LP Dan Askep Apendicitis

18
LAPORAN APPENDICITIS 1. PENGERTIAN Appendicitis adalah peradangan dari appendiks vermiforis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Kapita selekta Kedokteran jilid 2 ). Appendicitis adalah inflamasi dari apendiks yang disebabkan oleh karena obstruksi lumen usus karena infeksi, masa fecal, benda asing atau tumor. 2. ETIOLOGI Penyebab utama adalah penyumbatan/ obstruksi lendir yang disebabkan oleh : 1. hiperplasi folikal limfoid 2. fecal dalam lumen appendiks 3. benda asing, tumor cacing, infeksi virus 4. stictura karena fibrosis pada dinding usus Komplikasi : 1. perforasi 2. abses 3. peritonitis 3. MANIFESTASI KLINIS 1. Nyeri yang terlikalisir/ menyelurah 2. Anoreksia, malaise, hipertermi, nausea, muntah 3. konstipasi

Transcript of LP Dan Askep Apendicitis

Page 1: LP Dan Askep Apendicitis

LAPORAN APPENDICITIS

1. PENGERTIAN

Appendicitis adalah peradangan dari appendiks vermiforis dan merupakan penyebab

abdomen akut yang paling sering (Kapita selekta Kedokteran jilid 2 ).

Appendicitis adalah inflamasi dari apendiks yang disebabkan oleh karena obstruksi lumen

usus karena infeksi, masa fecal, benda asing atau tumor.

2. ETIOLOGI

Penyebab utama adalah penyumbatan/ obstruksi lendir yang disebabkan oleh :

1. hiperplasi folikal limfoid

2. fecal dalam lumen appendiks

3. benda asing, tumor cacing, infeksi virus

4. stictura karena fibrosis pada dinding usus

Komplikasi :

1. perforasi

2. abses

3. peritonitis

3. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri yang terlikalisir/ menyelurah

2. Anoreksia, malaise, hipertermi, nausea, muntah

3. konstipasi

4. PATOFISIOLOGI

Terlampir

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Leukositosis

b. Rontgen, tampak fecalit pada appendiks

c. USG : bila telah terjadi infiltrat appendicitis

Page 2: LP Dan Askep Apendicitis

6. PENATALAKSANAAN

1. Pre Operasi

- Observasi

Dalam 8-12 jam setelah timbul keluhan, tanda dan gejala appendiks masih belum

jelas. Pasien dianjurkan tiah baring dan dipuasakan. Lakukan pemeriksaan abdomen,

darah ( lekosit ), foto abdomen dan thorax tegak.

- Intubsi bila perlu

- antibiotik

2. Operasi

Appendiktomy

3. Post Operasi

Observasi tanda-tanda vital untuk mengetahui terjadinya perdarahan di kolon, shock,

hipertermia, gangguan penapasan, pasien dipuasakan sampai fungsi usus kembali

normal, kemudian berikan minuman 15 ml/jam selama 4-5 jam lalu naikan 30 ml/jam

keesokan harinya diberi makanan sering dan berikutnya makanan lunak.

7. ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

a. data Subjektif

sebelum operasi

b. nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut kanan bawah

c. mual, muntah, kembung, anosksia, diar atau konstipasi

setelah operasi

a. nyeri daerah operasi

b. lemas, pusing

c. haus, mual, muntah, kembung

b. data objektif

sebelum operasi

a. nyeri tekan di titik Mc. Burney

b. spasme otot

c. takikardi, takipnea

d. pucat, demam, bising usus menurun

Page 3: LP Dan Askep Apendicitis

setelah operasi

a. terdapat luka operasi

b. terpasang infus

c. terdapat drain / pip[a lambung

d. bising usus tidak ada

e. selaput mukosa kering, puasa

Diagnosa keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan luka pembedahan

2. Resti kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan pasca operasi

3. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

4. Kurusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

Intervensi keperawatan

Diagnosa : Nyeri berhubungan dengan adanya luka pembedahan

Tujuan : Rasa nyeri bekurang/ hilang / terkontrol

Intevensi :

1. Kaji nyeri, catat likasi, karakteristik dan ukur skalanya (0-10)

R/ : berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan kemajuan penyembuhan,

perubahan karakteristik nyeri menunjukan abses

2. Pertahankan istirahat dengan posisi nyaman (semi fowler)

R/ : menghilangkan ketegangan abdomen yang bertambah dengan posisi

terlentang

3. Ajarkan teknik relaksasi

R/ : mengalihkan perhatian terhadap nyeri

4. Observasi tanda-tanda vital

R/ : nyeri dapat meningkatkan tekanan darah

5. Dorong ambulasi dini

R/ : meningkatkan normalisasi organ

6. Pertahankan puasa

R/ : menurunkan ketidaknyamanan pada periltastik usus

7. Berikan analgesik sesuai indikasi

R/ : menghilangkan nyeri

Page 4: LP Dan Askep Apendicitis

DAFTAR PUSTAKA

- Dongoes, E Marylin. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC. 1999

- Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarata : Media Aesculapius. 2001

- Sabiston, David C. Buku Ajar Bedah I. Jakarta : EGC. 1992.

