Lp Hernia

24
A.Definisi Hernia Hernia adalah kelemahan dinding otot abdominal yang melewati sebuah segmen dari perut atau struktur abdominal yang lain yang menonjol. Hernia dapat juga menembus melewati beberapa defect yang lain di dalam dinding abdominal,melewati diafragma, atau melewati struktur lainnya di di rongga abdominal.(Donna Ignatavicius, 1999) .Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan, sebuah peritoneal kantung, dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau organ-organ internal lainnya. Hernia kongenital disebabkan oleh penutupan strukturalcacat atau yang berhubungan dengan melemahnya otot-otot normal. Menimbulkanfaktor termasuk pembedahan; mendadak peningkatan tekanan intra-abdomen,yang mungkin terjadi selama angkat berat atau batuk - batuk dan lebih bertahapdan berkepanjangan peningkatan tekanan intra-abdomen yang berhubungandengan kehamilan, obesitas, atau asites. (LeMone, 2000). B.Etiologi dan Klasifikasi Hernia Menurut schwartz, hernia adalah penonjolan viskus melalui lubang didinding kavitas (rongga) tempat

description

LAPORAN PENDAHULUAN

Transcript of Lp Hernia

Page 1: Lp Hernia

A.Definisi Hernia

Hernia adalah kelemahan dinding otot abdominal yang melewati

sebuah segmen dari perut atau struktur abdominal yang lain yang menonjol.

Hernia dapat juga menembus melewati beberapa defect yang lain di dalam

dinding abdominal,melewati diafragma, atau melewati struktur lainnya di di

rongga abdominal.(Donna Ignatavicius, 1999)

.Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan,

sebuah peritoneal kantung, dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau

organ-organ internal lainnya. Hernia kongenital disebabkan oleh penutupan

strukturalcacat atau yang berhubungan dengan melemahnya otot-otot normal.

Menimbulkanfaktor termasuk pembedahan; mendadak peningkatan tekanan

intra-abdomen,yang mungkin terjadi selama angkat berat atau batuk - batuk dan

lebih bertahapdan berkepanjangan peningkatan tekanan intra-abdomen yang

berhubungandengan kehamilan, obesitas, atau asites.(LeMone, 2000).

B.Etiologi dan Klasifikasi Hernia

Menurut schwartz, hernia adalah penonjolan viskus melalui lubang didinding

kavitas (rongga) tempat visera (organ dalam) tersebut berada. Jenis

dan terminologi hernia bermacam-macam, bergantung pada proses

terjadinya hernia, letaknya dan keadaan ( sifat ) benjolannya.Secara umum ada

dua jenis hernia, yaitu internal dan eksternal.

1. Hernia internal. berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibatadanya celah di

diafragma (otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan

diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esofagus,

yaitu hernia terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga

dada, serta banyak lagi jenis lainnya.

Page 2: Lp Hernia

2. Hernia eksternal. Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpaiadalah

hernia inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalisyang muncul di

daerah pusar. Bayi umumnya mengalami hernia eksternalyang bisa dideteksi

secara kasat mata karena terlihat secara langsung.

Berdasarkan terjadinya, hernia terdiri dari:

1.Hernia konginetal ( bawaan sejak lahir ), misalnya Hernia umbilicalis,yakni

hernia pada pusar yang menonjol ketika bayi menangis,

mengejan,  batuk dan aktifitas lain yang menyebabkan tekanan rongga

perut(abdomen) menigkat.

2.Hernia didapat ( aquired ), yakni hernia yang timbul karena berbagai faktor

pemicu.Menurut sifatnya, hernia terbagi terbagi atas:

1. Reponible :

Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-

kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan

hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling

sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara

kasat mata dan diraba, bagian lipat paha dan umbilikus akan terasa besar sebelah.

Sedangkan pada bayi wanita, seringkali ditemukan bahwa labianya besar sebelah.

Labia adalah bagian terluar dari alat kelamin perempuan.

2. Irreponible :

benjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun didaerah pusat. Pada

hernia inguinalis misalnya, air atau usus atau omentum(penggantungan usus)

masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi.

Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda-tanda

perubahan klinis pada anak.

Page 3: Lp Hernia

3.Incarcerata :

benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran

makanan sudah terjadi di bagian tersebut. Tak hanya benjolan,keadaan klinis pun

mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang

air besar, dan tidak mau makan.

