kasus Hernia

download kasus Hernia

of 38

description

DefinisiHernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutanHernia terdiri atas 3 hal : cincin, kantong dan isi hernia.

Transcript of kasus Hernia

Slide 1

Hernia inguinalis lateralis dextraIdentifikasiNama: Tn.PJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 56 tahunKebangsaan: IndonesiaAgama: IslamPekerjaan: BuruhStatus: MenikahAlamat: bogorMRS: 07 oktober 2014

AnamnesisKeluhan Utama:Terdapat benjolan pada kantong kemaluan sebelah kanan.

Riwayat Perjalanan Penyakit:

5 tahun SMRS OS mengeluh timbul benjolan pada daerah perut kanan bawah sebesar telur puyuh. Benjolan tersebut keluar masuk. Saat aktivitas berat benjolan tersebut membesar, saat berbaring benjolan tersebut hilang.

OS mengaku benjolan semakin membesar, jika pasien berdiri dan mengejan benjolan tersebut keluar, namun disaat berbaring benjolan menghilang dan sangat menganggu saat beraktivitas serta sesekali nyeri pada benjolan tersebut. Benjolan tersebut masih bisa keluar masuk. Mual dan muntah tidak ada, makan dan minum biasa, bab dan bak biasa. Demam tidak ada. Riwayat hipertensi (-) dan riwayat pengobatan (-).

Mual muntah (-), kembung (-), demam (-), BAB darah (-). BAK tidak ada kelainan. BAB terakhir 1 hari SMRS.

Riwayat Penyakit Dahulu:Riw sulit BAB (-)Riw sulit BAK (-)Riw batuk lama (-)Riw trauma testis (-)

Riwayat Kebiasaan :Riwayat mengangkat beban berat.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisPernafasan: 18x/menitNadi: 88x/menitTekanan Darah: 120/80 mmHgSuhu: 36,4C

Status GeneralisMata : Konjungtiva palbebra pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)Pupil: Isokor, refleks cahaya (+/+)Leher: tidak ada kelainanKelenjar-kelenjar: tidak ada pembesaranThorax: tidak ada kelainanAbdomen: tidak ada kelainanEkstremitas Superior: tidak ada kelainanEkstremitas Inferior: tidak ada kelainan

Status LokalisGenitalia

Inspeksi: terdapat massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran 7 x 7 x 5 cm di daerah inguinal dextra ke skrotum dextra berwarna seperti warna kulit disekitarnya tidak tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang

Palpasi : teraba massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran 7x7x5 cm di daerah inguinal dextra ke skrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-) massa teraba kenyal.

Auskultasi : Bising Usus (+).

Tes valsavah: (+) Finger test: ujung jari menyentuh hernia HIL

Pemeriksaan LaboratoriumHasil pemeriksaan laboratorium pre-operasi tanggal 4 Maret 2013

PemeriksaanHasilNilai normalHemoglobin 14,2g/dl14 16 g/dlLeukosit 8900 /L5000 10000 /LTrombosit 317.000/L150.000 400.000 /LBleeding time3 menit1 6 menitClotting time11 menit10 15 menitDiagnosis KerjaHernia Scrotalis Dekstra

Diagnosis BandingHidrokel, lipoma, limfadenitis

PenatalaksanaanNon OP: Observasi TNRSIVFD RL 1000/24 jamInj ceftriaxone 1x2grInj ketorolac 3x30 mgDiet bebas

OP: Herniotomi + herniorapy

PrognosisQuo ad vitam : BonamQuo ad functionam: BonamQuo ad sanasionam: Bonam

DefinisiHernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutanHernia terdiri atas 3 hal : cincin, kantong dan isi hernia.

Klasifikasi herniaBerdasarkan kausanya:a. hernia congenitalb. hernia akuisita/dapatan, dimana hernia dapat terjadi karena peningkatan tekanan intra abdominal.

Berdasarkan sifatnya:a. hernia reponibilisJika isi kantong hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri dan gejala obstruksi usus.

b. Hernia irreponibilisJika isi kantong hernia tidak dapat keluar masuk. Ini biasanya terjadi disebabkan oleh perlengketan isi kantong hernia pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda sumbatan usus.

c. Hernia inkarserataMerupakan hernia irreponibilis yang disertai tanda-tanda obstruksi usus. Pada hernia tipe ini, isi kantung hernia terjepit sehingga terjadi gangguan aliran pasase usus, dimana makanan tidak bisa lewat.

Hernia StrangulataHernia irreponibilis dimana sudah terjadi gangguan vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia. Pada keadaan sebenarnya, gangguan vaskularisasi sudah mulai terjadi sejak jepitan dimulai. Gangguan terdiri dari beberapa tingkatan, dari mulai bendungan sampai dengan nekrosis.