Page 5: LP Dan Askep Apendicitis

LAPORAN OPERATIF APPENDICITIS

A. Pre Operasi

1. Identitas Klien

Nama : Nn. M

Umur : 16 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Mastrip no. 2 Lodoyo

Tanggal MRS : 16 Maret 2006

Diagnosa : Appendicitis infiltrat

Tanggal operasi : 17 Maret 2006

Jam operasi : 13.00 WIB

Lama operasi : 13.00 – 14.50 WIB

2. Pengkajian

- Keadaan umum cukup

- TD : 120/70 mmHg

N : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

S : 36 C

- Klien terpasang infus RL

- Pasien puasa mulai pukul 22.00 WIB

- Pemeriksan penunjang :

▪ Rontgen : kesimpulan foto thoraks normal

▪ USG : kesimpulan Appendicitis Chronis Exacerbatie Acute

3. Premedikasi yang diberikan

Tidak ada premedikasi yang diberikan.

4. Keperawatan Pre Operasi

Data

S : Klien mengatakan takut, berdebar-debar karena akan menghadapi operasi

O : - Klien tampak cemas

- Klien belum pernah operasi sebelumnya

Page 6: LP Dan Askep Apendicitis

- Klien berkeringat

- TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt

Diagnosa

Ansietas b/d proses pembedahan

Intervensi

- Kaji tingkat kecemasan klien

- Lakukan teknik komunikasi terapeutik

- Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya

- Beri kenyamanan pada klien

Implementasi

- Mengkaji tingkat kecemasan klien

- Memperkenalkan diri, menanyakan nama.

- Menanyakan perasaan klien akan dioperasi

- Menemani klien saat operasi

Evaluasi

S : Klien mengatakan pasrah dengan tindakan yang akan dilakukan

O : - Klien lebih relaks

- Klien sedikit tenang

- TD 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 22 x/mnt

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

B. Intra Operasi

1) Jenis operasi : appendectomy

Jenis anasthesi : SAB : marcain 0,5 % & adrenalin 0,2 cc

Tim anasthesi : dr. Djauhar ( dokter anasthesi), Endang ( asisten anasthesi)

Tim bedah : - operator : Dr. Utchu

- Asisten : Nanik

- instrumen : Indiah

- sirkulasi : Susi

Page 7: LP Dan Askep Apendicitis

2) Pelaksanaan operasi

Persiapan pasien

- cek kelengkapan pasien : data pemeriksaan, inform concent

- pasien sudah puasa sejak jam 22:00 wib

- mengganti pakaian dan topi pasien dengn pakaian dan topi khusus kamar operasi

- memindahkan pasien ke meja opersi dengan tangan terlentang

- memasang monitor ECG, manset, oximetri

- memastikan infus dan kateter terpasang

Persiapan kamar operasi

Peralatan non steil

- meja operasi

- Lampu operasi

- Mesin suction dn mesin diathermy

- Monitor ECG

- Penyangga tangan

- Mesin anasthesi dan obat-obatan anasthesi

- Perlak, plastik, underpad, bantal, alas kepala

- Tempat sampah medis

- Tempat obat

- Penyambung kabel

- Standart infus

Peralatan steril

- instrumen laparotomy set kecil

- tromol kassa besar dan kecil

- tromol kassa depper

- tromol selang suction

- tromol baju operasi steril 1 set

- tromol handscone steril

- tromol benang

- korentang steril

- handle dan kabel diatermy

Page 8: LP Dan Askep Apendicitis

Persiapan petugas kamar opersi

- Operator, asisten dan instrumen cuci tangan steril (furbinger)

