LP ANAK - Manajemen Nyeri
-
Upload
lindaelfishy-kyuhyun-shawol -
Category
Documents
-
view
121 -
download
11
Transcript of LP ANAK - Manajemen Nyeri
![Page 1: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/1.jpg)
Laporan Pendahuluan Praktikum – Manajemen Nyeri Pada Anak
Aslinda Nurul Tamala, FIKUI’10, 1006672182
1. Pengertian
Nyeri menurut The International Association for the Study of Pain nyeri merupakan
pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh
kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri merupakan suatu kondisi yang
lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu (Mahon,1994;
dalam Potter & Perry,2005). Nyeri adalah pengalaman subjektif yang meliputi komponen
sensorik maupun emosional. Karenanya intensitas pengalaman nyeri dan mekanisme
untuk mengatasinya, untuk suatu cedera tertentu, bervariasi antar individu. Namun
ketidakmampuan penderita pediatri untuk dengan jelas mengkomunikasikan pengalaman
nyeritelah menimbulkan mitos sosial yang kompleks dan kesalahan penilaian secara
medis ynag mengakibatkan kurang cukupnya terapi nyeri pada anak.
Beberapa kesalahan konsep mengenai nyeri pada anak meliputi:
Anak mempunyai toleransi yang lebih tinggi terhadap nyeri
Persepsi nyeri terhadap anak rendah karena imaturitas biologis
Anak tidak mempunyai atau hanya sedikit mempunyai ingatan mengenai pengalaman
yang menyakitkan
Anak lebih sensitif terhadap efek samping analgesik
Anak beresiko khusus mengalami addiksi terhadap narkotik
2. Tujuan Tindakan
Mengurangi dan atau mengatasi nyeri yang dirasakan oleh anak
3. Indikasi
Anak dengan nyeri akut maupun kronik
![Page 2: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/2.jpg)
4. Prosedur
Penilaian Nyeri
Bayi. Penilaian nyeri pada bayi perlu dilakukan secara tidak langsung yang meliputi:
Observasi tangis
Ekspresi wajah (indicator yang hampir selalu dapat diandalkan)
Respons autonom
Tingkah laku atau aktivitas motorik
Anak prasekolah. Anak prasekolah berusia 3-7 tahun mempunyai kemampuan kognitif
terbatas untuk menentukan kualitas dan kuantitas nyerinya. Skala analog linier atau
berbentuk tangga menggunakan foto ekspresi wajah, gambaran wajah secara seri atau
skema warna mungkin berguna untuk memvalidasi ketidak nyamanan anak prasekolah
Anak usia sekolah. Metode pelaporan sendiri dengan menggunakan skala tingkatan
intensitas nyeri secara numeric telah terbukti bermanfaat untuk anak usia-sekolah dan
berkorelasi baik dengan skala tingkatan dari orangtua yang diukur secara simultan.
Anak remaja. Aspek psikologis dan emosional pengalaman nyeri remaja lebih mungkin
mempengaruhi pelaporan sendiri nyeri mereka. Karena perilakunya yang lebih terkontrol
serta tidak adanya alat penilaian nyeri yang telah divalidasi khusus untuk kebutuhan
remaja, ketergantungan pada instrument pelaporan sendiri lebih komprehensif.
Terapi Nonfarmakologis
Relaksasi otot
Relaksasi otot digunakan untuk menurunkan ketegangan mental dan fisik; digunakan
paling efektif pada anak lebih tua dan remaja karena melibatkan relaksasi otot rangka
volunter. Perlahan-lahan setiap otot ditegangkan kemudian direlaksasikan dalam cara
yang sistematik
Prosedur:
1) Perhatian dipusatkan pada pernapasan yang menyebabkan anak sadar akan
perasaan ketegangan dan relaksasi
2) Setelah pernapasan dapat dikendalikan maka perhatian dipusatkan pada otot-otot
untuk mencapai relaksasi progresif.
![Page 3: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/3.jpg)
3) Teknik ini bermanfaatt sebelum suatu prosedur yang menimbulkan kecemasan.
Kesadaranan akan ketegangan menimbulkan keadaan relaksasi lebih baik,
sehingga prosedur dapat dilakukan lebih mudah.
4) Latihan relaksasi otot dapat diberikan pada kebanyakan anak di atas 5 tahun.
Distraksi
Distraksi digunakan untak memusatkan perhatian anak menjauhi rasa nyeri. Teknik
distraksi pada anak dapat sangat efektif dalam mengurangi nyeri.
1) Melalui benda yang disukai
Teknik distraksi yang paling disukai adalah melihat gambar di buku, meniup
gelembung (blowing bubbles) dan menghitung. Sentuhan dapat menjadi teknik
distraksi yang baik melalui usapan, tepukan dan mengayun bayi dan juga anak
yang sedang dalam distres.
2) Latihan Nafas Dalam
Pernapasan dalam adalah teknik yang termudah digunakan pada anak kecil.
