onsilofaringitis akut
An5 Perempuan6 07 thn6 demam dan n%eri tenggorokan se"ak .
hari %ang lalu6 dengan para8etamol !elum mem!aik5 Pemeriksaan fisik :
suhu 9//26 faring !engkak dan hiperemis6 tonsil ).).6 pus ;<4 kedua
tonsil5
Penyebab tersering dari tonsilofaringitis akut adalah /irus" namun
dewasa ini sering diiringi dengan infeksi bakteri. Pada anak" dilaporkan tahun
2' di 0ndia sebanyak 1( $ 4 penyebab tonsilofaringitis adalah /irus"
sisanya adalah infeksi bakteri dan 4' infeksi strepto+o++us beta hemolitikus
grup .1
)erdasarkan keterangan yang didapatkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik" ditemukan adanya tanda dan gejala tonsilofaringitis akut
e58 susp !akteri dengan diagnosis !anding infeksi strepto8o88us !eta
hemolitikus group A dan infeksi 'irus506.
ambar 1. Kriteria berdasarkan etiologi tonsilofaringitis akut
Sumber : !onseil 3u edi+ament" 21
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 4/21
3
)erdasarkan kriteria diatas" dapat dikatakan bahwa pada pasien ini
kemungkinan besar merupakan suatu infeksi bakteri yang disebabkan oleh
infeksi strepto+o++us beta hemolitikus grup .
5ntuk menentukan infeksi strepto+o++us beta hemolitikus grup "terdapat algoritma kriteria tersendiri dalam terapi dan edukasi" mengingat
bakteri ini merupakan bakteri yang mampu melakukan reproduksi di jaringan
a/askular lainnya" seperti katup jantung dan juga glomerulus ginjal" sehingga
menimbulkan komplikasi yang +ukup serius pada penderita.2
ambar 2. Skor !entor
Sumber : meri+an amily Physi+ian" 27
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 5/21
)erdasarkan Skor !entor yaitu %" didapatkan bahwa kemungkinan
pasien ini menderita infeksi strepto+o++us beta hemolitikus grup sebesar
2' $ %(" sehingga diagnosis sementara adalah tonsilofaringitis akut e8
susp5 Infeksi !akteri strepto8o88us !eta hemolitikus group A5063
.5 Diagnosis : )onsilofaringitis akut
An5 Perempuan6 07 thn6 demam dan n%eri tenggorokan se"ak .
hari %ang lalu6 dengan para8etamol !elum mem!aik5 Pemeriksaan fisik :
suhu 3=6>/26 phar%n? !engkak dan hiperemis6 )onsil ).).6 pus ;<4
kedua tonsil5
)erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas" dapat dikatakan
bahwa adanya keluhan timbul sejak 2 hari" disertai demam yang tidak terlalu
tinggi" mengarahkan diagnosis kepada tonsilofaringitis akut e8 susp5 Infeksi
'irus dengan diagnosis !anding infeksi !akteri" meskipun pada
pemeriksaan fisik didapatkan terdapat pus pada kedua tonsil. )erdasarkan
patogenesisnya" infeksi /irus pada tonsil dan faring dapat menimbulkan
hipersekresi sekret pada mukosa yang timbul akibat reaksi inflamasi.4
35 Diagnosis : )onsilofaringitis akut e8 !akteri dengan !ron8hitis akut dd@
!ron8hopneumonia
An5 Perempuan6 07 thn6 demam dan n%eri tenggorokan se"ak .
hari %ang lalu6 dengan para8etamol !elum mem!aik5 Pemeriksaan fisik :
suhu 3=6>/26 phar%n? !engkak dan hiperemis6 )onsil ).).6 pus ;<4
kedua tonsil5 Pasien kem!ali hari ke 16 masih demam6 !atuk dengan
!an%ak riak5
)erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas" didapatkan
bahwa demam yang berlanjut sampai hari ke ( menunjukkan bahwa adanya
infeksi bakteri" karena demam yang diakibatkan oleh /irus timbul 2$( hari.
