Lp Ateroskelorosis

12
PENGERTIAN ATEROSKLEROSIS Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengansertatungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arterikoroner), bisa terjadi serangan jantung. Penyakit arteri koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar dipercabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut aterosklerosis. Ateroma bisa menonjol kedalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di dalam permukaan ateroma tersebut. Supaya bisa berkontraksi dan memompa darah secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner. Jika penyumbatan arteri semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung. Penyebab utama dari iskemi miokardial adalah penyakit arteri koroner. Komplikasi utama dari penyakit arteri koroner adalah angina dan serangan jantung (infark miokardial). C. ETIOLOGI Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak.Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding

description

Lp Ateroskelorosis

Transcript of Lp Ateroskelorosis

Page 1: Lp Ateroskelorosis

PENGERTIAN ATEROSKLEROSISAterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur.Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengansertatungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arterikoroner), bisa terjadi serangan jantung.Penyakit arteri koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar dipercabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut aterosklerosis. Ateroma bisa menonjol kedalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit.Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di dalam permukaan ateroma tersebut. Supaya bisa berkontraksi dan memompa darah secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner. Jika penyumbatan arteri semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung. Penyebab utama dari iskemi miokardial adalah penyakit arteri koroner. Komplikasi utama dari penyakit arteri koroner adalah angina dan serangan jantung (infark miokardial).

C. ETIOLOGIAterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak.Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:1. Tekanan darah tinggi2. Kadar kolesterol tinggi3. Merokok 4. Diabetes (kencing manis)5. Kegemukan (obesitas)6. Malas berolah raga7. Usia lanjutPria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita. Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).

Page 2: Lp Ateroskelorosis

Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainya.

D. PATOFISIOLOGISistem kardiovaskuler bekerja secara terus menerus dan pada kebanyakan kasus, secara efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang atau tersumbat. Bila pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak mendapat oksigen secara cukup dan suatu serangan jantung dapat terjadi. Hal ini dapat berakibat fatal, dan pada kenyataanya, menghasilkan jumlah jutaan kematian setiap tahun, membuat penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Penyakit jantung dapat bersiklus fatal, karena pembuluh terbatas, tidak hanya dapat merusak jantung, tapi juga membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui sistem sirkulasi. Lagi pula, kerusakan jantung menjadikan jantung kurang efisien dan harus bekerja walaupun dengan keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Dari waktu ke waktu, penyakit jantung memimpin masalah utama penglibatan jantung, paru-paru, ginjal, dan segera keseluruhan sistem, sebab setiap organ dalam tubuh mempercayakan kecukupan oksigen dan nutrisinya pada jantung. Secara khusus, sumbatan yang menyebabkan masalah dibentuk oleh suatu pertumbuhan lekatan yang dikenal sebagai plak aterosklerotik.Aterosklerosis merupakan suatu proses yang kompleks. Secara tepat bagaimana aterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah diketahui, tetapi beberapa teori telah dikemukakan.Kebanyakan peneliti berpendapat aterosklerosis dimulai karena lapisan pasling dalam arteri, endotel, menjadi rusak. Sepanjang waktu, lemak kolesterol, fibrin, platelet, dampah seluler dan kalsium terdeposit pada dinding arteri. Timbul berbagai pendapat yang saling berlwanan sehubungan dengan aterosklerosis pembuluh koroner. Namun perubahan patologis yang terjadi pada pembuluh yang mengalami kerusakan dapat diringkaskan sebagai berikut:1. Dalam tunika intima timbul endappan lemak dalam jumlah kecil uang tampak bagaikan garis lemak.2. Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian dalam.3. Lesi yng diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis.4. Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang teridiri dari lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.5. Perubahan degeneratif dinding arteria.Meskipun penyempitan lumen berlangsung progresif dan kemampuan vaskular untuk memberikan respon juga berkurang, manifestasi klinis penyakit belum nampak sampa proses aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut. Fase preklinis ini dapat berlangsung 20-40 tahun. Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat mengakibatkan iskemia dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh darah. Banyak penelitian yang logis dan konklusif baru-baru ini menunjukan bahwa kerusakan radikal bebas terhadap dinding arteri memulai suatu urutan perbaikan alami yang mengakibatkan penebalan tersebut dan pengendapan zat kapur deposit dan kolesterol. Sel endotel pembuluh darah mampu melepaskan endhotelial derived relaxing factor (EDRF) yang menyebabkan relaksasi pembuluh darah, dan endhotelial derived constricting factor (EDCF) yang menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Pada keadaan normal, pelepasan ADRF terutama diatur oleh asetilkolin melalui perangsangan reseptor muskarinik yang mungkin terletak di sel endotel. Berbagai substansi lain seperti trombin, adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin, vasopressin, histamine dan noradrenalin juga mampu merangsang pelepasan EDRF, selain memiliki efek tersendiri terhadap pembuluh darah. Pada keadaan patologis seperti adanya lesi aterosklerosis, maka serotonin, ADP dan asetil kolin justru merangsang pelepasan EDCF. Hipoksia akibat aterosklerotik pembuluh darah juga merangsang pelepasan EDCF. Langkah akhir proses patologis menimbulkan gangguan klinis dapat teradi dengan cara berikut:1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plaque.2. Perdarahan pada plak ateroma.

