Lo Fisioterapi Dada

6
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG LEMBAR OBSERVASI Nama Mahasiswa : NIM : Hari/Tanggal Ujian : Tindakan : Prosedur Fisioterapi Dada NO Kegiatan/Prosedur 0 1 2 1. Tahap Pra Interaksi : Kaji ulang dan cek catatan/status klien untuk memastikan bahwa klien perlu dilakukan tindakan fisioteraphy dada. 2. Identifikasi kebutuhan klien untuk meyakinkan tindakan fisioterapi dada dilakukan pada klien yang tepat. 3. Bina hubungan dengan anak dan keluarga (lihat SOP Komunkasi terapetik) pada anak 4. Pastikan keadaan umum klien baik untuk melakukan fsioterapi dada. 5. Pastikan TTV dalam keadaan stabil. 6. Pastikan anak tidak dalam keadaan habis makan

Transcript of Lo Fisioterapi Dada

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTENJURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

LEMBAR OBSERVASI

Nama Mahasiswa: NIM :

Hari/Tanggal Ujian:

Tindakan: Prosedur Fisioterapi Dada

NOKegiatan/Prosedur012

1.Tahap Pra Interaksi :Kaji ulang dan cek catatan/status klien untuk memastikan bahwa klien perlu dilakukan tindakan fisioteraphy dada.

2.Identifikasi kebutuhan klien untuk meyakinkan tindakan fisioterapi dada dilakukan pada klien yang tepat.

3.Bina hubungan dengan anak dan keluarga (lihat SOP Komunkasi terapetik) pada anak

4.Pastikan keadaan umum klien baik untuk melakukan fsioterapi dada.

5.Pastikan TTV dalam keadaan stabil.

6.Pastikan anak tidak dalam keadaan habis makan atau minum susu (minimal satu jam).

7.Persiapan alat : Bantal dua atau tiga buah Tempat tidur yang bisa diatur posisinya (untuk anak yang lebih besar) atau dipangkuan (untuk bayi atau anak yang lebih kecil). Tempat tidur datar/papan miring (bila ada) Stestoskop Tisue/celstop Bengkok Pot sputum Air hangat untuk minum.

8.Tahap Kerja :Alat didekatkan kepada pasien

8.Pasang sampiran/gorden untuk menjaga privasi

9.Cuci tangan(lihat SOP cuci tangan)

10.Pakai handscoen (lihat SOP memasang sarung tangan.

11.Pastikan letak sekret berdasarkan data klinis dan gambaran foto dada serta dengan melakukan pemeriksaan perkusi dan auskultasi daerah paru.

12.Buka baju anak sehingga terbuka bagian dada dan punggungnya.

13.Bantu anak dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.

14.Minta anak untuk mempertahankan posisi selama 10-15 menit.

15.Lakukan teknik perkusi selama 1-2 menit, dilanjutkan dengan vibrasi 4-5 kali. Lakukan teknik perkusi dan vibrasi ini secara berulang.

16.Setelah drainase pada posisi pertama, minta anak untuk batuk efektif dengan cara menarik nafas 3 kali kemudian batukkan.

17.Tampung sekret pada sputum pot.

18. Bila anak tidak dapat batuk efektif, lakukan penghisapan lendir.

19.Biarkan anak istirahat sebentar sebelum mendrainase posisi yang lain.

20.Berikan anak air minum hangat.

21.Ulangi latihan sampai area tersumbat yang dipilih telah terdrainase.

22.Untuk mengetahui keefektifan tindakan, setelah selesai melakukan tindakan lakukan pemeriksaan ulang area paru dengan cara perkusi dan auskultasi.

23.Tanyakan perasaan anak setelah dilakukan tindakan.

24.Atur kembali posisi pasien senyaman mungkuin.

25. Buka handscoen

26.Pasien dirapihkan, alat-alat dibereskan.

27.Evaluasi respon klien

28.Catat pada catatan perawat bahwa prosedur telah dilakukan dan dihentikan, perubahan vital sign seperti adanya menggigil.

29.Terminasi : Tanyakan respon klien, reinforcement, kontrak waktu, salam (lihat SOP Komunikasi Terapeutik).

30. Cuci tangan

31.Dokumentasikan : Tanggal, jam dan karakteristik sputum (warna, bau, jumlah),

JUMLAH

TOTAL NILAI

PERSENTASE

Keterangan : * : Critical Point Nilai 2=Tindakan dilakukan dengan sempurna Nilai 1=Tindakan dilakukan tidak sempurna Nilai 0=Tindakan tidak dilakukan sama sekali Nilai akhir=Total nilai x 10032 Lulus Ujian Praktek : Apabila mahasiswa melakukan perasat dengan persentase minimal 75 Critical Point dilakukan sempurna Tangerang,..2013

Mahasiswa yang diuji , Penguji,( ) ( )