LO Skenario 4 Blok 2.1

download LO Skenario 4 Blok 2.1

of 6

Transcript of LO Skenario 4 Blok 2.1

Timmreck, Thomas. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.LO 1: DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGIDefinisi EpidemiologiEpi :permukaan, di atas, menimpa.Demos: orang, populasi, manusia.Logos : ilmu tentang.Epidemiologi berdasarkan penggalan kata tersebut yaitu sesuatu yang menimpa manusia.Salah satu definisi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.Ada 3 komponen penting yang ada dalam epidemiologi, sebagai berikut :1. Frekuensi masalah kesehatan.2. Penyebaran masalah kesehatan.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.Jenis EpidemiologiEpidemiologi dibagi atas 2 macam, yaitu:1. Epidemiologi deskriptif. Mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan. Menjawab tentang who, where, dan when. Epidemiologi deskriptif hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan. Data yang diperoleh berasal dari satu kelompok masyarakat saja dan tidak bermaksud untuk membuktikan suatu hipotesa.2. Epidemiologi analitik, mencari jawaban terhadap faktor penyebab masalah kesehatan. Menjawab tentang why. Epidemiologi analitik menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan dapat timbul di masyarakat. Akan tetapi pengumpulan, pengolahan, serta interpretasi datanya dilakukan terhadap 2 kelompok masyarakat. Tujuannya adalah untuk membuktikan suatu hipotesa. Ruang Lingkup dan Penerapan EpidemiologiRuang lingkup epidemiologi dibedakan atas 3 macam yaitu:1. Subjek dan objek yang dibahas dalam epidemiologi adalah masalah kesehatan yang meliputi penyakit menular dan tidak menular, program KB, program perbaikan lingkungan pemukiman, program pengadaan tenaga dan sarana pelayanan kesehatan.2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia dan memusatkan perhatian pada penyakit yang ada pada masyarakat.3. Pencarian jawaban atas penyebab penyakit dengan cara memanfaatkan adanya perbedaan frekuensi atau penyebaran masalah kesehatan di masyarakat dengan melakukan uji statistik.Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan perencanaan pelayanan kesehatan serta untuk menetapkan pola penyakit, apakah penyakit tersebut termasuk penyakit endemik, epidemik, atau pandemik.Manfaat Epidemiologi1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan evaluasi tentang masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat.2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan sehingga dapat dilakukan langkah penanggulangannya.3. Dapat menerangkan perkembangan awal alamiah penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu.4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan. Misal: epidemi, endemi, pandemi, atau sporadik.Segitiga EpidemiologiYang menjadi pusat perhatian epidemiologi adalah KLB penyakit yang terjadi di masyarakat. Ada empat faktor epidemiologi yang berperan dalam terjadinya KLB suatu penyakit, yaitu: pejamu, agens, tempat atau lingkungan, dan waktu. Jika digambarkan, maka keempat faktor tersebut akan terlihat saling berkaitan antar satu dengan yang lainnya.