Page 3: Lp Ateroskelorosis

3. Pembentukan thrombus yang diawali agregasi trombosit.4. Embolisasi trhombus atau fragmen plak.5. Spasme arteria koronaria.

Aterosklerosis dimulai dengan adanya kerusakan endotel, adapun penyebabnya antara lain:1. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah2. Tekanan darah yang tinggi.3. Tembakau4. DiabetesDikarenakan kerusakan pada endothelium, lemak, kolesterol, platelet, sampah produk selular, kalsium dan berbagai substansi lainya terdeposit pada dinding pembuluh darah. Hal itu dapat menstimulasi sel dinding arteri untuk memproduksi substansi lainya yang menghasilkan pembentukanya dari sel. E. TANDA DAN GEJALASebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehinggabisaberupagejalajantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri),maka gejalanya akan timbul secara mendadak.

F. DIAGNOSASebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis. Sebelum terjadinha komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang.

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan tangan. 2. Pemeriksaan doppler di daerah yang terkena 3. Sekening ultrasonik duplex 4. CT scan di daerah yang terkena 5. Arteriografi resonansi magnetik 6. Arteriografi didareah yang terkena 7. IVUS (Intravascular Ultrasound)

H. PENGOBATANBisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah. Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.

Page 4: Lp Ateroskelorosis

I. PENCEGAHANUntuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang hendaknya: 1. Menurunkan kadar kolesterol darah. 2. Menurunkan tekanan darah 3. Berhenti merokok 4. Menurunkan berat badan 5. Berolah raga secara teratur.Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk menderita penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:1. Merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)2. Merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri3. Merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan4. Merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer, penyakit arteri koroner, stroke dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah pembedahan.Resiko seorang perokok untuk menderita penyakit arteri koroner secara langsung berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Orang yang berhenti merokok hanya memiliki resiko separuh dari orang yang terus merokok, tanpa menghiraukan berapa lama mereka sudah merokok sebelumnya.Berhenti merokok juga mengurangi resiko kematian setelah pembedahan bypass arteri koroner atau setelah serangan jantung. Selain itu, berhenti merokok juga mengurangi penyakit dan resiko kematian pada seseorang yang memiliki aterosklerosis pada arteri selain arteri yang menuju ke jantung dan otak.J. KOMPLIKASI1. Tromboemboli2. Angina pectoris3. Gagal jantung kongestif4. Infark miokardium

K. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. EKG Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan penunjang untuk member petunjuk adanya PJK. Dengan pemeriksaan ini, kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya. Dapat berupa serangan jantung terdahulu, peneympitan atau serangan jantung yang baru terjadi, yang masing-masing memberikan gambaran yang berbeda.2. Foto rontgen dadaDari foto rotgen dapat menilai ukuran jantung, ada tidaknya pembesaran. Disamping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada koroner tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah berada pada PJK lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah berlanjut pada payah jantung. Biasanya gambar jantung terlihat membesar.3. Pemeriksaan laboratoriumDilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebgai bourgeosis resiko. Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung.4. Kateterisasi jantungPemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan kateter semacam selang seukuran ujung lidi. Selang ini dimasukan langsung ke pembulh nadi (arteri).

Page 5: Lp Ateroskelorosis

L. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PADA KLIEN ATEROSKLEROSIS1. Pengkajian Secara Teoritisa. Aktivitas/ IstirahatGejala : Kelemahan, kelelahan,ketidakmampuan melakukan aktivitas yang diharapkanTanda : Perubahan TD, ketidaknyamanan kerja, kecepatan jantung abnormal, perubahan EKGb. SirkulasiGejala : Riwayat IM akut, penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, hipertensiTanda : Variasi TD, disritmia, pucat/kulit sianosis, bunyi jantung abnormal, kulit dingin, edema, penurunan nadi perifer.

c. Integritas EgoGejala : Perasaan takut, distres,perubahan kecepatan jantung.Tanda : Menangis, wajah tegang, insomnia, menolak kontak matad. Makanan/cairanGejala : Perubahan berat badan, kehilangan nafsu makan, perubahan frekuensi urine, nyeri abdomenTanda : Kulit kering, edema, hipotensi posturale. NeurosensoriGejala : Keluhan pusing/pening, berdenyut, sakit kepal suboksipital.Tanda : Gelisah, respon emosi meningkat, perubahan orientasi.f. Nyeri/ ketidaknyamanGejala : Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung), sakit kepala.g. PernafasanGejala : Napas pendek, ketidakmampuan bernafas dalam.Tanda: Penurunan ekspansi dada, dispneah. KeamananGejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.i. Pembelajaran/penyuluhanGejala : Faktor-faktor resiko keluarga : Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, diabetes melitus, penyakit serebravaskuler/ginjal, faktor faktor etnik, seperti orang afrika, asia tenggara. Pengguanaan pil KB atau hormon lain; penggunaan obat atau alkohol.