,ika hari kelima masih terjadi demam yang belum membaik dengan
pengobatan yang diberikan" bahkan disertai batuk berdahak" perlu
diperhatikan adanya infeksi bakteri yang juga sudah mengenai bagian
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 6/21
bron+hus menjadi suatu bron+hitis akut dan tidak menutup kemungkinan
parenkim paru juga sudah terinfeksi sehingga menyebabkan
bronkopneumonia.4$(
.4 Pemeriksaan Penun"ang
a5 Darah rutin ;hemoglo!in6 leukosit6 trom!osit6 eritrosit4
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk melihat apakah leukosit
meningkat yang menandakan adanya infeksi bakteri.1
!5 Apusan tenggorok
Pemeriksaan apusan tenggorok dilakukan agar sekret pada tonsil dapatdi kultur untuk memastikan adanya bakteri spesifik dengan melakukan
pewarnaan gram. Pewarnaan gram hanya dapat menentukan bakteri tersebut
gram positif atan negatif dan menunjukan bentuknya. Pada kasus ini
strepto++us beta hemolitikus grup adalah gram positif" maka hasil apusan
menunjukan bakteri terwarnai ungu. ,ika terwarnai merah maka bakteri
tersebut gram negatif.1
34 )atalaksana
a5 +on medikamentosa
8dukasi yang dapat diberikan pada kasus 1 sampai % tidaklah
berbeda" karena ketiga kasus diatas mengalami tonsilofaringitis akut yang
di+urigai karena infeksi bakteri ataupun infeksi /irus. 8dukasi yang dapat
diberikan berupa :1
$ Kepatuhan terhadap waktu minum obat
$ ,ika demam" berikan obat demam yang diresepkan
$ 9indari makanan padat yang sulit ditelan seperti kerupuk" karena
akan mudah tersedak
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 7/21
$ )anyak minum air putih agar tenggorokan tidak kering dan
mengurangi rasa nyeri
$ en+u+i tangan sesering mungkin untuk men+egah penyebaran
bakteri yang menyebabkan peradangan
$ 9indari allergen yang mungkin memi+u alergi" karena akan
menambah rasa tidak nyaman pada tenggorokan bahkan saluran
pernafasan
!5 Medikamentosa
Pada kasus 1 dan %" terapi medikamentosa farmakologi; dengan
antibiotik dan analgetik atas indikasi adanya infeksi bakteri yang masihharus dibuktikan dengan kultur apusan tenggorok. ntibiotik yang
diberikan untuk terapi empiris ditujukan untuk menangani infeksi akut dan
men+egah gejala sisa.%$4
Pada penjelasan terapi tabel diatas" dapat dikatakan bahwa pilihan
pertama terapi empiris yang dapat diberikan merupakan golongan beta
laktam" yang bekerja dalam menghambat sintesis dinding sel dari bakteri.1
Pilihan beta laktam yang dapat dipikirkan pada kasus 1 dan % berdasarkan
ketersediaannya di 0ndonesia dan menga+u pada guideline yang ada" yaitu
peni+illin atau amo<i+illin. 1$%
ambar %. =egimen ntibiotik
Sumber : 0nfe+tious 3isease d/i+e ++ess"5S.212
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 8/21
0njeksi ben>athine peni+illin diberikan se+ara intra/ena ataupun
intramuskular" dengan dosis tunggal 6. 05 ))?% kg; atau
1.2. 05 ))@% kg;. peni+illin diberikan satu kali satu dosis"
karena kerja obat lebih lama dibandingkan amo<i+illin dengan pemberian
oral 1 $1 ( mgAKg)) yang dapat diberikan %$4 kali per hari.1"6
Selain pengobatan antibiotik untuk menghilangkan bakteri
penyebab" pada tonsilofaringitis akut dapat juga diberikan antipiretik
sebagai penurun demam pasien dan analgetik untuk mengurangi keluhan
nyeri menelan. Bbat yang bersifat antipiretik dan analgetik yaitu
a+etaminophen para+etamol; atau ibuprofen" yaitu golongan CS03.