lingkungan

waktu

pejamuagens

Misi seorang ahli epidemiologi adalah mematahkan salah satu kaki segitiga epidemiologi dengan cara mengganggu hubungan antara lingkungan, pejamu, dan agens penyebab penyakit. LO 2: Terminologi Dalam Epidemiologi Endemi adalah keberadaan suatu penyakit yang secara terus menerus meningkat dalam waktu yang lama di dalam suatu wilayah tertentu. Hiperendemi adalah keberadaan suatu penyakit yang frekuensinya meningkat secara terus menerus melebihi prevalensi yang normal dalam suatu populasi dan menyebar merata pada semua usia dan kelompok. Holoendemi menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya ada pada populasi yang banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan (anak-anak) dalam populasi. Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan usia manusia yang ada dalam kelompok tersebut. Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber tunggal dalam satu kelompok (populasi) manusia yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan dalam waktu yang singkat. Pandemi adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan seluruh dunia. Contohnya adalah penyakit AIDS. Insiden adalah satu ukuran untuk menetapkan terjadinya KLB (kejadian luar biasa). Insiden menjelaskan sampai sejauh mana seseorang di dalam populasi yang tidak menderita penyakit terserang penyakit selama periode waktu tertentu. Kunci untuk mengukur insiden adalah dengan menghitung jumlah kasus baru satu penyakit dalam populasi tertentu selama periode waktu tertentu. Derajat insiden yang tinggi menandakan bahwa telah terjadi epidemi. Insiden memberitahukan tentang kasus baru. Prevalen adalah jumlah orang yang mengalami suatu penyakit pada satu titik waktu. Kunci untuk mengukur prevalen adalah dengan melihat populasi dari berbagai sudut pandang, pada satu titik waktu. Prevalen memberitahukan tentang derajat penyakit yang sedang terjadi dalam populasi pada satu titik waktu. Ada 2 faktor yang mempengaruhi prevalen yaitu: jumlah orang yang telah mendapatkan penyakit tersebut sebelumnya (berdasarkan insiden terdahulu) dan lamanya kejadian penyakit tersebut dalam populasi tersebut. Pejamu (host) Reservoir adalah manusia, hewan, tumbuhan, tanah, atau zat organik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius. Morbiditas adalah derajat kesakitan. Mortalitas adalah angka kematian.LO 3: Indikator dan Pengukuran yang Digunakan Dalam EpidemiologiIndikator adalah variabel yang membantu dalam mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Indikator dapat digunakan dalam mengevaluasi keadaan atau status yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan yang terjadi.Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas dalam laporan the Expert Committee on Health Statistic. Ukuran pertama adalah jumlah orang yang sakit, ukuran kedua adalah periode atau lama sakit yang dialami, dan yang ketiga adalah durasi (jam,hari,minggu,bulan) penyakit. Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insiden dan prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. 1. Insidensi2. PrevalensiLO 4: Sistem Registrasi Penyakit Degeneratif dan Kronik

LO 5: Peran Eidemiologi Dalam Penatalaksanaan KomprehensifEpidemiologi sangat membantu bidang kesehatan masyarakat dalam melaksanakan misi, tujuan, dan kegiatan dalam melindungi kesehatan manusia. Ada 7 manfaat epidemiologi yaitu:1. Untuk mempelajari riwayat penyakit. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Selain itu, hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan untuk perencanaan pelayan kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.2. Untuk diagnosis masyarakat.3. Mengkaji resiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi.4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian. Apakah pelayanan kesehatan dan penanganan masalah kesehatan yang ada pada masyarakat sudah baik atau belum. Selain itu juga untuk mengkaji tentang keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, dan ketersediaan layanan kesehatan untuk menangani masalah kesehatan yang ada di masyarakat.5. Melengkapi gambaran klinis. Epidemiologi dapat menerangkan hubungan sebab akibat. Misalnya: radang tenggorokan dapat menyebabkan demam rematik.6. Identifikasi sindrom. Dalam hal tersebut epidemiologi sangat membantu untuk menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya sindrom down, sindrom turner, dan lain sebagainya.7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit. Apabila penyebab dan sumber penyakit sudah ditemukan maka akan dapat dilakukan upaya pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit tersebut. LO 6: Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Sistem Registrasi