Prosedur:
Anak diinstruksikan mengambil napas dalam melalui hidung dan meniup
keluar melalui mulut.
Sambil menghitung respirasi anak, perhatian dapat dipusatkan pada
pernapasannya.
Bagi anak usia sekolah, dengan meminta mereka menahan napas sewaktu
prosedur yang menyakitkan akan memindahkan perhatian mereka pada
pemapasannya dan bukan pada prosedurnya.
Meminta anak “meniup keluar nyeri” telah didiskusikan sebagai alat distraksi
yang efektif (French, Painter and Coury, 1994).
Orangtua harus diajarkan teknik distraksi dan didorong untuk
mempertahankan anak mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih
orangtua memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya,
serta juga memberi manfaat dalam mengurangi kecemasan dan ansietas
orangtua.
![Page 4: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/4.jpg)
3) Imaginasi terpandu (guided imagery)
Imaginasi terpandu membuat anak sibuk memusatkan perhatiannya pada suatu
aktivitas yang menyenangkan, memberi distraksi dari nyeri atau merubah persepsi
pengalaman yang sakit. Imaginasi terpimpin digunakan untuk memberikan
kesempatan kepada anak untuk membayangkan berada pada situasi yang lebih
menyenangkan. Penggunaan imaginasi yang efektif melibatkan semua indera si
anak. Ketika membayangkan suatu tempat yang favorit, anak diminta merasakan
kehangatan sekitar, melihat semua warnawarni, mencium bau enak dan
mendengar suara-suara. Hal ini membantu anak menciptakan suatu skenario yang
jelas dalam pikirannya. Penting untuk menekankan bahwa setiap anak
memerlukan suatu tempat tujuan favorit yang aman. Tempat yang aman tersebut
dapat menjadi pelarian. Seringkali anak ingin membayangkan sedang menonton
acara Televisi atau film favorit. Anak dapat dilibatkan dalam jenis imaginasi ini
dengan meminta mereka mendiskusikan apa yang sedang terjadi di acara televisi
tersebut, seperti misalnya cerita kartun; kadang-kadang membayangkan dirinya
sebagai salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibayangkan.
Prosedur:
Skenario Imaginasi favorit (Favorite Imagery Scenes) untuk anak
Imaginasi Visual; Tempat-tempat favorit; Binatang-binatang; Kebun bunga;
TV (Televisi) atau film; Kamar Favorit; Olahraga Favorit
Imaginasi Auditory
Percakapan dengan orang lain yang penting; Lagu Favorit; Memainkan
instrumen musik; Mendengarkan musik; Suara lingkungan (ombak, etc.)
Imaginasi Gerakan
Terbang; Berenang; Skating; Amusement rides; Aktivitas apa saja
Terapi Farmakologis
Aliran utama terapi farmakologis nyeri akut atau kronis berat adalah obat oploid sistemik.
Obat analgesic lain yang diberikan secara sistemik atau local (anastesi local) dapat
bekerja secara sinergis dengan oploid atau dapat menghilangkan perlunya pemberian
![Page 5: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/5.jpg)
oploid. Bila mungkin anak harus diberi analgesis yang sesuai melalui jalur yang tidak
invasif peroral atau melalui jalur intravena yang sudah ada.
Sangat penting untuk disadari bahwa memberikan injeksi intramuscular pada anak yang
melaporkam perasaan nyeri sama saja dengan mengatakan kepada mereka bahwa untuk
menghilangkan nyeri harus dicapai dengan rasa nyeri yang lain. Hal ini merupakan suatu
konsep yang meskipun dapat dipahami namun jarang disukai anak dan seering
mengakibatkan penyangkalan nyeri aktif oleh anak yang kesakitan.
Tabel Contoh Terapi Farmakologis
![Page 6: LP ANAK - Manajemen Nyeri](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013111/54dfe7904a7959eb688b4741/html5/thumbnails/6.jpg)
Ketakutan
1. Rasa takut akan kesulitan bemapas adalah efek samping yang serius dan terkenal dari
opioid, akan tetapi jarang terjadi pada anak. Beberapa penelitian telah menunjukkan
penggunaan opioid yang efektif dan aman pada anak tanpa peningkatan risiko depresi
pernapasan
2. Rasa takut akan kecanduan. Pasien dan keluarga mungkin mempunyai konsep yang
keliru tentang kecanduan yang dapat menyebabkan keengganan melaporkan nyeri atau
memakai obat yang diberikan.
3. Rasa takut bahwa nyeri adalah tanda memburukuya penyakit.
4. Rasa takut bahwa penggunaan morfin berarti anak telah dekat dengan kematian.
Daftar Pustaka:
Nelson. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Edisi pertama. Terjemahan. Jakarta: EGC
Potter&Perry. (2005). Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik Vol.1.(Ed. ke-4)
.Jakarta: EGC.
Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC