LO PERSALINAN NORMAL.doc

9
1.1. PERSALINAN NORMAL Istilah kala dalam persalinan digunakan untuk menggambarkan stadium atau tingkatan proses yang terjadi pada proses persalinan. Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu : Kala I: waktu untuk pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 cm Kala II: kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan His ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir. Kala III: waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri Kala IV: mulai dari lahirnya uri selama 1-2 jam 1) Kala I Dimulai dari pembukaan 3 cm hingga pembukaan 10 cm (lengkap). Dinyatakan partus dapat dimulai bila timbul His dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukanya serviks sebagai akibat His dibagi menjadi 2 fase, yaitu : 1

description

LO PERSALINAN NORMAL.doc

Transcript of LO PERSALINAN NORMAL.doc

1.1. PERSALINAN NORMAL

Istilah kala dalam persalinan digunakan untuk menggambarkan stadium atau tingkatan proses yang terjadi pada proses persalinan. Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :

Kala I: waktu untuk pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 cm

Kala II: kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan His ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir.

Kala III: waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri

Kala IV:mulai dari lahirnya uri selama 1-2 jam

1) Kala I

Dimulai dari pembukaan 3 cm hingga pembukaan 10 cm (lengkap). Dinyatakan partus dapat dimulai bila timbul His dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran ketika serviks membuka.

Proses membukanya serviks sebagai akibat His dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

Fase Laten berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.

Fase Aktif dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :

Fase Akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.

Fase Dilatasi Maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

Fase Deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm (lengkap).

Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.

2) Kala II

Dimulai dari pembukaan 10 cm (lengkap) sampai dengan lahirnya janin. Pada kala ini, His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Pada waktu His, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Kala II berakhir saat bayi dilahirkan.

Pada kala II, His menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali.

Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada His dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.

Wanita merasa pula tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka.

Pada waktu His, kepala janin mulai terlihat, vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan His, mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.Mekanisme gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala adalah : Engagment (Kepala masuk pintu atas panggul): sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring dan membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior/posterior).

Desensus: Kepala turun ke dalam rongga panggul akibat tekanan langsung dari his pada daerah fundus ke arah daerah bokong, tekanan dari cairan amnion, kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan badan janin yang mengalami ekstensi dan menegang.

Fleksi: kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).

Rotasi interna (putaran paksi dalam): selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.

Ekstensi: setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dan dagu.

Rotasi eksterna (putaran paksi luar): kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi antero-posterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.

Ekspulsi: setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks dan abdomen), lengan, pinggul/trokanter depan dan belakang, serta tungkai dan kaki.

3) Kala III

Dimulai setelah bayi lahir hingga lahirnya plasenta. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.

Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal di bawah ini:

Perubahan Bentuk dan Tinggi Fundus

Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat (seringkali mengarah ke sisi kanan).

Tali Pusat Memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).

Semburan Darah Mendadak dan Singkat

Darah yang terkumpul di belakang plasenta membantu mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.

4) Kala IV

Dimulai dari lahirnya plasenta sampai dengan 2 jam post partum. Ini bertujuan untuk mengamati apakah ada perdarahan post partum. Pada kala IV dipantau beberapa hal, yaitu:

Tekanan darah ibu

Nadi

Temperatur

Tinggi fundus

Kontrkasi uterus

Kandung kemih

Perdarahan Pemantauan kala IV ini cukup penting terutama untuk deteksi dini resiko atau persiapan penolong mengantisipasi perdarahan pasca persalinan. Pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada jam berikutnya. Pada kala IV dilakukan iniasiasi menyusui dini.6