LO 7: Plan of ActionPlan of action adalah rencana kefirja. Setelah epidemiologi dapat menemukan pennyebab suatu masalah kesehatan, maka petuga pelayanan kesehatan akan dapat melakukan suatu rencana kerja untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Rencana kerja tersebut dapat meliputi upaya pencegahan dan upaya pengendalian penyakit. Pencegahan dan pengendalian penyakit menularAda 3 hal utama yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular adalah: Memindahkan, menghilangkan, atau menekan penyebab infeksi. Memutus dan menghalangi mata rantai penularan penyakit. Melindungi populasi yang rentan terhadap infeksi dan penyakit.Metode pencegahan dan pengendalian penyakit ini digunakan dalam berbagai sektor. Sektor yang pertama adalah lingkungan, yang kedua adalah orang yang beresiko, dan yang ketiga adalah populasi atau komunitas.Pengendalian lingkungan bertujuan untuk menyediakan kondisi lingkungan yang bersih dan aman. Hal yang tercakup dalam pengendalian lingkungan adalah manajemen pengelolaan limbah padat (sampah kering atau basah), limbah cair (air kotor), dan pengendalian vektor penyakit. Pencegahan dan pengendalian terhadap pejamu dapat dilakukan pada manusia atau binatang. Sasaran program kesehatan masyarakat adalah melindungi pejamu dari penyakit dan infeksi yang dapat menular melalui beberapa metode. Langkah-langkah perlindungan yang dapat dilakukan meliputi karantina, isolasi, sanitasi, higiene yang baik, imunisasi, dan kemoprofilaksis.Metode karantina digunakan untuk memisahkan orang yang sehat dengan orang yang sakit sehingga penyebaran penyakit dapat dihentikan. Misalnya pada penderita kolera, pes, dan yellow fever. Ada empat tingkatan karantina yang digunakan yaitu: 1. Pemisahan (segregation), adalah upaya pengendalian dan observasi terhadap sekelompok orang yang sengaja dipisahkan dan hanya sedikit mengadakan kontak dengan orang lain untuk mengendalikan dan mengurangi penyebaran penyakit.2. Surveilans perorangan (personality surveilans) juga menerapkan tindakan pemisahan tetapi gerakannya tidak dibatasi dan pasien berada dalam pengawasan medis yang ketat sehingga setiap pasien atau infeksi apapun dapat ditemukan dengan cepat.3. Karantina termodifikasi (modified squarantine). Pada tahap ini, gerakan pasien akan dibatasi sebagian berdasarkan informasi tentang karentanan kelompok dan kepastian infeksi yang menyerang pejamu, dan juga penularan penyakit yang bersifat imminen. 4. Karantina lengkap (complete quarantine) adalah tingkatan yang paling serius. Pada tahap ini kebebasan pasien benar-benar dibatasi sehingga orang yang sehat akan terlindungi.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan karantina adalah masa inkubasi, daya tular penyakit, bentuk, dan media penularan penyakit, jenis, dan tingkatan kontak dan potensi penularan penyakit. Isolasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan yang termasuk jenis karantina, tetapi dilakukan dalam situasi rawat inap di rumah sakit atau panti wreda. Isolasi merupakan teknik pengendalian infeksi yang biasanya dilakukan di bawah perintah dan kendali ahli epidemiologi rumah sakit (kepala pengendalian infeksi) dan komite pengendalian infeksi rumah sakit. Ada 6 tingkatan isolasi yang digunakan di dalam rumah sakit, yaitu:1. Penggunaan satu atau dua kamar pribadi sebagai ruang isolasi.2. Penggunaan jubah atau baju terpisah untuk mengendalikan infeksi.3. Staf harus menggunakan masker.4. Semua staf harus memakai sarung tangan saat berinteraksi, mengobati, atau menangani pasien.5. Kewajiban untuk selalu mencuci tangan saat memasuki dan meninggalkan kamar pasien.6. Semua bahan yang terkontaminasi atau yang mungkin terkontaminasi, termasuk linen, perban, spuit, dan lain sebagainya harus dibuang dengan benar.Higiene personal adalah proses mempertahankan standar yang tinggi di dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan tubuh perorangan. Hal tersebut dapat dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, misalnya dengan membiasakan hidup bersih, mandi secara teratur, menggosok gigi dengan benar,dll. Program imunisasi bertujuan untuk melindungi setiap orang dan keluarga dari penyakit dan infeksi. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KronisPerkembangan berbagai penyakit kronis memang tidak dapat dicegah,akan tetapi beberapa diantaranya dapat diminimalkan tingkat keparahannya. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit kronis adalah dengan merubah gaya hidup dan perilaku. Misalnya saja dengan mengurangi kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, mengontrol diet dan pola makan.