Kedua obat ini memiliki efek antipiretik dan analgesik" namun ibuprofen
dinyatakan memiliki efek iritasi lambung lebih besar dibandingkan
para+etamol.& Bleh sebab itu" untuk kenyamanan pasien bisa diberikan
para+etamol dengan dosis 1 D 1( mgAKg)) per kali pemberian" bisa
diberikan %$4 kali dengan dosis maksimum 1 mg.&
Pada kasus % dengan tonsilofaringitis akut e+ susp. bakteri dengan
bronkitis akut ddA bronkopneumonia" perlu diberikan obat batuk untuk
menangani batuk berdahak yang dikeluhkan pasien. Pilihan obat batuk
yang bisa diberikan" yaitu ekspektoran atau mukolitik.(
8kspektoran memiliki mekanisme kerja yang meningkatkan
sekresi mukus saluran pernafasan" sedangkan mukolitik bekerja dalam
menguraikan fibrin$fibrin yang ada pada mukus sehingga mukus tidak
kental dan mudah dikeluarkan.6$&
Sediaan gliseril guaikolat jarang beredar sebagai obat tunggal"
lebih sering ditemukan kombinasi dengan obat batuk jenis
simpatomimetik atau dengan antihistamin. Bleh karena itu" pada kasus %
disarankan penggunaan ambro<ol 9+l % mg diberikan % kali sehari.
Selain sesuai untuk keluhan" juga harga yang ekonomis dan mudah
didapatkan.'
94 Prognosis dan Komplikasi
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 9/21
PO*+OSIS03
05 #onsilofaringitis akut e+. Susp. 0nfeksi bakteri ddA )9S" infeksi /irus
Prognosis
d /itam : bonamd sanationam : dubia ad bonam
d fun+tionam : bonam
2. #onsilofaringitis akut e+. 0nfeksi /irus ddA infeksi bakteri
Prognosis
d /itam : bonam
d sanationam : bonam
d fun+tionam : bonam
%. #onsilofaringitis akut e+. susp 0nfeksi bakteri dengan bron+hitis akut ddA
bron+hopneumonia
Prognosis :
d /itam : bonamd sanationam : dubia ad bonam
d fun+tionam : bonam
KOMPLIKASI03
Kasus 0 dan 3
1. bses peritonsilar
2. )ron+hitis akut
%. Pneumonia
4. GNAPS ( GlomeruloNefritis Akut Post Streptococcal )
(. Rheumatic Heart isease
6. Btitis edia kut
Kemungkinan komplikasi yang terjadi pada kasus 1 dan %" lebih kepada
timbulnya abses peritonsil" bron+hitis akut" ataupun pneumonia. 9al ini
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 10/21
dikarenakan" sesuai dengan usia pasien dan perjalanan penyakit yang
mengarahkan kepada kemungkinan komplikasi tersebut"
CPS" rheumati+ 9eart disease" dan otitis media akut yang diakibatkan
oleh bakteri pada usia remaja memiliki kemungkinan yang ke+il untuk timbulsebagai komplikasi" mengingat perjalanan penyakit tersebut bersifat kronik
dengan gejala akut.
14 PEMILI&A+ A+)I#IO)IK
)erikut ini adalah P drug antibiotik pada kasus ini :
O!at Effi8a8% Safet% Suita!ilit% 2ost
Penisilin * <<< << <<< <<<
Penisilin , <<< << <<< <<
Amoksisilin <<< <<< <<< <<<
Sefadroksil <<< << <<< <
)erdasarkan P drug di atas" maka pada pasien ini diputuskan untuk
dilakukan pemberian antibiotik berupa amoksisilin. )erikut ini adalah
mekanisme kerja" kontraindikasi" efek samping" interaksi obat" dan aspek
farmakokinetik dari masing$masing antibiotik :
1. Penisilin dan Penisilin E
a; armakodinamik
Sebagai antibiotik golongan F$laktam" maka antibiotik ini
memiliki kemampuan untuk mematikan bakteri melalui
mekanisme lisis dan mekanisme non lisis. ekanisme lisis terjadi
ketika penisilin mengganggu keseimbangan antara penggabungan
peptidoglikan yang diperantarai P)P Penicillin !inding Protein;
dan akti/itas murein hydrolase yang mengakibatkan proses
autolysis. Sedangkan mekanisme non lisis melibatkan protein
mirip holing pada membran bakteri yang menghan+urkan potensial
membran.'
