Lo Wily Semangat

6
Pemantauan & Evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi bencana Pemantauan dan evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi bencana merupakan kegiatan yang dilakukan mulai tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana secara terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengevaluasi pencapaian pelaksanaan kegiatan dengan cara memantau hasil yang telah dicapai yang terkait penanganan gizi dalam situasi bencana yang meliputi input, proses dan output. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh pengelola kegiatan gizi bersama tim yang dikoordinasikan oleh PPKK Kementerian Kesehatan dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.

description

lo

Transcript of Lo Wily Semangat

  • Pemantauan & Evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi bencanaPemantauan dan evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi bencanamerupakan kegiatan yang dilakukan mulai tahap pra bencana, tanggapdarurat dan pasca bencana secara terus menerus dan berkesinambungan.

    Kegiatan ini dilakukan dengan mengevaluasi pencapaian pelaksanaankegiatan dengan cara memantau hasil yang telah dicapai yang terkaitpenanganan gizi dalam situasi bencana yang meliputi input, proses danoutput.

    Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh pengelola kegiatangizi bersama tim yang dikoordinasikan oleh PPKK Kementerian Kesehatandengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.

  • Pemantauan & Evaluasi1. Pra Bencanaa. Tersedianya pedoman pelaksanaan penanganan gizi dalam situasi bencanab. Tersedianya rencana kegiatan antisipasi bencana (rencana kontinjensi)c. Terlaksananya sosialisasi dan pelatihan petugasd. Terlaksananya pembinaan antisipasi bencanae. Tersedianya data awal daerah bencana

  • 2. Tanggap Darurat Awal dan Tanggap Darurat Lanjuta. Tersedianya data sasaran hasil RHAb. Tersedianya standar ransum di daerah bencanac. Tersedianya daftar menu makanan di daerah bencanad. Terlaksananya pengumpulan data antropometri balita (BB/U, BB/TB dan TB/U)e. Terlaksananya pengumpulan data antropometri ibu hamil dan ibu menyusui (LiLA)f. Terlaksananya konseling menyusuig. Terlaksananya konseling MP-ASIh. Tersedianya makanan tambahan atau MP-ASI di daerah bencanai. Tersedianya kapsul vitamin A di daerah bencanaj. Terlaksananya pemantauan bantuan pangan dan susu formula

  • 3. Pasca Bencanaa. Terlaksananya pembinaan teknis pasca bencanab. Terlaksananya pengumpulan data perkembangan status gizi korban bencana.c. Terlaksananya analisis kebutuhan (need assessment)kegiatan gizi pasca bencana

  • Sumber1. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Edisi Revisi. Jakarta. PPKK-Kemenkes RI. 20112. The Management of Nutrition in Major Emergencies. Geneva. WHO. 20003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 20074. Himpunan Peraturan Perundangan Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 20085. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 20086. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6.A Tahun 2011 Tentang Pedoman Penanggulangan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

    Pengorganisasian Pembinaan Kesejahteraan Keluarga*