Limited Slip Differential
-
Upload
muhammad-nurussiyam -
Category
Documents
-
view
289 -
download
4
Transcript of Limited Slip Differential
BAB III
ISI
LIMITED SLIP DIFFERENTIAL
TUJUAN DAN PRINSIP KERJA
Diferensial konvensional mempunyai karakteristik yaitu memindahkan tenaga mesin
ke roda kanan dan kiri sama besar, sehingga kendaraan bergerak lurus ke depan.
Ketika kendaraan membelok, roda penggerak sebelah luar berputar lebih cepat dari
roda sebelah dalam karena mempunyai tahanan lebih rendah. Differential membuat roda
penggerak sebelah luar (roda yang tahanan yang lebih rendah) berputar lebih cepat dari roda
sebelah dalam, dengan demikian kendaraan dapat membelok dengan lembut.
Bagaimanpun, jika salah satu roda slip di dalam lumpur atau pada permukaan yang
licin dan kehilangan traksi, mengakibatkan roda penggerak lainnya kehilangan tenaga,
sehingga kendaraan tidak dapat bergerak.
Kerugian lainnya dari differential konvensional adalah ketika kendaraan berjalan
pada jalan yang tidak rata dan salah satu roda terangkat dari jalan, roda akan berputar dengan
cepat. Ketika roda kembali berhubungan dengan jalan, menghasilkan goncangan yang pantas
dipertimbangkan, yang mengakibatkan kendaraan oleng. Limited slip differential adalah
differential konvensional yang ditambahkan dengan friction clutch melalui axle shaft yang
dihubungkan dengan differential case.
Ada beberapa tipe limited slip differential yang digunakan dan dilengkapi dengan
power lock differential (friction clutch type) yang memliliki efisiensi mekanis yang tinggi
dan secara meluas digunakan pada industri kendaraan luar negeri.
Pada differential tipe ini, power drive (tenaga penggerak) dipindahkan ke roda kanan
dan kiri sama besar dengan cara konvensional, tetapi jika ada perbedaan antara kecepatan
putaran dari roda-roda penggerak, tenaga diteruskan dari roda penggerak yang
6
kecepatannya lebih tinggi ke roda yang kecepatannya lebih rendah melalui friction clutch.
Sebagai hasilnya, tenaga yang lebih besar dipindah- kan ke roda penggerak yang
kecepatannya lebih rendah, akibatnya tenaga pada roda penggerak lainnya berkurang.
Memutarnya roda penggerak dieliminasi dengan mengubah distribusi dari tenaga
mesin ke roda-roda penggerak. Oleh karena itu berhubungan dengan pengaturan ini, jika
salah satu dari roda penggerak slip dan sementara traksi hilang, roda penggerak yang lain
mempunyai tenaga penggerak yang lebih sehingga kendaraan dapat bergerak.
KONSTRUKSI DAN FUNGSI
Gambar di samping adalah gambar potongan dari sebuah
limited slip differential.
Perbedaan limited slip differential (LSD) dengan
differential konvensional adalah penggunaan sepasang
friction clutch untuk menghubungkan axle shaft dengan
differential case. Clutch diperlihatkan pada gambar
adalah tipe multi- plate yang terdiri dari friction plate dan
friction disc yang dipasang diantara differential case dan
side gear ring. Posisi side gear ring di belakang side
gear dan dihubungkan dengan axle shaft oleh spline.
Friction disc berhubungan dengan side gear ring melalui spline.
Friction plate mempunyai empat (4) tonjolan dan dipasang pada alur-alur differential case.
Seperti diperlihatkan pada gambar, pinion shaft mempunyai bagian berbentuk "V" pada
ujung yang tajam berhadapan satu sama lainnya. Bagian yang berbentuk "V" dipasang pada
alur differential case. Differential case adalah dapat dipisah dalam dua bagian kanan dan kiri
dan alur "V" memotong pada permukaan pasangan case.
7
1. FRICTION CLUTCH PRESSURE
Friction disc ditahan dengan kuat hanya
melawan friction plate ketika torsi mesin dipindahkan
ke unit differential. Torsi mesin dipindahkan ke
differential case melalui: pinion shaft pinion gear side
gear ring friction disc dan friction plate.
2. PEMINDAHAN TENAGA
Jika roda penggerak kanan dan kiri berputar
pada kecepatan yang berbeda, roda yang kecepatannya
lebih rendah cenderung untuk menerima tenaga gerak
lebih dari yang lain. Ini dijelaskan dalam bagian
berikut dengan referensi yang dibuat pada gambar di
samping.
Cara kerja limited slip differential dimana
tenaga gerak sama-sama didistribusikan ke axle shaft kanan dan kiri melalui pinion gear
dan side gear, seperti pada kasus differential conventional, bahkan ketika roda penggerak
kanan dan kiri berputar pada kecepatan yang berbeda, seperti yang ditunjukkan dengan
garis tebal dengan panah pada gambar di samping.
Disamping distribusi tenaga gerak yang sama ke axle, ada perbedaan kecepatan
putaran antara axle shaft kanan dan axle kiri dan differential case. Diasumsikan bila axle
shaft kanan berputar lebih cepat dari axle shaft kiri, maka differential case berputar pada
kecepatan di antara keduanya. Dikemukakan bahwa di antara bagian-bagian friction clutch
suatu saat slip karena berputar di bawah tekanan (under pressure) dari tenaga gerak untuk
dipindahkan ke axle shaft yang kecepatan putarnya lebih rendah.