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 11/21
Penisilin dan penisilin Esangat aktif terhadap galur
kokus gram positif yang peka" namun sangat mudah terhidrolisis
oleh penisilinase" sehingga tidak efektif terhadap sebagian besar
galur S.aureus. Penisilin juga memiliki akti/itas terhadap
berbagai spesies kokus gram positif dan negatif" meskipun banyak
bakteri yang sebelumnya peka saat ini menjadi resisten. Spektrum
antimikroba penisilin dan penisilin E untuk mikroorganisme
gram positif aerob sangat mirip" namun penisilin lebih aktif lima
sampai sepuluh kali terhadap spesies Neisseria yang peka penisilin
dan terhadap kuman anaerob tertentu. Camun" tidak ada satu pun
jenis penisilin yang efektif terhadap amoeba" plasmodia" ri+ketia" jamur" ataupun /irus.'
b; armakokinetik
i. bsorpsi
• Pemberian penisilin se+ara oral
9anya sekitar sepertiga dosis oral diabsorpsi dari
usus pada kondisi yang mendukung. !airan
lambung pada p9 2 langsung memusnahkan
antibiotik ini. bsorpsinya berlangsung +epat"
konsentrasi maksimum dalam darah di+apai dalam
waktu % sampai 6 menit. Konsentrasi pun+ak
sekitar "( 5Aml setelah pemberian dosis oral
4. 5 2( mg; pada orang dewasa. danya
makanan dapat mengganggu absorpsi semua jenis
penisilin di usus" sehingga pemberian penisilin
per oral harus diberikan minimal % menit sebelum
makan atau 2 jam sesudah makan.'
• Pemberian penisilin E se+ara oral
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 12/21
3ibanding penisilin " penisilin E lebih stabil
dalam suasana asam" sehingga diabsorpsi lebih baik
dari saluran gastrointestinal. Pada dosis oral yang
ekui/alen" penisilin E menghasilkan konsentrasi
plasma dua sampai lima kali lebih besar dari
penisilin . Konsentrasi pun+ak dalam darah
setelah dosis oral ( mg hampir men+apai %ugAml
pada orang dewasa.'
• Pemberian penisilin se+ara parenteral
Setelah diinjeksikan se+ara intramuskuler"
konsentrasi pun+ak dalam plasma di+apai dalamwaktu 1( hingga % menit. Cilai ini menurun se+ara
+epat karena waktu paruh penisilin adalah %
menit. 0njeksi %. 5 penisilin prokain
memberikan konsentrasi pun+ak dalam plasma
sekitar "7 ugAml dalam waktu 1 sampai % jam.
3osis 6. 5 menghasilkan konsentrasi yang
sedikit lebih tinggi dan bertahan 4 hingga ( hari.
Penisilin ben>atin diabsorpsi dengan sangat
lambat dari depot intramuskuler dan menghasilkan
durasi antibiotik terlama" yaitu hingga sekitar 26
hari.'
ii. 3istribusi
3idistribusikan se+ara luas ke seluruh tubuh" namun
konsentrasinya dalam berbagai +airan dan jaringan tubuh
sangat berbeda. Eolume distribusinya sekitar "%( literAkg.
Sekitar 6 penisilin dalam plasma terikat dengan
albumin se+ara re/ersibel. Bbat ini tidak mudah memasuki
+airan serebrospinal jika meningens dalam keadaan normal.
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 13/21
Camun" jika meningens mengalami inflamasi" penisilin
akan mudah berpenetrasi.'
iii. 8kskresi
3alam kondisi normal" penisilin dieliminasi dengan
+epat dari dalam tubuh" terutama oleh ginjal dan sedikit
melalui empedu dan rute lainnya. Sekitar 1 obat
dieliminasi melalui filtrasi glomerulus dan 7 melalui
sekresi tubulus. Kapasitas sekresi tubulus maksimal untuk
penisilin pada pria dewasa normal sekitar % juta unit per
jam.'
+; KontraindikasiPenggunaan penisilin dikontraindikasikan pada pasien dengan
hipersensiti/itas terhadap penisilin.&
d; 8fek samping
• =eaksi hipersensiti/itas" dimana senyawa ini merupakan
penyebab paling umum pada alergi obat. anifestasi alergi
terhadap penislin berdasarkan urutan frekuensinya yang
semakin menurun antara lain adalah ruam makulopapular"
ruam urtikaria" demam" bronkospasme" /askulitis" serum
sickness" dermatitis eksfoliatif" sindrom Ste"en#$ohnson" dan
anafilaksis.'