4.Strangulata :

ini adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah

terjepit. Selain benjolan dan gejala klinis padatingkatan incarcerata, gejala lain

juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama-lama

pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun

yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan

terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toxin di dalam darah yang dapat

mengancam nyawa. Sangat mungkin tidak akan bisa tenang karena merasakan

nyeri yang luar biasa.

C . M a n i f e s t a s i K l i n i s

Keluhan yang dirasakan dapat dari yang ringan hingga yang berat. Karena pada

dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celahdi

dinding perut, keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjepitnya isi

peruttersebut pada celah yang dilaluinya (yang dikenla sebagai strangulasi). Jika

masih ringan, penonjolan yang ada dapat hilang timbul. Benjolan yang ada

tidak dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan,

batuk,atau mengangkat beban berat. Biasanya tonjolan dapat hilang jika kita

beristirahat.Jika pada benjolan yang ada dirasakan nyeri hebat, maka perlu

dipikirkan adanya penjepitan isi perut. Biasanya jenis hernia inguinalis yang

lateralis yang lebih memberikan keluhan nyeri hebat dibandingkan jenis hernia

inguinalis yang medialis. Terkadang, benjolan yang ada masih dapat dimasukkan

kembali kedalam rongga perut dengan tangan kita sendiri, yang berarti

menandakan bahwa penjepitan yang terjadi belum terlalu parah. Namun, jika

Page 4: Lp Hernia

penjepitan yang terjadi sudah parah, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali,

dan nyeri yang dirasakansangatlah hebat. Nyeri dapat disertai mual dan muntah.

Hal ini dapat terjadi jikasudah terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit tadi.

hernia strangulatamerupakan suatu keadaan yang gawat, jadi perlu segera dibawa

ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.

D. Macam-macam hernia berdasarkan letaknya

Hernia Ingunalis

Terletak di pelipatan paha. Paling banyak terjadi (sekitar 75%) pada

berbagaihernia yang melibatkan rongga perut (abdomen). Sebagian besar dialami

oleh priaketimbang wanita.Terjadi karena konginetal akibat adanya kelainan pada

saluran inguinal. Dapat pula terjadi karena didapat (aquired) akibat (a) lemahnya

jaringan penyanggasaluran inguinal dan (b) peningkatan tekanan rongga perut

yang berkepanjangan.Hernia inguinalis bisa timbul di bagian samping pelipatan

paha (hernia inguinalislateralis), di bagian tengah (hernia inguinalis medialis).

adapun hernia inguinalisyang menonjol di kantong buah zakar disebut dengan

hernia scrotalis.

Hernia Femoralis

Berupa benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.Selanjutnya isi hernia

masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan

pembuluh darah balik  paha (vena femoralis) sepanjang sekitar 2 cm dan keluar

pada fosa ovalis di lipat paha.

Hernia Umbilicalis

Merupakan kelainan kongenital. Henia Umbilicalis adalah  penonjolan

yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar)

akibat peninggian tekanan intra abdomen. Pusar nampak menojol saat bayi

menangis, batuk, tertawa,mengejan. Hernia ini biasanya akan regresi spontan

dalam 6 bulan sampai 1tahun, bila cincin hernia < 2 cm. Bila ukurannya

lebih dari 2 cm, perlu tindakanoperasi

Page 5: Lp Hernia

Hernia Hiatal

adalah penonjolan dari suatu bagian lambungmelalui diafragma (sekat rongga

dada), dari posisinya yangnormal di dalam perut. Diafragma adalah lembaran otot

yangdigunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara

rongga dada danrongga perut. Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia

diatas 50 tahun.Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam

lambung.Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu cacat

bawaan. Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks

gastroesofageal (muntah,tersedak).