2. Diagnosa Keperawatan Secara Teoritisa. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas dan perubhan inofatik.b. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan penguapan cairan tubuh meningkat.c. Nyeri berhubungan dengan perubahan kenyamanand. Nutrisi (perubahan lebih dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan masukan berlebihan sehubungan dengan kelebihan metabolik.e. Koping, individual, infektig berhubungan dengan krisis situasional atau maturasional.f. Kurang pengetahuan (kurang belajar), mengenai kondisi, rencana pengobatan, berhubungan dengan kurang pengetahuan atau daya ingat.g. Intoleran aktivitas , berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard atau kebutuhan.h. Ansietas atau ketakutan, berhubungan dengan ancaman atau perubahan kesehatan dan status sosial ekonomi.

No Diagnosa keperawatan

tujuan Intervensi Rasional

Page 6: Lp Ateroskelorosis

1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas dan perubahan inofatik

Pasien dapat menunjukan perbaikan curah jantung.KH:Meningkatkan curah jantung adekuat.

1. Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantung.2. Catat tanda vital dan kaji keadekuatan bunyi jantung adalah perkusi jaringan.3. Bantu melakukan teknik relaksasi, misalnya napas dalam / perlahan, perilaku disteraksi, visualisasi, bimbingan imajenasi.4. Auskultasi bunyi napas untuk adanya krekels.5. Catat bunyi jantung.Kolaborasi:1. Berikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan.2. Berikan obat sesuai indikasi.3. Diskusikan tujuan dan siapkan untuk menekankan tes dan kateterasi jantung bila diindikasikan.

1. Biasanya terjadi takikardia (meskipun pada saat istirahat) untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikuler.2. Gangguan curah jantung dapat terdeteksi.3. Membantu dalam persepsi memberikan kontrol situasi meningkatkan perilaku positif.4. Dapat mengindikasi edema paru sekunder akibat dekompensasi jantung.5. S1 & S2 mungkin lemah karena menurunya kerja pompa. Irama gallops umum (S3 &S4) dihasilkan sebagai aliran darah kedalam serambi yang distensi. Mur mur dapat menunjukan inkompetensi .

2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan penguapan cairan tubuh meningkat.

Klien dapat mencapai suhu tubuh normal.KH:Suhu tubuh normal (36-37 ͦ)

1. Periksa tanda vital sebelum dan segera stelah aktivitas, khususnya bila pasien menggunakan vasodilator, diuretik.2. Berikan kompres hangat atau kompres dingin sesuai dengan persetujuan klien.3. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.4. Ganti pakaian atau alat tenun yang lembab atau basah karena keringat yang banyak.5. Berikan selimut

1. Hipertensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat (vasodilasi), perpindahan cairan (diuretik) atau pengaruh fungsi jantung.2. Kompres hangat membantu melebarkan pori-pori permukaan kulit sehingga mempercepat pengeluaran panas.3. Pakaian yang tipis tidak

Page 7: Lp Ateroskelorosis

yang tipis.Kolaborasi:1. Berikan antidiueretik

menghambat pengeluaran panas tubuh.4. Pakaian/alat tenun yang lembab/basah akan menimbulkan ketidaknyamanan pada klien.5. Selimut yang tebal akan menghambat pengeluaran panas tubuh.

3. Nyeri berhubungan dengan penguapan cairan tubuh meningkat

Nyeri berkurang atau hilang.KH:Keluhan nyeri tidak ada.

1. Pantau/catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk nonverbal, dan respons hemodinamik.2. Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien termasuk lokasi; intensitas (0-10); lamanya; kualitas.3. Kaji ulang riwayat PJK sebelumnya. Diskusikan riwayat keluarga.4. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera.5. Berikan lingkungan yang tenang, aktivitas perlahan, dan tindakan nyaman (contoh: sprei yang kering/tak terlipat, gosokan punggung).Kolaborasi:1. Berikan obat sesuai indikasi, Seperti : Analgesik, contoh morfin, meferidin (demerol)

1. Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian.2. Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan harusdigambarkan oleh pasien.3. Dapat membandingkan nyeri yang ada dari pola sebelumnya, sesuai dengan identifikasi kompikasi seperti meluasnya infark, emboli paru atau perikarditis.4. Penundaan pelaporan nyeri menghambat peredaan nyeri/memerlukan peningkatan dosis obat.5. Menurunkan rangsang eksternal dimana ansietas dan regangan jantung serta keterbatasan kemampuan koping dan keputusan terhadap situasi seperti ini.

Page 8: Lp Ateroskelorosis

6. Meskipun morfin IV adalah pilihan, suntikan narkotik lain dapat dipakai pada fase akut/ nyeri dada berulang yang tak hilang dengan nitrogliserin untuk menurunkan nyeri hebat.