• 8fek toksik : depresi sumsum tulang belakang"
granulositopenia" hepatitis.&
e; 0nteraksi obat
Penisilin berinteraksi dengan probenesid. Probenesid akanmemblok sekresi penisilin dari tubulus ginjal" sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi plasma penisilin. Selain itu" probenesid
juga menyebabkan penurunan /olume distribusi penisilin se+ara
signifikan. Probenesid se+ara kompetitif juga menghambat
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 14/21
transport aktif penisilin dari +airan serebrospinal ke dalam aliran
darah" sehingga dapat meningkatkan konsentras penisilin di dalam
+airan serebrospinal.'
2. moksisilin
a; armakodinamik
Seperti golongan F$laktam lainnya" maka antibiotik ini
memiliki kemampuan untuk mematikan bakteri melalui
mekanisme lisis dan mekanisme non lisis. ekanisme lisis terjadi
ketika penisilin mengganggu keseimbangan antara penggabungan
peptidoglikan yang diperantarai P)P Penicillin !inding Protein;dan akti/itas murein hydrolase yang mengakibatkan proses
autolysis. Sedangkan mekanisme non lisis melibatkan protein
mirip holing pada membrane bakteri yang menghan+urkan
potensial membran.&"'
moksisilin merupakan penisilin semisintetik yang rentan
terhadap penisilinase dan se+ara kimia serta farmakologis
berhubungan dekat dengan ampisilin. moksisilin bersifat
bakterisida bagi bakteri gram positif dan gram negatif. alur yang
resisten terhadap penisilin dapat dianggap resisten pula terhadap
amoksisilin.'
b; armakokinetik
Bbat ini stabil dalam suasana asam dan diran+ang untuk
penggunaan oral. bsorpsinya dari saluran gastrointestinal lebih
+epat dan lebih sempurna daripada ampisilin. Konsentrasi pun+ak
amoksisilin dalam plasma di+apai dalam waktu 2 jam dan rata$rata
sekitar 4 ugAml jika diberikan 2( mg. danya makanan tidak
mempengaruhi absorpsinya. Gaktu paruh obat ini sekitar ' menit.
Sekitar 2 amoksisilin terikat oleh protein plasma. Sebagian
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 15/21
besar dosis antibiotik ini diekskresikan dalam bentuk aktif dalam
urin.'
+; Kontraindikasi
9ipersensiti/itas terhadap penisilin.&
d; 8fek samping
• =eaksi hipersensiti/itas" dimana senyawa ini merupakan
penyebab paling umum pada alergi obat. anifestasi alergi
terhadap penislin berdasarkan urutan frekuensinya yang
semakin menurun antara lain adalah ruam makulopapular"
ruam urtikaria" demam" bronkospasme" /askulitis" serum
sickness" dermatitis eksfoliatif" sindrom Ste"en#$ohnson" dananafilaksis.&
• 8fek toksik : depresi sumsum tulang belakang"
granulositopenia" hepatitis.
• 8fek gastrointestinal : mual" muntah" diare.'
e; 0nteraksi obat
Sama dengan penisilin" obat ini berinteraksi dengan obat
probenesid" dimana probenesid dapat menunda ekskresi
amoksisilin sehingga konsentrasi plasma amoksisilin akan
meningkat.&
%. Sefadroksil
a; armakodinamik
Sefadroksil merupakan golongan sefalosporin generasi pertama"
dimana mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis
dinding sel bakteri dengan +ara yang mirip dengan penisilin.
ntibiotik ini memiliki kemampuan untuk mematikan bakteri
melalui mekanisme lisis dan mekanisme non lisis. ekanisme lisis
terjadi ketika penisilin mengganggu keseimbangan antara
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 16/21
penggabungan peptidoglikan yang diperantarai P)P Penicillin
!inding Protein; dan akti/itas murein hidrolase yang
mengakibatkan proses autolisis. Sedangkan mekanisme non lisis
melibatkan protein mirip holing pada membrane bakteri yang
menghan+urkan potensial membran. Sebagai golongan
sefalosporin generasi pertama" maka obat ini memiliki akti/itas
yang baik terhadap bakteri gram positif dan akti/itas yang relatif
sedang terhadap bakteri gram negatif.'