HNP ( Hernia Nukleus Pulposus )

Hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang “terjepit” diantara kedua

ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang yang luar

biasa. Tak jarang disertai rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai

ke kaki. Seringkali  penderita mengeluh nyeri hebat di pinggang hingga sulit

duduk dan berdiri. HNP d a p a t t e r j a d i k a r e n a g e r a k a n m e n d a d a k

d a n b i s a p u l a k a r e n a a k t i f i t a s y a n g  berkepanjangan dengan posisi

tubuh yang tidak benar. Faktor resiko lain sebagai  p e m i c u t i m b u l n y a H N P

d i a n t a r a n y a : o b e s i t a s ( b e r a t b a d a n y a n g b e r l e b i h a n ) ,  poisisi

postur tubuh yang tidak benar dan gaya hidup yang santai (malas bergerak)…

HNP terbanyak (sekitar90%) terjadi di tulang belakang daerah Lumbal 4-5

danLumbo-sacral (L5-S1: perbatasan antara tulang Lumbal bagian bawah dan

tulangekor bagian atas)

jenis-jenis Hernia yang lain, diantaranya: Hernia Vaginalis, Hernia Diafragmatika,

Hernia Epigastrika.

E . P a t o f i s i o l o g i

Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan

jaringanatau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan olehtrauma. 

Tekanan intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari

kehamilanatau kegemukan. Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan

Page 6: Lp Hernia

tekanan,seperti pada batuk dan cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua

darifaktor ini ada bersama dengan kelemahan otot, individu akan mengalami

hernia.Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal

danmelewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi

pada pria dari pada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini

dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke skrotum.Hernia inguinalis direk,

hernia ini melewati dinding abdomen di areakelemahan otot, tidak melalui kanal

seperti pada hernia inguinalis dan femoralisi ndirek. Ini lebih umum pada lansia.

Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena

defisiensi kongenital.Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin

femoral dan lebihumum pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai

penyumbat lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara

bertahap menarik peritonium dan hampir  tidak dapat dihindari kandung

kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yangtinggi dari inkar serata dan

strangulasi dengan tipe hernia ini.

  Hernia umbilikalis, hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih

umum pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya

terjadi padaklien gemuk dan wanita multipara (Ester, 2002 : 53) Hernia

umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk  menutup (Nettina,

2001 : 253) Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui

oleh protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus,

usus menjaditerstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah

karena kecuali usus terlepas,usus ini cepat menjadi gangren karena

kekurangan suplai darah (Ester, 2002 : 55).Pembedahan sering dilakukan

terhadap hernia yang besar atau terdapatresiko tinggi untuk terjadi

inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit

defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti  peradangan,

edema dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum.Setelah perbaikan

hernia inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkanrasa nyeri dan

pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres esakan

membantu mengurangi nyeri (Long. 1996 : 246)

Page 7: Lp Hernia

Proses vaginalis peritonei

Gagal abliterasi

Sebagian terbuka Terbuka terus

Hidrokel H. inguinalis

(terjadi jepitan oleh anulus inguinalis)

Gangguan aliran darah Gangguan pasase segmen usus yang terjepit

Muntah hijau Nyeri

Abdomen lambung

F. Pathways

G. Tanda dan Gejala

Umumnya penderita menyatakan turun berok, burut atau kelingsir atau

menyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan.bnjolan itu bisa

mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi,

mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa

nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada komplikasi.

H. Pengobatan

Pada hernia inguinalis lateralis reponibilis maka dilakukan tindakan bedahefektif

karena ditakutkan terjadi komplikasi.- Pada yang ireponibilis, maka diusahakan

agar isi hernia dapat dimasukkankembali. Pasien istirahat baring dan dipuasakan

atau mendapat diit halus.Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan

Page 8: Lp Hernia

misalnya dengan bantal pasir. Baik juga dilakukan kompres es untuk mengurangi

pembengkakan.

Lakukan usaha ini berulang-ulang sehingga isi hernia masuk untuk kemudian

dilakukan bedah efektif di kemudian hari atau menjadiinkarserasi. Pada

inkerserasi dan strangulasi maka perlu dilakukan bedah darurat.Tindakan bedah

pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahit

kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka, isi hernia

dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan “bassin plasty” untuk

memperkuatdinding belakang kanalis inguinalis.Pada bedah darurat, maka

prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus

dilihat apakah vital/tidak. Bila tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak

dilakukan reseksi usus dananastomois “end to end”.

a. Hernia yang terstrangulasi atau inkarserata dapat secara mekanis berkurang.

Suatu penokong dapat digunakan untuk mempertahankan hernia berkurang.

Penyokong ini adalah bantalan yang diikatkan ditempatnyadengan sabuk.