Dalam gambar di atas, terlihat torsi dipindahkan dari axle shaft kanan ke axle shaft
kiri melalui differential case. Friction clutch kiri dan kanan didesain konstruksinya sama
dan bekerja menekan sehingga besarnya torsi yang sama dapat dipindahkan. Ini berarti
bahwa tenaga gerak dipindahkan dari axle shaft kanan ke axle shaft kiri melalui differential
case seperti yang ditandai dengan garis putus- putus pada gambar.
8
Demikianlah, tenaga gerak (drive power) sama-sama didistribusikan ke axle shaft
kanan dan kiri akan menjadi tidak seimbang berkaitan dengan timbal balik aliran tenaga
antar shaft yang menimbulkan terjadinya pemindahan tenaga berat sebelah terhdap axle shaft
yang beroperasi pada kecepatan yang lebih rendah dengan tenaga gerak yang besar.
3. PROPORSI DRIVE POWER DIDISTRIBUSIKAN KE RODA KANAN DAN KIRI
Seperti yang telah dijelaskan dalam sub paragraf, drive power dipindahkan ke roda
kanan dan kiri menjadi tidak seimbang apabila differential unit bekerja. Seperti telah dibahas
sebelumnya, adanya alur bentuk "V" pada differential case, yang ditekan melawan pinion
shaft untuk menghasilkan penekanan clutch yang sebanding dengan tenaga gerak yang
dipindahkan ke differential case, dimaksudkan untuk mempertahankan tenaga gerak yang
dipindahkan ke roda penggerak kanan dan kiri sama.
Berikut penjelasan fungsi friction clutch dalam urutan operasinya.
a) Pemindahan tenaga gerak clutch karena slip adalah berbanding lurus dengan tekanan
pada clutch.
b) Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tekanan clutch secara teori sebanding dengan
tenaga gerak yang dipindahkan ke differential case.
c) Tenaga gerak yang diteruskan oleh clutch adalah sebanding dengan yang
dipindahkan ke differential case.
Proporsi tenaga yang diteruskan ke clutch sehubungan dengan tenaga yang
dipindahkan ke differential case berbeda-beda sesuai dengan desain dari differential unit.
Sebagai contoh, jika desain differential unit sebesar 25 % dari tenaga yang dipindahkan ke
differential case dan diteruskan ke clutch sebelah kanan dan kiri, secara berturut-turut, axle
shaft kanan yang ditunjukkan pada gambar mendapat tenaga 25 %, dan 75 % tenaga
dipindahkan ke axle shaft kiri, menghasilkan drive power ratio : 3 : 1. Drive power ratio
yang didesain untuk differential biasanya berkisar 2.5 : 1 ~ 5.0 : 1.
9
4. AKSI SLIP LIMITING
Axle shaft kanan dan kiri dihubungkan melalui friction clutch sehingga jika salah
satu dari roda penggerak cenderung untuk slip clutch bekerja untuk mereduksi tenaga traksi
yang digunakan pada roda untuk mengeliminasi kecenderungan slip seperti halnya untuk
menjaga roda yang lain tetap bertenaga, dengan demikian kendaraan bisa maju.
5. AKSI DIFFERENTIAL UNIT UNTUK MENCEGAH BELAKANG
KENDARAAN SKIDDING PADA JALAN JELEK
Pada kendaraan yang dilengkapi dengan differential konvensional, salah satu dari
roda penggerak cenderung untuk slip ketika kendaraan berjalan pada jalan licin atau
daerah berpasir dan bagaimanapun kendaraan kehilangan daerah inertia yang dihasilkan
oleh roda yang slip ditambah dengan tenaga gerak untuk sementara waktu menghasilkan
tenaga traksi yang besar dalam putaran, mengakibatkan bagian belakang kendaraan ngepot
(skid), atau lebih buruk menyebabkan kendaraan untuk sementara waktu lepas kontrol.
Kondisi serupa terjadi, ketika kendaraan berjalan pada permukaan yang tidak rata
yang menyebabkan roda-roda penggerak bouncing. Limited slip differential didesain untuk
menghilangkan kecenderungan serupa.
PERHATIAN YANG PERLU DIAMATI KETIKA MENANGANI KENDARAAN
YANG DILENGKAPI DENGAN LIMITED SLIP DIFFERENTIAL (LSD)
Jangan sekali-kali memutar roda penggerak dengan tenaga mesin hanya dengan satu
roda penggerak diangkat dengan dongkrak. Karena tahanan putar (rolling resistance) dari
roda yang terangkat relatif kecil, tekanan yang dibebankan ke friction clutch pada
differential unit tidak mungkin besar cukup untuk membuat roda yang berlandasan dengan
traksi yang sangat kuat. Bagaimanapun, mungkin differential unit dapat disuplai dengan
tenaga yang besar berkaitan dengan tidak seimbangnya putaran roda atau goncangan yang
menghasilkan tenaga yang dipindahkan ke roda melalui fungsi clutch pada differential unit.
Karena non-slip differential menggunakan friction clutch menjadi satu kesatuan, maka harus
menggunakan gear oil non-slip differential (Oli LSD) dan hindari penggunaan hypoid gear
oil yang biasa digunakan pada differential conventional.
10