b; armakokinetik
Sefadroksil stabil dalam asam lambung dan diabsorpsi dengan baik
setelah pemberian oral. Kadar pun+ak rata$rata dalam darah"masing$masing adalah 16 dan 2' m+gAml yang ter+apai dalam
waktu 1"( sampai 2 jam setelah pemberian dosis tunggal ( mg
dan 1 g. bsorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Sefadroksil
memasuki hampir seluruh jaringan dan +airan tubuh. Hebih dari
7 dosis diekskresi dalam bentuk yang tidak berubah melalui
urin dalam waktu 24 jam. Gaktu paruh dalam serum lebih kurang
1"( jam.'
+; Kontraindikasi
9ipersensiti/itas terhadap sefalosporin.'
d; 8fek samping
• 9ipersensiti/itas
• Cefrotoksik
• angguan 0 tra+t : mual" muntah" diare" gejala +olitis
pseudomembran
• Eaginitis
• Ceutropenia
• Peningkatan en>im transaminase&
e; 0nteraksi obat
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 17/21
Probenesid menghambat sekresi sebagian besar sefalosporin di
tubulus ginjal" sehingga dapat meningkatkan konsentrasi
sefadroksil di dalam plasma.'
74 Edukasi Pasien
8dukasi yang dapat diberikan pada kasus 1 sampai % tidaklah berbeda"
karena ketiga kasus diatas mengalami tonsilofaringitis akut yang di+urigai karena
infeksi bakteri ataupun infeksi /irus. 8dukasi yang dapat diberikan berupa :
$ Kepatuhan terhadap waktu minum obat
$ ,ika demam" berikan obat demam yang diresepkan$ 9indari makanan padat yang sulit ditelan seperti kerupuk" karena akan
mudah tersedak
$ )anyak minum air putih agar tenggorokan tidak kering dan mengurangi
rasa nyeri
$ en+u+i tangan sesering mungkin untuk men+egah penyebaran bakteri
yang menyebabkan peradangan
$ 9indari alergen yang mungkin memi+u alergi" karena akan menambah
rasa tidak nyaman pada tenggorokan bahkan saluran pernafasan1
=4 esep
a. Kasus 0
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 18/21
b. Kasus 00
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 19/21
+. Kasus 000
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 20/21
DAF)A P$S)AKA
7/21/2019 Ispa Farmakologi
http://slidepdf.com/reader/full/ispa-farmakologi 21/21
1. Shulman S.Bisno A.Clegg H. Geber M.et all. %linical
Practice Guideline for the iagnosis and &anagement of Group AStreptococcal Phar'ngitis. 0nfe+tious 3iseases So+iety of meri+a.
5SI212
2. +0saa+ G.Kellner ,.et all. mpirical alidation Guidelines for the
&anagement of Phar'ngitis in children and Adults. ,I5SI214
%. )eth .!hoby .et all. iagnosis and *reatment of Streptococcal
Phar'ngitis.5ni/ersity of #ennesse !ollege of
edi+ineI#ennessee.27
4. Efaty AS,Iskanar !, Bashiruin ", #estuti #$, et all
eitors. Buku a%ar ilmu kesehatan telinga hiung
tenggorokan ke&ala leher.
E '. "akarta( Balai &enerbit
)akultas *eokteran +niersitas Inonesia- //0
(. . Cawal Hutfiyya" 8ri+ 9enley" et al. 3iagnosis and #reatment of
!ommunity +uired Pneumonia. m am
Physi+ian. 26 eb 1I&%%;:442$4(
6. Perhimpunan 3okter Paru 0ndonesia. Pneumonia Komuniti : Pedoman
3iagnosis dan Penatalaksanaan di 0ndonesia. ,akartaI2%
&. armakologi dan #erapi 8disi (. ,akarta: 3epartemen armakologi dan
#erapeutik akultas Kedokteran 0ndonesia" 2&.
1. 9ardman" ,oel " 8t ll. 3asar armakologi #erapi /olume 2
oodman J ilman. ,akarta. 8!.212