Bantalan ditempatkan di atas hernia setelah herniadikurangi dan dibiarkan

ditempatnya untuk mencegah hernia dankekambuhan. Klien harus secara cermat

memperhatikan kulit di bawah penyokong untuk memanifestasikan kerusakan

(Long, 1996 : 246)

b. Perbaikan hernia dilakukan dengan menggunakan insisi kecil secara langsung

di atas area yang lemah. Usus ini kemudian dikembalikan kerongga perintal,

kantung hernia dibuang dan otot ditutup dengan kencangdi atas area tersebut.

Hernia diregion inguinal biasanya diperbaikan herniasaat ini dilakukan sebagai

prosedur rawat jalan.

Page 9: Lp Hernia

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian pasien Post operatif(Doenges, 1999) meliputi :

Sirkulasi:

Gejala :

riwayat masalah jantung, GJK, edemapulmonal, penyakit vascular perifer, atau

stasisvascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).

Integritas ego:

Gejala :

perasaan cemas, takut, marah, apatis ;factor-faktor stress multiple,

misalnya financial,hubungan, gaya hidup.

Tanda :

Tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ; stimulasi simpatis.

Makanan / cairan:

Gejala :

insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ketoasidosis) ;

malnutrisi (termasukobesitas) ; membrane mukosa yang kering(pembatasan

pemasukkan / periode puasa praoperasi).

Pernapasan

Gejala :

infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

Keamanan:

Gejala :

alergi/sensitive terhadap obat, makanan,plester, dan larutan.

Defisiensi immune(peningkaan risiko infeksisitemik dan penundaan

penyembuhan) ; Munculnya kanker / terapi kankerterbaru ; Riwayat keluarga

Page 10: Lp Hernia

tentang hipertermiamalignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dandapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse

darah / reaksi transfuse.

Tanda :

menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid,antibiotic, antihipertensi,

kardiotonik glokosid,antidisritmia, bronchodilator, diuretic,

dekongestan,analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga

obat yang dijual bebas, atauobat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko

akan kerusakanginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan

juga potensialbagi penarikan diri pasca operasi).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan

akibat tindakan operasi.

2.      Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.

3.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.

4.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan

akibat tindakan operasi.

Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang

Kriteria Hasil : - klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang -tanda-tanda vital normal

-pasien tampak tenang dan rileks.

Page 11: Lp Hernia

INTERVENSI RASIONAL

       Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri

       Anjurkan klien istirahat ditempat tidur

       Atur posisi pasien senyaman mungkin

       Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam.

       Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

       Mengenal dan memudahkan dalam melakukan

tindakan keperawatan.

       Istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri

       posisi yang tepat mengurangi penekanan dan

mencegah ketegangan otot serta mengurangi

nyeri.

       relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat

perasaan lebih nyaman

       analgetik berguna untuk mengurangi nyeri

sehingga pasien menjadi lebih nyaman.

2.      Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.

Tujuan : tidak ada infeksi

Kriteria hasil : -tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.

- luka bersih tidak lembab dan kotor.

- Tanda-tanda vital normal

INTERVENSI RASIONAL

       Pantau tanda-tanda vital.        Jika ada peningkatan tanda-tanda vital

besarkemungkinan adanya gejala infeksi karena

tubuhberusaha intuk melawan mikroorganisme

asing yang masuk maka terjadi peningkatan tanda

vital.

Page 12: Lp Hernia

       Lakukan perawatan luka dengan teknik

aseptik.

       Lakukan perawatan terhadap prosedur

inpasif seperti infus, kateter, drainase luka,

dll

       Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi

untuk pemeriksaan darah, seperti Hb

danleukosit.

       Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.

.

       perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah

risiko infeksi.

       untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial.

       penurunan Hb dan peningkatan jumlahleukosit dari

normal membuktikan adanya tanda-tanda infeksi.

       antibiotic mencegah perkembangan

mikroorganisme patogen.

3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.

Tujuan : pasien dapat tidur dengan nyaman

Kriteria hasil :- pasien mengungkapkan kemampuan untuk tidur.

- pasien tidak merasa lelah ketika bangun tidur- kualitas dan kuantitas tidur

normal.

Page 13: Lp Hernia

INTERVENSI RASIONAL

       berikan kesempatan untuk beristirahat /

tidursejenak, anjurkan latihan pada siang hari,

turunkanaktivitas mental / fisik pada sore hari.