- Mengeringkan tangan dengan handuk steril

- Memakai skort operasi steril

- Memakai sarung tangan steril

- Perawat instrumen memasang duk meja instrument I & II

- Perawat instrumen menyiapkan dan mengatur instrument

Persiapan tenun

- Duck kecil buntu 4

- Duck besar buntu 2

- Duck besar lubang 1

- Slup meja instrument 1

- Duck meja instrument 1

- Baju operasi steril 3

- Lap tangan steril 3

- Handscone steril sesuai ukuran

Persiapan instrumen

Meja 1

- cucing betadin 1

- cucing PZ 1

- pean bengkok 6

- pean lurus 6

- gunting medzembum 1

- gunting jaringan 1

- pemegang pisau no. 4 1

- pisau operasi no. 18 1

- kocher 4

- duck klem 5

- langen back 2

- yuderm klem 1

- pinset anatomis pendek 2

Page 9: LP Dan Askep Apendicitis

- pinset chirurgis pendek 2

- kas besar 5

- kasa kecil 10

- kasa deper 5

- klem koagulation/ chest 1

Meja 2

- nald folder 2

- pinset anatomis 1

- gunting benang 1

- jarum roun sedang 2

- jarum roun kecil 1

- jarum tajam sedang 1

- jarum usus sedang 1

- benang cut gut cromic no. 0 & 1

- benang catgut plain no. 0 & 2/0

- benang zeide 2/0 & 3/0

- dexon no 1

- slang suction

- handle & kabel diatermi

Prosedur pembedahan

- Mendisinfeksi daerah yang akan dioperasi (mc. Burney) dengan kasa depper yang

diberi betadine menggunakan yuderm klem sampai 3x, dengan arah memutar dari

dalam ke luar secara melingkar.

- Mempersempit daerah opeasi dengan memasang duk besar lubang steril, duk besar

buntu di bawah dan di atas, duck kecil buntu di kiri dan kanan. Duck diklem

dengan duck klem, memasang slang suction dan diatermi.

- Operator membuat sayatan melintang dengan pisau opersi pada abdomen

sepanjang 8 cm. Insisi lapis demi lapis mulai dari kulit, lemak, otot, peritoneum.

Gunakan couter untuk menghentikan perdarahan

Page 10: LP Dan Askep Apendicitis

- Kulit dan lemak diregangkan dengan langen back, fasia dan otot dibuka secara

tumpul dengan gunting jaringan sesuai arah serabut otot, peritoneum diangkat dan

dijepit dengan pinset anatomis lalu gunting dengan gunting metzembum.

- Eksplorasi usus hingga ceicum untuk menemukan appendik. Setelah appendik

katemu, beb askan dari jaringan dan pembuluh darah diantaranya dijepit dengan

pean bengkok lalu digunting dengan gunting metzembum sampai pangkal appendik

dan dijahit dengan benang seide 2/0.

- Pangkal appendik diikat tabazakh dengan cromic no 1. Membuat jahitan

mengelilingi appendiks dengan zeide 2/0 menggunakan jarum usus appendiks

diklem dengan kocher dan dipotong dengan pisau o[persi yang diberi betadin

sambil merapatkan jahitan dengan cara tabazakh.

- Setelah selesai dijahit kemudian dicuci dengan cairan NaCL sambil mengecek

adanya perdarahan/ pes.

- Perawat instrumen menghitung jumlah kasa besar, kasa kecil deppers dan

instrumen yang dipakai dan melaporkan hasil kelengkapan pada operator dan

asisten bedah.

- Setelah bersih, menutup luka selapis demi selapis dengan menjahit peritoneum dan

otot dengan cromic no. 1, fasia dijahit dengan dexon no. 1, lemak dijahit dengan

plain 2/0, kulit dengan zeide 3/0.

- Membersihkan luka jahitan dengan kasa steril yang dibasahi kemudian dikeringkan

dengan kasa kering. Luka ditutup dengan kasa betadine lalu dilapisi dengan kasa

kering, setelah itu difiksasi dengan hipafik.

- Setelah selesai, pasien dirapikan dan dipindahkan dengan tranfer bed ke tempat

tidur pasien dari ruangan, kemudian mengganti baju pasien dengan baju ruangan.

- Alat-alat operasi dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula, instrumen

direndam dalam air savlon dan dicuci kemudian dikeringkan.

Page 11: LP Dan Askep Apendicitis

C. Post Operasi

- Klien keluar dari ruangan operasi dalam keadaan sadar dan keadaan umum lemah

- Terpasang infus RL

- TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt

- Klien mengatakan masih mual dan kedinginan

- Klien terpasang kateter

- Klien kambali ke ruangan pukul 15.00 WIB

Page 12: LP Dan Askep Apendicitis

Patofisiologi

Penyumbatan lumen appendik

Appendicitis

Appendectomy

Pre operasi Post operasi

Kurang pengetahuan pe vaskularisasi perforasi usus diskontinuitas jaringan pembatasan

peroral

Ttg prosedur dan

Tujuan pmbedahan peregangan lumen infeksi meluas nyeri kerusakan integritas resiko

kekurangan

Usus (peritonitis/sepsis) kulit volum cairan

Cemas tubuh

Odema pe stimulasi gangguan resti infeksi

Peritoneum mobilitas fisik

Pe sirkulasi saraf

Usus nyeri anoreksia

Mual, muntah

Nutrisi kurang dari keb. tubuh

Page 13: LP Dan Askep Apendicitis
Page 14: LP Dan Askep Apendicitis