Berdasarkan arah herniaHernia eksternaMerupakan hernia yang penonjolannya dapat dilihat dari luar, karena menonjolnya ke arah luar. Misalnya:Hernia inguinalis medialis dan lateralishernia femoralishernia umbilikalishernia epigastrikahernia lumbalis

Hernia internaJika isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya ke cavum thorax, bursa omentum, atau masuk ke dalam recessus di dalam cavum abdomen. Misalnya :hernia diafragmatikahernia omentalishernia messenterika

Hernia Regio Inguinalis

Hernia inguinalis lateralis timbul karena adanya kelemahan anulus internus sehingga organ-organ dalam rongga perut (omentum, usus) masuk ke dalam kanalis inguinalis dan menimbulkan benjolan di lipat paha sampai skrotum. hernia ingunalis medialis timbul karena adanya kelemahan dinding perut. Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach.HIL terletak di atas vassa epigastrika inferior sedang HIM terletak di bawahnya

kanalis inguinalis merupakan kanal atau saluran yang normal. Pada fetus, bulan kedelapan dari kehamilan terjadi descensus testiculorumPenurunan testis yang sebelumnya terdapat di rongga retroperitoneal, akan masuk kedalam skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang dikenal sebagai processus vaginalis peritonei. Pada umumnya, ketika bayi lahir telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Biasanya obliterasi terjadi di annulus inguinalis internus, kemudian hilang atau hanya berupa tali.Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup yang hasilnya ialah terdapatnya hernia didaerah tersebut.

Setelah dewasa kanal tersebut telah menutup. Namun karena daerah tersebut ialah titik lemah, maka pada keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen kanal itu dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis akuisita. Pemeriksaan Fisik

Gejala/tandaObstruksi usus pada hernia inkarserataNekrosis/gangren pada hernia strangulataNyeriKolikMenetapSuhu badanNormalNormal/meninggiDenyut nadiNormal/meninggiMeninggi/tinggi sekaliLeukositNormalLeukositosisRangsang peritoneumTidak adaJelasSakitSedang/beratBerat sekali/toksikPemeriksaan Finger Test :Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.Penderita disuruh batuk:Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.

Pemeriksaan Ziemen Test :Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Pemeriksaan Thumb Test : Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejanBila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis

Penatalaksanaan a.Reposisireposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisiJika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera.

b. Bantalan penyangga ( sabuk Truss)Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harusdipakai seumur hidup. Operatif

HerniotomiPada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

Ferguson Funiculus spermaticus ditaruh disebelah dorsal MOE dan MOI abdominis. MOI & transversus dijahitkan pada ligamentum inguinale dan meletakkan funiculus di dorsalnya. kemudian aponeurosis MOE dijahit kembali, sehingga tidak ada lagi canalis inguinalis.

Bassini MOI dan transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinal, Funiculus diletakkan disebelah ventral, aponeurosis MOE tidak dijahit, sehingga canalis inguinalis tetap ada. Kedua musculus berfungsi memperkuat dinding belakang canalis, sehingga LMR hilangSHOULDICE REPAIR. Modifikasi dari Bassini repair. Pada tenik ini jahitan yang digunakan adalah running sutures/countinues. Jahitan pertama dimulai dari tuberculum pubicum kemudian ke lateral untuk aproksimasi otot obliqus internus, otot tranversus abdominis dan fascia tranversalis (bassini triple layers) dengan ligamentum inguinal. Jahitan diteruskan hingga ke arah ring interna. Jahitan yang sama kemudian dilanjutkan dengan berbalik arah, dari ring interna ke tuberculum pubicum. Jahitan kedua dilakukan aproksimasi antara otot obliqus internus dengan ligamentum inguinal dengan aponeurosis m.obliqus eksternus dimulai dari tuberculum pubicum. Karena jahitan aproksimasi pada teknik ini yang berlapis, kejadian rekurensi dari teknik ini jarang dilaporkan.

McVay (Cooper Ligament) repair. Pada teknik ini terdapat dua komponen penting; repair dan relaxing incision. Repair dilakukan dengan approksimasi fasia tranversalis ke ligamentum Cooper. Repair menggunakan benang nonabsorbable, 2.0 atau 0. Repair dimulai dari tuberculum pubicum dan berjalan ke arah lateral. Jahitan pertama merupakan jahitan terpenting karena pada bagian tersebut sering terjadi rekurensi. Langkah kedua adalah relaxing incision secara vertikal pada fascia anterior musculus rectus. Teknik ini dapat digunakan untuk hernia inguinalis dan femoralis.

TENSION-FREEHERNIORRHAPHY/LICHTENSTEIN. Teknik ini menggunakan mesh prostetik untuk untuk mencegah terjadinya tension. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknik ini memberikan outcome yang lebih baik; pasien lebih cepat untuk kembali berkerja, nyeri pasca operasi yang lebih minimal, pasien lebih nyaman dan rekurensi yang lebih minimal. Teknik ini dapat digunakan baik pada hernia direk maupun hernia indirek.

LaparoskopiOperasi hernia Laparoscopic makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga menimbulkan kontroversi. Pada awal pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan menempatkanpotongan mesh yang besar di region inguinal diatas peritoneum. Teknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus halus dan pembentuka fistel karena paparan usus terhadap mesh.Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukan menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP) atau total extraperitoneal (TEP) . Pendekatan TAPP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoscopic dalam cavum abdomen dan memperbaiki region inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum.sedangkan pendekatan TEP adalah prosedur laparoskopic langsung yang mengharuskan masuk ke cavum peritoneal untuk diseksi. Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa cidera selama operasi