       Hindari penggunaan ”Pengikatan” secara terus

menerus

       Evaluasi tingkat stress orientasi sesuai

perkembangan hari demi hari.

       lengkapi jadwal tidur dan ritoal secara

teratur.Katakan pada pasien bahwa saat ini

adalah waktu untuk tidur.

       Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat,

mandi dan masase punggung

       Turunkan jumlah minum pada sore hari.

Lakukan berkemih sebelum tidur.

Kolaborasi

       berikan obat sesuai indikasi : Antidepresi,

sepertiamitriptilin (Elavil); deksepin (Senequan)

dantrasolon (Desyrel).

       Karena aktivitas fisik dan mental yang lama

mengakibatkan kelelahan yang dapat

mengakibatkan kebingungan, aktivitas yang

terprogram tanpa stimulasi berlebihan yang

meningkatkan waktu tidur

       Risiko gangguan sensori, meningkatkan agitasi

dan menghambat waktu istirahat.

       Peningkatan kebingungan, disorientasi dan

tingkah laku yang tidak kooperatif

(sindromsundowner) dapat melanggar pola tidur

yang mencapai tidur pulas.

       Pengatan bahwa saatnya tidur dan

mempertahankan kestabilan

lingkungan.Catatan :Penundaan waktu tidur

mungkin di indikasikan untuk memungkin pasien

membuang kelebihan energi dan memfasilitas

tidur.

       Meningkatkan relaksasi dengan perasan

mengantuk

       Menurunkan kebutuhan akan bangun untuk

pergi kekamar mandi/berkemih selama malam

hari.

       Mungkin efektif dalam menangani

Pseudodimensia atau depresi, meningkatkan

kemampuan untuk tidur, tetapi anti kolinergik

Page 14: Lp Hernia

       Koral hidrat; oksazepam (Serax); triazolam

(Halcion).

       Hindari penggunaan difenhidramin (Benadry1).

dapat mencetuskan dan memperburuk kognitif

dalam efeksamping tertentu (seperti hipotensi

ortostatik) yang membatasi manfaat yang

maksimal.

       Gunakan dengan hemat, hipnotik dosis rendah

mungkin efektif dalam mengatasi insomnia atau

sindrom sundowner.

       Bila digunakan untuk tidur, obat ini sekarang

dikontraindikasikan karena obat ini

mempengaruhi produksi asetilkon yang sudah

dihambat dalam otak pasien dengan DAT ini.

4).Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Tujuan : klien dapat melakukan aktivitas ringan atau total.

Kriteria hasil :-perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan diri.

-pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa

dibantu.

-Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.

INTERVENSI RASIONAL

       Rencanakan periode istirahat yang cukup.

       Berikan latihan aktivitas secara bertahap.

       mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan,dan

energi terkumpul dapat digunakan untuk

aktivitas seperlunya secar optimal.

       tahapan-tahapan yang diberikan membantu

proses aktivitas secara perlahan dengan

menghemattenaga namun tujuan yang tepat,

mobilisasi dini.

Page 15: Lp Hernia

Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan

sesuai kebutuhan.

       Setelah latihan dan aktivitas kaji respons

pasien

       mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan

pasien pulih kembali.

       menjaga kemungkinan adanya respons

abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed. 3 . EGC, Jakarta.Diambil dari http:// andisetiadi.blogspot.com/2008/03/hernia asuhan keperawatan  - Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI.1998.-Keperawatan Medikal Bedah.

Swearingen. Edisi II. EGC. 2001

. -Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux,Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I.2002

.-Brunner & Suddarth, 2002, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8Vol. 1, EGC, Jakarta.

-Barbara C. Lag, 1996, Keperawatan Medikal Bedah Bagian I dan3, Yayasan TAPK Pengajaraan, Bandung.

- M a n s j o e r , A r i f d k k . , 2 0 0 1 , K a p i t a S e l e k t a K e d o k t e r a n E d i s i 3 J i l i d I, Medica Aesculapius FKUI, Jakarta

.-R. Syamsuhidayat & Wim de Jong, 2001, Buku Ajar Ilmu BedahEdisi Revisi, EGC, Jakarta

LAPORAN PENDAHULUAN

Page 16: Lp Hernia

POST HERNIOGRAFI HERNIA FEMORALIS DEXTRA INKARSERATA

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KMB II

Disusun Oleh :

Puspa Pertiwi

P17320111013

Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES R.I BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

Jl. Dr. Otten No.32

2012